Halaman

Rabu, 30 Juni 2010

Khasiat Sehat Pandan


Daun pandan tak hanya sedap untuk menambah aroma sajian, tapi juga menyimpan khasiat untuk kesehatan.
Jumat, 25/6/2010 | 23:20 WIB

KOMPAs.com - Daun pandan memang sangat sering digunakan untuk masakan. Wanginya sangat khas, terlebih ketika dicampur untuk olahan kue dan minuman. Tapi mungkin tidak banyak yang tahu kalau ternyata daun pandan di zaman dulu sering digunakan untuk merawat kesehatan. Untuk apa sajakah?

Lemah saraf
Ambil 3 lembar daun pandan segar, cuci, potong kecil-kecil. Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 2 gelas, saring selagi hangat. Minum pagi dan sore setelah makan siang.

Mengurangi gelisah
Ambil 2 lembar daun pandan segar, cuci, potong kecil-kecil. Seduh dengan 1 gelas air mendidih, tutup gelas, saring selagi hangat. Minum sehari sekali setelah makan. Lakukan selama 3 hari.

Rematik
Ambil 5 lembar daun pandan segar, 20 daun serai segar, cuci bersih, tumbuk keduanya sampai halus. Tambahkan 1 sendok makan minyak kayu putih dan minyak gandapura. Aduk semua bahan, oleskan pada bagian yang sakit. Lakukan sampai rasa sakit berkurang.

Menumbuhkan, menghitamkan, dan mencegah uban di rambut
Buat minyak cem-ceman yang terdiri dari 1 lembar daun pandan, 10 lembar daun waru muda, segenggam daun urang aring, 5 lembar daun mangkok, 10 kuntum bunga melati, 1 kuntum bunga mawar. Cuci bersih semua bahan, potong kecil-kecil. Rebuh semua bahan tersebut dengan minyak wijen, minyak kelapa, dan minyak kemiri (masing-masing 1/2 cangkir) hingga mendidih. Setelah dingin, saring. Oleskan campuran minyak dan herbal tersebut pada seluruh kulit kepala sambil pijat ringan. Dapat dilakukan menjelang tidur, bangun tidur atau pagi dan sore hari. Setelah selesai, keramaslah dengan air panas. Selamat mencoba!

(Andes Lukman/Majalah Sekar)

Senin, 21 Juni 2010

Princessku Terpisah

Minggu-minggu yang melelahkan namun cukup menyenangkan aku lalui beberapa minggu ini. Lelah banget karena banyak sekali urusan sampai-sampai waktu yang 24 jam sehari serasa kurang. Menyenangkannya karena aku melaluinya berdua pacarku dan sebagian besar urusan adalah mengurus keperluan berlian-berlianku yang sedang akan melanjutkan sekolah mereka, juga urusan untuk kepentingan berlian-berlian didikanku di sekolahku.

Pfff............ saking banyaknya urusan sampai-sampai susu untuk konsumsi berlian-berlianku habis dan aku belum sempat membelinya. Meski lelah dan capek yang teramat membuatku malas untuk keluar rumah lagi, namun rupanya cintaku kepada berlianku masih sangat jauh lebih besar dibanding rasa capekku dan malasku itu (ternyata pacarku juga). Lalu kami pun memutuskan untuk ke supermarket dekat rumah untuk membeli susu mereka.

Princess cantikku kami ajak serta dan dia menyambutnya dengan riang gembira setelah beberapa hari tidak bisa aku ajak ke mana-mana karena urusan yang tidak akan membuatnya nyaman jika ikut. Lagipula, mas-masnya semua sedang libur, ada di rumah yang pastinya akan mengurusnya sepenuh cinta, Comot sana sini sesuai kebutuhan tanpa aku selingi ngelaba sightseeing sama sekali (biasanya sih hobby ), saking sudah capeknya. Teringat kue buatanku masih belum aku oven, aku tertarik untuk mengambil siffon coklat untuk sekedar camilan berlian-berlianku. Agar kue tidak rusak, aku ambil dengan dua tangan.

