Halaman

Minggu, 26 Januari 2014

Matching......


Hmm....lagi pengen cerita lagi, tentang berlian2ku tentunya. Hehehe.....

Berlian2ku itu beda2 kesukaan, beda2 sifat, beda2 treatment yang harus kuterapkan tentunya. Ada berlianku yang rapi jali bahkan terlihat sejak dia bayi, hahaha......ya, saat bayi dia tuh rewel jika hendak pipis dan makin rewel setelah kuyup. Lalu menjadi tenang jika aku sudah membersihkan, waslap, bedaki, ganti popok bersih wangi. Lelap lagi dia dengan sunggingan senyum di bibir gantengnya itu. Tapi ada juga yang cueks banget meski dia pipis bahkan bab, tetep angler.......tidurnya bagaikan bayi. Lho?? Emang dia bayi. Itu terbawa sampai dia anak-anak, remaja, dan sampai sekarang. 

Si rapi jali saat anak-anak setiap selesai mandi sore akan berbaju komplit ikat pinggang, sepatu, dan topi, lalu tas punggung kecil hasil karyaku yang diisi saputangan handuk kecil untuk lap keringatnya, celana ganti, dan minuman akan dia gendong ke mana2 saat dia main. Dan itu bertahan rapi hingga malam. Sedangkan si cuek, jika sudah mandi sore, rapi jali, ganteng, harum, maka gak sampai lima menit kemudian sudah amburadul, keringetan sana sini, baju berantakan, dan pulang dengan sepeda roda duanya yg akan dia luncurkan saat dia sudah turun sehingga sepeda itu mendarat sendiri nyusruk apa aja di depannya. 

Sampai sekarang masih seperti itu, si rapi tetep suka rapi dan teratur. Si cuek demikian juga, tetep berantakan asal nutup aurat. Pernah saat SMP gurunya si berlian cuek dengan hati2 menegurku; "Maaf ya Bu, maaaf banget kalau saya meminta agar putra ibu bisa ke sekolah dengan baju yang lebih rapi. Mungkin ibu terlalu repot sehingga terlewat bahwa putra ibu baju seragamnya sobek." Hahaha......lalu kubilang ke ibu guru baik hati itu; "Ibu silahkan datang ke rumah saya dan akan saya tunjukkan tumpukan celana panjang biru dia yg masih baru karena tidak dia sentuh. Ada 3-4 celana biru dan baju putih baru Bu." Akhirnya beliau mengerti begitulah murid kesayangannya si ketua OSIS cuek itu.

Si cantikku beda lagi. Dia emang cewek tulen. Terkadang rela tidak nyaman demi penampilan kece, cantik, menarik. Hallaaah.......usia juga baru berapa, sudah mikirin penampilan. Entah siapa yg dilihat yang ditiru. Suatu hari sehabis mandi tumben2an dia minta aku yang milihin bajunya. Karena aku sedang repot, maka kusarankan agar dia memakai celana dalam dan singletnya terlebih dahulu sambil menungguku menyiapkan bajunya agar dia tidak kedinginan.

"Lho? Kok adek masih belum pakai singletnya?" tanyaku heran.

'Nunggu Mama pilihin baju.' jawabnya kalem sambil masih meringkuk di balik handuknya.

"Kan Mama sudah bilang, pakai saja dulu singlet dan celana dalamnya. Adek bisa ambil sendiri kan cantiiik?" 

'Iya Mama.....adek akan ambil sendiri. Tapi adek harus tahu dulu baju apa yang akan Mama pilihin, biar adek bisa cari singlet dan celana dalam yang matcing sama bajunya.'

Gubraaaaaggggggg....................

