Halaman

Selasa, 31 Agustus 2010

Agar Anak Tahan Puasa Sehari Penuh

Orangtua sering memberi makan sebanyak mungkin pada anak saat berbuka dan sahur. Bolehkah?



VIVAnews - Menjalankan puasa dirasakan sangat berat bagi anak-anak. Orangtua perlu memastikan anak-anak tetap sehat dan bugar selama sebulan penuh. Caranya dengan menjaga diet seimbang bagi sang buah hati.

Dengan harapan anak dapat bertahan saat puasa, tak jarang orangtua memberi makan sebanyak mungkin pada anak saat berbuka dan sahur.

Padahal, menurut Kepala Divsi Nutrisi dan Diet Universitas Kedokteran Profesor Fatimah Arshad, menjejali anak terlalu banyak makanan malah berakibat buruk. "Jangan biarkan anak makan terlalu banyak, Namun penting menjaga agar anak makan diet bergizi baik dan terhidrasi selama periode puasa," katanya seperti dikutip dari News Strait Times.

Segelas susu hangat dengan beberapa kudapan manis seperti kurma adalah menu berbuka puasa yang baik. Kemudian, dilanjutkan dengan makan nasi atau roti dengan lauk pauk, dua porsi sayuran, buah dan penutup selang 30 menit hingga satu jam.

Fatimah mengingatkan agar orangtua tidak memanjakan anak dengan makanan manis terlalu banyak. "Hindari makanan manis karena cenderung membuat haus. Pastikan anak-anak minum banyak air sehingga mereka dapat berpuasa sepanjang hari, "katanya.

Untuk menu sahur, menurut Fatimah sama halnya dengan sarapan lebih pagi. Bagi anak, dianjurkan untuk memulai sahur dengan sereal diikuti susu dan makanan lain untuk melengkapi diet. Hindari makanan kaya lemak saat sahur karena anak akan cepat haus dan mengantuk.

Selama berpuasa, buatkan jadwal makan rutin sebanyak tiga kali, yakni saat berbuka, sebelum tidur dan sahur. Supaya anak tetap bugar dan bisa beraktivitas meski dalam keadaan berpuasa, orangtua hendaknya memperhatikan jenis kegiatan anak-anak mereka. Di siang hari, hindari berada di terik matahari dan usahakan agar anak tidur siang.

"Buat mereka sibuk dengan aktivitas sepanjang hari. Dan tidak apa-apa mereka merasa kelaparan selama satu-dua jam terakhir agar memiliki nafsu makan saat berbuka. Puasa juga bisa membentuk dan mempertahankan gaya hidup sehat."

Selasa, 24 Agustus 2010, 09:17 WIB
Pipiet Tri Noorastuti, Anda Nurlaila

Kamis, 26 Agustus 2010

REUNI AKBAR STAN

REUNI !!

Sebenarnya bagiku, mendatangi reuni adalah dilema. Kenapa? Ya karena!

Hehehe.......... reuni sebenarnya suatu acara yang menyenangkan. Nostalgia masa-masa kuliah yang indah. Masa-masa mengerjakan PR bejibun. Kuliah layaknya orang kerja, jam 08.00 hingga 17.00. Disambung dengan malam-malam yang bergumul dengan tugas-tugas seabreg. Masa-masa ujian yang mengasyikkan (bohong banget sih). Nyambung kertas folio karena tidak cukup menampung neraca lajur. Ujian sampai harus bekal makan minum karena waktu menyelesaikan ujian yang lama? Hanya di STAN deh kayaknya. Teman-teman yang belajarnya 'gila-gilaan' sungguh menakjubkanku. Hooooiiii............. main yuuuuuuuuuuuks!! Teriakanku nggak ada yang menyambut. Hikcs.......... jadinya main sendirian. Ke kawasan kumuh di Jakarta, ngajar anak-anak kecil yang putus sekolah karena orangtuanya tidak mampu. Duuuh.......... sedih deh. Padahal kan pendidikan itu HAK semua anak tanpa kecuali. Sempat sampai kepulauan seribu, yang rumahnya masih beralas tanah becek.

Hehehe............ kalau kenangan pribadi sih, buanyak!
Dosen-dosen yang begitu memperhatikanku (tuing2........ GR nya kambuh) sampai mencari tempatku ujian sekedar say hai. Hallaaah............ mungkin karena aku mahasiswi yang imut kecil mungil nan lucu. Trus lari biar duluan masuk kelas, soalnya dosennya yang direktur STAN nggak ijinin kita ikut kuliah kalau beliau sudah masuk kelas. Kadang karena beliau sudah di pintu, aku lari kencang supaya ngeduluin; "Permisi Paak....... saya duluan." Hihihi............. beliau ngasih jalan tuh! Bahkan saat aku terlambat pun dosen HAKN ku memperhatikanku dari tower class kami dengan senyuman. Nggak marah blass!! "Dewi terlambat ya............" Iiiiih........ malu! Bapak kalau sudah tahu kok pake nanya siiiihh............... "Iya Bapaak.......... saya kesiangan." Jawabku lugu penuh rasa bersalah. Eh Bapak Dosen yang baik hati tersenyum bijak. Lalu Ibu Dosen Matematikaku yang baiiik......... memberiku kesempatan ngerjain banyak soal matematika yang aku suka. Setiap mata kuliah matematika aku disuruh ke depan. Asyiiiiiik....... meski kuliah akuntansi, yang dulunya aku kira serba sosial, ternyata masih menyenangkanku dengan matematika.

