Halaman

Senin, 23 September 2013

Tidak Perlu Diistimewakan.......

Pagi ini aku ada kegiatan di daerah 3 in 1. Nyopir? Aduuuh deh kayaknya. Naik taxi? Mahal, haha..... Naik kendum? Waaaa......sdh lama aku tuh males naik kendum di jam sibuk. Mana itu berarti harus nenteng tas doraemonku yg segala rupa masuk, berraaaaattt...... Trus gimanaaaa?? Apa maunya Dew??

Hehehe........

Akhirnya pacarku berhasil memprovokasiku untuk naik CL bersamanya, diantar pula ditemani sampai ke tujuanku sebelum dia ke kantornya sendiri. Ehem.......baik banget sih..... Wokeh akhirnya akupun naik CL pagi buta biar tidak terlalu berdesakan katanya. Lagian...kan dia juga jangan sampai telat sampai kantor. Yo wis aku kepagian gpp malah bisa nulis ini kan sambil nunggu di loby. Hehe....aku kepagian sejam lebih. Karena hanya perlu waktu beberapa menit sudah sampai, padahal kalo aku tadi naik mobil mungkin aja perlu 2 jam.

Di CL meski masih agak longgar tetep aja berdiri. Eee.....ada seorang pemuda yg menawarkan tempat duduknya padaku. Baik amat siiih......pengen nolak tapi dia sudah berdiri. Lagian Alhamdulillah sih, lumayan 😊. Ini mengingatkanku belasan tahun silam, setiap pergi pulang kantor naik kendaraan umum hampir selalu ditawari tempat duduk. Padahal.....menurutku tidak perlu. Karena kan mereka juga pasti capek, dan sudah berupaya sedemikian rupa untuk mendapatkan sedikit kenyamanan duduk di kendum demi mencari nafkah buat keluarganya, jihad mereka. Mungkin berangkat lebih pagi, mungkin juga berupaya ke tempat awal agar masih kosong. Apa istimewanya aku sehingga mereka harus memberikan tempat duduk yang sudah mereka perjuangkan untuk mendapatkannya? Malah kadang aku merasa tidak enak, karena bisa jadi aku telah mengambil kesempatan mereka dalam mencari nafkah untuk keluarga. Bisa jadi aku adalah perebut rejeki mereka. Bukankah bagi mereka itu wajib? Sementara bagiku tidak. Aku punya suami yg menafkahiku. Kurang? Haha.......manusia sering sulit terpenuhi kepuasannya memang. Bersyukur sajalah dengan yang ada. Tapi kok aku tetep aja nyari?? Sampai sekarang.......Itulah.......ternyata aku masih manusia. Jika ada waktu, tenaga, kemampuan, aku tetep mengais rejekiNya. Membantu suami, sedekah keluarga? Entahlah.......semoga dihitung begitu olehNya. Semoga aku bukan perebut rejeki para kepala keluarga itu.

Hh.....tapi tetep saja banyak orang baik yang memberiku tempat duduk mereka padaku (semoga bukan) si perebut ini. Semoga tambahan pahala bagi mereka.

Tetep saja aku merasa jika di kendaraan umum.......tidak perlu diistimewakan....hanya karena aku perempuan. Tapi kalo aku lagi kecapekan.......gak nolak sih. Uhuk...........

Pagiii semuaaa......selamat berkarya, selamat berjihad, semoga berkah

Jumat, 20 September 2013

BANGGA.......

Siang ini aku duduk manis nemani princessku yg lagi suka belajar di LIA. Hallah.....dulu mas2nya gak ada yg les les an segala. Lha kok dia ternyata suka. Setelah les nari Bali sekarang nambah les di LIA, English katanya. Hihihi.....lucu aja lihat dia yg selalu pede jika telp Oomnya yg gabisa bahasa Indonesia. "Hallo....Oom....this is I, Vania. Bla bla bla...." Ceriwis sekenanya dia omongin. Hehe.....bahkan jika dia salah menggunakan kata, cuuuueks.

