Halaman

Minggu, 16 Desember 2007

KESEHARIANKU

Sebelum subuh, saya bangun, ambil air wudlu, memasak air, dan menyiapkan mug-mug dengan ramuan minuman kesukaan suami dan anak masing-masing di dalamnya. Ya, saya akan tinggalkan semua itu nanti jika masuk subuh untuk shalat terlebih dahulu. Jika saat air mendidih bayi cantik saya minta ASI, maka suami atau anak laki-laki sulung saya tinggal menyeduh semua minuman yang telah saya siapkan sesuai kesukaan mereka masing-masing.

Sambil masak air, saya menyiapkan sarapan untuk suami, anak-anak, dan bayi saya, agar saat nanti bayi saya bangun makanannya sudah hangat (tidak panas).

Adzan subuh berkumandang, suami dan anak-anak ke Masjid, saya shalat di rumah. Setelah semua siap, saya akan kembali ke bayi cantik saya agar tidurnya kembali lelap karena ada saya di sisinya. Jika memungkinkan saya menyapu seluruh rumah.

Jam 7.00 anak ketiga saya harus berangkat ke sekolah dengan sepedanya. Sambil mengawasi dia mandi, berpakaian, dan berkemas, saya suapi bayi saya, dan mendengar laporan karyawan yang akan berangkat ke kantor. Setelah makan, dia mandi, dan kami berdua bermain bersama.

Jam 9-10 an adek bobok, saya masak, bersih-bersih, siapin makan siang si cantik supaya saat bangun tidur makanannya sudah hangat tidak lagi panas. Jika tidak ada keperluan keluar rumah, saya membuka komputer, internet, cek e-mail, cek bisnis, telpon, dll. Sambil mengerjakan itu semua, saya buka komputer, on line. Seleksi E-mail yang masuk (200-300), baca yang perlu atau ingin dibaca. Balas kalau perlu atau ingin juga.

Ops, shalat dzuhur, suapin baby, siapin minuman hangat di termos untuk suami dan 3 jagoan ganteng, eeee........... tahu tahu ganteng kecil datang dari sekolah. Sambil mendengar “laporan” nya tentang kesehariannya, tetep ngurus princess kecil. Mandiin baby, main sama baby dan jagoan kecil, jagoan-jagoan besarpun satu persatu datang dengan “laporan” masing-masing. Wuih ........rame lho mereka dengan “heboh” saling cerita dan godain. Yang pasti si kecil jadi pusat perhatian mereka dengan tingkahnya yang selalu ada penambahan kepandaian.

Maghrib, semua ganteng saya shalat jama’ah di masjid dekat rumah. Isya juga. Malem, setelah suami pulang, nemani suami makan, ngobrol, “laporan” juga dia he he he, dan....saat suami bercengkerama dengan anak-anak, saya bersih-bersih rumah. Yah, biasanya mereka menggunakan satu ruang tumplek bleg di sana. Jadi, saya lebih leluasa membersihkan rumah. Nyapu, ngepel, cuci piring, dll. Setelah baby tidur (biasanya suami juga tidur) saya setrika baju.

Ups, selesai semua. Cek semua persiapan besok pagi, keperluan suami, anak-anak, ok?! Sikat gigi, wudlu, shalat, sedikit meregangkan badan, saya siap mengistirahatkan anugerah Allah ini agar segar lagi keesokan harinya. Jika terbangun dini hari, saya shalat malam dan tidur lagi.

Nah, kembali lagi ke awal. Tapi, jika saya sangat capek atau baby nggak mau ditinggal, maka pagi hari sudah bisa jalan tanpa saya bangun setelah shalat subuh. Biasanya ini terjadi jika siangnya saya mesti pergi, nyetir sendiri, bawa baby, macet, bla bla bla.

Tidak ada komentar: