Halaman

Sabtu, 28 Februari 2009

WADUUH...............AKU BENTAK PRINCESS

Seperti biasa........... pagi-pagi aku n Princess mesti nganterin, ngedrop Papanya ke stasiun untuk naik kereta api ke kantor. Lalu....... ngedrop berlianku untuk sambung dengan angkot ke sekolahnya yang tinggal sekali naik dengan jarak yang sudah cukup dekat. Lalu kami berdua muter, balik pulang untuk menyiapkan sarapan dan bekal Mas Rafi. Naah........ barulah setelah itu kami menyelesaikan urusan rumah sebelum meluncur ke berbagai tempat untuk berbagai urusan penting kami.

Tapiiiii...............
Hari itu setelah memindahkan Vania dari kasur ke carseat di mobil, dan aku siap duduk manis di belakang setir. Tiba-tiba Pacarku membuka pintu di dekatku sehingga suaranya mengagetkan Princess yang masih tidur lelap. Entah kenapa, mungkin memang sedang sensi, Vaniaku marah, nangis, sampai beberapa saat sebelum diam dan tertidur kembali.

Maksud Papanya sih, biar dia saja yang nyetir karena semalam aku kurang tidur. So, biar aku yang masih theklak thekluk ngantuk jangan nyetir dulu. Nanti saja setelah dia turun di stasiun dan diharapkan nyawaku sudah ngumpul, gantian aku yang nyetir mobilnya. He he he........... ya iyalah, memangnya Vania yang disuruh nyetir?

Karena insiden tersebut atau karena hal lain, Vania rewel. Padahal hari itu aku punya banyak rencana keluar dengannya. Waaah.......... alamat deh! Bakalan repot aku nanti.

Beneran aja! Saat jalan siangnya sama aku, adaaaa aja yang membuatnya marah, rewel, emosi, kesel. Waah............ pokoke semua salah deh! Sudah gitu, di mobil rewel uwel uwel............. dan susah sekali dibilangin.

Duuuuh.............. ini bukan adatnya dia lho. Si cantikku yang manis jadi sensi habis. Mana nggak peduli dengan kondisiku yang lagi nyetir, macet, atau apapun juga. Seluruh perhatian harus ke dia. Semua kemauannya harus dipenuhi.

"Mamaaa.......... Adek mau susu. Harus dibuat yang baru, nggak mau yang itu."
"Mamaaaaa............ ayo nyanyi Indonesia Raya lagi. Harus Mama yang nyanyi."
"Maaaaaaaaaaaaa......................... nggak mau duduk, Adek maunya loncat-loncat........... huaa............."

Wiiih................. ribuuuut banget deh! Berisik. Masa aku disuruh buang susunya yang barusan aku bikinkan persis sebelum mulai nyetir, trus disuruh bikin baru lagi saat lalu lintasnya heboh gini? Trus........... nyanyi lagu kebangsaan dengan penuh semangat empat lima sambil konsentrasi di krowditnya Jakarta? Belum lagi dia minta diijinin loncat-loncat saat mobil jalan? Yang enggak enggak aja deh! Kan bahaya, bisa jatuh n bentur sesuatu. Naudzubillah..... Sengaja dia minta sesuatu yang pasti aku nggak mau kasih. So, dia ada alasan buat nangis.

Ya sudah, pilihannya adalah aku biarkan dia menangis sampai puas, sambil aku tetep konsentrasi menembus kesemrawutan lalulintas Jakarta. Aku pikir kalau diladeni dia akan makin ngamuk. Aku juga bahaya kalau nyetirnya nggak konsentrasi.

Lalu............

Hoeek................ dia muntah karena nangisnya semakin menjadi mencari perhatian Mamanya yang cuek. Trus...............

"Mamaaa........... Adek muntah......... jijik.......... jijik.......... maunya ganti baju yang bersih.......... ini bau dan kotor.........jijik Maa..........."

Walaaah......... mau berhenti kok belum ada tempat yang pas, tapi dia memang jijikan banget. Kalau nggak segera diganti kasihan juga, mana dingin kan jadinya? Karena memang sangat jijik, Princess langsung melepas seatbeltnya dan menarik tanganku yang lagi nyetir sambil tangannya yang satu berusaha mindahin gigi mobil ke N!

"Adeeeek........!!!"

