Halaman

Selasa, 20 Mei 2008

BIENVENUE A PARIS

PARIS.

Ya, aku pergi ke Paris dengan naik bus international dari Berlin, Kopenhagen, Bruxels, sampai Paris. Hei.....biarpun hanya bus, tapi rutenya international. he he he.....so, jangan kaget kalau tiba-tiba ada pemeriksaan Paspor.

Lhaaa....Vaniaku kadang rewel juga. habis, nggak bisa jalan-jalan. Tahu kan, Princess cantik nggak bisa diam lama-lama. Hm.....perjalanan ternyata terlewati juga. Ganti naik metro dengan jurus "sok tahu" menuju berbagai tempat di Paris. Tiket terusan yang aku beli tentu saja membuat petualanganku untuk bermetro terpuaskan. Salah naik? Biasa.... namanya juga bukan penduduk setempat. Ya tinggal naik lagi yang lain, toh bayarnya sudah di depan.

Ada yang bilang kalau di Paris, orang-orangnya cenderung "arogan". Jadi susah nanya-nanya, karena mereka nggak mau berbahasa Inggris. Maunya memakai Bahasa Perancis.

Waduuuh......kok kami agak bingung ya di suatu stasiun metro. Mau naik nomer berapa dan arah mana? Sudah malam, takut juga kalau harus balik kejauhan karena salah arah.

"Bonjour"
"Speak English?"
"NO"
"Pardon, Bla bla bla ...."

He he he malu, takut salah nulisnya. Kalau ngomong sama mereka ya "sikat" aja. Nggak pake malu-malu, lha sudah pasti dia tahu banyak salahnya. Yang penting kan dia ngerti maksudku. Lha kalau di sini? Yang tahu bahasa Perancis pasti canggih grammernya, spellingnya, ya aku kelaut!! Ntar deh mau belajar, biar kalau ke sana sudah cas cis cus. Biar orang Perancisnya aja minder! Ha ha ha belum-belum sudah sombong!! Jangan donk, rendah hati, gitu lho.

Kami akhinya bertanya ke salah seorang bule yang alhamdulillah orangnya ramah dan ..... nggak bisa bahasa Inggris. Puyeng nggak sih? Ya sudah terpaksa mendengarkan penjelasannya dengan Bahasa Perancis yang sangat jelas karena dia mengucapkan dengan lambat (tahu kalau aku nggak bisa, tapi nggak ada pilihan karena dia juga nggak bisa bahasa Inggris.....apalagi Bahasa Indonesia). Naaah karena mengerti, aku jawab dengan Bahasa Perancisku yang sebenarnya amburadul n patah-patah. Weee.... lha kok begitu dia tahu aku bisa menjawab keterangannya, langsung dia CAS CIS CUS seperti ngomong dengan orang yang Bahasa Perancisnya OK. Lhaaa... kelabakan deh akunya.

So, aku konsentrasi penuh agar bisa menangkap, setidaknya penjelasan yang memang aku butuhkan. Kamipun akhirnya bisa melalui perjalanan yang menyenangkan dan sukses di Paris. Dan.....capek! Lha wong kemana-mana jalan, naik metro, sambil bawa Vania. Sok jadi local people, biar ngirit!

Ha ha ha....lain kali jangan SOK TAHU !!

Sabtu, 17 Mei 2008

ENGLISH? ALHAMDULILLAH......

Hhhh....... hari-hari di Brusel cukup menyenangkan. Cuaca yang bersahabat sangat melegakan. Meski kadang memang duingiiin......, but masih bisa di "handel". Ha ha ha ..... padahal ini sudah spring lho? eee.....masih kedinginan juga. Princess yang "ternyata" cocok dengan makanan eropa, waah.... sangat memudahkanku. Nggak repot cari makanannya.

Waktu di Rotherdam, aku sempat agak "kesasar". Ha ha ha... biasa.... sok tahunya kambuh. Merasa tahu arah, nggak ngikuti yang biasanya, yang sudah diinformasikan adik yang memang stay di sana. Ya sudah, ternyata......kelaut....he he he.

But, untungnya di sana masih banyak orang yang faham n bisa komunikasi dalam bahasa Inggris. So, masih bisalah kita tanya sana tanya sini. Eeee.... saat di Brusel? Waaaa...... mereka pada nggak bisa ngomong selain bahasa Perancis. Atau.....bahasa Belanda n Jerman. Lhaaa........????

Hei.........kemarin aku sedang di sebuah swalayan, belanja susu buat Vaniaku. "Bonjour...., you speak English?"
"Yes."
"You come from Indonesia?"
Bla bla bla .........

Weee.....senengnya ada yang ngajak ngomong bahasa yang aku mengerti, setelah beberapa hari aku seperti orang yang nggak bisa ngomong. Mana dia tahu dan ngenalin aku dari Indonesia tercinta. Ya sudah deh, kami ngobrol ngalor ngidul bagaikan sahabat lama nggak ketemu. Ternyata dia pernah ke Indonesia.

Keluar dari sana kok ada yang ngomong bahasa Indonesia? O.....ternyata ada orang dari KBRI yang ngobrol dengan adikku. Lhaaa....;senengnya hari itu. Aku tidak lagi "bisu".

Malam ini aku akan menghadiri undangan weddingnya orang Maroko. Ntar aku ceritain yaaa.................Bon soir.

Kamis, 15 Mei 2008

NGEBLOG DARI BRUSEL

Haii.....hari ini aku sedang di Brusel. Hari ke 5 ku di Eropa. Hmm....udara sangat berpihak pada Princessku. Just like di puncak. Padahal, 2 minggu lalu katanya masih FREEZY, dingiiiin banget, salju, angin, dll. Wah...pokoke Allah sayang banget sama aku. Bawa Princess cantikku ke sini n cuaca OK.

Nggak ngira lho masih bisa nulis di sini saat aku di Eropa. So, ngapain nunggu pulang to? Oleh-olehnya aku cicil ya..........

Bahasa Perancis yang aku pelajari 10 tahun lalu, itu juga ala kadarnya, ha ha ha..... ternyata, BLAS....nggak berbekas. Pakai komputer aja masih "semi meraba-raba". Disamping bahasanya, heiiii......tutsnya juga ngacak! So, agak kelabakan mencetnya. Dasar! Untung nggak ada yang lihat aku nulis di komputer ini. Hi hi hi....pada ngobrol di ruang lain. Vaniaku juga sedang tidur. Whaaaa.....MERDEKA!!

Ya, di Brusel memang menggunakan 2 bahasa, Perancis dan Belanda. Ya sudah, ke laut deh aku. Untung Aku masih bisa menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Tarzan. Ha ha ha...... Tapi dikit-dikit aku ngerti lho apa yang mereka bicarakan. Kalau sudah gitu, aku sering iseng dengan menggunakan bahasa Jawa sekalian. Emangnya mereka aja yang bisa bikin kita pusing?? Biar mereka juga pusing. Nggak sih, aku jadi pengen belajar lagi bahasa Perancis atau Belanda.

Waaah........sepertinya aku harus pergi nih. Nanti disambung lagi ya. Do'ain nggak tersesat, soalnya, kali ini aku mau pergi sendiri (tanpa orang lokal / yang ngerti Brusel) dengan public transportation. Ha ha ha memang suka sok tahu di manapun suka coba-coba! Bye now!

Sabtu, 10 Mei 2008

PAMIT DULU, YAAA ...............

Hai semuaaaa........