Princess yang sedari tadi ngglibet di kakiku aku biarkan memegangiku. Saat aku sedang mengambil kue, aku merasakan tangan Princess melepaskan diri dari aku dan aku tidak bisa memeganya karena sedang mengambil kue. Karena papanya tidak jauh dari aku, aku biarkan dan aku masih asyik mengambil kue. Asumsiku, Princess lari ke papanya yang memang tidak jauh dan terlihat dari tempatku berdiri. Segera aku bawa kue untuk ditaruh di troly yang dipegang pacarku.

"Lho??? Mana Princess kita Mas?"
"Bukannya sama diajeng?"

Plass!!!! Serasa disambar geledek, mukaku langsung panas (aku yakin pacarku juga). Secepat kilat aku dan pacarku tanpa berkoordinasi sudah melesat ke arah berlawanan berharap salah satu dari kami segera menemukan cantik kami. Aku berlari ke arah jejeran kasir dan semua pintu keluar tidak luput dari pengawasanku. Setiap anak kecil atau orang yang membawa anak kecil aku periksa kalau-kalau itu Princessku. NIHIL!! Sementara pacarku justru lari masuk ke dalam, menyisir seluruh lorong supermarket yang lumayan besar itu dengan cermat penuh harap.

Lalu dikarenakan hasil pencarianku tidak berhasil, aku menengok ke arah pacarku. Ooohh.............. Princess kami sedang ada di gendongan papanya dengan airmata berderai dan isakan yang menyayat hatiku. Segera aku berlari menghampiri, aku ambil alih, aku bawa ke tempat kosong yang agak menyendiri, dan aku jongkok dan peluuuuuk eraaaaat banget sambil aku juga berurai airmata. Ketegaranku tadi saat mencarinya, kekuatanku tadi saat menyisirnya, kesigapanku tadi saat berusaha menemukannya, rontok sudah. Antara lega dan hancur serta merasa bersalah karena tadi pasti Princessku ketakutan dan aku hampir kehilangan berlian indahNya.

Lalu sepanjang jalan kami berpelukan erat sekali sambil dia bercerita di antara sedu sedannya .

"Tadi Adek lepas tangan dari Mama karena mau ke Papa. Tapi Papa ilang. (mungkin papanya bergeser berdirinya)"
"Trus bagaimana cintaku???"
"Terus, Adek balik lagi ke Mama. Eeee........... ada yang nutupi (lewat di depannya). Tahu-tahu Adek kok sudah di buah (mungkin karena kehalang orang, Princessku tanpa sadar berjalan serong dan jalan ke arah yang salah). Mamaaa ilaaaag............ "

Aku segera peluk dia lagi dengan erat. Kepala mungilnya aku dekap agar dia tenang. Dan dia teruskan ceritanya.

"Terus Adek dekati embak-embak yang pakai seragam (pegawai supermarket maksudnya). Adek bilang ke dia, 'Mbak, Mamaku mana ya?' gitu Maaaa...........

"Adek betul sekali, cantik mama hebat sekali. Memang kalau Adek terpisah dari mama, Adek harus cari petugas terdekat (dia sudah bisa mengenali pegawai suatu lembaga/organisasi/peruhasaan dari logo di pakaiannya) dan lapor kalau Adek terpisah dari mama. Bilang nama Mama biar disiarin nama Adek dan mama denger lalu ke tempat petugas dan Adek berada. Kalau Adek dibawa orang lain, Adek teriak kasih tahu semua orang yang dilewati biar semua orang tahu kalau orang itu bukan mama atau papa. Mama yakin Adek pinter, bisa memilih mana orang yang pantas dipercaya mana yang tidak. Jangan sampai Adek dibawa orang jahat ya cinta... (sambil berdo'a dalam hati dg penuh kesungguhan, agar hal tersebut TIDAK PERNAH terjadi lagi)."

"Hikcs............... iya Ma. Pas embaknya belum jawab, Adek tengok ada papa datang. Terus Adek lari peluk papa sambil nangis. Huaaaa..................... Adek gak mau lagi terlepas dari Mama............... Adek takuuut.................."

