Halaman

Kamis, 29 Oktober 2009

TERLAMBAT, NGGAK BOLEH MASUK SEKOLAH???

Lebih 2 tahun lalu saat aku menemani sulungku mencari SMA, kami agak mengalami kesulitan. Bukan karena nilai UAN berlianku jelek, tetapi karena dia lulusan SMP di luar Jakarta. Kami harus sudah mulai mendaftar sebagai calon pendaftar ke sekolah di Jakarta beberapa hari sebelum pendaftaran dimulai.

Lalu................

Wuih, ternyata keribetan tidak berhenti hanya sampai di situ. Bagi lulusan SMP dari luar Jakarta hanya bisa menempati jatah 5% dari keseluruhan daya tampung setiap sekolah. Berarti berlianku harus bersaing untuk mendapatkan tempat di 5% tadi.

Waaah.................

Jangankan mikir bisa masuk sekolah favorit, bisa masuk saja sudah bagus nih. Untung saja berlianku mempunyai mama yang ok, hebat, cerdas, berwawasan luas, dan bijak. Hahaha.............. jangan pada marah dulu ah! Maksudku, bagiku nggak masalah apakah berlianku masuk sekolah favorit atau tidak. Yang penting, di manapun dia berada, di manapun dia bersekolah, dia selalu menjadi favorit dan membuat sekolahnya menjadi favorit.

Akhirnya dia bisa diterima di sekolah "biasa-biasa saja", dia pun menjadi murid yang "biasa-biasa saja", namun ternyata nilai dia tertinggi. Hehehe............... kok nggak nyadar ya, baru tahu setelah ada orang lain yang memperhatikan susunan nilai. Maklum, bagi kami itu bukanlah prioritas utama. Habis, sudah biasa tertinggi sih sejak mamanya dulu. Kwkwkwk..............................

Waktu berlalu dengan pasti. Prestasi berlianku? Biasa aja sih (biasa paling bagus maksudnya, hahaha...........), aktifitas seabrek sampai aku dimintai tolong oleh wali kelasnya agar menasihatinya untuk tidak terlalu banyak kegiatannya. Tapi bagaimana mungkin? Semua memintanya. Bahkan sejak kelas satu sudah dicalonkan menjadi ketua OSIS, pembina pramuka memintanya aktif di pramuka, Rohis, dll semua meminta keterlibatannya. Alhamdulillah, setiap kali terima rapot wali kelasnya selalu mengatakan kalau dia masih termasuk yang terbaik. Namun tetap juga memberi pesan yang sama, jangan terlalu banyak kegiatan.

Pernah suatu hari motornya bermasalah saat dia berangkat ke sekolah, sehingga dia harus mampir ke bengkel dan menghabiskan waktu cukup lama. Dan dilengkapi dengan sulitnya menghubungi aku sehingga aku tidak bisa memberitahukan ke pihak sekolah mengenai keadaan dia. Setela aku tahu, aku datangi, aku antar dia ke sekolahnya, namun dia mengatakan jika aku tidak perlu turun dan bilang ke gurunya. Ok! Tapi ternyata belum lagi jauh dari sekolahnya, gurunya menelponku untuk meyakinkannya. Sayang diiringi sedikit kata-kata kurang sedap tentang keraguannya atas kejujuranku dan anakku, di telingaku. Lha? Dewi gitu. Langsung aku tantang apakah aku perlu balik ke sekolah dan beradu argumen dengan guru itu (yang ini memang belum mengenalku). Rupanya kemudian ada mantan wali kelas anakku (yang tahu reputasiku, hehehe.....), sehingga aku tidak perlu balik ke sekolah.

Pernah juga, aku sedang mengedarai mobilku sendirian. Ada di suatu tempat, beberapa anak SMA ngobrol di pinggir jalan di jam sekolah. Aku tentu saja berhenti meski tidak mengenal mereka. Dan mereka bilang jika mereka terlambat, sehingga tidak bisa masuk sekolah lalu hang-out di pinggir jalan. Waduuuuh............... segera aku tawarkan untuk menemani mereka ke sekolah untuk menjelaskan kepada guru sekaligus agar anak-anak tadi berusaha lebih baik lagi sebagai murid. Kata mereka, ibu bapaknya sibuk kerja, mana mereka tahu jika anaknya terlambat dan tidak bisa masuk. "Kalaupun tahu, paling kita-kita diomelin. Gurunye, malah dikasih sogokan hadiah." Astaghfirullah................ kasihan sekali kalian, nak. Meski, jujur, aku belum begitu mempercayai anak-anak itu juga sih. Apa iya sih, sekolah melarang anak muridnya masuk jika terlambat. kan itu bukan mengayakan, malah membuat murid kehilangan jam belajar dan sangat mungkin malah terpengaruh hal buruk jika mereka hang-out di luar sekolah.

Kemudian......................... beberapa hari yang lalu....................

Hari itu aku silaturahim ke rumah teman yang mempunyai anak SMA. Dua anaknya yang sekolah di SMA yang cukup favorit di Jakarta. Siang, masih jam sekolah, kok dua anaknya itu muncul. Katanya mereka terlambat sehingga tidak boleh masuk dan mengikuti pelajaran. Mereka terlambat karena ban motornya meletus di perjalanan saat berangkat sekolah.

"Kenapa ibunya tidak datang saja, menjelaskan?" tanyaku ke ibunya. Ibunya bilang tidak ada gunanya karena sudah pernah terjadi, dan mereka tidak mengijinkan murid yang terlambat untuk mengikuti pelajaran hari itu.

Haaaa??????? Tentu saja aku sangaaaaat heran. Itu lembaga pendidikan atau kamp konsentrasi sih? Qiqiqiq................. lebay nya kumat nih! Saat aku ceritakan ke berlianku, dia bilang sekolah lain (notabene favorit juga) juga menerapkan peraturan seperti itu. Masyaaaa??????? Aku sih masih belum percaya, sebelum aku datangi sendiri sekolah-sekolah itu. Tapi................ akan aneh kalau aku tidak ada urusan apa-apa masuk dan tanya ke sekolah-sekolah itu, bukan???

Tapi menurutku aneh bin ajaib binti sangat tidak bermutu jika aturan seperti itu benar diterapkan oleh sekolah untuk murid-muridnya. Bagaimana mungkin lembaga pendidikan milik negara (sekolah negeri) yang menghalangi muridnya, yang notabene anaknya rakyat, pemegang saham atas negara yang memiliki sekolah negeri tersebut, untuk mengikuti pelajaran, menimba ilmu, menyiapkan diri sebagai penerus bangsa, hanya karena terlambat???

Mengapa tidak memberikan hukuman, mendisiplinkan anak didik, dengan tujuan mengayakan mereka? Bukan menghalangi mereka belajar!

Heiiiiiiiiiiii...................... para orangtua! Sudah tahu belum adanya peraturan sekolah seperti itu? Sudah pernahkah anak-anak Anda terlambat? Lalu apa yang bapak ibu lakukan? Marah ke anak, menjelaskan atau protes ke guru, nyogok guru, atau cueks bebeks yang penting naik jabatan, gaji, dl??? Jangan sibuk mengejar karir, menumpuk harta, tanpa peduli anak bangsa donk. Yuks, bersatu padu menyiapkan anak bangsa untuk meneruskan estafet perjuangan ini. Jangan sampai terjadi "lost generation" hanya karena keegoisan orangtua, orang dewasa, yang seharusnya menjadi pembimbing, pembina, pendidik, dan contoh teladan anak-anak kita, generasi penerus kita.

Nggak mungkinlah aku setiap hari menyisir jalanan untuk menolong anak-anak yang terlambat dan tidak boleh (tidak berani) masuk sekolah! Bagaimana jika semua orangtua aware, peduli, perhatian, kepada anak-anak?

Ada yang berminat untuk bergabung? Save our next generation!

Senin, 26 Oktober 2009

AKU CEREWET ??? BIARIN DONK CINTAKU..........

Hehehe............. katanya sih istri tuh cerewet. Macak cih??? Aku sih nggak banget ya cintaku?! Emm............. sedikit............. itu juga kalau kepepet. Qiqiqiq....................

Yang pasti sih, kalaupun aku cerewet, biarin aja donk cinta. Anggap aja suaraku merdu n bikin tambah nggemesin. Tambah cinta, tambah sayang, tambah setia, nggak mau pisah sama aku sampai nanti di syurga. Gitu!! Oce?!

Ini ada kisah jaman Khalifah Umar Bin Khatab. Baca ya..............

*****

Seorang laki-laki berjalan tergesa-gesa menuju kediaman khalifah Umar bin Khatab. Ia ingin mengadu pada khalifah bahwa dia tak tahan dengan kecerewetan istrinya. Begitu sampai di depan rumah khalifah, laki-laki itu tertegun. Dari dalam rumah terdengar istri Umar sedang ngomel, marah- marah. Cerewetnya melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar. Tapi, tak sepatah katapun terdengar keluhan dari mulut khalifah. Umar diam saja, mendengarkan istrinya yang sedang gundah. Akhirnya lelaki itu mengurungkan niatnya, batal melaporkan istrinya pada Umar.

Apa yang membuat seorang Umar bin Khatab yang disegani kawan maupun lawan, berdiam diri saat istrinya ngomel? Mengapa ia hanya mendengarkan, padahal di luar sana, ia selalu tegas pada siapapun? Apakah dia termasuk ISTI alias Ikatan Suami Takut Istri seperti yang sering digunakan oleh orang untuk mengejek suami yang sayang dan ngalah dengan istrinya? Hehehe...... ya nggak lah yao!

Umar berdiam diri karena ingat 5 hal. Istrinya berperan sebagai BP4. Apakah BP4 tersebut?


1. Benteng Penjaga Api Neraka
Kelemahan laki-laki ada di mata. Jika ia tak bisa menundukkan pandangannya, niscaya panah-panah setan berlesatan dari matanya, membidik tubuh-tubuh elok di sekitarnya. Panah yang tertancap membuat darah mendesir, bergolak, membangkitkan raksasa dalam dirinya. Sang raksasa dapat melakukan apapun demi terpuasnya satu hal; syahwat. Adalah sang istri yang selalu berada di sisi, menjadi ladang bagi laki-laki untuk menyemai benih, menuai buah di kemudian hari. Adalah istri tempat ia mengalirkan berjuta gelora. Biar lepas dan bukan azab yang kelak diterimanya Ia malah mendapatkan dua kenikmatan: dunia dan akhirat. Maka, ketika Umar terpikat pada liukan penari yang datang dari kobaran api, ia akan ingat pada istri, pada penyelamat yang melindunginya dari liukan indah namun membakar. Bukankah sang istri dapat menari, bernyanyi dengan liuka yang sama, lebih indah malah. Membawanya ke langit biru. Melambungkan raga hingga langit ketujuh. Lebih dari itu istri yang salihah selalu menjadi penyemangatnya dalam mencari nafkah.

Naah............. kalau lagi kerja atau di manapun juga dan inget aku, pasti deh makin semangat dan tambah kangen sama aku. Berkah lagi. Kwkwkwk...............PD aja lagee.

2. Pemelihara Rumah

Pagi hingga sore suami bekerja. Berpeluh. Terkadang sampai mejelang malam. Mengumpulkan harta. Setiap hari selalu begitu. Ia pengumpul dan terkadang tak begitu peduli dengan apa yang dikumpulkannya. Mendapatkan uang, beli ini beli itu. Untunglah ada istri yang selalu menjaga, memelihara. Agar harta diperoleh dengan keringat, air mata, bahkan darah tak menguap sia-sia Ada istri yang siap menjadi pemelihara selama 24 jam, tanpa bayaran. Jika suami menggaji seseorang untuk menjaga hartanya 24 jam, dengan penuh cinta, kasih sayang, dan rasa memiliki yang tinggi, siapa yang sudi? Berapa pula ia mau dibayar. Niscaya sulit menemukan pemelihara rumah yang lebih telaten daripada istrinya. Umar ingat betul akan hal itu. Maka tak ada salahnya ia mendengarkan omelan istri, karena (mungkin) ia lelah menjaga harta-harta sang suami yang semakin hari semakin membebani.

Ngapain juga harta dunia dijagain? Ih......... aku cuma memanfaatkan harta itu supaya lebih berkah. Bukan ngejagain.

3. Penjaga Penampilan

Umumnya laki-laki tak bisa menjaga penampilan. Kulit legam tapi berpakaian warna gelap. Tubuh tambun malah suka baju bermotif besar. Atasan dan bawahan sering tak sepadan. Untunglah suami punya penata busana yang setiap pagi menyiapkan pakaianannya, memilihkan apa yang pantas untuknya, menjahitkan sendiri di waktu luang, menisik bila ada yang sobek. Suami yang tampil menawan adalah wujud ketelatenan istri. Tak mengapa mendengarnya berkeluh kesah atas kecakapannya itu.

Hahaha............. tahu aja!

4. Pengasuh Anak-anak

Suami menyemai benih di ladang istri. Benih tumbuh, mekar. Sembilan bulan istri bersusah payah merawat benih hingga lahir tunas yang menggembirakan. Tak berhenti sampai di situ. Istri juga merawat tunas agar tumbuh besar. Kokoh dan kuat. Jika ada yang salah dengan pertumbuhan sang tunas, pastilah istri yang disalahkan. Bila tunas membanggakan lebih dulu suami maju ke depan, mengaku, ?akulah yang membuatnya begitu.? Baik buruknya sang tunas beberapa tahun ke depan tak lepas dari sentuhan tangannya. Umar paham benar akan hal itu.

Tul!! Coba aja kalau anaknya dibiarin tumbuh liar atau diserahkan pengasuhannya ke orang lain. Nggak indah deh kilau berliannya.

5. Penyedia Hidangan

Pulang kerja, suami memikul lelah di badan. Energi terkuras, beraktivitas di seharian. Ia butuh asupan untuk mengembalikan energi. Di meja makan suami Cuma tahu ada hidangan: ayam panggang kecap, sayur asam, sambal terasi danlalapan. Tak terpikir olehnya harga ayam melambung; tadi bagi istrinya sempat berdebat, menawar, harga melebihi anggaran. Tak perlu suami memotong sayuran, mengulek bumbu, dan memilah-milih cabai dan bawang. Tak pusing ia memikirkan berapa takaran bumbu agar rasa pas di lidah. Yang suami tahu hanya makan. Itupun terkadang dengan jumlah berlebihan; menyisakan sedikit saja untuk istri si juru masak. Tanpa perhitungan istri selalu menjadi koki terbaik untuk suami. Mencatat dalam memori makanan apa yang disuka dan dibenci suami.

Iya, meski aku dulunya nggak pernah masuk dapur apalagi masak, coba aja demi dikau eh salah demi suami yang dianugerahkan Allah ke aku, aku rela masak meski dengan bumbu dan cara masak sesukaku. Hihihi............... daripada belajar resep konvensional, mending dikira2 sendiri. Kreatif apa males ya?

Dengan mengingat lima peran ini, Umar kerap diam setiap istrinya ngomel. Mungkin dia capek, mungkin dia jenuh dengan segala beban rumah tangga di pundaknya. Istri telah berusaha membentenginya dari api neraka, memelihara hartanya, menjaga penampilannya, mengasuh anak-anak, menyediakan hidangan untuknya. Untuk segala kemurahan hati sang istri, tak mengapa ia mendengarkan keluh kesah buah lelah.

Umar hanya mengingat kebaikan-kebaikan istri untuk menutupi segala cela dan kekurangannya. Bila istri sudah puas menumpahkan kata-katanya, barulah ia menasehati, dengan cara yang baik, dengan bercanda. Hingga terhindar pertumpahan ludah dan caci maki tak terpuji. Akankah suami-suami masa kini dapat mencontoh perilaku Umar ini.? Ia tak hanya berhasil memimpin negara tapi juga menjadi imam idaman bagi keluarganya.

Bukannya malahan sibuk cari istri lagi layaknya para penguasa jaman jahiliyah yang berbangga-bangga dengan banyak istri. Eh......... jangan pada mengatasnamakan 'nyunah' ya kalau pengin beristri banyak. Itu JAHILIYAH !!! . Iiih.......... dasar pengumbar nafsu yang sok suci, sok alim! hahaha.............. kok jadi ke sana ya arahnya? Habis sebel sih sama para pelaku pemburu nafsu yang nggak mutu. Mbok ngaku aja emang nggak mampu menahan hawa nafsu. Kok beraninya ngaku 'nyunah'? Yang bener aja! Pakai nuduh-nuduh yang nggak mau polygami dibilang "belum mampu" lagi! Kamu lagi, yang belum mampu mengendalikan hawa nafsu.

Apalagi kalau berani mempengaruhi pacarku. Awas aja aku do'ain kalian supaya hidup matinya sengsara! Trus juga jangan pada nuntut ini itu atas pendapatku ini ya. Apalagi ngeluarin ayat or hadist. Iiiih............ lebay, salah ndiri baca blogku. Ini kan pendapat pribadi diikuti logika sehat akal cerdasku yang Allah anugerahkan ke aku. Kwkwkwkwk............... .

Makanya sayang, inget-inget aja kebaikan-kebaikanku, cantiknya aku, pinternya aku, hebatnya aku, shalihahnya aku, kreatifnya aku, penuh cintanya aku, baik hatinya aku, seksynya aku, dll.

Hiyaaaaaaaa......................... narcistdotcom nya nggak sembuh-sembuh, malah ndadi!!!!

Rabu, 21 Oktober 2009

PRINCESS NGGAK NGOMPOL LAGI DONK

Hehehe................... Princess, Vania cantikku, pinterku, shalihahku. Yeeee.................. ngaku-ngaku ya, dia itu cantik, pinter, dan shalihahnya Allah. Aku tuh cuma dititipin aja. Hicks............... tapi Alhamdulillah, dia sudah diamanahkan ke aku, ke kami.

Ya, disamping aku n papanya, mas-masnya juga sangaaaat bersyukur bisa mempunyai adik seperti Princess. Mereka nggak habis-habisnya memuji, mencium, memeluk, ngajari, menemani bermain, dan tentu saja nggodain Princess kecil kami ini. Mereka juga dengan sangat telaten dan sabar mengenalkan, membiasakan, melatih adik kecilnya melakukan segala kegiatan sehari-hari yang sepertinya sederhana namun tetap harus dilatih dan diajarkan ke anak jika mau anak mempunyai attitude yang baik.

Saat mereka makan, maka mereka akan membiarkan adiknya ikut menikmati makanan dari piring mereka. Jika melihat masnya makan, segera Vaniaku akan mengambil sendok dan mengajak masnya makan di bawah agar dia bisa turut serta menikmati makanan mas-masnya. Dengan begitu, disamping adiknya jadi makan, sekaligus belajar bagaimana makan yang baik. Berdo'a sebelum makan, makan dengan tertib, makan sampai habis, tidak berceceran, tidak menimbulkan bunyi yang berisik, tidak makan sambil berbicara atau bercanda, meletakkan piring ke tempatnya setelah selesai, dsb.

Lalu mereka juga yang mengajarkan dan melatih adiknya mengendarai skuter maupun sepeda kecilnya, memakai sepatu, bermain, sampai menulis, menggambar dan membaca. Pokoknya, segala macam hal yang dulu sudah aku lakukan kepada mereka akan mereka terapkan pula ke adik cantiknya ini.

Hahaha................. mamanya jadi ringan nih. Hhhhh.............. Alhamdulillah, mempunyai anak-anak hebat. Xixixi............. azas manfaat ya, memanfaatkan anak-anak untuk menjadi mentor adiknya. Tanpa diminta lagi! Mereka dengan sukarela melakukan semuanya. Hanyaa............. tentu saja mereka selalu minta upah..................... CIUM adiknya!

Naaah.................. untuk urusan toiletair, eh apa ya istilahnya mengajarkan anak melakukan aktifitas pertoiletan ini? Lupa! Intinya gitu deh. Tetap hal ini menjadi bagianku, mamanya. Dulu, saat mas-masnya, aku masih rajin banget. Sebelum setahun pun, bahkan sejak 3 bulanan sudah membiasakan mereka "bersih".

Aku perhatiin banget bagaimana ciri-cirinya jika mereka akan BAK maupun BAB. Untuk BAK inilah aku segera melepas celana dan mengambil pispotnya saat aku melihat ciri-ciri akan pipis. Karena laki-laki, aku akan menadahkan pispotnya dengan cara mengarahkan ke arah mana kira-kira akan terjadi pancurannya. Hahaha............. tentu saja aku sibuk sana sini sambil konsentrasi pada arah pipisnya akan keluar. Sedangkan mereka tetap saja tiduran dan bermain atau tidur. Lha baru 3 bulan. Tapi efektif lho! Akhirnya mereka belum setahun pun sudah risih jika ngompol. Dan saat usia setahun, mereka sudah bisa ke KM saat akan BAK dan BAB. (Note: mereka sudah pandai berjalan dan berbicara saat usia setahun. Maklum, mamanya banyak omong, cerewet, saat mengasuh mereka. Hahaha............. ngaku! So, mereka sudah bisa bilang jika berasa mau pipis or BAB, lalu melesat lariiii...........) Tapi cerewetnya bukan marah-marah lho! Hanya banyak bicara dengan bayinya sejak mereka masih di perut, lahir (dari 0 bulan), makanya mereka cepet bisa ngomong. Daripada capek dengerin mama yang ngomong, mendingan ngomong sendiri. Gitu kali ya?!!

Tapi sekarang, setelah giliran Princess, aku sudah males n............ capek kali ya, ketuaan! Hahaha............... kayaknya cari alesan deh. Iya, aku lebih suka memakaikan diapers sekali pakai padanya. Hicks................ maafin mama ya cantik, mama jadi pemalas! Masa sampai hampir usia 3 tahun masih belum aku ajarin pipis dan BAB di tempat yang seharusnya? Iiiih.............. mamanya gimana sih!!!???? Payah deh ah.

Dua minggu yang lalu kurang lebih, aku menyadari kemalasanku yang bisa berakibat buruk pada Princessku. Dengan masih males (hallah............... dasar emang!) maka aku mengajarkannya kepada cantik kami itu. Semuanya dengan penjelasan dan sedikit peragaan. Tidak lupa papa n mas-masnya ikutan mendengarkan supaya kami satu kata satu perbuatan dalam mengajarkannya ke Princess. Aku agak pesimis sih, kalau bisa cepet dia terapkan. Aku pikir aku agak telat mengajarkan saat dia sudah 2 tahun 9 bln sehingga mungkin dia sudah terbiasa pakai deapers.

Lalu..................

"Mamaa................... adek mau pipis......................."

Dan dia segera melepas celananya dan berlari ke angsa kecil closetnya dia. Bahkan saat tidur pun dia sudah bisa merasakan jika mau pipis atau BAB. Dan saudara..........saudara............... hanya perlu waktu sehari dia sudah bisa menerapkan ajaranku itu (agak lebay ya, sebenarnya kadang-kadang masih lolos sih), termasuk jika dia ikut ke masjid shalat berjamaah dengan mas-masnya nggak mau lagi pakai deapers. Tentu saja ini tidak lepas dari peran serta papa dan mas-masnya dalam mengingatkan Vania agar segera melakukan apa yang kami ajarkan untuk BAB ataupun BAK. Mereka juga tidak segan-segan membantu melepaskan celana adiknya, menyiapkan angsanya, bahkan sampai membersihkannya.

