Halaman

Kamis, 06 Desember 2007

MENYAPIH BAYI

Pertengahan Oktober 1994

Umur anakku sudah 2 tahun. Hmmm.......... aku harus menyapih dia dari ASI sesuai perintah Al Qur’an susukan anakmu selama 2 tahun. Ya, aku harus menyapih dia dan pasti bisa, karena itu perintah Allah. Allah tidak mungkin memerintahkan sesuatu pada kita manusia kalau hal itu tidak bisa dilakukan. Yah, itu keyakinanku, prasangka baikku pada Allah.

Jujur? Aku sebenarnya juga bingung. Lha kan ini pengalaman pertama karena anak pertama. Sudah banyak masukan (yang sayangnya negatif) yang pernah aku terima selama ini sejak orang tahu aku memberi ASI full (tanpa susu formula) hingga anakku umur 2 tahun. Waduuuuh................ gimana niiiih............???

“Dicampur (diselingi) susu kaleng lho, nanti dia nggak mau susu kaleng kalau sudah disapih!”
“Waduh........... nanti kurang gizi lho, anak laki-laki kan perlu susu banyak, nyusunya kuat, kalau nggak ditambah susu kaleng nanti nggak cukup.”
“Waah............. siap-siap aja nyusuin anak sampai besar. Kalau nggak dibiasakan minum susu kaleng juga, nanti susah disapihnya.”
“Bu Dewi siap-siap nanti bengkak kalau nyapih, sakiiit sekali kalau anak biasa hanya ASI tiba-tiba disapih. Makanya jangan hanya dikasih ASI aja, disambung aja kalau sudah setahun. Nggakpapa kok, tambah bagus malah!”
“Ha ha ha.......... selamat capek ya Bu, pasti Hafizh rewel banget saat disapih. Dititipin aja ke suadara saat disapih.”

Wow, agak khawatir juga nih menjelang penyapihan. Akhirnya aku meneruskan mencari “ilmu” lagi sebelum menerapkannya pada “berlian” ku. Setelah selama ini mencari dari berbagai referensi bacaan, dokter maupun paramedis saat imunisasi, maka sekarang aku “berburu” dari pengalaman Ibu lain yang pernah menyapih.

Weee............ lhadalah........... kok negatif semua gitcu ya tanggapannya? Apa iya sih aku salah? Kan aku cuma ngikuti "manual" nya aja, Al Qur'an. Susukan anakmu selama dua tahun! Lhaaa........... ya aku manut aja!!!

OK, hari ini action dimulai. Seperti pengalaman orang, aku olesi payudara dengan berbagai makanan (bergantian setelah makanan 1 tidak sukses beralih ke yang lain) yang rasanya “tidak enak” namun aman bagi bayi gantengku yang dempal itu. Mulai dari butrowali, air daun pepaya, dll. Namun anakku ganteng, pinter, cerdas, yang memang sudah pandai berbicara sejak umur setahun ini berkomentar (sok tahu..........atau cerdas ya?!) ha ha ha.................:

“Waduh Mama mandinya nggak bersih ya, kok masih kotor?”
“Kok rasanya nggak enak gini sih Ma, makanya kalau mandi disabun yang bersih ya.”

Dia kemudian mengambil waslap, dicelup air, dan digunakan untuk membersihkan sebelum mulai minum ASI (ikutan mamanya kalau melap dia pakai waslap). Setelah dia rasa bersih, dia mulai minum dengan nyaman. Ncut......ncut...........glek.........glek.

"Naaa........... gini kan enak, Ma. Nggak pahit lagi deh!"

Ups, gagal deh nyapihnya. Jangan jangan bener kata orang. Tapi aku tetap yakin dan tidak putus asa. Akhirnya, aku ajak jagoan kecilku duduk, dan...............(betul sekali) berdiskusi. Ha ha ha............... memang diskusi “ala kami” ini sering aku gunakan untuk mendidik berlianku.