Waduuuuhhhh.........maaf sekali yaaa........mulai besok aku mau libur dulu ngeblognya. Nanti aku akan mulai nulis lagi kalau sudah pulang. Semoga banyak oleh-oleh yang bisa aku ceritakan di sini.

Hmm.............................cu....................

Jumat, 09 Mei 2008

PRINCESSKU MIRIP BULE ??

Dulu, beberapa bulan yang lalu, aku mengurus Paspor untuk Princess cantikku. Hm....aku memang selalu ngurus sendiri Paspor untuk aku, suamiku, dan anak-anakku. Disamping "ngirit" aku juga jadi tahu proses pengurusannya. Lumayan......tambah ilmu dan pengetahuan, sekaligus penghematan pengeluaran.

Naaah....aku juga jadi tahu ada perubahan dalam urusan per- Paspor- an. Ha ha ha.... Dulu, anak-anakku semua ikut ke Pasporku karena umur mereka belum lagi 12 tahun. Malahan sampai sekarang masih "ndompleng" di Pasporku, karena masa berlakunya yang masih lumayan. Sayang kan.......ngurus lagi berarti keluar biaya lagi. Lagian juga mereka belum ada rencana pergi ke LN sendiri, tanpa aku.

Weeee......lhadalaaah..... saat ngurus untuk Vaniaku yang baru umur setahun, sudah harus mempunyai Paspor terpisah. Aku hanyalah "viguran" yang ikut difoto untuk verifikasi Paspornya.

Saat ngurus, aku memang selalu sendirian. Suami dan anak-anak tinggal datang saat foto aja! Enak ya, punya istri n ibu seperti aku......(narcist.com!!). Namun, saat ngurus Paspor Vania, tentu saja Princess cantik ini selalu ikut! Ha ha ha seperti prengko! Nempel terus!! Lhaaa....kok ya setiap petugas yang akan "menangani" setiap sesi pengurusan selalu menanyakan;

"Papanya orang mana?"
"Maksudnya orang mana?"
"Ya....dari negara mana?"
"Ooo....orang Indonesia asli, Pak."

Whaaa....ternyata mereka nanya begitu karena Vaniaku sepertinya ada bule-bulenya gitu, tampang dan "tongkrongannya". Jadi dikira Papanya bule, secara mereka sudah lihat kalau aku tuh Indonesia tulen!!

Trus, saat ngurus visa di kedutaan, kembali aku hanya berdua Vania. Meski Papanya ikut pergi, tetap saja aku yang banyak bersentuhan dengan urusan "urus mengurus". Di setiap sudut kedutaan kami ketemu orang, mereka nanya ke Princessku ini apakah Vania mau ke luar negeri untuk ketemu nenek kakeknya. Ha ha ha ...... dikira nenek kakeknya orang sono, bule, karena Vania seperti INDO. Padahal.....INDONESIA !!!

Lhaaaa.....apa mereka nggak lihat Mamanya yang meskipun Indonesia asli, tetep aja nggak kalah cantiknya sama bule! Hi hi hi.......jangan sewot!!!

Kamis, 08 Mei 2008

STAY HUNGRAY STAY FOOLISH

Pidato Steve Job di Acara Wisuda Stanford University: “Stay Hungry. Stay Foolish”
Mei 1, 2008 ·

Steve Jobs adalah salah satu tokoh penting di Dunia Teknologi Informasi seangkatan dan sekelas dengan Bill Gates, mantan CEO Microsoft yang akan berkunjung ke Indonesia pada tanggal 9 Mei 2008.

Ketika saya membaca Pidato Steve Jobs di Acara Wisuda Stanford University, yang isinya adalah biografi Steve Jobs sendiri dan merupakan perjuangan hidupnya dalam mencapai keberhasilan sampai dengan saat ini, saya sangat terharu dan kagum atas keuletannya dalam menghadapi berbagai cobaan hidup. Steve Jobs juga ternyata memiliki filosofi kehidupan yang sangat dalam maknanya, yang saya harapkan dapat menjadi contoh tauladan kita semua dan generasi muda Indonesia pada umumnya.

Judul Pidato: “Stay Hungry. Stay Foolish” adalah sangat cocok bagi generasi muda Indonesia untuk bekerja keras dalam membangun negeri Indonesia yang kita cintai. Terjemahan Pidato Steve Jobs ini kami peroleh dari Sdri. Dewi Sri Takarini, alumni sebuah perguruan tinggi di Australia. Silahkan disimak dan direnungkan.

——————-0———————

Saya merasa bangga di tengah-tengah Anda sekarang, yang akan segera lulus dari salah satu universitas terbaik di dunia. Saya tidak pernah selesai kuliah. Sejujurnya, baru saat inilah saya merasakan suasana wisuda. Hari ini saya akan menyampaikan tiga cerita pengalaman hidup saya. Ya, tidak perlu banyak. Cukup tiga.

Cerita Pertama: Menghubungkan Titik-Titik
Saya drop out (DO) dari Reed College setelah semester pertama, namun saya tetap berkutat di situ sampai 18 bulan kemudian, sebelum betul-betul putus kuliah. Mengapa saya DO? Kisahnya dimulai sebelum saya lahir. Ibu kandung saya adalah mahasiswi belia yang hamil karena “kecelakaan” dan memberikan saya kepada seseorang untuk diadopsi.

Dia bertekad bahwa saya harus diadopsi oleh keluarga sarjana, maka saya pun diperjanjikan untuk dipungut anak semenjak lahir oleh seorang pengacara dan istrinya. Sialnya, begitu saya lahir, tiba-tiba mereka berubah pikiran bayi perempuan karena ingin. Maka orang tua saya sekarang, yang ada di daftar urut berikutnya, mendapatkan telepon larut malam dari seseorang: “kami punya bayi laki-laki yang batal dipungut; apakah Anda berminat? Mereka menjawab:
“Tentu saja.” Ibu kandung saya lalu mengetahui bahwa ibu angkat saya tidak pernah lulus kuliah dan ayah angkat saya bahkan tidak tamat SMA. Dia menolak menandatangani perjanjian adopsi. Sikapnya baru melunak beberapa bulan kemudian, setelah orang tua saya berjanji akan menyekolahkan saya sampai perguruan tinggi.

Dan, 17 tahun kemudian saya betul-betul kuliah. Namun, dengan naifnya saya memilih universitas yang hampir sama mahalnya dengan Stanford, sehingga seluruh tabungan orang tua saya- yang hanya pegawai rendahan-habis untuk biaya kuliah. Setelah enam bulan, saya tidak melihat manfaatnya. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dalam hidup saya dan bagaimana kuliah akan membantu saya menemukannya. Saya sudah menghabiskan seluruh tabungan yang dikumpulkan orang tua saya seumur hidup mereka. Maka, saya pun memutuskan berhenti kuliah, yakin bahwa itu yang terbaik. Saat itu rasanya menakutkan, namun sekarang saya menganggapnya sebagai keputusan terbaik yang pernah saya ambil.