Belum lagi di jalanan, orang-orang pada memperhatikan aku si kecil mungil dengan buku-buku tebal, besar, berbahasa Inggris pula. Kayaknya bukunya lebih gede dibanding badanku deh. "Kuliah ya?" Gitu mereka bertanya nggak yakin kalau aku emang mahasiswi. (Huh!!) Setelah aku iyakan mereka kagum banget! Hahaha............. anak kecil kok kuliah. Gitu kali ya pikr mereka. Lalu.......... "Haaah??? Di STAN??? Hebaaaat!!! Pinter banget donk ya mbak ini?" Wekekekk............... ternyata gara-gara menyebut tempat kuliahku, aku mendapat pujian setinggi langit. Pinter banget. Hebat. Jawara. Pilihan. Dan label-label hebat lainnya mereka tempelkan. *terbaang..........*

Mengembara ke masa itu........ seru.......... capek........ prihatin.........lucu, membuatku semangat dengan REUNI. Karena semua kenangan itu sekarang hanya bisa diungkapkan dengan satu kata....... INDAH.

Tapii.............. reuni juga terkadang tidak aku suka. Jika reuni menjadi ajang pamer, sombong, arogan, gaya, dan sok-sok lainnya. Wakakakak.............. pasti gara-gara aku sekarang gak sehebat teman-temanku ya??? Jadi nggak bisa sombong kayak mereka! Ehem........ sedikit! Qiqiqiq.................. ngaku!

Naaaah................ kalau reunian STAN, meski alumninya huebat2 (gimana alumninya nggak hebat, masih mahasiswa aja mereka semua sudah hebat) tapi mereka nggak sombong2. Nggak ngomongin jabatan, harta, kesuksesan, dll. Kalaupun ngomongin tujuannya sharing, berbagi ilmu, menawarkan peluang, de el el yang positif-positif ajah!! Padahal, kalau mau ngomongin kehebatan......... ck....ck......ck.......... mereka nggak perlu sombong aja sudah bikin orang ngiri. Bayangin aja, meski mereka sejatinya masuk sebagai PNS di Kementrian Keuangan dengan mulus, tanpa tes (karena tes masuk STAN emang sudah susah bin sulit binti saingannya berat), tanpa uang pelicin (yang kata orang kalau mau jadi PNS biasanya harus sedia?) namun tidak semua alumni STAN mau menjadi PNS selamanya. Bahkan yang sudah nyaman di PNS berpenghasilan besar saja masih banyak yang dengan sukarela melepaskannya. Wuiiih.......... kayaknya susah deh mencari lulusan universitas lain yang seperti itu.

Nanti 2 Oktober 2010 ada reuni lagi. REUNI AKBAR. Tuuuh........... ada posternya kan di atas. Gimana coba, kalau orang-orang hebat berkumpul?? Seru!! Makanya yang merasa pernah kuliah di STAN (termasuk yang berpindah tempat kuliah di tengah jalan atau pun yang DO), dateng ya!! Eh, DO dari STAN tuh nggak berarti bodoh lho! Mereka tetep hebat!! Dan.......... tetep diakui sebagai alumni STAN. Coba, mana ada kampus lain yang se welcome ini??? Reuniannya tuh, di kampus STAN. Bintaro. Dulu sih namanya di Jurangmangu. Sekarang pintu Bintaro sudah dibuka. Secara, yang menjadi pejabatnya sekarang juga alumni STAN. Jadi kereeeennnn deh kampusnya. Emang top markotop kok anak-anak STAN itu. Megang apapun....... 'JADI'.

Sebenarnya, aku pengin deh usul di reuni nanti. Tapi malu!! Hahaha............ habis nyadari sih, kalau usulnya nggak mutu. Nggak sehebat usulnya temen-temen, kakak kelas, atau adik kelasku yang semuanya HEBRING berat.

Aku ingin sekali kompetensi alumni STAN yang hebat-hebat itu termanfaatkan dengan baik untuk masa depan negeri tercinta ini. Bibit-bibit unggul yang disatukan, dikoordinasikan, dikolaborasikan, dikembangkan bersama, wuiiiihh.................. pasti menghasilkan output yang mengagumkan.

Aku ingin kita bersatu padu, saling dukung saling bantu, MENYIAPKAN GENERASI. Masya Allah........... aku sungguh ingin mimpiku menjadikan negeri ini JAYA dan BESAR, menjadi bangsa hebat, negara kuat, kaya raya penuh berkah, dan diperhitungkan oleh dunia internasional di jaman anak cucu kami nanti.

Mas-mas, Mbak-Mbak, Adik-Adik.............. ayo donk! Kita siapkan anak-anak kita menjadi bangsa hebat. Kita kumandangkan Indonesia Raya dengan bangga. Kita kibarkan Merah Putih dengan gagah. Kita sematkan lambang Garuda Pancasila di dada dengan bangga. Kita amalkan pribadi Pancasila yang ASLI Indonesia dengan santun. Kita siapkan BERLIAN BERLIAN BANGSA ini untuk mengemban amanah Allah, mengelola segala berkah yang telah kita miliki. Kekayaan sumber daya alam, kekayaan budaya, kekayaan sikap, kekayaan iklim yang indah, kekayaan anak-anak yang cerdas. Aku sangat yakin, dengan kesiapan yang benar, masa depan Indonesia di tangan anak-anak kita akan hebat.

JAYALAH INDONESIAKU !!!!!!!

Minggu, 22 Agustus 2010

Princessku Puasa

Bulan Ramadhan, saat indah yang seharusnya selalu ditunggu-tunggu umat Islam. Bukan saat yang ingin segera ditinggalkan karena ingin segera lebaran. Ramadhan banyak mengingatkan kita untuk kembali berbenah diri menyiapkan bekal untuk kehidupan kekal kita nanti. Ramadhan juga saat bagi anak-anak untuk belajar. Belajar berpuasa, belajar shalat sunah, belajar rutin ke masjid (kalau berlianku sih sudah biasa dibawa papanya ke masjid sejak mereka bisa berjalan), belajar menghargai orang lain, belajar empati, belajar banyak hal.

