Halaman

Selasa, 26 April 2011

Puisinya Rendra

Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku,

bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,

bahwa mobilku hanya titipan Nya,

bahwa rumahku hanya titipan Nya,

bahwa hartaku hanya titipan Nya,

bahwa putraku hanya titipan Nya,

tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya, mengapa Dia menitipkan padaku?

Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?

Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?

Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?

Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah

kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,

kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.

Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,

aku ingin lebih banyak harta,

ingin lebih banyak mobil,

lebih banyak rumah,

lebih banyak popularitas,

dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan,

Seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku.

Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika :

aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan

Nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan Kekasih.

Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku", dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah...

"ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja"

(WS. Rendra)

Rabu, 20 April 2011

Mimpiku Imajinasiku?

Imagination is more important than knowledge.
For knowledge is limited, whereas imagination embraces the entire world, stimulating progress, giving birth to evolution”. (EINSTEIN 1879-1955)

Imajinasi lebih penting dari Pengetahuan. Karena pengetahuan itu terbatas, sedangkan imajinasi merangkul seluruh dunia, mendorong perubahan, dan melahirkan kemajuan manusia.

“The true sign of intelligence is not knowledge, but imagination.”
"Logic will get you from A to B. Imagination, will take you everywhere".


Imajinasi, khayalan, mimpi, kenapa harus dibatasi? Tidak!! Aku tidak akan pernah membatasi mimpiku, juga mimpi anak-anakku, mimpi berlian-berlianNya. Jika Napoleon bisa menjadi jenderal besar, menguasai Perancis di usia 30 tahun, kenapa tidak mungkin jika aku inginkan hal yang bagi orang lain dianggap mustahil?

Orang-orang mencibirku jika aku bicara tentang;

"Anak tidak lulus ujian itu gakpapa. Itu pembelajaran hidup bagi mereka, bahwa gagal itu memang ada dalam kehidupan. Mereka hanya perlu bangkit dan berusaha lagi."
"Yang terpenting bukan nilai akademis anak bagus, namun anak mempunyai nilai, pribadi, karakter, itulah yang sangat penting bagi mereka hingga kapanpun."
"Yuks kita bina anak-anak generasi penerus untuk Indonesia jaya. Bukan sekedar untuk masa depan (nafkah) mereka."

Ya, mereka tidak setuju dengan prinsipku itu. Mereka lebih memilih seperti kebanyakan orangtua sekarang yang berlomba-lomba anaknya les ini itu, sekolah favorit agar anak-anak mereka nilai akademisnya selangit, selalu lulus ujian sekolah, dan anak dididik agar nantinya bisa bekerja, hebat dalam karir, dan banyak menghasilkan uang untuk kehidupannya. mereka tidak mengutamakan pembentukan pribadi dan karakter anak. Mereka tidak memikirkan bagaimana keadaan bangsa ini di masa depan.

Hahaha...........aku teringat kata-kata Pak Mario Teguh yang kurang lebih; "Ibu yang ambisi ingin anaknya juara biasanya dulu ibunya gak pernah juara." Betul kali ya Pak Mario. Aku dulu SELALU juara umum bahkan sampai juara tingkat propinsi. Dan aku tidak pernah menuntut atau ambisi agar anak-anakku juara. Bagiku, juara itu biasa saja, gak ada yang hebat atau istimewa. Juara hanya dikarenakan nilaiku bagus, paling bagus, dan nilaiku bagus karena aku bisa mengerjakan soal, lalu aku bisa mengerjakan soal karena aku paham, dan yang utama adalah aku paham karena aku mempelajarinya. Tahu gak kenapa aku pelajari hingga aku paham dan bisa? KARENA AKU MALAS!!

Heiiiiiiiii...........jadi aku juara karena aku malas, namun aku gengsi jika harus mempunyai nilai jelek. Makanya aku pelajari mati-matian supaya aku paham dan bisa tanpa aku harus belajar lagi, dan aku bisa santai-santai bermain melakukan apa yang aku suka.............. membaca buku tentang orang-orang hebat. Manjat pohon talok. Dan bermain. Hehehe............

Kembali ke mimpiku. Aku bukan ingin anak-anakku sekedar bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan bagus. Jadi.........aku didik anak-anak, sekolahkan mereka, buka semua kesempatan mereka untuk berkembang, maju, melesat, untuk tugas mulia yang Allah berikan pada manusia, khalifah di muka bumi.

Aku ingin anak-anakku, berlian-berlianNya, mewarnai dunia, merubah dunia, membawa kebaikan, kedamaian, kesejahteraan, indah berkilau menerangi sekitarnya, menerangi dunia akhirat.

Ada yang mau ikut?? Ayo............bareng-bareng kita didik anak-anak kita. Kita berjalan bersama bahkan berlari bersama demi mimpi kita.

Tidak mau? Ya gakpapa, tapi jangan halangi langkahku, jangan ganggu aku, jangan rusak usahaku. Karena nantinya anak-anakmu pun akan memerlukan terangnya kilau berlianku, untuk membantu anakmu melihat, melangkah, berbuat, bekerja, bahkan mungkin untuk sekedar hidup.

Sabtu, 16 April 2011

Sejuta Manfaat Telur


Konsumsi dua butir telur sehari dapat meningkatkan kesehatan tubuh.

Jum'at, 12 Maret 2010, 13:49 WIB
Pipiet Tri Noorastuti, Anda Nurlaila

Telur Mata Sapi (dok. Corbis)

VIVAnews - Tak perlu makanan mahal untuk memperoleh nutrisi seimbang. Telur adalah salah satu jenis 'makanan super' dengan kandungan nutrisi untuk meningkatkan kesehatan tubuh, seperti membantu mengatasi obesitas.


Studi terbaru yang akan diterbitkan di Jurnal Nutrition & Food Science edisi Juni, itu mengungkap, telur memainkan peran penting untuk mencegah penyakit degenerasi akibat penuaan. Kandungan antioksidan dalam telur juga bermanfaat untuk kesehatan mata. Telur mencegah kebutaan.

Dari 71 penelitian tentang telur, para ahli menemukan meskipun rendah kalori, telur merupakan sumber yang kaya protein dan dipenuhi nutrisi penting khususnya vitamin D, vitamin B12, selenium dan kolin.

Di antara sumber protein, telur mengandung asam amino esensial terkaya yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel-sel tubuh. Telur bisa menjadi pilihan bagi anak-anak, remaja dan orang dewasa yang tidak mengkonsumsi susu.

Dr Carrie Ruxton, ahli diet terdaftar dan ahli gizi kesehatan masyarakat, mengatakan manfaat telur sangat besar hingga wajar bila disebut makanan super. Dengan harga yang sangat terjangkau, para ahli merekomendasikan konsumsi 1-2 butir telur sehari.

Vitamin D
. Selain sinar matahari, telur merupakan sumber utama vitamin D. Satu butir telur mengandung lebih dari 20 persen RDA (ketentuan asupan vitamin D). Makan dua butir telur sehari memenuhi hampir setengah dari kebutuhan vitamin D. Asupan vitamin D yang cukup mencegah penyakit tulang, kanker, jantung, gangguan kekebalan tubuh, dan kesehatan mental.

Dengan porsi tak berlebihan, telur tak akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Studi terbaru yang dilakukan British Egg Industry Council, menyimpulkan bahwa konsumsi satu sampai dua telur sehari tak akan memicu masalah kolesterol. Konsumsi telur secara wajar justru memperbaiki metabolisme yang berkaitan dengan penyakit jantung dan diabetes.

(Adi) VIVAnews

Jumat, 08 April 2011

Sekolahnya Di Manaaa???

Hhhh.......entah harus gimana perasaanku. Jika ada orang yang mengenal anak-anakku, atau melihat bagaimana mereka, prestasi mereka, kehebatan mereka, selaluuuu saja mereka tanya ke aku; "Sekolahnya di mana Bu putranya?" Gubrag banget deh. Trus mereka akan terheran-heran kalau kebetulan sekolah anakku bukanlah sekolah favorit atau unggulan bagi masyarakat pada umumnya.

Hoooooiiiiiiiiii................ banguuuuuuunnnn!!!!!! Ibu-ibu Bapak-bapak semuanya yang katanya sekarang ini sudah gak ada orangtua bodoh, semuanya pinter-pinter sekolahnya sampai S nya gak keitung, anak itu hebat atau tidak bukan karena sekolahnya! Jadi, milih sekolah bukan melihat sekolahnya itu hebat atau tidak, favorit atau tidak, unggulan atau tidak. Pilihlah sekolah yang paling tepat untuk anak kita. Setiap anak mempunyai kebutuhan akan sekolah yang berbeda.

Kalau aku nih, gak pernah peduli dengan kata orang sekolah ini hebat, sekolah itu unggulan, sekolah ono no prestasinya selangit. Trus juga, aku gak akan bangga karena anakku sekolah di suatu sekolah tertentu, apalagi minder karena anakku sekolah di sekolah gak ngetops. Weks. Dan aku tidak akan mendidik anakku untuk bangga atau minder hanya karena mereka sekolah di sekolah tertentu.

Aku akan buat sekolah manapun bangga karena ada anakku sekolah di sana atau salah seorang anakku pernah sekolah di sana. They'll be better because of my kiddos.

Hahaha...........................narcist puoooooollllll............... maaf lah, becanda. Biar suasana segeeeeeerrrrr, gak setres, serius mulu. Senyum dooooooonk.............sapa tahu ada paparazi mengincar smiling face mu..

Ya, saat aku memilihkan sekolah untuk anak-anakku, maka aku akan memilihkan yang paling tepat dengan dia. Dan sama sekali bukan karena nilai anakku sekian, maka dia aku sekolahkan di sekolah ini. No way!!!!

Bisa jadi nilai anakku 9 (hehehe....biasanya seh geto) tetapi sekolah yang aku pilihkan dan biasanya sih mereka akan setuju dengan saranku meski aku gak pernah maksa, bisa saja sekolah 'biasa-biasa' aja bagi masyarakat umum. Ho ho ho................ untuk kondisi masyarakat seperti sekarang ini, masih percaya dengan penilaian mereka tentang mana sekolah terbaik buat anakku? Maaf ya............aku punya nilai sendiri tentang sekolah pilihanku untuk berlian-berlian indahku.

Bagiku yang penting anakku nyaman sekolah di situ, aku nyaman juga, dia tetap bisa mengeksplorasi potensinya, dan sekolah itu cukup membantuku menyiapkan berlianku agar semakin cemerlang, dan yang utama adalah di sekolah itu membuat anakku makin matang pribadi dan karakter indahnya karena anakku mengambil segalanya sebagai tambahan bagi kematangan dirinya.

Apakah totaly sekolah itu nyaman bagiku dan anakku? Ya gak lah! Mana ada tempat dan orang lain yang 100% sesuai keinginan kita? Kalau mau dicari-cari............ya banyak banget pasti kekurangannya. Tapi aku memilih untuk mengambil yang positif aja. Toh memang mendidik anak adalah tugasku sebagai orangtua. Sekolah hanya melengkapinya, memberi tambahan muatan akademis dan sebagai tempat bagi anakku belajar menjadi bagian masyarakat tertentu, (sekolah adalah suatu masyarakat juga bukan?) dll. Karena sejatinya anak adalah tanggungjawab orangtuanya. Jangan sekali-kali menyalahkan orang lain jika ada kekurangan anak kita. Karena kitalah yang pertama kali salah jika ada kesalahan dalam mendidik anak kita sendiri.

Dan..................hehehe.......................boleh donk bangga jika anak tumbuh menjadi berlian indah berkilau dan sinarnya menerangi sekitarnya????? *ting....ting......tuing......*

Nah............... baik atau buruk, bukan sekolahnya di manaaaa???
Tetapi.............anaknya siapaaaaa???

Qiqiqiq.....................met weekend.................. jangan pada protes ya!!!!!!!

Senin, 04 April 2011

Mengutuk Kegelapan?

Pasti sudah pada tahu ungkapan; Daripada mengutuk kegelapan, lebih baik kita nyalakan lilin. Atau kebalik ya? Hehehe............intinya sama, bahwa lebih baik kita berbuat untuk merubah keadaan meski kecil pengaruhnya daripada hanya mengeluhkan keadaan yang tidak menyenangkan tersebut dan sibuk menyalahkan orang lain.

Benar sekali memang.
Aku juga sangat setuju. Ngapain aku sibuk menyalahkan orang lain, mengeluhkan keadaan, menggerutu yang hanya membuang waktu, tenaga, dan tentu saja potensi? Lebih baik aku berbuat, sekecil apapun pasti akan memberi pengaruh positif. Setidaknya bagiku sendiri, dan semoga bisa memberi manfaat bagi orang lain, bagi lingkungan, bagi yang mau mengambil manfaat yang pasti ada. Hehehe........yakin banget yak?! Ya iyalah.

Ya, aku hanya akan memilih untuk mensyukuri apapun yang terjadi, baik atau buruk, apapun yang menimpaku sudah selayaknya aku syukuri. Aku upayakan semaksimal aku mampu, lalu aku tawakal. Itulah sikap syukurku.

Lupakan menyalahkan siapapun, gantilah dengan sikap langkah terbaik yang bisa dilakukan. Tidak perlu mengutuk kegelapan. Nyalakan saja lilinmu agar meneranginya........ meski hanya setitik cahaya yg dihasilkannya.

*mungkin aku bukanlah matahari yang sanggup menerangi dunia, namun setidaknya aku bisa menjadi lilin yang memberi secercah cahaya di kegelapan.

*mungkin aku bukanlah lampu kristal yang indah dan mahal harganya, namun setidaknya aku bisa semanfaat bohlam yang tanpanya, lampu kristalpun takkan terlihat keindahannya.