Aku teriak kaget, keras dan nadanya mbentak! Masya Allah............ karena kaget dan takut bahaya, aku membentak Princess? O......M.......G......... matanya yang bening namun penuh uraian airmata itu menatapku kaget. Sontak seluruh kegiatannya dia hentikan dan fokus pada aku. Sedihnyaa........ dia kaget karena nggak nyangka aku bakalan bentak dia. Aku memang nggak pernah bentak anak-anakku. Sakiiiit rasanya hatiku. Nyeseeel...........

Ya, membentak anak sebenarnya nggak ada gunanya. Kasihan hatinya akan sakit, kaget, terluka, yang sangat sulit diobati. Nggak seperti luka fisik. Aduuuuh......... sedihnya aku............ Aku akan punya PR mengembalikan dia ke kondisi semula, penuh keyakinan akan kasih sayang mamanya.

Lalu.......... setelah mendapat tempat yang representatif, aku menepi, pasang handrem, dan menatap mata cantiknya dalam-dalam.

"Sayang......... Mama minta maaf tadi bentak Adek. Adek tahu nggak kenapa Mama bentak? Mama nggak sengaja sayang.......... Mama panik, takut kita berdua bahaya. Maafin Mama ya....... harusnya Mama sabar, nggak boleh nyakiti hati cantik Mama. Adek mau maafin Mama?"
"Iyaaaa.......... Adek sayang Mama......... Adek jijik Maaa........... maaf yaa.... Adek nggak sengajaa......... hikcs........ hikcs..........."
"Ya udah, Mama maafin Adek kok. Lain kali nggak boleh gitu ya. Adek mesti sabar, kan Mama nyetir. Kalau Adek gangguin..... bisa bahaya. Sini peluk Mama dulu."

Aku bersihkan dan ganti bajunya sambil aku sampaikan semua alasanku. Tak lupa aku minta maaf dan menyampaikan betapa sayang dan cintanya aku padanya. Dan........ dia juga minta maaf karena membuatku marah dan kerepotan. Hm...... dia memang Princess! Dia tahu jika salah harus minta maaf. Kadang malahan minta maafnya luttu be'eng.

"Solly......... nggak sengaja." Padahal dia mukul Masnya dengan sengaja lho! Ha ha ha....... ya Masnya langsung menciumnya. Namun aku luruskan bahwa dia nggak boleh begitu. Mukul sengaja! Habisnya......... Masnya dipukul malah cium n meluk saking merasa adiknya lucu. Ya aku harus meluruskan supaya si Adek nggak salah, mengira mukul tuh lucu n menyenangkan Masnya.

Akhirnya setelah aku bersihin dan rapiin dia, kami berpelukan erat sambil dia masih sesenggukan sesekali di pelukanku. Hancuuur rasanya hatiku karena bentak dia, pujaan hatiku, Princessku, berlianku.

Dan......... dia minta minum susu yang sudah ada, lalu menelungkupkan kedua telapak tangannya untuk ditaruh di bawah pipi cubbynya, kemudian.......... "Adek bobo dulu ya Maa..............ikuum............"

"Wa'alaikum salam cintakuu............ mimpi indah ya............ sampai ketemu di rumah."

Hhhhhhhhhhh.......... akhirnya dia lelap dalam mimpi indahnya. Nafasnya yang mulai teratur, senyum manis, dan kakinya yang sudah kepanjangan di carseatnya membuatku makin nyesel dan berjanji sendiri untuk lebih sabar menghadapi berlianku semua.

Maafin Mama cintakuu.....................

Jumat, 27 Februari 2009

KOK MINUM SUSU MURAH ???

Ha ha ha............... ini bukan iklan susu lho! Ini tetep aja cerita tentang berlian indahku, jagoan-jagoan ganteng dan Princess cantik, of course!!

Sebenarnya sih pengalamanku ini hanya pengulangan atas kejadian belasan tahun lalu dan seterusnya saat orang memperhatikan tumbuh kembang berlianku.

Setiap berlianku berusia dua tahun, pastinya donk disapih. Naaah.......... akhirnya......... mereka, orang-orang, melihat berlianku minum susu. Bravoo...........

Halah, minum susu aja kok ditonton, dikagumi, emangnya layar tancep? Ditonton segala. Sebelum usia dua tahun, mereka nggak pernah lihat berlianku mengkonsumsi susu formula. Jadi, mereka gak bisa tanya apa susu anakku kok bisa sepinter itu. Walaaah............. padahal sih, biasa aja. Nggak ada hebatnya kok. Just common kid.