Semua berlianku sejak masih kecil sekali sudah aku ajarkan untuk berpuasa jika berada di luar rumah. Ya, jika ingin makan atau minum harus masuk rumah. Tidak makan dan minum di luaran.

Mengapa ?
  1. Karena aku ingin berlian-berlianku sejak kecil merasakan nikmatnya bulan Ramadhan.
  2. Aku ingin mereka punya kebanggaan diri karena juga berpuasa. Status berpuasa ini sangat penting bagi anak-anak.
  3. Agar mereka tidak membuat tergoda anak lain yang lebih besar yang sudah belajar berpuasa lebih lama (setengah hari atau sehari penuh).
  4. Agar lebih mudah menanamkan rasa empati kepada orang lain.
  5. Agar lebih mudah menanamkan rasa syukur kepada mereka atas segala kenikmatan yang bisa mereka dapatkan dari Allah.
  6. Agar mereka belajar berpuasa secara perlahan, senang, dan tidak ada keberatan saat nanti mereka sudah wajib berpuasa.
Nah........ bener deh. Pembelajaran sederhana ini membuat mereka ringan saat menapaki etape berikutnya. Perlahan-lahan mereka akan menambah sendiri porsi "puasa" nya, seiring bertambahnya usia dan pemahaman mereka akan ibadah puasa. Setelah usia bertambah, mereka akan puasa sampai jam sepuluh, lalu setelah berbuka puasa dilanjutkan lagi puasanya hingga jam 13, lalu jam 16, dan kemudian ikut berbuka saat adzan Magrib berkumandang. Bahkan mereka lebih heboh dan gegap gempita dalam menyambut saat berbuka puasa dibanding kami yang berpuasa sehari penuh. Padahal mereka seperti orang tidak berpuasa, bahkan makannya lebih sering. Hanya di sela2 berbuka yang hanya 2-3 jam tersebut mereka harus menahan diri dari keinginan makan minum .

Hahaha................. lucu banget mereka.
Tapi tahu nggak?? Mereka sangaaaat bangga dan semangat menanti saat berpuasa. Ramadhan begitu mereka nanti, karena mereka merasa sudah berpuasa meski masih kecil. Merasa hebat!! Ramadhan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Ramadhan membuat mereka bangga akan diri mereka sendiri. Ramadhan membuat mereka disiplin. Ramadhan memberi kenangan indah bagi mereka semua.

Lalu semakin besar mereka akan meningkatkan kadar puasa mereka sendiri (mereka mengukur kemampuan mereka sendiri) sampai jam 12 lalu nyambung sampai Magrib, dan akhirnya mereka akan puasa full tanpa kami harus menyuruh mereka, atau memberi iming-iming hadiah, apalagi menakut-nakuti dengan dosa dan neraka. No!!!

Biasanya setelah mereka berpuasa Ramadhan kami akan mengajak mereka berbelanja buku sesuai kesukaan mereka sebagai hadiah. Hahaha........... sejak mereka kecil, lebaran bagi berlian-berlianku memang bukan baju baru. Mereka biasa saja jika memakai baju yang ada. Tetep bergembira dan penuh semangat. Sama sekali tidak pernah menuntut baju baru atau malu jika hanya memakai baju yang terbaik yang dimiliki. Hehehe...... mereka PD aja dengan baju yang ada. Secara, pakai baju lama saja sudah guanteng sih! Minder??? Enggak tuh! Masih dikagumi teman-temannya malah. (lebay ya??) Wekekekek...... resiko ganteng lagian pinter, baik hati dan tidak sombong. Jadi baju baru atau lama nggak ngaruh sama sekali. Tidak ada yang bisa mengurangi atau menghalangi sinar indah mereka , termasuk baju lama. Huahahahaa........... padahal awalnya karena memang emaknya nggak sanggup beli baju baru buat mereka ya, makanya mamanya cari akal supaya anaknya nggak minder dengan keadaannya. .

Seperti Princessku sekarang. Meski baru 3,5 tahun, dia ngotot mau puasa. Duuuuh........... mana tega aku??? Akhirnya aku suruh dia makan jam 8 pagi (statusnya makan sahur), dan aku bilang kalau dia harus makan sahur sebelum puasa. Lalu dia berbuka saat pulang sekolah jam 11.30. Seterusnya, sesuka dia aja mau bagaimana asal tidak makan minum di luar rumah.

Suatu hari, dia tidak mau 'makan sahur' dan hanya minum susu. Siangnya, aku terlambat jemput dia. Karena terlambat, aku tidak mampir ke rumah untuk mengambil susu buat dia berbuka. Begitu masuk mobil, dia mencari susunya. 'Mama nggak bawain adek susu?' Tanyanya tanpa marah atau merajuk sama sekali. 'Iya sayang, maaf Mama tadi langsung ke sini nggak sempat mampir rumah ambil susu adek.' Lalu dia ambil air mineral yang ada dan meminumnya. Sampai rumah barulah dia minum susu buatan masnya yang trenyuh dengan kehausan adeknya dan karena begitu cinta sama dia. Selesai minum susu dia bilang ke aku; 'Mama.......... puasa sih puasa, tapi nggak gini juga kalee..........'

Hahaha.............. aku dan mas-masnya tentu saja kaget dan gemes mendengarnya. Princessku langsung kabur, ngibrit, karena menyadari pipi chubynya bakalan diserbu oleh kami semua yang tidak bisa menahan kegemesan .

Besoknya............. dia tetep ngotot minta puasa sampai pulang sekolah. Namun dia lebih aware untuk memaksa diri 'makan sahur'. Hahaha............. ternyata sekecil dia sudah bisa belajar dari pengalaman.

Karena mereka biasa berpuasa tanpa beban, maka sejak kelas 1 SD berlian-berlianku yang besar sudah berpuasa penuh dan ikut puasa syawal meski tidak pernah kami suruh. Juga puasa sunah lainnya.

Memang sih, ada kalanya mereka ngeluh nggak kuat. Aku selalu tekankan bahwa mereka harus jujur, bilang ke aku jika nggak kuat. Aku tidak mau mereka berbohong demi predikat 'puasa'. Hehehe........ tentu saja aku punya kiat mengatasi ketidak kuatan mereka berpuasa sehari penuh. Aku ajak mereka menganalisa, pakai logika, dan memotivasi mereka. Lalu........ aku beri mereka kebebasan untuk memutuskan akan meneruskan berpuasa atau berbuka di tengah jalan alias menyerah. Dan aku yakinkan bahwa apapun pilihan mereka, mereka tetaplah berlian indahku, kebanggaanku, dan aku tetap cinta sama mereka sepenuh hati. Biasanya sih mereka pantang menyerah sebelum finish. Keras kepala yang positif, bukan??

Hei............ belajar berpuasa tidak berat kan????? Indah malah!! Seruuu!!!

Jumat, 20 Agustus 2010

Bahaya Menahan Buang Air Kecil

Kloset duduk

VIVAnews - Apakah Anda sering menahan buang air kecil? Malas beranjak dari tempat duduk, atau toilet umum yang jorok menjadi alasan umum menahannya.

Jangan membiasakan kebiasaan menahan buang air kecil. Bukan hanya ancaman menderita batu ginjal, tapi juga meningkatkan risiko penyakit infeksi saluran kemih.

Suzanne Merrill-Nach, dokter ahli kebidanan di San Diego, memeringatkan bahaya itu. "Buang air kecil akan membersihkan kandung kemih dari bakteri yang berkembang biak di urin," katanya seperti dikutip dari laman Cosmopolitan.

Artinya, mengabaikan hasrat buang air kecil ke toilet akan menyuburkan perkembangbiakan bakteri di dalam kandung kemih. Inilah yang potensial menimbulkan infeksi saluran kemih.

Menahan buang air kecil juga tidak boleh dilakukan menjelang berhubungan seksual. "Ketika kandung kemih penuh, saluran uretra lebih terbuka sehingga memudahkan masuknya bakteri dari organ intim. Ketika bakteri masuk, terjadilah infeksi saluran kemih," ujarnya.

Menahan buang air kecil juga mengakibatkan gangguan pompa kandung kemih. Itulah usai menahannya, urin tak bisa tuntas dikeluarkan. Orang menyebutnya anyang-anyangan. Jangan sepelekan kondisi ini, karena sisa urin yang sulit keluar juga potensial memicu infeksi saluran kemih.

Urine adalah cairan sisa yang diekskresikan ginjal. Cairan berupa bahan terlarut sisa metabolisme seperti urea, garam terlarut, dan materi organik, ini akan dikeluarkan tubuh melalui proses saluran kemih. Menahannya keluar akan membuat 'sampah' terlarut itu mengendap dan mengganggu fungsi kandung kemih dan ginjal. (pet)

Sabtu, 14 Agustus 2010

Penguntitku Tercinta

Selain selalu meniruku, anak-anakku, berlian indahku, selaluuu menguntitku. Hihihi.......... iya, mereka (terutama saat masih kecil) selalu mengikutiku ke manapun aku pergi. KE MANAPUN!!!! Iya, betul, ke manapun aku pergi mereka akan mengikutiku. Bukan berarti hanya saat aku pergi meninggalkan rumah ke suatu tempat lho, bahkan di dalam rumah maupun di sekitar rumah mereka akan mengikutiku. Persis mengikuti di belakangku layaknya main kereta-keretaan. Bahkan tidak jarang mereka memegangi ujung rok atau dasterku. Iiihh........... dasar nggemesin.

Oleh karenanya, aku menjadi tidak leluasa bergerak. Aku harus berhati-hati agar berlian indahku itu tidak tertabrak atau terjatuh karenaku. Padahal seringkali aku membutuhkan gerak cepat sana sini demi efisiensi waktu dan memanfaatkan keahlian multi taskingku sebagai seorang ibu.

Cintaaaaaaaaa..................

Mau marah, mana tegaa???? Tapi kalau tidak marah juga membahayakan. Secara dikasih tahu berulang-ulang mereka tetap saja menguntitku dengan pandangan mata polos nan indahnya menghujam jantungku. Alamaaakk.................

Jika mereka menguntitku di kamar, ruang tamu, ruang keluarga, ruang kerja, masihlah nyaman dan wajar. Namun di dapur, teras, kebun, bahkan ke kamar mandiku pun maunya mereka mengikutiku. Jika aku larang, maka mereka akan menghentikan penguntitan sampai di luar kamar mandiku. Mereka akan duduk, jongkok, atau bahkan tiduran di depan pintu kamar mandiku. Lalu mereka akan bermain, membaca, atau bahkan mengajakku berbincang atau berdiskusi dengan berbataskan pintu kamar mandi.

Entahlah, berlian-berlian kecilku begitu senangnya menguntitku. Papanya pun tidak mampu membuat mereka beralih menguntitnya dariku meski tawaran yang diberikan papanya menurutku jauh lebih menjanjikan. Mereka bilang........... "Maunya sama Mama.........."

Setelah mereka cukup besar pun, akan beramai-ramai umprek-umprekan di kamarku. Terlebih jika papanya dinas ke luar kota atau luar negri, semua 'ngariung' di kamarku. Jika ada yang tidak enak badan, meski sudah SMA tentu akan ke kamarku, badan bongsornya akan nggelendot di punggungku sambil ngeluh manja; "Mamaa............. badanku nggak enak." Sediiih hatiku mendengarnya.

Hahaha................... tetap saja semuanya adalah beautiful moment bagiku. Kenyataan mewah yang pastinya hanya aku temui karena aku memprioritaskan waktu, pikiran, dan tenagaku , serta seluruh hati dan cintaku buat mengasuh mereka sendiri sejak mereka lahir. Keindahan yang tidak akan bisa ditukar dengan apapun. Uang banyak, karir di kantor yang hebat, gaji besar, nama yang disebut-sebut sebagai wanita karir hebat, sepatu dan tas bermerk yang mahal harganya, dan kesempatan berhaha hihi jalan sana sini makan kesana kemari dengan teman-teman kantor yang bagi sebagian orang terkesan hebat dan mewah, bagiku tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan dikuntit oleh cintaku ini. Itulah kenapa aku sangat rela melepaskan karir kantorku demi bisa leluasa bersama berlian-berlianku.

Sungguh, aku sama sekali tidak menyesal telah mengorbankan karir kantorku. Meski aku sangat marah karena ada yang telah melukai harga diriku.
Sungguh, segala kehebatan yang mungkin bisa aku capai jika aku bertahan dengan karir kantorku........ tak akan sanggup menandingi kepuasanku bisa mengemban amanah suci dariNya, mengasuh berlian-berlian indahNya, mengantarkan mereka hingga mereka nanti dewasa dan siap menghadapi hidup mereka, dunia mereka sendiri.
Sungguh, semua itu adalah golden moment yang tak akan pernah bisa diulang apalagi diganti.
Sungguh, semua itu mampu menghapus rasa sakitku karena fitnah, hinaan, dan pelecehan harga diriku yang pernah dilakukan oleh pihak manapun.
Sungguh, semua itu mampu meringankan himpitan ekonomi yang sempat cukup lama aku alami karena kekejaman suatu pihak dikarenakan aku berseberangan prinsip dengan mereka.
Sungguh, semua itu mampu memberi nafas segar dan harum bagiku meski begitu banyak kebusukan yang menyerangku hanya dikarenakan aku bertahan dengan segala prinsip hidupku.
Namun kini, aku pun sungguh akan melawan siapapun yang mencoba melecehkanku, menyerangku, menghinakanku, karena aku tidak ingin berlian-berlianku sakit dan terluka memiliki ibu yang disakiti. Dan aku sangat yakin, aku akan menang karena aku benar.

Terima kasih berlian-berlianku........... Mama cinta kalian semua, SELALU!!!!



Selasa, 10 Agustus 2010

Kisah Sekeping Talenta Emas

Lelaki berjanggut panjang keperakan itu memang memancarkan kewibawaan yang besar. Ia tampak duduk tenang dengan mata terpejam. Tangan kirinya terlihat menggenggam sebuah tongkat kayu bersisik berwarna coklat kehitaman. Dihadapan lelaki berjubah putih itu, sekumpulan orang-orang yang membentuk setengah lingkaran, duduk berkeliling. Mereka semua tampak menundukkan kepala.

Azarya, sang guru nan bijaksana, pengajar para raja dan pejabat istana, kembali mengumpulkan murid-muridnya. Tetapi tidak seperti hari-hari yang lain, dimana mereka biasa berkumpul di pinggir sungai, bukit, atau pelataran istana. Hari ini mereka berkumpul dekat sebuah kandang ternak. Tidak ada seorang pun yang tahu rencana hati Azarya. Diantara lenguhan dan bau ternak, guru dan murid itu, terdiam dengan penuh hikmat.

Perlahan-lahan sang guru mengangkat tangannya. Satu keping talenta emas tampak di terjepit diantara ibu jari dan telunjuk beliau. Benda itu terlihat semakin berkilau ditimpa cahaya matahari.

"Anak-anak ku”, sang guru pun mulai bersabda, ”Siapakah dari antara kalian yang menginginkan benda ini, jika saja aku mau memberikannya?”.Kini semua mata memandang kearah ujung jari Azarya. Sekeping talenta emas. Nilainya setara dengan bayaran seratus hari kerja orang upahan. Sama sekali bukan jumlah yang sedikit. Serta merta belasan orang dalam kumpulan itu mengangkat tangannya. “Saya guru…saya guru …!!”, seru mereka.

Sesaat Azarya tersenyum mengelus janggut nya. “Hanya orang yang telah kehilangan akal sehatnya yang akan menolak pemberian satu keping talenta emas ini”, lanjut nya sambil menurunkan tangan. Kemudian tangan kiri Azarya bergerak mengambil sebuah mangkuk kecil didepannya. Cairan kermizi yang berwarna merah pekat tampak mengisi separuh mangkuk itu. Perlahan-lahan keping emas itu dicelupkannya ke dalam mangkuk, hingga beberapa saat. “Masihkah kalian menginginkan benda ini ?”, tanya Azarya sambil kembali mengacungkan keping emas yang telah berubah warna itu. “Tentu, guru !”, jawab para murid serempak.

Azarya memandangi kepingan berwarna merah pekat di tangan nya, tiba-tiba ia membuang keping emas itu kepermukaan tanah sepelempar batu jauhnya. Beberapa muridnya terlihat menggeser tempat duduknya menjauh. “Kau !”, tunjuk sang guru ke arah salah satu muridnya,”Tampillah ke muka”. Orang yang ditunjuk segera menaati perintah gurunya.Murid itu tampak ragu, ia memandang bergantian ke arah keping emas itu dan guru nya memastikan apa yang didengarnya.

”Lakukan apa yang ku perintahkan”, kata Azarya sambil tersenyum. “Tentu saja guru”, kembali terdengar jawaban dari arah para murid.Ketiga orang itu pun melakukan persis seperti yang gurunya perintahkan. Sekarang keping emas itu telah berubah rupa. Permukaannya yang tadinya berkilau kini tak lebih merupakan benda kotor yang sangat menjijikkan. Azarya berdiri, mengibaskan jubahnya, kemudian berjalan menghampiri keping emas itu. Sesaat ia memandangi benda itu, kemudian ikut meludahinya.

“Anak-anakku, lihatlah benda yang menjijikkan itu.”, kata Azarya sambil memandangi wajah-wajah mereka,”Masihkah ada seseorang diantara kalian yang menginginkannya ?”. Murid-murid saling berpandangan satu sama lain, beberapa diantara mereka tampak mengangguk-angguk. “Tentu Guru kami semua masih menginginkannya” , jawab mereka serempak. Mendengar jawaban para murid, Azarya mengambil sebuah capit dari kayu. Ia memungut benda itu dan mengangkatnya tinggi-tinggi.

“Kini dengarkanlah anak-anakku”, sang guru pun bersabda,” kalian dan siapa pun akan tetap menginginkan keping emas itu, karena apapun keadaan yang mata kalian lihat, sekeping talenta emas, tetaplah sekeping talenta emas !” Murid-muridnya terlihat saling berpandangan, sebagian dari mereka tampak mengangguk-angguk membenarkan perkataan sang guru.“Serupa dengan keping talenta emas ini”, Azarya melanjutkan,” diri kalian pun, senista, secacat, sehina apapun, tetaplah mulia dan berharga. Kemiskinan, kecacatan, keadaan terkeji sekalipun tidaklah sanggup mengubah nilai seorang manusia. Manusia telah diciptakan demikian mulia !”

Azarya memandangi murid-murid nya lekat-lekat, setelah itu ia berjalan ke arah kandang ternak yang berada tak jauh dari mereka. Murid-muridnya segera bangkit, mengikuti guru mereka dari belakang. “Seperti apa yang ku janjikan kepada kalian.”, kata Azarya sambil menoleh,” Aku akan memberikan keping talenta emas ini kepada siapa pun yang mengingingkannya. “Mata murid-murid Azarya tampak berbinar.

”Ambilah !” Dengan satu gerakan, Azarya melemparkan keping emas itu ke dalam tumpukan kotoran ternak yang tampak menggunung. Segera saja keping talenta emas itu membenam tak terlihat. Belum lagi Azarya menjauh dari tempat itu, murid-muridnya yang berjumlah belasan itu merangsek masuk ke dalam kandang. Mereka saling mendorong, berdesakan, saling himpit. Tidak sedikit dari mereka yang terinjak-injak oleh temannya sendiri Beberapa orang malah terlihat bergulat diantara kotoran ternak. Yang lain terlihat saling tinju dan saling hantam. Bak dihajar angin puting beliung, serta merta kandang yang semula aman damai itu jadi begitu berantakan. Lembu, kambing, domba berlarian keluar. Pagar kayu dan dinding kandang rusak berat. Azarya sesaat membiarkan kerusuhan itu terjadi, hingga ia merasa waktunya cukup.

“Hentikan!”, seru sang guru. Dan perkelahian itu pun serta merta berhenti.“Rupanya kalian belum juga mengerti. Barangsiapa bertelinga hendaklah mendengar! Camkanlah apa yang ku katakan kepadamu hari ini dan belajarlah darinya.”Azarya segera menghampiri murid-muridnya yang berlumuran kotoran hewan.

”Sang Khalik, Pencipta kita, mengerti benar betapa berharga diri kita, manusia-manusia ini. Begitu juga dengan iblis-iblis jahat penghuni kegelapan, mereka juga tahu persis betapa mulianya kita. Satu-satunya yang sering tidak mengerti akan tingginya harga itu adalah kita, manusia itu sendiri. Manusia sering tidak mengetahui betapa mulianya ia dicipta. Bahkan tidak jarang, karena kebodohannya, manusia menukar kemuliannya dengan sesuatu yang sama sekali tidak berharga.” Azarya melemparkan pandangannya kearah tumpukan kotoran hewan didekatnya, lalu meneruskan perkataannya. “Jadi mulai saat ini, jangan biarkan apapun, siapapun, bahkan hidup ini, mendustai kalian, dan membuat kalian seolah-olah sesuatu yang tidak berharga.”

Sang Guru menarik nafas panjang, lalu berteriak lantang, ”Karena kalian jauh lebih mulia dari ribuan keping telenta emas !!”


ditulis oleh : Made Teddy Artiana, S. Kom.


*****

Ya!! Jangan biarkan siapapun, apapun, membuat kita seolah tidak berharga. Kebusukan yang ditimpakan tidak akan mampu mengurangi kemuliaan kita. Banyaknya kebusukan yang berlaku seolah merekalah yang benar, tidak akan mampu membuat kemuliaan kita terkubur. Yang busuk tetaplah busuk, sebagus apapun mereka berusaha mengemasnya.

Kamis, 05 Agustus 2010

Makanan Terlarang untuk Bayi

Selasa, 20/7/2010 | 15:40 WIB

KOMPAS.com — Kebanyakan ibu biasanya masih ragu, makanan apa yang perlu disiapkan untuk memperkenalkan makanan padat untuk bayi.

Ketika anak mulai disiapkan untuk menerima makanan-makanan baru, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak mereka konsumsi hingga usianya 1 tahun:

Madu
Madu bisa saja mengandung spora botulisme, salah satu kondisi yang disebabkan akibat keracunan makanan. Saluran usus orang dewasa mungkin cukup kuat untuk mencegah pertumbuhan spora ini, tetapi sistem pencernaan bayi belum mampu melakukannya. Mengonsumsinya bisa menimbulkan racun yang cukup membahayakan.

Selai kacang
Teksturnya yang tebal dan lengket membuat bayi sulit untuk menelannya. Belum waktunya bagi Anda untuk memperkenalkan selai kacang atau olesan lainnya yang bertekstur sama untuk si kecil.

Susu sapi
ASI masih menjadi pilihan terbaik sampai si kecil berusia 1 tahun. Pasalnya, bayi masih belum dapat mencerna protein dalam susu sapi dengan semestinya. Lagi pula, susu sapi tidak mengandung nutrisi yang diperlukan seperti pada ASI. Susu sapi juga mengandung mineral-mineral yang bisa saja merusak ginjalnya yang sedang berkembang.

Makanan lain yang perlu dihindari

Garam (ginjal bayi belum cukup kuat untuk menerimanya), makanan rendah lemak (tidak disarankan untuk anak di bawah usia 2 tahun), jus buah atau jeruk murni, telur mentah, pemanis buatan, hot dog, dan sosis yang tinggi kadar lemak. Begitu pula makanan dengan tambahan bumbu dan rempah-rempah.

Makanan yang bikin tersedak
Makanan sebesar kacang paling aman untuk bayi karena peluang untuk tersedak sangat kecil. Jadi, selalu potong seukuran dadu makanan apa pun yang Anda siapkan untuk bayi, entah itu buah, sayuran, keju, atau daging. Makanan yang kecil, tetapi keras, seperti kacang, popcorn, permen, atau kismis, perlu dihindari agar si kecil tidak tersedak. Bahkan, makanan yang lunak seperti marshmallow atau jelly pun bisa tersangkut di kerongkongannya.

Alergi

Biasanya Anda akan diminta dokter menunggu sampai si kecil berusia 1 tahun atau lebih untuk memperkenalkan makanan padat yang bisa mengandung alergen. Contohnya, makanan yang mengandung kacang. Sebaiknya kenalkan jenis makanan baru secara berangsur-angsur. Tunggu saja sampai beberapa hari untuk memastikan bayi tidak mengalami reaksi negatif dari makanan tersebut. Jika keluarga Anda memang cenderung mengalami alergi, konsultasikan dulu ke dokter mengenai cara memperkenalkan makanan, seperti susu sapi, kacang, gandum, ikan, dan telur.

Tidak makan di mobil
Jangan biarkan anak makan sendiri di dalam mobil, apalagi jika Anda sedang memegang kemudi. Ketika jalanan tidak rata, lonjakan yang ditimbulkan bisa bikin anak tersedak.

Kapan bayi boleh makan?

Dalam beberapa minggu pertama setelah disapih, bayi bisa diberi makan puree (bubur buah), seperti puree wortel, kentang, ubi jalar, pisang, dan pir. Makanan bayi kemasan sebaiknya dibatasi karena sering kali mengandung banyak gula. Yang paling aman memang membuat sendiri makanan untuk si kecil.

Untuk melihat contoh makanan padat untuk bayi, silakan klik artikel berikut.
DIN

Editor: din

Sumber: Shine

Minggu, 01 Agustus 2010

Sadarlah, Mereka Adalah Peniru Kita!!!

Hmm.......... pasti semua orangtua sudah mengetahui jika menjadi orangtua haruslah menjadi teladan bagi anak-anak mereka. Betul?? Tapi seberapa besar keyakinan mereka bahwa MEMANG anak-anak SELALU meniru kita orangtuanya, kita sadari atau tidak, mereka melihat perbuatan kita atau tidak. Coba perhatikan baik-baik buah hati masing-masing. Mereka meniru kita !!

Demikian juga berlian-berlianku. Ternyata tanpa aku sadari mereka selalu meniruku, meniru papanya, bukan hanya dalam tingkah laku perbuatan, namun juga perkataan dan pemikiran. Iya!!! Bahkan PEMIKIRAN yang aku sendiri merasa tidak pernah menanamkan pemikiranku kepada mereka, ternyata mereka mempunyai cara berpikir yang mirip denganku. Masya Allah....... semoga tidak terlalu banyak keburukanku yang mengkontaminasi mereka.

Aku memang tidak mempunyai kemampuan yang cukup dalam ilmu agama termasuk dalam membaca dan menghafal Al Qur'an. Aku hanya berusaha semampuku dengan segala keterbatasanku dan kemalasanku. Hhhh........... bagaimana mau cepat pinter coba?? Hehehe....... Dengan terbata-bata aku belajar membaca Al Qur'an pada saat berlian gantengku yang pertama masih di perutku, dan sangat menyedihkan karena sampai dia sudah cukup besar (2th) aku masih tetap terbata-bata membacanya. Sampai sekarang malah . Hahaha......... dasar!! Lalu suatu hari (usianya saat itu 2 thn) saat aku berjalan-jalan pagi setelah subuh dengannya, aku bersenandung lirih; "Ammayatasaa aluun........" Lalu tiba-tiba berlian mungilku yang dempal itu menyahut lancar sampai ayat terakhir. Lalu kali lainnya saat teman kantorku yang memang sedang ikut program tahfizh Qur'an main ke rumah, iseng dia ngetes berlianku dengan melafazkan awal Surah Al Bayinah dan disamber berlianku sampai ayat terakhir pula.

Wow!! Aku terkesima dan bertanya ke dia; "Cintaku, berlian indahku, kok hebat banget sih hafal surat itu? Siapa yang ajari?" Di luar dugaanku, dia menjawab tegas; 'Mama!' Haaa.......... "Kapan Mama ngajarinya sayang?" 'Kan waktu itu yang Mama baca-baca Qur'an pas Mas main mobilan.' Subhanallah........... aku belajar membaca terbata-bata di dekatnya bermain rupanya dia anggap aku sudah mengajarinya. Duuuuh.......... bikin GR aja sih gantengkuu........... Dan sekarang, mereka mampu membaca Al Qur'an dengan bagus, mereka hafal cukup banyak surat Al Qur'an (2-3 juz) juga. Sementara mamanya masih juga terbata-bata dengan hafalan hanya 2-3 surat saja.....

Lalu bagaimana semua berlianku sudah menyukai buku bahkan sebelum mereka bisa membaca. Mereka akan mondar mandir mencari buku kecil jika merasa mules, karena kebiasaan membaca di KM rupanya mereka ikuti juga.

Juga kebiasaan kami berdua puasa Senin Kamis, meski tidak pernah mengajak ataupun menganjurkan mereka untuk melakukannya namun mereka akan puasa Senin Kamis jika sedang tidak terlalu berat kegiatan fisik mereka. Demikian juga puasa Syawal, mereka pun sering mengamalkannya, minta ikut dibangunkan sahur jika aku dan papanya akan sahur Syawal sejak mereka masih SD. Bahkan pada saat mereka ujian dan kami berdua puasa sunah 2 minggu penuh selama mereka UAN tanpa memberitahukan ke mereka sama sekali. Ee......... selesai UAN berlianku menjalankan puasa sunah, katanya karena bersyukur sudah menjalani UAN dengan lancar. Aku tanya; "Emang kenapa kok puasa?" Jawabnya; 'Kan Mama Papa juga puasa waktu kami UAN.'

Di waktu yang lain berlianku curhat ke aku tentang bagaimana teman-temannya, orang-orang di sekitarnya seringkali menangkap sesuatu hanya permukaannya saja. Tidak memandang jauh ke depan, tidak mengupas suatu pernyataan dengan dalam, dll. Sehingga kalau dia bicara tidak bisa dimengerti teman bicaranya. Hahaha........... kok persis sama gitu ya sok tahunya . Aku juga sering susah menyampaikan maksudku kepada orang lain karena ternyata menurutku yang sok tahu ini, mereka tidak melihat sejauh aku, tidak mengupas sedalam aku. Misalnya maksudku "cinta" itu bukan sekedar nafsu, birahi, atau hal sederhana yang mereka pikirkan akan arti cinta, namun maksudku tentu saja cinta hakiki. Jika aku mengatakan akan melakukan segalanya demi anak-anakku, maka bukan berarti aku menerapkan permissivism, apa-apa boleh, seluruh permintaan mereka aku kabulkan. Namun justru melakukan segalanya termasuk mengarahkan, bahkan marah jika perlu, dan menolak atau menunda permintaan mereka.

Dll dll...........

Ehem........... jangan salah, termasuk hal-hal jelek yang tanpa aku sadari aku lakukan pun tidak jarang aku lihat mereka lakukan. Dan aku................. malu banget!! Tidak menegur, aku salah! Menegur, bagaimana caranya?? Secara mereka kan meniruku. Pasti mereka akan mengatakannya jika aku tegur, bahwa akulah yang telah mengajarkannya. Maka............ jika mereka melakukan suatu perbuatan buruk yang pertama kali aku lakukan adalah MINTA MAAF kepada mereka jika aku telah membuat mereka melakukan kesalahan atau keburukan itu. Kemudian aku akan memberitahukan jika itu tidak baik, tidak pantas, dan tidak seharusnya aku lakukan, yang oleh karenanya juga tidak baik jika mereka lakukan . Aku salah, maka aku minta maaf dan berusaha akan perbaiki, serta jangan sampai mereka harus melakukan kesalahan yang sama. Aku telah mengalami dan merasakan akibatnya. Aku berharap mereka tidak perlu melakukan kesalahan yang sama yang pernah aku lakukan sehingga akselerasinya berjalan optimal.

Yang jelas, aku semakin hari semakin menyadari jika berlianku selalu akan meniruku meski tanpa aku sadari. Makanya aku harus semakin berhati-hati dan menimbang-nimbang terlebih dahulu agar lebih bijak dalam setiap perkataan, perbuatan, dan sikapku.

So, jangan sekali-sekali bilang anti korupsi jika masih nembak SIM, KTP, nyuap sana sini, berharap uang 'ceperan', dll. Jangan berharap anaknya tidak berbohong jika kita seringkali melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang kita katakan. Jangan berharap anaknya aman dari pergaulan bebas jika orangtuanya bergaul bebas di luaran. Jangan larang anak merokok atau justru kena narkoba dan berharap mereka menuruti jika orangtuanya merokok.

Hikcs............. memang anak-anak sejatinya tidak pernah salah. Kita orangtuanyalah yang telah melakukan kesalahan jika mereka salah. Hehehe........... ini juga jangan dianggap aku selalu membenarkan apapun yang mereka lakukan meskipun mereka salah ya. Tapi.............. jika anak-anak salah, seyogyanya kita introspeksi diri. Sangat mungkin kita permah memberi contoh melakukan suatu kesalahan, membiarkan suatu kesalahan di sekitar kita terjadi, atau membiarkan anak-anak kita menangkap kesalahan yang sudah biasa terjadi di sekitar mereka tanpa kita kontrol dan arahkan dengan perkataan kita maupun perbuatan kita. Ya, jangan hanya perkataan, tapi perbuatan kita juga harus selaras.