Aku bukan mau ceritain princess sih, tapi masnya. Itu tuh....yg berlian IPS ku, yg adik kelas kitaaah...hahaha.....akhirnya dia daftar ulang jg di STAN tercinta. Aku suka ngerumpi dg dia, dia ceritain pengalamannya kuliah Hukum di UNS Solo yang baru dua minggu dijalaninya. Tahu gak yg bikin aku bangga bangeeet.....hehehe......gini ceritanya......

Dia kan tinggal di asrama mahasiswa. Di lt 5. Hahaha......sehat deh tiap hari naik tangga 5 lantai. Di depan asrama ada sebuah masjid. Masjid itu sepiii....mungkin karena jelek, terkesan serem seperti tidak keurus. Karena biasa sejak krucil usia setahun shalat di masjid, maka dia jalan mau shalat. Ragu sih tadinya ke masjid itu. Lalu pas lewat dia dengar adzan, maka dia beranikan diri masuk. Dan hanya ada seorang, ya yg adzan td disana. Jadilah mereka berdua shalat berjamaah. Dan berlianku pun rutin datang meski sering hanya berdua dengan bapak tadi yg warga setempat. Lalu bapak itu bilang, jika sudah masuk waktunya dan berlianku datang duluan, adzan aja gpp. Iya pak, jawab gantengku itu.

Laluu......teman sebelah kamar yg kakak kelas berlianku yang tahu bahwa si gantengku rajin shalat ke masjid itu yg mana si kakak kelas itu selama ini tidak pernah shalat ke masjid tersebut, jadi ikutan berlianku. Subhanallah.........banggaaaaa banget akuuuuu......berlianku memakmurkan masjid itu meski hanya dengan shalat berjamaah di sana, berdua dengan si bapak warga setempat itu.

Gak mutu? Hahaha......maybe! Aku memang sering bangga dg berlian2ku meski yg mereka lakukan hal sederhana yg seringkali dianggap gak mutu dan gak pantes dibanggain. Anakku masuk sekolah 'biasa'.... aku bangga, anakku milih jagain adiknya dibanding jalan sama temannya... aku bangga, anakku diterima di UNS yg oleh sebagian orangtua dianggap biasa....aku bangga, anakku masuk STAN jadi adik kelasku......aku juga bangga, anakku shalat di masjid....pun aku bangga, berlianku survive di negara lain.....aku bangga. Bahkan berlain2ku itu melakukan hal sangat kecil, remeh, atau bahkan tidak melakukan apapun aja kadang tetep membuatku bangga. Misal dia tidak minta gadget terbaru seperti teman2nya. Haha...bangga sekaligus bersyukur gak perlu boros. Atau bangga karena

Kenapa sih?? Gitu aja bangga? Hehehe.....iyalah. Sekecil apapun pencapaian mereka, bagiku suatu prestasi yg pantas aku hargai, aku apresiasi, dengan kutunjukkan betapa bangganya aku thd mereka. Dan aku tdk peduli dg sinisnya org lain yg menganggap hal tsb tdk membanggakan, seperti saat org tahu aku bangga bgt berlianku masuk Hukum UNS dan bukan Hukum UI. Haha.......emang siapa bilang UI lbh membanggakan dari UNS coba? Bagiku sih tiiiiidaks! Sama saja, dimana berlianku di situlah kebanggaanku. Karena pada dasarnya setiap anak, setiap orang, butuh eksistensi, butuh pengakuan. Jika pencapaian mereka kita remehkan.....tidak jarang mereka akan mencari pengakuan dg melakukan hal lain yg sayangnya bisa saja hal negatif, asalkan mendapat pengakuan, perhatian, meski itu negatif. Atau mereka akan mencari pengakuan di tempat lain, di luar rumah, di suatu komunitas, bahkan di jalanan dengan ngebut, merokok, ngobat, clubing, atau tawuran, atau hal lain yg bisa menarik perhatian orang lain.

