Halaman

Jumat, 27 Desember 2013

Liburan....Di Surga Dunia

Saat ini hampir semua anak sekolah sedang libur. Setelah menerima rapot, sekaligus bersamaan dengan perayaan hari besar umat Kristiani, Natal, dan tahun baru Masehi. Pantes saja saat aku naik kereta ke Semarang untuk menghadiri rapat banyak orang kesulitan mendapatkan tiket. Kalaupun ada tinggal yang mahal. Beruntung aku selalu siap dengan memesan tiket PP jauh hari sebelumnya agar ada kepastian mendapat tiket sekaligus bisa memperoleh harga murah. Haha......harga selalu aku perhitungkan selain kenyamanan. Jika bisa mendapatkan harga yang jauh lebih murah untuk kenyamanan yang sama, kenapa tidak? 

Berlian2ku pun sekarang sedang libur. Empat2nya. Yang satu Alhamdulillah pulang ke keluarga di Jerman juga kotanya berdekatan dengan kota  tempat tinggal berlianku yg sangat baik, keluarga campuran Indonesia Jerman yg memperlakukan dia layaknya anak. Lumayanlah hemat ongkos dibanding dia pulang ke tante2nya di Belanda atau Belgia. Hehe....bukan itu juga sih, karena dia berencana bekerja full time selama liburan  Natal. Jadi sebisa mungkin ya tetep di sekitar kotanya saja.

Yang tiga lagi? Ya di rumah sahaja seperti biasa. Sejak kecil, berlian2ku biasa menghabiskan liburan di rumah. Bermain bersama, masak bersama, bersih2 rumah bersama, main musik nyanyi teriak2 bersama, maupun kegiatan lain yang kami lakukan di rumah bersama2 dengan hebohnya. Jika kami pergi biasanya sudah kami rencanakan jauh hari sehingga kami bisa menabung sebelumnya. Atau hanya jalan sekitar kota saat kami dinas di daerah, ke pantai atau tempat lain yang murah meriah bahkan gratis. Makanan biasanya kami bawa dari rumah sehingga tidak perlu jajan. Berlian2ku bukan anak mall. Mereka tidak akan ke mall kecuali ada keperluan. Nah.....itu sama kek maknyak. Aku bukan type ibu2 yg suka ngemall. Oleh karenanya mall bukanlah pilihan kami untuk mengisi liburan. Rumah.....itulah tempat favorit kami. Karena bagi kami rumahku adalah surga duniaku.

Selamat berlibur.......😍😄😎👍💗

Kamis, 26 Desember 2013

Rise Of Nations

Bermain adalah kegiatan yang ditujukan untuk mendapatkan kesenangan. Bermain bagi anak membantu mereka memahami dan mempraktekan, kemampuan pengembangan rasa, intelektual, sosial, dan keterampilan sosial. Bermain harus dilakukan atas inisiatif anak dan atas keputusan anak itu sendiri. Bermain harus dilakukan dengan rasa senang sehingga semua kegiatan bermain akan menghasilkan proses belajar.

Game......jaman sekarang ini kok sepertinya permaninan anak2 bukan lagi permainan yang mengasah motorik kasar, motorik halus, kreatifitas mengeluarkan ide, sosialisasi, kerjasama, menyelesaikan masalah, dan kemampuan lain yang seharusnya terasah pada saat anak bermain. 

Permainan yang berbasis tehnologi, berbasis maya, baik yang terhubung melalui internet (on line) maupun tidak (off line) menjadi favorit hampir semua anak. Orang dewasa juga tidak sedikit yang menyukai bahkan kecanduan permainan yang hanya mengandalkan jempol dan mata ini. Sedihnya anak batita pun sudah dikenalkan dengan permainan miskin kesertaan motorik dan sosialisasi yang tentu saja akan mnyebabkan tidak harmonisnya tumbuh kembang mereka.

Aku lebih memilih pasir, kardus bekas, kertas2 bekas tak terpakai, balok, lilin atau tanah liat, serta permainan sederhana lainnya untuk berlian2ku sejak kecil. Aku menyediakan sekarung pasir yang sudah kucuci bersih lalu dijemur untuk mereka mainkan. Setelah selesai maka pasir itu akan kumasukkan karung kembali agar tetap bersih. Kertas bekas akan kami hancurkan lalu kami buat kertas baru atau kami bentuk menjadi mainan sesuka kami. Kardus bekas dll akan kami gunting tempel lipat cat atau apapun untuk bahan kreativitas mereka. Demikian juga lilin dan balok. Lalu boneka, mobil2an, binatang dan pohon dari plastik maupun kayu menjadi teman mereka berfantasi, bermain, menjadi cerita seru maupun cerita meloow karangan mereka sendiri maupun terinspirasi dari buku2 bacaan mereka.




Baru setelah mereka cukup besar, mereka tertarik bermain permainan 'maya', tehnologi, dengan media komputer, HP, maupun gadget lainnya. Dan Rise Of Nation adalah salah satu permainan favorit berlian2 gantengku. Mereka minta kabel panjang yang ternyata mereka gunakan untuk menyambung (link) 2 PC yang ada di rumah sehingga mereka bisa bermain bersama entah itu bermusuhan maupun bekerja sama.


Rise of Nations adalah sebuah permainan komputer berjenis real-time strategy yang dikembangkan oleh Big Huge Games dan diterbitkan oleh Microsoft pada 20 Mei 2003. Rise of Nations menampilkan 18 bangsa yang dapat dimainkan selama 8 zaman sejarah dunia. Pada 28 April 2004, Big Huge Games merilis Rise of Nations: Thrones and Patriots, seri ekspansi dari permainan ini. Tahun berikutnya, edisi emas permainan ini yang memuat edisi awal dan seri ekspansinya diterbitkan.

Permainan berfokus kepada pembuatan keseimbangan antara menyerang, bertahan, dan ekonomi bangsa. Dalam setiap pertempuran, ekonomi adalah hal inti untuk menang. Perlu diketahui juga jika suatu bangsa kehilangan seluruh kotanya, bangsa tersebut telah kalah dalam pertempuran. Keahlian militer juga dibutuhkan di permainan ini seperti kebanyakan permainan lainnya. Termasuk juga pengaturan dan pertimbangan pasukan (sebagai contoh, kavaleri dapat lebih mudah dibunuh dengan menggunakan Pikemen daripada Cannon). Unit "Jendral" juga dapat dibuat dari benteng untuk membantu tentara dalam jangkauan tertentu.

Lima taktik formasi tersedia, termasuk kemampuan untuk mengecilkan atau memperluas garis pertempuran. Saat sebuah taktik formasi dipilih, unit yang terkait secara otomatis mengubah posisi mereka secara berurut, tipe unit yang cepat di depan unit yang lebih lambat, sehingga unit yang berada di samping rentan diserang.
Dengan cara yang mirip seperti catur, sedikit kesalahan strategi di awal permainan dapat menjadi masalah besar nantinya. Contohnya, jika pemain memulai dengan pengaturan nomaden (di mana tidak ada kota saat permulaan) adalah hal yang bijak untuk mencari wilayah yang memiliki sumber daya yang memadai sebelum membangun sebuah kota, karena tanpa sumber daya tidak ada tentara dan pemain akan kalah.

Asyik sekali mereka bermain, kadang mereka bermusuhan, sering mereka berteman lalu bersatu melawan komputer. Ayahnya juga ikut dalam permainan jika sedang memungkinkan. Dalam permainan ini berlianku belajar "MEMBANGUN NEGARA". Mereka harus tepat apakah membangun pendidikan, ekonomi, ataukah militer yang diutamakan atau didahulukan. Suka sekali aku jika mendengar mereka berdiskusi tentang bagaimana mereka harus merintis, membangun, juga mempertahankan 'negara'nya.

Permainan yang sangat bagus, bukan? Bukan permainan yang berantem berdarah2, atau yang bersaing tanpa tujuan, juga bukan permainan yang merusak karena menyebabkan anak kecanduan.

Jadi......sudahkah kita ajak anak memilih permainan baik alat maupun jenis permainannya agar mendukung tumbuh kembang mereka??

Be wise....................Children are our future........