Suatu hari..............
Aku lagi jalan sama Princess, ngontrol sana sini. Pokoke sok sibuk gitu deh! Dasar Vania kan sudah biasa diajak "kerja" Mamanya ke mana-mana. Ya dia enjoy aja, sambil nyanyi, ngomong sendiri seperti punya teman khayalan, atau ngrencoki aku dengan pertanyaan beruntun seperti peluru yang ditembakkan dari senapan otomatis ke musuh bebuyutan. Tre....te...te......te....tet............

Princessku memang menyanyi dengan baik, lancar, hafal. Dan............ banyak lagu yang sudah mengalir dari mulut cantiknya itu selama nungguin aku Mamanya "pidato". Pertanyaan yang dicurahkan juga sangat jelas maksudnya, logis, dan bukan sekedar bisa "bunyi" tanpa arti. Demikian juga sanggahan-sanggahan yang dia lontarkan jika tidak puas dengan jawabanku atas pertanyaan-pertanyaannya itu.

Walaaah............ pokoke rame banget! Ribut! Berisik! Tapi sangat merdu terdengar di telingaku. Alunan musik klasik manapun nggak mampu menyaingi kemerduan suara celoteh putri kecilku ini bagiku.

Dan.......... mana ada yang berani negur, apalagi melarang! He he he........... takut sama bodyguardnya!

Banyak yang memperhatikan Vania berbicara, bergerak, dan melakukan berbagai aktifitas lainnya. Menulis......... meski hanya lingkaran n benang kusut, menngambar.......... nggak beda jauh dengan hasil tulisan, menyanyi dan menari, juga bermain. Bermainnya Vania memang beda. Ha ha ha..... apa bedanya Bu??

Gimana nggak? Nyanyinya mulai Tik Tik Bunyi Hujan sampai Indonesia Raya (belum hafal banget tapi dia suka) dia nyanyikan. Juga lagu-lagu anak Band masa kini. Mana kadang pakai improvisasi yang yahud banget. Do'a sebelum makan juga luancar.car....car dia lafazkan. Hafal! Xi..xi..........xi............ TOP BGT dah!!

Memang sih, sudah sering aku mendengar komentar ataupun pertanyaan yang sama saat dulu Mas-Masnya Vania kecil. Lha............ kok sekarang berulang lagi.

"Susunya apa sih Bu, pinter banget putrinya."
"Umur dua tahun kok sudah bisa ngitung segala ya?"
"Mana nyanyinya bagus banget, mau jadi idola cilik kali Bu."
"Iya ya, nanyanya aja kayaknya sudah ngerti banget."
"Iyaa.........tantee....... Adek ngerti kok."
????????????????

Ha ha ha........... komentar Ibu-Ibu itu disamber aja sama Vaniaku dengan jawaban yang mengejutkan mereka. Ya sudah, makin gemes aja mereka nyubitin pipi cubby Princessku. "Jangaaaan............. sakit tanteee............ hhhhh........ nakal amat sih?" Princessku sampai marah.

"Bagi donk Bu, rahasianya punya anak pinter gini. Susunya apa?"
"Susunya........ dari lahir sampai 2 tahun sih ASI full tanpa susu formula. Sekarang karena sudah dua tahun ya disapih dan minum susu........."
"Masa sih BU? Kok susu murah? Mana mungkin bisa sepinter itu? Gimana dengan AA, DHA, Omega3, dll yang adanya di susu mahal?""
"Ibu-ibu semua, susu kan hanya sebagian dari nutrisi untuk anak yang penting. Tapi bukan susu saja yang membuat anak pinter. Ada banyak faktor. Yang pasti sih ASI sampai dua tahun sangat perlu dan itu HAK anak. Segala macam zat yang ada di susu formula itu kan dibuat agar "mirip" ASI. Jadi, pasti ada di ASI zat yang sangat diperlukan bayi kita, Bu. Lalu MPASI juga diberikan mulai usia 7 bulan. Kemudian arahan, stimulus, contoh, teladan, didikan kita juga sangat pengaruh pada kepinteran anak. Anak juga perlu didikan dan contoh dari Ibu yang pinter, makanya Ibu-ibu mesti belajar terus tentang apa aja, di mana aja, bagaimanapun kondisi kita. Bla...bla..............bla............"
"????????????????"

Aku menjelaskan dan menyebutkan salah satu merk susu yang biasa aja, bukan susu mahal seperti susu anak-anak mereka. Mereka masih nggak ngerti dan nggak percaya kalau susu bukan penentu anak pinter. Tak lupa berbagai alasan nggak bisa (atau nggak mau ya) memberi ASI kepada bayinya mereka lontarkan dan saling mengiyakan alasan tersebut. Yang pasti, mereka nggak percaya anak-anakku minum susu "biasa" bukan susu mahal!! Masa iya Bu Dewi ngasih susu murah ke anak-anaknya? Nggak mungkin! Ha ha ha................. sok tahu ya mereka?

He he he............ lagu lama! Aku sih tenang aja dan keep smiling mendengar komentar dan alasan mereka. Memang iklan TV jauuuh lebih berpengaruh dan mereka percayai daripada aku. Meski aku berbicara dengan menyodorkan bukti nyata sementara TV hanya membayar model untuk mencari kepercayaan Ibu-ibu itu. Kata mereka sih...... wajar anak-anakku pinter, lha Ibunya aja pinter banget. Nggak kayak mereka!

He he he............. lha itu sudah tahu!!! Narcist kembali mode ON...............

Kalau mereka mau kan juga bisa jadi pinter. Pinter menempatkan prioritas, pinter mencari ilmu dan menerapkannya pada buah hati mereka sendiri. Tapi............... mengapa mereka lebih memilih dipinteri iklan??

Just sharing.

Kamis, 26 Februari 2009

SALAH KOSTUM LAGI

Saat mau berangkat ke Eropa awal Mei 2008 lalu........... Mama mertuaku sedikit heboh. Masalahnya aku bawa Princess yang masih setahun, dan selama ini tinggal di Jakarta, tropis punya. Yaaa........... namanya juga menantu idola, dieman-eman donk! Huuuaa......ha........ha.............. PD abis deh! Apa narcist ya???

Apalagi, hanya beberapa hari sebelumnya tanteku baru pulang juga dari sana. Dengan penuh keyakinan, stil yakin gitu, beliau hanya mengenakan pakaian tropis biasa plus jakcet biasa pula. Yah....... jakcet ala Jakarta lah! Turun dari pesawat........... masih cueks n sedikit meremehkan orang-orang bule yang pada pakai coat tebal, sarung tangan woll, kaos kaki woll, dan syal.

Lalu..............

"Kok makin dingin ya?"
"Tenang Tante ini sudah dibawain baju hangatnya."

Ha ha ha............ untung adikku sudah nyiapin saat jemput ke airport Schipol. Dengan senyum geli dia langsung memberi baju hangat untuk dipakai tante.

Ternyata.............. masih winter di sana meski kalau menurut jadwal sudah spring. Dan........... hampir sepanjang kunjungannya di sana, tanteku harus banyak kedinginan karena masih salju semua. Bahkan sungai di belakang rumah adekku yang biasanya berseliweran bebek dan angsa, kali ini sudah keras bisa dipakai jalan kaki karena menjadi............ES. Membeku airnya.

Brrrrrrrrrrrr.....................

Nah! Pengalamannya itulah yang membuat Mamaku sedikit parno. Dan aku disuruhnya bawa coat wol yang puanaaasnya minta ampiun kalau dipakai di Jakarta.

Yah....... aku kan menantu berbakti. Cieee........... ya aku bawa aja coat tebel yang menuh-menuhi koper itu, ditambah sarung tangan dan kaos kakinya. Eeeee......... syal juga. Untung aja warnanya cukup menarik bagiku. Tetep.............. gaya!

Eng........ing.........eng...............

Selama di sana........... nggak ada salju blas! Tapi...memang dingin sih dibanding sini. Tapi lagi, kan nggak gitu-gitu amat deh. Sedikit lebih dingin dari puncak pas duingin. Gitu! Walaaah.......... penjelasannya aneh amat ya?

Setiap hari sebelum jalan, aku sudah memantau ramalan cuaca, untuk menentukan perginya bawa jaket atau tidak. Namanya juga cuma ramalan.

Suatu hari karena diperkirakan akan panas sepanjang hari.......... jadilah kami pergi dengan pakaian biasa aja. Ternyata.............. brrrrrrrrrrr........ duingin menyergap meski nggak sampai salju. Tapiii.......... suhu hanya beberapa derajat di atas NOL??? Orang-orang sih pada jaketan tebel. Kok pada tahu ya??

Lain hari.......... sudah still yakin dengan coat karena saat berangkat memang duingiiin bangets. Lho? Di metro, di kereta cepat, kok pada pakai baju seadanya ya? Malahan saat di Amsterdam banyak yang ..........."nyaris" telanjang. Wuiiiiih....... kok aku salah kostum lagi ya? Lha wong ternyata cuaca saat itu cerah secerah hatiku. Duuuu............... sok romatis gitu ah! Lho?? Mereka kok tahu lagi?

Untungnya Vaniaku sih selalu aku bawain tas serbagunanya yang selalu siap mengeluarkan segala kebutuhan fashion dia ataupun menyimpan yang dilepas dari tubuh mungil nan cantiknya itu. Ya....... ne pa de problema baginya. Mamanya berbekal kantong DORAEMON sih!

Selidik punya selidik........... mereka, orang sana, saat cuaca gak tentu kayak gitu memang selalu siap bawa jaket dan menyimpannya jika nggak diperlukan. So, biarpun ramalan cuaca seperti apa, mereka sudah siap sedia............... graaaak!!!

Makanya mereka nggak salah kostum seperti aku. Malu sih................ tapi cueks ajalah! Namanya juga visitor, wajar donk gak paham.

Selasa, 24 Februari 2009

CALON INDEPENDEN

Pulang dari ngedrop pacar n berlianku, wuiiiih........... crowditnya poll! Mesti hati-hati banget nyetirnya. Belum lagi spanduk dan berbagai foto yang makin nggak karuan di mana-mana. Pemilu makin dekat.

Keputusan MK atas calon Presiden independen sudah keluar. He he he.......... kayak hasil ujian aja ya, sudah KELUAR!! Yeee.......... tentu saja para calon independen dan pendukungnua kesel, sebel, kecewa.

Aku?? Bingung! Pegangan........... pegangan.............. ha ha ha.............

Iya tuh, iklim politik yang berubah-ubah nggak jelas ke mana, sistem yang gonta ganti, walaaah........... mbuh deh. Aku memang nggak gitu ngikuti ilmu politik. Eee.......sedikit sih, belum kali ya? Masih sibuk sama ilmu-ilmu lain yang aku perlukan untuk tumbuh kembang berlian indahku. Xi....xi..........xi.............. padahal, berlian sulungku tuh sudah tanya tentang platform calon Presiden saat kelas empat SD. Dan............. dia sudah membuat platformnya saat itu juga jika dia mencalonkan diri jadi Presiden. Hebat kan!!!

Nah, sebagai rakyat yang baik, rasanya aku perlu menyampaikan uneg-uneg ketidak mengertianku tentang politik ini. Mumpung sedang anget-angetnya nih!!! Masih HOT malah.

Gini nih. Setahuku sih, ada yang namanya TRIAS POLITICA adalah pembagian kekuasaan, wewenang, menjadi tiga; legislatif, yudikatif, dan eksekutif. Kenapa harus begitu? Biar nggak terjadi semua itu ada di tangan satu orang, satu kelompok, satu kepentingan, sehingga akan berpotensi diselewengkan. Tul nggak ya? Secara, aku belajar ini hanya saat SD, SMP, SMA, lebih dari 20 tahun lalu di mata pelajaran PMP.

Nah.......... berarti, nggak boleh donk ketiga kekuasaan itu dipegang oleh satu orang atau satu kelompok yang mempunyai kepentingan yang sama. Trus, saat pemilu legislatif kan sudah terpilih tuh anggotanya yang terdiri dari anggota-anggota partai peserta pemilu yang memenuhi syarat jumlah suara. So, hampir semua partai politik mempunyai wakil di sana. Setahuku sih, meski dari partai politik yang berbeda, mereka akan menjadi satu kelompok kepentingan di DPR atau DPRD. Misalnya satu komisi.

He he he.......... silahkan saja sih mau protes kalau tetep berseberangan kepentingan meski satu komisi dan yakin tetap pegang prinsip. Nyatanya........ saat terjadi korupsi, gratifikasi, atau si si lainnya.......... kok semua anggota komisi kebagian ya meski dari partai yang berbeda? Kok terjadi "bagi-bagi" ya? So, bisa donk disimpulkan jika setelah terpilih menjadi anggota legislatif maka semua dalam satu kepentingan. Dari partai apapun dia.

Kalau gitu, seharusnya pemegang kekuasaan yudikatif dan eksekutifnya jangan lagi dari partai politik. Logis donk!! Kalau dari partai politik juga, dicalonkan oleh partai politik juga, apalagi dia anggota partai politik juga, kader pula, namanya percuma!! Jas bukak iket blangkon sama juga sami mawon. Dia nggak bakalan bisa independent sebagai pemegang kekuasaan eksekutif. Lha pastinya dia berbuat sesuai apa yang diusung, diyakini, dikendalikan oleh partainya donk. Ya nggak sih? Kayaknya iya deh!

Hmmm............ jadinya sih, menurutku calon independenlah yang seharusnya masuk bursa eksekutif mulai dari Presiden, Gubernur, Bupati. Biar mereka bisa bener-bener independent, bener-bener saling mengawasi antar pemegang kekuasaan itu, tidak terjadi kolusi karena berasal dari kelompok yang mempunyai kesamaan kepentingan.

Kan bisa tuh dari profesional yang sudah terbukti kemampuan managerialnya, yang jujur, dedikasi tinggi, independen, nggak berpihak, dan amanah!

He he he............. awam banget ya analisaku? Tapi aku tuh rakyat lho, aku punya pendapat, yang bisa jadi juga merupakan pendapat banyak rakyat lain.

Intinya sih, rakyat maunya semua bekerja profesional, independen. Kapan ya semua independen beneran, bekerja untuk rakyat beneran, nggak cuma mau menangin partainya, bukan bekerja untuk kepentingan diri sendiri atau kelompoknya saja, nggak ngumbar janji tanpa peduli sudah menepati atau belum setelah terpilih, yang tulus bekerja demi kemajuan bangsa dan negara??? Demi rakyat, demi masa depan bangsa? Mimpikah aku???

Senin, 23 Februari 2009

VIRUS..................... PLEASE DEH AH !!!

Sudah tiga hari aku nggak bisa buka komputer. Log off lagi........ log off lagi! Waduuuh............ kenapa ya? Mau ngutak utik...... males deh. Mendingan juga nunggu Pacarku libur. He he he........... bisa minta tolong dia untuk mencaritahu penyebabnya dan memecahkan masalahnya. Ada alasan untuk bermanja-manja n ngrepoti dia.

Bener aja deh, setelah dia utak utik sana sini............. walaaaah........... virus sudah memporak porandakan segala macam program n simpenan dokumenku. Hikcs..... hikcs........ sedih banget. Karena harus diformat ulang dan install program lagi. Waaaah........... dokumen penting milikku belum semua di back up. Banyak deh yang harus aku relakan lenyap menguap oleh virus jahat itu.

Yaaaah............ gimana lagi coba? Kesel? Ya iyalah! Banyak banget juga lho, tulisanku untuk "calon" bukuku terbang............. gak jelas rimbanya. Lalu....... berbagai proposal juga ikut kabur......... Untung saja tulisanku yang aku janjikan untuk sahabat-sahabatku sudah aku kirimkan. He he he........... memang paling enak itu kalau selalu mencari sisi positif atas setiap masalah yang kita hadapi.

So, sekarang aku harus rela mulai lagi bersusah payah .......... menulis!!! Hmm........... karena sudah pernah ditulis dan ada di kepalaku sendiri, hopely nggak susah apalagi payah!! Ha ha ha................

Sabtu, 21 Februari 2009

ORANG SABAR BANYAK REJEKINYA

Naaa............. ini kelanjutan cerita yang kemarin yaaa.........

Setelah pengalaman tidak kebagian tempat di dalam masjid saat shalat di Masjidil Haram, kami pun tidak mau pengalaman itu terulang lagi.

Haaa........... shalat Jum'at? Wuiiih......... shalat fardhu aja penuh, apalagi Shalat Jum'at......... mesti awal sekali nih datangnya kalau nggak mau kepanasan lagi karena harus shalat di luar masjid.

Saat jam belum lagi berdentang sepuluh kali............ ha ha ha........ kayak novel aja ya? Kamipun berangkat ke masjid. Hmm.......... masih lumayan longgar, tapi sudah mulai banyak jama'ah yang berdatangan. Karena bakalan lama, maka Rafi yang saat itu baru mau 5 tahun memilih ikut aku di barisan perempuan.

Awalnya sih nggak masalah, hepi n menikmati aja dia. Baca Al Qur'an......... saat itu dia sudah hafal banyak surat dari Juz Amma, do'a-do'a dan ayat kursi. Baca tulisan di Al Qur'annya sih memang belum bisa.

Lama-lama..............

"Maaa....... kok laamaaa.......... kapan shalatnya dimulai?"
"Sabaaar............ kan belum waktunya. Ntar sesudah adzan, khutbah, baru deh shalat."
"Iyaa.......... adek (saat itu dia ADEK karena paling kecil) sudah tahu itu. Tapi kapan?"
"Kita baca do'a lagi mau?"
"Bosen Maaa......... kenapa laamaaa............."
"Sabar ya cintaku........... orang sabar banyak rejekinya."

Aku hanya bisa membujuknya dengan berbagai cara yang melintas di kepalaku. Yaaa..... orang dewasa aja belum tentu sabar. Ya aku sih maklum kalau dia mulai bosen.

Laluu.............

"Ma, itu ada nenek panggil adek, boleh nggak ke sana."
"Adek mau?"
"Nggak papa deh kayaknya Ma."

Feelingku sih nenek-nenek Arab yang manggil itu baik, so karena Rafinya juga nggak merasa keberatan ya aku ijinin. Lagian masih dalam pantauanku, nggak jauh dari tempat aku duduk.

Terlihat di sana Rafi dipangku seorang nenek, dan sebentar-sebentar mereka semua (nenek-nenek semua) pada tepuk tangan meriah. Hm.......... ngapain ya?

And then.................. Rafi kembali lagi ke pangkuanku dengan senyum cerah nggak kelihatan bosen. Ceriaaaa............

"Mama bener, orang sabar banyak rejekinya."
"Maksud cinta Mama apaan?"
"Ini........... Mama lihat deh..........."
"Dari mana Adek dapat itu semua? Banyak amat?"
"Dari nenek-nenek di sana tadi. Kata mereka adek pinter banget, mereka mau kasih hadiah tapi nggak tahu aku sukanya apa. Jadi mereka kasih uang biar nanti kita beli sendiri di Bin Daud. Boleh kan Ma nenek-nenek itu kasih hadiah?"

Waduh............ dia mengeluarkan banyak sekali lembaran Real dari saku celana panjangnya sambil menjelaskan asal usul uang itu serta minta ijin menerimanya. Ya sudah, aku nggak mau mengecewakan berlianku maupun nenek-nenek yang bermaksud baik itu. Kulempar senyum sambil mengangguk ke mereka yang mengawasi dengan mata memohon agar aku menerima pemberian mereka untuk berlian cerdasku.

"Maaa......... ini masih khotbah apa sudah do'a ya? Kok bahasa Arab semua ya? Adek jadi bingung deh!"

Ha ha ha......... aku juga bingung wong nggak ngerti bahasa Arab. Ya nggak bisa jawab pertanyaan cerdas dari berlianku ini.

Setelah shalat selesai, kamipun bergabung dengan Mas Mas dan Papanya di luar masjid, di tempat yang sudah kami sepakati. Berjalan kaki ke arah hotelpun harus didahului dengan mampir belanja mainan di swalayan. Yaa......... memang selalu harus melewati swalayan itu sih kalau ke hotel.

Si Adek pun dengan semangat menceritakan pengalamannya di dalam masjid ke Mas Masnya.

"Mas, Mama itu selalu bener ya, kalau aku sabar maka akan banyak rejekinya. Mulai sekarang aku mau sabar."

Jumat, 20 Februari 2009

KEPANASAN DI MEKKAH

Mumpung masih dalam suasana "kangen" ku, aku maunya cerita yang berbau Dia deh!

Sudah pada tahu kan kalau saat ngajak berlian-berlianku umrah tahun 2004 yang lalu kami mengalami musibah salah kostum alias SALTUM? He he he............ habis deh Mamanya dikerubutin semuanya karena hal itu. CMIWW..........

Ha ha ha.............
Setelah segala macam jakcet dan kostum dinginnya disimpan jauh-jauh di lubuk koper yang paling dalam............... apaaaaan lagiii.............

Kamipun menikmati acara berumrah ria dengan senang hati meski puanaaaasss....... bangets! Apalagi di siang hari. Wuiiih.......... ampiuuun deh!! Lha ternyata bulan Juni Juli di Mekah sangatlah OK panasnya. Sedaaaap...........