Berarti sekarang, kemampuan Princess adalah; sudah bisa berdiskusi meski sering cenderung debat karena dia ngeyelan, hahaha.............. lalu bisa menulis beberapa huruf dan angka, menggambar manusia secara benar meski nggak proporsional (tapi yang penting sudah ada kepala dengan mata, hidung, rambut, dsb, lalu badan, tangan, dan kaki), naik sepeda, nyanyi (ini sih jago!), baca do'a, shalat, ngitung (lengkap dengan konsepnya), chating (hahaha............), pakai sepatu, baju, dan celana sendiri, juga................. nggak ngompol lageeee!!!

Bravo!!!! Berlian-berlianku memang indaaaaaaaaaah.............................. keep shining!!!!!!!!!!

Minggu, 18 Oktober 2009

CARI ISTRI CANTIK OR CERDAS ???

Dari detikHealth, aku pernah baca yang lebih komplit pembahasannya. Tapi sudah lama sekali dan kayaknya penelitian orang lain sih, nggak sempet simpen. Ini aja ya, agak beda sih, tapi prinsipnya sama. Kecerdasan anak turun dari IBU. Kwkwkwkwk...................:

Cari Suami Tak Perlu Pintar, Kecerdasan Anak Turun Dari Ibu

Jakarta, Faktor genetik adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kecerdasan seseorang. Jika Anda ingin mempunyai anak yang cerdas, carilah seorang istri yang cerdas, karena ternyata kecerdasan anak diturunkan dari ibu.

Menurut neurolog sekaligus Kabid Pemeliharaan Peningkatan Intelegensia Kesehatan Depkes RI, Adre Mayza, SpK (K), dasar pembentukan intelegensia seseorang dipengaruhi oleh 3 hal yaitu nutrisi, stimulasi dan genetik atau keturunan.

Meski tidak mempengaruhi seutuhnya, namun banyak juga anak yang terlahir cerdas dari orang tua yang cerdas. "Gen ibu lebih banyak berperan pada kecerdasan anak. Kalau anaknya cerdas, biasanya ibunya juga cerdas. Jadi kalau cari suami nggak perlu yang pintar-pintar amat, tapi kalau cari istri kalau bisa yang pintar," ujar Adre dalam acara Optimalisasi Peningkatan Intelegensia Otak di GKBI, Jakarta (10/9/2009)..

Sebenarnya hubungan antara kecerdasan anak dengan ibunya bisa dilihat secara alamiah ketika ibu baru melahirkan. "Bayi bisa mencari puting susu ibunya sendiri, itu sudah jadi pertanda," ujar Adre.

Bayi menangis jika mengompol juga bisa jadi pertanda bahwa kecerdaasn ada hubungannya dengan ibu. Hormon oxytocin yang dikeluarkan pada saat ngompol sama dengan hormon yang terdapat pada area kawanitaan ibu. "Itu mengapa jika daerah kewanitaan itu dirangsang, akan muncul perasaan enak dan senang, " tutur Adre.

Oleh karena itu, memakai pampers biasanya membuat seorang anak tumbuh menjadi egois. "Bayi yang sering pakai pampers, cenderung memiliki rasa empati yang kurang karena jarang menangis dan bagian otaknya tidak terlatih untuk merasakan empati," tutur Adre.

Otak setelah lahir memiliki kemampuan berkembang yang cepat. Penglihatan lebih dulu berkembang daripada pendengaran dan separuh perkembangan intelektual seseorang berlangsung di bawah usia 4 tahun.

Adre mengatakan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia saat ini ada di urutan ke 109 dari 179 negara. "Artinya sudah miskin, bodoh, sakit, sombong pula," ujar Adre. Padahal sebentar lagi Indonesia akan memasuki tantangan milenium 3 yang merupakan era competitive intelligence.

Oleh karena itu, ibu mempunyai pengaruh yang sangat besar untuk perkembangan kecerdasan anak. "Stimulasi janin dengan musik-musik alam, binatang atau musik klasik, perbanyak konsumsi makanan yang mengandung omega 3 dan berikan stimulasi yang tepat ketika sudah lahir untuk menghasilkan anak yang cerdas," ujar Adre.

Namun meskipun begitu, menurut Prof. Dr. Jalaludin Rahmat, pakar komunikasi dan penulis buku 'psikologi komunikasi', faktor genetik atau keturunan bisa dikalahkan oleh faktor lingkungan dan nutrisi. "Nurture atau lingkungan bisa mengalahkan nature atau warisan biologis jika otak terus distimulasi," jelas Jalaludin.

*****

Ada seorang teman yang pendidik mengatakan jika setelah belasan tahun mengajar, dari mahasiswa yang dia ajar, biasanya wanita yang cerdas kurang cantik secara fisik. Demikian juga sebaliknya, wanita cantik kebanyakan nggak pinter.

Naaah................ betapa bodoh dan egoisnya ya jika seorang laki-laki mencari istri yang cantik fisiknya, bahkan jika pun itu mereka selingkuh dan berzina. Karena selain gen, keturunan, logikanya wanita yang "kurang cerdas" hehehe................ nggak tega mau bilang bodoh, tentunya kurang cerdas juga dalam mendidik anak-anaknya.

Hmm................ betapa beruntungnya suamiku. Dia mesti banyak bersyukur memiliki istri seperti aku. Sudah cantik, cerdas pula. Huahahahaaaaaaaa.......................... narcist abiiiissss...........................

Biarin! Mumpung nulisnya di blog sendiri. Nggak ada yang boleh protes!!!!!!


Rabu, 14 Oktober 2009

BAHASA INDONESIA DONK

Sekali lagi, kembali, aku menegaskan pernyataanku bahwa TV bukanlah benda "haram" di rumahku. Lha kan TV ada di mana-mana, kalau aku tidak menyediakannya di rumah pun tentu berlian-berlian indahku itu akan sangat gampang menemuinya. Malahan bukan mustahil mereka akan memperoleh tayangan TV di luar rumah yang pastinya di luar pantauanku aja! No no no............... aku nggak bisa seperti itu. Lagian, kalau kita bijak dalam menyikapi dan mengambil manfaatnya, why not? Coba pilih why atau not? Hehehe............

Hm............... dari nonton TV ini aja, kalau aku sih buanyaaaak banget yang sudah membuatku terkaget-kaget. Heiii................... ini kaget karena TV sudah membantuku mendidik berlian-berlianku. Banyak hal yang membuat berlianku berpendapat kritis karena menonton TV. Yang seringkali aku berfikir hal ini belum tentu akan aku dapatkan seandainya TV aku larang atau tidak aku sediakan di rumah.

Duluuuu............ saat jagoan gantengku masih kecil, mereka pernah membuat statement yang penuh dengan nuansa nasionalisme yang kental. Huahahahaaaa............... sampai sekarang kalau teringat hal itu aku masih tersenyum sendiri.

"Ma, bahasa Indonesia itu terkenal sekali ya."
"Kok????"
"Iya, coba aja Mama lihat di TV. Ada orang India yang menggunakan bahasa Indonesia. Trus juga orang Mexico. Malahan, Disney juga menggunakan bahasa Indonesia untuk film kartunnya. Hebat kan, bahasa Indonesia memang sangat terkenal di seluruh dunia?!"

