Halaman

Kamis, 31 Juli 2008

PAKAI GULA KOK NGGAK MANIS???

Saat aku masak bihun kemarin, Rafi mengamatiku. Memang sih, mereka sudah biasa selalu "memata-matai" apapun yang aku atau Papanya lakukan. Heiii.....anak-anak Ibu dan Bapak sekalian juga lho!! Coba aja perhatiin! Mereka akan mengamati dan meniru meski "kelihatannya" mereka cuek. Makanya, kita mesti memberi contoh yang baik.

Bihun diseduh pakai air panas, dia tahu tujuannya hanya dengan mengamati. "Hm.....aku tahu, supaya bihunnya nggak kaku lagi kan, Ma? Jadi bisa dimasak apa aja. Dimasak rebus berkuah atau digoreng."

Wortel, ayam filet, kol, daun bawang, dll semua sudah masuk logikanya. Bumbu ditumis, OK lah dia juga tahu. Tapi............

"Kok pakai gula pasir sih, Ma? Kan ini harusnya masakannya gurih. Kalau pakai gula ntar jadi manis donk! Tapi selama ini aku lihat Mama masak selalu pakai gula pasir meski untuk masakan yang gurih. Tapi selalu hasilnya nggak berasa manis tuh? Tapi jadi gurih. Hayooo....Mama pakai "Magic" ya.......? Main sulap???"

Ha ha ha.........berlianku sayang, berlianku yang cerdas dan kritis. Rupanya selama ini dia mengamati apa yang aku lakukan.

"Masak sih Mama masaknya pakai magic segala, main sulap. Ya nggak lah yao....... Mas Rafi, gula dan garam dalam jumlah tertentu, akan menimbulkan reaksi dan menghasilkan rasa gurih. Naah...penyedap rasa yang dijual (yang Mama NGGAK PERNAH pakai), kan juga menggunakan tetes tebu sebagai bahan dasarnya. Gula juga dari tebu. Tapi Mama juga lupa reaksi kimia seperti apa yang menyebabkan memakai penyedap rasa dalam masakan itu berbahaya, sementara tambahan gula dan garam dalam masakan itu lebih sehat. Kalau Mas Rafi bisa lebih dulu tahu, kasih tahu Mama ya............."

Rasa syukur nggak pernah bisa pergi dari aku karena memang aku selalu mendapat berkah nggak terkira. Suami yang baik, anak-anak yang shaleh dan shalihah, mertua yang baik, juga masalah-masalah yang menyadarkan aku bahwa aku sangat memerlukan Allah. He he he........biar nggak sombong n lupa diri!!

Rabu, 30 Juli 2008

ME "LEVERAGE" MAKANAN

Hari ini memang libur, tanggal merah, karena memperingati hari Isra' Mi'raj. Hm.... asyik juga nih tengah minggu libur. Waah....bisa puas sama pacarku tercinta dan berlian-berlianku.

Tapi, heiii......ternyata hari ini full!! Aku justru ada acara dari pagi! Yah.... apa boleh buat. Disyukuri aja, masih bisa "ada acara" yang bisa dilakukan berdua!! Hei....heii....bertiga MA!!! O iya..... kan Princess cantikku SELALU ngikut, nempeeelll kayak perangko. Ha ha ha......namanya juga masih ASI, ya nggak masalah to sekalian jagain Mama!!

Karena pagi-pagi harus pergi, hm.....aku mesti siapin makanan untuk jagoan-jagoanku seharian selama aku nggak ada di rumah. Ikan bawal digoreng aja biar cepet, ada wortel, kol, bihun goreng juga ok nih untuk selingan nasi. Pepaya potong seger juga buat buahnya. Hm..... sepertinya cukup deh untuk seharian. Tenang ninggalin mereka kalau gini.

Sampai rumah lagi sudah hampir Maghrib. Waduuuh..........malem gini kok bihunnya masih ada ya? Apa kebanyakan tadi masaknya? Biasanya sih, habis Shalat Isya' berlianku suka nyari camilan. He he he....maklum, cowok semua, makannya OK semua. Hmmm.......mesti puter otak nih menyiasati keadaan.

"Ting........." Ahaaa!!! Ada ide!
Bihun aku tambah-tambahin sedikit apa yang ada di kulkas. He he he.....memang mesti sedikit kreatif n inovatif! Trus...... aku melihat kulit lumpia di frezer. Waah....dicairin dulu biar lemes.

"Mama mau ngapain sih kok sisa bihun diaduk-aduk gitu? Sini Mas bantuin."
"OK! Lihat aja nanti PASTI Mas Farras akan suka dengan hasilnya."
"Mama ini SELALUUU bikin yang aneh-aneh, nggak ada di resep chef manapun. Tapi kok selalu enak ya? Hayo....jangan bilang karena bumbu cinta lho, meskipun aku tahu Mama masak ini karena cinta sama kami, kan?!!"

Ha ha ha.....berlianku sudah menebak jawabanku. Alhamdulillah, mereka memang selalu bersedia bantuin aku masak, atau apapun. Naaah......sekarang kita bungkusin. Nih kulit lumpianya sudah lembek.

"Ooooo...Mama mau jadikan bihun ini isi lumpia ya?? Mama memang selalu punya ide cemerlang. Biar nggak mubadzir ya Ma. Lagian kan anak Mama jadi punya camilan lezat malam ini ya Ma."

Tuuuh.....berlianku aja sudah tahu nggak boleh mubadzir. Ya, mereka sudah sering melihat aku selalu berusaha "memanfaatkan" segala sesuatu agar tidak mubadzir. Termasuk makanan sisa namun masih bagus. Sisa ayam goreng bisa untuk isi nasi goreng, sisa tahu goreng bisa untuk isi martabak, dan sisa-sisa lainnya. Be creative ya Bu.......Pak.......

"Iya..... kita harus mensyukuri nikmat makanan yang sudah Allah kasih ini. Ya salah satu caranya dimanfaatkan sebaik-baiknya. Coba, kan kalian sudah bosen dengan bihun goreng ini. Naah....kalau Mama bikin lumpia, kalian semangat lagi deh makannya, pasti!"

Sambil bungkusin bihun dengan kulit lumpia.......SRENG.........aku goreng yang sudah rapi. Tuuuh.......setiap habis angkat dari gorengan, langsung "ludes" laku keras!!

"Waaah.....enak sekali lho Ma. Mama tambahin apa sih bihunnya, kok rasanya lain lho, tambah enak! Pasti ada rahasianya ya? Au....au..... Asyik ya kita punya Mama yang canggih! Cantik, pinter, kaya (sssttt....ini menurut anak-anakku karena aku memenuhi kebutuhan mereka, jadi dianggap kaya oleh mereka!!), banyak ide, eeehh......chef yang hebat lagi! Sampai-sampai aku badannya OK gini nih."

Ha ha ha meski kepanasan, berlianku tetep muji aku. Senengnya, hanya gara-gara me "leverage" makanan, aku dipuji setinggi langit. Aduh........aduuh.......kepalaku sampai mentok ke plafon!! Ha ha ha................... Hayo.....siapa mau lumpia isi bihun sisa siang???? Setelah semua tidur, masih sisa dua. Aku makan satu, eee....ternyata memang enak lho! Masih ada satu lagi nih!! Tetep sehat, dan.............MAK NYUUUSSS lho.................

Senin, 28 Juli 2008

HIDUP SESUDAH MATI

Hm.........SENIN !!! Lhaaaa........ketemu Senin lagi........ I hate Monday........ Ha ha ha......nggak boleh gitu ya??? Semua hari semestinya jangan dibenci. Hari baru semangat baru!!

Bagiku sih, Senin itu hari yang menyenangkan namun pengennya Senin itu datangnya jangan cepat-cepat. He he he..........apaan sih maksudnya? Ehm..........gini, hari Senin berarti banyak "kenangan" dari hari-hari weekend bersama "PACARKU". Naah...pengennya sih weekendnya yang panjaaaaang, biar kebersamaan kami lamaaaa....dan Senin datangnya agak lambat aja!!

Weekend adalah hari-hari "bahagia" bagiku karena "Pacarku" bisa lebih banyak bersamaku. Asal........ nggak ada dinas atau pekerjaan lain yang bukan pekerjaan berdua yang menggunakan hari weekend. Hikcs.....hikcs...... kadang tetep ditinggal juga sih. Ngobrol, nyanyi bareng anak-anak, jalan sana sini, urusan ini itu, waaah....pokoke asal bersamaaamuuu.....rasanya dunia milik berdua. Ha ha ha .....kok seperti lagu jaman dulu ya???

Heiii....... 2 weekend lalu kami harus menemani tamu dari Eropa yang datang ke Indonesia. Memang sebagai tuan rumah yang baik, setiap tahun kami harus menemani tamu-tamu dari luar. Mulai dari negara tetangga seperti Malaysia, lalu dari Asia tapi agak jauh seperti Jepang, sampai yang dari jauh, Eropa dan Amerika. Mereka akan kontak kami jika berkunjung ke Indonesia, baik itu urursan bisnis ataupun sekedar liburan. Lhaaa... saat mereka "mengundang" kami ke negara mereka, kami juga disambut dengan sangaaat baik.

Weekend kemarin, kami berdua "ngobrol" tentang HIDUP SESUDAH MATI. Sebenarnya sih bukan hanya weekend, tapi hari-hari di pekan kemarin kami banyak ngomongin hal ini. Biasaaa........ yang membuka topik sih, ME!!! He he he.....si tukang membuka percakapan di antara kami berdua memang aku. Secara, nggak enak kan kalau ketemu hanya weekend tapi diem-dieman. Lagian, bagiku sih ngobrol paling enak ya sama pacar sendiri. Berpahala lagi. Heran juga kalau ada orang yang justru pengennya ngobrol sama "pacar" orang lain. Apa nggak tahu ya kalau itu berbahaya dan BERDOSA. He he he .......jangan ya! Ngobrolnya sama pacar masing-masing aja!!! Bosen? Nggak asyik? Nyebelin? Yeee.....coba aja nikmati, buat asyik n menyenangkan, anggap aja dia "selalu" ngangenin. Hhhh.....bodoh aja kalau nggak mau menikmati pahala.

Setiap orang yang beragama, tentu percaya adanya kehidupan sesudah mati. Demikian juga kami. Dari berbagai buku yang kami baca, dari sudut manapun hampir semua sama. Buku yang berdasar agama, budaya seperti Jawa, atau yang berbau "bule". Hakekatnya bahwa hidup sesudah mati kita ditentukan oleh masa-masa hidup kita di dunia. Perbuatan kita di dunia akan menjadi "bekal" perjalanan abadi kita. Dan..... ada "kiriman-kiriman" yang ternyata akan mengalir terus meski kita sudah mati.

Waduuuh....ternyata, apa yang kita lakukan sekarang ini, mempengaruhi keadaan orangtua kita yang sudah di alam kubur, orangtua kita yang masih hidup, diri kita dan keluarga sekarang, daan.........investasi kita di masa nanti saat kita sudah nggak bisa apa-apa lagi...................MATI. Salah satu investasi itu adalah anak. Jika shaleh akan memberi manfaat baik bagi kita dan jika (naudzubillah mindzalik) anak kita buruk, tentu kita akan menuai keburukan sepanjang waktu termasuk saat di alam kubur, dan seluruh masa hidup sesudah mati. Hiiii.......