Sabtu, 18 Januari 2014

Karena Mereka Sudah Tua

Rambut putih atau uban umumnya dimiliki oleh mereka yang sudah berumur ...
Seperti biasa....aku mau cerita tentang princess kecilku lagi, gadis tercantik sedunia (kataku) yang jendil, lucu, pinter (kataku lagi), dan ceriwis bukan main. Sejak bangun tidur hingga tidur lagi, dia tidak pernah diam. Baik gerakan fisiknya maupun ceriwis mulutnya seolah menjadi penanda bahwa dia ada di sekitarku. Saking tidak bisa diam, terkadang pada saat dia sedang makan minum pun dia hentikan sejenak aktifitas mulutnya itu untuk mengatakan sesuatu yang tidak sabar ingin dia utarakan. Jika aku tegur agar dia telan dulu selesaikan dulu makanan atau minumannya baru dia boleh berbicara, maka dia dengan gesitnya menjawab; 

"Mama.......adek sudah gak tahan untuk ngomong karena dia sudah loncat2an di otak adek minta diomongin."

Walaaaah........ya sudah aku hanya bisa memintanya agar hati hati karena bisa saja dia tersedak, keselek bahasa sononya, hahaha..... Begitulah dia, tidak pernah kehabisan ide dan bahan untuk berceloteh sepanjang hari. Informasi yang dia terima selalu membuatnya berpikir, menganalisanya, lalu dia keluarkan postulat berdasar hasil pemikirannya yang lucu namun seringkali di luar dugaan kami. Ya......kenyataan bahwa yang dia sampaikan benar meski menohok.

Salah satu kesukaannya akhir2 ini saat ayahnya pulang adalah......memeriksa rambut ayahnya apakah ada uban atau tidak. Lalu dia sibuuuk serius menekuni tiap mili permukaan kulit kepala ayahnya. Dia akan makin serius namun girang karena upaya pencariannya membuahkan hasil jika dia menemukan sehelai dua helai rambut putih ayahnya. Rambut ayahnya yang tebal cukup menyulitkannya mencari uban yang memang baru beberapa helai singgah di sana. Hampir setiap ada kesempatan dia akan menawarkan kepada ayahnya untuk diurusi, apakah itu dicari ubannya, dibersihkan kulit kepalanya, atau kadang dia membersihkan muka ayahnya, facial. Hahaha........dasar anak gadis lucu.

Suatu malam aku iseng, pengen aja gangguin dia.

"Dek.....setiap hari kok Papa yg diurusi? Sesekali Mama kek." rajukku manja. Sejenak dia hentikan kegiatannya dan menengok ke arahku sambil menghela nafas panjang, sok tua.

"Mama......memangnya Mama mau diurusin apanya? Muka Mama itu bersih, gak ada jerawatnya, kotorannya. Rambut Mama juga bersih gak ada kotorannya. Apanya yang adek urusi. Kalo Papa kan sering kotor, kasihan Ma karena Papa sering naik kereta.

"Yaa.....Mama juga dicari ubannya, ada apa tidak." aku tetep menuntut dengan makin manja nadanya. Eh....si cantik malah nengok dengan kaget, menghentikan kegiatan asyiknya, dan marah sama aku. Hikcs.....

"Mama......Mama itu gak mungkin ada ubannya. Mama kan perempuan, mana mungkin kan ada ubannya. Kalo Papa memang ada, kadang banyak." waduuuh.......dia sampai kacak pinggang yang membuatku ingin cium keteknya yang ledis itu. Mas2nya.....tentu saja gemes banget pengen ciumin bibir monyong dan mata melotot itu.

"Tapi dek......teman2 Mama aja sudah ada kok yang banyak ubannya. Mereka juga perempuan kayak Mama." aku teteeeep ngeyel, ingin tahu dia si tukang debat, tukang ngeyel ini kalo dieyelin kayak apa. Hihihi........

"Ya pasti aja teman Mama ada ubannya, karena mereka sudah tua. Mama kan masih muda."

Dhueeeeeenk.........................


Rabu, 15 Januari 2014

Menjadi Pintar Tidak Harus Mahal


Seringkali orang yang melihat kemampuan berlian2ku mengira mereka bisa ini itu karena aku dan pacarku berduit, mampu memberi fasilitas mahal, sekolah mahal, kursus mahal, dan berbagai alat bantu belajar mahal di rumah kami. Mmm.....bener gak sih? Ah, bisa benar bisa juga tidak. 

Mempunyai seorang ibu yang dengan suka rela memilih fokus mengasuh mereka dibanding karir sebagai Fungsional Pemeriksa Pajak di jaman DJP belum modern, mendapatkan ASI eksklusif yang diteruskan full sampai usia mereka 2 tahun tanpa susu kaleng  dan mereka minum langsung dalam dekapan mesra penuh cinta dari maknyak gak pake botol yang diisi ASI hasil peras2 dan dibekukan, melalui semua hal bebas bertanya dan berkreasi dengan mama tercintrong sepanjang hari setiap hari, ehem.....mungkin bisa dibilang fasilitas mahal ya? Uhuk........muji diri sendiri ah.....hahaha......ssstttt......jangan marah donk, itu kan kataku sendiri. Kalian juga bebas kok berpendapat, bahkan jika bertolak belakang dengan pendapatku. :D

Misal nih, saat mereka lihat berlian2ku bisa baca saat usia masih uprit banget, maka mereka akan tanya, les di mana, kursus apa, bimbelnya yang mana, toddler di mana? Hadeeeh.......padahal nama todller kerennya itu adalah DEWI, dan gak pake cara2 bimbel atau kursus, hanya dengan memberi contoh, memotivasi, yaa.....intinya pamer ke berlian2ku tentang enaknya bisa baca. Dan mereka sendiri yang akan sangat minat baca. Sudah baca http://mama-ibuindonesia.blogspot.com/2013/03/ceka-ceki-ceka.html ? Begitulah mereka pengen belajar baca dan lalu pinter baca di usia unyu tanpa paksaan atau les2an segala.

Demikian juga saat mereka bisa berbahasa asing. Iya sih jika ada kebutuhan ya lalu mereka les, bener. Tapi.....tidak semuanya begitu. Tergantung juga dengan kemampuan keuangan kami, waktu yang mereka punya karena aku sangat tidak suka berlian2ku menjadi sangat sibuk sampai kehabisan waktu bermain mereka. TIDAAAAAK........mereka tetap harus tumbuh sebagai anak2 normal yang suka dan banyak bermain. Miris jika aku mendengar teman bercerita tentang anaknya yang pergi pagi banget dan sampai rumah jam 7 malam, karena selain sekolah dia harus bimbel dan kursus ini itu. Setiap hari harus gendong backpack berisi buku2 tebal dan laptop. Sementara berlian2ku bahkan kutolak saat ditawarkan masuk RSBI, program akselerasi, dan program2 'istimewa' lain yang menurutku.......menurutku lho ya......menurut orang lain ya bebas....sekali lagi menurutku akan membuat berlian2ku terkurangi waktu bermainnya, mereka akan kehilangan masa tumbuh kembang normalnya. Karena bagiku akademis adalah hal mudah, dan bukan segalanya. Akademis hanyalah bagian kecil dari proses pendidikan. Akademis memang bisa dibuat akselerasi, dicepetin, disengkakne kalo bahasa Londonya, tapi dalam tumbuh kembang anak itu ada hal tertentu yang matang seiring waktu. Gak bisa dipaksa cepet. Aku lebih seneng mereka juga mengembangkan pribadi mereka, kecerdasan sosial mereka, emosi, tepo sliro, kreatifitas, dll selain akademis.

Sekali lagi.......itu menurutku. Hahaha.................sak karepe dhewe!

Berlian2ku juga suka belajar bahasa asing. Masing2 punya selera sendiri bahasa apa yang ingin mereka kuasai. Sulungku karena memang minat kuliah ke Jerman ya otomatis belajar bahasa Jerman dan harus bersertifikat sebagai salah satu syarat administrasi mendaftar dan tes masuknya. Entah karena bisa bahasanya atau memang pinter, clegux.....maka ada 4 Universitas keren di sana yang menerimanya. Hehehe.....maaf ya ganteng, kalo mama norak! Salah satunya di Achen, tempat Habibie menimba ilmu. Yang nomer 2 bahasa Perancis, lalu yang krucil2 baru English aja karena bacaan atau film atau berbagai tutorial in English aja yang mereka ingin bisa mengikutinya.

Rupanya mereka tidak puas. Terprovokasi ayahnya yang sedang kursus bahasa Jepang dengan pengantar English, mereka pun juga ingin menambah kemampuan bahasa asing mereka. Ganteng sulung yang sudah mendahului ayahnya sempat diskusi dan minta saran kami bahasa apa yang sebaiknya dia pelajari, Perancis, Itali, Spanyol, atau Rusia, atau apaaa??? Hahaha bingung milih dia. Dia belajar bahasa asing lainnya dengan perantara bahasa Inggris. Lalu berlian ganteng nomer 2 kami milih bahasa Italia dengan pengantar bahasa Perancis. Krucil2 dua yang unyu2......memilih mendengarkan ayahnya dan mas2nya ngomong dengan bahasa masing2 lalu mereka nebak dalam bahasa Inggris.

Duuuh.......berapa biaya kursus2 itu ya? Iiiih.....wajar aja pinter wong fasilitas lengkap, biaya mahal. Hehehe........semuanya gretong lho. Gratuit! Gratiiiiis..... Gak pake bayar sama sekali kecuali internet bulanan di rumah yang murah juga buat sekeluarga. Karena kursusnya via internet. Di Open Culture. Linknya.....  http://www.openculture.com

Ahaaa.........menjadi pintar tidak harus mahal kan?????

Jumat, 03 Januari 2014

Tanda Bibir


Menjelang pergantian tahun memang anak sekolah libur. Demikian juga berlian2ku termasuk princess. Mereka libur selama dua minggu. Mereka umprek2an, main bareng, teriak2 bareng, nyanyi bareng, nonton Simba bareng, baca bareng, main barbie bareng, main bola bareng, pokoke serrruuuu...... Sampai2 si cantikku yang sudah janjian nginep bareng sama sepupunya yang seumur dan sama2 perempuan yang sama2 sudah sangat saling rindu, jadi ragu untuk pergi. Dia masih sangat menikmati kebersamaan dengan mas2nya.

Maka sepupunya, si cantik ponakanku itu.......manyun! Sebel! Sampai merayu2nya agar mau nginep bareng seperti biasa jika mereka libur.

Laluu.......soulmate dia yg lain, neneknya, menjemput ngajak si princess nginep sama sepupunya. Yaa jadilah mereka berempat cewek2, gadis2 cantik kami itu nginep bareng. Karena tante dan Oomnya dari Belanda juga berencana datang maka mereka pun senang sekali karena seperti biasa dari airport tengah malam setelah terbang seharian mau langsung istirahat maka diajak nginep di hotel yang sudah dipesan jauh hari oleh tantenya itu. Mereka berempat tiga cucu cantik mungil dan neneknya sekamar. 

Yang jadi masalah.....sepeninggal adik cantiknya, rumah jadi sepi. Mas2nya hanya main berdua, tanpa ada yang bisa mereka ciumi, gangguin, mereka ajak main bola, pun tidak ada yg merengek minta ditemani main barbie. Mas2 kesepian tanpa princess kami. "Kalo lewat rumah barbie gak lihat si rambut kriwil panjang duduk sambil ceriwis di depannya kok aneh ya Ma." mas2nya curhat ke aku. Aku hanya senyum sambil bangga dan seneng karena mereka akrab saling sayang saling membutuhkan.

Aku dan ayahnya yang harus rela bercapek2 mondar mandir nengokin mama, adik2, dan bidadari2 itu ke daerah tangerang sana. Seperti biasa, berlian2 ganteng males ikut. Mereka lebih suka main di rumah berduaan meski setiap kami pulang mereka menyambut sambil mencari2 adiknya di jok belakang. Dan.....mereka akan kecewa berat karena adiknya gak ada. Hahaha....................

Kemudian saat kami pulang dan adiknya ada bersama kami, mereka berdua menyambut adiknya bagaikan fans yang menyambut idolanya. Mereka teriak2 kesenengan sambil mengucapkan "tanda bibir dek......tanda bibir......mas minta tanda bibirnyaaaa......." Tentu saja aku dan ayahnya heran dan tidak mengerti apa maksud mereka. Mereka cekikikan senang karena kami tidak mengerti bahasa mereka. Tapi akhirnya mereka jelaskan bahwa kalo ketemu idola kan orang minta tanda tangan, kalo kami ketemu adek ya minta tanda bibir alias CIUM.

Gubraaaaagggg...............................