Waduuuuh.................... ternyata yang dia maksud adalah penggunaan bahasa Indonesia sebagai "dubbing" dalam film-film tersebut. Ya sudah aku jelaskan bagaimana dubbing itu. Bahwa bukannya mereka menggunakan bahasa Indonesia secara langsung. Sekalian aja aku motivasi agar saat dia besar nanti bisa membuat bahasa Indonesia mendunia karena kehebatan rakyatnya sehingga membuat negara lain tertarik mempelajari dan menggunakan bahasa kita. Bahkan, mau tidak mau mereka HARUS belajar bahasa Indonesia jika mau maju, jika mau pinter, jika mau hebat, karena Indonesia memiliki anak-anak bangsa yang hebat, berlian-berlian indah yang pintar, santun, religius, berkarakter, disertai anugerah alam yang kaya raya, sehingga mampu mendominasi semua bidang kehidupan.

Lalu belum lama ini, saat berlian ganteng terkecilku yang berumur 10 tahun melihat VOA melaporkan suatu berita dari DC. Tentu saja dia orang Indonesia, namun menggunakan bahasa Inggris. Juga saat mewawancarai seorang warga Amerika, dia menggunakan bahasa Inggris.

"Ma, itu kan nanti di TV di Indonesia pasti disiarkan pakai text bahasa Indonesia terjemahannya ya? Trus Ma, kalau wartawan Amerika sedang ke Indonesia melaporkan suatu berita dan wawancarai warga Indonesia pakai bahasa apa?"
"Ya pakai bahasa Inggris cintaku."
"Hmm............... kok nggak adil ya Ma. Harusnya pakai bahasa Indonesia donk. Trus saat disiarkan di Amerika tetep bahasa Indonesia tetapi disertai text bahasa Inggris sebagai terjemahannya. Masa kita ngalah terus sih Ma? Nanti harus berlaku sama."

Hahaha...................... bangganya aku. Berlianku memang indah banget. Semoga makin indah dan membuat bangsaku bersinar di mata dunia. Semoga dia makin indah dan membuat bersinar Islam. Semoga Allah selalu ridho akan keindahannya. Semoga kilau mereka menyinari syurgaNya.

Senin, 12 Oktober 2009

MAMA JANGAN NONTON YA.......

Sudah tahu kan kalau Princessku tuh peniru ulung. Melihat, mendengar, bahkan saat kelihatannya cuek pun ternyata dia mempelajari dan kemudian menirunya. Sebenarnya sih hampir semua anak begitu, suka niru! Makanya kita sebagai orang dewasa yang berada di sekitar mereka mesti memberi contoh yang baik-baik, yang pantas untuk ditiru.

Tapiii............... kadang tuh aku juga "kecolongan" alias nggak jaga sikap. Waduuuuh.............. nafsunya masih membara. Hahaha................. pertanda aku masih manusia biasa, kadang (eh, apa sering ya?) salah dan khilaf, menuruti hawa nafsu semata tanpa mengingat tanggungjawab menjaga amanahNya. Ampuuuun ya Allah.......................

Kadang aku melihat Princessku sedang "ngurusi" bonekanya selayaknya aku ngurusi dia. Kata-kata yang dia gunakan pun PERSIS seperti yang biasa aku katakan saat ngurusi dia. "Anak pinter, anak cantik, Princess Mama, berlian indah, cintaku, sayangku." dll dll selalu keluar dari mulut manis mungilnya.

Namun tidak jarang teguran, sedikit emosi, dan geregetan yang ternyata jelek banget saat dia yang memperagakan, juga tak luput dari aksi tiruannya atas diriku. Waduuuuh.............. padahal aku tidak bermaksud begitu. Berarti dia menangkapnya seperti itu, terbukti dari caranya menirukan aku. Hahaha.............. maafin Mama ya Princess cantikku. Terima kasih atas peringatanmu lewat peragaanmu yang begitu nyata menunjukkan tangkapanmu atas tingkah mamamu ini.

Suatu saat aku sedang shalat, dan merasakan kehadirannya di sampingku. Ya, dia ikutan shalat. Lalu setelah aku selesai salam................. masya Allah, dia shalat dengan melilitkan kain ke seluruh tubuhnya. Rupanya dia tidak menemukan mukena maupun jilbabnya. Namun dia memahami akan harusnya mengenakan pakaian yang menutup aurat saat shalat. Ya sudah kain yang dia temukan di dekatnyalah yang dia "sulap" menjadi pakaian shalatnya. Setelah aku ingat-ingat..................... dia pernah shalat di rumah neneknya dan karena tidak membawa mukena maupun jilbab, neneknya memakaikan kain panjang ke tubuh mungilnya itu sebagai pakaian shalatnya.

TV memang bukan barang "haram" di rumahku. Karena toh TV memang ada di sekitar kita. Daripada mereka tahu TV dari tempat lain, mendingan mereka tahu dari rumah, dengan berbagai penjelasan dan rambu-rambu dari kami.

Naaah........... saat dia sedang nonton TV acaranya sebuah film kartun di Nick Jr, backyard digan, lalu aku datang ke ruang TV. Dengan penuh kesungguhan dia melarangku melihat TV; "Mama........... jangan nonton ya. Ini acaranya buat adek-adek, mama-mama nggak boleh nonton. Ayo cepetan matanya ditutup." Demikian katanya lembut mesra sambil dia berusaha menutup kedua mataku dengan menggunakan tangan mungilnya itu.

Hahaha................... ternyata dia memperlakukan aku sama seperti jika aku melarangnya menonton tayangan dewasa yang belum pantas dia lihat. So, menurutnya jika dia nggak boleh nonton tayangan yang untuk mama, berarti mama juga nggak boleh nonton acaranya dia. Iiiih.................... gemes nggak coba!

Dasar mamanya juga sih nggak mau ngalah untuk tidak menonton tayangan yang bukan untuk anak kecil, eh.............. malah anaknya yang dilarang-larang!

Jumat, 09 Oktober 2009

Ibu


God cannot reach everywhere...So he created Mothers on the Earth!!!

Selasa, 06 Oktober 2009

PRINCESS DIMARAHI MAMA

Hmmmmmm......... dasar aku tuh memang Mamanya ya, maunya ngomongin berlianku, termasuk......... Princess cantikku. Hi hi hi.......... kalau bosen ya jangan baca deh! Maksudnya................. jangan sampai ketinggalan ceritanya! Ntar nyesel lho. He he he..........

Usia Princess kini sudah 2 tahun 4 bulan. Sudah gede? CMIIW........... Yang pasti sih makin pinter, tingkahnya makin banyak, ngomongnya makin canggih, akalnya juga makin banyak. Sudah pinter ngetes Mamanya. Pinter bikin sebel, pinter ngakalin, pinter ngeyel, pokoke pinter!

Nah, berhubung ngeyelnya makin hari makin canggih, maka Mamanya makin sering dibuat jengkel.......kel ............kel! Hhhhhhhhhhhh...................... dari mana sih dia punya akal dan perkataan seperti itu? Mana sering bener lagi! Tapi............ salaaaah. Nah Loe, gimana tuh jadinya?

Misalnya saat dia loncat-loncat di kasur, dilarang jawabannya ada aja. Alasannya, kalau di kasur enak loncatannya bisa membal. Emangnya dia pikir trampolin? Sementara kalau disuruh loncat-loncatnya di trampolin.......... nggak mau! Nggak asyik kali ya, nggak dilarang Mama. Qi..qi.........qi............... dasar!

Teruus................
Saatnya bobok, ee............. malah nyanyi, baca, main, atau............ gangguin Mama! Disuruh bobok nggak mau. Weee................... bisa ngasih alesan lagi.

"Adek bobok gih, sudah malem. Besok kita main lagi."

"Nggak mau ah, belum ngantuk. Nanti kalau Adek sudah nguap, aahhheeem............. gitu, berarti Adek sudah ngantuk. Baru Adek bobok. Tunggu Adek nguap ya Ma."

Alamaaak................... mana pakai peragaan nguapnya lagi. Apa aku nggak gemes coba??

Nah, suatu malam dia belum mau bobok meski semuanya sudah bobok. Jadi tinggal kami berdua yang matanya masih melek. Ya pastinya dia gangguin Mamanya karena tidak ada lagi yang bisa dijadikan sasaran keisengannya, tempatnya menuangkan berbagai akal dan kecerdasannya. Lama-kelamaan aku kesel juga. Dan.................... marah!

He he he............. marahnya sih bukan bentak-bentak apalagi "main tangan" lho! Cuma aku menunjukkan sikap yang tidak biasa, sikap yang menunjukkan kalau aku tidak setuju jika dia belum mau bobok juga.

Hmmm.............. biasa deh, dia melancarkan serangan-serangannya agar menarik perhatianku. Dan aku cuekin aja meski seringkali aku menahan diri karena sebenarnya sikapnya lucu dan sangat menarik perhatianku.

Kemudiaan........................

"Mamaaa................marah................ Adek dimarahin. Oo................ Mama marah.............. hayo Adek dimarahin............. na na na.........................." dst.

Kata-kata itu keluar dari mulut mungilnya dengan irama lagu ciptaannya sendiri. Coba! Apa aku nggak sebeeeel..................... banget karena harus konsisten marah nyuruh dia bobok, tapi nggak tahan sama kelucuan tingkahnya itu.

Berlianku.................. cintaku...................... anugerah indah banget sih????

Hehehe............................... thank you ya Allah, atas keindahan ini. Terima kasih juga atas anugerah indahmu, "pacar" foreverku. Merci beaucoup atas semuanya.

Minggu, 04 Oktober 2009

101 (Small) Things To Keep The Wife Happy

Hehehe................. ini "bocorannya" dear.
  1. Give her a hug every day, ingat.......... EVERYDAY !!
  2. Say "I Love You" at the end of every phone conversation, and mean it!!!
  3. Ask about her day
  4. Take the kids for a walk (or drive). Alone time does wonders for refreshment.
  5. Make her favorite drink (whether it be coffee, tea, soda, or martini......eh, yg ini jangan!)
  6. Make dinner every now and again (or bring home take out without being asked)
  7. Record her favorite television shows (or get Season Passes to them on TiVo)
  8. Paint her toe nails (or fingers. She might have a preference)
  9. Let her win an argument (kan dia emang win, nggak usah berusaha menang deh)
  10. Pick up your dirty laundry off the floor (hehehe...........)
  11. Play footsie in bed
  12. Snuggle
  13. Offer to help her carry the groceries
  14. Give her a weekend to herself (dananya sekalian, yg buanyaaaaak, unlimited)
  15. Bring home unexpected small gifts (asyiiiiik............berlian aja, small kan?)
  16. Comment on her new hair cut (yg bagus ya commentnya)
  17. Bring her tissues when she's sick (pijitin n disayang2 juga)
  18. Offer to watch the movie of her choice (he'em!)
  19. Clean the kitchen (haaaa.........seru tuh)
  20. Spend a weekend away (again, this time she gets the house to herself)
  21. Call during the day just to say Hi (and say I love u, I miss u, dll)
  22. Hold her hand when your out and about (that is, if you can get it away from the children)
  23. Smile the first time you see her each day (with full of love).
  24. Fold a load of laundry. Or start a new load in the washer. Or do both.
  25. Trust that she knows where to go for the party next weekend (got and printed the directions).
  26. Listen when she's trying to tell you she's upset (bener nih, jangan malah cuek)
  27. Let her take an afternoon nap (jangan ah, pusing, gak enak afternoon nap itu)
  28. Pick up milk on the way home (or whatever grocery item is always "empty")
  29. Offer to wash her car (yes! setujuuuuuuu....)
  30. Bring home a favorite flower (or bouquet, or.......... diamond)
  31. Take out some favorite photos of the both of you and reminisce
  32. Give her a back rub (or massage her feet. Or shoulders. Or really, whatever she likes)
  33. Let her sleep (at luxury place) in this Saturday. (oh my........)
  34. And then make her favorite breakfast (or go out to a restaurant for it)
  35. Ask about one of her biggest wishes or dreams (and reach it for her! mauuuuuuuu..............)
  36. Leave a love note in her purse/car/wallet
  37. Buy a coffee shop gift card (if that's her thing) and leave it for her in the morning
  38. If you empty the toilet paper roll, get and place the new one
  39. Windex the bathroom mirror
  40. Take the dry cleaning in (setujuuuuuuu)
  41. Never underestimate the power of a good night kiss (tul)
  42. Clean off the dinner table dishes (plissss)
  43. Ask her to go for a walk with you
  44. Talk to each other... have a conversation about something meaningful or nothing in particular (iya banget)
  45. Put the kids to bed (ngangguk2)
  46. Hang that picture/shelf/ candle holder you always meant to
  47. Bring home a gift certificate for a pedicure or massage (massage ajah, gak suka pedicure)
  48. Fill her car up with gas (and wash the windshield)
  49. Hershey Chocolate Kisses (get creative)
  50. Zip up or button the back of her dress or shirt
  51. Gently place a blanket over her if she falls asleep in the afternoon or on the couch in the evening (penuh cinta ya......)
  52. Go to the pharmacy for her medication when she's sick (urutin n peluk sayang aja, gak mau obat)
  53. Bathe the kids
  54. Buy her "girlie" shampoo, conditioner, and soap for the shower
  55. Make dinner reservations (complete with arrangements for a baby sitter)
  56. Don't complain if she's having one of those long phone conversations
  57. Offer to clean up her computer screen and/or keyboard
  58. Take a picture of her favorite place and send it to her (or leave it in a card on the table)
  59. Whisper sweet nothings into her ear (hahaha.............)
  60. Feed the pets
  61. Run her a bubble bath. With candles. (yuhuuuu..........)
  62. Offer her your jacket if it is cold.
  63. Rub lotion on her hands (and hell anywhere else you want)
  64. Give her space when she needs it
  65. Ask about her work (and yes, if she stays home--ask about the children, the housework, etc)
  66. Make a mix tape (or playlist)
  67. Send funny e-mails. Either share a funny remark, send love notes, or even URLs for the funniest videos you've ever seen. It just means you are thinking of her. And she of you.
  68. Shut the door sometimes when you are in the restroom
  69. Hang up your coat after you come in (and the shoes, put them away too)
  70. Warm and pull up the car to the restaurant/store door if it is cold or raining or windy
  71. Buy her earrings. Or a necklace. A ring. Something inexpensive, but fun/beautiful/ reminiscent of you
  72. Let her cry if she needs to
  73. Help get that item off the "high shelf"
  74. Rub her back as you pass by her cooking dinner (or reading e-mail. It is the touch that counts)
  75. Clean up the clutter in the living room/kitchen/ bathroom- -any room. Just spruce it up tonight. She'll notice
  76. Come home early
  77. Offer to cook her dinner (not on the grill. In the kitchen please)
  78. Pull out the wedding glasses and toast to your "togetherness"
  79. Sit next to her on the couch
  80. Look her in the eye and tell her how you feel about her
  81. Look up her Favorites or Wish Lists at an online store... and buy her something small from the list
  82. Take charge for the evening--corralling the children for bedtime, bathing, reading, television, etc.
  83. Ask her what one small thing you could do to make her life easier at that moment and do it
  84. Offer to paint a room the color of her choice
  85. Give up the television remote for one night
  86. Pack her lunch for the day
  87. Call her favorite girlfriend to schedule a surprise her with a girls' night/day out and about
  88. Bake her a cake/pie/muffin/ favorite dessert
  89. Remember a special moment you had together, talk about it, discuss it, and share it with her (this can just be done verbally, in a letter... anything that you want to do)
  90. Tell her when she looks good. As in, "Hey, you look great in that." Or if she is wearing your favorite perfume, mention it.
  91. Fluff her pillow before bed
  92. Next time you are at a party or social gathering--give her wink from across the room. Or a knowing glance. Or a grin. Some sort of shared thought or expression that the two of you can share
  93. Find out how she likes her eggs and/or coffee. This can be valuable information.
  94. Clean the toilet(s)
  95. Take her picture when you think she looks beautiful. Even if she doesn't want you to.
  96. Open the car/restaurant/ store door for her
  97. Let her pick the music in the car next time your driving together
  98. Remind her why you married her.
  99. Find a way to make her laugh. Really laugh. It does wonders for the soul.
  100. Tell her you love her. And mean it.
  101. Remember to take out the garbage
I Love U........................