So, yuk kita menjadi manusia baik, menjadi anak baik, menjadi istri / suami baik, menjadi orangtua baik, dan menjadi anggota masyarakat yang baik. Semoga hidup sesudah mati kita juga baik.

Jumat, 25 Juli 2008

BIKE TO WORK

Sekarang ini sedang ngetrend yang namanya "Bike To Work" di Jakarta utamanya. Di tempat lain ya mbuh, belum cek. Katanya sih untuk menjaga kebersihan udara, untuk menghemat energi, atau untuk kesehatan.

Hmmmmm...........apa iya ya? Tunggu..tunggu........kalau aku lihat, yang ikut komunitas ini menggunakan sepeda yang "kereeeennn" habis! Lha kok aku cek harga sepeda seperti itu tuh............MAHAL !! Trus, katanya, mereka akan mandi begitu sampai kantor. Heiiii.......memangnya sampai kantor jam berapa to Mas?? Lha kalau sampainya sudah jam kerja, hayooo........korupsi waktu ya? Eh.....buang-buang air kantor juga. Coba aja kalikan penggunaan (pemborosan) airnya. Belum lagi, kalau mereka capek, ada orang dari rumah yang menjemput menggunakan mobil. Jadi, dia bersamaan dengan sepedanya naik mobil pulang!! Piyeee to iki karepe???

So, tujuan BTW tadi sebenarnya tercapai nggak ya??? I don't think so!!

Beda kalau yang aku lihat di Belanda. Banyak sekali orang bersepeda ke tempat mereka beraktifitas. Ya, mereka memang bersepeda ke kantor! Bukan trend, gaya, atau hobby. Sepeda merekapun apa adanya. BAnyak sekali yang hanya sepeda kumbang biasa, bahkan sepeda yang di Jakarta aku hanya melihat di Kota digunakan oleh para pengojek sepeda.

Untuk Ibu-ibu, mereka menggunakan sepeda dengan keranjang buat anaknya yang balita. Heeeiii....... ada lho ibu-ibu yang memodifikasi sepedanya dengan "gerobak" untuk membonceng anak-anaknya. Sekali goes, ada yang sampai 3 anak di gerobaknya. Hi.....hi....hi..... kreatif kan?? Pasti berat banget ya?? Tapi aku melihat bagaimana anak-anaknya menikmati sambil bercanda di "gerobak" ibunya.

Mereka bersepeda memang agar lebih praktis, cepat, dan hemat. Lha kalau naik sepeda mereka tuh "ngebut". Tapi masih menghormati aku yang jalan kaki sambil mendorong baby strollernya Vaniaku. Ya, mereka akan berhenti jika aku akan menyeberang (di tempat yang diijinkan menyeberang) tentu saja. Jika perjalanan mereka terlalu jauh, mereka akan naik metro bersama sepedanya, lalu sambung bersepeda lagi.

So, mereka bersepeda "benar-benar" untuk alat transportasi. Bukan hobby, bukan trend, apalagi "gaya".

Rabu, 23 Juli 2008

LANGSING ???

Suatu pagi, aku bertemu seorang kenalan lama. Bla.......... bla.............. bla................ ngobrol agak ngalor ngidul pun terjadi. Hmmm........ selayaknya teman yang sudah lama nggak ketemu deh! Namun aku agak risih juga jadinya, saat dia mengamatiku dari atas hingga bawah berulang-ulang. Jangan berprasangka dulu ya.....dia perempuan juga lho!

"Ibu kok masih langsing aja sih? Anak sudah 4, mana baru melahirkan terakhir belum 2 tahun. Gimana dietnya Bu? Ibu menyusui kan? Kok bisa menyusui full tetep diet? Lha saya yang belum menikah dan punya anak kok susah banget ngurusin badan"

Waduuuh.......aku dibombardir dengan pertanyaan bertubi-tubi seperti itu. Waaah.....waaah.......waaahhhhh........... padahal meskipun pertanyaannya banyak, jawabannya cuma satu dan sudah dia jawab sebagian. MENYUSUI !!!

Kali lain, saat ketemu dokter gigiku, dia juga tanya; "Mbak Dewi sudah pakai celana panjangnya yang dulu sebelum hamil? Bikin ngiri aja. Kok sudah langsing gini sih? Aku sih boro-boro. Malahan harus pakai yang lebih longgar nih."

Trus di suatu kantor, ada lagi teman yang bilang; "Aduuuuh.....Ibu badannya diapain sih? Kok sudah balik aja, langsing amat. Lha saya kok masih besar. Kan bayi kita seumuran? Lha saya baru anak pertama, kok kalah?"

Ha ha ha memang kami hamil dan melahirkan pada saat yang hampir bersamaan. Tapi mereka berdua berat badannya masih belum balik, masih "berisi". Dan.....aku tuh bukannya langsing juga. Ya tetep masih tersisa beberapa kilogram di tubuhku. But. memangnya kenapa sih? PD aja lagee..........

Hmmmmmm........ gimana ya, ini pertanyaan mudah, jawaban mudah, tapi mesti hati-hati menyampaikannya. Lha.....nanti orang bisa tersinggung. Kalau dibilang nyusui mesti full, ada yang bilang dia nyusui full tapi badan tetep besar. Kalau jaga makanan, ada yang bilang dia minum air putih aja jadi badan. He he he......masa sih Bu?? Kalau dijawab mesti aktif, ada yang mbantah kalau dia tuh super duper aktif tapi malah tambah ndut. Pokoke.......serba salah deh.

Padahal, menurutku sih dengan menyusui adalah salah satu "cara" untuk mengembalikan berat badan sekaligus kondisi tubuh Ibu secara keseluruhan. Lho iya, dengan menyusui, rahim juga akan lebih cepat dan tepat kembali ke kondisi yang seharusnya. Bahkan, seluruh sel-sel tubuh akan mengalami perbaikan, pembentukan, dan pembuangan yang rusak dengan lebih baik jika kita menyusui anak sesuai ajaran Al Qur'an..... 2 tahun tanpa susu tambahan. He he he ...... tapi niatnya nyusui untuk melaksanakan perintah Allah ya, jangan untuk diet. Kalau jadi langsing......ya itu bonusnya!!

Yang pasti, secara logika, kalori yang masuk harus seimbang dengan yang keluar. Lha menyusui itu membakar atau mengeluarkan banyak sekali kalori. Kalau nggak salah sih 1000. Kan lumayan tuh. Tapi makannya jangan "ngamuk" dengan alasan sedang menyusui. Karena sebenarnya dengan menyusui bukan berarti makannya harus 2 kali lipat dibanding saat tidak menyusui.

Makan sehat. Ini juga membantu kita untuk memanage berat badan kita lho. Aku yakin sangat jarang orang yang menerapkan pola makan sehat mengalami kelebihan berat badan. Ini juga bukan berarti nggak boleh makan makanan favoritnya lho. Semua itu boleh, asal tidak berlebihan. He he he.......sok ya??? Aku tuh suka coklat. Tapi nggak berarti makan coklat berlebihan kan? Ntar malah nggak nikmat. Gitcu lho maksudku.

So, nggak perlu diet-dietan, perawatan mahal, atau olah raga khusus, yakin deh..... langsing itu bukan mustahil bagi siapa saja.

Selasa, 22 Juli 2008

CEMBURU.............

Hmmm..... kata ini agak "sensi" ya? Tenang............cemburu di sini bukan yang sensi. Ini tentang kecemburuan anak-anakku terhadap kami Papa Mamanya. Cemburu yang "indah", karena dibalik kecemburuan mereka terselip harapan dan do'a agar kami SELALU membuat mereka cemburu.

Banyak cerita tentang kecemburuan mereka ini. Sebenarnya lucu-lucu (kataku sih....) tapi aku cerita yang sekarang-sekarang aja ya. Kalau mau versi lengkapnya, tunggu tanggal mainnya. Ntar beli bukunya yaaaa........... Hikcs.....hikcs.....kapan? Kok nggak terbit terbit???

Suatu hari, aku pergi hanya berempat. Aku, kangmasku tercinta, Hafizh (sulung) n Vania. Lumayan sih, Hafizh tuh dari Vania umur beberapa bulan, dia sudah "canggih" bantuin aku ngurus adek cantiknya ini. N.......dia juga menikmati. Secara, cinta banget dia sama Princess ini. Katanya sih, nggak ada gadis lain yang lebih cantik dari adeknya. Ha ha ha..........narcistnya kok menurun ya.......???

Di mobil, Hafizh dan Vania duduk di belakang. Sebenarnya sih Vania duduk sendiri di kursi mungilnya. Tapi.......mana tahan Si Mas nggak gendong n pangku si cantik ini? Lha adeknyapun mana mau duduk sendiri kalau ada Masnya yang ganteng n sayang sama dia mau gendong? Lha......KLOP deh! Ya untung aja di sini anak kecil boleh dipangku. Kalau di Eropa or Amerika? Ya duduk sendiri apapun yang terjadi. Nangis??? Tetep aja harus sendiri. Hikcs.....hikcs.....suka nggak tega sih, tapi bagus juga maksudnya.

Heeeee.........kembali le LAP.....TOP!!!! Kok seperti Tukul sih????
Waduuuh......jalanan maceeeeet, mana hari sedang sangat panas. Aku lihat suamiku tercinta yang sedang nyetir. Kasihaaaan, sepertinya capek banget. Aku mau gantiin nyetir, pasti dia nggak ijinin. Hmmmmm..........saking cintanya tuuuh......... Waaah.......ini GR apa beneran ya? Semoga beneran deh! Ya sudah aku ambil tissue dan aku lapin keringatnya. Terus, aku cium dia dengan cinta tentu saja. Waaaah....ini mesti disensor ya? Sorry.......yang belum 17 tahun tutup matanya ya.......

"Dek.....dek.....Mama cium Papa tuh! Ayo dek dilarang! Cepaaaaat....... wah, kita telat dek. Cepet sana adek cium Mama biar bekas ciumannya ke Papa ilang."

Ha ha ha........sulungku yang sudah SMA, ternyata masih cemburuan sama kami. Dia gunakan adeknya sebagai "tameng" kecemburuannya itu. Waktu kecilnya, PASTI dia langsung cium aku jika aku cium Papanya atau Papanya cium aku. Sekarang, agak malu dia kalau kelihatan. Makanya dia suruh adeknya yang cium aku.

"Mas nggak suka ya Mama cium Papa?"
"Seneng malah. Aku nggak mau Papa Mama seperti orangtua lain. Temenku ada yang Papa Mamanya nggak akrab. Nggak suka aku. Apalagi kalau ada orangtua yang berantem. Nggak enak kan punya orangtua seperti itu? Papa Mama gitu terus aja.....tapi kalau pergi-pergi ke tempat asyik, apalagi ke LN, ya harusnya ngajak aku. Yang cemburu tadi adek lho Ma..........Not Me!!!"

Hmmm.......sebenarnya itu "warning" bagi kami, bahwa anakku nggak suka dan nggak ingin kami seperti orangtua lain yang nggak akrab satu sama lain. So, kami harus menjaga "cinta" kami berdua untuk berlian-berlian kami ini.

Senin, 21 Juli 2008

Tukang Cuci Pulang Kampung

Pagi-pagi ada yang ketok pintu dengan terburu-buru.

"Assalaamu'alaikum............"
"Wa'alaikum salam. Ada apa Ta?"
"Ibuuuu......saya mau pamit, mau pulang kampung aja."
"Lho, kenapa kamu? Apa Ibu salah?"
"Huuu.....saya seneng Bu kerja di sini, betah, tapi saya nggak tahan sama suami saya."
"Eeee....kenapa, apa dia main tangan?"
"Dia main perempuan Bu......hu....nggak tahan Bu, saya mau pulang aja bantuin Emak jualan di kampung."
"Lha katanya suamimu nganggur, kok main perempuan? Emang ada yang mau sama dia?"

Weee.....lha kok aku nanyanya gitu ya? Embuhlah keluar gitu aja. Habis aku kesel n prihatin. Kok laki-laki itu tega. Nikahin anak orang, diajak hidup susah, istri banting tulang kerja cuci gosok, dianya nganggur n ngrokokan. Lhadalah kok ya pakai nyakiti hati istrinya.

Hhhhhhhhhh........ya sudah deh aku kasih uang ongkos pulang kampung. Kasihan dia. Mungkin ada yang berprasangka dia bohong. Tapi aku percaya dia. Mama kenal keluarganya, tahu bagaimana keluarganya. Lha aku sangat percaya Mamaku to? Yo wis, yang jelas, sekarang aku mesti "disco" sendiri lagi..................Waaah..... hikcs......hikcs.......hikcs......mana mesin cuci lagi ngadat!

Sudah ah, mau "main air" dulu. Bye now..................

Jumat, 18 Juli 2008

MATI LAMPU

Waduuuh....mati lampu malem! Saat anakku sakit lagi! Hhhhhh........... ya pastinya makin repot! Nggak usah pake mati lampu saja sudah rewel.......lha kok ditambahi mati lampu segala! Ya sudah, makin rewel aja dia.

Wuiiihhh..........lama lagi! Sudah waktunya anak-anak tidur belum nyala juga. Berbagai cara sudah dilakukan, Babyku masih "protes". Gini nih kalau nggak punya genset sendiri. Hmmm.....mesti dianggarkan kali ya..... Kalau yang Mas Masnya sih nggak masalah, sudah mengerti kalau kita nggak bisa berbuat banyak karena ini dilakukan oleh PLN. Tapi si baby kecil?? Bodo amat deh siapa yang matiin, mesti segera nyala itu lampu! Atau............. dia akan nangis, protes!! Apa orang PLN nggak punya bayi ya??

Lha aku sama suamiku yang kena imbas atas protesnya si bungsu ini. Mas-masnya sih terganggu juga. Tapi mereka memang berlian. Ngertiin adeknya masih bayi. So, ya sudah berusaha tidur aja meski ada nyanyian merdu dari sang adek cantik. Hhhhhh................. gimana ini????????????

Nyanyi lagu mulai dari Dua Mata Saya hingga lagu Halo Halo Bandung sudah sampai side A side B side A lagi side B lagi bolak balik, lalu main bayangan dengan cahaya lilin yang dipantulkan ke tembok, sampai dongeng berbagai cerita sudah mengalir dari mulutku yang sudah capeeeeeek banget. Meniren deh rasanya. Heeeiiii...... Princessku tetep nggak mau diem. Dikasih ASI malah dia suruh tutup aja. Ha ha ha dasar bayi pinter!!! Ya....itu.....masalahnya dia nangiiiis terus. Lha kalau dianya diem sih nggak masalah aku capek. Tapi mendengar tangisannya itu yang membuatku sakit. Sediiiih...........deh.

HAtiku sakit kalau mendengar tangisan anak, apalagi anakku sendiri. Tapi kalau nangisnya memang harus dibiarin ya nggak papa sih. Misalnya nangis minta sesuatu yang nggak boleh. Ya biarin aja nangis, jangan lalu dibolehin. Ntar dijadiin senjata untuk merajuk lagi kalau diikutin. Itu namanya pemissivism, NGGAK BOLEH !!!

Hhhhhh...........aku nyerah! Akhirnya Papanya turun tangan. Vania digendong keluar kamar, n............ "dinasihatin" macam-macam. He he he.........aku senyum sendiri mendengar suara Kangmas tercintaku yang kadang kurang sabar namun nggak tega mendengar tangisan anaknya. Ha ha ha........ antara capek, sayang, gemes, dan ........ marah sih sebenarnya. Tapi tetep nggak tega!! Aku tetep di kamar. Ya, kami harus "bermain cantik" sebagai tim dalam menghadapi berlian kami. Supaya otak cerdasnya itu nggak "ngakalin" kami karena dia tahu kami sangat sayang sama dia.

Heeeiiiiiiiii.........akhirnya mereka masuk kamar, dan Vania ditidurkan di sebelahku dengan masih tersisa isakan dan sesenggukan tertahan. Duuuuuuuuuhhh kasihan ya....... Langsung dia memelukku erat, dan minta ditepuk-tepuk pantatnya. Hhhhh .... tidur juga dia akhirnya. Berlianku yang cantik, tidur dalam sesenggukan.

Alhamdulillaah....akhirnya lampu kembali menyala sebelum aku tidur. So, aku bisa matikan lilin-lilin, matikan lampu yang nggak perlu, cek air, pager, pintu, dan...............tidur!!!! Sugeng dalu....................sugeng sare.......

Kamis, 17 Juli 2008

MAIN PETAK UMPET

Hhhhhhhhhh................ Princess..........

Beberapa hari badannya panas, rewel, manja, gendongan, maunya ASI nempel terus, capeeek banget. Eee.......... semalem pake mati lampu segala! Lhaaa.... mana udara sedang panas. Ya sudah, makin melengkapi kerewelan Vania cantikku dan..... tentu saja juga melengkapi kecapekanku.

Untunglah Kangmasku tercinta biasa ikut bersamaku ngurus cinta kami itu, sejak anak pertama dulu sampai sekarang. Yah....memang anak berdua ya diurus berdua to?? Memang sih, beda "style" di antara kami saat harus meng "handle" anak. It's Ok!!

Lha kok hari ini...........to be continued rupanya. Vania masih rewel, gendongan, pokoke manja deh! Sayangnya aku juga sudah cukup capek karena dia sudah beberapa hari ini memang "nyetrap" aku. Oooohh....... gimana ya caranya membuatnya nggak gendongan tanpa harus menyakiti perasaannya dengan suara keras atau kata-kata nggak enak apalagi marah?

Hmm......... aku lalu berjalan cepat nyaris berlari ke arah menjauh dari Princess. Lalu setelah bersembunyi, aku teriak; "Adeeek....... Mama dimanaaa............." Plek.......plek.......plek........terdengar langkah kaki berlari putri cantikku. Heiii.......dia bersemangat berlari ke arahku sambil tersenyum senang. Apalagi saat dia menemukanku, waaah.....biarpun sedikit kaget, dia seneng sekali.

"Tuuuuuuu......Mamaaaaaa......................."
"Lagi......lagi.............lagi............"

Dia minta aku ngumpet lagi dan dia mencari. Jadilah kami main sembunyi sembunyian atau petak umpet berdua! Ha ha ha ........ ketemu juga cara membuatnya semangat tanpa harus aku capek gendong sana sini. Eee.....akhirnya dia capek juga. Aku mandikan dia dengan air hangat, lalu kami berpelukan sambil dia minum ASI tentu saja ...............dan...........sssttttttttt....... Princess sudah tidur dengan senyum manis di bibir mungilnya. Mungkin dia mimpi main petak umpet dengan malaikat.

Selamat tidur Cantikku............sweet dream..................

Rabu, 16 Juli 2008

SENYUMAN

Kenanganku di hari kemarin;

Siang kemarin aku masuk kamar anak lelakiku. Hm....rupanya gantengku yang tengah, sedang main gitar. Melihatku, senyum manis tersungging di bibirnya yang masih sambil mendendangkan sebuah lagu diiringi petikan gitarnya yang sudah mulai bagus. Ya, dia belajar dari Papanya bagaimana bermain gitar.

Ketika sedang menulis di depan komputer. Ganteng bungsuku datang. Senyum lebar diiringi pelukan hangat langsung dia berikan untukku. Waaah....bau apeknya menyeruak. Namun tetap aja sedep bagiku. Karena senyuman itu tetap selalu menyertainya. Apalagi bisikan lembut selalu menyertai pelukannya; “I love you, Maaa...”

Sorenya saat aku masuk kamar, Princess kecilku sedang tidur pulas. Aku merebahkan diri di sebelahnya. Nggak disangka dia membalikkan badannya ke arahku terbaring..............dan membuka mata cantiknya itu sembari tersenyum sangat manis dan manja. Lalu tangan mungilnya memelukku erat sambil matanya kembali tertidur. Hmm......senyuman yang damai dan indah. Ya, badan mungil itu mulai baikan sehingga bisa tidur enak setelah 2 hari kemarin panas.

Ketika aku sedang merapikan sampah di luar....... sebuah motor berhenti di depan rumah. Hei....senyuman manis dari wajah ganteng yang agak pucat yang mbonceng motor itu. Rupanya ganteng sulungku pulang sekolah kecapekan. Makanya naik ojek. Karena sebagai panitia MOS di sekolahnya telah membuatnya capek. Tapi senyum tetap dia berikan untuk Mamanya sebelum dia menyalami dan mencium tangan mamanya.

Aku hanya membayangkan ........ saat kemarin di sebuah acara. Karena suamiku mendapat tugas dari pemilik acara., maka kami terpisah. Namun sesekali dia menengok ke arahku sambil memberikan senyuman penuh cintanya. Hmmm....rasanya itu sudah cukup menyejukkan hatiku. Namun aku yakin nanti saat pulang dia akan memberikan lagi lebih banyak senyuman penuh cintanya untukku.

Ya, senyuman lima orang istimewa dalam hidupku itu selalu memberiku semangat hidup, semangat berkarya, dan semangat berjuang. Senyuman memang sangat mudah dilakukan, namun sangat besar artinya bagi orang lain. Lebih lebih bagi orang-orang yang kita cintai. Teruslah berikan senyum terindahmu untuk mereka. Karena senyum tulusmu adalah obat yang paling mujarab bagi penyakit apapun.

Utamakan senyum tulusmu untuk orang terdekat, untuk orang terkasih dan yang mengasihimu. Jangan engkau selalu tersenyum untuk orang lain, namun untuk orang terdekatmu hanya kau beri sisa wajah masammu.