Begitu DO, saya langsung berhenti mengambil kelas wajib yang tidak saya minati dan mulai mengikuti perkuliahan yang saya sukai. Masa-masa itu tidak selalu menyenangka n. Saya tidak punya kamar kos sehingga nebeng tidur di lantai kamar teman-teman saya. Saya mengembalikan botol Coca-Cola agar dapat pengembalian 5 sen untuk membeli makanan. Saya berjalan 7 mil melintasi kota setiap Minggu malam untuk mendapat makanan enak di biara Hare Krishna. Saya menikmatinya. Dan banyak yang saya temui saat itu karena mengikuti rasa ingin tahu dan intuisi, ternyata kemudian sangat berharga. Saya beri Anda satu contoh:

Reed College mungkin waktu itu adalah yang terbaik di AS dalam hal kaligrafi. Di seluruh penjuru kampus, setiap poster, label, dan petunjuk ditulis tangan dengan sangat indahnya. Karena sudah DO, saya tidak harus mengikuti perkuliahan normal. Saya memutuskan mengikuti kelas kaligrafi guna mempelajarinya. Saya belajar jenis-jenis huruf serif dan san serif, membuat variasi spasi antar kombinasi kata dan kiat membuat tipografi yang hebat. Semua itu merupakan kombinasi cita rasa keindahan, sejarah dan seni yang tidak dapat ditangkap melalui sains. Sangat menakjubkan.

Saat itu sama sekali tidak terlihat manfaat kaligrafi bagi kehidupan saya. Namun sepuluh tahun kemudian, ketika kami mendisain komputer Macintosh yang pertama, ilmu itu sangat bermanfaat. Mac adalah komputer pertama yang bertipografi cantik. Seandainya saya tidak DO dan mengambil kelas kaligrafi, Mac tidak akan memiliki sedemikian banyak huruf yang beragam bentuk dan proporsinya. Dan karena Windows menjiplak Mac, maka tidak ada PC yang seperti itu.

Andaikata saya tidak DO, saya tidak berkesempatan mengambil kelas kaligrafi, dan PC tidak memiliki tipografi yang indah. Tentu saja, tidak mungkin merangkai cerita seperti itu sewaktu saya masih kuliah. Namun, sepuluh tahun kemudian segala sesuatunya menjadi gamblang. Sekali lagi, Anda tidak akan dapat merangkai titik dengan melihat ke depan; Anda hanya bisa melakukannya dengan merenung ke belakang. Jadi, Anda harus percaya bahwa titik-titik Anda bagaimana pun akan terangkai di masa mendatang. Anda harus percaya dengan intuisi, takdir, jalan hidup, karma Anda, atau istilah apa pun lainnya. Pendekatan ini efektif dan membuat banyak perbedaan dalam kehidupan saya.

Cerita Kedua Saya: Cinta dan Kehilangan.
Saya beruntung karena tahu apa yang saya sukai sejak masih muda. Woz dan saya mengawali Apple di garasi orang tua saya ketika saya berumur 20 tahun. Kami bekerja keras dan dalam 10 tahun Apple berkembang dari hanya kami berdua menjadi perusahaan 2 milyar dolar dengan 4000 karyawan. Kami baru meluncurkan produk terbaik kami Macintosh- satu tahun sebelumnya, dan saya baru menginjak usia 30. Dan saya dipecat.
Bagaimana mungkin Anda dipecat oleh perusahaan yang Anda dirikan? Yah, itulah yang terjadi. Seiring pertumbuhan Apple, kami merekrut orang yang saya pikir sangat berkompeten untuk menjalankan perusahaan bersama saya. Dalam satu tahun pertama,semua berjalan lancar. Namun, kemudian muncul perbedaan dalam visi kami mengenai masa depan dan kami sulit disatukan. Komisaris ternyata berpihak padanya. Demikianlah, di usia 30 saya tertendang.

Beritanya ada di mana-mana. Apa yang menjadi fokus sepanjang masa dewasa saya, tiba-tiba sirna. Sungguh menyakitkan. Dalam beberapa bulan kemudian, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya merasa telah mengecewakan banyak wirausahawan generasi sebelumnya -saya gagal mengambil kesempatan. Saya bertemu dengan David Packard dan Bob Noyce dan meminta maaf atas keterpurukan saya. Saya menjadi tokoh publik yang
gagal, dan bahkan berpikir untuk lari dari Silicon Valley.

Namun, sedikit demi sedikit semangat timbul kembali- saya masih menyukai pekerjaan saya. Apa yang terjadi di Apple sedikit pun tidak mengubah saya. Saya telah ditolak, namun saya tetap cinta. Maka, saya putuskan untuk mulai lagi dari awal. Waktu itu saya tidak melihatnya, namun belakangan baru saya sadari bahwa dipecat dari Apple adalah kejadian terbaik yang menimpa saya. Beban berat sebagai orang sukses tergantikan oleh keleluasaan sebagai pemula, segala sesuatunya lebih tidak jelas. Hal itu mengantarkan saya pada periode paling kreatif dalam hidup saya.

Dalam lima tahun berikutnya, saya mendirikan perusahaan bernama NeXT, lalu Pixar, dan jatuh cinta dengan wanita istimewa yang kemudian menjadi istri saya. Pixar bertumbuh menjadi perusahaan yang menciptakan film animasi komputer pertama, Toy Story, dan sekarang merupakan studio animasi paling sukses di dunia. Melalui rangkaian peristiwa yang menakjubkan, Apple membeli NeXT, dan saya kembali lagi ke Apple, dan teknologi yang kami kembangkan di NeXT menjadi jantung bagi kebangkitan kembali Apple. Dan, Laurene dan saya memiliki keluarga yang luar biasa. Saya yakin takdir di atas tidak terjadi bila saya tidak dipecat dari Apple.

Obatnya memang pahit, namun sebagai pasien saya memerlukannya. Kadangkala kehidupan menimpakan batu ke kepala Anda. Jangan kehilangan kepercayaan. Saya yakin bahwa satu-satunya yang membuat saya terus berusaha adalah karena saya menyukai apa yang saya lakukan. Anda harus menemukan apa yang Anda sukai. Itu berlaku baik untuk pekerjaan maupun asangan hidup Anda. Pekerjaan Anda akan menghabiskan sebagian besar hidup Anda, dan kepuasan sejati hanya dapat diraih dengan mengerjakan sesuatu yang hebat. Dan Anda hanya bisa hebat bila mengerjakan apa yang Anda sukai. Bila Anda belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan menyerah. Hati Anda akan mengatakan bila Anda telah menemukannya. Sebagaimana halnya dengan hubungan hebat lainnya, semakin lama-semakin mesra Anda dengannya. Jadi, teruslah mencari sampai ketemu. Jangan berhenti.

Cerita Ketiga Saya: Kematian
Ketika saya berumur 17, saya membaca ungkapan yang kurang lebih berbunyi: “Bila kamu menjalani hidup seolah-olah hari itu adalah hari terakhirmu, maka suatu hari kamu akan benar.” Ungkapan itu membekas dalam diri saya, dan semenjak saat itu, selama 33 tahun terakhir, saya selalu melihat ke cermin setiap pagi dan bertanya kepada diri sendiri: “Bila ini adalah hari terakhir saya, apakah saya tetap melakukan apa yang akan saya lakukan hari ini?” Bila jawabannya selalu “tidak” dalam beberapa hari berturut-turut, saya tahu saya harus berubah. Mengingat bahwa saya akan segera mati adalah kiat penting yang saya temukan untuk membantu membuat keputusan besar. Karena hampir segala sesuatu-semua harapan eksternal, kebanggaan, takut malu atau gagal-tidak lagi bermanfaat saat menghadapi kematian. Hanya yang hakiki yang tetap ada. Mengingat kematian adalah cara terbaik yang saya tahu untuk menghindari jebakan berpikir bahwa Anda akan kehilangan sesuatu. Anda tidak memiliki apa-apa. Sama sekali tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hati Anda.

Sekitar setahun yang lalu saya didiagnosis mengidap kanker. Saya menjalani scan pukul 7:30 pagi dan hasilnya jelas menunjukkan saya memiliki tumor pankreas. Saya bahkan tidak tahu apa itu pankreas. Para dokter mengatakan kepada saya bahwa hampir pasti jenisnya adalah yang tidak dapat diobati. Harapan hidup saya tidak lebih dari 3-6 bulan. Dokter menyarankan saya pulang ke rumah dan membereskan segala sesuatunya, yang merupakan sinyal dokter agar saya bersiap mati. Artinya, Anda harus menyampaikan kepada anak Anda dalam beberapa menit segala hal yang Anda rencanakan dalam sepuluh tahun mendatang. Artinya, memastikan bahwa segalanya diatur agar mudah
bagi keluarga Anda. Artinya, Anda harus mengucapkan selamat tinggal. Sepanjang hari itu saya menjalani hidup berdasarkan diagnosis tersebut. Malam harinya, mereka memasukkan endoskopi ke tenggorokan, lalu ke perut dan lambung, memasukkan jarum ke pankreas saya dan mengambil beberapa sel tumor. Saya dibius, namun istri saya,
yang ada di sana, mengatakan bahwa ketika melihat selnya di bawah mikroskop, para dokter menangis mengetahui bahwa jenisnya adalah kanker pankreas yang sangat jarang, namun bisa diatasi dengan operasi. Saya dioperasi dan sehat sampai sekarang. Itu adalah rekor terdekat saya dengan kematian dan berharap terus begitu hingga beberapa dekade lagi.

Setelah melalui pengalaman tersebut, sekarang saya bisa katakan dengan yakin kepada Anda bahwa menurut konsep pikiran, kematian adalah hal yang berguna. Tidak ada orang yang ingin mati. Bahkan orang yang ingin masuk surga pun tidak ingin mati dulu untuk mencapainya. Namun, kematian pasti menghampiri kita. Tidak ada yang bisa mengelak. Dan, memang harus demikian, karena kematian adalah buah terbaik dari kehidupan. Kematian membuat hidup berputar. Dengannya maka yang tua menyingkir untuk digantikan yang muda. Maaf bila terlalu dramatis menyampaikannya, namun memang begitu.
Waktu Anda terbatas, jadi jangan sia-siakan dengan menjalani hidup orang lain. Jangan terperangkap dengan dogma-yaitu hidup bersandar pada hasil pemikiran orang lain. Jangan biarkan omongan orang menulikan Anda sehingga tidak mendengar kata hati Anda. Dan yang terpenting, miliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi Anda, maka Anda pun akan sampai pada apa yang Anda inginkan. Semua hal lainnya hanya nomor dua.

Ketika saya masih muda, ada satu penerbitan hebat yang bernama “The Whole Earth Catalog“, yang menjadi salah satu buku pintar generasi saya. Buku itu diciptakan oleh seorang bernama Stewart Brand yang tinggal tidak jauh dari sini di Menlo Park, dan dia membuatnya sedemikian menarik dengan sentuhan puitisnya. Waktu itu akhir 1960-an, sebelum era komputer dan desktop publishing, jadi semuanya dibuat dengan mesin tik, gunting, dan kamera polaroid. Mungkin seperti Google dalam bentuk kertas, 35 tahun sebelum kelahiran Google: isinya padat dengan tips-tips ideal dan ungkapan-ungkapan hebat. Stewart dan timnya sempat menerbitkan beberapa edisi “The Whole Earth Catalog”, dan ketika mencapai titik ajalnya, mereka membuat edisi terakhir. Saat itu pertengahan 1970-an dan saya masih seusia Anda. Di sampul belakang edisi terakhir itu ada satu foto jalan pedesaan di pagi hari, jenis yang mungkin Anda lalui jika suka bertualang. Di bawahnya ada kata-kata: “Stay Hungry. Stay Foolish.” (Jangan Pernah Puas. Selalu Merasa Bodoh). Itulah pesan perpisahan yang dibubuhi tanda tangan mereka. Stay Hungry. Stay Foolish. Saya selalu mengharapkan diri saya begitu. Dan sekarang, karena Anda akan lulus untuk memulai kehidupan baru, saya harapkan Anda juga begitu. Stay Hungry. Stay Foolish.

Sumber: Dari seorang sahabat.

Rabu, 07 Mei 2008

APA IYA PRINCESS INGAT ??

Sejak kemarin Suamiku dinas luar kota sampai hari Jum'at sore baru pulang. Lha, padahal, kami harus pergi hari Sabtunya. So, alamat aku harus sendirian ngurus segala hal sebelum pergi untuk segala kekurangan (terutama dokumen dan currency) dan untuk anak-anak yang kami tinggal. Ya, agar Mama (mertuaku) tidak terlalu banyak yang diurus. Heiii.....jangan dikira si nenek ini tua renta ya. Mama tercintaku ini masih gesit, lincah, cantik. Pokoke masih OK. Nyetir sendiri ke mana-mana juga masih siiiip. Malahan, sedang mau ganti mobil baru nih. Rajin sekali beliau mengajakku jalan melihat-lihat mobil baru. Ha ha ha nenek masih OK juga seleranya.

Nah, dari kemarin berarti aku sangaaat sibuk, mobile banget. Tanpa asisten sama sekali memang cukup melelahkan. But, no problemo! Aku PASTI bisa! PD aja, lagi!

Hm......setelah harus tidur larut semalam, pagi-pagi aku mesti siapin segala sesuatu untuk persiapan anak-anak sekolah. Berlian-berlianku sudah aku bangunkan dari sebelum adzan subuh, agar mereka sudah mandi dan rapi saat shalat berjama'ah ke masjid. Aku siapin sarapan n bekal mereka. Ya, mereka aku biasakan sarapan meski seadanya setiap pagi sebelum mereka memulai aktivitas sehari-hari. Mereka juga biasa bekal dari rumah, sehingga mereka tidak biasa jajan. Yah....sekali-sekali bolehlah, meski aku tetep selalu memberi mereka uang bekal seandainya mereka perlu atau ingin jajan. Tapi mereka memang berlian indah, biarpun ada uang, mereka hanya jajan sesuai keperluan. Sering uang mereka hanya berkurang karena ongkos angkot dan makan siang (yang memang aku sarankan beli di sekolah agar masih hangat), asal pilih yang sehat.

Setelah semua siap, mereka masih sempat main gitar n nyanyi bersama. Yup....waktu berangkat tiba. Semua "perbekalan" sudah mereka taruh di mobilku. Princess yang masih di alam mimpi pun aku angkat dan ditidurkan di jok belakang yang sudah disiapkan Masnya. Dia melanjutkan mimpi indahnya.

Alhamdulillah, jalan lumayan OK. Tidak terlalu macet seperti yang sering dikeluhkan orang Jakarta saat berangkat kerja. Lhaaa......menurutku sih nggak ada yang perlu dikeluhkan asal masing-masing diri kita taat aturan dan toleran dengan pemakai jalan lain.

"Mamaa.....Mamaaaa......."

Rupanya Princess cantik bangun. Langsung disambut riang Mas-Masnya, ditawari susu, pangku, atau nyanyi (hobynya). Vania memilih dipangku Mas Hafizh sambil mimik susu yang sudah aku siapkan dari rumah jika dia tidak memungkinkan mimik langsung ASI ku. Langsung makin cerah ceria suasana di dalam mobil setelah cantikku ini bangun.

Satu per satu aku drop berlianku untuk sambung naik angkot sekali dengan jarak tempuh yang tidak lama. Hm.... tinggalah aku berdua Vania dalam perjalanan pulang. Sampai jalan di dalam komplek, Princess tidak tahan lagi untuk minta ASI langsung ke aku. Ya sudah, dia mimik sambil aku nyetir.

Lho, kok dia tiba-tiba mau pindah ke kursi sebelahku dan berdiri, nggak mau duduk. Lewat lapangan, dia melakukan gerakan "Takbiratul Ikhram" sambil nunjuk-nunjuk lapangan dan bilan; "Akba Ma.....Akba Ma......" Wah....bingung juga aku, apa maksudnya?

"Oooo.....maksud adek, adek pernah shalat di lapangan itu?"
"Iyaa.......Akba.....Akba......Iya Mama.....Akba......Akba....."

Demikian dia menjawab sambil tetap takbir dan bersedekap sambil nunjuk lapangan. Hmmm.....seingatku, saat aku bawa dia shalat Ied di lapangan itu adalah saat dia umur 10 bulan. Masa iya ya dia sudah ingat akan peristiwa itu saat dia umur 10 bulan, 6 bulan yang lalu?

Subhanallah, betul-betul berlian. Allah tidak pernah menciptakan anak manusia dengan kekurangan. Semua SEMPURNA. Bahkan yang cacat fisik dan mental di pandangan manusia pun tercipta SEMPURNA. Tinggal bagaimana kita mensyukuri dan menjaga ciptaanNya yang dititipkan kepada kita.

Selasa, 06 Mei 2008

AYAHKU SUPER DUPER HEBAT

Ada acara baru di TV yang berjudul "Ayahku super hebat". Isinya berupa game, kompetisi, yang pesertanya adalah ayah dan anak. Waaah.....sontak semua berlianku berkomentar;

"Yaaah.......Papa jauuuuh lebih hebat dari mereka."
"Memang kalau ditanya apa hebatnya Papa, Mas akan jawab apa?"
"Ya bilang aja yang sebenarnya. Papa hebat segalanya."
"Iya ya Mas, malahan Papa juga hebat bisa main bareng kita, betulin apa aja juga bisa. Trus, juga jago semua kerjaan. Ya! Papa kita yang paling hebat seduniaaa.."
"Yang kurangnya hanya satu, Mas. Papa suka bikin kita cemburu, karena suka peluk-peluk Mama. Juga cium-cium Mama. Iya, Mama kan cintanya kita. Tapi Papa juga boleh deh cium dan peluk Mama. Kan Papa juga cinta Mama."

Ha ha ha...........mereka bertiga (Princess belum ikutan berkomentar) ternyata sangat mengidolakan Papanya. Padahal, mereka sering "bersaing" dengan Papanya, saling mengolok dan mengejek jika bermain bersama. Ho ho....rupanya itu adalah salah satu cara mereka untuk ber"akrab ria".

Suatu hari, aku dan 2 berlian terkecilku "nyusul" Papanya ke kantor karena ada keperluan ke daerah dekat kantor Papanya. Daripada Papanya harus pulang dulu, nggak efisien, maka kami memutuskan nyusul. Yah, karena Papanya memang pegawai yang baik, setelah lewat jauh dari jam kantor belum juga ada tanda-tanda kemunculannya.

Hm.......dasar berlianku memang selalu berkilau, Rafi segera ke Masjid kantor untuk shalat berjama'ah saat mendengar adzan dari TV mobil. Vaniapun juga langsung bilang;

"Akba!......Akba!.....Mamaaaa.......Akbaaaa....." sambil menunjuk-nunjuk arah masjid kantor mengajak aku shalat. Ya, jika masuk waktu shalat dan kami ada di sekitar kantor, aku memang ajak dia shalat di sana. Rupanya hal itu cukup membekas dan membuatnya selalu ingin shalat di sana jika waktu shalat masuk. Selesai shalat, kembali kami nunggu Papa di mobil sambil nonton TV. Sebenarnya Rafi selalu bawa buku bacaan kemanapun dia pergi untuk mengisi waktu jika harus menunggu. Tetapi karena sudah gelap, "terpaksa" kami nonton TV.

"Mas, itu Papa bukan?"
"Mana Ma?"
"Itu lho, yang jalan ke arah sini dari gedung itu."
"Bukan Ma, Papa nggak seganteng itu."
"Haaa.....memang Mas Rafi tahu itu orang yang dateng ganteng? Kan jauh dan gelap? Lagian, masa iya Papa sejelek itu?"
"Bukan Ma, justru itu sangaaaat kurang ganteng. Papa tuh jauuuuuh lebih ganteng dari dia. Lagian Ma, cara jalannya juga beda. Cara jalan Papa tuh, lebih keren. Papa tuh paling ganteng di kantor ini, malahan di dunia ini bapak-bapak yang terganteng adalah PAPA! Papa itu SUPER DUPER hebat."

Waaaah......kalau Papanya denger nih, pasti sudah "terbang" dipuji setinggi langit oleh anaknya. Secara, anak-anak tuh pasti akan ejek Papanya habis-habisan kalau mereka bercanda. Mereka nggak pernah bilang Papanya keren atau ganteng saat di depan Papanya. Rupanya mereka hanya "gengsi" antar pria saja.

Minggu, 04 Mei 2008

CERITA SEORANG WANITA TENTANG SUSU KACANG...KENYATAAN YANG MENARIK

Dari sebuah milist

Silahkan sampaikan informasi ini ke temen temen cewek anda......Sesuatu yang perlu dicatat. Ini adalah kisah nyata ku, tidak ada yang
diganti (dilebih-lebihkan atau dikurang kurangi). Ini semua adalah kenyataan, karena berhubungan dengan pengalaman saya sendiri, pendapat
saya didasarkan pada apa yang telah saya baca dan rasakan. Semua ini sayamaksudkan untuk memperingati para wanita muda yang sadar akan
kesehatannya supaya tidak secara bodoh merusak dirinya sendiri.

Pada tahun 1989 saya lulus SMA di Texas dan akan pindah ke kota untuk masuk perguruan tinggi. Salah satu perubahan yang ingin saya lakukan
adalah makan makanan yang lebih sehat. Setelah saya pindah ke Austin , Texas , kota yang sadar akan arti kesehatan, saya mulai membangun tubuh
saya dengan mengkonsumsi makanan terbaik dan tersehat yang dapat saya temukan. Tahu merupakan menu utama dalam makanan saya dan saya membeli
susu kacang hampir setiap hari.

Saya mengkonsumsinya sebagai campuran cerial atau hanya meminumnya begitu saya sebagai makanan tambahan. Saya membeli muffin yang terbuat dari sari
susu kacang, miso soup (sup jepang)dengan tahu, kacang kedelai, atau kecambah dari kacang kedelai, dsbnya. Semua literatur dalam majalah kesehatan dan
kebugaran mengatakan bahwa susu kacang dapat mencegah dari sakit jantung sampai kanker payudara. Hal itu karena disebakan oleh isoflavone
(kandungan ajaib dalam kacang kedelai), sejenis hormon estrogen, yang membantu bekerja untuk membuat kamu tetap sehat dan awet muda.

Saya kelihatan sehat sekali dan saya selalu berolah raga tetapi siklus haid saya terhenti. Pada umur 20, saya mulai makan pil KB untuk membuat
siklus haid saya teratur. Selain itu saya juga mengalami kesakitan s eti ap kali memperoleh haid. Tubuh saya mulai gendut seolah olah otot saya jadi
lembek. Saya mulai menderita depresi dan mudah marah.

Saya menyalahkan PMS (Post-Menstruasi) sebagai akibat haid saya yang datang tak beraturan. Sewaktu saya berumur 25 tahun, mens saya begitu
buruknya sehingga saya tidak bisa berjalan. Pil KB tidak lagi bisa membuat haid saya teratur atau mengurangi rasa sakitnya sehingga saya
berhenti meminumnya.

Hal ini berlangsung hingga 2 tahun sampai saya menyadari bahwa rasa sakit ini tidak lazim. Pada umur 27, dokter kandungan menemukan 2 buah kista
dalam kandungan saya. Keduanya berukuran sebesar bola tennis dan saya melakukan operasi untuk menghilangkannya.

Untunglah keduanya tumor jinak. Ahli kandungan tersebut menyarankan saya makan pil KB lagi tapi tidak saya lakukan. Pada tahun 1998, dia
(dokter kandungan) menemukan benjolan di payudara saya. Lagi lagi saya lakukan operasi dan lagi-lagi tumor jinak.

Pada tahun 2000, kelenjar saya membengkak dan gusi saya meradang. Karena saya berpikir saya mengalami infeksi gigi, saya pergi ke dokter gigi yang
mengatakan bahwa tidak ada masalah dengan gigi saya. Setelah makan sejumlah obat antibiotik, bengkaknya tidak kempes.

Pada saat ini saya meraskan adanya satu benjolan kecil pada leher bagian kanan saya. Saya ceritakan pada Ibu saya bahwa saya ada masalah dengan
amandel saya. Dia menganggap saya mengada ada karena keluarga kami tidak ada yang amandelnya ada masalah. Sewaktu benjolan tersebut makin besar saya
menemui seorang spesialis yang mendinogsa benjolan tersebut sebagai Papillary Thyroid Carcinoma. Setelah beberapa test, ternyata itu adalah
kanker.

Saya dan tunangan saya sangat terkejut. Kami tidak siap dan saya sangat takut. Segera kami menjadwalkan operasi. Dokter spesialis tersebut
mengatakan bahwa hanya setelah operasi ahli patology baru dapat menetapkan apakah itu kangker atau bukan. Mereka menemukan sebuah tumor
di sebelah kanan bagian belakang amandel saya yang terdiri dari sel yang tak beraturan dan juga sebuah tumor lain di sebelah kiri sehingga seluruh
amandel (tonsil) diangkat. Mereka mengatakan bahwa setelah mengalami iodine radioaktif saya akan selamat dan berumur panjang.

Setelah pengobatan, saya mulai mencari apa penyebab semua ini. Tidak pernah sedikitpun terbersit dalam otak saya penyebab semua ini adalah sari
kedelai yang saya konsumsi selama hampir 10 tahun. Lagi pula, sari kedelai itu sehat. Saya secara tak sengaja menemukan
website yang menghubungkan antara amandel dan konsumsi sari kedelai dan persekongkolan yang memasarkan sari kedelai sebagai makanan sehat, yang
mana sebenarnya tidak lain adalah sisa olahan beracun dari industry minyak sayur. Ini benar benar gila.

Tidak ada majalah kesehatan dan kebugaran yang mengatakan bahwa soya itu berbahaya. Saya mengunjungi herbalist yang didianogsa mengalami kanker
amandel di tahun 1985. Dia mengatakan bahwa soya adalah penyebab semua itu. Dia mengalami pengangkatan kandungan karena adanya kista dan
masalah kandungan yang lain.

Beberapa bulan kemudian rekan yang lain yang juga mengkonsumsi soya mengalami kanker amandel.
Seorang gadis di Inggris yang saya jumpai melalui internet dalam suatu forum kanker amandel juga baru saja mengalami operasi dan dia baru berumur 19
tahun. Apa yang terjadi?

Kanker payudara dihubungkan dengan estrogen. Yang berfungsi seolah-olah estrogen adalah SOYA. Tetapi saya tidak pernah mencurigai soya
sebagai penyebab karena sampai sekarang saya tidak pernah menemui artikel yang menyatakan soya bisa berbahaya.Para wanita yang mengkonsumsi soya
sebelum mengalami masalah tonsil akan terus mengkonsumsinya setelah itu apabila mereka tidak sadar apa yang dapat disebabkan soya, apa aja
kandungan soya dan bagaimana reaksinya terhadap tubuh wanita.

Menurut saya ini adalah salah satu alasan mengapa wanita yang mengalami kanker amandel akan mengalami kanker payudara juga nantinya. Teman sekerja
saya yang pencinta berat soya rambutnya mulai rontok dan menjadi gemuk meskipun dia terus olahraga selama jam istirahat dan setelah jam kerja,
dan hanya makan apel dan jeruk untuk makan siang. Dia baru saja mengangkat kista dalam kandungannya. Saya memperingati dia supaya berhenti minum soya
dan mennghubungkannya dengan websites tetapi sampai masalah ini masuk berita malam di 4 station TV, wanita akan tetap menderita. Semenjak adanya
masalah dengan tonsil saya, selama 2 tahun terakhir ini saya tidak pernah menyentuh soya.

Hai para pembaca, mohon gunakan cerita saya ini sedapat mungkin untuk memperingati para wanita muda yang berpikir bahwa mereka akan lebih sehat
dan awet muda dengan mengkonsumsi soya. Sangat tidak fair apabila informasi mengenai bahaya soya tidak disebarkan. Banyak mereka disana
yang mengalami hal ini dan adalah pukulan yang berat apabila anda mengetahui bahwa anda tak sesehat yang anda kira dan informasi yang anda
harapkan adalah salah !

Sabtu, 03 Mei 2008

POLYGAMI ??

Aku sering merasa gerah dengan candaan laki-laki (biasanya yang merasa mulai mapan secara finansial) tentang polygami. Sebenarnya memang terserah aja masing-masing, mau menjalani atau tidak, urusan dan tanggung jawab mereka sendiri. Pahala atau dosa kan mereka yang tanggung. Tapi jika mereka bicara di depan mata, apalagi pernah ada yang melontarkan candaan itu ke suamiku? Waaah....panas juga rasanya hatiku, meski suamiku bukan penganut polygami.

Hm.....seringkali mereka akan mengatakan ini sunah, sesuai ayat Al Qur'an, jalan tol ke syurga, dll dalil yang memang terdengar Islam. Tapi aku kok sanksi ya? Beneran, secara obyekyif, aku merasa ini hanya salah pemahaman atau interpretasi personal atas ayat atau hadist. Dan.....hei....jangan-jangan "disesuaikan" keinginan hati masing-masing, so....nggak fair, alias "ada udang di balik bakwan". Ha ha ha .... Lho, berani-beraninya kamu Dew!!!

Sorry.....sorry.......jangan pada sewot dulu ya.
Ini sekedar analisa logis dari seorang Dewi, yang memang belum begitu faham tentang ayat Al Qur'an dan hadist. Tapi, segala kebaikan itu semestinya akan membuat siapapun, dengan hati nurani tentu saja, merasa nyaman. Kalau hati nurani tidak merasa nyaman, jangan-jangan ada yang salah.

Memang sih ada surat Al Qur'an yang mengatakan membolehkan menikahi sampai 4 perempuan, namun jika tidak bisa berlaku adil, maka nikahilah satu saja. Dan memang Nabi Muhammad mempunyai istri tidak hanya satu tetapi ada empat, namun ingat, sebelum ayat itu turun, istri beliau 9!!!.