Kembali pecah tangis berlian cantikku sampai matanya sembab dan pipi chubynya penuh airmata. Masya Allah.................. ampuni aku ya Allah, aku sudah membuatnya sedemikian takut, aku hampir kehilangan salah satu hartaMu yang paling berharga yang Engkau titipkan padaku . Aku telah membuat berlianku ketakutan setengah mati karena terpisah dariku. Lalu kembali aku ajarkan bagaimana caranya jika dia terpisah dari kami, tersesat, atau dibawa orang lain (naudzubillah, jangan sampai). Aku bersyukur anak-anakku sejak sudah pandai berbicara (setahunanlah) sudah kami ajari hal-hal seperti itu. Dan ternyata sangat bermanfaat kalau sampai terjadi hal seperti ini. Cantikku ini luar biasa hebat untuk anak usia 3,5 thn dalam menghadapi masalah seserius itu.

Lalu pacarku bercerita jika Princess cantik kami memang hebat. Saat menyadari dia terpisah, dia sama sekali tidak nangis teriak panik, namun mendekati petugas dan bilang baik-baik meski airmatanya sudah banjir di pipi chubynya namun tidak ada suara tangis. Setelah melihat papanya barulah pecah suara tangisnya dengan desibell yang cukup tinggi .

Pengalaman ini membuatku sadar dan introspeksi diri bahwa aku sama sekali TIDAK BOLEH berasumsi bahwa berlianku ada di papanya, jika dia melepaskan diri dari aku. Aku HARUS pastikan semuanya dengan memeriksa langsung dan meninggalkan APAPUN yang sedang aku lakukan, jika dia terlepas dariku. Kalau perlu aku akan relakan membayar banyak kue yang rusak karena aku lepaskan untuk terburu-buru mengejar Princessku. Bahkan jika harus membayar harga supermarket itu agar jadi milikku dan semua pegawainya mengenali anakku dan menjaganya (ini do'a atau lebaynya kumatt!!!).

Semoga Allah mengampuniku atas keteledoranku menjaga amanahnya, menjaga berlian cantikNya. Love You Princesskuu............ . Maafin Mama ya sayang..........


Jumat, 18 Juni 2010

Kekuatan Wanita

Ini hasil copas dari tulisan seorang sahabat, seorang suami yang menyadari betapa hebatnya istrinya, betapa hebatnya wanita, betapa hebatnya IBU. Hmm.......... pengakuan jujur yang indah. Semoga dengan aku posting di sini, akan menularkan energi positifnya ke para suami, para laki-laki lainnya. Sehingga makin banyak rumah tangga yang ayem tentrem, bahagia, berkah, dan mencetak generasi bangsa yang hebat.


MENYAMBUT HARI KARTINI, 21 April 2010


To All Women in the World

Khususnya My Mom and My Wife

(ini bukan puisi lho...)

(Tapi akan lebih enak, kalau sambil mendengarkan lagu "To All the Girls I Loved before" pada link di paling bawah)


Kekuatan seorang Wanita adalah….

(Ini menurut pengalaman pribadi saya lho, jadi tidak usah diperdebatkan…)

Bukan terletak pada Kariernya, Jabatannya, Profesinya

Bukan pada kekuasaannya, Pendidikannya, Gelar2nya

Bukan pula terletak ketika dia menjadi Polisi, Tentara, Atlet, dll

Akan tetapi, Kekuatan Seorang wanita,

adalah ketika ia menjadi Seorang istri….

Dan menjadi seorang Ibu…

Ketika dia Menjadi Seorang Istri

Ketika dia “melepaskan” Keluarga yang sudah membesarkannya

Ketika dia “melepaskan” teman-temannya, sahabat-sahabatnya

Ketika dia “melepaskan” para mantan kekasihnya

Ketika dia “melepaskan” kariernya, posisinya, Jabatannya

Ketika dia “melepaskan” Hal-hal yang dulu disukainya

Malah memilih untuk melakukan pekerjaan rumah tangga

Mencuci baju dan menyeterika

Mengelap dan membersihkan perabotan

Menyapu dan mengepel lantai

Mengosek WC, dan lain-lain

Membuat tangannya yang halus lentik menjadi agak kasar dan berkuku pendek

Belajar memasak, yang kadang baru dilakukan seumur hidupnya

Ketika dengan sabar, “Makan hati” melihat kemalasan suaminya

Ketika dengan sabar, berusaha memahami mertua, walaupun benci setengah mati

Hanya untuk bersama suaminya

Membangun Keluarga Baru yang Mandiri

Ketika dia menjadi Seorang Ibu

Ketika bersusah payah untuk hamil

Ketika berbahagia mengetahui dirinya hamil

Ketika mulai mengalami mual dan “morning sickness”

Ketika memaksakan minum susu, walaupun tidak suka

Menjaga pikiran dan perkataanya, biar tidak “kualat”

Ketika kakinya mulai bengkak, bahkan Varises

Ketika Wajahnya mulai berjerawat dan hidungnya membesar

Ketika tubuhnya mulai membengkak dan susah bergerak

Ketika bersusah-payah mengandung bayinya selama 9 bulan lebih

Akan tetapi dia tetap berusaha melakukan pekerjaan rumah tangga

Bahkan tetap “melayani” suaminya yang tak tahu diri...

Ketika mempersiapkan segala sesuatunya untuk kelahiran sang bayi

Baju, botol susu, ranjang, bedongan, peralatan mandi, kamarnya, dll


Ketika Ketakutan waktu mau melahirkan karena mau dioperasi Cesar

Ketika kedinginan sampai giginya gemeletuk karena ketakutan mau dioperasi

Ketika berusaha bangun secepatnya, sambil menahan sakit karena luka bekas operasi

Ketika berusaha memerah susu dan menyusui sampai sakit, karena keluar susunya sedikit

Bahkan sampai puting susunya lecet dan berdarah

Ketika kurang tidur, karena selalu bangun tengah malam untuk menyusui

Maupun untuk membersihkan tahi dan kencing waktu mengganti popok

Ketika tetap menggendong bayi sampai tidur walaupun dirinya sendiri lelah karena kurang tidur

Ketika bersusah payah memberikan makanan yang bergizi dan susu yang mahal

Ketika menghemat uang belanja pribadi, untuk kebutuhan keluarga

Ketika dengan sabar, mengajarkan anak berjalan, mengajak main, menggendong anak kemana-mana

Mengantarkan anak sekolah

Mencarikan dan membelikan mainan untuk anak

Semua dilakukan untuk keluarga

Bahkan sampai melupakan diri sendiri

Dan ketika anak-anaknya sudah besar

Dia harus melepaskan mereka

Agar mereka bisa berkembang dan berkeluarga sendiri

Dan diapun kembali kepada suaminya

Yang sudah mulai tua, buncit dan membotak

Hanya untuk setia sampai mati

Dalam susah maupun senang, kaya maupun miskin

Sehat maupun sakit, waras maupun gila

Sampai Maut memisahkan mereka

Boys will always be boys, karena mereka tidak pernah mengandung dan menjadi Ibu

But a Girl wil become a Wife, and a Mother...!

That’s why my friends, Hormati dan Hargailah para Wanita

Karena tanpa mereka, tidak ada satupun Manusia yang dilahirkan!

Bagi Ibuku dan Istriku

I Love You Full…!!!



Arifin Yoshodharmo, SE., MMSI., M.Com(IS), C.Ht.. QT., CI.
(C.Ht. = Certified Hypnotherapist)
(QT = Quantum Touch-er)
(CI = Certified Instructor)

Rabu, 16 Juni 2010

Berlianku Telat Pulang

Hhhhhhhh.................. memang jadi orangtua itu selalu foolish. Goblog oblog oblog........... selalu menemukan hal baru, kisah baru, masalah baru, dan tidak jarang hadiah indah baru. Beneran semuanya baru lho! Belum pernah terjadi sama sekali, dan belum pernah terpikirkan akan terjadi. Sejak menikah, anak lahir satu persatu, selaluuu saja akan ada babak kehidupan baru yang betul-betul baru dialami. Bahkan setiap anak akan membawa episode baru yang sering mencengangkan. Makanya kita harus selalu belajar dan belajar tidak mengenal lelah dan putus asa agar bisa selalu siap mengimbangi dan menghadapinya.

Aku juga seperti itu, selalu mengalami kehebohan hidup yang indah. Hihihi............... heboh sih, tapi setelah dijalani dan disyukuri memang menjadi indah tuk dikenang (cieee........... kayak lagu ya). Sejak berlian-berlianku lahir, 'hadiah-hadiah' tadi semakin berdatangan dalam berbagai bentuk dan rupa kejadian.

Sekarang kami sudah punya ABG-ABG ganteng. Wuiiih........... ternyata mendidik anak laki-laki juga bukan hal mudah atau lebih mudah dibanding mendidik anak perempuan. Hehehe........... yang ini sok tahu bangets! Secara Princessku kan masih mungil, jauh dari usia ABG. Namun karena aku sendiri yang mengurus mereka sejak lahir, maka aku bisa menerapkan bagaimana aku mau membentuk perilaku anak-anakku, aturan apa yang harus mereka patuhi dan ikuti, larangan apa yang harus mereka hindari, nilai apa yang harus mereka anut, dll dll dll...........

Ehem.......... makanya meski berlianku 3 berturut-turut laki-laki dengan beda usia yang hanya 3 dan 4 tahun, mereka bisa dibilang tidak pernah berantem. Yah........... paling-paling mereka saling ledek dan ganggu ajah. Berantem fisik? Nggak pernah. Beneran sama sekali nggak pernah sejak mereka kecil-kecil hingga sekarang. Ayem tentrem deh hidupku meski dikelilingi jagoan-jagoan ganteng. Kalau berantem dengan orang lain malah mereka pernah. Jika sampai berantem, bisa dipastikan berlianku hanya membalas atau membela diri. Biasanya sih karena mereka sudah bersabar mengalah berkali-kali lalu selanjutnya mereka 'kasih pelajaran'. Hahaha........ ini sih didikanku. "Kalian nggak boleh nakal , jangan memulai duluan, tapi kalau ada yang pukul kalian dan tidak bisa dibilangi, ya bales aja!" Walhasil, siapapun yang pernah bikin masalah dengan berlianku dan pernah 'diselesaikan' oleh berlianku akan kapok dan memilih berteman baik-baik dengan berlian2 gantengku.

Kalau mereka tidak pernah berantem, lalu masalah apa yang aku hadapi? Qiqiqiq............. ya banyaklah!! Apalagi setelah mereka ABG. Contohnya nih, berlianku telat pulang. Biasanya dia nggak pernah terlambat pulang. Dia anak rumahan, bahkan malam minggu pun yang biasanya ABG lain pada keluar, dia ada di rumah bersama kami nonton tv, ngobrol, baca, becanda, ledek-ledekan, melukis, kerja bakti, atau main musik dan nyanyi. Jadi jika berlianku telat pulang, aku sudah kalang kabut telpon sana sini mencaritahu ada apa gerangan.

Suatu hari ABG ku tidak ada jadwal lain selain sekolah. So, harusnya jam 5 sore atau paling lambat magrib sudah sampai rumah. Tapi sampai Isya' masih belum ada tanda-tanda kedatangannya. Jam 9 malam belum muncul juga. Tidak bisa dihubungi, tidak memberi kabar, telpon ke teman-temannya gak bisa. Dalam shalat kumohonkan keselamatannya, semoga dia baik-baik saja. Aku tungguin dia di depan rumah sambil terus memanjatkan do'a akan keselamatannya. Sampai ikan-ikan di kolam depan rumah aku ajak ngobrol sekedar mengurangi keresahanku menunggu kedatangan cintaku. Kata pacarku aku layaknya ABG nungguin pacar datang. Wkwkwkwk.................... dasar! Lagi sedih masih digodain aja.

Lalu........... hampir jam 11 malam ada sorot lampu motor menuju arah rumahku. Alhamdulillaaah........ bener! Berlian gantengku datang tak kurang suatu apa. Masih ganteng dan menawan (hahaha............ lebay!). Segera aku buka pagar, dia masukkan motor ke garasi, cium tanganku dan kami masuk beriringan. Lalu setelah kami duduk dia minta maaf terlambat pulang dan tidak memberitahu karena hpnya lowbat, dan mendadak dia diminta oleh OSIS sekolah lain untuk 'berbicara' di sekolah mereka karena siswa-siswanya terlibat masalah dengan sekolah lain lagi. Jadi berlianku dipercaya sekolah lain untuk mendamaikan mereka dan memberi pengarahan agar mereka tidak berantem. Waaah............. segala kekhawatiranku berubah kebanggaan sekaligus syukur mendalam. Ternyata kilau berlianku sudah bisa menerangi sekitarnya. Lalu aku suruh dia mandi, shalat, dan makan.

Tapi.................. pacarku tercinta datang dengan sangarnya dan menahan berlian gantengku agar duduk kembali.

"Hafizzh!! Duduk!! Papa belum bicara!"

Duuuh.............. apa lagi nih? Apa saking cintanya ke aku dia mau marahin anaknya yang bikin aku khawatir ya? (wkwkwkwk............... GR nya kumat!!). Lalu dia bilang ke anaknya:

"Apapun alasannya, Papa marah! Lain kali Hafizh harus minta ijin, telpon, sms atau apapun supaya Mama tidak khawatir. Kan bisa pinjam telpon kalau lowbat. Alesan aja." Bla..... bla.... bla..... dan tidak lagi memberi kesempatan berlianku berbicara. Kemudian....................

"Masalahnya, Mama tadi cerita ke Papa kalau sendok ada yang kurang. Mas Hafizh bawa nggak? Belum lagi cicilan motor yang mas Hafizh pakai itu belum lunas. Mana Hafizh pakai motor yang bagus lagi! "

Huahahaha.............. berlianku langsung 'ngeh' kalau Papanya bercanda. Cepat dia bangun, dekati papanya dan dia pukul kecil bahu papanya dengan penuh cinta. Candaan laki-laki, saling pukul namun bukan pukulan beneran. Pacarku usap-usap kepala berlianku, mencium kepalanya (meski sudah agak jinjit karena kalah tinggi), menyuruhnya mandi shalat dan segera makan.

Begitulah pacarku. Berusaha mencairkan suasana ketegangan dengan sikapnya yang kadang konyol bin lucu. Lalu dia memelukku dan mengatakan; "Sudah tenang kan? Anakmu itu hebat! Sehebat yang sudah mendidiknya. Selamat ya sayang, dia tumbuh membanggakan. Terima kasih sudah jadi ibu yang baik. Tapi kita harus tetap hati-hati dan waspada. Kekhawatiran diajeng seperti tadi tetap diperlukan karena diajeng ibunya."

Love u cintakuu.......................





Senin, 14 Juni 2010

“Stay Hungry. Stay Foolish” ala Dewi

Pidato Steve Job di Acara Wisuda Stanford University: “Stay Hungry Stay Foolish” Mei 1, 2008 Menginspirasiku untuk memberi istilah, title, judul, atau apapun yang penting memberi nama akan apa yang selama ini aku lakukan, aku terapkan dalam mengasuh berlian indahNya yang diamanahkan ke aku. Istilah yang sama namun untuk sesuatu yang sedikit berbeda. Bagiku, istilah itu untuk sesuatu yang lebih luas, lebih dalam, lebih aplikatif untuk mengemban amanah besar yang sangat suci dan terhormat, mengasuh anak .

Kalau Steve Job mengartikan “Stay Hungry, Stay Foolish” dengan Jangan Pernah Puas, Selalu Merasa Bodoh, maka aku mengartikannya dengan hal yang sama namun ditambah dengan tetap lapar dan tetap bodoh dalam mengasuh anak. Hahaha............. memang aneh ya? Bodoh beneran Dewi ini ?

Begini lho sahabats...............
Aku mempunyai anak-anak (eh, ngaku-ngaku ya? Kan mereka milikNya), maka aku sangat ingin bisa memenuhi tujuan penciptaan atas diriku sebagai seorang ibu. Aku ingin sekali bisa menjadi orang yang tahu bersyukur, setidaknya semampuku. Oleh karenanya aku berusaha mendekatkan diriku dengan penciptaku, pemilik berlian-berlian indah yang telah mempercayaiku menjaganya, sesuai kemampuanku. Aku sadar jika aku bukanlah ahli ibadah atau ahli agama yang hebat. Makanya aku melakukan yang aku bisa, yang salah satunya adalah PUASA.

Ya, aku berusaha rajin puasa sunnah baik itu Senin Kamis atau jika hendak berharap sesuatu seperti jika saat anak-anakku ujian, jika sedang mengalami kesedihan, bahkan jika sedang mendapatkan kesenangan kadang aku syukuri dengan berpuasa barang 2-3 hari. Hahaha......... gara-gara seperti itu, beberapa bulan yang lalu aku dan pacarku tercinta berpuasa selama 2 minggu berturut-turut karena anak-anakku UN masing-masing seminggu. Genap dua minggu kami berpuasa berturut-turut sehingga seolah Ramadhan sudah mulai di rumah kami. .

Namun, ternyata rajin berpuasa membawa dampak yang sangat banyak bagiku pribadi.
1. Aku jauh dari kegemukan yang biasa dihadapi oleh seorang ibu seusiaku tanpa harus melakukan diet ataupun mengkonsumsi suplemen pelangsing tertentu.
2. Terhindar dari berbagai hal buruk, baik sikap, perkataan, maupun perbuatan dikarenakan kebiasaan berpuasa yang berarti menahan diri dari berbuat yang dilarang agama.
3. Aku tidak perlu ngajari, ngajak, apalagi memerintahkan mereka untuk berpuasa wajib, karena mereka jangankan yang wajib, bahkan berpuasa sunah dengan niat sendiri tanpa disuruh. Semua hanya dengan aku dan papanya rajin berpuasa.
4. Naaah.......... yang ini yang memberi dampak kepada berlian-berlianku. Karena aku stay hungry (laper beneran nih), maka sebagaimana seorang ibu which is kalau merasa lapar maka akan segera menyiapkan makanan untuk anak-anaknya. Sehingga anak-anakku terbiasa mendapatkan banyak supply berbagai makanan yang aku buat untuk mereka. Hahaha......... mamanya jadi rajin masak kue untuk snack mereka karena mengira anak-anaknya laper terus. Makanya meski akunya segini-segini aja, tapi anak-anakku badannya ok (kata emaknya sih). Mereka tinggi, dempal, namun tidak gendut karena makanannya sehat, bukan junk food, dan dimasak dengan penuh cinta.

Lalu masalah stay foolish? Hehehe............ mau diakui atau tidak, kita semua sebagai orangtua itu selalu foolish, bodoh, bloon, dalam menghadapi kemajuan anak-anak kita sendiri. Nggak percaya??? Mendingan percaya aja deh! Suer!! Andaikan otak anak kita umpamakan sebuah komputer, maka komputer mereka itu selalu ter-up grade terus menerus setiap waktu berjalan. Makin canggih dan canggih dan cuanggiiiiiiiiih............... sehingga jika kita kewalahan meski sudah belajar terus sampai tidak ada lagi sekolah yang mampu memfasilitasinya. Itulah gunanya tawakal. Kita harus, wajib, musti, tidak ada pilihan lain selain menyerahkan kepada Sang Pemilik berlian indah hebat canggih itu, Allah.

Ya, kita harus berusaha semaksimal mungkin, belajar sebanyak mungkin, mencari dan terus mencari cara bagaimana agar kita bisa menjalankan amanahNya dalam mengasuh berlian indah milikNya itu, sehingga nanti saat Sang empunya berlian menghendaki berlianNya kembali kepadaNya, maka Dia akan senang, ridho, atas segala upaya kita atas milikNya itu, berlian indahNya .