Halaman

Senin, 24 Desember 2007

RAPAT

“Ma, Papa kok setiap hari rapat melulu sih?”
“Emang Dek, enak ya jadi Papa, kerjanya Cuma rapaaat terus. Eee............tiap bulan tinggal tanda tangan trus dapat gaji.”
“Emang iya Ma?”
“Rapat kan juga nggak gampang Mas.”
“Nggak gampang apanya? Orang Cuma duduk rame rame, ngobrol, makan makanan kecil, minum air putih, nulis nulis dikit, udah deh. Itu sih gampang Ma, Mas juga bisa.”
“Tapi kan supaya bisa ngobrol (mengeluarkan pendapat) tadi juga perlu pemikiran dan ide, analisa, dsb sayang.”
“Iya tahu Maa, itu sih gampang. Asal kita punya banyak ilmu ya pasti bisa ngobrolnya.”
“Nah, itu yang Mama maksud. Kalau kalian pengen nanti setelah dewasa kata-katanya didengar orang, bekerjanya tidak mengandalkan otot tetapi otak, bekerjanya relatif lebih nyaman, sekarang harus mau agak bersusah dengan banyak belajar. Jangan banyak membuang waktu percuma seperti main game, baca komik yang tidak terlalu bermanfaat, main-main, dsb.”
“Iyaaa, yaah deek, Mama pasti gitu ya. Pinter aja ambil kesempatan nasihatin kita. Tapi emang kita harus diingatin Mama terus. Habis kita juga sering lupa waktu kalau sudah main game.”
“Itu memang salah satu tugas Mama, Mas. Ingetin anaknya, nasihatin anaknya.”

Itulah sekelumit pembicaraanku dengan ganteng-gantengku membahas pekerjaan Papanya. They are “BERLIAN”.

Tidak ada komentar: