Halaman

Kamis, 24 Mei 2012

Seat Bealt Buat Apa......???

Sejak bisa nyopir (kuliah), aku selalu mengenakan seat belt jika memang mobil yang aku kendarai menyediakannya. Jadi bukan karena aturan atau sanksi maka lantas aku takut dan memakainya. Karena aku merasa lebih aman jika mengenakannya. Logikanya, sebuah alat dilekatkan pada sebuah benda tentu ada gunanya bukan? Aku juga gak suka melalui jalur busway, melanggar lampu lalin, dsb. Gak nyaman deh rasanya.

Demikian juga sampah, aku selalu berusaha membuang di tempat yang seharusnya meski ada aturan atau tidak. Karena aku suka bersih. Hiii......sebel gak sih lihat yang jorok? Jadi, meski di sebuah tempat yang sudah bertebaran sampah, jika itu bukan tempat sampah ya aku pegang dulu sampahku sampai ketemu tempat sampah.

Hehehe......ternyata itu ditiru berlian-berlianku. Mereka akan menggenggam bungkus permen mereka sampai menemui tempat sampah untuk membuangnya. Waktu mereka masih batita pernah kejadian, mereka menegur seorang bapak-bapak yang membuang sampah sembarangan.

"Oom......kalau buang sampah itu di tempatnya." gitu kata ganteng dua tahunku sambil mendatanginya. Dan dia memastikan bapak itu mengambil sampahnya serta dibuang ke tempatnya. 

Hehehe........aku gak ngajari lho. Dia menegakkan kebenaran meski hanya membuang sampah. Hebat......hebat......hebat.......batinku. Dan tentu saja aku memperhatikan, jaga-jaga kalau orang yang ditegur menyusahkan berlianku ya tak gibeng. Qeqeqe........Alhamdulillah rata-rata mereka nurut dan merasa malu. Gimana ya? Bisa jadi mereka waktu kecil tidak 'melihat' dan mengerti pentingnya kebersihan. Aku sering lihat orangtua yang keluar dari toko bersama anak-anak kecilnya, lalu membuka kemasan jajanan mereka, dan membuangnya sembarangan. Ya........anak-anak itu tentu melakukannya dengan enteng juga. Piye jal?

Eh....ternyata sekarang malah mengenakan seat belt wajib ya? Ya sudah malah bagus. Meski sebenarnya menanamkan hakikat manfaat dan tujuannya jauh lebih penting dibanding sebuah aturan sehingga orang melakukan bukan karena wajib atau takut sanksi, namun memang kesadaran diri. Kek aku.......wink.......wink.......

Haha....
Pastilah berlian-berlianku juga mengikutiku, meniruku. Mengenakan sabuk pengaman jika berkendara. Tapi hai.....hai.......aku hanya menggunakannya jika di depan. Kalau menumpang di belakang, aku tidak pernah memakai kecuali sedang di negara yang mewajibkan itu. *blush.....* malu ih........gimana coba kalau berlian-berlian indahNya itu niru kebandelanku ini? Ya sudah deh karena kebetulan di Indonesia juga aturannya baru seperti itu. Lagian aku tidak punya integritas lagi suruh mereka jika aku sendiri tidak melakukannya, bukan?

Tapi......Princessku kok tidak ya? Meski duduk di belakang, dia tetap akan mencari seat belt yang akan segera dikenakannya jika ketemu. Bahkan di mobil van tua kami yang cukup nyaman buat dia mondar mandir, dia tetap memilih 'terikat' lucu di tempat duduknya.

Dia juga paling cerewet jika aku atau ayahnya nyopir dan tergoda melanggar aturan. Bahkan dia akan tegur ayahnya jika membentak pengendara lain yang seenaknya berkendara. Saat aku tanya kenapa, dia jawab; "Adek gak suka kalau Papa bicara tidak baik. Nanti Papa dosa Ma." Ooo......rupanya dia bukan tidak suka orang itu diteriaki ayahnya namun dia lebih menyayangi ayahnya dan takut jika ayahnya melakukan hal jelek.

Uhm......sekarang kan perut ramping cantikku sudah agak berkembang dikit. Hehehe.....maklumlah sudah empat berlian indah meringkuk nyaman di sana. Meski tetep indah dan cantik serta menggemaskan kata berlian-berlianku dan ayahnya, namun kadang aku risih. Kalau sudah gitu, maka setelah memasuki gerbang kompleks segera kulepas seat beltku. Hhhhhh.......legaaaaa...............

"Mama, emang kita sudah sampai?" tiba-tiba Princess cantikku yang sedari tadi hanya duduk manis 'mengikatkan diri' sambil membaca tulisan apapun yang ditemui di jalan bertanya.

"Belum sayang, bentar lagi. Kenapa? Sudah mau bobok ya?" jawabku mencoba memahaminya.

"Trus kenapa Mama lepas seat beltnya? Kan seat belt itu untuk berkendara, bukan untuk di jalan raya. Jadi kalau belum sampai, belum berhenti, ya jangan dilepas."

Guuuuubbbbbbrrrrrraaaaagggggg............................

*buru-buru make lagi*

Senin, 21 Mei 2012

Berkelahi Itu Tidak Baik, Tapi kalau Terpaksa Berkelahi.......

Tahu donk kalau berlianku itu berturut-turut tiga orang laki-laki semuanya? Hehehe......sering orang bertanya heran kepadaku kenapa mereka rukun-rukun saja, tidak berkelahi layaknya anak-anak mereka yang katanya berantem melulu. Hmm......Alhamdulillah memang mereka begitu. Rukun, seru, kompak, sejak mereka kecil hingga sekarang. Lalu apakah mereka berarti lembek, gak macho, penakut? Aku punya ceritanya........