“Mas, sekarang kan ganteng mama sudah hampir umur 2 tahun. Sudah gede ya? Tinggal beberapa hari lagi lho.”
“Trus kenapa, Ma?”
“Ya menurut Al Qur’an sih, Mas sudah harus Mama sapih, nggak boleh lagi minum ASI.”
“Trus Mas Hafizh minum apa dong Ma?”
“Minum susu formula, nanti kita belanja di supermarket. Mas boleh milih sendiri susunya. Gimana?”
“Ya sudah, tapi kalau Mas pengen boleh nggak Ma sekali-sekali?”
“Waaah, ya sudah pasti boleh kalau Cuma sekali-sekali. Dan........., jangan lama-lama ya, malu kan sama Allah kalau sudah besar masih minum ASI.”

Alhamdulillah, ternyata hanya perlu satu minggu untuk menyapih “berlian” ku yang memang cerdas luar biasa ini. Tanpa bengkak, rewel, dititip, atau yang lain. Dasar anak hebat, susu formula bergelas-gelas dia habiskan dalam sehari sejak disapih. Makan juga tetep OK. So, setelah disapih badannya yang dempal tidak menyusut seperti perkiraan orang.

Memang, anak adalah manusia kecil yang sudah sempurna diciptakan Allah. "Berlian" mereka itu. Tinggal bagaimana kita orang dewasa di sekitarnya menjaganya, memoles, shaping, dan cutting agar kilaunya makin terpancar menerangi sekitarnya. Nah, cara ini kemudian aku akan terapkan untuk adik-adiknya nanti.

Menyapih bayi............... siapa takut???

8 komentar:

rizkiki mengatakan...

subhanallah...,anaknya pintar ya..!
sejak setahun udah pintar ngomong?gimana stimulasinya bu?

Unknown mengatakan...

Stimulasinya biasa aja. Sejak di kandungan biasa diajak bicara. Setelah lahir, diterusin diajak bicaranya dengan lagu, do'a, dll. Lalu.......... tiba2, ajaib, dia bicara! Ha ha ha.......... Alhamdulillah, semua anak saya bisa bicara sejak usia setahun. Bisa jalan malah sebelum setahun.
Anak memang perlu diasuh dan dididik langsung oleh profesional. Oleh Ibunya!! Makanya jadi Ibu harus pinter, inovatif, rajin, educated! Jauuuuh lebih diperlukan ilmu untuk menjadi IBU dibanding jadi "hanya sekedar" wanita karir.

Anonim mengatakan...

subhanallah...salut tuk mama dewi.smg usahaku utk menyapih aza dlm mgg ini lancar...amien...

Unknown mengatakan...

Amiiin........... Semoga Aza bisa disapih dengan baik, lancar, tambah sehat dan berkah. Yakin saja sama Sang Pemilik Aza, Allah!!!!

Good luck!

Vemmy D Ayudia mengatakan...

Subhanallah, mbak Dewi...lancar bgt menyapihnya...tapi ada acara tangis2 ngga? Ada acara tega2an ngga?

Unknown mengatakan...

Alhamdulillah, sejak anak pertama 14 th lalu sampai yg keempat 5 bulan lalu penyapihan lancar tanpa tangis2an, tega2an, dll. Semua murni diskusi dan penjelasan jujur ke mereka. Sejak masih di perut biasa diajak diskusi. He he he.............. Ayooo!!!! Kalian PASTI juga bisa hanya perlu YAKIN pada Allah dan usaha yg benar.

Good luck all.

Ummu Syifa mengatakan...

Menarik sekali. Saya juga baru tiga hari ini menyapih, juga dengan diskusi. Alhamdulillah lancar, walo sesekali terbangun di malam hari teringat minta nenen :D

Unknown mengatakan...

Seeep, betul Ummu Syifa. Biasalah masih bangun2. Ayo Ibu Indonesi, beri hanya ASI (jangan ditambah susu formula) hingga anak usia 2 tahun! PASTI BISA.