Selasa, 15 Juli 2008

BAHAGIAKAN DIRI

Hmmm......... Princessku yang kemarin badannya anget karena gigi geraham yang mulai nongol, semalam semakin panas. Waaah.....sepertinya bukan karena gigi yang mau keluar nih. Jika badan panas, tubuh perlu banyak cairan. Naaaa.... bayi sudah diberi kemampuan untuk tahu itu. Makanya, dia pasti nyusuuuu terus. Memang semalaman Vaniaku ncut ASI terus, sampai Mamanya pegel, ngantuk, n pedes! But, nggak papa!! Nikmati aja, ikhlas, n selalu bersyukur.

Pagi-pagi, putri cantikku ini bilang; "Mama, tutup! Mama bobok." Heiiii..... dia rupanya tahu Mamanya semalaman nggak bobok. Jadi dia minta ASI nya ditutup dan Mamanya bobok aja. Ya sudah, karena memang sedang nggak shalat, aku mengistirahatkan badan sejenak. Memang sejenak karena banyak hal yang mesti dikerjakan, donk.

OK!! Tetap SEMANGAT!
Setelah semalam membuat janji dengan dokter langganan, sebelum jam 8 aku sudah meluncur berdua Vaniaku untuk konsultasi dengan dokter kami tentang panasnya Princess cantik. Radang tenggorokan rupanya yang menyebabkan naiknya suhu tubuh mungil itu. Cukup lama tidak ketemu dan kami pasien pertama, akupun ngobrol. Banyak hal kami bicarakan termasuk kondisi masyarakat sekarang yang sepertinya jauh dari bahagia. Dokter yang umurnya agak jauh lebih muda dari aku itu bertanya kenapa aku kelihatannya selalu bahagia dan awet muda?

Ha ha ha...... muji lagi neeeh...........
Bahagia? Alhamdulillah, aku selalu berusaha untuk bahagia. Lebih tepatnya membahagiakan diri. Ya, mengingat, sebenarnya dalam hidup pasti ada naik turunnya perasaan. Kalau dicari, banyak hal yang bisa membahagiakan dan banyak hal yang membuat kita kecewa, sedih, marah, ............... tidak bahagia. Semua itu pasti akan mampir pada setiap manusia yang hidup di dunia.

Naaa.......... aku memilih untuk membahagiakan diriku sendiri. Ya, tepat sekali, BERSYUKUR! Itu adalah kata lain dari membahagiakan diri menurutku. Semua hal yang mampir di kehidupanku semoga membuatku makin bahagia.........di kehidupanku sekarang maupun kehidupan setelah mati.

Bahagiakan diri, bahagiakan keluarga, ciptakan masyarakat bahagia, untuk terwujudnya negara HEBAT !!!

Senin, 14 Juli 2008

BERLIANKU "TAMPIL" DI MALL

Hari Minggu, Mas Hafizh ngeluh kacamatanya sudah nggak enak. Weee....lha kok ya ndadak gini, besok sudah masuk sekolah baru bilang. Ya wis, jalanlah kita semua ke optik langganan kami.

Karena rame banget, orang optiknya bilang kalau mendingan kami jalan dulu aja, ntar balik lagi. Ok!

Hmmm..... sepertinya ada band yang akan perform di lantai dasar. Secara, anak-anakku memang suka main musik dan nyanyi, merekapun nonton band tadi. Lha Princess juga menikmati, wong biasa "ngeblend" sama Mas masnya main musik juga. Naaa.....dia tuh nyanyi dan nari. Ha ha ha.....ndobel sebagai penyanyi dan penari latar sekaligus.

"Mas Hafizh ke optik sama Mama yuk, biar Papa sama adek-adek di sini aja nonton."
"Paaa.....kami ke atas ya....."

Ya, setelah minta ijin ke Papanya, aku tinggalkan mereka di sana. Aku temani gantengku ke optik untuk cek kacamatanya. Waaahh....terdengar cukup meriah di bawah sana. Penyanyinya banyak juga kedengarannya.

Selesai ngurus kacamata, kami ke bawah. Dan......Papanya cerita kalau yang nyanyi barusan tuh RAFI !!! Kok, Mama nggak dikasih tahu?? Kan Mama bisa lihat dari atas? Nyesel deh!!!

"Mas Rafi tadi nyanyi? Lagunya apa?"
"Iya, lagunya yang biasa Mas Hafiz nyanyiin. Nggak tahu judulnya tapi aku bisa."
"Kok Mas nyanyi siapa yang suruh?"
"Ya diajak ke depan, ya sudah maju aja n ambil mikenya. Nyanyi deh."
"Hebat!! Sayang, Mama nggak lihat."

Ha ha ha dia menanggapi semua dengan cuek, seolah sudah biasa tampil. Memang sih, dia biasa tampil di sekolah, lomba, dsb. Tapi nggak pernah tampil di Mall sama group band!!! Nggak pake tengak tengok ke Papa atau Mas masnya lagi. Sampai ada yang mengira dia bagian dari band itu.

Hmmm............... berlian memang selalu menyenangkan, selalu menarik, selalu berkilau, selalu indah. Keep shining.....................

Sabtu, 12 Juli 2008

RESTORAN SERBA TAHU

Liburan, berarti anak-anak di rumah seharian, berarti aku harus sudah siapin makanan untuk seharian pula. Lhaaa.... kalau aku ada rencana pergi hari itu........ya sebelum pergi harus sudah siapin makanan untuk "setok" selama aku pergi. So, anak-anakku yang memang pengemil itu akan aman tenteram. Ha ha ha............

Liburan ini aku tetep banyak keluar rumah. Tapi............ tentu saja setelah semua beres, temasuk anak-anak juga sudah mandi, shalat, dan.........makan!!! Lalu sudah tersedia makanan cadangan di meja makan.

Pagi ini aku sudah siapin sup baso dan tahu putih, lalu aku gorengin ayam, dan bubur kacang ijo. Tapi, tentu saja di kulkas sudah aku siapkan "cadangan" kalau nanti sore diperlukan tambahan "amunisi" bagi berlian berlianku tersayang. Ya, tadi pagi aku juga sisakan sebuah tahu putih, daun bawang, dan kulit lumpia.

Wuiiih.....siang ini lumayan panas. Hmmmm..... kayaknya seger nih kalau blewah yang tadi aku beli dibuat es. Suegeerrrrrrrrrr..........

Tuuuh........kan...........bener juga. He he he ya pasti bener wong sudah sehari hari begitu! Sore tuh perlu adanya tambahan camilan. Hm........ ayam goreng masih sisa sedikit, tanggung deh. Ya udah, setelah shalat Ashar aku harus mulai lagi "rock n roll" membuat camilan! Memanfaatkan sisa ayam goreng, aku potong dadu aja. Daun bawang yang sudah aku siangi tadi pagi dan disimpan di kulkas, tinggal dipotong-potong. Tahu juga dipotong dadu kecil kecil. Naaa...... seluruh bahan dicampur, tambah telor kocok, tambah bumbu, dibungkus kulit lumpia...........sreng.............jadi deh camilan hangat nan lezat. Ha ha ha.........narcist nih! Muji ndiri!!

Whaaaa.........kok ternyata meski sudah ndut ngisinya, he he he nggak seperti kalau beli lho, langsing langsing!! Yang ini Super!!! Eeeeeee......... isinya masih nyisa sedikit. Ya wis aku simpan aja di kulkas. Jaga-jaga kalau yang sudah mateng akan cepet "ludes". He he he.... ternyata........beneran lho! Kok belum lagi Maghrib, sudah nyaris habis.

So, aku puter otak untuk episode kedua. Biar Papanya masih kebagian nyobain camilan tadi, aku harus segera membuat cmilan "tandingan".Hi......hi......hi.......memangnya mau Pemilu?? Secara, mereka akan telpon Papanya untuk minta ijin makan sebagian Ok!! Ya Papanya mana tega nolak?? Dia tuh PASTI akan kasih semua makanan yang diminta anaknya meski dia sendiri jadi nggak kebagian. Makanya Sisa isi tadi aku "olah" lagi, ubak ubek ubak ubek..............jadilah PIZA tahu. Eit.......eit..........dilarang protes!! Yang memberi judul itu berlianku, Rafi.

"Waaah.......Mama hari ini masakannya serba tahu ya. Hmmmmmm.........semuanya enaaak deh, mak nyuuusssss........ Kenapa Mama nggak buka Restoran Serba Tahu aja, Ma? Tahu aja kalau yang masak Mama jadi super lezat. Pasti pakai bumbu rahasia ya Ma? Aku tahu...............CINTA kan bumbu rahasianya itu?"

Ehmmmmmmmmmmmmm............gimana nggak narcist.com kalau dipuji setinggi langit gini coba. Jadi ingat suwargi Ibu, beliau pernah ngendika ke aku;

"Kalau anak pinter itu, dari kecil nggak pernah masuk dapur aja kok ya sekarang pinter masak. Dari kecil manja kok sekarang pinter ngurus suami dan anak-anak. Dsb.....dsb...... pokoknya yang baca nggak boleh ngiri deh. Belum lagi kakak-kakakku, deeeeee.......kalau muji aku juga bikin orang ngiri habis!!! Naaaaaaa............ tahu kan kenapa aku suka terkesan narcist? Ha ha ha ............ kebanyakan pujian kali ya???

Nggak lho! Bercanda kaleee.......... Memang orang-orang tersayangku suka muji aku. Tapi aku menganggapnya sebuah do'a, sebuah pengejawantahan dari kasih mereka terhadapku. Gimana, jadi buka Restoran Serba Tahu nggak yaaa??????????

Jumat, 11 Juli 2008

ANAK TAHU "LEWAT ORANG DALAM" ???

Suatu pagi saat berlian sulungku sedang mandi, ada seorang anak sebayanya yang datang mencari. Hm..... dia sebenarnya bukan teman sekolah, juga tidak pernah terlihat main bersama anakku ini sejak dulu. Secara, anakku memang bisa dibilang nggak suka main keluar rumah. Ya, mereka sepertinya merasa "cukup" dengan adik kakaknya di rumah. Cukup asyik!!!!! Ha ha ha....................

Anak itu baru mau masuk SMA, sedang anakku seudah kelas 2 SMA. He he he.... tapi umur mereka memang hanya selisih beberapa bulan. O..... ternyata anak itu barusan diterima di sekolah tempat anakku belajar. Naaa....... berlianku tuh memang aktif, dia adalah salah satu panitia penerimaan murid baru. Makanya anak itu akhir-akhir ini sering datang ke rumah mencarinya.

Kasihan juga tu anak nunggu lama. Lha kebetulan Princess cantik pengen main bayangan di luar, aku ajak anak itu ngobrol.

"Ada apa Mas, kok sering cari Mas Hafizh?'
"Iya Tante mau tanya-tanya."
"Seneng nggak diterima di sekolah itu? Atau "terpaksa" karena ditolak di tempat lain?"
"Seneng banget Tante, malah kemarin sempat deg-degan takut diterima yang pilihan pertama. Padahal saya lebih suka yang ini, tapi salah naruh pilihan."
"Ya sudah, karena pilihan terkabul, mesti disyukuri. Belajar yang bener. Rencana nanti kalau ke sekolah naik apa?"
"Iya. Mungkin awal diantar Papa, tapi nantinya............naik motor kali."
"Hmm......memang sudah punya SIM? Umurnya berapa, masa sih lebih tua dari Mas Hafizh? Kayaknya nggak deh."
"He he he......belum punya SIM sih. Limabelas lebih Tante, Hafizh juga belum enambelas kan? Tapi teman saya juga belum enambelas sudah punya SIM A sama SIM C. Kalau ada "orang dalam" bisa kok Tante."
"O...... kalau Mas Hafizh ya nggak boleh naik motor ke sekolah kalau belum punya SIM C. Orang dalam gimana?"

Aku sangat prihatin mendengan jawabannya, tapi aku pura-pura nggak tahu aja. Dia masih anak ABG!! Pasti karena mendengar entah darimana dia mempunyai gagasan seperti itu. Hhhhhhh...........kalau anak-anak saja sudah seperti tiu, gimana nanti dia dewasanya? Semoga aku bisa bantu meluruskan..........

"Masa Tante nggak tahu maksud saya? Gini Tante, kita cari SIM tapi yang ngurus "orang dalam". Jadi nggak harus sesuai umur juga nggak papa. Apa Mas Hafizh mau ikutan kalau saya nanti cari?"
"Wah.... nggak deh, terima kasih. Mas Hafizh saya suruh ngajuin proposal ke Samsat aja untuk ngurus SIM kolektif. Kan dia aktif di OSIS, jadi bisa koordinir teman-temannya. Yah.....siapa tahu diijinkan mendapat SIM meski umur belum genap 16. Toh tinggal beberapa bulan lagi. Tapi Tante lebih suka itu sepengetahuan Polisi secara resmi. Bukan berbohong atau .............apa tadi.......lewat orang dalam? Itu nggak baik Mas. Saran Tante sih, nanti kamu ikutan Mas Hafiz aja cari SIM secara kolektif."

"Memang bisa gitu Tante? Kolektif itu apa sih?"
"Kolektif itu bersama-sama. Jadi carinya barengan banyak orang yang dikoordinir. Biasanya itu lebih disukai Polisi karena bisa diberi pengarahan dulu secara bersama. Nanti test juga bersama. Eh....pas test prakteknya, diajak keliling lho, konvoi gitu! Asyiiik kan..............."
"Mau....mau.....nanti saya ajak teman-teman saya. Nggak bagus ya kalau lewat orang dalam? Asyiiik.....bisa jalan keliling dikawal polisi...........

Hhhhhhhh.........Alhamdulillah, semoga tidak banyak lagi anak-anak yang "terkontaminasi" oleh kebiasaan buruk yang sepertinya sudah dianggap benar. Sehingga orang dewasa sudah tidak risih mengatakannya di depan anak, dan anak tidak tahu bahwa itu tidak benar.

Semoga aku bisa menularkan "Biasakanlah yang benar dan jangan membenarkan yang biasa."

Kamis, 10 Juli 2008

KIAT HEMAT SEORANG "IBU"

Aku mem "posting" pengalamanku menyiapkan biaya masa depan anak-anakku di sebuah milist. Waaahhh ternyata ditanggapi sangat bagus oleh seorang Konsultan Keuangan Keluarga dan Asuransi, lalu di "forward" ke milist lain. Waaah...... masa sih sampai segitunya? He he he........tapi bangga juga sih. Narcist.com!!

Tapi itu memang bener-bener pengalamanku pribadi lho!! Ya kalau memang bermanfaat dan bisa ditiru orang lain, aku akan tuliskan dengan versi "agak lebih lengkap" di sini. Kalau lengkap banget kayaknya nggak mungkin ya, wong ini merupakan sikap sehari-hari. So, Bon journey......................

Nyiapin dana "sekolah"

Aku SELALU menyisihkan dana dalam jumlah tertentu (ada minimalnya) setiap bulan dari penghasilan kami, sejak SETIAP anak lahir. Ya, setiap anak mempunyai tabungan ini. Uang itu akan menjadi "dead account", nggak boleh keluar kecuali untuk keperluan sekolah anak tersebut. Bahkan, jika saat perlu dana untuk sekolah aku masih sanggup memenuhi tanpa memakai "dead account" tadi, maka dana itu tetap tidak aku sentuh sama sekali. Sehingga terhimpun jumlah yang lebih besar untuk level sekolah selanjutnya. Ya....anggap aja siap-siap menghadapi inflasi juga to......

Heiii...... itu aku mulai saat penghasilanku masih sangat minim lho, seiprit!! Nah....justru karena sadar penghasilan minim tadi, maka aku menerapkan "siasat" dead account ini. Jadi, jangan pada merasa aku bisa begitu karena uangnya banyak. NO!!! Dan juga jangan karena merasa penghasilan kecil jadi harus habis atau malah kurang. Yakinlah, Allah PASTI memberi rejeki yang cukup untuk kita. Hanya kita perlu bijak menyiasatinya.

Lhaaa.....aku kan sadar diri kadang "tergoda" pengen ambil uang itu, apalagi jika "kepepet". Padahal, lebih sering kepepet daripada nggak. Ha ha ha ........ DASAR !! Namanya juga penghasilan masih seiprit. Oleh karenanya, aku puter otak gimana caranya agar dead account tadi "aman" dari nafsuku sendiri. Lha tanpa ba bi bu, setiap terkumpul jumlah tertentu aku belikan US$. Hm..... jadi susah nih cairinnya. He he he .... gitulah caraku agar si dead account "aman".

Eeeee..... lha kok tahun 1997/1998 US$ "melambung" tinggi. Ya aku putuskan untuk mencairkan si dead account tadi menjadi Rp. Waaah...... kalau rejeki memang nggak kemana. Langsung dead account ku menjadi 5 kali lipat!! Lumayan kaaann........

Bijak membelanjakan uang

Ya, kita mesti bijak membelanjakan uang kita. Bedakan antara "kebutuhan" dan "keinginan". Nggak usah ngiri dengan orang lain, nggak perlu terpengaruh godaan, hindari "window shoping" kalau nggak tahan godaan, dan minimalisir "jajan". Jangan berhutang untuk keperluan konsumtif. Hutang hanya boleh jika untuk keperluan yang produktif atau investasi (misal hutang untuk beli rumah akan menghemat uang kontrak).

Di sini termasuk mendidik anak untuk bijak juga, karena anak akan cenderung mengikuti pola kita. Kalau kita bijak membelanjakan uang kita, anak juga tidak akan "banyak tuntutan". Yakin aja deh!!!

Biasakan makan di rumah. Heiii.....jajan tuh BOROS habis!!! Nggak sehat lagi! Caranya, tiap pagi, siapkan sarapan berupa makanan sehat dengan kalori cukup. Sarapan itu sangat diperlukan tubuh untuk "bahan bakar" beraktifitas sampai siang hari setelah semalaman perut kosong. So, sarapan itu penting sekali. Lagian, dengan sarapan yang cukup, anak-anak cenderung tidak ada keinginan untuk jajan.

Biasakan juga anak dibekali minuman (ini wajib meski anak sudah SMA) dan makanan berupa kue yang agak "berat" untuk waktu break nya. Naaah....bagi anak yang masih kecil (SD) namun sekolah full day, lebih baik ikut catering di sekolahnya untuk makan siang. Jadi anak tidak perlu jajan sendiri. Untuk anak yang lebih besar SMP SMA nggak masalah makan siang di kantin, asalkan sejak kecil sudah kita didik tentang "bijak berbelanja" dan bagaimana mensyukuri anugerah Allah yang berupa TUBUHNYA. Sehingga dia tahu mana yang baik, sehat, dan mana yang hanya kenyang namun "merusak" tubuhnya.

Sore hari, sediakan "camilan" sehat yang dibuat sendiri atau sesekali boleh saja membeli. Namun tetap kita beli untuk sekeluarga, dan bukan masing-masing anak jajan sendiri. Ini membuat anak tidak terbiasa jajan dan cenderung selalu memikirkan seluruh anggota keluarga (kebersamaan).

Jangan terlalu sering "makan di luar". BOROS !!! Heiii.....kenapa nggak diganti aja dengan piknik, tapi bawa semua bekal makanan dan minuman sendiri? Asyik lho!!! Trus, gimana kalau nggak perlu amat, nggak usah deh pakai jasa pembantu. Ini sih cenderung untuk mendidik anak tidak bergantung pada orang lain, dan mereka terdidik mengerjakan semua kebutuhannya sendiri. Lha siapa tahu anak kita nanti tinggal di luar negeri........sudah siap deh mereka kita "lepas".

Naaa..... jika sudah menjadi kebiasaan hemat, ini sebenarnya tetap akan terbawa meski kita sudah "kaya". Iya!! Aku banyak kenal orang yang menurutku super kaya, eeeeee..............pola hiduonya tuh SEDERHANA, nggak foya-foya (untuk ukuran dia tentunya), dan mendidik anaknya baguuuus deh! Malahan orang yang sebenarnya pas-pasan banyak yang mendidik anak berfoya-foya (untuk ukuran dia juga sih).

Ha ha ha ........... bingung, ya?
Gini nih, ada orang yang nggak kaya tapi waduuuh.....gaya hidupnya sok! Suka belanja (meski ngutang), anak selalu berpesta saat ulang tahun, jajan anaknya seharian sampai lebih dari 3 kali, katanya nggak bisa hidup tanpa pembantu, dll. Sementara ada orang yang punya beberapa RS, restoran, rumah juga besar dan keren, eeeeee.........anaknya tuh setiap selesai makan cuci piring sendiri!! He he he......seperti anakku tuh! Waaaaaa.............berarti, aku akan jadi "KAYA" seperti dia ha ha ha.........................

Semoga aku kaya dunia akhirat, Amiiiin...............

Rabu, 09 Juli 2008

BIKIN PEMPEK....?????

Tiap hari masak bingung??? He he he ........... memang!! Belum lagi kalau semua "pasrah" nggak mau ngasih ide maupun keinginan akan makanan tertentu. Sebel juga sih. But..................... heiiii............jangan cemberut donk!!! Masak aja yang gampang. Kalau nggak pada mau makan, ya tinggal........ marah!!!! Ha ha ha siapa suruh "pasrah" to? So, makan aja yang disediakan.

Hmmm...... gimana kalau hari ini masak sawi sama jagung manis disayur bening, trus........ waaah...... yuk ikan bawa cumi seger, gede gede, kayaknya enak tuh! Naaah.....biar nggak repot n bau amis, minta tolong dipotongin sekalian. Bentuk cincin! Tinggal cuci, bumbuin, n.......... sreng!!!!! Digoreng. Yaaah...... nggak sampai 30 menit juga sudah selesai tuh makanan terhidang di atas meja.

Wow.......... ternyata, nggak pake lama makanan sudah "ludes" oleh berlianku yang memang OK makannya.

"Ma, cuminya enak."
"Alhamdulillah, habisin aja nggak papa. Masih ada yang mentahnya di kulkas, digoreng nanti sore biar Papa pulang masih anget."
"Di kritiwilin ya Ma?"
"Ok."

