Halaman

Rabu, 13 Agustus 2014

Bakti Pada Orangtua Adalah Obat?

Aku bukanlah anak berbakti, nurut, meski juga bukan anak bandel. Hehehe......gak mau dibilang jelek ah takut jadi do'a. Tapi emang aku bukan anak bandel, aku hanya anak manja mungkin. Haha...ngaku! Tapi aku mandiri lho sejak kecil. Ehem......jangan ada yg protes; 'Emang sekarang dah besar?' Iyeee....masih kecil aja, hanya sudah matang. Uhuuk......gak mau ngaku tua.

Pacarkulah anak berbakti, menurutku, sepengetahuanku selama ini, selama menjadi istrinya yang sudah hampir 23 tahun, tak sekalipun aku melihat atau mendengar pacarku itu membantah apalagi kasar terhadap mama papa. Bahkan jika dia sangat tidak setuju dengan mama papa, maka si gantengku itu tetap bersikap dan bercakap manis ke beliau berdua. Ini salah satu yang aku kagumi dari pacarku.

Kalau ingat bakti pada orangtua, maka temanku mas Ragil alm. juga salah satu yang kukagumi selain pacarku yang juga teman karibnya itu. Semoga mas Ragil bahagia di sana ya mbak Lilis.

Iiiih.....apaan sih Dew, katanya bukan anak berbakti kok cerita tentang anak berbakti??

Hehehe......maaf yaa.....iyyyaaa aku mau cerita, kondisi badanku akhir2 ini drop, stamina anjlog, mungkin karena memang habis kecelakaan itu. Tapi kalo kata pacarku sih emang akunya yang sejak 1,5 tahun lalu (sok) sibuknya luar biasa. Rapat sana sini, jalan ke luar kota setiap seminggu hampir pasti 3 hari di luar kota, padahal itu dimulai sejak aku baruuu aja pulang dari benua lain yang tentu saja jalan terus juga di saat winter pula selama 2 bulan. Nah....sambung menyambung lalu sebelum lebaran kecelakaan dan lebaran meski tidak pulang kampung namun banyak kegiatan keluarga besar maupun lain2 membuatku drop dan aku kembali mendapatkan anugerah yang pacarku sebel banget.......batuk! Entah kenapa aku sangat jarang batuk tetapi jika kena batuk bisa lama. Dokter, pijit, spa, dan segala obat tradisional dapur sudah dicoba, ngunyah kencur pun kulakukan, namun batuk masih cinta banget sama aku.

Suatu malam kami ke mama, dan mama sedih mendengarku terbatuk2. Dan beliau keluar, memetik daun sirih, menyuruhku mencucinya dengan air mateng dan mengunyah. Hueeek.......gak enak banget tauuuu.....tapi demi menyenangkan hati mama tetep kulakukan. Sembuhkah batukku? Ya tidak, malamnya masih sulit tidur karena batuk2. Paginya.....kuajak mas ke mama, mau minta daun sirih lagi.

"Emang kerasa ya jeng khasiatnya?" tanya pacarku.
'Gak juga sih, batuk kan semalam tetep rame.' jawabku sambil naik ke boncengan motornya dan memeluknya erat, takut jatuh lagiiii......:P
"Lalu kenapa diajeng mau minta daun sirih lagi?" curious banget dia, hihi...........
'Aku niatkan ini sebagai baktiku pada mama aja, menyenangkan hati mama, insya Allah karena ini, karena do'a mama juga, batukku sembuh.' #eeaaaaa...................
"Aaaaamiiiiin...................."

Dan.............mama seneeeng banget, berbinar matanya saat aku datang minta daun sirih lagi. Hehehe.......dan......Alhamdulillah.......hari ini batukku nyaris ilang dari peredaran, semoga segera clear! Jadi....apakah mengunyah daun sirih adalah salah satu obat batuk atau taat pada orangtua, berbaktilah obatnya?

Wallahu alam.....