Yang aku lihat adalah, pada jaman dulu, di manapun (bukan hanya di Arab) perempuan memang sepertinya hanya obyek. Mempunyai istri banyak menunjukkan "kelas" tersendiri. Biasanya yang istrinya banyak itu Raja, Pemimpin klan, ketua bandit, dll. Pokoknya orang yang cukup berkuasa atau kaya. Jadi, mempunyai istri lebih dari 1BUKAN ajaran Islam, tetapi justru warisan jaman jahiliyah. Nah, bahkan Nabi Muhammad pun punya istri 9 sebelum surat Annisa itu turun. (tolong dikoreksi jika aku salah). Jadi BUKAN sebelum ayat itu turun istrinya 1, lalu karena turunnya ayat itu maka beliau menambah menjadi 4. SAMA SEKALI BUKAN. Sorry, itu fakta!!

Menurut analisaku (walaaah sok amat, Dew??) Allah itu begitu santun, mengingat keadaan saat itu rata-rata beristri banyak, sehingga agar tidak terlalu keras, maka diijinkan sampai 4 (jika bisa adil). Lha Allah juga kasihan dengan yang sudah terlanjur beristri banyak kan?? Mau dikemanakan istri-istri ini? Pasti akan jadi masalah sosial besar-besaran kan kalau langsung harus 1 saja?? Nah, justru karena ayat itu, Nabi Muhammad menceraikan sebagian istrinya dengan di undi, dan disisakan 4 saja. So, Nabi mempunyai istri 4 bukan karena ayat itu, tetapi karena warisan jaman jahiliyah. Nabi BUKAN menikah lagi karena ayat itu, tetapi justru MENGURANGI istri karena ayat itu.

Ada lagi, jika polygami itu sunah, kenapa Ali RA tidak diijinkan untuk menikah lagi (memadu Fatimah) alias berpolygami? Hadistnya sahih lho. He he he tapi nggak populer ya?? Tahu deh, kenapa nggak ada yang mempopulerkan hadist ini. Sorry, untuk yang ini nggak berani analisa apa-apa. Ha ha ha.....cemen amat, Dew! Ngeper nih ye?? Takut ya?? He he he....nggak sih, males aja membicarakan sesuatu yang sudah PASTI akan ditanggapi sesuai "selera".

Yang pasti, masa iya, Nabi "meragukan" kekuatan hati Fatimah untuk sekedar menerima perempuan lain sebagai istri Ali jika memang polygami ini sunah, baik, malah pernah dengar ada yang bilang "Jika perempuan ikhlas menerima suaminya polygami akan masuk syurga seperti lewat jalan Tol." Lhaa....mana mungkin Nabi menghalangi putri tercintanya masuk syurga lewat Tol?? Atau setidaknya menjadi contoh polygami kalau memang itu sunah dan bagus, atau dianjurkan?? Juga apa iya Ali gitu loh, masih diragukan mengenai berlaku adil, dibanding orang-orang sekarang yang dengan sombongnya melakukan polygami? Masa iya ada laki-laki sekarang yang merasa bisa lebih adil dari Ali, sahabat sekaligus menantu Rasul? Siapa yang lebih nyunah selain Fatimah dan sahabat??

Ha ha ha.......sudahlah, mau polygami ya nggak usah bawa-bawa ayat atau sunah. Mau karena lingkungan sosial yang terkesan menganggap polygami itu "hebat" karena berarti "dianggap" sudah mampu, sudah faham Islam, bahkan kalau karena nafsu juga nggak papa kok. Urusan masing-masing!! Lagian, yang melakukan, menanggung akibatnya, bertanggung jawab nanti, kan masing-masing. Nggak perlu juga ngajak-ngajak orang lain, apalagi mempengaruhi seolah yang berpolygami itu lebih baik keIslamannya dari yang tidak. Apalagi mengatakan orang yang kontra sebagai orang yang belum siap atau belum ngerti? Naaaa.....jadi sombong kan, merasa sudah lebih siap, sudah lebih ngerti, sudah lebih bisa bersikap adil, dll.

Malah kalau melihat dari runtutan kisah tersebut, sejarah tersebut, aku menyimpulkan;
"Islam TIDAK menyuruh laki-laki berpolygami! Yang ada JUSTRU Islam mengaturnya, karena polygami ada sejak jaman dulu kala sebelum Islam atau ayat tentang polygami turun. Maka, bagi yang melakukan polygami sebelum dia "bersentuhan" dengan Islam, maka setelah memahami Islam, diminta untuk membatasi (baca: mengurangi) istrinya maksimal tinggal 4 saja (contohnya Nabi Muhammad saw sebelum ayat itu turun istrinya 9 dan "mengurangi"nya setelah ayat itu turun). Namun bagi yang sudah memahami Islam saat belum lagi berpolygami, hendaknya jangan berpolygami (seperti dicontohkan oleh Nabi saat melarang Ali)." Hm......jangan pada sewot ya, yang pro polygami. Kita sama-sama belajar mengerti perasaan orang lain, terlebih istri yang sudah setia mendampingi dalam duka dan (jangan-jangan cuma sedikiiiiiit) suka.

So, better, nggak usah ngomongin polygami. Yang PASTI, polygami ada sejak jaman dulu kala, jaman jahiliyah. Polygami ada BUKAN KARENA ISLAM. Islam justru mebatasi praktek polygami yang sudah ada jauh sebelum Islam. Sorry, setuju atau tidak, itu FAKTA.

Jumat, 02 Mei 2008

AIR MATA WANITA

Tuhan berkata:

"Ketika Aku
menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang
istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; namun,
harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan "

"Aku
memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima
penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya "

"Aku
memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain
menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa
mengeluh "

"Aku
memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan,
bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya"

"Aku
memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan
melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya"

"Aku
memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik
takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan
ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu"

"Dan
akhirnya, Aku memberinya air mata untuk diteteskan.

Ini adalah
khusus miliknya untuk digunakan kapan pun ia butuhkan."

"Kau tahu:
Kecantikan
seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, sosok yang ia
tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya."

"Kecantikan
seorang wanita harus dilihat dari matanya, karena itulah pintu hatinya -
tempat dimana cinta itu ada."

Karena setiap
Wanita itu Cantik

Sumber: Seorang sahabat

Seringkali airmata mengalir deras pada seorang wanita, tanpa ada yang peduli karena apa. Bahkan orang yang telah menyebabkan airmata itu mengalir. Dan dia selalu dan selalu membuatnya mengalir.....dan mengalir lagi.......semakin deras. Dan dia tetap tidak peduli.

Sementara......dia berusaha menghentikan airmata lain, yang mungkin palsu, dan makin mengalirkan airmata yang semakin deras......hingga wanita itu pergi untuk selamanya.

DEMO MENUNTUT HAK ?????

Kemarin, katanya sih hari buruh. Entahlah apa maksudnya, mengapa buruh sampai harus punya hari peringatan, apa yang perlu dilakukan di hari itu. Yang pasti, sejak hari sebelumnya aku melihat di TV adanya demo menuntut hak. Lhaaa....banyak juga tuntutan mereka, yang bahkan orang yang mempunyai pendidikan dan pekerjaan yang lebih baik pun belum tentu mendapatkan seperti yang mereka tuntut.

Hmmm......fenomena apa lagi ini? Jaman sulit seperti ini, jangankan tuntutan mereka yang begitu banyak dan terlalu sempurna. Dapat pekerjaan juga sudah bagus. Lagipula, mengapa ya orang senemg banget nuntut hak? Apa mereka yakin kalau sudah pantas menuntut? Karena hak akan timbul jika kita sudah menyelesaikan kewajiban kita. Tidak ada hak yang timbul tanpa adanya penyelesaian kewajiban.