Ha ha ha "dikritiwilin" adalah istilah anak-anakku untuk makan lauk tanpa nasi. Mereka sudah kenyang, tapi masih berminat sama cumi gorengku yang mak nyusss!! He he he masakanku memang SELALU mak nyusss bagi mereka. Secara, mereka sering ikut terlibat dalam proses menyiapkan makanan dan bumbu spesialku.........CINTA !!!

Waaah........... naga-naganya nih, mesti ada camilan sore deh! Tenang....... tenang..... aku sudah sedia PEMPEK Palembang yang lezat di frezer. Hebat ya aku bisa bikin pempek Palembang? Jelas donk! Orang tinggal sreng!!! Goreng aja. N.... tuang bumbunya di mangkok kecil. Xi ........ xi..........xi......... kali ini aku nyerah. Nggak bisa bikin pempek! Tapi tetep aja aku nggak suka kalau berlianku terbiasa jajan. So, aku beli aja Pempek Palembang yang sudah jadi dalam jumlah yang cukup banyak, simpan di frezer. Beli yang "terjamin" n kita percaya bahan-bahannya. Naah..... saat nggak ada ide buat camilan, ya tinggal di "sreng" aja!!

"Maaaa, pempeknya mak nyusss...........!!!"

He he he tetep aja mereka memujiku meski sang PEMPEK bukan asli buatanku, dan mereka tahu itu. Thank you berlianku..............BON APETIT..............

Selasa, 08 Juli 2008

YA IYALAH...... MASA YA IYA DONK !!!

Suatu malam aku ada keperluan keluar, sekalian belanja bulanan. Lhaaa..... semua persediaan habis, mana anak-anak libur. Mesti ngisi stok terutama bahan makanan. Ha ha ha......kalau anak banyak n laki-laki ya gini nih. Turn over makanan tuh lancaaar......Semuanya pengen ikut rupanya. Berhimpitan dalam mobilku yang sebenarnya sudah cukup besar untuk ukuran sedan, kamipun meluncur. Kami ingin memberi "cuti" ke mobil Papanya yang sudah capek setiap hari berjalan jauh. Jadi, meskipun Papanya tersayang juga ikut, kami pakai mobilku.

Biasaaa.... kami akan mengisi perjalanan yang sebenarnya nggak terlalu lama dengan bercanda dan saling bercerita. Sudah pasti, Princess menjadi fokus kami. Mas masnya sibuk nggodain, waaaa...... ternyata si cantik pun sibuk "ngrepotin" mas masnya. Pindah sana sini di tempat yang sudah penuh dengan badan mas masnya yang dempal, tentu saja membuat mas masnya makin gemes dan berebut menciumnya.

"Jangaaan Maaaaassssssss................!"
"Biarin, siapa suruh adek lucu?"

Ha ha ha rame deh mereka. Tapi biar berdesakan, mereka nggak berantem. Lhaaa....memang bisa dibilang, anak-anakku nggak pernah berantem dari kecil biarpun laki-laki semua berurutan. Alhamdulillah mereka rukun selalu. Yeee.... jangan ngiri donk kalau anaknya sering berantem!!

"Mas, tadi Mama ketemu anak temen Mama. Kan dia baru umur 3 tahunan ya, ingat dia kan?" Aku membuka percakapan tentang anak teman baikku yang mereka kenal juga.
"Kenapa dia Ma?"
"Dia sakit, badannya panas nggak turun turun. Trus dicek darahnya, kan disuntik tuh untuk ambil darah. Dia nggak nangis sama sekali. Uminya bilang kalau dia hebat nggak nangis. Eeeeeeeeee....... dia jawabnya; ya iyalah......masa ya iyadonk. gitu, lucu ya? Memang apa maksudnya ya?"
"Lhaaaa.....Mama ini ketinggalan jaman. Itu kan bahasa gaul, Ma......."
"Ya iyaaLAH.....masa ya iyaDONK! Secara, kita kan sekoLAH......dan bukan sekoDONK!"
"Ya iyaaLAH.....masa ya iyaDONK! Secara, kita hidup banyak masaLAH dan bukan banyak masaDONK!"
Ya iyaLAH.......masa ya iyaDONK! Secara, kita sering saLAH bukan sering saDONK!"

Begitu berlianku bersautan dengan ide-ide yang baru aku dengar. Hmmmm.......... kembali aku mendapat pelajaran berharga, karena bahasa gaul ini menjadi salah satu "alat" bagiku untuk "ngeblend" dengan mereka. Kalau punya anak ABG......ya mesti ikut "gaul" he he he..........

"Ya iyaaLAH...........masa ya iyaDONK! Secara, Mama akan repot kalau kalian beruLAH...... dan bukan beruDONK."
"MAMAAAAAAAAAAA...............................awas ya......."

Senin, 07 Juli 2008

"CURHAT"

Suatu hari suamiku cerita kalau ada teman kantor (perempuan) yang sudah tidak sekantor lagi, telpon. Awalnya hanya bertanya suatu hal, lalu dia "curhat". Nah, anehnya dia curhat tentang rumah tangganya, suaminya. Ya, suaminya sendiri lho yang dia ceritakan. Waduuuh.........jelek lagi!!! Sebelum sebelumnya, dia sudah pernah cerita tentang hal itu. Berawal dari mengaku yang bermasalah itu adiknya (memfitnah kan???) sampai akhirnya mengatakan kalau itu dirinya sendiri.

Dia bilang suaminya bla....bla.....bla....., intinya suaminya jelek deh. Yang sampai-sampai dia ketakutan, nggak bisa tidur, dsb. Lha, memang suamiku konselor pernikahan, psikolog, dokter, atau polisi? Sudah gitu, yang tambah aneh lagi, dia pesan "Jangan bilang siapa-siapa......berarti apa termasuk jangan bilang ke aku (istri dari orang yang dia curhatin)????".

Lhadalah......apa apaan lagi itu?? Masa dia ngatur-ngatur suamiku?? Waaah....nggak bener nih! Kalau manusia yang baik, tentu saja sebelum dia bicara masalah serius, dipikir dulu. Masa suamiku disuruh jaga rahasia dia (yang notabene istri orang lain) dari aku (yang Allah amanahkan sebagai istrinya). Lha kan aneh bin ajaib kalau suamiku jagain rahasia istri orang dari aku istrinya sendiri. Apa nggak kebalik?? Suamiku HANYA BOLEH jaga rahasia istrinya sendiri, AKU!! Itu baru bener!! Apalagi ini tentang kejelekan suaminya??

Duh....duh....duh.....duniaaaa......... kalau mau rusak jangan ajak orang donk! Eng ing eng............ Dewi emosi???? Ha ha ha............. nggak kok, sebel aja! Lagian, jadi orang mbok ya sedikit mikir. Mending juga ke konselor kalau punya masalah. Lha ini??? Kok malah curhat ke suami orang!

Sebagai perempuan, apa dia nggak mikir bagaimana perasaanku sebagai istri yang suaminya dia suruh jaga rahasianya. Kalau suaminya yang seperti itu (jaga rahasia istri orang) gimana coba? Nanti dia cari suami orang lagi, buat curhat kalau suaminya ngerahasian sesuatu dari dia tentang istri orang?? Lha kan bisa makin rusak dunia persilatan kalau seperti itu. Kenapa nggak ceritanya ke profesional aja, keluarganya, atau ke teman perempuan deh, atau ke aku, lha dia juga kenal kok sama aku. Nah, lebih aneh lagi kan kalau kenal aku tapi minta suamiku ngerahasiain sesuatu tentangnya dari aku?? Sorry ya, suamiku kan hanya untukku bercurhat. He he he.............. sudah ada sertifikat hak patennya. Legitimate from Allah.

Sebagai istri, lha kalau aib suaminya sendiri dia "umbar" ke orang lain yang notabene suami orang, apa nggak berarti dia buka aib dia sendiri juga? Itu juga kalau ceritanya benar ya. Karena saat aku tanya ke suamiku, "Apakah dia babak belur, ada lebam, atau tanda fisik lain?" Katanya sih nggak ada. Nah......mengapa mesti ketakutan, nggak bisa tidur, dsb? Kalau itu nggak bener, atau dia tambah-tambah ceritanya, kan sudah memfitnah suaminya sendiri namanya. Kasihan ya suaminya punya istri seperti itu. Suamiku pasti bersyukur banget punya istri seperti aku, yang menjaga keluarga banget. Hua ha ha.............. narcistnya kuuummaaaat.............

Jangan bebani suami orang dengan menceritakan kejelekan suaminya sendiri. Mana pakai "ngrusak" aturan rumah tangga orang lagi! Ya, di rumahku, TIDAK BOLEH ada rahasia antara aku dan suamiku. Naaah....kalau ngelarang suamiku cerita ke aku, berarti nyuruh suamiku untuk "melanggar" janjinya kepada istrinya sendiri, untuk dia (istri orang) yang mana suamiku sama sekali nggak punya kewajiban apapun!!!! Bahkan HARAM hukumnya suamiku menjadi tempat dia curhat........... apalagi tentang kejelekan suaminya. Bagaimana mungkin suamiku bisa bantu dia menyelesaikan masalahnya, kalau suamiku "disuruh" buat masalah di rumah kami, dengan ngerahasiain masalahnya ke aku istrinya??

Naah.....saat aku sms an sama dia (bukannya aku "ngelabrak" lho, not me, karena kenal ya memang sms an kan biasa to? Itu juga dia yang sms duluan), dia nggak ngaku kalau ada masalah n cerita ke suamiku. Weeee....apa berarti dia mau bilang kalau suamiku pembohong? Kalau suamiku "ngarang" cerita tentang rumah tangga dia? Lha memangnya suamiku "nyinyir" ngarang-ngarang cerita tentang rumah tangga orang? Apa untungnya bagi suamiku? Gimana mungkin suamiku memfitnah seperti itu? Aneh!! Daaan.....ini yang bikin aku nggak suka!! Sudahlah dia cerita yang menjelekkan suaminya sendiri ke suamiku, pake nyuruh suamiku ngerahasiain, eeee......nuduh suamiku bohong dan hanya ngarang cerita itu lagi.

Walaaah....kalau ke kantor itu mbok diniatkan ibadah. Jadi ya bekerja dengan baik, nggak ngomongin orang apalagi ngomongin kejelekan suaminya (atau istrinya) sendiri, jangan ganggu suami orang dengan masalah pribadi, jangan makan gaji tanpa memberi imbal balik yang sesuai.

Lho, kok ngelantur?? Ya, kebiasaan "curhat" ini sangaaaat tidak baik dan BAHAYA. Curhat ke teman lawan jenis bisa membuat jatuhnya kasihan, simpati, dan bukan mustahil akan "merusak" ketenangan rumah tangga. So, akhirnya bukan menyelesaikan masalah, malah nambah masalah.

Naaah.....Kalau ada masalah, ceritanya ke profesional, keluarga, atau Allah, Tuhannya. Jangan suka egois, seolah semua orang harus fokus pada masalah dia, tanpa peduli kemungkinan itu akan merugikan mereka, membebani mereka, atau bahkan merusak ketenangan mereka dan keluarga mereka. Mari kita Introspeksi diri, bisa jadi kitalah yang membuat masalah datang! Dan bukan orang lain yang salah sehingga masalah itu ada!!! Jika ada masalah, jangan menambah masalah dengan membebani orang lain sesuatu yang BUKAN tanggungjawabnya. Apalagi malahan menuntut orang lain itu meninggalkan tanggungjawabnya demi keegoisan anda. O.....M.......G.......!!!