Jadiiiii.......sudahkah kita bangga dan menunjukkannya kepada anak2 kita atas pencapaian mereka, berlian indahNya yg diamanahkan ke kita?

Kalo aku......berliankuuuuuu......Mama banggaaaaaa sama kamu......yang shalat berjamaah di masjid depan asramamu yg kata teman2mu serem itu. Semoga Allah juga bangga terhadapmu. *bangga sampai mbrebes mili*

Selamat hari Jum'at.......selamat liburan weekend dengan keluarga.

Jumat, 13 September 2013

4954 Calon Mahasiswa STAN

Aku adalah alumni STAN. Ya......sekolah kedinasan yang keren dan suuuuusssssaaaaah banget masuknya. Iyalah, dari puluhan ribu pendaftar yang sudah melalui uji kompetensi secara administratif, lalu tes tertulis, tes kesehatan, dan wawancara, maka tinggalah sedikit yang tersisa sebagai kandidat pengawas keuangan negara tercinta.


Inget si berlian IPS ku? Haha......dia sekarang sudah lulus SMA dan dia mengikuti beberapa tes:

  1. Bea siswa mombusho (kalo g salah) pokoke ke Jepang yg graaaatiiis segratis gratisnya itu. Dan setelah beberapa tahap..............gagal. *;) winking *:x lovestruck
  2. Bahasa Perancis untuk mengikuti progran egaliter, ahaa.....lumayanlah delf 8,4. Hihihi....padahal 5 aja sdh lulus. Dan keknya kalo aku ikutan belum tentu lulus deh, makanya pas ditawari ikut aku ga mau. Ntar ajaa......maluuu *:"> blushing Ok....keep dulu yg ini yaaaa!
  3. USM STAN. Horeee...............lulus tapi harus tes kesehatan dan wawancara lagi sebelum dinyatakan masuk.
  4. Univ negri di negeri tercinta.......... Fakultas Hukum UNS Solo. Lulus....lewat jalur yang murah itu lho.

Dia dengan mantep menunda ke perancis, ntar ma....S2 aja cari beasiswa lagi. Aaaamiiin....... Tinggal STAN dan Hukum. Karena STAN harus wawancara dan kesehatan dulu dan belum tahu masuk mananya secara diberi banyak pilihan, maka kami memutuskan untuk daftar ulang dan mengikuti semua proses di UNS. Alhamdulillah dengan sedikit usaha namun tetep formal penuh kesopanan dariku ke UNS, berlianku bisa ikut tes kesehatan dan wawancara di STAN baru kemudian kami meluncur ke Solo untuk MOS, dll.

Nah.....tgl 4 September maknyak dengan sukacita menahan kantuk demi bisa melihat pengumuman STAN yang akan dikeluarkan tgl 5 Sept 2013 karena berlian gantengku itu bolak2 WA menyatakan keinginannya menjadi adik kelasku meski juga suka kuliah di fak Hukum. Alhamdulillah......lolos masuk STAN D3 Akuntansi, Jakarta! Begitulah yang tertera di pengumuman sederet dengan namanya yang kubaca menjelang pukul 24.00 WIB.

Percaya gak??? Meski aku dan suamiku adalah alumni STAN, namun tes masuk untuk berlian indahku, anak kami, tetap berlangsung secara fair!!! Tanpa ada sedikitpun pengaruh dan sudah pasti tanpa kolusi sama sekali.Jadiiiii yang diterima menjadi mahasiswa/i STAN adalah generasi muda yang memang memiliki kualitas yang teruji, melalui seleksi yang sangat fair, tanpa ada kongkalingkong sama sekali.

Ya, STAN memang tidak mengenal kolusi, titip menitip, apalagi menyuap atau menawar membayar mahal untuk masuk. No way!! Berapapun kita punya uang, jika tidak lolos tes maka tidak akan bisa masuk STAN.

Dan......dari  4954 Calon Mahasiswa STAN itu......salah satunya adalah berlian ganteng IPS ku. Love u bunch dear ganteng................proud of You, always.