Jumat, 02 Oktober 2009

IQ ANAK

Anak cerdas tentu dambaan setiap orang, sebab kecerdasan merupakan modal tak ternilai bagi si anak untuk mengarungi kehidupan di hadapannya. Beruntung kecerdasan yang baik ternyata bukan harga mati, melainkan dapat diupayakan.

Dr. Bernard Devlin dari Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburg, AS, memperkirakan faktor genetik cuma memiliki peranan sebesar 48% dalam membentuk IQ anak. Sisanya adalah faktor lingkungan, termasuk ketika si anak masih dalam kandungan.

Untuk menjelaskan peran genetika dalam pembentukan IQ anak, seorang pakar lain di bidang genetika dan psikologi dari Universitas Minnesota, juga di AS, bernama Matt McGue, mencontohkan, pada keluarga kerajaan yang memiliki gen elit, keturunannya belum tentu akan memiliki gen elit.

"Keluarga bangsawan yang memiliki IQ tinggi umumnya hanya sampai generasi kedua atau ketiga. Generasi berikutnya belum diketahui secara pasti, karena mungkin saja hilang, meski dapat muncul kembali pada generasi kedelapan atau berikutnya," ungkap McGue. "Orang tua
yang memiliki IQ tinggi pun bukan jaminan dapat menghasilkan anak ber-IQ tinggi pula." Ini menunjukkan genetika bukan satu-satunya faktor penentu tingkat kecerdasan anak.

Faktor lingkungan, dalam banyak hal, justru memberi andil besar dalam kecerdasan seorang anak. Yang dimaksud tak lain adalah upaya memberi "iklim" tumbuh kembang sebaik mungkin sejak si anak masih dalam kandungan agar kecerdasannya dapat berkembang optimal. Dengan
gizi dan perawatan yang baik misalnya, si Polan bisa cerdas. Atau dengan menjaga kesehatan secara baik dan menghindari racun tubuh selagi ibunya mengandung dia, si Putri dapat memiliki intelegensia baik. Begitu pula dengan memberikan kondisi psikologis yang mendukung, angka IQ si Tole lebih tinggi dari teman sebayanya. Gizi, perawatan, dan lingkungan psikologis itulah faktor lingkungan penentu kecerdasan anak.

Kisah Helen dan Gladys, sepasang bayi kembar, bisa menjadi salah satu buktinya. Pada usia 18 bulan mereka dirawat secara terpisah. Helen hidup dan dibesarkan dalam satu keluarga bahagia dengan lingkungan yang hidup dan dinamis. Sedangkan Gladys dibesarkan di daerah gersang dalam lingkungan "miskin" rangsangan intelektual. Ternyata saat dilakukan pengukuran, Helen memiliki angka IQ 116 dan berhasil meraih gelar sarjana dalam bidang Bahasa Inggris.
Sebaliknya Gladys terpaksa putus sekolah lantaran sakit-sakitan dan IQ-nya 7 angka di bawah saudara kembarnya.

Gizi dan perilaku ibu

Dr. Devlin menemukan bukti bahwa keadaan dalam kandungan juga sangat berpengaruh pada pembentukan kecerdasan. "Ada otak substansial yang tumbuh dalam kandungan," jelasnya. "IQ
sangat tergantung pada bobot lahir bayi. Anak kembar, rata-rata memiliki IQ 4 – 7 angka di bawah anak lahir tunggal karena umumnya bayi kembar memiliki bobot badan lebih kecil," tambahnya.

Lebih dari 20 tahun terakhir berbagai penelitian juga mengungkapkan korelasi positif antara gizi, terutama pada masa pertumbuhan pesat, dengan perkembangan fungsi otak. Ini berlaku sejak anak masih berbentuk janin dalam rahim ibu. Pada janin terjadi pertumbuhan otak
secara proliferatif (jumlah sel bertambah), artinya terjadi pembelahan sel yang sangat pesat. Kalau pada masa itu asupan gizi pada ibunya kurang, asupan gizi pada janin juga kurang. Akibatnya jumlah sel otak menurun, terutama cerebrum dan cerebellum, diikuti dengan penurunan jumlah protein, glikosida, lipid, dan enzim. Fungsi neurotransmiternya pun menjadi tidak normal.

Dengan bertambahnya usia janin atau bayi, bertambah pula bobot otak. Ukuran lingkar kepala juga bertambah. Karena itu, untuk mengetahui perkembangan otak janin dan bayi berusia kurang dari setahun dapat dilakukan secara tidak langsung, yakni dengan mengukur lingkar
kepala janin.

Begitu lahir pun, faktor gizi masih tetap berpengaruh terhadap otak bayi. Jika kekurangan gizi terjadi sebelum usia 8 bulan, tidak cuma jumlah sel yang berkurang, ukuran sel juga mengecil. Saat itu sebenarnya terjadi pertumbuhan hipertropik, yakni pertambahan besar ukuran sel. Penelitian menunjukkan, bayi yang menderita kekurangan kalori protein (KKP) berat memiliki bobot otak 15 – 20% lebih ringan dibandingkan dengan bayi normal. Defisitnya bahkan bisa mencapai 40% bila KKP berlangsung sejak berwujud janin. Karena itu, anak-anak penderita KKP umumnya memiliki nilai IQ rendah. Kemampuan abstraktif, verbal, dan mengingat mereka lebih rendah daripada anak yang mendapatkan gizi baik.

Asupan zat besi (Fe) juga diduga erat kaitannya dengan kemampuan intelektual. Untuk membuktikannya, Politt melakukan penelitianterhadap 46 anak berusia 3 – 5 tahun. Hasilnya menunjukkan, anak dengan defisiensi zat besi ternyata memiliki kemampuan mengingat dan
memusatkan perhatian lebih rendah. Penelitian Sulzer dkk. juga menunjukkan anak menderita anemia (kurang darah akibat defisiensi zat besi) mempunyai nilai lebih rendah dalam uji IQ dan kemampuan belajar.

Maka atas dasar hasil penelitian tadi, kita bisa mengatur makanan anak sejak janin. Ketika anak masih dalam kandungan, si ibu mesti makan untuk kebutuhan berdua dengan gizi yang baik. Perilakunya juga mesti dijaga agar tidak memberi pengaruh buruk terhadap janin. Pasalnya, perilaku "buruk" ibu hamil, merokok misalnya, ternyata juga menjadikan IQ anak rendah.

Penelitian David L. Olds et. al. (1994) dari Departement of Pediatrics, University of Colorado di Denver, AS, menunjukkan bayi-bayi yang lahir dari ibu perokok memiliki faktor potensial ber-IQ rendah, seperti bobot lahir rendah, lingkar kepala lebih kecil, lahir prematur, dan perawatan saat di ICU lebih lama dibandingkan dengan bayi dari ibu tidak merokok selama hamil. Anak dari ibu perokok selama hamil pada usia 12 – 24 bulan memiliki nilai IQ 2,59 angka lebih rendah, pada 36 – 48 bulan memiliki nilai IQ 4,35 angka lebih rendah ketimbang IQ anak dari ibu tidak merokok saat hamil.

Menurut David, asap rokok diduga akan mengurangi pasokan oksigen yang sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan sistem syaraf janin. Nikotin rokok akan membuat saluran utero-plasental menyempit. Akibatnya, sel-sel otak bayi akan menderita hypoxia atau kekurangan
oksigen. Asap rokok juga akan memicu terjadinya proses carboxy hemoglobin, yaitu sel-sel darah yang semestinya mengikat oksigen malah mengikat CO dari asap rokok. Selain itu, asap rokok juga mengandung sekitar 2.000 – 4.000 senyawa kimia beracun yang secara langsung mengganggu dan merusak berbagai proses tumbuh kembang sel-sel dan sistem syaraf.

Merokok selama hamil juga berpengaruh pada kekurangan zat gizi yang diperlukan dalam proses tumbuh kembang sel otak. Misalnya, kebutuhan zat besi akan meningkat karena harus memenuhi keperluan pembentukan sel-sel darah yang banyak mengalami kerusakan. Hal ini akan mengurangi kemampuan dan persediaan zat gizi lainnya, seperti vit. B-12 dan C, asam folat, seng (Zn), dan asam amino. Zat-zat gizi tsb. dilaporkan sangat diperlukan dalam proses tumbuh kembang sel-sel otak janin. Jika terjadi kekurangan zat-zat gizi esensial, proses tumbuh kembang otak tidak optimal, sehingga nilai IQ pun menjadi lebih rendah.

Setelah lahir, asupan gizi bagi bayi juga harus dijaga tetap baik. Idealnya, anak mendapatkan ASI secara eksklusif sampai usia 4 – 6 bulan. Jenis makanan, selain ASI, untuk bayi dan anak balita sebaiknya dibuat dari bahan makanan pokok (nasi, roti, kentang, dll.), lauk pauk, bebuahan, air minum, dan susu sebagai sumber protein dan energi. Jangan lupa, bahan makanan harus diolah sesuai tahap perkembangan dari lumat, lembek, selanjutnya padat. Secara keseluruhan asupan makanan sehari harus mengandung 10 – 15% kalori dari protein, 20 – 35 % dari lemak, dan 40 – 60% dari karbohidrat.

Menu seimbang diberikan sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan. Sejak awal balita, jika memungkinkan, anak diberi susu sebanyak 500 ml. Namun, jika ASI cukup, susu pengganti tidak perlu diberikan hingga usia dua tahun.

Perhatian juga mesti diberikan terhadap jadwal pemberian makanan. Makan besar tiga kali (sarapan, makan siang, dan malam), makan selingan (makan kecil) dua kali yang diberikan di antara dua waktu makan besar, air minum diberikan setelah makan dan ketika anak merasa haus, serta susu diberikan dua kali, yakni pagi dan menjelang tidur malam.

Untuk mengetahui kecukupan gizi pada anak ada dua cara yang bisa digunakan. Pertama cara subjektif, yakni mengamati respon anak terhadap pemberian makanan. Makanan dinilai cukup jika anak tampak puas, tidur nyenyak, aktifitas baik, lincah, dan gembira. Anak cukup gizi biasanya tidak pucat, tidak lembek, dan tidak ada tanda-tanda gangguan kesehatan.

Cara kedua adalah dengan pemantauan pertumbuhan secara berkala. Cara ini dilakukan dengan mengukur bobot dan tinggi anak, dilengkapi dengan mengukur lingkar kepala pada anak sampai usia 3 tahun. Hasil pengukuran dibandingkan dengan data baku untuk anak sebaya. Jika ditemukan tanda-tanda kurang sehat, seperti pucat atau rambut tipis dan kemerahan, anak perlu diperiksa secara medis. Ada baiknya juga dilakukan pemeriksaan psikologis, terutama bila ada kemunduran prestasi belajar.

Tempat tinggal dan cerita

Selain faktor gizi dan perawatan, apa yang dilihat, didengar, dan dipelajari anak, sejak dalam kandungan sampai usia lima tahun, sangat menentukan intelegensia dasar untuk masa dewasanya kelak. Setelah usianya melewati lima tahun, secara potensial IQ-nya telah tetap. Dengan begitu, masa itulah merupakan "kesempatan emas" bagi kita untuk memacu tingkat kecerdasan anak.

Menurut Jean Piaget, psikolog dari Swis, semakin banyak hal baru yang dilihat dan didengar, si anak akan semakin ingin melihat dan mendengar segala sesuatu yang ada dan terjadi di lingkungannya. Karenanya disarankan agar orang tua memperkaya lingkungan tempat tinggal (kamar tidur atau kamar bermain) bayi dengan warna dan bunyi-bunyian yang merangsang. Umpamanya, gambar-gambar binatang atau bunga, musik, kicauan burung, dsb. Semuanya mesti tidak menimbulkan ketakutan dan kegaduhan pada anak.

Para pakar juga yakin lingkungan verbal bagi anak juga tak kalah pentingnya. Bahasa yang didengarkan anak bisa meningkatkan atau menghambat kemampuan dasar berpikirnya. Penelitian hal ini dilakukan psikolog Rusia. Ia membayar para ibu keluarga miskin untuk membacakan cerita dengan suara keras untuk bayi mereka masing-masing selama 15 – 20 menit setiap hari. Menjelang berusia 1,5 tahun, bayi menjalani pengukuran. Hasilnya, bayi-bayi itu memiliki kemampuan berbahasa yang lebih baik ketimbang bayi-bayi seusianya di daerah
yang sama.

Penelitian lain dilakukan di sebuah sekolah perawat di New York, AS, terhadap dua kelompok anak usia tiga tahun. Masing-masing anak diperlakukan secara berbeda. Kelompok pertama diberi pelajaran berbahasa selama 15 menit setiap hari. Kelompok kedua diberi perhatian khusus juga selama 15 menit tanpa pelajaran bahasa. Setelah 4 bulan ternyata kelompok pertama mendapatkan kenaikan intelegensia rata-rata sebesar 14 angka. Sedangkan kelompok kedua kenaikan rata-ratanya cuma 2 angka.

Nah, untuk mendapatkan anak cerdas ternyata gampang. Cuma dengan memberi makanan sehat, perawatan baik, dan lingkungan psikologis yang mendukung sejak dalam kandung hingga usia lima tahun, besar kemungkinan harapan kita akan tercapai. (dr. Audrey Luize)

Kamis, 01 Oktober 2009

AKU PENAKUT

Hmm............... ngaku juga ya akhirnya. Hehehe.................. memang, aku tuh sebenarnya sangat penakut. Takut apa? Naaah............. ini dia yang aku mau ceritakan.

Aku memang sangat penakut. Takut salah, takut tidak memenuhi keinginanNya. Ya, saat aku mulai mendapatkan amanahNya. Berlian-berlian indah. Aku sangat takut jika tidak amanah, jika tidak bisa memenuhi kehendakNya atas berlian-berlianNya tersebut. Oleh karenanya aku kemudian memutuskan untuk memfokuskan diriku pada pengasuhan amanahNya itu. Aku tinggalkan karirku (yg katanya sih bagus) demi berusaha melakukan yang terbaik.

Aku memang tidak sehebat ibu lain yang begituhebatnya dan (maaf) sombongnya mengatakan kehebatan mereka bisa membagi antara karir dan anak. Dan semuanya (katanya) bisa dia tangani dengan sempurna, hebat, sukses. Hhhh............... mungkin mereka memang hebat. Aku sih sadar diri tidak sehebat itu. Makanya aku fokus ngurus berlianNya.

Demikian juga saat aku mengelola yayasanku. Aku belum berani menerima dana (ZIF) dari orang lain untuk aku kelola. Karena aku sangat takut tidak bisa amanah. Aku takut meski sedikitpun jika ada tindakanku yang ternyata tidak mencerminkan amanahku. Rasanya seperti menerima bara panas jika harus menerima dana mereka. Itulah kenapa aku juga baru mengelola dana pribadiku. Ternyata itu pun masih ada yang (kelihatan) mengira aku mengambil keuntungan darinya. Padahal.................. hanya Allah yang tahu.

Ya sudahlah, terserah apapun kata orang. Aku memang penakut. Semoga Allah menjagaku untuk tetap takut mengkhianatiNya.