But, still love you ............PACARKU forever................ suamiku. Cuekin aja orang lain, apalagi yang seperti itu. Emang gue pikirin???!!!! Gituin aja. Mendingan kita curhat2an berduaan..................... forever!

Jumat, 04 Juli 2008

HAPPY BIRTHDAY........RAFI

Hari Kamis, 3 Juli 2008. Heiiii.....hari ini 9 tahun lalu aku melahirkan anak ketigaku, seorang bayi mungil nan ganteng........................RAFI. Hmmm.......nama bagus yang diberikan oleh kakeknya almarhum, Kasim Muhammad, SH.

Ya, satu-satunya anakku yang sejak lahir ditungguin kakeknya itu selama satu bulan penuh!!! Hmmm........surprise lho, secara, kakeknya kan pejabat Bank nasional yang sibuk. Memang rejekinya Rafi, saat lahir Kakek sudah mulai akan bebas tugas menjelang pensiun. Tapi rupanya juga saat terakhir kehidupan beliau di dunia karena beliau meninggal saat Rafi berumur 2 bulan. Selamat jalan kakek tersayang, semoga Rafi bisa membahagiakan kakek di sana dengan keshalehan Rafi. Amiiin......

Kami terbiasa tidak "merayakan" ulang tahun. Kami mensyukuri nikmat Allah dengan cara lain, dan bukan berpesta pora atau berhura-hura. Yah....sekali-kali makan bersama sederhana sih iyalah, sekalian menjalin silaturrahim dengan keluarga dan teman. Kami mendidik anak-anak untuk merenungkan bahwa sekian tahun lalu Mamanya berjuang antara hidup mati melahirkan dia. Papanya penuh harap dan diiringi do'a serta kekhawatiran, ikut berjuang di sisi Mama menunggu kehadiran mereka di muka bumi.

So, jika hari ulang tahun tiba, semestinya merekalah yang memberi hadiah buat Papa Mamanya. Ha ha ha........... beda ya dengan orang-orang??? Hadiah yang kami minta adalah mereka menjadi anak yang lebih baik lagi setiap mereka bertambah umur.

Whaaa........karena nggak biasa dengan "hadiah ulang tahun", saat aku tanya dia mau apa dia bingung. Yah.....akhirnya seperti biasa jika mereka ditawari hadiah pasti minta ke toko buku. Hmmm.....anak-anakku memang suka buku sejak mereka belum bisa membaca. Lho!!! Iya, memang!! Sejak kecil mereka sudah terbiasa dengan Mamanya yang selalu baca buku jika "nganggur", dan mereka juga aku sediain buku di sekelilingnya. Saat mamanya asyik membaca, mereka akan asyik mberantakin bukunya. He he he lumayan..... nggak ngganggu mamanya. Ha ha ha......ada udang di balik peyek rupanya.

Lama-lama mereka "tanpa belajar khusus" bisa baca buku. Iya, hanya aku kasih tahu jika mereka tanya; "Ini gambar apa Ma?" untuk setiap huruf yang mereka lihat. Nggak tahunya, Hafizh dan Farras sudah bisa baca sejak umur 3 tahun, tapi untuk Rafi, umur.......5 tahun!!! Ini juga ada ceritanya lho!! Kapan-kapan aku ceritain ya................. Anak memang "UNIK".

Sorenya, akupun ajak mereka semua ke kantor Papanya untuk menjemput sekalian ngajak ke toko buku yang memang letaknya dekat kantor Papanya. Mereka bebas memilih bukunya, lalu aku sortir disesuaikan umur mereka dan anggaranku. Ha ha ha......katanya bebas??? Mama sih bisa aja!!

"Ini aja boleh nggak, Ma??"
"Aku yang ini, Maaaa...."
"Sudah, coba Mama lihat.....bener yang ini? Tapi ini tebel banget? Nggak ada gambar lagi. Beneran yang ini?"
"Iya Dek, ini mungkin ngebosenin buat adek."

Mas Farras ikut komentar. He he he dia juga mengambil untung dari ulang tahun adeknya. Dia juga ambil 1 buku; "Kartun Riwayat Amerika Serikat" karya Larry Gonick.

Waaah.....aku sungguh kaget melihat buku pilihan Rafi. "Nusantara Sejarah Indonesia" karangan Bernard H.M.Vleke. Memang sih dia tuh sudah baca "Laskar Pelangi" nya Andrea Hirata pada umur 8 tahun. Tapi itu kan masih berupa cerita ringan. Lha ini??

"Iya Mama, aku juga sudah tahu ini tebel dan nggak ada gambarnya. Tulisannya semua kecil-kecil. Tapi aku mau ini."
"Ok, tapi mengapa? Dan.......apa bener dibaca? Disuruh Bu Guru?"
"Lha iyalah aku baca. Nggak ada yang suruh, Maaaa........ Aku tuh mau beli ini karena aku masih suka bingung di pelajaran yang ada sejarah Indonesianya. Makanya aku pengen baca ini. Kan beli buku nggak mesti disuruh Bu Guru."

Wow!!!! Hanya itu yang aku gumamkan di dalam hatiku. Aku kagum sekaligus bangga. Heiiii anak seumur itu sudah mengerti artinya harus mencari sumber lain jika belum memahami suatu hal, dalam hal ini pelajaran sejarah. Aku rasa mahasiswa aja banyak yang belum berperilaku seperti itu. Heeeiii.... jangan-jangan ...... mahasiswa S2 atau S3 juga masih belum seperti itu? Masih pakai kacamata kuda, nggak lihat kiri kanan, yang penting lulus dan mendapat gelar. Ilmu dan attitude bukan seperti graduate yang dia terima. Hiiii.......serem dan memprihatinkan juga ya kalau orang yang sudah S2 atau S3masih menganggap ijazah dan gelarnya menunjukkan seberapa "kasta" nya dalam masyarakat atau komunitasnya.

Duuuuh......rasanya aku nggak pernah suruh Rafi mencari sumber sampai seperti itu. Atau dia meniru kami, jika kami ingin tahu sesuatu kami akan belajar. Kami akan "mencari" bahkan sampai "kursus" atau "kuliah" lagi jika perlu dan ada dana "nganggur". He he he.... maklum, anaknya banyak, kebutuhan banyak, penghasilan hm..... terbatas, mesti cermat membaginya.

Berlianku, kilaumu indah sekali. Kali ini "menerangi" hati Mama Papamu, semoga nantinya akan "menerangi" dunia.......... dan akhiratmu. Amiiiin..........

HAPPY BIRTHDAY...........RAFI, BERLIANKU !! Terima kasih sayangku, kembali Mama mendapatkan pelajaran berharga darimu.

Kamis, 03 Juli 2008

LEMPER........OH................LEMPER...........

Waaah.......liburan nih........??? Hmmm.......kami nggak bisa pergi pergi, kasihan Papa nggak bisa ikut. Ya, kami tuh 1 paket. Makanya kalau pergi ya semuanya. Kecuali ada hal tertentu yang nggak memungkinkan, yah....terpaksa deh ada yang harus ditinggal. Tapi, tetep aja yang pergi akan inget sama yang ditinggal, beliin oleh-oleh! Bener lho!! Kalau Masnya nggak ikut, adeknya PASTI akan beliin sesuatu untuk Masnya. Demikian sebaliknya.

Meski di rumah aja, kalau Mamanya tetep aja pergi jika ada urusan. He he he nggak ada liburnya! Eh.....belum! Sebentar lagi Mamanya akan banyak liburan. Ha ha ha.....Amiiiin, semoga aja terkabul. Hm.... pengennya sih kalau Mas sudah kuliah, Mama bebas nengok kapan aja, juga bebas ajak adek-adeknya. Tentu saja pakai ngelaba .......... jalan-jalan. Duuuh.......senengnyaa.........

Karena libur semua, waduuuh.........pada kelaperan ya?? Gini deh kalau anak laki semua, ABG pula, maemnya........ banyak, "giling" teruuuussss.......... Celinguk sana celinguk sini, ehem......di lemari masih ada beras ketan, di kulkas ada daging ayam filet, bumbu-bumbu .......yah.....lumayan deh, minimalis. OK!!

"Haaaiii........siapa mau masak sama Mamaaa??"
"Masak apaan Ma?"
"Gimana kalau kita bikin lemper? Mama ada beras ketan n daging ayam."
"Waaah....asyik tuh, kita kan penggemar lemper Ma."
"Mas Farras potongin daging ayamnya ya."
"OK!!"

Sreng..........sreng........daging ayam yang sudah dipotong aku tumis dengan bumbu minimalis..............seadanya. Ha ha ha.......kebiasaan, kalau masak pasti seadanya. Tapi jangan salah lho, rasanya tetep MAK NYUSSSS............ Xi.....xi.....xi..... karena aku selalu memakai bumbu RAHASIA.........C I N T A !!! Beras ketan direndem sebentar, kukus, dikaronin, lalu di kukus lagi, .......dan.........treng....ten....ten.... semua sudah mateng.

Tinggal dibentuk sesuai selera. Heiii......... bener-bener sesuai selera lho!! Secara, yang "meramu" itu 3 orang anak ganteng penuh ide. Ya sudah, bentuknya nggak karuan. Sambil bercanda dan berkomentar sana sini, jadilah lemper "ala kami". Ada yang super besar, ada yang isinya sampai tumpah ruah karena kebanyakan, ada yang isinya main petak umpet karena kesedikitan. Wah, pokoke komplit....plit....plit!!!

Naaah.....ini bagian Princess kecil, nyobain, sambil nggak lupa ngrencokin Mas Mas yang sedang sibuk berkreasi. So, lemper yang sudah nggak karuan tambah semakin nggak jelas bentuknya. Sambil berkreasi, mulut mereka nggak pernah istirahat........ NGUNYAAAH...........terus. Ha ha ha.......makanya selesai masak mereka nggak berminat makan siang karena kekenyangan lemper!

Rabu, 02 Juli 2008

SEKOLAH, INVESTASI DUNIA AKHIRAT

Sekolahku memang sedang "merangkak". Yah, latar belakang pendirian yang idealis membuatku terseok-seok menjalaninya. Pembiayaan sendiri sampai mengorbankan rumahku yang indah dan nyaman, ternyata mendapat tanggapan yang menyakitkan dari orangtua muridku sendiri.

Ya, aku belum membebankan biaya sewa yang seharusnya menjadi beban sekolah, juga banyak biaya lain yang masih aku pikul sendiri, eee.....malahan rumah cantikku banyak rusak. Hhhhh......mereka masih juga tidak mengerti. Pernah mereka minta "transparansi" penggunaan dana. Walaah....memangnya ini yayasan milik umat yang dananya dari umat sehingga aku harus mempertanggungjawabkannya? Heiii.... ini dana pribadiku sendiri. Sebenarnya aku mau untung atau tidak ya bukan urusan mereka. Meskipun, jika mereka tahu, mereka akan kaget dengan biaya yang aku keluarkan untuk mensubsidi sekolah anak-anak mereka. Ha ha ha kayak pemerintah aja ya.

Mereka seenaknya menunggak uang sekolah sampai berbulan-bulan. Ditegur beralasan macam-macam. Lho, bukan urusanku kan masalah keuangan mereka?? Kalau mereka sekolahin anaknya di swasta ya harus tahu konsekuensinya. Sebenarnya aku tidak ingin memberi sanksi pada anaknya karena kesalahan orangtuanya. Namun, mereka cuek jika anaknya aku biarin tetep sekolah meski orangtuanya nunggak. Yaaa... terpaksa aku akan bersikap tegas. Akan ada sanksi tertentu jika nunggak.

Hhhh.....aku hanya berusaha maklum karena beberapa dari mereka belum pernah menyekolahkan anak, apalagi di swasta. Sekolah swasta mendanai seluruh pengeluarannya sendiri. Logikanya, itu HARUS tertutup dari uang yang dibayarkan oleh orangtua murid. Makanya wajar kalau mahal. Meskipun banyak juga sekolah swasta yang akhirnya "berbisnis". Aku sih maklum aja karena banyak juga orangtua yang "tidak mengerti" lalu banyak tuntutan tanpa memenuhi kewajiban mereka, sehingga akhirnya sekolah menerapkan cara seperti itu.

Namun, inysa Allah aku tidak akan "berbisnis" dari sekolahku. Namun, aku akan merapikan manajemennya. Aku akan profesional. Biaya harus tertutup, karena ini bukan badan sosial meski juga bukan bisnis murni yang mengedepankan keuntungan. Keuntungan hanya akan menjadi "bonus" duniawi yang Allah berikan.

Oleh karena itu, aku ingin memperluas sekolahku dengan usaha lain yang "menghasilkan", namun bisa disinergikan dengan adanya sekolah sehingga menjadi simbiosis mutualisme. Aku yakin sekolahku akan sangat bagus dan maju.

Waaah....ternyata, setelah aku hitung-hitung memang sangat memungkinkan dan prospetif sekali. Namun, aku perlu "teman" yang mau bahu membahu, bekerjasama berinvestasi dunia akhirat bersamaku. Ya, aku perlu dana untuk memajukan sekolahku ini. Insya Allah aku bisa memberi "jalan" bagi yang mau berinvestasi namun tidak mempunyai CASH saat ini asal punya pendapatan tetap. Aku juga akan mendasari semua kerjasama ini secara kuat (sesuai hukum) sehingga tidak ada masalah di kemudian hari.

Ya, memang investasi di manapun ada kemungkinan rugi. Namun, setidaknya investasi di sini akan tetap memberi "manfaat" karena memberi ilmu yang bermanfaat dan keuntungan berupa property (tanah + bangunan) yang selalu mengikuti inflasi. Aku rela hanya menjadi bagian dari pemilik, jika ini untuk kemajuan generasi bangsa.

Detilnya? Aku hanya akan sampaikan secara lengkap bagi yang memang berminat serius ikut berpartisipasi. Aku saat ini hanya akan membatasi 10 orang (investor) pemilik saja agar lebih mudah koordinasi, karena investor juga akan menjadi bagian dari pengambilan keputusan atas seluruh kegiatan usaha ini.

So, anda berminat?? Silahkan kirim alamat e-mail melalui komentar di posting ini. Atau e-mail ke: berlian_bangsa@yahoo.co.id

Selasa, 01 Juli 2008

KELAS BERAPA SIH.............. ???

Jagoan gantengku yang kecil Rafi, umurnya 8 tahun mau 9. Hmmmm.......... pinter, shaleh, baik hati, n............ cerewet! Narcist.com nggak sih? Sorry ya, muji anak sendiri. Anak-anakku memang sangat jarang mau main keluar rumah atau bermain sama teman sekompleks. Entahlah, sering aku sarankan mereka untuk keluar, namun mereka hanya menanggapi sambil lalu.

"Mas nggak mau main keluar? Main sepeda kayaknya asyiik tuh."
"Hmmmmmmmmm........ya Ma.............."

Eeee.........mereka tetep aja asyik sama adik kakaknya. Nggak bergerak sedikitpun. Mungkin mereka sudah merasa cukup puas dan senang main dengan saudaranya. Males untuk keluar rumah. Tadinya aku takut mereka kuper. Eeee......ternyata mereka tuh gaul banget! Temannya juga banyak. Dan mereka sering menjadi favorit teman-temannya, alias banyak yang suka berteman dengan mereka. Naaah.....sering, Rafi tuh bersuara yang "rame" dan aku nggak tahu apa yang dia ributkan.

"Mas Rafi ngomong apa sih?"
"He he he.....nggak Ma."
"Memang adek itu cerewet, Ma. Sukanya gitu, ngomooooong terus. Mana sering bikin jadi berisik!"
"He he he..............biariiiin!"
"Iya lho Ma, adek seperti Donal Bebek suaranya."
"Nggggaaaaaaakkkk...............biariiiin.........."

Begitulah jika aku tanyakan, Mas-masnya memberi komentar lucu sambil nggemesin adeknya itu. Yaah.......selama mereka rukun dan baik-baik aja sih, aku biarin aja. Disamping mulutnya nggak bisa diem, ternyata badannya juga. Bahkan shalat aja dia sambil bergerak. Ha ha ha .... sampai pernah ada seorang bapak jama'ah masjid cerita ke aku tentang tingkah berlianku ini jika shalat di masjid. Secara, anak-anakku memang menjadi "jama'ah rutin" di masjid. So, banyak yang hafal dengan mereka. Sampai ke tingkah laku mereka yang kadang bikin Bapak Bapak itu senyam senyum.

Rafi juga pandai membaca Al Qur'an. Tajwidnya bagus, dan suka mengoreksi jika ada yang bacaannya kurang tepat. Akademis? Waaah...jangan tanya. Dia OK asaaal..... mau belajar!! Heiii.......... dia memang sering males baca buku pelajaran, nggak asyik katanya. Tapi dia suka baca bermacam buku, termasuk ensiklopedia.

Naaaah... tentang pelajaran ini, ssssttttttttt......... jika ditanya kelas berapa, dia sering menjawab kelas 4 naik ke kelas 5. Ya, dia menjawab dengan sangat yakin dan mantabbb!!! Ini sering membuatku heran, namun aku tidak ingin membuatnya malu di depan orang. Ya aku diam aja. Namun aku bertanya di saat kami hanya berdua.

"Mas, sebenarnya Mas Rafi kelas berapa sih?"
"Ya kelas 4 lah Ma, sekarang naik ke kelas 5."
"Umurnya memang berapa?"
"8 tahun kan Maaaa mau 9 tahun. Lha apa hubungannya umur sama kelas, Ma?"
"Bukan gitu, perasaan, Mama tuh masukin Mas Rafi SD umur 6. Kan kalau dihitung baru kelas 3 mau 4. Kapan loncat kelasnya? Tapi kan Mama bisa aja salah atau lupa."

Ha ha ha...memang anak cerdas, memang berlian dia. Bisaaaa aja jawabnya kalau ditanya. Selalu logic. Lalu sambil matanya lirik kiri kanan lucu seperti takut ada yang mendengar, atau seperti mau membicarakan rahasia besar, ditariknya badanku agar mendekat ke dia. Dengan suara nyaris berbisik dia bilang;

"Maaa, aku tuh sebenarnya memang kelas 3 mau naik ke kelas 4. Tapi seluruh pelajaran kelas 3 sudah habis aku pelajari. Sekarang aku sudah pelajaran kelas 4. Malahan, anak yang kelas 4 aja kalah sama aku. Lha kemarin lomba itu kan kelas 4 sampai 6, aku menang juga kan meskipun hanya nomer 5. Makanya aku ngaku kelas 4 aja sama semua orang. Tapi sebenarnya ditulisnya masih kelas 3."
"Ooooooooo.........gitu to?"

"Iya, Mama mau cerita-cerita kalau aku kelas 3 mau naik kelas 4?"
"Maunya Mas Rafi gimana?"
"Terserah Mama aja deh. Mama kan nggak boleh bohong. Tapi aku tuh sebenarnya sudah kelas 4 naik ke kelas 5."
"Kok? Mas Rafi bohong? Apa Mas Rafi malu masih kelas 3 mau naik kelas 4?"
"Emang iya? Nggak donk Ma, memang aku belajarnya sudah kelas 4 kok!"
"Tapi Mas Rafi sedih nggak masih kelas 3 naik kelas 4 dan bukan kelas 4 naik kelas 5? Pengen loncat kelas nggak?"
"Ya nggak lah, nanti aku nggak asyik mainnya. Yang kelas 3 nggak anggap aku temen karena aku sudah kelas 4. Yang kelas 4 nggak ngaku temen karena aku masih 8 tahun. Trus, mereka nanti juga malu kalau aku yang masih 8 tahun sudah sekelas sama mereka. Lebih pinter lagi. Biarin aja aku kelas 3 naik kelas 4, tapi aku ngaku kelas 4 naik kelas 5. Biar orang-orang nggak kaget kalau kelas 3 kok sudah tahu pelajaran kelas 4? Kan mereka juga nggak tahu umurku."
"Iya juga sih, Ok, Mama nggak akan cerita apa-apa deh kalau Mas Rafi ditanya ngaku kelas 4 naik kelas 5. Mulut dikunci, kunci dibuang."

Begitu aku jawab sambil tangan kananku membuat gerakan ngunci mulut dan membuang kuncinya. Ya, aku tidak ingin mempermalukan anakku yang bangga akan kemampuannya tapi tetap tidak sombong. Ya, dia menyampaikan semua alasan tadi tanpa nada kesombongan sama sekali. Justru terkesan dia ingin menjaga perasaan orang lain.

Memang aku tidak terlalu setuju dengan "loncat kelas atau akselerasi". Aku lebih suka berlianku mempelajari ilmu untuk kelas diatasnya jika memang potensinya berlebih, namun tetap duduk di kelas yang sama. Lebih banyak ilmu nggak papa kan, nggak perlu memberi label lebih pinter dengan loncat kelas atau akselerasi. Biasanya sih, anak akselerasi cenderung terkesan sombong dan merasa lebih bagus, lebih pinter, lebih segalanya dibanding yang lain. Heiii.......orangtuanya juga sering merasa seperti itu lho!!

"Anakku kan akselerasi...."
"Anakku kan sudah kelas sekian, padahal umur baru sekian.....dia kan akselerasi, loncat kelas." Bla....bla.........bla........ sering aku dengar komentar penuh kebanggaan seperti itu.

Yah....sah-sah aja sih. Kembali ke masing-masing to? But, ingat aja bagaimana pengaruhnya terhadap pribadi anak. Jika itu membuat anak lebih bagus akhlaknya, lebih tergali potensinya, dan BUKAN sekedar mempelajari buku untuk kelas di atasnya, OK aja. Tapi jika anak menjadi sombong dan mengecilkan orang lain, hati-hati!! Jangan sampai kebanggaan orangtua merusak attitude anak sampai tua.