Sebagai buruh, tentu banyak juga kewajiban yang harus mereka selesaikan, bukan sekedar masuk kerja dan mengisi daftar hadir.

Lagian, kalau menuntut hak hanya karena peraturan pemerintah, waah..... sepertinya pengusaha mempunyai bargaining power lebih bagus lho. Misalnya, kalau mereka harus memenuhi tuntutan buruh karena aturan pemerintah, sementara mereka tidak mempunyai kemampuan untuk itu, ya mending nggak usah usaha aja. Mereka tinggal melego seluruh aset, masuk deposito atau bursa, tinggal "ongkang-ongkang kaki" juga bisa survive.

Naaah.......pikir lagi deh, siapa sebenarnya yang paling diuntungkan oleh demo itu. Mungkin saja para NGO yang mendapat keuntungan gelontoran dana dari luar hanya dengan mendokumentasikan aksi demo kalian. Ngomong-omong, kalian dibagi dana itu nggak??

Kamis, 01 Mei 2008

IBU ITU JUGA TAHU ANAKNYA BERLIAN

Empat Jari Anugerah Hee Ah Lee

"Terlahir cacat itu bagiku merupakan anugerah spesial dari Tuhan. Aku sampaikan pesan bahwa kalian bisa melakukan apa pun," kata Hee Ah Lee (21), pianis asal Korea yang terlahir dengan empat jari. Ode to Joy karya Beethoven itu mengalun dari piano Hee Ah Lee di Lagoon Tower, Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (28/3) pagi. Itu hanya bagian repertoar sehari-hari Hee, selain juga nomor populer Ballade Pour Adeline, Hungarian Dance dari Brahms, sampai karya Chopin Fantasie Impromptu. Hee memainkan karya itu dengan empat jari.

Ia menderita lobster claw syndrome. Pada masing-masing ujung tangan Hee terdapat dua jari yang membentuk huruf V seperti capit kepiting. Kakinya hanya sebatas bawah lutut hingga tak dapat menginjak pedal piano standar. Untuk bermain piano, pedal sengaja ditinggikan agar bisa diinjak oleh kakinya yang pendek itu. Ia juga mengalami
keterbelakangan mental. Kondisi semacam itu mungkin akan dibahasakan orang sebagai kekurangan. Akan tetapi, Hee menyebutnya sebagai, "Special gift, anugerah spesial dari Tuhan."

Ia bisa memainkan Piano Concerto No 21 dari Mozart bersama orkes simfoni. Ia mendapat sederet penghargaan atas keterampilan bermain piano. Ia berkeliling dunia, termasuk bermain bersama pianis Richard Clayderman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat. "Aku berkeliling dunia. Aku bermain piano dari sekolah ke sekolah untuk memberi motivasi kepada kaum muda bahwa mereka bisa melakukan apa pun kalau berusaha," kata Hee. Kasih ibu Hee akan tampil dalam konser Sharing The Strength of Love di Balai Kartini, Jakarta, pada Sabtu (31/3) malam yang digelar promotor Empang
Besar Makmur (EBM) bekerja sama dengan Radio Delta FM 99.1 Jakarta dan koran Korea HannhPress. Hee hadir untuk memberi inspirasi kepada orang tentang kekuatan kasih yang mengubah "kekurangan" menjadi kekuatan.

Hee lahir dari Woo Kap Sun (50). Woo telah mengetahui sejak awal bahwa anaknya akan terlahir cacat. Ayah Hee adalah bekas tentara Korea. "Ada sanak keluarga kami menganggap itu sebagai aib. Mereka bahkan menyarankan agar jika kelak lahir, bayi itu dikrim ke panti asuhan," kata Woo dalam bahasa Korea lewat penerjemah. Woo menolak saran tersebut. Ia menerima Hee sebagai kenyataan dan anugerah. Ia pun
menamai anaknya dengan nama indah. Hee dalam bahasa Korea berarti suka cita. Dan Ah adalah tunas pohon yang terus tumbuh, sedangkan Lee nama marga. Hee Ah Lee adalah suka cita yang terus tumbuh bagai pohon.

"Ketika lahir saya melihat, ah betapa cantiknya dia. Ini anugerah Tuhan," kata Woo dengan muka berbinar. "Saya bacakan cerita-cerita sebelum tidur. Saya nyanyikan lagu-lagu untuk dia dalam buaian," lanjut ibu yang tangguh itu. Woo merawat, mendidik dan memperkenalkan Hee pada kehidupan nyata. Ia memperlakukan Hee sebagaimana anak-anak
lain. Untuk melatih kekuatan otot tangan, Hee diajarinya bermain piano sejak usia 6 tahun. Saat itu, jarinya belum mampu mengangkat pensil.

Hee mengenang guru piano pertamanya yaitu Cho Mi Kyong sebagai guru yang keras. Sang guru memperlakukan Hee sebagai murid dengan sepuluh jari. Ia tidak melatih Hee dengan pertimbangan rasa kasihan karena kondisi fisik. "Guru saya bilang, jangan bersikap sebagai orang cacat. Tapi bermainlah sebagai orang normal," kenang Hee yang selalu ramah dalam bertutur. "Aku berlatih terus hingga lelah dan menangis. Betapa
sulit bermain dengan empat jari. Susah sekali bagiku memainkan notasi yang bersambungan, " kata Hee lagi. Ketika Hee memainkan arpeggio atau memainkan chord secara melodik dan runut, memang terdengar ada not yang terlompati. Tapi, itu tidak merusak melodi ataupun mengubah bangun komposisi. Ia mengaku 70 persen bermain dengan hati dan sisanya dengan teknik yang ia kondisikan untuk empat jari.

Pernah menyerah? Patah semangat?
"Bayangkan Anda makan satu jenis makanan terus menerus. Aku pernah bosan. Tapi, aku memakannnya terus. Aku berlatih terus menerus," kata Hee tentang ketekunan. Percaya diri Begitulah, diam-diam sang ibu menanamkan rasa percaya diri. Ia menggembleng Hee
agar tumbuh mandiri, penuh percaya diri dan bersemangat baja menghadapi hidup.

Bayangkan, untuk bisa memainkan karya Chopin Fantasie Impromptu, Hee berlatih lima sampai sepuluh jam sehari selama lima tahun. Hasilnya memang luar biasa. Umur 12 tahun, Hee telah menggelar resital piano tunggal. "Ibu menanamkan rasa percaya diri
padaku. Bahwa aku harus bisa melakukan segalanya sendiri. Bahwa kalau aku bisa main piano, aku bisa melakukan apa saja. meski aku tahu itu makan waktu banyak," ungkap Hee.

Piano menjadi sahabat dan jendela bagi Hee untuk melangkah di pentas kehidupan. Ia lalui masa kecil dengan bahagia seperti kebanyakan anak-anak. Ketika ada cercaan orang, Hee menghadapinya secara dewasa. "Teman-teman ada yang mengatai aku sebagai hantu atau monster. Tetapi, aku menerima itu," kata Hee, tetap dengan senyum. "Aku tidak pernah membandingkan diri dengan orang lain atau merasa beda dengan yang lain. Aku hanya ingin melakukan sesuatu seperti orang lain," kata Hee pula. He Ah Lee menjadi inspirasi bagi mereka yang merasa diri sempurna untuk berbuat sesuatu bagi kehidupan.

FRANS SARTONO (Kompas 29 Maret 2008)