Saat berlianku baru satu, jagoan, ganteng, dempal, namun aku wanti-wanti agar dia jangan berantem. Hiii.......takut aku kalau anak gantengku lecet. Tapi.........rupanya aku salah. Anakku jadi ngalahan, terkesan 'dijajah' sama teman-temannya. Untungnya aku menyadari itu saat dia masih usia balita. Aku ganti strategiku, "Sayang mama jangan nakal. Tapi kalau ada yang nakalin.......balas saja!" Gubraaaggggg...... Hihihi....... sebel aku sama anak-anak nakal itu. Dan itu sukses. Anakku tidak lagi dijahati teman-temannya. Horeeeee!!!

Nah, anak kedua dst strategi dilanjut donk. Kan sukses? 
Lalu ada kejadian saat berlian ganteng keduaku TK, aku mendapatkan panggilan dari kepala sekolahnya karena anakku melukai anak lain. Duuuuhh..........dag dig dug setengah mati aku mendengarnya. Jangan-jangan itu kesalahanku karena menerapkan strategiku itu. Lha anak keduaku emang gak seperti masnya yang kalem. Yang ini ekspresif. Bat bet bat bet! Apa yang dia lakukan? Batinku gak karuan.

Setelah aku tahu duduk permasalahannya, ternyata berlianku tidak salah. Dia hanya 'membalas' seperti yang aku ajarkan. Hehehe......... Suer!! Anak itu ternyata sudah berkali-kali nakalin anakku dan sudah diberi peringatan. Ya karena masih saja usil mana mungkin kan anakku diam terus? Nanti dikira takut atau lemah dan terus dijahati. Luka? Cuma kegores meja karena rupanya tonjokan berlian gantengku membuatnya terjajar dan jatuh menyerempet meja di kelasnya. Tapi teteplah anak-anak harus saling minta maaf, aku obati anak itu (cuma perlu obat luka juga), dan anakku tetep ditegur. Masalah selesai!!

Suatu hari.............

"Gimana perasaan Mama kalau anaknya dimarahi orang setiap hari?" berlian gantengku itu tiba-tiba bertanya padaku sepulang sekolah. 
"Siapa yang berani marahi anak mama?" tanyaku lembut namun kupingku panas mendengarnya.
"Kan di sekolah ada bapak-bapak yang setiap hari nungguin anaknya ma. Dia tiap hari marahi aku gara-gara aku berantem waktu itu." Jelasnya polos.
"Emang dia ayahnya anak yang luka itu?" tanyaku menahan geram, tapi aku harus memasang muka lembut penuh kasih ke berlianku kan.......susah bo!
"Bukan!" tegas anakku.
"Biar saja. Gak usah direken. Sayang mama sudah selesai masalahnya kok. Lain kali kalo balas usahakan jangan sampai luka ya, tapi emang harus bikin kapok sih. Besok kasih tahu mama orangnya yang mana. Biar mama tahu aja sih." hiburku. Aku gak kasih tahu berlianku kalau aku mau buat 'perhitungan'. Enak aja dia marahin anakku? Belum tahu dia siapa emaknya. Sungut keluar kalau berliannya diganggu! Huh!!!

Besoknya................
Aku anter sendiri berlianku. Sengaja jauh dari gerbang sudah kulepas setelah tahu yang mana orang gak mutu itu. Dari jauh kuperhatiin, beneran! Gila! Dia samperin anakku dan entah bilang apa dia. Untung anakku gak nengok minta pertolongan ke aku meski tahu aku ada. Dasar berlian! Jagoan dia.

Setelah semua anak masuk kelas dan sekolah sepi pengantar, memang bener tuh bapak masih duduk di sana. Di luar sekolah sih. Kusamperin dia. Eng ing eng.........harusnya pas aku jalan ada back soundnya ya. Hehehe..................

"Bapak yang setiap hari marahi anak saya?" to the poin aja aku.
"Iya. Anak ibu nakal sekali sih." kurang ajar banget dia berani ngelabelin anakku.
"Memangnya apa yang dilakukan anak saya Pak?" tanyaku berusaha sopan meski geramnya minta ampun.
"Kan waktu itu ngelukain temannya." dasar pengecuuuuut *batinku*
"Jadi hanya karena kejadian sekali itu bapak merasa berhak memarahi anak saya setiap hari? Lagian apa urusannya ya toh dia juga bukan anak bapak. Gini aja pak. saya males berpanjang kata karena kalau saya lihat percuma bicara dengan bapak. Gak akan nyampai. Kalau bapak mau cari musuh, jangan sama anak kecil deh. Apalagi anak saya. Ok, bapak berani di mana? Lapangan mana? Kalau berani lawan ibunya aja. Dikira karena saya perempuan takut berantem? Mau tahu sabuk apa yang saya punya?" tantangku kelewatan saking aku sudah bener-bener marah sama orang gak tahu diri itu. Padahal aku punya banyak sabuk di rumah. Warna? Ya tergantung moodku mau pakai apa. Kalau ayahnya anak-anakku emang pendekar, juga berlian-berlian gantengku. Semua punya keahlian beladiri sesuai minat masing-masing. Aku? Ngecap doank!

Di luar dugaan dia ngepeeer......minta maaf dan berjanji gak akan mengulangi perbuatannya lagi pada berlianku. Ahay...... dengan gagah penuh kemenangan kutinggalkan arena. Dan sejak itu memang anakku aman tenteram damai. Dan si bapak itu sopaaaaaan banget setiap ketemu aku. Apalagi ketemu pacarku. Mengkeret deh. Hahaha.....kali dia pikir kalau istrinya aja jagoan pasti suaminya suhu. *emang!*

Kisah itu kami pendam hanya di rumah. Eh......kok suatu hari berlianku cerita ke neneknya. Duuuh.....aku dag dig dug takut imejku, keanggunanku, keindahan perilakuku yang selama ini kujaga ketat di depan mama mertuaku akan runtuh. Hahaha....... aku tunggu reaksi mama karena gak mungkin lagi berlianku kucegah.

"Kenapa gak cerita ke nenek? Siapa itu orangnya? Biar nenek yang beresin dia. Gak tahu apa siapa neneknya. Gua libas juga tuh orang!" 

Gubbrraaaaaggggg........ternyata mama lebih reman menanggapinya. Hahaha..........untung berlianku cerita setelah bertahun kemudian. Kasihan kan tuh bapak kalau sampai ditantangin nenek-nenek? Menang ora kondhang, kalah.........ya wiranglah! (menang gak ngetops, kalah malu2in, red)

Sampai sekarang, meski mereka gak pernah berantem sesama kakak adik, tapi mereka disegani teman-temannya. Karena sebenarnya sih pesan tersiratku yang Alhamdulillah mereka tangkap adalah; "Berkelahi itu tidak baik, tapi kalau terpaksa berkelahi..........harus menang."

Kamis, 10 Mei 2012

Kalau Mimpi Jangan Tanggung Tanggung

Aku selalu menanamkan kepada berlian2 indahku untuk mempunyai mimpi besar. Jangan tanggung2. Semua hal yang dulunya mustahil sekarang menjadi kenyataan karena mimpi besar seseorang di masa lalu. Berlian2ku yang besar sudah mengerti maksudku. Tapi Princess cantikku yang saat itu mungkin baru usia 2 tahunan yang juga ikut menyimak malah bengong! Hahaha......ekspresinya lucu menggemaskan, dan tentu saja menjadi sasaran empuk mas2nya untuk berebut mencium pipinya bertubi-tubi.

"Kenapa mimpi harus besar Ma?" tanyanya polos makin lucu.
"Bukannya mimpi itu seterah (baca: terserah) tidurnya?' lanjutnya makin gak ngerti maksudku.

"Hmm.......maksud Mama dek......mimpi ini bukan mimpi saat tidur. Tapi mimpi sama dengan keinginan. Jadi kalau ingin sesuatu jangan tanggung2 tapi yang besar sekalian." ya ampuuun aku lupa kalau anak-anakku beda usianya jauh. Sehingga aku harus mencari kata-kata yang bisa dimengerti oleh mereka semua tanpa kecuali namun tetap bisa sampai maksudku.

"O......maksud Mama kalau adek ingin punya sepeda jangan yang jelek, tapi yang bagus banget. Gitu?"matanya sampai terbelalak lebar bangga merasa sudah bisa mengerti seperti mas-masnya.

"Cerdasssshhh........" teriak mas-masnya sambil kembali berebut mencium adiknya yang langsung menenggelamkan muka imutnya ke pangkuanku. Dia sudah hafal dengan kebiasaan mas-masnya memanfaatkan segala situasi dan kondisi untuk menyerbunya.

*****

Saat usia 4 tahun Princess ke Kidzania. Seneng banget dia memasuki dunia kecil dimana dia bisa meniru kegiatan orang dewasa meski dia sedih belum bisa mencoba semuanya dikarenakan ada batasan usia. Kubesarkan hatinya dengan memberitahunya sisi menarik dari profesi2 yang dia bisa lakukan di sana. Akhirnya dengan riang dia menjadi 'buruh' berbagai pabrik. Hahaha.......tetep aja lucu dia mengenakan seragam buruh2 di beberapa pabrik itu. 

Kemudian.....dia juga menjadi dokter gigi. Hihii......jas putihnya terlalu besar untuknya. Nyaris tinggal mata jelinya yang terlihat setelah dia memakai masker segala. Sementara masnya yang SD sudah lari sana sini mencoba semua profesi. Gesit sekali dia mengejar waktu agar sempat menikmati semuanya. Polisi, pemadam kebakaran, dokter bedah, dll. Lumayan banyak karena dia bisa melakukannya sendiri tanpa harus aku temani atau aku pantau.

Setiap selesai dalam masing-masing pekerjaan tersebut Princess menerima upah berupa uang dan produk (promosi deh mereka). Lalu kuajari Princessku untuk menabung hasil kerjanya di Bank. Seneng banget dia melakukan semuanya sendiri mulai antri di kasir sampai mendapatkan kartu ATM nya. Lalu dia mengajakku ke mesin ATM untuk mengambil uangnya.

"Kayak Mama ya....." seringainya penuh sukacita. 

Lho?? Kok dia kembali berlari ke bank dan antri di depan kasir. Selesai bertransaksi, segera dia menghambur ke mesin ATM. Demikian berulangkali tidak peduli aku yang tergopoh-gopoh mengikutinya karena aku harus menyibak keramaian pengunjung tidak ingin kehilangan dia yang melesat bagai anak panah tak terhambat sama sekali oleh lalu lalang pengunjung lain. Tentu saja dia pasti langsung diberi jalan. Lha aku??

"Adek kok bolak balik bank mesin ATM terus? Apa gak ingin coba yang lain lagi?" tanyaku penasaran.

"Gak Ma. Kan waktunya tinggal dikit, kalau nyoba yang lain harus antri lagi. Ntar gak bisa dapat banyak. Lagian adek kan sudah punya uang banyak.." katanya tanpa mengurangi kegesitannya berlari mondar mandir. Kali ini aku gak ikut lari karena sudah tahu tujuannya. Jadi gak perlu khawatir bakal terpisah dengan cantikku itu. Hihihi.....rupanya dia sudah menghitung waktu. Pinternyaaaa..........

Akhirnya kami pulang dengan membawa uang2an yang sudah dia kuras dari rekening miliknya melalui ATM dan sekaligus kartu ATM nya. Terlihat puas sekali dia. 
*****

Besoknya........

"Ma.......adek mau donk punya ATM." pintanya. Hmm.....rupanya kegiatan kemarin menginspirasinya untuk mempunyai kartu ATM beneran.

"Ya....nanti kapan mama sempat kita ke bank ya buka tabungan buat adek yang ada ATM nya." jawabku cepat. Toh nanti kartu aku yang pegang. Pikirku.

"Emang ATM dijual ya ma di bank?" tanyanya penasaran.

"Lho? Gratis dek. Kan kalau kita nabung kita akan dapat kartu ATM dek. Bukannya waktu di Kidzania adek sudah pernah nabung dan dapat kartu ATM?" aku sungguh heran dengan pertanyaannya. Gak mungkin dia lupa.

"Yaaa......mama.....itu sih cuma dapat kartu ATM. Adek mau punya ATM nya." dia merajuk.

"Maksud adek gimana? Mama gak ngerti sayang. Mama kira adek ingin kartu ATM beneran bukan mainan kayak di Kidzania." jelasku makin heran dengan maunya.

"Adek mau ATM bukan kartu ATM. Itu lho ma....yang bisa adek masukin kartu ATM trus keluar uangnya."

"Waduh dek.......kok mintanya aneh-aneh. Mana ada yang jual ATM itu? Jangan minta yang susah donk sayang....mainan kayak gitu gak ada yang jual." rayuku.

"Kan mama sendiri yang bilang kalau mimpi jangan tanggung-tanggung."

Guuuuubbbbbrrrrrrraaaaaaaaagggggggg!!!!!!!!!!

Akhirnya kuputar otak. Dan........kutemukan kardus bekas rak sepatu di gudang. Bentuknya yang berupa balok hampir setinggi dada Princess kecil cocok sekali jika kujadikan mesin ATM. Kuajak ayahnya, mas2nya bahu membahu menyulap kardus bekas itu menjadi mesin ATM. Tapiii......hanya kartu ATM mainannya yg dari Kidzania yang bisa keluar masuk dari sana. Uangnya gak bisa. Nyrah aku kalau harus membuat uangnya bisa keluar juga.

Alhamdulillah itu cukup membuat Princess puas. Senyum lebar mengiringinya bermain 'mesin ATM' buatan kami itu seharian. Entahlah senyum lebarnya itu karena keinginannya terpenuhi atau karena berhasil membuat mamanya termakan oleh ucapannya sendiri; "Kalau mimpi jangan tanggung2."



Selasa, 08 Mei 2012

Lagi Lagi Ngomongin Poligami? Weeekss.....

Aku sering merasa gerah dengan candaan laki-laki (biasanya yang merasa mulai mapan secara finansial) tentang poligami. Emangnya gak punya bahan candaan yang gak melecekan orang (kaum) lain yang notabene itu kaum ibunya, istrinya, anak perempuannya, yang lebih menghargai orang lain, yang intelek? Dasar!! Jangan memperlihatkan ke-cemen-an diri gitu lah.......

Sebenarnya memang terserah aja masing-masing, mau menjalani poligami atau tidak, urusan dan tanggung jawab mereka sendiri. Pahala atau dosa kan mereka yang tanggung. Tapi jika mereka bicara di depan mata, apalagi pernah ada yang melontarkan candaan itu ke suamiku? Waaah....panas (terhina) juga rasanya hatiku, meski suamiku bukan penganut poligami. Mana mungkin? Istrinya hebat gini kok. Satu ajaaaa susah ngurusinya. Hahaha.......

Hm.....seringkali mereka akan mengatakan ini sunah, sesuai ayat Al Qur'an, jalan tol ke surga, dll dalil yang memang terdengar Islami. Tapi aku kok sanksi ya? Beneran, secara obyekyif, aku merasa ini hanya salah pemahaman atau interpretasi personal atas ayat atau hadist. Dan.....hei....jangan-jangan "disesuaikan" keinginan hati masing-masing, so....nggak fair, alias "ada udang di balik peyek". Ha ha ha .... Lho, berani-beraninya kamu Dew!!! Biarin aja! Toh bener salah adalah tanggungjawabku, tanggungjawab masing2.

Sorry.....sorry.......jangan pada sewot dulu ya.
Ini sekedar analisa logis dari seorang Dewi, yang memang belum begitu faham tentang ayat Al Qur'an dan hadist, tapi berusaha memahami dan menjalankan sedikit yang diketahuinya dengan kecerdasan yang Allah anugerahkan. Tapi, segala kebaikan itu semestinya akan membuat siapapun, dengan hati nurani tentu saja, merasa nyaman. Kalau hati nurani tidak merasa nyaman, jangan-jangan ada yang salah. Ekstreemnya, pasti ada yang salah.

Bagi laki-laki yang melakukan, nggak perlu berdalih macam-macam deh. Apalagi mengatakan "nyunah" segala. Kasihan donk Nabi Muhammad dijadikan "bemper" atas perbuatan kalian. Bertanggungjawab aja atas perbuatan sendiri. Nggak perlu membela diri, nggak perlu berdalih macam-macam. Nggak mau ngaku alasan sebenarnya ya sudah, bukan urusanku juga. But, kalau masih punya nurani sih, pasti nuraninya mengatakan yang sebenarnya kok. Apakah karena nafsu? Atau.......???

Memang sih ada surat Al Qur'an yang mengatakan membolehkan menikahi sampai 4 perempuan, namun jika tidak bisa berlaku adil, maka nikahilah satu saja. Dan memang Nabi Muhammad mempunyai istri tidak hanya satu tetapi ada empat, namun ingat, sebelum ayat itu turun justru istri beliau 9!!!

Yang aku lihat adalah, pada jaman dulu, di belahan dunia manapun (bukan hanya di Arab) perempuan memang sepertinya hanya obyek, salah satu simbol kehebatan, kekayaan, 'milik'. Mempunyai istri banyak menunjukkan "kelas" tersendiri, seperti halnya mempunyai harta banyak dan kekuasaan atau kekuatan. Biasanya yang istrinya banyak itu Raja, Pemimpin klan, ketua bandit, dll. Pokoknya orang yang cukup berkuasa atau kaya. Dan ingat, belum tentu orang baik-baik lho! Malah kebanyakan orang jahat, bukan orang baik. Jadi yg sekarang beristri banyak gak usah sombong!! Suer.....makin sombong makin norak.

Jadi, mempunyai istri lebih dari 1 sama sekali BUKAN ajaran Islam, tetapi justru warisan jaman purba, jaman jahiliyah, jaman sebelum ada peradaban yang namanya ISLAM. Nah, bahkan Nabi Muhammad pun punya istri 9 sebelum surat Annisa itu turun. Jadi BUKAN sebelum ayat itu turun istrinya 1, lalu karena turunnya ayat itu maka beliau menambah menjadi 4. SAMA SEKALI BUKAN. Sorry, itu fakta!!

Menurut analisaku (walaaah sok amat, Dew??) Allah itu begitu santun, mengingat keadaan saat itu rata-rata laki-laki memang sudah beristri banyak, sehingga agar tidak terlalu keras, maka diijinkan sampai 4 (jika bisa adil). Lha Allah juga kasihan dengan yang sudah terlanjur beristri banyak kan?? Mau dikemanakan istri-istri ini? Pasti akan jadi masalah sosial besar-besaran kan kalau langsung harus 1 saja?? Nah, justru karena ayat itu turun, maka Nabi Muhammad menceraikan sebagian istrinya dengan di undi, dan disisakan 4 saja.

So, Nabi mempunyai istri 4 bukan karena ayat itu, tetapi karena warisan jaman jahiliyah. Nabi BUKAN menikah lagi karena ayat itu, tetapi justru MENGURANGI istri karena ayat itu.

Ada lagi, jika poligami itu sunah, kenapa Ali RA tidak diijinkan untuk menikah lagi (memadu Fatimah) alias berpoligami? Hadistnya sahih lho. He he he tapi nggak populer ya?? Tahu deh, kenapa nggak ada yang mempopulerkan hadist ini. Sorry, untuk yang ini nggak berani analisa apa-apa. Ha ha ha.....cemen amat, Dew! Ngeper nih ye?? Takut ya?? He he he....nggak sih, males aja membicarakan sesuatu yang sudah PASTI akan ditanggapi sesuai "selera". Males debat kusir dengan yg bukan kusir. Hihihi...... Tapi sih akhir2 ini....para pelaku maupun fans nya poligami mengatakan bahwa itu dikarenakan yang akan dinikahi Ali adalah anaknya Abu Jahal! Weeeks......sejak kapan Rasul secemen itu penilaiannya? Sejak kapan Rasul pendendam dan menganggap, menilai seseorang itu dari keturunannya? Bukan karena orang tersebut sendiri? Orang setahuku alasannya karena Nabi tidak mau Fatimah disakiti hatinya kok. Yeee.........jangan ngasal dweh. Kalian emang dasar deh, cari2 alasan aja untuk membenarkan nafsu kalian dengan menjelek2kan nabi.

Yang pasti, masa iya, Nabi "meragukan" kekuatan hati Fatimah untuk sekedar menerima perempuan lain sebagai istri Ali jika memang poligami ini sunah, baik, malah pernah dengar ada yang bilang; "Jika perempuan ikhlas menerima suaminya poligami akan masuk surga seperti lewat jalan Tol." Lhaa....mana mungkin Nabi menghalangi putri tercintanya masuk surga lewat Tol?? Kalo memang itu hadist lho yaaaa.....Atau setidaknya menjadi contoh poligami kalau memang itu sunah dan bagus, atau dianjurkan?? Juga apa iya Ali gitu loh, masih diragukan mengenai berlaku adil, dibanding orang-orang sekarang yang dengan sombongnya melakukan poligami? Masa iya ada laki-laki sekarang yang merasa lebih "nyunah", bisa lebih adil dari Ali, sahabat sekaligus sepupu dan menantu Rasul? Siapa yang lebih nyunah selain Fatimah (putri tercinta Rasul) dan sahabat (Ali)?? Karena anak Abu Jahal? Sejak kapan Rasul pendendam? Please.....dweh!

Masalah ustadz ini, penceramah itu, atau siapapun melakukan poligami, dan mereka (KATANYA) rukun2 aja, tetep aja bukan berarti poligami itu sesuatu yang "dianjurkan" dalam Islam. Lagian, mereka juga manusia to? Mereka juga punya nafsu to? Mereka juga "tidak kebal" salah dan dosa to? Mereka juga bukan orang suci yang tahan godaan dan bisa mengendalikan nafsunya. Sejak kapan kalau ustadz pasti selalu bener dalam memaknai Al Qur'an???? Sejak kapan penceramah agama itu tidak pernah salah? C'mon......mereka manusia biasa. Mereka punya nafsu dan sangat mungkin salah.

"Tapi si ini berpoligami sukses, Si Itu istri-istrinya rukun, Si dia bla....bla....bla......" Whatever!! Aku nggak mau debat bahwa sebenarnya kenyataan jauh lebih banyak poligami yang nggak bagus akibatnya. Berantakan keluarganya. rusak anak-anaknya. Kacau balau semuanya. Itu urusan mereka, tanggungjawab mereka, dosa atau pahala juga milik mereka masing-masing! Tapi.....aku sedih kan jika banyak perempuan ngadu, konsultasi, tentang suaminya yang sok mau poligami. Bagaimana aku harus bersikap untuk anak-anak yang gak keurus karena ayahnya sibuk mengumbar hawa nafsu dan ibunya sibuk dengan sakit hatinya? Jahat amat sih kalian? Mau alesan perempuan lebih banyak dari laki2? Kata siapaaaaaa??? Jangan sok tahu deh.

Ha ha ha.......sudahlah, mau poligami ya nggak usah bawa-bawa ayat atau sunah. Mau karena lingkungan sosial yang terkesan menganggap poligami itu "hebat" karena berarti "dianggap" sudah mampu, sudah faham Islam, atau bahkan kalau karena nafsu juga nggak papa kok. Urusan masing-masing!! Lagian, yang melakukan, menanggung akibatnya, bertanggung jawab nanti, kan masing-masing juga.

Nggak perlu juga ngajak-ngajak orang lain, apalagi mempengaruhi seolah yang berpoligami itu lebih baik keIslamannya dari yang tidak. Apalagi mengatakan orang yang kontra, tidak setuju, menolak, sebagai orang yang belum siap atau belum ngerti agama? Naaaa.....jadi sombong kan kalian, merasa sudah lebih siap, sudah lebih ngerti agama, sudah lebih bisa bersikap adil, lebih hebat, dll. Kalau menurutku sih, berdasarkan pengalaman di lapangan kebanyakan orang yang berpoligami adalah orang yang tidak pandai bersyukur, sombong, tidak bisa/tidak mau menahan nafsu syahwatnya, tidak menghargai & menghormati perempuan, dan belum memahami perintah Allah. Jangan protes ya, itu pendapatku pribadi. Suka2 akulah berpendapat. Kan kalian juga bebas berpendapat sesuka kalian. Jangan karena kalian berbanyak lalu menganggapku yang (mungkin) sendirian salah. Resiko dan konsekuensi atas pendapat masing2 ya dipertanggungjawabkan sendiri di hadapanNya nanti. Beres to??!!

Malah kalau melihat dari runtutan kisah tersebut, sejarah tersebut, aku menyimpulkan:

  1. "Islam TIDAK PERNAH menyuruh laki-laki berpoligami! Yang ada JUSTRU Islam mengaturnya, karena poligami ada sejak jaman dulu kala sebelum Islam atau ayat tentang poligami turun. 
  2. Bagi yang melakukan poligami sebelum dia "bersentuhan" dengan Islam, maka setelah memahami Islam, diminta untuk membatasi (baca: mengurangi) istrinya maksimal tinggal 4 saja (contohnya Nabi Muhammad saw sebelum ayat itu turun istrinya 9 dan "mengurangi"nya menjadi 4 setelah ayat itu turun). 
  3. Namun bagi yang sudah memahami Islam saat belum lagi berpoligami, hendaknya jangan berpoligami (seperti dicontohkan oleh Nabi saat melarang Ali). 
That's my humble opinion. JELAS???

Hm......jangan pada sewot ya, yang pro poligami. Memang perlu kecerdasan dan harus 'look beyond what You see' untuk memahami apapun itu. Gak bisa cuma pakai pemikiran dangkal bin cetek seenak sendiri dan nafsu azah dweh..........wahahaha.......

Kita sama-sama belajar mengerti perasaan orang lain, terlebih istri yang sudah setia mendampingi dalam duka dan (jangan-jangan cuma sedikiiiiiit) suka. Atau malah belum ada suka yang Anda berikan ke istri Anda. Hanya karena kebaikan hatinya saja dia berpura-pura suka agar tidak ada masalah, atau karena dia qona'ah, pandai mensyukuri, meski punya suami yang nggak seperti yang dia harapkan.

Lhaaa..... jangan GR lho, mengira sudah "sempurna" sebagai suami, lalu pengen menikah lagi. Huuu...... orang baik sih nggak pernah "merasa" baik, dan malah SELALUUUU merasa harus memperbaiki diri. Selalu berusaha menjaga keutuhan keluarga, menjaga perasaan istri dan anak-anak, selalu berusaha membahagiakan keluarga.

Nih.....kenyataan di lapangan ya:
1. Biasanya sih kebanyakan orang berpoligami itu diawali selingkuh, akhirnya istri (merasa) gak punya pilihan. Jadi bukan laki2 hebat yg taat beragama. Tapi........pengkhianat. Huehehehe....... jangan protes donk! Ini kan yang kutemukan di lapangan. Even yg terkenal sebagai laki2 shaleh di lingkungannya. Ternyata begitu jugak lho.......
2. Kalau yang istrinya (terkesan) rela, karena kalau gak rela dianggap bukan wanita shalihah. Ya.....kan gak semua wanita kuat lho diasingkan dari lingkungannya. Jadi meski gak rela ya direla-relain alias muna. Jahat banget kan sampai bikin istri sendiri jadi muna?
3. Istri yang nyariin madunya sendiri? Lha katanya ke aku gini; "Biarin aja Bu, itung2 berbagi penderitaan." Hahaha.....berarti suaminya nyebelin sangat sampai dia memilih berbagi. Jadi.....bukan laki2 hebat lagi kaaaannn........bahkan istrinya sendiri aja merasa menderita bersuamikan dia. Qeqeqe........
4. Banyak lagi deh.....

So, better nggak usah ngomongin poligami. Yang PASTI, poligami ada sejak jaman dulu kala, jaman jahiliyah. Poligami ada BUKAN KARENA ISLAM. Islam justru membatasi praktek poligami yang sudah ada jauuuuh sebelum Islam, dan sudah mendarah daging di kehidupan jahiliyah. Sorry, setuju atau tidak, itu FAKTA.

Kayak gak ada masalah lain yang lebih penting aja sih? Heiiii.......tingkah kalian aja masih gak mutu lho. Aku juga sih.......hehehe. Makanya mendingan juga benerin diri sendiri dan keluarga untuk masa depan bangsa.Gimana negara mau maju kalau kalian para laki-laki yang seharusnya menjadi imam malah cuma sibuk ngurusi nafsu syahwat kalian?? Awas lho, jangan sampai generasi mendatang tidak disiapkan dengan baik karena ayah mereka sibuk mengumbar hawa nafsunya dan ibu mereka sibuk sakit hati.

Yg beragama selain Islam, maafin ye.....aku gak ngerti jadi gak kompeten mbahasnya.Yang pasti agama manapun pastinya indah lah, mana mungkin agama menyusahkan manusia to?? Kalo jadi susah, itu ya karena manusianya, bukan agamanya. Ya gak seeehhhh??

Tapiiiiii........kalau masih aja pada suka menggunakan masalah begini sebagai bahan candaan entah mungkin saking gak kreatif atau apa, ya terserah saja. Itu menunjukkan siapa diri kalian. Karena sebenarnya sangat buanyak hal lain yg bisa digunakan untuk bercanda. Mungkin memang bagi kalian tidak perlu menghargai perasaan perempuan? Yo silahkan saja. Aku hanya mengingatkan. Memang banyak perempuan diem aja atau malah ikut tertawa2. Hmm......kadang mereka merasa percuma menegur kalian, takutnya malah dimusuhi. Hmm.....bisa jadi bener juga. Kalau aku sih sebodo amat. Kalau ada yang salah ya aku ingatkan. Gak mau, ya bukan lagi urusanku. Kewajibanku sdh selesai........................MENGINGATKAN!!

Inget donk prinsipku? JANGAN MEMBENARKAN YG BIASA TAPI BIASAKAN YG BENAR.

PEACEEE..........................

Kamis, 03 Mei 2012

Air Mata

'Aku nggak nangis lho ma, kan sudah gede." teriak Princessku. 

Entah darimana dia mendapatkan teori itu. Karena aku tidak pernah mengajarkan seperti itu. Seringkali orang mengajarkan bahwa menangis hanya pantas untuk anak kecil, atau manusia yang lemah. Bagiku, tidak! Menangis tidak apa-apa, tidak salah, tidak dosa, tidak berarti lemah. Menangis itu perlu!

Tangisan bayi membuat kita sedih. Memang itulah tujuannya, agar kita melakukan sesuatu untuk membantunya. Bayi menangis karena dia tidak dapat berbicara. Sebagai manusia dia memiliki kebutuhan dan keinginan, namun dia tidak dapat mengekspresikannya. Menangis adalah cara bayi berkomunikasi kepada kita bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada dirinya dan dia memerlukan bantuan. Itu adalah caranya berkata, “tolonglah aku. Ada yang tidak beres di sini.”

Bayi sangat sering menangis di minggu-minggu awal setelah kelahirannya. Setelah itu dia semakin jarang menangis karena sudah dapat berbuat sesuatu untuk dirinya dan mengekspresikan keinginannya dengan cara lain. Apa saja yang membuat bayi menangis?

1. Kesakitan
Tangisan bayi yang kesakitan berbeda dengan tangisan lain. Tangisannya mendadak dan melengking, seperti ketika anak yang lebih besar menangis karena terluka. Tangisan biasanya berlangsung cukup lama diikuti dengan jeda di mana bayi Anda berhenti untuk bernafas. Dia kemudian mengambil nafas dan menangis lagi untuk waktu lama. Cepatlah bertindak untuk menghilangkan penyebab rasa sakitnya.

2. Lapar
Rasa lapar adalah penyebab utama bayi menangis. Bayi baru lahir cepat merasa lapar sehingga sering sekali minta disusui. Bila tiga atau empat jam telah berlalu sejak terakhir kali dia menyusui dan dia menangis, kemungkinan karena merasa lapar. Pemberian susu akan menghentikan tangisnya. Kadangkala bayi juga ingin menyusu meskipun tidak lapar, hanya untuk mendapatkan rasa aman.
Bila bayi menangis keras dan sulit ditenangkan sehingga tidak dapat disusui, tenangkanlah dulu dengan menyenandungkan lagu dan menimang-nimangnya sampai menjadi tenang. Lalu cobalah memberikan susu. Dia biasanya akan menyusu dengan lahap. Tangisan kerasnya disebabkan oleh rasa lapar yang sangat.

3. Kelelahan/Mengantuk
Kadangkala, kelelahan membuat bayi menangis dan menjadi rewel. Dia akan terus menangis meskipun pun Anda gendong.  Tanda-tanda bayi yang kelelahan adalah penurunan aktivitas, kehilangan minat pada orang dan mainan, menggosok mata, terlihat sayu matanya, dan sering menguap. Jika Anda melihat salah satu tanda itu pada bayi Anda yang menangis, dia hanya perlu tidur. Waktunya untuk tidur!
Tenangkanlah bayi Anda. Senandungkan lagu dan tepuk-tepuk pantatnya dengan pelan dan berirama. Biasanya bayi akan tertidur dalam beberapa menit.

4. Tidak nyaman
Jika bayi tidak nyaman, misalnya karena terlalu basah, kepanasan, kedinginan, atau tertekan, dia biasanya akan menangis sambil menggeliatkan badannya, seperti berusaha menjauhkan sumber ketidaknyamanannya. Cobalah untuk mencari sumber ketidaknyamanannya dan menyingkirkannya.

5. Overstimulasi
Bayi Anda dapat menangis sambil menutup mata atau memalingkan kepala bila mendengar suara yang terlalu keras atau merasa terganggu oleh banyaknya orang yang berusaha mendapatkan perhatiannya. Bawalah dia ke kamarnya dan tenangkan dengan menimang-nimang sampai menjadi tenang atau tertidur.

6. Penyakit
Ketika bayi Anda sakit, dia mungkin menangis dengan erangan yang lemah. Itu adalah caranya berkata, “Aku merasa sedih.” Jika bayi Anda terlihat sakit, ukurlah suhu badannya dan konsultasikan dengan dokter keluarga Anda. Anda terutama harus segera memeriksakannya bila dia menolak minum susu, mengalami masalah pernafasan, demam, muntah (gumoh), perut kembung, kejang dan gejala lainnya.

7. Kesepian
Selain makan dan tidur, bayi juga memerlukan perhatian dan belaian kasih sayang. Bayi seringkali menangis hanya untuk mendapatkan kehangatan pelukan Anda. Berbeda dengan makan dan tidur, yang merupakan kebutuhan fisik dan dampaknya langsung terasa bila bayi tidak mendapatkannya, kebutuhan emosional tidak berdampak langsung. Kekurangan perhatian dan kasih sayang baru akan berdampak dalam jangka panjang. Bila seorang bayi sering dibiarkan terus berteriak dan menangis tanpa ada yang memerhatikan, dia akan berkesimpulan bahwa tidak seorang pun peduli dengannya. Pada akhirnya, dia akan menumbuhkan apatisme untuk meminta pertolongan, yang berdampak buruk bagi hubungannya dengan orang lain. Bila orang tua kadang menanggapi dan kadang tidak, dia akan menyimpulkan bahwa dunia penuh ketidakpastian dan tidak aman baginya. Hal ini juga akan membuatnya sulit mengembangkan kepribadian yang sehat.

Anak yang kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dapat menjadi tertutup (introvert) dan menarik diri dari pergaulan. Perlakuan Anda terhadapnya akan membekas dan menjadi contoh baginya dalam memperlakukan orang lain. Karena itu, jangan biarkan bila bayi Anda menangis, meskipun tampaknya “hanya” sekedar ingin mendapat perhatian.

8. Frustrasi
Bayi Anda baru belajar mengontrol tangan, lengan, dan kaki. Dia mungkin berusaha untuk memasukkan jari-jarinya ke mulutnya atau untuk meraih mainan yang sangat menarik, tapi tubuhnya tidak bisa diajak bekerja sama. Dia menangis karena frustrasi tidak dapat melakukan apa yang dia ingin lakukan. Dia hanya membutuhkan sedikit bantuan Anda untuk melakukannya.

9. Khawatir/Takut
Bayi Anda mungkin menangis ketika digendong seseorang yang belum pernah dilihatnya. Dia merasa khawatir atau takut dan mencoba memberitahu Anda dengan menangis. Bayi Anda membutuhkan waktu untuk mengenal orang itu agar tidak lagi takut padanya.

10. Bosan
Bayi Anda yang telah duduk di kursinya selama 15 menit saat Anda asyik berbicara dengan teman Anda mungkin merasa bosan. Dia perlu sesuatu yang baru untuk dilihat atau disentuh dan mengungkapkannya dengan menangis. Memberinya mainan atau mengganti posisi duduknya akan membantu menenangkannya.

Manfaat Menangis Bagi Kesehatan

1. Mengeluarkan Racun

Seorang ahli biokimia, William Frey telah melakukan beberapa studi dengan air mata dan menemukan bahwa air mata yang keluar dari hasil menangis karena emosional ternyata mengandung racun. Tapi jangan salah, keluarnya air mata yang beracun itu menandakan bahwa ia membawa racun dari dalam tubuh dan mengeluarkannya lewat mata.

2. Membunuh Bakteri

Tak perlu tetes air mata, cukup air mata yang berfungsi sebagai antibakteri alami. Didalam air mata terkandung cairan yang disebut dengan “lisozom” yang dapat membunuh sekitar 90-95% bakteri yang tertiggal dari keyboard, pegangan tangga, bersin dan dari tempat-tempat yang mengandung bakteri, hanya dalam waktu 5 menit.

3. Mengurangi Stres

Bagaimana menangis bisa mengurangi stres ? Air mata ternyata mengeluarkan hormon stres yang terdapat dalam tubuh, yaitu “endorphin leucine enkaphalin” dan “prolactin”.

4. Meningkatkan Mood

Seseorang yang menangis bisa menurunkan level depresi karena dengan menangis, mood seseorang akan terangkat kembali. Air mata yang dihasilkan dari tipe menangis karena emosi mengandung 24% protein albumin yang berguna dalam meregulasi sistem metabolisme tubuh dibanding air mata yang dihasilkan dari iritasi mata.

5. Melegakan Perasaan

Setelah menangis biasanya akan muncul perasaan lega. Karena setelah menangis sistem limbik, otak dan jantung akan lancar, dan hal itu akan membuat perasaan menjadi lebih baik dan lega.

6. Mencegah Pilek dan Flu

Air mata yang kita keluarkan ketika menangis mengandung zat Lisozim fluida yang mampu membunuh 95% bakteri hanya dalam hitungan menit. Sama seperti hidung yang memiliki rambut dan terowongan hidung untuk mencegah kuman dan bakteri masuk, mata kita memiliki air mata untuk membantu mencegah kita sakit.

7. Membangun Komunitas

Selain baik untuk kesehatan fisik, menangis juga bisa membantu seseorang untuk membangun sebuah komunitas. Biasanya seseorang yang menangis setelah menceritakan masalahnya didepan teman-temannya atau seseorang yang bisa memberikan dukungan, dan hal ini meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi.

8. Membantu Penglihatan / Pelumasan Mata

Fungsi utama dari airmata adalah melumasi bola mata sehingga kita dapat melihat. Air mata melembabkan dan mencegah dehidrasi pada selaput mata. Tanpa air mata, kita tidak akan dapat melihat.
Jadi, menangislah jika memang harus menangis. Karena begitu banyak manfaat menangis bagi kesehatan emosional sebagaimana yang dijelaskan diatas. Namun janganlah Anda menangis dibuat-dibuat (pura-pura) hanya untuk meraih beberapa kesehatan emosional, karna hal ini justru akan membuat Anda menjadi stres.

Nah......jadi, mengapa harus mengajarkan bahwa menangis itu tidak baik? Yang tidak baik adalah menangis hanya sebagai alat bagi anak-anak untuk mencapai segala keinginannya meskipun bukan hal yang baik baginya. Malahan terkadang aku akan mengatakan ke anak-anakku; "Kalau mau nangis gpp mama peluk sini."

*Sumbernya.........................lupaaaa!!! Baca di mana ya aku waktu itu? Maaf ya temans....................