Aneh?? He he he masa sih?? Terkadang ambisi dan nafsu membuat saya merasa sedih, kecewa, marah, jika ada orang yang curang, menipu, mencuri, atau memfitnah saya. Apalagi saya merasa selalu berusaha tidak mengambil hak orang, menepati janji, dan tidak menyakiti hati orang lain. Namun, tetap saja itu terjadi. Menyakitkan sebenarnya! Orang yang tahu saya, akan geram dan mengatakan kalau saya memang selalu dimanfaatkan orang lain karena terlalu lembut hati, atau malah “lembek”. Tidak mau “melabrak” pemfitnah atau sekalian lapor polisi agar orang yang memfitnah dan menipu saya (dalam jumlah besar) dipenjara. Ya, karena yang kecil-kecil ada juga. Sebelnya, mereka bergaya dengan sok kaya tetapi utang nggak dibayar-bayar dengan alasan macam-macam. Ya, saya memang tidak tega memasukkan penipu saya ke penjara. Bukan apa-apa, saya hanya kasihan anak-anaknya. Saya khawatir perkembangan mental anak-anaknya akan terganggu jika orangtuanya masuk penjara. Sok ya saya? Begitu kata teman. Nggak kok saya nggak sok. Saya bener-bener nggak tega. Meski saya sering gemes sama orangtuanya yang kabur dan menghilang bersama uang saya. Apalagi jika ada kabar yang “menyakitkan” yang mampir ke telinga saya tentang dia. He he he, saya masih manusia. Demikian juga yang memfitnah saya tidak berhenti juga. Yah, mungkin saya “terlalu bagus” di matanya sehingga untuk menjelekkan saya dia perllu memfitnah. Hua ha ha “narcist” amat Dew! Hiburan saya adalah bahwa setelah mereka “tipu” saya tidak merasa menjadi miskin, kekurangan, atau tersiksa karena memikirkan. Saya memang selalu bersyukur dengan apa yang saya dapat. Apalagi saya sadar, hidup ini singkat. Mengapa mesti saya habiskan dengan memikirkan uang saya yang dibawa lari orang yang tidak amanah? Mengapa saya habiskan dengan mencari orang yang lari dari hutangnya? Lebih baik saya mencari lagi, mensyukuri yang didapat, dan memanfaatkan hidup yang singkat ini dengan baik. Saya akan menunggu jika mereka sadar akan mengembalikan uang saya. Toh mereka tahu saya dimana. Sebisanya saya tetap menagih sebagai kewajiban saya mengingatkan meski itu sulit karena dia lari. Jika tidak di dunia, saya yakin utang itu tetap akan ditagih di alam kubur atau di akhirat nanti. Yah, itung-itung penambah pahala atau pengurang dosa. Anggap saja investasi, Bo. Dasar! Itulah kenapa saya bersyukur hidup ini singkat. Sehingga saya bisa memprioritaskan mana yang lebih perlu untuk mendapat porsi lebih dari pikiran, tenaga, dan potensi saya. Dan mana yang tidak perlu terlalu saya pikirkan karena hanya akan mengurangi kualitas hidup saya. Orang yang memfitnah saya? Emang gue pikirin? Biarin aja dia makin sakit kepala mencari cara untuk menjelekkan saya (susah ya, saya memang cantik sih...........hi hi hi). Karena dia pasti makin sakit hati jika saya tidak peduli fitnah yang dia hembuskan dan saya makin “jaya”. Makanya jangan suka memfitnah orang.....................hebat...............bat...............bat! O O’ kamu kesusahan !!! Pokoknya, hidup ini singkat. Nikmati dengan bersyukur men!! |
Blog ini berisi pengalamanku dalam menjaga amanah yang Allah titipkan kepadaku. Berat, repot, bingung, bahagia. ASI, pengasuhan,pendidikan,parenting, wanita, ibu, rumah tangga, keluarga,karir, semua deh. JANGAN MEMBENARKAN YANG BIASA TETAPI BIASAKANLAH YANG BENAR. Itulah yang aku lakukan, tidak peduli yang aku lakukan tidak populer, karena tanggung jawabku bukan pada manusia lain tetapi pada Sang Pencipta. Semoga blog ini bermanfaat bagiku, dan pembaca semua. Amiin.
Rabu, 26 Desember 2007
SAYA BERSYUKUR HIDUP ITU SINGKAT
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar