Halaman

Rabu, 31 Desember 2008

PAKAI PAYUNG DONK NEK................

Alhamdulillah, mama tercinta sehat. Memang dasar mamaku itu lincah banget, nggak mau diem. Ya........jalan terus sana sini. Sering juga sih, minta anter or temenin aku. So, tiga dara dari tiga generasi jalan bareng. Mama, aku, n Princess. He he he.........nggak masalah sih, yang penting beliau sehat, senang, menikmati hidup, bahagia.

Naaah.......dia juga nenek yang asyik. Kalau lama nggak ketemu, he he he ......... padahal lamanya tuh palingan seminggu dua minggu, Princessku pasti sudah nanyain neneknya.

"Maaa......... Nenek kok nggak ke sini?"
"Memang kenapa sayang.......? Adek kangen Nenek?"
"Iyaaa..........."

Ha ha ha........kalau sudah ketemu neneknya........Vania akan loncat-loncat kegirangan, lari, lalu..........loncat ke gendongan neneknya. Waduuuuh....... untung neneknya sigap n kuat. Asal............. jangan keterusan, kan Vania makin gedhe makin berat, kasihan neneknya. Lalu mereka akan sibuk berdua. Nyanyi, nari, baca, atau ngobrol akrab.

Tik Tik Tik bunyi hujan hatiku sedih.......bla..bla..........bla........

Suatu hari Vania nyanyi "Tik Tik Bunyi Hujan", dan neneknya menyanyikan lagu yang sama namun versi keduanya. Princess memperhatikan neneknya dengan seksama. Ha ha ha........rupanya dia nggak hafal karena memang belum pernah dengar. Secara, aku juga nggak hafal. Xi..xi........xi...... cemen ya Mamanya, lebih hebat neneknya.

"Karena Vania terlihat bengong, Nenek menjelaskan maksud lagu itu. Kan hujan Dek, jadi kita nggak bisa main di luar. Makanya sedih. Gitu lho Dek."
"Kalau Nenek mau main di luar, nggak usah sedih. Pakai payung aja Nek."
????????????????

Ha ha ha...........spontan Neneknya tertawa mendengar komentar Princess yang cerdas itu. Rupanya Vania kasihan sama Nenek yang merasa sedih nggak bisa main di luar karena hujan. So, dia memberikan solusinya...........pakai payung!!! Langsung aja Nenek memeluk Vania dengan gemes dan bangga.

"Kok Nenek nggak kepikiran ya sayang............pakai payung aja!!!"

Selasa, 30 Desember 2008

LHO........KOK ILANG ???

Hhhhhhhhhhhh.............aku nyeseeeell................sebeeellll.............. sekaligus malu!! Ha ha ha.........lama-lama kok geli sendiri dengan kelakuanku ini. Dasar sok tahu sih.

Ceritanya, semalem aku buka blogku. He he he....... setelah seharian nggak buka blog, waaah.......asyik nih kalau nulis. Mumpung Princessku lagi asyik sama Papanya. Tahu deh mereka ngapain, pokoke nggak ada gangguan yang biasanya selaluuuuu aja datang. Entahlah, semua isi rumah tuh mungkin merasa kehilangan kalau nggak "mepetin" aku. Apalagi Vania...........juga Papanya. Ha ha ha...............

Wuiiih..........tambahan flag counter ku sudah bekerja. Weeee..............we...... we......... hebat juga ya blogku yang memang dikunjungi dari banyak negara, nggak tahunya dari USA banyak!! Runer up setelah visitor dari Indonesia lho!! Siapa ya yang baca? Ha ha ha..........GR!! Padahal ya kan ada Masku n keponakan yang stay di sana. Wajar aja ya banyak visitor dari sana. Tapii......... orang memang narcistnya suka kumat, ya tetep bangga! Xi.xi...xi..................dasar!!!

Hmmm.........kok rasanya tampilannya kurang bagus ya? Mana ada flag yang cuma kelihatan setengah lagi. Dibenerin ah...............

Kutak.......kutik............kutak.................kutik...........

Haaaaaaaa..................????? Kok malah ilang semua?? Lho, kok malah nggak ada lagi flag yang menunjukkan berapa dan dari mana saja pengunjung blogku???? Hikcs............hikcs............huaaa............... nangis deh!!

Ya, aku memang belum gitu ngerti mengenai pemasangan dan editing flag counter ini. He he he.......ngaku!!! So, ternyata aku salah ngedit malahan ilang. Sebeeelllll...................sama kelakuanku yang sok tahu dan selaluuuu pengen tahu agar lebih baik. Ya......resikonya gini nih!! ILANG!!! Ya wislah, aku pasang baru lagi. Sorry ya sahabat yang sudah berkunjung, tercatat, eee.........ilang bendera negaranya................ups! Bendera negara tempat nginternet!!! Sorry..... kan nggak mesti nginternetnya dari negara mana, dianya warga negara tersebut.

Nggak papa!! Belajar memang perlu. Gagal itu "cambuk" agar lebih hati-hati dan bangkit lagi. Bijak ya?? He he he....................tetep aja............NYESEL !!!

Yang pada canggih ngeblog, ajarin donk!!!!

Senin, 29 Desember 2008

PENDIDIKAN AKADEMIS.........LEBIH HEBAT ???

Waduuuh...........liburan panjang membuat Jakarta sepiiiiii. Asyik sih, jadi nggak ada kemacetan di jalan raya. Merdeka!!! Ha ha ha........andai lalu lintas Jakarta selalu nyaman........nggak semrawut, nggak saling serobot, nggak pada mau menang sendiri, nggak egois. Nggak perlu sepi asal tiap pemakai jalan raya tertib, taat aturan, punya etika berkendara, hmmm.........yakin deh bakalan nyaman berkendara di Jakarta. Ke mana ya sifat-sifat baik warga negara yang dulu menjadi kebanggaan Indonesia? Kok menguap???

Ternyata........di dunia mayapun lalu lintasnya sepi! Pada liburan ya! Setahuku sih sudah banyak yang pada pakai layanan internet yang bisa mobile. Nggak kayak aku, masih yang mesti duduk manis di depan komputer. He he he....... tapi, nggak masalah lho. Alhamdulillah masih bisa mengambil manfaat sebanyaknya dari fasilitasku yang masih agak "ketinggalan" jaman ini. Jangan sampai ya, yang sudah menggunakan fasilitas jauh lebih canggih daripada aku, tetapi nggak bisa memanfaatkan apa-apa dari situ. Jangan malahan fasilitas hebat hanya untuk "merendahkan" diri dengan browsing yang nggak mutu!

Beberapa hari lalu aku melihat tayangan sebuah televisi. Acaranya sih tentang suatu partai. Wuiiih........canggih lho partai itu. Ya, kata mereka sih anggotanya kebanyakan berpendidikan akademis yang cukup tinggi, Sarjana Strata 1. Yang di bawah itu relatif sedikit. Dan mereka akan mengusung suatu usulan agar presiden itu nanti pendidikannya minimal S1. Wow.........hebat ya!!

Tapiii...........saat ketuanya (entah ketua atau apa, pokoknya elitenya deh) ngomong,............eng ing eng............kurang berbobot, muter-muter, he he he.........menurutku sih kurang mencerminkan pendidikan akademisnya yang tinggi. Kalau nggak salah sih...............bener!! He he he.......sorry becanda! Dia tuh Strata 3 alias DOKTOR. Harusnya kan semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin cerdas dia berbicara, semakin wise pendapatnya, semakin bisa merangkul berbagai kalangan.

Weeee...........lha kok saat dia berbicara di acara lain di televisi juga..............sama kelautnya! Entah ya kalau di telinga orang lain, menurut pandangan orang lain. Tapi menurutku sih kurang sesuai antara tingkat pendidikan dengan yang diomongkan. Yah......memang sih pendapatnya seperti pendapat masyarakat kebanyakan, populis, tapi........tetep aja menurutku itu bukan pendapat yang tepat. Padahal mestinya seorang doktor sanggup melihat dan mendudukkan suatu masalah dengan kacamata yang ideal meski bukan pendapat yang disukai umum. Hoiii........ gaya bener ya aku menilai seorang doktor?? Waaah...... tapi aku sih yakin seyakin-yakinnya kalau dia memang seorang doktor sejati tidak akan tersinggung apalagi marah jika membaca tulisanku ini. Dia PASTI bisa menerima kritikan orang sepedas apapun, karena luasnya pengetahuan dia, tingginya pendidikan dia, betapa open mindnya dia. Lha kan dia doktor!!

Trus, di acara lain.......ada seorang elite politik juga yang pendidikan akademisnya "cuma" SMA. Tapi kayaknya sih sekarang sudah sekolah lagi lho!! Hebat kan semangat belajarnya? Biar sudah cukup "sepuh" masih mau menempuh pendidikan akademis lagi. Hmm.......untuk kaliber dia, mestinya kalau bukan karena berjiwa besar ya malu lho sekolah lagi......... S1 apa ya.

Nah......yang ini, Ok lho pendapatnya, cara berpikirnya, wisenya. Rasanya yang doktor tadi bakalan kalah kalau digrading lagi secara fair, sekarang (up to date), objektif, pokoke bener-bener deh.

So, apakah yang pendidikan akademisnya lebih tinggi menjamin seseorang lebih pintar? Lebih bijak? Lebih luas pengetahuannya? Lebih open mind? Hmmmm.......... sangat salah ya pendapat yang demikian. Bahkan kalau menurutku sih, dari segi akademispun belum tentu yang pendidikan akademisnya lebih tinggi selalu lebih pandai, lebih mengerti, lebih menguasai, bahkan bidangnya sendiri. Ha ha ha......... yakin amat ya Dew! Yes!!! Aku yakin itu. Secara, sekarang ini banyak orang yang sekolah hanya untuk mendapat gelar, titel, ijazah, dan pengakuan formal lainnya. Ilmunya? Ups...............sorry, sering tidak sesuai dengan gelarnya.

Berarti apa nggak perlu sekolah tinggi??? NO!! Tetep perlu, tapi ya benar=benar mencari ilmu, mengembangkan diri, mengoptimalkan kemampuan. Dan............ yang nggak punya kesempatan sekolah formal pun tetep harus selalu belajar. Ingat, menuntut ilmu itu wajib bagi setiap individu. Menuntut ilmu itu dari buaian hingga ke liang lahat.

So, selamat belajar.................. jadilah BERLIAN!!!

Minggu, 28 Desember 2008

RAME KALAU ADA ACARA ???

Hari ini, seperti biasa berlianku semua plus Papanya shalat jama'ah di Masjid dekat rumah. Ya, meski hari libur tetapi tadi pagi Papanya mesti pergi untuk suatu tugas. Tadinya aku kira sampai sore atau bahkan malam. So, meski kesel aku sudah siap aja bakalan "alone" di hari libur gini. He he he...........padahal sih, alone apanya?? Lha kan ada sekompi berlian di rumah yang pastinya rame terus.

Waaah..........ternyata siang-siang dia sudah menampakkan diri. Hi.hi..hi....... emangnya mahkluk halus ya, pakai menampakkan diri!! Segede itu sih biar ngumpet ya tetep kelihatan. Kecuali.............mati lampu!! Ups...........sorry!! Jangan marah ya cintaku.

Ya sudah, asyik-asyikan bersama................lanjut!!! Tetep sih.......... di rumah saja!! Tapi, untuk keluarga sekreatif kami, mana mungkin hari berlalu dengan "dingin". Adaaaa..............aja ide-ide cemerlang yang muncul untuk membuat "rame"!! Acaranya sih itu-itu aja; main musik, nyanyi, joget, masak, makan, dkk. Standart banget ya! Tapi.......... akan menjadi asyik di tangan kami, ahlinya!! Ha ha ha...........dasar narcist!

Hmmm...........sejatinya suatu kegiatan menjadi mengasyikkan atau tidak bukan tergantung jenis kegiatannya atau tempatnya. Tetapi...........tergantung kita yang melakukannya. Heiii........bukan masalah ketrampilan atau keahlian lho!! Just, tergantung hati dan perasaan kita dalam melakukannya. Biar suaranya fals habis, kalau menyanyikannya dengan "hati" akan mengasyikkan. Biar asal gerak, kalau melakukannya dengan riang akan membuat kita bagaikan penari profesional. Biar rasanya "ngalor ngidul", jika kita masaknya dengan "cinta" maka akan membuat kita bagaikan chef ternama.

Naaah..........saat shalat Maghrib tadi, komplit deh pada shalat jama'ah di masjid. Pulangnya, Pacarku melaporkan percakapannya dengan berlian gantengku yang kecil, Rafi. Dan dia bingung bagaimana menjelaskan kepada berlian kecilku yang cerdas dan kritis atas suatu kejadian yang kelihatannya sepele. Namun, seringkali di matanya menjadi masalah serius yang mesti dikritisi. Dan............dia benar!!!! Itu suatu masalah serius yang harus dipecahkan.

"Papa, kenapa ya masjid itu ramainya cuma kalau ada acara?"

Ha ha ha........secara, dia adalah jama'ah tetap di masjid. Yang selalu shalat di masjid jika dia ada di rumah. Ya, semua berlianku akan senantiasa memakmurkan shalat jama'ah di masjid. Jika hanya ada 1 shaf pun, niscaya ada berlianku diantaranya. So, dia bisa menilai kapan masjid ramai dan kapan sepi.

Dan hari ini memang ada acara "dzikir bersama" di masjid kami. Dan acaranya mulai sesudah ashar, jam 17.00. Itulah kenapa saat Maghrib masjid masih ramai, dan yang ikut shalat berjama'ah pun banyak.

He he he.........berlianku yang cerdas, berlianku yang kritis, keep shining.............

Sabtu, 27 Desember 2008

BAHAGIANYA ....................

Setelah seharian sibuk sana sini, liburan, sambil jalan-jalan, kok ya bisa sambil menjajagi bisnis baru.........asyik ya. Sebenarnya sih asyik atau tidaknya tergantung bagaimana kita menyikapinya. Kalau dibuat berat.......... hidup memang akan berasa sangaaaat berat. But, kalau aku sih, mendingan dibawa enjoy, asyik, menyenangkan. Makanya hidup berasa sangaaaaat indah. Apalagi syurga ya??!!!

Rupanya Mamaku tercinta masih nungguin aku untuk minta diantar belanja. Ya.......pulang dari "jalan", meski sebenarnya capeeek berat, aku antar juga Mama. Setelah mandiin Princess, aku antarin Mama dengan penuh ikhlas, makanya capek nggak terasa blass!! Malahan hati ini rasanya legaaaa bisa ngantar Mama. Padahal...... aku mesti nyetir. Selesai belanja, aku langsung antar Mama pulang ke rumahnya.

Hhhhhh........ mau sedikit relaks sambil buka E-mail, blog, FB, kali aja ada berita or E-mail penting. Tapi kayaknya biasa-biasa aja sih. Sayup-sayup aku dengar berlian-berlianku main gitar sambil nyanyi bareng Papanya. Lalu........ ha ha ha....... mereka tertawa bareng, rameeee, akrab, hangat, indah deh! Sebentar-sebentar terdengar pula mereka saling belajar kunci lagu baru, nyanyi bareng, lalu terdengar mereka saling ledek, lalu.............. ha ha ha..........tertawa riang banget.

Heeeiiiiiiii........... capek badanku seharian beraktifitas nggak lagi jadi masalah. Aku merasa bersyukur banget, aku merasa beruntung banget, aku merasa mendapatkan anugerah terindah karena "memiliki" mereka semua. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmatNya untuk keluarga ini. Semoga keberkahan senantiasa melingkupi kami semua. Amiiiin.....................

Jumat, 26 Desember 2008

LIBUR

Waaah..........asyik ya liburnya panjang. Berartiiii............bisa berduaan sama Pacarku lamaaa................ Ups, anak-anak di kemanain yaaa??? Heee.......... ya tetep di sini, ngumpul, ngapain aja barengan!! Meskipun bagi aku, Ibu, mana ada liburan?! Makin panjang liburnya makin banyak orderan he he he................

Hayoooo.......liburan pada ke mana?? Ke luar kota? Luar pulau? Atau....... luar negeri?? Asyik donk!! Bon journey............... jangan lupa oleh-olehnya ya.

Hmmm.............kalau aku sih, di rumah aja!! Ngumpul sekeluarga. Asyik-asyikan bersama. Main musik, nyanyi, masak, baca, berantem.........xi...xi.....xi....... jangan donk ah, dan........... so pasti masak n makan bersama. Ini memang suka ngumpul di rumah apa jurus pengiritan??? Emmmmmmmmmm.....dua-duanya kali yaaaa..........

Yang jelas, dari pagi aku sudah jalan berdua Pacarku. Eh......bertiga tentu! Untuk sementara ini memang Princessku masih satu paket sama aku. So, di mana ada aku (masih) selalu ada Vania. Kami menyusuri jalanan komplek sampai depan. Trus...... ada metromini sedang ngetem. Naiklah kami bertiga. Bisa dibilang kosong jika dibanding hari kerja. Sampailah kami di Pulo Gadung. Wuih......lumayan cepet. Asyik nih jika disambung Bus Trans Jakarta. He he he ......... naik Bus ini bertiga, serasa kami naik Bus di Bruxels dulu.

Nggak sampai dzuhur kami sudah di rumah lagi. Makan bersama berlian-berlianku lagi. Nyanyi n main musik bersama lagi. Pokoke acara bersama lagi. Asyiiiiiik............ lagi. Telpon-telponan n chating sama Adek, Mama, sms an, waaah....... asyiiik aja!!

Memang libur enaknya males-malesan, ngerjain apa sesukanya, syukur kalau penghasilan tidak libur. Ha ha ha........ malah lagi rame?? Wuiiih......... itu baru namanya asyiiik. Liburan, tapi cash inflow lancar selancar air hujan yang dicurahkan dari langit pada musim hujan, sampai banjir! Kalau banjir rejeki sih.........siapa nolak??

Besok ngapain ya?? Pasti ada yang asyik yang bisa dikerjakan. Gimana kalau jalan-jalan sambil survey penambahan usaha baru? Waaah........semoga tahun depan tambah lagi "pintu rejeki". Amiiin..............

Selamat menikmati liburan yaaa..................

Kamis, 25 Desember 2008

VIRTUAL DOCTOR

Nih, berlian dari Indonesia!! Siapa bilang anak Indonesia tidak cerdas??? Mereka hanya perlu diasah, dipoles, diarahkan. Simak kisah "berlian" di bawah ini.

DEPOK - Karier seorang Dokter di masa depan sepertinya akan sedikit terancam. Pasalnya, sebuah perangkat lunak yang disebut Virtual Doctor diyakini dapat menggantikan peran seorang dokter.

Program tersebut dapat menentukan jenis penyakit maupun memberikan resep obat hanya hitungan menit.

Namun siapa yang tahu, bahwa penemu Virtual Docter merupakan anak SMA. Ya, dia adalah M Ironnanda Kurnia Jabbar dan Dirgantara Reksa Ginanjar. Mereka merupakan siswa SMA Pribadi Indonesia-Turki, Jawa Barat.

Ciptaan tersebut dibuktikan pada ajang International Science and Technology Exhibition, pada 28 Oktober sampai 1 November 2008, di Puerto Allegro, Brasil. Tidak tanggung-tanggung, kedua remaja ini langsung menyabet emas dalam ajang tersebut. Alhasil, beasiswa hingga jenjang S3 sudah diraih kedua siswa ini.

Dalam wawancara kepada okezone beberapa waktu lalu, Desta, panggilan dan Dirgantara Reksa Ginanjar, mengaku program ini dibuat karena kebutuhan masyarakat kurang mampu untuk berobat. Namun karena biaya yang mahal, mereka enggan untuk datang ke dokter.

Berawal dari hobi mengutak-atik komputer, Desta dibantu Iron, panggilan M Ironnanda Kurnia Jabbar, serta guru pembimbing pada Mei 2008 membuat eksperimen, dan terciptalah virtual dokter.

Dia menjelaskan, cara kerja program ini dengan cara memasukan data kondisi badan saat mengalami suatu gejala sakit.

"Kita mendesain suatu program yang bisa mendeteksi penyakit dalam tubuh. Cara kerjanya dengan mendeteksi gejala-gejala dalam tubuh kita," tuturnya.

Dalam proses penyimpulan penyakit, program ini akan melengkapi dengan peta atau lokasi rumah sakit yang bisa dituju, serta obat yang kita makan untuk menyembuhkan penyakit itu.

Sayangnya, program ini masih sebatas penyakit ringan. Seperti demam berdarah, influenza, typhus, diare dan rabies. Sang penemu mengaku, hasil temuan ini perlu disempurnakan.

"Buat kita masih kurang, belum puas sehingga perlu disempurnakan, " tegasnya. (kem)

http://news. okezone.com/ index.php/ ReadStory/ 2008/12/06/ 1/171351/ 2-siswa-sma- depok-ciptakan- virtual-doctor

Rabu, 24 Desember 2008

KUE BANTAT

Hari Minggu kami membuat kue bolu. He he he .........like usually, kue mudah, tinggal aduk-aduk, tuang, panggang, beres!! Mas Hafizh mix semua-mua bahan, Papa menyiapkan oven, Princess yang njilati adonan. Ha ha ha .............enak ya?

Jika ngumpul, nganggur dikit, kami pasti sudah mulai "usil" pengen melakukan sesuatu bersama. Banyak pilihan sih, mulai main musik n nyanyi bareng, masak bareng, "jalan" ke suatu tempat asyik atau sekedar muterin jalan tol, main game bareng (kalau ini Mamanya nggak ikutan), atau diem semua karena masing-masing asyik dengan bukunya.

Kalau lagi dingin, laper, ya..........apalagi kalau bukan pada nyari makanan. Kok nggak ada? Ya masak menjadi pilihan kami. Ok! Lets go!!! Masak man............ Ada telor, terigu, coklat, rasanya cukup deh buat masak kue gampang seadanya.

Biasanya memang hanya aku dan berlian-berlianku. Waaah.........kali ini pacarku sedang libur, ya sudah ngeblend aja sekalian. Berlianku sih sudah biasa masak bareng. Papanya ini agak new comer sih. Sejak ada berlian-berlian kami, dia agak tersingkir dari kegiatan masak bersama. He he he......tergusur, gitcu! Dulunya sih masih pemeran utama, agak "sok" juga sih meski sebenarnya ngerusak. Hi...hi.....hi.......

Begitu gabung............waaaah........kreatifnya "kumat". Cara masak kue dimodifikasi sedemikian rupa hingga sesuai keinginannya. Kebeneran hari itu dialah yang paling banyak terjun menyelesaikan pembuatan kue. Kembali menjadi pemeran utama. Berlian-berlianku lagi asyik dengan kegiatan mereka bersama. Mereka semua libur tapi nggak ada yang mau keluar. Semua tumplek bleg di rumah main bareng.

Ok. Semua adonan sudah siap dipanggang, lalu aku beresin alat-alatnya sambil nunggu kue mateng. Lalu............. lho?? Kok kuenya nggak ngembang (meski memang aku nggak pernah pakai pengembang, tapi biasanya ngembang), susah dikeluarin dari cetakan lagi!! So, kue menjadi sobek sana sini nggak karuan.

"Waaah.......ini pasti gara-gara Papa! Kuenya nggak jadi bagus."
"Enak aja! Ini memang sengaja, bentuknya gini, artistik kan?"
"Papa alesan ah. Marahin donk Ma!"
"Coba aja rasanya pasti lebih yummy. Ntar tahu-tahu habis deh sama Mas Hafizh."

Ha ha ha .........anak dan Papanya sama aja. Mereka saling ledek, saling hina, saling serang........bercanda! Biar hancur, toh kuenya tetep dimakan. Lha memang enak meski nggak lembut n ngembang bagus. Senin sepulang kantor Pacarku clingak clinguk.

"Kue bantatnya di mana?"
"Sudah habis tuh."
"Hafizh juga kan yang habisin?"
"Iya."

Hmmm..........dia nggak lagi berkomentar mendengar jawabanku. Hanya senyum bangga menghiasi bibirnya. Bangga sudah membuat kueku jadi BANTAT?????

But, I still love him verry much. Love you cintakuuu.............

Selasa, 23 Desember 2008

HARI IBU UNTUKKU

He he he.........akhirnya.........ada juga kado special untukku dari orang-orang terkasih. Padahal sih, aku sudah pasrah, nggak berani berharap takut kecewa. Secara, anak-anakku kan laki-laki semua, keturunannya Martis pula. Waaah.........nggak romantis blass!!! Jangan diharap deh. Bahkan Rafi yang sebenarnya sangat care, perhatian sama orang lain, kayaknya sudah ketularan. Ha ha ha.........kok berprasangka gitu ya. Walaaaah........mamanya mulai ngambek nih!! Uring-uringan sendiri.

Rafi tuh memang anaknya sejak kecil care banget. Hampir tiap ada even tertentu, dialah yang paling ingat dan berinisiatif untuk paling tidak sekedar memberi ucapan dan ciuman sayang. Ulang tahun, hari ibu, atau even lainnya. Bahkan jika gurunya ulang tahun dia akan memberi hadiah berupa tulisannya sendiri.......English of course.

"Mama........hari Senin nanti kan 22 Desember. Naaah.......Hari Ibu alias Mother's Day. Aku kasih hadiah apa ya ke Mama?"
"???????????"
"Ups..........waduuuh Maaa........aku salah nih. Gimana donk, kan aku mau ngasih Mama surprise....????? Harusnya tuh aku diskusinya sama Papa. Bukan sama Mama. Maaaa........lupain aja ya kalau aku hari ini ngajakin Mama diskusi masalah ini. Ok??!!"

Ha ha ha...... beberapa hari lalu berlian gantengku ini keceplosan mengutarakan niatnya memberi surprise ke aku. Eeee..........kok malah menceritakan rencananya ke aku. Trus.......aku disuruh lupain n anggap nggak pernah dengar apa-apa darinya. Dia tempelkan kedua telapak tangannya ke mulutnya, sambil dia berlarian tak tentu arah. Lucuuuu...... banget. Sepertinya dia tuh nyesel banget sudah keceplosan ngomong sama aku. Badannya yang dempal itu tambah lucu! Belum lagi matanya lirik sana sini..... jenaka banget.

Tapiiiii..........kok sampai tadi sore mereka adem ayem aja ya? Boro-boro surprise! Hhhhhh.......... Manyun sih sebenarnya. Tapiii.....ya sudahlah! Ngapain dipikirin, ngapain sedih, mending juga mensyukuri anugerahNya aja. Be happy!!!

"Mas Farraas.......kok nggak latihan? Kan mau lomba English. Mas Farras sudah dipercaya guru, teman, dan sekolah untuk mewakili mereka berlomba antar sekolah. Kok nggak Mama lihat latihan? Hmmm....... itu namanya nggak pegang amanah dengan bertanggungjawab. Kalau sudah usaha maksimal masih kalah ya nggak papa. Tapi jangan kalah padahal belum usaha. Nggak bersyukur itu namanya."

He he he ........cerewetnya kumat!! Lho!! Kok mereka yang asyik main di lantai kamar malah kelihatan salah tingkah begitu ya saat aku buka pintu untuk tegur Farras? Hhhh......... dasar berlianku memang nggak hentinya main-main. Sulit membedakan kapan mereka main atau belajar. Nggak enak aja sama guru, teman, n sekolahnya kalau dia kalah karena kurang menyiapkan diri.

Malamnya........Papanya pulang membawa donuts dengan topping khusus. Katanya sih untukku dan untuk Mama, nenek mereka.

"Maaa.......ini donut buat Mama, Selamat Hari Ibu yaaa.......Mama nggak suka donutnya ya. Buat kami aja yaaa.........yummy........."

Ha ha ha.........mereka membeli donut untuk hadiahku, karena mereka suka. Jadi, mereka memberiku hadiah yang mereka suka. Ini sih sudah biasa! Akhirnya hadiahku ya untuk mereka sendiri. Namun, kartu berbentuk hati yang mereka buat sendiri itu yang lebih membahagiakan aku. Rupanya saat aku masuk kamar mereka itulah mereka membuat kartu itu. Makanya pada salah tingkah. Akunya aja yang nggak "ngeh".

Sayang, scannerku sedang error. Aku nggak bisa scan dan posting kartu itu. Aku deskripsiin aja yaa..........

Kartu berbentuk hati, dengan lukisan hati, bintang, dan warna warni indah, di luar bertulisan "I LOVE MOM". Lalu di dalamnya bertulisan; "SELAMAT HARI IBU. Ma, makasih ya udah mau membesarkan dan mendidik kita, selalu menolong di saat kita susah, selalu tersenyum di saat kita senang, menemani di malam gelap, menyenangi di saat terang siang. Makasih yaaa Ma! Mudah2an Allah selalu menjaga Mama. Amiiin!! Kami semua sayang Mama, We Love Mom." Trus, mereka semua tanda tangan termasuk Princess kecilku tandatangannya diwakili mas Rafi.

Hmmmm.........kartu yang indah, dibuat oleh berlian-berlian indah, disampaikan dengan hati dan niat indah di hari yang indah. Membuat hatiku berasa makin indah...................

Demikian juga mereka membuat satu lagi kartu dengan gambar dan kata-kata berbeda untuk nenek mereka. Mas Hafizh dan Mas Rafi yang antar ke rumah Nenek. Eeee..... lalu malah Nenek ikut ke rumah. Merekapun main musik dan nyanyi bersama. Rameeee........... Buat Mamanya Papa (Ha ha ha di kartu untuk neneknya disebut demikian) karena ini hari ibu bukan hari nenek. Itu alesan mereka.

Semoga Mamapun merasakan kebahagiaan karena cucu-cucunya care meski hanya sekedar diberi kartu buatan sendiri dan donut bertopping indah. Aku yakin Mama tahu ini dibuat dan diberikan dengan penuh cinta anak, menantu, dan cucu-cucunya.

SELAMAT HARI IBU........................

Senin, 22 Desember 2008

SELAMAT HARI IBU

Ibu.
Ya, kembali Ibu disebut-sebut beberapa hari ini. Mengapa? Karena menjelang hari ibu. Karena hari ini adalah hari ibu. 22 Desember adalah hari ibu. So, hanya tanggal inikah kehebatan, kesetiaan, kebaikan, kebijakan, kasih sayang seorang ibu dihargai? Sementara di hari lain selama setahun.............peran seorang ibu seolah dianggap sesuatu yang "gampang", nggak ada artinya apalagi nilainya. Dan itu hanya karena profesi ibu tidak mendatangkan uang. Bahkan, meski hanya sehari, masih banyak orang yang tidak peduli dengan peran ibu. Seolah, peran ibu adalah sepele............

Padahal..........Ibu adalah "jantung di dalam rumah tangga". Jika Ibu baik, maka rumah tangga akan berjalan baik. Jika Ibu bermasalah, rumah akan merasakan dampaknya. Untuk itu, Ibu selalu menekan segala gundah demi rumah tangganya, demi anaknya.

Ibu selalu ada untuk anak-anaknya. Ibu selalu memberikan yang terbaik yang dia punya untuk anak-anaknya. Bahkan........Ibu akan mengupayakan yang tidak dimilikinya untuk diberikan kepada anak-anaknya. Ibu akan selalu menyediakan bahunya untuk menjadi sandaran anak-anaknya. Ibu tidak akan pernah merasa capek untuk anak-anaknya. Ibu akan selalu berdo'a untuk kebaikan anak-anaknya. Ibu akan mengorbankan apa saja demi anak-anaknya.

Jika seorang ibu merasakan dingin badannya, ia akan menyelimuti anaknya. Jika Ibu merasa lapar, dia akan memberi makan anaknya. Jika ibu merasakan panasnya sinar matahari, dia akan memayungi anaknya. Jika ibu merasa sedih, dia akan menghibur anaknya. Seorang ibu tidak akan pernah membiarkan anaknya merasakan kesulitan yang dihadapinya.

Bagi yang masih mempunyai ibu di dunia ini, hadapilah Ibu dengan kasih sayang, kesabaran, cinta yang tulus. Jika ibu sedih, hiburlah dan buat dia tersenyum kembali. Jika ibu marah padamu, hadapilah dengan penuh cinta. Berikan pundakmu untuknya bersandar, lihatlah bagaimana dulu ibu memelukmu saat kamu marah dan menangis di waktu kamu kecil. Meski seberapapun tingkahmu menjengkelkannya.

Jangan ceritakan, apalagi menumpahkan masalah hidupmu pada Ibu. Karena Ibu akan tetap memikirkannya meski masalah itu sudah selesai bagimu. Itu akan membuatnya sedih berkepanjangan. Itu akan membuat berat hidupnya.

Ceritakan kebahagiaanmu, maka dia akan jauuuuh lebih berbahagia dari yang kamu rasakan, hanya karena mendengarmu berbahagia. Dan tidak akan pernah dia menginginkan bagian untuknya.

So, jadikan setiap hari adalah HARI IBU.

Selamat Hari Ibu.....................May Allah bless you all.

Sabtu, 20 Desember 2008

PRINCESS NGGAK ASI LAGI.......

Waaah..........nggak ngerasa Vaniaku sudah 2 tahun. So, proses penyapihannya dari ASI harus dilaksanakan. Agak ketar ketir juga sih menjelang penyapihan itu meski sudah pengalaman waktu dulu Mas Masnya. Tapi kan..........sudah 7 tahun lalu terakhir nyapih. Hmmm........mesti yakin, menguatkan hati, meluruskan niat, n......... Bismillah...................

Aku terbiasa menyampaikan apa adanya pada berlianku jika mau nyapih. Nggak pernah aku bohongi dengan mengoleskan rasa tidak enak apalagi menakut-nakutinya. Jangan deh!! Bayi itu sangat cerdas, aku sangat yakin itu. Allah sudah menciptakan mereka dengan sempurna, pasti mereka bisa memahami jika aku ajak mereka berbicara. Apalagi, Princessku sama seperti Mas Masnya dulu yang sudah bisa bicara sejak umur setahun. Makanya sekarang sudah "canggih" bicaranya, berkomunikasi, bahkan bisa berdebat atau berdiskusi sederhana.

"Adek..........."
"Dalem Mama................"
"Adek kan sekarang sudah 2 tahun. Jadi Adek seharusnya sudah nggak "bobo tetek" lagi. Jadi Adek minumnya "dot" ya. Atau susu cair. Adek boleh pilih sendiri deh. Bagaimana?"
"Apa Mamaa..........? "ndot"? Susu? Nggak boleh bobo tetek?"
"Iya.......kan Adek sudah besar, sudah 2 tahun."
"Ok........Adek..........HEDAB (maksudnya hebat).............."

Ha ha ha.............gampang banget ya nyapihnya? Wuih...........canggih amat? Eits......tunggu dulu. Kita lihat nanti kelanjutannya.

"Mamaaa...........bobo tetek donk!"
"Lho??? Adek sudah 2 tahun kaaannn..................?"
"Iyaaa..............."
"Berartiiii..........................."
"Nggak boleh bobo tetek lagiiii.........................yuk, buka donk Maa......."

Lho, piye to iki?? Kok dia pura-pura nggak tahu gini?? Mana langsung buka-bukaan sendiri lagi!!

"Nggak boleh cintakuuu.........sudah besar, dot aja ya."
"Mamaaaa.......nggak mauuuu..................."
"Ok, gimana kalau Adek mimik dot dulu, kalau sudah habis satu botol boleh bobo tetek. Tapii........jangan keseringan bobo teteknya. Gimanaa.........?"
"Ok, Adek mau ndot donk. Habis itu bobo tetek yaaaa............"

Hmmm.....lumayanlah. Dia akhirnya minum susu dengan dotnya sampai habis. Laluuu................

"Mamaaa........ndotnya habis, sekarang baru deh bobo teteknya."

Ya sudah, aku mesti menepati janjiku. Dia minum ASI lagi setelah susu dotnya habis.

Saat naik mobil Papanya yang setir, dia duduk di carseatnya di belakang. Kemudian dia melepaskan diri dan berdiri di belakang berpegangan kursi kami sambil nyanyi. Lama kelamaan....... dia pindah ke depan, langsung duduk di pangkuanku.

"Mama pake sitbet ya? Bagus ya....."
"Iya donk."
"Waaah..........sitbetnya bagus ya......." Sambil mulai memeriksa seatbeltku, pegang-pegang dadaku..........
"Mamaaa........bobotetek yuk!"

Gubrag!!! Ternyata dia melakukan aksinya dengan cara halus dan bertahap. Walaaaah........ kok ya sudah pinter melakukan diplomasi gini????? Dan, dia terus menerus melancarkan aksinya dengan berbagai rayuan mautnya. Mana lucuuuuu banget. Bikin gemes sekaligus nggak tega. Akhirnyaaaa............. aku nyerah!! Nggak tahan dengan bujukannya yang meluluhkan hatiku. Aku mengaku kalah dan salah!!

Ya. Harusnya aku konsisten, konsekuen dengan apa yang pernah aku katakan pada Princessku ini. Aku nggak boleh termakan rayuannya semaut apapun. Heiiii..... baby tuh cerdas luar biasa. Dia akan melakukan berbagai cara untuk melancarkan keinginannya. Mulai yang positif hingga negatif dan mempermalukan orangtuanya.

Aku gagaaaalll.........................

He he he .........ternyata aku harus belajar tegas, firm, konsisten. Ok. Nanti dicoba lagi. Ternyata dia memang mau bobok. So, mungkin masih sulit baginya bobok tanpa ASI yang selama ini menemaninya sebagai pengantar tidur.

Traaaataaaa...........malam berikutnya dia sudah bisa bobok dengan tepukan lembut Papanya dan pelukan Mamanya. TANPA ASI!!!!! Berhasil......berhasil......Horeeeeee!

Tapi ternyata belum seratus persen. Yaa....sesekali dia masih kangen dengan kebiasaannya, dan aku masih "payah" dan nggak tega menolak rayuan mautnya. Namun, aku yakin berhasil. Kalaupun kangen dikit, wajarlah! Secara, dia biasa ASI fuul tanpa susu kaleng. Dan saat disapih, without nangis kejer nggak karuan. Santai aja!!! Ha ha ha..........dia jadi sering menanyakan hal yang sama ke Mas maupun Papanya.

"Mas sudah 2 tahun...........?"
"Iya Dek, memang kenapa?"
"Berartiiiiiiii.................?"
"Mas nggak bobo tetek lagi."

Terpaksa Masnya harus menjawab PERSIS seperti jika Adeknya minta ASI dan ditanyakan pertanyaan serupa.

Dasar berlianku, selalu bersinar indah. Keep shining................

Jumat, 19 Desember 2008

WALK TO.......EVERYWHERE

Sekarang ini sedang ngetrend yang namanya.......bike to work. Banyak orang di Jakarta yang berangkat dan pulang kerja dengan mengendarai sepeda. Heii...... malahan, aku dengar di radio kalau sudah mulai banyak anak SMA yang ke sekolah naik sepeda. Cukup jauh lagi! Dari Bintaor sektor sembilan, malah lebih jauh lagi, sampai ke kebayoran baru. Mereka berangkat dari rumah jam 5 pagi! Top ya?!

Hmmm.......bagus juga sih. Sehat karena membakar kalori, otot jadi kuat, bangunnya lebih pagi, ngirit lagi! Seandainya di Jakarta angkutan umumnya bagus, banyak, disiplin, dan tepat waktu, lalu selain angkutan umum masyarakat lebih memilih naik sepeda, waaah........asyik ya?! Amiin......semoga hal itu cepat terwujud.

Kalau mau nyambung kendaraan umum, ya mbok jalan kaki saja kan sehat. Kalau angkutan umumnya banyak, tepat waktu, bersih, taat aturan, kan bisa dihitung waktu yang diperlukan untuk perjalanan. Jalan, naik kendaraan umum, jalan, naik kendaraan umum, sampai ke kantor atau tempat yang dituju. Ok kan! Sehat, hemat, tepat waktu.

Habisnya, masa sih orang-orang pada pemalas semua! Ke mana dikit, naik bajaj, naik ojek, naik taxi. Pemborosan dan menyuburkan kemalasan yang menyebabkan penumpukan lemak, colesterol, dll. Sudah makannya nggak sehat, he he he.......itu lho, jenis makanan yang; "Lima detik di lidah.........selamanya di pinggang!" Padahal, kan bisa jalan ya. Berjalan kaki barang 10-15 menit kan biasa lagi. Malahan 30 menit juga nggak papa donk! Sehat! Lha kalau jalan di Mall aja berjam-jam kuat??!!

Memang sih di sini belum terkondisi jalan kaki. Bisa jadi karena pejalan kaki sudah nggak diberi tempat untuk berjalan oleh pedagang, atau karena masyarakatnya yang males ya sehingga trotoar dipakai oleh pedagang?? Tapi aneh ya? Katanya kita tuh tertinggal dari negara lain, tapi kok pada manja gitu?? Biasanya sih kalo orang merasa punya kekurangan ya bekerja keras, hemat, rajin, tekun, prihatin, bersatu, bahu membahu, saling bantu dan mendorong, gitu!! Bukannya malah boros, males, saling menyalahkan, ngrusak, sok gaya lagi! Piye to iki, kok kontradiktif gini ya??

Aku tuh kalau jalan kaki ke depan dari rumah, dibilang sama orang "pelit", punya uang kok nggak mau naik ojek! Walah.......lha wong aku tuh kalau nggak kepaksa ya jalan aja, sehat badan sehat kantong. He he he.........di mana-mana aku biasa jalan. Apalagi kalau berdua pacar. Waaaa........asyikan juga jalan. Bahkan di kota lain atau negara lain kami sering memanfaatkan anugerah Allah yang berupa kaki yang mampu membawa kami ini ke mana-mana. Hemat dan jadi tahu banyak tempat berikut jalannya.

Waktu di Mekkah, Madinah, Ajiziah, Kuala Lumpur, Dubai, Rotherdam, Amsterdam, Den Haag, Utrech, Paris, Bruxels, Antwerpen, bahkan waktu di Jerman kami menyusuri sepanjang sungai Rhain berdua........hujan rintik-rintik lagi! Romantis kan............. Eh, ini sih agak dibuat-buat suasananya. Padahal kenyataannya bukan cuma rintik-rintik........tapi deras juga, sampai tinggal kami berdua yang menyusuri tepi sungai yang biasanya rame banget itu! Ha ha ha.....agak nekat juga sih! Maklum, memanfaatkan waktu yang nggak bisa lama di sana.

Indahnya, sungai besar bersih dengan kapal yang mondar mandir. Di atasnya melintas rel kereta api yang setiap menit banyak kereta berlalu lalang. Iya!! Relnya aja bukan cuma ganda tapi banyak berjejer. Makanya enak naik angkutan umum di sana, tepat waktu, bersih, murah. Aku heran kalau ada teman ke suatu negara yang angkutan umumnya ok banget kok malah naik taxi. Mahal, nggak bisa menikmati suasana, nggak ngeblend, n.......nggak bisa ceritain ke anak bagaimana mereka jika harus tinggal di sana. Aku sih yakin berlianku bakalan jadi warga dunia, bertandang ke berbagai negara, nantinya. Naaa.....Mama Papanya latihan kalau nanti nengokin mereka. Ha ha ha...............

Andai di Jakarta angkutan umum banyak, lancar, tepat waktu, bersih, murah. waaah..... aku pasti dengan senang hati akan naik kendaraan umum dan disambung jalan kaki. Bawa Princess?? Ya nggak masalah kalau bisa bawa baby strollernya di bis atau kereta. Dan di jalan pun ada lintasan yang diperuntukkan pejalan kaki, keramahan dan kebaikan masyarakat kita yang katanya bagus ini kembali dibiasakan. Jadi menghormati orang lain.........dan aku akan nyaman jalan maupun naik kendaraan umum hanya berdua Vaniaku.

Wuiiih..............asyiknya.............I wish!!

Kamis, 18 Desember 2008

CEMBURU

Wiiiih.........cemburu! Ha ha ha.............. hayooo......siapa yang belum pernah cemburu atau dicemburui??? Atau, siapa yang "sudah" tidak lagi merasakan cemburu atau dicemburui?? Waduuuh.........kasian deh loe!! Nggak nikmat banget hidupnya. He he he ................Kepompong kupu kupu........kasihan deh loe!

Ngomongin cemburu, biasanya sih nggak bisa dipisahkan dengan yang namanya "cinta". Deeeee........kalau ngomongin cinta aja, pada melek deh! Tapi memang sih mau diakui atau tidak, cemburu dan cinta ya erat banget kaitannya. Mereka tu sodaraan, sedulur. Masa sih kalau nggak cinta bisa cemburu? Masa sih bisa bilang cinta tapi "sama sekali" nggak ada cemburunya? Ya nggak mungkin lah!! Masa nggak mungkin donk!! He he he .....jayus ya??

Ada seorang istri yang sedih, nangis, sebel, ngadu, curhat, atau apapun namanya ke aku. Dia bilang kalau dia dianggap kuno, paranoid, nggak PD, sakit jiwa, dan sebutan jelek lainnya oleh seseorang. Malahan dia juga suruh ibu itu ke psikiater!! "Waduuuh.......siapa yang tega banget itu, Bu?" Dengan bijak dan lembut aku bertanya. Ehem........sok banget ya aku??? Ya iyalah.........biar dia tenang.

"Hikcs......hikcs.......yang ngatain itu teman kerja suami saya Buu...... huu....huu..... seolah dia tuh hebat, pinter, baik, hua.......wa........"
"Lha memang apa hubungannya dia berani ngatain Ibu seperti itu?"
"Saya juga nggak tahu. Dia perempuan. Tapi memang dia suka curhat masalah rumah tangganya ke suami saya. Saya nggak suka, saya protes sama suami saya. Lha saya bukan apa-apa, cuma waspada. Banyak lho Bu, selingkuh hanya gara2 hal sepele. Curhat, perhatian, gitu. Apa salah kalau saya jaga rumah tangga saya sendiri Bu? Huaaa.......huaa........masa dia ngatain saya sakit jiwa, suruh ke psikiater, pake ngasih literatur segala. Sok banget ya Bu. Padahal kan saya Ibu rumah tangga didikan Ibu Dewi yang selalu update pengetahuan saya. Yang dia tahu pasti nggak seberapa dibanding saya." Ssst........dia ikutan narcist kayak aku!!

Eh........nangisnya itu aku yang bikin lebay. Aslinya gak gitu amat. Biar seru!! Biar menarik. Biar gayeng bacanya. Seperti sinetron gitchu!! Ha ha ha.........ups, maaf ya kesedihan orang kok dijadikan guyonan. Nggak kok, biar sharingnya nggak streng, relax aja man............ Masalah narcist, aku nggak ngajarin lho!!

"Trus, kenapa orang itu yang ngatain Ibu seperti itu? Kan Ibu protesnya ke suami, bukan ke dia? Apa hubungan dia dengan suami Ibu?"
"Entahlah Bu, suami saya sih nggak anggep dia selain teman. Mungkin karena sekarang suami saya nggak mau lagi diajak curhat. Dia mungkin sebel sama saya karena itu, mengira saya cemburu, saya marah. Lha biarin aja saya kalaupun cemburu sama suami sendiri ya Bu. Yang penting nggak ganggu suami orang seperti dia ganggu suami saya dengan masalah rumah tangganya. Apa bukan dia yang paranoid, sakit jiwa, nyebarin aib suaminya kan sama aja nyebarin aib sendiri ya Bu. Seperti kata Ibu, jangan sekali-kali nyebarin aib suami. Sejelek-jeleknya dia kan suami kita. Kalau ngadu ke ahlinya aja, seperti ke Ibu."

Lho??? Masak dia bilang aku ahlinya?? Alamaaak.......... gara-gara aku sering memberi masukan, memberi arahan, "ngerih-erih" kalau ada yang murka dan sedih di depanku. Eee........aku mendapat begitu banyak gelar. Mulai konsultan pendidikan, konsultan rumah tangga, konsultan gizi anak, psikolog, sampai konsultan bisnis. Walaaaah....... apa ya pantes to?? Aku tuh sekedar share apa yang aku punya. Yah.....itung-itung belajar juga dari masalah orang lain.

"Ibu, tenang aja. Ibu sama sekali nggak salah. Nggak perlu ke psikiater, mahal!! Mending uangnya dipakai untuk belanja bahan makanan sehat, beli buku bagus, ke SPA biar tambah cantik, senam, atau......... nraktir saya. Yang sakit tuh bukan Ibu, tapi yang sakit masih di RS sana, diopname. Ibu sangat berhak menjaga rumah tangga Ibu sendiri. Ibu berhak protes sama suami seperti itu, karena memang bukan "hak" perempuan itu curhat sama suami Ibu. Haram!! Yang bisa membuat rumah kita aman, kuat, bahagia, ya kita sendiri. Tapi yang bisa ngrusak?? Banyak!!

So, biarin aja anjing menggonggong.........Ibu tetep jadi istri dan Ibu yang baik. Kalaupun Ibu cemburu.......ya sah-sah aja donk! Cemburuin suami sendiri. Ibu cemburu karena masih cinta kan? Bagus itu. Cinta dan cemburu jangan hanya saat pacaran atau pengantin baru! Selamanya. Jangan seperti teman suami ibu yang segitu jahatnya ngumbar aib suaminya sendiri. Apalagi sampai ngatain Ibu? Mending juga cemburuin suami seperti Ibu, lebih bermartabat dibanding nyebarin aib suami. Ok?! Jadi kapan traktir saya nih?"

Ha ha ha........aku memang sering memberi masukan lalu aku ajak dia bercanda. Tapi tetep serius lho maknanya. Makanya mereka senang dan nggak merasa digurui. Lha........aku juga bukan guru. Hi....hi.....hi...... akhirnya kami sudah ber ha ha hi hi berdua. Tanpa gosip, tanpa rumpi, tanpa ngomongin kejelekan orang lain, even teman suaminya yang sudah ngata-ngatain dia itu. Memang beda sih! Eh.......terbukti ya Ibu rumah tangga ini jauuuuh lebih intelek dibanding wanita karir teman suaminya itu. (Ingat tulisanku sebelumnya kan?) So, kalau suaminya nggak mau ketularan bodoh ya jangan terlalu bergaul sama wanita karir teman kantornya itu (yang bodoh ceritain aib suami sendiri ke orang lain), Mending makin dekat dengan istrinya yang intelek dan santun itu kan....................

Lalu dia pergi dengan hati berbunga, penuh cinta dan tetep dibumbui cemburu pada suaminya. He he he.........aku memang mengatakan ke dia jika cemburu tuh tetep diperlukan untuk keindahan romantika rumah tangga, meski sudah puluhan tahun menikah. Hanya orang nggak punya cinta atau nggak pernah dicintai yang mengatakan cemburu bukan tanda cinta, kuno, nggak mutu, dsb. So, cuekin aja!!! Kepompong kupu-kupu...........kasihaaaaaan deh loe!!!

Rabu, 17 Desember 2008

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Xi.....xi.........xi.......... gaya banget ya judulnya? Kayaknya hebat gitu! Memang maunya ya hebat donk. Bisa memberdayakan perempuan.

Heiiiii........biasanya sih yang aku dengar, memberdayakan perempuan tuh membuat perempuan yang tidak mempunyai penghasilan (materi) menjadi berpenghasilan. Waaaah.......kalau aku sih beda! Itu bukan memberdayakan perempuan, tetapi membuat perempuan menghasilkan uang! Belum tentu mereka jadi lebih berdaya. Karena yang menghasilkan uang belum tentu berdaya. Bingung ya? Pegangan deh!

Walaaah..........Dewi itu kok sukanya sok, aneh, nggak lazim pendapatnya, he he he...... Sampai pernah lho ada yang bilang ke aku; "Dik Dewi bagus punya prinsip seperti itu. Tapi sekarang ini kan jamannya orang gila. Kalau Adik sendirian yang nggak gila, maka Adik yang dianggap gila oleh orang-orang itu."

Ha ha ha ............bukan Dewi kalau nggak punya jawaban jitu! Narcistnya mode ON lagi nih!

"Biarin aja Pak, toh kita sama-sama tahu kalau yang anggap saya gila tuh orang gila. Buat apa saya pikirin dan ngeblend untuk jadi gila juga supaya "dianggap" waras, nggak gila? Saya tetap akan jadi diri saya, pegang prinsip saya, yang penting semua saya lakukan karena Allah. Biarin aja dibilang "gila" oleh orang gila. Ha ha ha.....Bapaak.....Bapak......orang omongan orang gila aja kok dipikirin."

Kembali ke............pemberdayaan perempuan!! Kalau aku sih setuju kalau harus diberdayakan yang namanya perempuan itu. Tapiiii......... lebih pada diberdayakan agar lebih luas pengetahuannya, banyak ilmunya, bijak dalam bertindak, smart dalam mengambil keputusan, cerdas dalam menentukan skala prioritas, tidak "dangkal" dalam pemikiran, dll.

Dan ini mencakup seluruh perempuan Indonesia! Bukan hanya ibu rumah tangga. Banyak lho, wanita karir yang belum berdaya secara intelektual, moral, bahkan secara ekonomi. Lho?? Iya!! Mungkin mereka berpenghasilan, bahkan sangat mungkin penghasilannya besar. Tapi mereka belum berdaya secara ekonomi karena belum cerdas dalam memanfaatkan uangnya. So, dia perlu diberdayakan agar menjadi "cerdas" dalam membelanjakan uangnya, memanfaatkan waktunya, dan memanage sikapnya.

Trus, mereka juga mesti diberdayakan agar "cerdas" dalam menentukan skala prioritas. Mana yang lebih penting dan menguntungkan secara lebih dalam melihatnya. Tidak berpikir dangkal, hanya secara materi saja. Hanya keperluan sekarang. Hanya kesenangan pribadi, kepuasan pribadi, eksistensi diri pribadi. He he he........nggak berarti nggak boleh eksis lho! Masalah eksistensi ini juga tanggungjawab suaminya lho. Kalau suami mengakui, menghargai, kayaknya nggak perlu cari-cari eksistensi di luaran ya.

Naaah.......... biar suami seperti itu (selalu klepek-klepek), secara......laki-laki itu memang tidak secerdas perempuan. Jadi gampang terpengaruh hal-hal yang dangkal. Ha ha ha....... jangan pada protes ya, para suami. Ngaku aja deh, memang kalian sering dangkal cara berpikirnya. Nggak melihat bagaimana, siapa yang setia mendampingi dalam susah, siapa yang rela melakukan apa aja, siapa yang cinta, eeee........ begitu punya jabatan dikit, uang dikit, belagu!! Sudah belagu, bodoh lagi! Xi....xi....xi....... jangan sewot Bapak Bapak ya...............ini hanya berlaku untuk suami yang "belagu". Lho, kok melantur!

Biar suami selalu klepek-klepek, makanya kita berdayakan diri kita menjadi istri yang cerdas, smart, cantik luar dalam............... pokoke rugi besar deh kalau suami mau macem-macem!

Naah.........kalau pemberdayaan tersebut bisa dilakukan, wuiih.........cari uang mah ........sepele! Ha ha ha.........beneran! Paling tidak, dia akan sangat piawai dalam efisiensi, handal dalam management rumah tangganya, Ok dalam mendidik anak-anak yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa ini yang hebat. Ho ho ho........para suami PASTI akan "klepek-klepek" deh menghadapi istri seperti ini!

Negara akan kuat, kokoh, jika perempuannya seperti ini semua. Ekonomi.........wah....... nggak usah diragukan lagi deh kemajuannya. Bisa-bisa ekonomi dunia di tangan kita, Indonesia.

Selasa, 16 Desember 2008

NUNGGU KEHILANGAN ??

Pagi ini kembali aku bercucuran air mata. Hikcs........hikcs..........rasanya gimanaaaa gitu. Entah sedih, nyesel, marah, atau justru bahagia. Yang jelas, aku kangen berat dengan Bapak Ibu, aku merasa sudah gagal menjadi anak sewaktu beliau berdua masih ada di dunia fana ini. Iya, aku merasa sudah mengecewakan banyak. Aku belum berbuat apapun untuk beliau berdua.

Memang sih, sejak kecil aku tuh kebanggaan beliau berdua. He he he.......anak yang lain juga membanggakan padahal, tapi katanya sih...........aku tuh "berbeda". Ehem...... lagi sedih aja masih sempat kumat narcistnya ya?! Susah........... bawaan lahir kali ya!

Tapi setelah dewasa aku merasa banyak mengecewakan karena prinsipku yang berbeda. Aku heran juga sih, karena setahuku Bapak tuh priyayi yang jujur, dedikasi tinggi, baik, lurus. So, aku hanya "niru" beliau. Hmmm............. apa beliau kasihan aja ya melihatku mengikuti jejaknya, yang beliau tahu banget itu adalah jalan hidup yang tidak nyaman. Mungkin beliau sayang banget sama aku, jadi khawatir aku sakit, aku sedih, aku kecewa, aku tersingkir karena berbeda.

Ha ha ha..........memang sangat mungkin banyak pilihan hidupku yang salah. So..........aku harus menanggung akibat kesalahanku sendiri kan?! Bisa jadi Bapak Ibu dulu berusaha memberitahuku untuk tidak memilih yang salah. Untuk tidak menjerumuskan diriku sendiri ke ketidak nyamanan seumur hidup jika salah menjatuhkan pilihanku. Karena beliau tahu jika aku salah pilih, aku tidak akan begitu saja melepaskan diri, waktu nggak bisa diputar ulang. Banyak hal yang akan menjadi pertimbanganku. Banyak pihak yang aku pikirkan perasaannya, hatinya, hidupnya. Meski akhirnya akulah yang harus menahan diri dalam kesakitan yang harus aku rasakan selamanya. Sampai mati. Mungkin beliau berdua takut aku seperti itu.

Tapi semoga tidak sampai di akhirat nanti. Semoga di alam sana aku bisa terlepas dari semua sakit, semua lara, semua duka. Semoga aku bisa bahagia di sana selamanya.

Hikcs...........hikcs...........makin sedih!! Tapi aku harus semangat, harus berbuat, semoga beliau berdua di sana bisa selalu tersenyum melihatku di sini. Semoga beliau berdua tetap dan selalu bangga pada aku, anaknya, yang dulu banyak mengecewakan. Semoga apa yang aku lakukan adalah benar, meski tidak lazim di masyarakat sekarang........yang matrek!! Semoga beliau berdua nyaman, bahagia, selalu tersenyum di manapun juga alamnya selamanya...............Amiiin.

Nah, biar nggak nyesel seperti aku, bahagiakan orang-orang yang seharusnya kita bahagiakan SEKARANG!!! Jangan merasa bisa menundanya nanti. Jangan sia-siakan waktu yang kita punya. Jangan sampai menunggu kehilangan. Waktu kita hanya sebentar! Akankah diisi dengan menyakiti orang yang seharusnya kita bahagiakan?? Yang menjadi tanggungjawab kita di mata Allah? Apalagi jika hanya demi kepuasan semu, kebanggaan semu, kehebatan semu, demi orang lain yang bukannya nambah amal malahan nambah dosa karena itu "haram" adanya, yang sebenarnya hanya akan menambah kayu bakar kita sendiri di neraka???!! Buka mata hati untuk menentukan skala prioritasmu.

So, jangan nunggu kehilangan orang yang kita cintai untuk membahagiakannya ya! Ntar nyesel lho!!!

Senin, 15 Desember 2008

IBU JANTUNG KELUARGA

Ibu memang "jantung keluarga". Bagaimana keluarga itu berjalan, biasanya tergantung bagaimana IBU di rumah itu. Rumah yang "indah" akan terbentuk atau tidak, tergantung kondisi ibunya. Ibu memang mempunyai banyak peran dalam sebuah bahtera rumah tangga. Ibu memang bukan kepala keluarga, tetapi kondisi keluarga tergantung kondisi ibu.

Kata Pacarku, aku adalah "matahari" baginya dan keluargaku, aku "more than diamond could say". Saat aku sakit, maka dia akan sedih, rawat aku dengan sayang, n bilang; "Matahariku kok redup? Cepat sembuh ya........ Keep shining....." Ha ha ha ....... gitu tuh kalau ada maunya. Nggak ada yang ngurus kalau aku sakit, ya? Sebenarnya sih, cintanya sudah merupakan penyembuhku yang terampuh, instead of dokter n obat manapun..... Jangan GR ya...............cintaku.

Lha iya kan, sydah ketemu donk kunci pertama bahwa ibu tuh jantungnya keluarga. Ibu mesti sehat. He he he ........sehat jasmani rohani! Makanya dijaga kesehatan Ibunya, oleh si ibu sendiri, juga oleh anggota keluarga lainnya. Kalau ibu sakit....... semua kan kena dampaknya?!

Biar ibu sehat jasmani rohani, ya makan sehat, gaya hidup sehat, dan............. jangan buat sakit hatinya!! Iya, buat dia bahagia, maka Ibu akan membuat keluarganya berlipat bahagianya. Hanya Ibu bahagia yang mampu membahagiakan keluarganya. Makanya selalu bahagiakan IBU yaa...........

Ibu juga mesti punya waktu untuk dirinya sendiri. Maksud loe?! He he he ......... ya maksudnya, Ibu juga perlu waktu untuk dirinya sendiri, melakukan hal yang disukainya, yang membuatnya bahagia. So, jangan disetrap ya...... suruh ngurusin keluarganya mulu!! Give her a break!!

Lha orang yang kerja kantoran pakai libur, cuti, ada jam kerjanya pula. Lha ibu??? Jam kerjanya full, nggak ada istirahat malahan, 24 jam sehari 7 hari seminggu!! Makanya, seharusnya bagi Ibu rumah tangga tuh, kalau suaminya pulang ya gantian. Ibu istirahat, Bapak yang ngurus keluarga. Ada yang begitu?? Curang kan, masa Bapak pulang malah minta diurus juga!!! Sabtu Minggu nggak libur, eee...... malah yang ngantor minta nggak diganggu di hari Sabtu Minggu. Emangnya siapa yang lebih capek?? Nggak usah berdalih ya! Ngantor tuh nggak secapek jadi Ibu rumah tangga!! Lha..... aku kan sudah tahu dua-duanya lho!! Ha ha ha.........saling ngerti aja deh!

Hargai apa yang sudah dilakukan Ibu jika ingin dia makin kreatif, produktif, dan makin membuat keluarga bahagia!! Percaya deh! Bayaran terbaik bagi ibu adalah dihargai oleh anggota keluarga lainnya. Masa bodo penilaian orang luaran jika orang rumah menghargainya!!!

Beleive me!!!!

Sabtu, 13 Desember 2008

SIAPA YANG INTELEK YAA??

Aku pernah mendengar dari seorang teman (wanita karir), yang menganggap ibu rumah tangga tuh sukanya nonton sinetron nggak bermutu, nggosip, ngrumpi, dsb. Yang akibatnya seringkali mereka itu kurang intelek. Cara berpikirnya sempit, dangkal, kurang open mind, nggak nyambung deh sama suaminya yang kerja kantoran dan teman-temannya intelek semua. Lalu, karenanyalah kadang suaminya di luaran cari teman ngobrol (yang bisa jadi perempuan) yang bisa nyambung. Kalau sudah gitu.....mereka jadi cemburuan, paranoid, nggak percaya diri, bla....bla.....bla....

He he he..........aku sih cuma senyam senyum aja. Yah......percuma ngomong dengan orang kayak gini. "Dia tuh nggak tahu kalau dia nggak tahu apa-apa." So, orang seperti ini merupakan salah satu type orang yang pantas untuk dihindari, mending nggak usah ngomong sama dia. Percuma!! Joko sembung masuk alas, nggak akan nyambung blass!!

Yah....kalau aku pengen berdiri di tengah aja, berusaha obyektif. Aku memang pernah sebagai wanita karir (pegawai), meski sekarang aku fokus pada sebagai Ibu Rumah Tangga.......yang punya pegawai. Ehemmmm..........jadi tahu dua-duanya donk. Tapi pegawaiku yang wanita nggak rumpian lho! Siapa dulu pemberi kerjanya?? Narcistnya lagi kumat!!

Sebagai ibu rumah tangga, kerepotan tuh dimulai sejak mata terbuka........sampai mata tertutup lagi. Full banget, nggak ada istirahatnya, nggak ada waktu untuk ber ha ha hi hi dengan orang lain, nggak ada waktu "ke luar" sekedar makan siang atau jalan bareng teman, pokoke full. Trus, aku kan juga bukan type rumpian, jadi nggak tahu kalau Ibu-Ibu rumah tangga tuh suka ngrumpi. Setahuku ya mereka nggak ngrumpian. Kalau yang aku tahu (kenal), mereka malahan nggak suka nonton sinetron apalagi gosip murahan. Mereka nontonnya market review, berita, debat parpol, today dialog, wah....pokoke berbobot deh. Mana nontonnya sambil masak, setrika, atau nyuapin anak. Efisien banget ya? Nggak ada korupsi waktu!! Bacaannya pun bukan tabloid gosip, tapi koran atau majalah bermutu dan.......... buku!! Hebat kan?

Sebaliknya, saat aku menunggu seseorang di suatu kantor, daripada bengong aku pinjam bacaan. Eeee..........adanya tabloid gosip (yang nggak ditemui di teman ibu rumah tanggaku). Hi hi hi.......ya aku baca aja meski isinya ngomongin orang. He he he.....nggak tahunya mereka bukan hanya baca tapi juga ngebahas segala! Trus, kadang mereka juga ngebahas gosip murahan itu dengan teman kantornya yang laki-laki. Yang mungkin saja termasuk suami ibu rumah tangga tadi, yang katanya intelek dan nggak nyambung sama istrinya yang ibu rumah tangga.

Pernah aku nimbrung saat ibu-ibu rumah tangga ngumpul di depan. Lhaa.....berusaha polite lah, sebagai warga. Tadinya aku agak berprasangka buruk (terpengaruh juga dengan pendapat tadi), mereka ngrumpi, ngomongin orang, ee......nggak tahunya ngomongin harga, didik anak, dll lengkap dengan tips masing-masing. Hebatnya.........nggak ada omongan tentang menjelekkan wanita karir sama sekali. Padahal.........seperti di awal cerita ini, wanita karir njelekin mereka ya?? Gubraaagggg!!!!! Malu donk deh ah.

Ha ha ha.....pantesan suaminya yang kantoran tadi nggak nyambung ngobrol sama istrinya yang ibu rumah tangga. Lha istrinya nggak pernah nggosip kok, sementara suaminya suka ngebahas gosip di kantor sama teman (termasuk yang wanita karir donk)!! Lho?? Di jam kerja lagi! Kapan kerjanya Pak, Bu? Yang pakai telpon dan komputer kantor untuk urusan pribadi atau malah sekedar ha ha hi hi nggak penting juga ada lho. Malahan ada juga yang menggunakan komputer kantor untuk browsing gosip, atau malahan gambar, cerita, dan video yang nggak pantes. Trus.......pakai disebarin antar komputer mereka n....... dibahas!! Nggak pakai malu lagi jika yang wanita mengirim gambar yang tidak sopan ke teman laki-laki. Walaaaah................piye to??

Trus, setahuku ibu rumah tangga jika menggunakan internet justru untuk cari "ilmu". Tentang pendidikan anak, makanan sehat, obat, mencari cara untuk melakukan efisiensi atau mendapat uang dari rumah, kreatifitas, dan hal-hal positif lainnya. Heiii......dan itu dilakukan tanpa perintah siapapun, tanpa imbalan berupa pujian, kenaikan jabatan, apalagi uang!! Full kesadaran perlunya menimba ilmu. Berteman di dunia mayapun untuk sharing masalah yang positif dan berguna. Bukan ngegosip baik dengan sesama wanita atau dengan laki-laki yang bukan suaminya, apalagi pornografi. Jauuuuh..........

Gitu deh. Yaaa.....memang nggak semua persis seperti itu sih, tapi, setidaknya mbok ya nggak usah menilai dan menghakimi orang lain. Jangan-jangan kita lebih buruk dari dia. Dan............wanita karir belum tentu lebih intelek daripada ibu rumah tangga! Meski (mungkin) sekolah formalnya lebih tinggi, namun sikap, cara bicara, cara pandang, dan cara berfikirnya............belum tentu setinggi sekolahnya. Biar nggak (sempat) sekolah lagi, ibu rumah tangga banyak lho yang "selalu belajar".

So, jangan-jangan kalau di grading mereka sudah lewat S5!!! Di beberapa bidang sekaligus lagi! Ha ha ha ...........kan mereka belajar bukan untuk cari gelar, pangkat, jabatan, atau uang. Tapi cari ilmu untuk lebih baik dalam menjalankan profesinya..........Ibu Rumah Tangga. Profesi yang sulit, rumit, complicated, nggak dibayar,..........sering direndahkan pula (oleh orang yang tidak lebih baik dari mereka)!!

Jadiii..........siapa ya yang lebih intelek??

Jumat, 12 Desember 2008

BANGUUUUN..............BANGUUUUN.................

Mas Hafizh, bangga banget kalau bisa menidurkan Adek cantiknya. Kadang Vania memang manja banget, milih minta digendong siapa. Mas Hafizh adalah salah satu favoritnya selain Papanya. Karena jarak antara pundak dan tangannya saat gendong sangat pas dengan tinggi badan Princess. So, dia bisa peluk Masnya itu dan meletakkan kepala cantiknya di pundak Mas Hafizh tercinta. Semoga pundak itu selalu siap disandari adek-adeknya selamanya.......AMIIIN..........

Eeee......karena Masnya gendong sambil mondar mandir atau jalan muka belakang, ya Vania keenakan. Ssssstttt...... dia tidur!! Nikmaaaat banget dipelukan Mas Hafizh. Kalau sudah gini, Mas Hafizh bangga banget, malahan kadang disuruh naruh adiknya ke tempat tidur nggak mau. Lho??! Iya, Mas Hafizh sudah menikmati nggendong dan membuat Adek tertidur pulas di pelukannya. Tapii......karena takut jadi kebiasaan, dengan berat hati akhirnya ditaruh juga deh si Adek di tempat tidur.

Mas Farras pun demikian meski jarang. He he he......badannya tanggung. Adeknya merasa kurang nyaman. Sama seperti kalau digendong Mamanya, kurang nyaman sebenarnya. Tapi......baunya Mama itu lho yang bikin Vania terbius sama Mama. Ha ha ha........ Tapi Mas Rafi paling seneng kalau nemani adeknya main di kamar, taruh kasur di bawah, lalu Adek tertidur di pangkuan atau tidur saat dia tepuk-tepuk sayang. Wuiiiih....... bangga banget dia.

"Sssstttt.........Maaa......Adek sudah bobok. Mas Rafi lho yang tepuk-tepuk dia sampai tidur." Begitu biasanya dia laporan. Atau.......

"Maaaa.......kakiku capek, kesemutan, karena Adek tidur di pangkuanku. Mau dilepas kasihan. Kayaknya enaaaak banget. Mungkin dia suka pangkuanku ya Ma."

Nah, kalau Princess lain lagi. Dia paling seneng bangunin Mas-Masnya kalau pagi. Ha ha ha....... kok kebalikan gitu ya? Memang! Kalau pagi sebelum subuh dia sudah bangun, pasti dia akan "nguntit" di belakangku keluar kamar. Aku masak air dan siapin sarapan, dia akan sibuk bengunin Mas Masnya.

"Hafizh Zuhdi........Banguuun.........!!!"
"Farras Abiyyu...........Banguuuunnn..........!!!"
"Arib Rafi........banguuunnn.........!!!"
"Ayo banguun..........sudah subuh.........!!"
"Emaassss........banguuuunnn............ayo semua bangun.......shalat ke masjid! Adek ikut ya?"

Ha ha ha......rupanya dia meniru semua ucapan dan apa yang aku lakukan. Jika aku membangunkan berlian-berlianku, setelah beberapa kali dibangunin nggak bangun, maka aku akan panggil mereka dengan nama lengkapnya. Yah....sekalian biar do'anya lengkap! He he he.....kan nama tuh do'a kami, orangtuanya. Lha Princessku juga membangunkan Mas Masnya dengan memanggil nama lengkap mereka meski tetep aja nggak lengkap. Kepanjangan kali ya?! Tapi kok.......pakai ngajuin proposal mau ikut ke masjid segala ya? Udah gitu, nada suara saat bangunin Mas Masnya berbeda dengan nada suara saat minta ikut ke masjid. Dasar pinter!! Mana kadang, jika ditolak dia akan menambah kata; Pliiiisss............pliiiissss...........pliiiisss...........sambil kedua telapak tangan ditangkupkan jadi satu dan ditaruh di depan dadanya. Tak lupa badannya sedikit membungkuk tanda permohonan. Walaaah............siapa yang tahan nggak ngajak??

Dan.......Mas Masnya seneng banget kalau yang bangunin Princess cantik. Kadang makin dibuat-buat nggak bangun biar Adeknya makin marah, makin lucu, makin nggemesin. Lama-lama...........mereka akan bangun dan langsung menyergap Adek cantiknya yang tentu saja terbirit-birit lari menghindar. Vania langsung lari ke arahku mohon pertolongan dan "suaka" sambil kedua tangannya terjulur ke depan dan lari sekencang-kencangnya.

"Maamaaaaaaaaaaa........................."

Kamis, 11 Desember 2008

KANGEEEN...............

Entah kenapa, aku tiba-tiba kangen banget sama Ibu Bapak yang sekarang sudah tiada. Kangeeen............berat, sampai aku nggak kuasa menahan airmataku yang bercucuran. Jika Pacarku tercinta ada di sisiku saat ini, pasti dia sudah memelukku erat, menenangkanku, hmmmm.........sayang, dia sedang di kantornya.

Tapiii......nggak papa, toh dia juga sedang ibadah, berjihad, melaksanakan tugas negara sebaik-baiknya. Semoga apa yang dia hasilkan mendapat berkahNya, bermanfaat bagi kami, bangsa, negara, dan agama.

Mungkin karena bulan Haji adalah bulan ke "pulang" an beliau berdua. Semoga dilapangkan kuburnya, terang, nyaman, indah, dan diampuni segala dosanya, diganti dengan keberkahan alam kubur yang nikmat. Amiiin..................

Ibu, Bapak, sedaya lepat dalem nyuwun pangapunten.

AKU NGIRIIIII...........

He he he.........memang!! Aku ngiri abis!!!

Aku melihat tayangan di televisi tentang seorang Ibu yang mempunyai anak asuh dari berbagai peristiwa. Salah satunya ada seorang anak sebatang kara yang nggak tahu di mana Ayah Ibunya. Dia ditemukan sedang bingung di sela-sela kerusuhan di Ambon. Anak itu diambil, diasuh, hingga sekarang menganggap Ibu itu adalah "Mommy"nya.

Lalu ada seorang lain lagi yang menampung orang "buangan", he he he...... soalnya mereka ini hampir selalu ditolak oleh masyarakat. Mantan napi, mantan pengguna narkoba, dll ditampung dan dididik ketrampilan sampai mereka bisa menghasilkan uang untuk bisa menghidupi diri dan keluarga mereka.

Saking ngirinya, aku kadang sampai meneteskan air mata. Kagum banget sama kehebatan mereka.

Tapiiii........aku belum mau melakukan seperti apa yang mereka lakukan. Kenapa? Karena sekarang ini fokusku adalah........berlianku!! Ya, mereka adalah amanah dari Allah yang utama bagiku. Lhaa..... ngurus mereka aja masih belang bentong gini, mau nambah lagi ngurus anak orang? Waaa...... ntar malahan semuanya berantakan, Allah apa nggak murka coba? Alesan? He he he .....maybe. Tapi aku cuma ngukur diri aja sih. Aku nggak mau sok kuat, sok hebat, dan sok sok yang lain.

Duluuu......saat masih SMA, sepulang sekolah setelah beristirahat sejenak shalat dan makan siang, aku ngajar Pramuka dan ekskul lain di SD. Wuih...... nggak pernah mau dan bisa tidur siang seperti anak lain sebayaku sejak aku kecil. Nggak ada capeknya lho. Mungkin itu yang menyebabkan tubuhku "ungil" ya. Jauuuuh lebih kecil dari kakak-kakak dan adikku. Kurang istirahat di saat diperlukan untuk tumbuh kembangku.

Lalu saat kuliah, setiap hari Minggu aku ke Tanah Abang, di daerah kumuh, ngajar anak-anak jalanan yang nggak sekolah, gratis. Sendirian, naik metromini. He he he malahan aku juga yang beli buku untuk mereka belajar, komplit dengan sekedar makanan kecil. Setiap aku turun dari metromini, waaah...... mereka sudah menyambutku riang. Lalu mereka akan menuntunku masuk melalui jalan super sempit (bukan jalan sih, sekedar bisa lewat) menuju tempat belajar. Kenangan itu rasanya cukup menghiburku. Setidaknya saat aku sempat, aku masih bisa berbuat.

Tapii.....pernah juga aku ngiri dengan orang (perempuan) yang "sukses" di karirnya. Eeee..... tapi langsung perasaan itu amblas setelah menyadari bagaimana mereka PASTI sangat kurang kalau nggak mau dibilang nggak ada, waktu dan kondisi prima untuk mengasuh anak-anak mereka sendiri. Apalagi jika disamping karirnya yang sukses masih melakukan kegiatan sosial di hari liburnya. Waaaah........ aku nggak ngiri blassss!!! Lha berarti kan dia nggak pernah ada waktu buat anaknya sendiri? Trus??? Apa hebatnya coba??? Kecuali anak-anaknya sudah gede kali ya??? Sudah kuliah semua, so waktu mereka juga terbatas untuk bertemu Ibunya.

Atau......mereka wanita super, wanita huebat, wanita bionic, yang bisa hebat di karir, masih sempat ngurus anak jalanan, juga punya waktu dan tenaga serta pikiran dan hati "prima" untuk anak-anaknya. Pasti dia mempunyai waktu 100 jam sehari. He he he...........TOP dah!! Ya kalau gitu aku nyerah lah! Secara, aku perempuan "normal". Waktu, pikiran, tenaga, dan hati terbatas. Aku memang nggak sehebat mereka itu, yang hebat di karir dan hebat ngurus keluarganya. Pikiran, hati, dan tenaganya selalu prima! Wuiih........kok bisa ya??

Ya sudah, aku ngurusi anak sendiri dulu aja. Ini bisa lolos menjadi anak-anak baik, shaleh dan shalihah, menjadi pribadi yang utuh sebagai seorang muslim dan muslimah juga sudah Alhamdulillah banget. Lalu....aku juga ngurus usaha sendiri, foundation sendiri, karyawan sendiri, dan..... diri sendiri. Aku sudah sangat senang jika anak-anakku baik, karyawanku dan keluarganya bisa "hidup" dari rejeki Allah melalui bekerja di usahaku atau foundationku.

Waaaah..........Dewi itu ya hanya seperti ini. Ngaku!!! Perempuan biasa, yang semoga anak-anaknya akan menjadi anak hebat......di mata Allah! Penghuni Syurga...........

Rabu, 10 Desember 2008

PRINCESS, BLENDER, DAN MIXER

Xi.....xi.....xi...... judulnya aneh bin ajaib ya?! Memang! Tapi, tokoh ceritanya cantik, lucu, dan shalihah kok. So........tenang man............

Semua sudah tahu kan, kalau berlian berlianku selalu aku libatkan setiap aku memasak dan mereka ada. Waaah.......sejak masih kecil banget lho! Nggak peduli laki-laki atau perempuan, mereka mesti bisa dan biasa untuk mampu menyiapkan kebutuhan pokoknya sendiri; makan! Naaah......mesti bisa, mampu, n biasa masak donk.

Kalau masak dengan menggunakan alat bantu Rice Cooker, mixer atau blender, merekalah yang aku beri kepercayaan untuk pencet tombol ON Off nya sejak mereka kecil banget. Yah.....sebelum mereka usia setahun deh, setelah mereka bisa jalan. Mereka mulai bisa jalan sekitar usia 10-11 bulan. Saat ulang tahun pertama sudah bisa main bola, lari, atau nari kalau Princessku.

Begitu semua sudah siap, aku persilahkan tangan mungil mereka untuk "pencet". Dan........mereka akan dengan bangga dan merasa dipercaya, merasa hebat, dan perasaan PD lainnya, memencet tombol ON. Begitu selesai, atas instruksiku dan supervisiku pula mereka yang akan menekan tombol OFF nya.

Demikian juga dengan Vaniaku sekarang. Jika aku masak nasi, dia yang akan menekan tombol COOK setelah aku beri kode bahwa tombol siap dipencet. Jika aku mau membuat jus atau menghaluskan apapun dengan bantuan blender, dia yang akan pencet tombol ON saat siap mulai proses. Dan pencet tombol OFF saat proses selesai.

Lucunya, setelah pencet tombol ON pada blender or mixer, dia akan menggoyangkan tubuhnya ke kiri ke kanan sesuai irama suara blender atau mixernya, sambil mulutnya membentuk huruf "o", mata melirik kiri kanan jenaka. Ha ha ha...... lutttuuuuu be'eng!! Belum lagi kepalanya yang sedikit geleng kiri kanan berputar. Seperti boneka per yang sering dipasang orang di mobil, saat mobilnya jalan boneka akan bergerak-gerak lucu. Mas Masnya, terutama Mas Rafi sampai ketawaaa..... dan terngiang-ngiang terus tingkah Adek cantiknya itu.

Kalau nyalain mixer lain lagi. Disamping gerakan yang sama setelan pencet tombol ON, maka setelah aku OFF kan, dia (Mas Masnya kadang masih juga) akan mencolek adonan, menjilatnya, dan diulang lagi diulang lagi. Waduuuh.....masih mentah cintakuu..... He he he.......ya aku hanya berdo'a agar mereka tetep sehat meski hobby njilati adonan mentah. Iya, adonan yang belum lagi dipanggang. Alhamdulillah, mereka tetep sehat.

Makanya, aktifitas memasak bersamaku selalu menarik minat mereka untuk bergabung, menjadi "pemeran utama". Ha ha ha....................

Ha ha ha ...........mereka memang lucuuuu............

Senin, 08 Desember 2008

SELAMAT HARI RAYA 'IDUL ADHA

Liburan weekend yang cukup menyenangkan. Tiga hari man........ He he he...... itu istilah Princessku kalau ngomentari sesuatu yang menurutnya agak gimanaaa gitu. Pakai man......segala. Entah dari mana. Aku sih menikmati banget kebersamaan yang cukup lama dibanding biasanya ini.

Kemarin Mas Farras n Mas Hafizh sudah "menyulap" mobil Papanya yang kotor banget seperti habis off road menjadi kinclong! Ya, mereka nyuci mobil berdua sambil ciprat-cipratan air.

"Maa......Mas Hafizh nggak mau bantuin nyuci mobil tuh."
"Ya kalau nanti dia bantu Alhamdulillah, kalau nggak ya sudah pahalanya buat Mas Farras semua."

He he he........yang kecil memang agak sering complain kalau Masnya nggak berpartisipasi. Padahal Masnya makin dia begitu makin suka gangguin. Toh akhirnya mereka berdua nyucinya. Disaksikan oleh kambing dan sapi yang menatap takjub dari kejauhan di sekitar masjid. Ha ha ha........"Mas, tuh teman-temannya ngelihatin." Mereka saling ledek.

Waaah.......... tadi pagi pasti sudah pada shalat 'Ied kan?! Habis itu....... wuiiih ........pada menyaksikan qurbannya disembelih ya? Trus, nyate bareng ya? Duuuh...... pasti asyik nih. He he he.......kok nggak ngajak-ngajak sih?

Aku sih pagi-pagi bangunin anak-anak untuk shalat subuh di masjid. Lha..... sudah adzan kok masih pada narik selimut? Padahal AC sudah aku matiin sebelum subuh, biar pada nggak nyaman lagi tidurnya. Ha ha ha........mamanya kejam ya? Setiap jam 3 pagi AC semua kamar dimatikan. So, aku berharap sebelum subuh mereka sudah mulai kurang nyaman tidurnya karena nggak dingin lagi. Yah, trik ini sih lumayan berhasil. Hi hi hi......soalnya, habis itu remote aku taruh di kamarku. So, mereka nggak bisa nyalain AC lagi. Tapi.......sering gagal juga sih, kalau mereka cuek!! Nggak peduli AC mati, panas atau apapun juga, tetep....."ngleker".

Meski disunahkan berpuasa sampai sesudah shalat Ied, aku tetep siapin susu mereka sebelum aku berangkat ke lapangan untuk diminum usai shalat. Aku buat susunya panas, supaya pulang shalat sudah jadi anget. Setelah semua siap, kami berenam jalan ke lapangan. Saat lewati masjid, Princess digendong Mas Hafizh. Habisnya, di situ banyak kambing dan sapi yang tentu saja banyak kotorannya. Mas Hafizh khawatir Adek cantiknya kena kotoran itu, kelamaan cium bau nggak sedapnya, karena jalannya Vania tentu saja "thimik-thimik". Sementara aku dengan cueknya begandengan tangan dengan Pacarku. Berlian-berlianku yang urusin Adeknya. Waduuuuh.........Mama Papa macam apa itu??

Di lapangan, kami misah. Papa n Mas-Masnya di barisam laki-laki, Aku berdua Vania di barisan perempuan. Shaf terdepan selalu aku pilih. Hmmm..... tahu sendiri, Princessku kadang mau keluar barisan, cari Mas atau Papanya. Nah, kalau paling depan kan ada tempat kosong di depannya untuk memisahkan dengan shaf laki-laki. Makanya kami nggak akan ganggu orang lain jika keluar barisan. Lagian lebih mudah bagi Vania melongok cari Papa atau Mas Masnya jika kami duduk di barisan terdepan. He he he......alesannya nggak syar'i ya? Ups........sory deh, ilmunya masih segitu.

Weeee........ternyata karena nggak ketemu Neneknya, Vania agak gelisah dan mencari-cari. Memang biasanya kalau ada Neneknya kami akan duduk bertiga, Princess di tengah. Tahu deh, hari ini Mamaku tercinta kok nggak kelihatan. Weee...... ternyata beliau duduk bareng temannya. Walhasil Vania nggak tenang selama nunggu shalat. Dan......selesai shalat dia langsung ngajak aku pulang. Gimana nih, kunci rumah yang bawa Papanya. Mesti "lontang lantung" di luar nih, nunggu khotbah selesai baru Papa n Mas Masnya pulang. Akhirnya aku dipaksa Princess untuk menemaninya melihat kambing dan sapi yang hendak disembelih nanti.

Habis shalat, ke rumah Mama yang sudah siapin sarapan lezat buat kami. Trus kami ziarah ke makam Papa. Trus.......pulang. "Mamaa.....kok kambingnya sudah nggak ada?" Begitu Vania bertanya saat lihat kambing di masjid sudah nggak ada karena sudah dipotong. Ya, karena kami pulang sudah lumayan siang.

Berqurban di daerah terpencil melalui sebuah lembaga biasa kami lakukan. Ya, di Jakarta sih disamping sudah banyak yang berqurban, juga semiskin-miskinnya orang Jakarta pernah makan daging. Lha kalau di daerah terpencil tuh ternyata banyak yang benar-benar belum pernah merasakan lezatnya daging. Sediiih.....haru......jika mendapat laporan berupa foto hewan qurbanku disertai nama kami di kalungkan di lehernya. Walaaah.....panitianya ini mau laporan apa ngatain kami mirip binatang di foto itu ya? Nah, surat dari penerima qurban itu yang bikin trenyuh. Ada yang bilang; "Terima kasih Bu Dewi mau berqurban di sini. Alhamdulillah saya bisa merasakan makan daging. Baru kali ini saya makan daging." Entah bener atau tidak, aku tetep trenyuh. Hikcs......hikcs.........airmata kadang nggak terbendung (sambil ngupas bawang merah baca suratnya kali ya..........ha ha ha.......).

Duluuuu, terkadang kami juga berqurban di masjid sini 1 kambing, untuk pembelajaran bagi anak-anak. Biar mereka merasakan langsung pemotongan hewan qurban kami. Kali ini tidak. Itu saja sudah sekian puluh kambing dan 4 sapi hanya di masjid dekat rumah. Padahal di komplek kami saja ada beberapa masjid. Wuih.....banyak kan!

Tapi, kali ini Mama qurban di masjidnya. Waaah......bagian sekedarnya untuk pequrban Mama berikan ke kami. Hmmm.......masak bersama asyik nih. Seperti biasaaa.......

Siang daging dipotong-potong Pacarku, dan aku siapkan bumbunya. Biar bumbu merasuk, aku biarkan setelah daging dan bumbu dicampur rata. Selepas Magrib, Mas Hafizh jemput Nenek untuk barbeqyu bersama. Waaah.......kerjasama masak daging di depan rumah sangat rame! Asap terbang ke mana-mana. Eh.....mesti ngasih tetangga ya? He he he ......kali ini kami bandel. Nggak bagi-bagi sama sekali. Yaa......tetangga juga sedang pada makan-makan. Malahan Papanya tadi diundang makan di masjid. Tapi karena kami juga sedang "pesta" ya dia menolak halus.

Sambil mendengarkan Princess "ngoceh" nggak ada habisnya, Mas Hafizh dan Neneknya menusuk daging yang mau dibakar. Pacarku sibuk dengan kipas dan asap. Hi hi hi.... Aku membalik daging dan membumbuinya saat sudah setengah mateng. Mas Rafi wira wiri ambil ini itu yang kami butuhkan dan terlupa belum disipakan. Mas Farras didaulat untuk istirahat karena besok ujian. Tugas dia hanya makan setelah mateng. Vania menjadi "live performer". Duuuuh.......tetangga keganggu nggak ya? Maaf deh.......

"Hmmm......mak nyus.....Ma.........."
"Iya Mas, mak nyuuuus..............."

Begitu komentar Mas Rafi setiap comot daging yang sudah masak. He he he....rupanya Princess cantik nggak mau ketinggalan. Dia juga ikut mencicipi daging yang mateng. Namun, berbagai lagu selalu kembali meluncur dari bibir mungilnya setiap mulutnya sudah kosong. Dan........jelaslah! Koreo yang indah mengiringi nyanyian merdunya itu. Neneknya sampai tersenyum dan gemes banget melihatnya.

"Kapan dia diem? Setelah tidur ya?"
"Ya iyalah Nek, masa ya iya donk."

Ha ha ha.......neneknya diajak ngobrol "gaul" sama cucu-cucunya. Untung Mamaku ini memang asyik banget diajak gaul oleh berlian-berlianku. Ayo aja deh! Kadang beliau pergi berduaan dengan Mas Hafizh untuk bowling, makan, atau shalat Jum'at di Istiqlal kalau Mas Hafish libur. Kompak bener!!

Lalu........kami makan bersama-sama hasil karya kami yang memang mak nyuuussss........ Setelah itu jus mangga mengatasi kolesterol yang tadi masuk tubuh lengkap dengan karbon dari hasil pembakaran tadi. Pisang goreng coklat keju menjadi makanan penutup yang lekker!!

Hmmmm........akhir liburan weekend panjang yang indah.........sebelum akhirnya kami terlelap di peraduan. Mimpi indaaah..............

Selamat Hari Raya Idul Adha. Mohon Maaf Lahir Batin.

Sabtu, 06 Desember 2008

FRUIT BOY

Beberapa hari lalu, saudara dari Belanda datang ke Jakarta. Bule. Karena kami nggak (eh.....belum) bisa Bahasa Belanda dan dia belum bisa Bahasa Indonesia, ya kami berkomunikasinya pakai Bahasa Inggris. He he he.....memang keluarga kami itu gado-gado.

Malahan nantinya anak-anak lebih gado-gado lagi. Lha keponakanku bahasanya ada yang Inggris, Belanda, Perancis, Arab, Jawa, Bugis, walaah..........komplit deh. Ada yang memang "campuran" alias indo, tapi ada juga yang Indonesia asli, jawa asli, tapi lahir dan besar di luar. Yaa.......meski Bapak Ibunya ngajari Bahasa Jawa, tetep aja refleknya ya English. Nggak papa sih, asyik-asyik aja tuh.

Banyak hal lucu yang terjadi. Misal anak-anak yang ngobrol sambil bermain asyik, padahal mereka menggunakan bahasa yang berbeda. Lha.......kok ya nyambung aja ya? Malahan Princessku mengenal pertama kali kata "bebek" dan anak bebek (meri, bahasa Jawanya), justru dalam Bahasa Belanda. He he he......ini gara-garanya pertama kali lihat bebek memang sama kakak sepupunya yang keturunan Belanda dan tinggal di sana. Ya diajarinya bebek dalam Bahasa Belanda. Eh, dia juga lihat bebek pertama kali di sana. Walah......apa di Jakarta nggak ada bebek ya? (Xi.....xi....xi...... pasti keponakanku berfikirnya begitu. Adeknya nggak pernah lihat bebek di Jakarta.)

Mereka juga bisa akrab, cekikikan, geli bareng, meski yang satu pakai Bahasa Indonesia, yang satu lagi Belanda, trus yang lain lagi Perancis,.......ha ha ha..... seru............

Nah........karena dia besoknya sudah meninggalkan Jakarta, kami ngalahi deh ke hotelnya untuk ketemuan. Untung Pacarku jam 6 sudah keluar dari kantor, so jam 8 sampai rumah. Pergi deh kami sekeluarga ketemu dia. Berlianku pada ikut, kangen sama Omnya itu. Secara, sebenarnya mereka sudah sering nggak mau ikutan lagi kalau aku pergi. Berhubung perginya nemuin Omnya, mereka minta ikutan.

Ngobrol sana sini, tanya kabar Mama Papa di sana, Oma, adek, keponakan, dan semua keluarga di Holand, Belgi, tanya apakah Eiffel masih di Paris atau sudah pindah (kalau pindah mbok ya ngundang slametannya), dll. Ha ha hi hi......cerita sana sini, nggak kerasa sudah malem. Besoknya anak-anak ujian!! Ha ha ha.........mau ujian kok malah jalan-jalan? Nggak papa lagi! Malahan kalau menurutku sih mau ujian nggak perlu belajar lagi, namun setiap harinya sudah diulang pelajarannya. So, siap anytime. Saat mau ujian tinggal nyiapin mental n kesehatan fisik.

Entah kenapa, pembicaraan kami sampai ke "anak buah". Kami bingung apa Bahasa Inggrisnya "anak buah", yang artinya orang yang menjadi "pasukan" kita, tim kita, bawahan kita, dalam pekerjaan. Puyeng juga mencari arti kata "anak buah" dalam Bahasa Inggrisnya. Blank aja rasanya. Apaan ya??!! Mau ngomongin ke dalam Bahasa Belanda ..........tambah kelaut!!!! Xi....xi.....xi.......

"Gampang Ma, Pa, ya Bahasa Inggrisnya tuh "FRUIT BOY" untuk kata anak buah."

Tiba-tiba Mas Hafizh nyeletuk santai. Awalnya aku bengong, nggak nyambung, telmi Lalu..........Ha ha ha.......kami semua tertawa dan mulai mencari kata lain yang bisa diterjemahkan dengan "bebas" banget.

anak bawang = onion boy
anak kemarin sore = yesterday afternoon boy
anak emas = golden boy

Juga anak-anak lainnya. Waaah.........dasar berlian-berlianku! Mereka pasti akan sangat kreatif untuk hal seperti ini. Bukannya ketemu terjemahan kata yang dicari, kita malah bikin idiom-idiom baru yang nyeleneh. Tapi asyik juga sih............

Berlianku..........keep shining...................

Jumat, 05 Desember 2008

MANDIKAN AKU BUNDA

Ini E-mail dari seorang sahabat. Banyak beredar juga di milist ya, sangat menyentuh n sarat pelajaran. So, aku posting di sini ya. Bagi penulis aslinya (nggak tahu siapa), mohon kerelaannya tulisan ini jadi bahan pembelajaran banyak pihak. Thank you. Bagi yang sudah pernah membacabya, baca lagi, ambil pelajarannya.

Di bawah ini adalah salah satu contoh tragis. Sering kali orang tidak mensyukuri apa yang diMILIKInya sampai akhirnya .....

Rani, sebut saja begitu namanya. Kawan kuliah ini berotak cemerlang dan memiliki idealisme tinggi. Sejak masuk kampus, sikap dan konsep dirinya sudah jelas: meraih yang terbaik, di bidang akademis maupun profesi yang akan digelutinya. ''Why not the
best,'' katanya selalu, mengutip seorang mantan presiden Amerika.

Ketika Universitas mengirim mahasiswa untuk studi Hukum Internasional di Universiteit Utrecht , Belanda, Rani termasuk salah satunya. Saya lebih memilih
menuntaskan pendidikan kedokteran. Berikutnya, Rani mendapat pendamping yang ''selevel''; sama-sama berprestasi, meski berbeda profesi.

Alifya, buah cinta mereka, lahir ketika Rani diangkat sebagai staf diplomat, bertepatan dengan tuntasnya suami dia meraih PhD. Lengkaplah kebahagiaan mereka.
Konon, nama putera mereka itu diambil dari huruf pertama hijaiyah ''alif'' dan huruf terakhir ''ya'', jadilah nama yang enak didengar: Alifya. Saya tak sempat mengira, apa mereka bermaksud menjadikannya sebagai anak yang pertama dan terakhir.

Ketika Alif, panggilan puteranya itu, berusia 6 bulan, kesibukan Rani semakin menggila. Bak garuda, nyaris tiap hari ia terbang dari satu kota ke kota lain, dan
dari satu negara ke negara lain. Setulusnya saya pernah bertanya, ''Tidakkah si Alif
terlalu kecil untuk ditinggal-tinggal? '' Dengan sigap Rani menjawab, ''Oh, saya sudah mengantisipasi segala sesuatunya. Everything is OK!'' Ucapannya itu betul-betul ia buktikan. Perawatan dan perhatian anaknya, ditangani secara profesional oleh baby sitter mahal. Rani tinggal mengontrol jadual Alif lewat telepon. Alif tumbuh menjadi anak yang tampak lincah, cerdas dan gampang mengerti.

Kakek-neneknya selalu memompakan kebanggaan kepada cucu semata wayang itu, tentang kehebatan ibu-bapaknya. Tentang gelar dan nama besar, tentang naik pesawat terbang, dan uang yang banyak. ''Contohlah ayah-bunda Alif, kalau Alif besar nanti.''

Begitu selalu nenek Alif, ibunya Rani, berpesan di akhir dongeng menjelang tidurnya.
Ketika Alif berusia 3 tahun, Rani bercerita kalau dia minta adik. Terkejut dengan permintaan tak terduga itu, Rani dan suaminya kembali menagih pengertian anaknya. Kesibukan mereka belum memungkinkan untuk menghadirkan seorang adik buat Alif.

Lagi-lagi bocah kecil ini ''memahami'' orang tuanya. Buktinya, kata Rani, ia tak lagi merengek minta adik. Alif, tampaknya mewarisi karakter ibunya yang bukan perengek. Meski kedua orangtuanya kerap pulang larut, ia jarang sekali ngambek.

Bahkan, tutur Rani, Alif selalu menyambut kedatangannya dengan penuh ceria. Maka, Rani menyapanya ''malaikat kecilku''.

Sungguh keluarga yang bahagia, pikir saya. Meski kedua orangtuanya super sibuk, Alif tetap tumbuh penuh cinta. Diam-diam, saya iri pada keluarga ini.

Suatu hari, menjelang Rani berangkat ke kantor, entah mengapa Alif menolak dimandikan baby sitter. ''Alif ingin Bunda mandikan,'' ujarnya penuh harap. Karuan
saja Rani, yang detik ke detik waktunya sangat diperhitungkan, gusar. Ia menampik permintaan Alif sambil tetap gesit berdandan dan mempersiapkan keperluan kantornya. Suaminya pun turut membujuk Alif agar mau mandi dengan Tante Mien, baby sitter-nya.
Lagi-lagi, Alif dengan pengertian menurut, meski wajahnya cemberut.

Peristiwa ini berulang sampai hampir sepekan. ''Bunda, mandikan aku!'' kian lama suara Alif penuh tekanan. Toh, Rani dan suaminya berpikir, mungkin itu karena
Alif sedang dalam masa pra-sekolah, jadinya agak lebih minta perhatian. Setelah dibujuk-bujuk, akhirnya Alif bisa ditinggal juga.

Sampai suatu sore, saya dikejutkan telponnya Mien, sang baby sitter. ''Bu dokter, Alif demam dan kejang-kejang. Sekarang di Emergency.'' Setengah terbang, saya ngebut ke UGD. But it was too late. Allah swt sudah punya rencana lain. Alif, si malaikat
kecil, keburu dipanggil pulang oleh-Nya.

Rani, ketika diberi tahu soal Alif, sedang meresmikan kantor barunya. Ia shock berat. Setibanya di rumah, satu-satunya keinginan dia adalah memandikan putranya.
Setelah pekan lalu Alif mulai menuntut, Rani memang menyimpan komitmen untuk suatu saat memandikan anaknya sendiri.

Dan siang itu, janji Rani terwujud, meski setelah tubuh si kecil terbaring kaku. ''Ini Bunda Lif, Bunda mandikan Alif,'' ucapnya lirih, di tengah jamaah yang
sunyi. Satu persatu rekan Rani menyingkir dari sampingnya, berusaha menyembunyikan tangis.

Ketika tanah merah telah mengubur jasad si kecil, kami masih berdiri mematung di sisi pusara. Berkali-kali Rani, sahabatku yang tegar itu, berkata, ''Ini sudah
takdir, ya kan . Sama saja, aku di sebelahnya ataupun di seberang lautan, kalau sudah saatnya, ya dia pergi juga kan ?'' Saya diam saja.

Rasanya Rani memang tak perlu hiburan dari orang lain. Suaminya mematung
seperti tak bernyawa. Wajahnya pias, tatapannya kosong. ''Ini konsekuensi sebuah pilihan,'' lanjut Rani, tetap mencoba tegar dan kuat. Hening sejenak. Angin senja meniupkan aroma bunga kamboja.

Tiba-tiba Rani berlutut. ''Aku ibunyaaa!'' serunya histeris, lantas tergugu hebat. Rasanya baru kali ini saya menyaksikan Rani menangis, lebih-lebih tangisan yang meledak. ''Bangunlah Lif, Bunda mau mandikan Alif. Beri kesempatan Bunda sekali saja Lif. Sekali saja, Aliiif..'' Rani merintih mengiba-iba. Detik berikutnya, ia menubruk pusara dan tertelungkup di atasnya. Air matanya membanjiri tanah merah yang
menaungi jasad Alif. Senja pun makin tua.

Nasi sudah menjadi bubur, sesal tidak lagi menolong. Hal yang nampaknya sepele sering kali menimbulkan sesal dan kehilangan yang amat sangat.

Sering kali orang sibuk 'di luaran', asyik dengan dunianya dan ambisinya sendiri tidak mengabaikan orang2 di dekatnya yang disayanginya.

Akan masih ada waktu 'nanti' buat mereka jadi abaikan saja dulu. Sering kali orang takabur dan merasa yakin bahwa pengertian dan kasih sayang yang diterimanya tidak akan hilang. Merasa mereka akan mengerti karena mereka menyayanginya dan tetap akan ada.

Pelajaran yang sangat menyedihkan.

Semoga yang membacanya bisa mengambil makna yang terkandung
dalam kisah tsb

Kamis, 04 Desember 2008

BUSUR

Kemarin, berlianku yang ganteng Rafi, pulang sekolah melaporkan kalau penggarisnya sudah mulai buram angkanya. Terutama busurnya! Lha besoknya ada pelajaran math, yang memerlukan busur untuk mengukur derajat suatu sudut.

"Mamaa......gimana ya, busurku sudah burem angkanya. Nggak enak dilihat. Padahal besok tuh ada math dan kita mau ngukur sudut."
"Ya sudah, beli aja. Di depan kan ada toko buku."
"Nanti aja deh, kayaknya agak mendung. Ntar kalau Mas Hafizh sudah pulang kali aja mau anterin aku atau malah mau beliin. He he he........"

Waduuuh.........si Adek mulai memanfaatkan kebaikan Masnya tuh. Memang sih mereka biasa saling bantu satu sama lain, meski kadang mereka berantem atau saling ledek, saling ganggu.

"Mas Rafiku, cintaku, pujaan hatiku, sudah sore gini Mas belum pulang. Kan Mas ada Pramuka hari ini. So, bisa jadi sampai rumah magrib. Kalau hujan bisa sampai Isya'. Mumpung belum hujan, gimana kalau beli busurnya di toko dekat rumah aja."

"Emang di sana jual busur, Ma?"
"Ya, dicoba aja. Mama juga nggak tahu sih."
"Ok deh. Mas Rafi berangkat sekarang aja ya Ma."
"Iya, hati-hati."
"Assalamu'alaikum Mamaa......Adek..........."
"Wa'alaikum salam cintaaa............."
"Kum salam Emaassss.............ati-ati yaaaa.........."

Ha ha ha.......si Adek cantik ikutan berpesan agar Masnya hati-hati. Dengan bersepeda, Rafi pergi ke toko dekat rumah untuk beli busur.

"Assalamu'alaikuum............"
"Wa'alaikum salam........ada busurnya Cinta?"
"Iya Ma, Harganya.....tunggu aku hitung dulu kembaliannya, baru aku tahu harganya."
"Lho??!!" Bukannya sebelum beli tanya harganya?
"Maa.....tadi aku agak ragu waktu mau tanya. Aku khawatir yang jaga toko nggak tahu apa itu busur. Jadi aku sudah siapkan "plan B", penjelasan apa itu busur."

Ha ha ha..........berlianku ini ada-ada aja. Dia memprediksi kalau penjaga tokonya belum tentu tahu apa itu busur.So, dia sudah menyiapkan penjelasan untuk memberitahukan ke penjaga toko itu jika dia nggak tahu.

"Aku mau bilang, kalau busur tuh seperti penggaris, tapi bentuknya setengah lingkaran. Nah, angka-angka yang ada bukan untuk mengetahui berapa panjangnya, tetapi berapa derajat sudutnya. Eee.......ternyata dia sudah tahu saat aku bilang mau beli busur. Ya udah aku nggak perlu njelasin apa-apa."

"Iya cintaku.......kan dia jualan, ya mesti tahu barang-barang yang dia jual. Minimal namanya dan barangnya. Syukur tahu juga gunanya."

Walah.........walaaaah............berlianku ini kok punya pemikiran seperti itu. Semoga bukan karena "under estimate" terhadap pengetahuan penjaga toko, tetapi lebih karena dia merasa harus siap atas segala kemungkinan yang akan terjadi. Be prepare!!

He he he.........dia memang berlian, keep shiniiiing...................

Rabu, 03 Desember 2008

ENJOY JAKARTA

Dalam minggu ini aku beberapa kali melihat tayangan iklan tentang Jakarta. Ya, Jakarta kota tercinta. Berbagai tempat bersejarah, tempat hiburan, juga berbagai hiburannya, makanan, semua tentang Jakarta diiklankan. Kayaknya sih yang ngiklanin Abang None Jakarta ya? He he he..........secara, itu salah satu dan yang paling utama dari tugas mereka.

Namun aku heran. Kenapa iklan Jakarta di tayangin di televisi nasional ya? Apa iya, kita pengen semua orang di seluruh pelosok Nusantara tercinta ini datang ke Jakarta? Kalau nanti mereka bener-bener datang, lalu jatuh cinta dan menetap di sini gimana? Yaaah.......bukannya ngelarang mereka datang sih, tapi katanya Jakarta tuh sudah penuh, kebanyakan orang baik penduduk resmi maupun pendatang "haram"?

Waaaah..........nggak ngerti deh aku. Apa misinya ya? (Manyun....... sambil mikirin .......agak bingung gitu)

Kalau aku nggak salah, tahun 2009 tuh Visit Indonesia Year. Mestinya, iklan tentang Indonesia apakah itu Jakarta, Yogya, Manado, Bandung, Makasar, Bali, Lombok, Papua, Banjarmasin, Palembang, Padang, dsb yang sangaaaat indah dan beragam itu diiklankan di televisi international!!! Iya, di seluruh televisi di negara lainlah mestinya iklan itu ditayangkan. Bukan di televisi Indonesia. Kalau di televisi Indonesia tuh isinya pendidikan dan motivasi tentang indahnya Indonesia, kayanya Indonesia, hebatnya Indonesia, kita bisa survive dengan produk kita, nggak perlu import! Gitu.

Waktu aku berkunjung ke beberapa negara, kok nggak ada iklan tentang Indonesia yang katanya "Tahun 2009 adalah Visit Indonesia Year". Nggak ada sama sekali! Lhooo.... piye to para diplomat ini? Apa nggak ada dana iklan? Mestinya ya ada ya? Lha wong mencanangkan Visit Indonesia Year kok? Jer basuki mawa bea, kan? Apa lupa ya? He he he...........habisnya, masa di mana-mana adem ayem aja. Nggak kelihatan promosinya akan Indonesia. Cuma di Amsterdam aja ada Pasar Tong Tong di kedutaan.

Hmmmm.......kapan ya aku bisa jadi Ambasador atau Nyonya Ambasador, waaahhh...... Insya Allah dengan semangat '45 aku akan promosikan Indonesia tercinta di negara manapun aku bertugas. Bukannya malah isinya ngeluh kalau gajinya mepet untuk hidup di negeri orang. Padahal....... apartemennya aja di kawasan elite, mewah, kamarnya banyak padahal anak cuma 1, bawa pembantu. Waduuuuh...... boros! Gimana mau cukup kalau boros gituuu???

He he he........sampai ada local people yang tanya ke aku; "Emang orang Indonesia kaya-kaya ya? Kok diplomatnya hidupnya mewah gitu?" Bingung juga donk aku jawabnya. Yah, aku sih berprasangka baik aja. Mungkin dia dari keluarga berada, jadi ...... ha ha ha......tetep aja nggak masuk dalam logika dan pemikiranku. Kalau menurutku sih sekaya apapun kita, nggak penting bergaya hidup mewah. Apalagi pakai ngeluh! Nggak banget deh.

Tapi, bagaimanapun seneng juga sih diundang oleh mereka, dijamu di rumahnya dengan masakan Indonesia banget, ketemu orang sebangsa yang menyambut kita dengan welcome dan ramah saat di negeri orang. Thank you.............kapan ngundang lagi?? He he he............

2009 jadi Ambasador nggak ya? Ha ha ha..................

Selasa, 02 Desember 2008

MAMI BOHONG ???

Princess lagiii.......Princess lagi! Memang seumur dia tuh ....... nggak ada matinye!! He he he ........ banyaaak banget hal baru yang dia lakukan, pelajari, makin menambah kemampuannya. The golden moment???

Ingat kan dengan Ibu sebelah yang minta dipanggil "mami" oleh Vaniaku?? Hmmm..... beliau makin sering panggil-panggil Princess kecil ini jika mendengar suara merdu Vaniaku meski dari balik pager yang memisahkan rumah kami.

"Adeeek.......lagi ngapain??"
"Dalem Mami, Adek lagi main sama Mamakuu.....Mami lagi napain??"

Itu adalah percakapan standar antara Princess dan Mami. Mereka tidak saling melihat, tetapi tetep bisa ngobrol seru! Ha ha ha........dasar Princess. Selaluuu menarik hati siapapun yang melihat dan mendengarnya berbicara.

"Mamiii......itu apaan sih? Mangga ya?"
"Iya......Adek mau?"

Melihat buah mangga di sebelah yang sarat dan pendek membuat Vaniaku tertarik.Entah apa maksudnya dia menanyakannya ke Mami. Setelah pertanyaan Maminya, Vania hanya diam dan terus bermain sendiri sementara aku ngobrol dengan Ibu itu (Mami). Tapi.... rupanya Princess main sambil menunggu respon dari Mami.

"Katanya mau ngasih?"
Haaa......dengan entengnya Vania menegur Mami yang sudah nawarin tapi nggak jadi metik mangga itu. Tentu saja kami berdua kaget mendengar complainnya dan tertawa bersama.

"Iyaaa Mami mau ngasih, tapi ternyata belum tua. Ntar nggak enak. Nanti aja ya kalau sudah tua."

Begitu Mami menjawab sambil kami teruskan ngobrol. Vaniapun asyik main dan sepertinya nggak peduli lagi dengan mangga tadi.

"Oooo...... Mami bohong ya?"
"Haaa..........bukan bohong sayang, kan Mami bilang nanti kalau sudah tua pasti deh Mami kasih. Jangan sekarang ya, sayang."

Walaaaah...........ternyata Princess cantik masih menunggu Maminya ngasih mangga tadi. Sampai sekarang jika ketemu Mami Vania bilang........" Mami janji kaaan.... nggak bohong??"
"Ya iyalah....masa sih Mami bohong sama Adek?"

He he he .........Maminya sampai maluuuu deh ditegur Vaniaku terus. Susah nih ngomong sama anak cerdas.

Senin, 01 Desember 2008

CALEG PEREMPUAN ???

Waaah.......tahun depan.......yang tinggal selangkah lagi, adalah tahun dilaksanakannya salah satu pesta demokrasi di negeri tercinta, INDONESIA. Duuuuh.... di televisi mulai ramai dilakukan kampanye, iklan, baik oleh partai maupun calon Presiden. Di jalan-jalan, berbagai spanduk sudah dijejer. Wuiiiih....... rame!!

Heiii....ada hal baru nih. Katanya, salah satu syarat bagi sebuah partai adalah harus mempunyai caleg perempuan sebanyak 30%. Plok plok plok ........ kemajuan ya. Ehem.......beda gitu dari yang lalu lalu.

Tapiiiii..........ngemeng-ngemeng, mengapa ya ada syarat seperti itu? Apa karena perempuan protes, atau karena supaya issue caleg perempuannya banyak nggak dijadikan untuk kampanye partai tertentu, he he he.......secara, "suara" perempuan kan lumayan banyak.......nah....kalau kampanyenya "seolah" mengedepankan perempuan kan harapannya partainya banyak dipilih kaum perempuan.........bisa menang deh!! Atau......... karena alasan yang lebih cerdas, supaya kepentingan perempuan terwakili dan diperjuangkan. Ho ho ho ........indahnya..........

Naaah, jika yang dibela HANYA kepentingan perempuan yang ingin eksis, berperan, di luar rumah? Buat apa?? Apa iya mereka itu perempuan yang pantas dibela kepentingannya? Apa iya hanya ukuran materi yang dipakai? Apa hanya perempuan yang memperebutkan "sampah" yang berupa harta dunia dan jabatan fana yang pantas dibela? He he he ........galak amat Dew! Ups......sorry, habisnya dengar yang dibela selaluuuuu kesempatan kerja, kesempatan menjabat, kesempatan bla.... bla....bla......yang sejatinya nggak terlalu penting!

Bagaimana dengan kepentingan perempuan hebat, perempuan cerdas, perempuan bijak, yang berfikir jauuuh ke depan, berpandangan luas dan cerdas, mengedepankan penyiapan generasi?? Yang "memilih" untuk fokus pada penyiapan generasi? Yang mendidik, mengasuh calon pemimpin mendatang? Mengapa mereka justru dipinggirkan hak-haknya untuk dibela? Bahkan oleh kaumnya sendiri........Perempuan? Mengapa menyiapkan generasi justru dibilang hina? Bodoh? Nggak hebat? Nggak keren? Nggak pantas dibela? Tentu saja ini BUKAN mereka yang "terpaksa" di rumah karena memang nggak bisa bekerja di mana-mana lho!! Tapi yang memutuskan dengan kesadaran penuh tentang pentingnya penyiapan generasi, bahkan jika harus mengorbankan eksistensi diri mereka di kancah "wanita karir".

Ayoooo.....berjuang agar perempuan seperti ini mendapat penghargaan yang semestinya. Ayo patahkan patrilinial, yang membuat kaum wanita akhirnya matrek. Hai kaum lelaki........ jangan pernah merasa lebih hebat hanya karena kalian berpenghasilan! Nih akibatnya!!! Tidak ada yang peduli dan mau sepenuh hati menyiapkan generasi, karena ulah kalian yang semena-mena terhadap perempuan santun yang rela membaktikan segenap potensinya demi terbentuknya generasi hebat! Juga karena teganya kalian menyakiti perempuan hebat ini dengan perempuan di luaran, membuat mereka pun ingin keluar! Jangan dikira kalian hebat karenanya!!

Semoga tahun 2009 nanti tidak lagi seperti itu. Dan seterusnya. Semoga semua pihak sadar, penyiapan generasi adalah pekerjaan mulia, tugas sangat penting, urgent, tugas setiap umat manusia, kalau tidak ingin dunia ini rusak binasa oleh manusia sendiri!!!

Masih berebut jabatan dan uang??????????