Namun, lha kok ya alhamdulillahnya semua berlianku tetep sehat, ceria, dan menikmati banget. Setiap shalat lima waktu selalu ke masjid dengan riang gembira. Seperti juga kalau di rumah, selalu shalat lima waktu di masjid jika sedang di rumah. Jalan rame-rame sambil bercanda. Ha ha hi hi selalu kami lakukan. Indahnyaaa.............

Kami biasa pergi ke masjid sebelum adzan berkumandang. Berlianku memang sudah biasa shalat berjama'ah di masjid. So, ya nggak masalah alias no big deal lah kalau hanya shalat di Masjidil Haram. Seneng malah. Apalagi di masjid tuh duingiiiin banget meskipun di luar panasnya minta maaf. Belum lagi ada air Zamzam yang selalu siap sedia dengan dua rasa......... plain dan cold! Manstaaaaab deh................

Suatu hari.............. entah kenapa............ kami pergi ke masjid setelah mendengar suara adzan. Hmmm............. apa terlena jalan-jalan atau habis pergi ke tempat lain, lupa deh kita. Intinya............ nggak seperti biasa. Hikcs.... hikcs.......... ternyata kami nggak kebagian tempat di dalam masjid. Tepatnya sih mereka, pacarku tercinta dan berlian-berlianku. Aku sih masih bisa nelusup masuk ke dalam. Hi hi hi............. inilah keuntungan berbadan mungil, bisa nyempil di antara wanira Arab yang tinggi besar tanpa dimarahi malahan diberi tempat. Mungkin mereka takjub dengan kemungilanku ya.............. ciee........... narcis mode ON.

Selesai shalat.............

Dengan gegap gempita penuh canda tawa anak-anakku yang waktu itu baru 3 jagoan semua, menceritakan kehebohan mereka yang nggak dapat tempat shalat di dalam masjid. Full.......... fuenuh............ kata mereka.

"Maa........... kami shalat di luar masjid Ma."
"Ampuuuun deh, panas banget lantainya."
"Ha ha ha........iya, sampai aku shalatnya kayak orang lari di tempat, Ma."
"Iya tuh Ma, Adek shalatnya loncat-loncat, nggak tahan kalau nginjak lantainya terus-terusan."
"Kapok, lain kali aku nggak mau telat gini. Sebelum adzan sudah masuk Masjid."

Ha ha ha............. laporan mereka lucuuuuu banget. Daaan............ direalisasikan sih. Hingga.................

Saat mau shalat Jum'at, menyadari akan banyaknya jama'ah, kami sudah masuk masjid sejak sebelum jam sepuluh! Akibatnya................ to be continued aja ya.......

Rabu, 18 Februari 2009

JIKA AKU MENJADI....................

Acara TV ini merupakan salah satu favoritku. Meskipun........... selaluuuu saja menguras emosi dan airmataku. Yaaah.........secara, aku memang gembeng, gampang nangis kalau melihat atau membaca dan mendengar cerita yang sedih-sedih.

Tapi jangan salah ya, bukannya aku seneng melihat kesedihan orang lain lho, aku suka melihat tayangan ini.

Ya, acara ini membuatku kembali mensyukuri keadaanku, anugerah Allah bagiku, seberat apapun jalan hidup yang aku lalui. Memang.......... seberat apapun hidupku, rasanya nggak ada apa-apanya dibanding beratnya kehidupan mereka. Tapiiii.......... jangan-jangan rasa syukurnya selama ini besaran mereka ya daripada aku. Maluuuu.......... deh sama Allah!

Berbagai kisah hidup terpapar di acara itu. Semuanya memprihatinkan secara ekonomi. Ya iyalah......... kan memang yang dipilih yang seperti itu. Malunya (harusnya semua yang nonton malu), kalau ada yang meskipun hidup sangat berat secara ekonomi, mereka nggak minta-minta, tetep ceria, bersyukur, dan selaluuuu berusaha sekuat tenaga menghidupi keluarganya.

Sudah begitu, tetep aja hidupnya memprihatinkan. Ada yang makan cuma sekali sehari, makan hanya dengan lauk garam atau cabai, bahkan ada yang makan kulit singkong setelah singkongnya dibuat gorengan untuk dijual. Ya, mereka menyajikan kulit singkong sebagai camilan buat anak-anaknya.

Hebatnya........... mereka tetap semangat!!

Impian sederhana mereka seringkali membuatku nggak kuat menahan airmataku jatuh. Ada yang mimpi bisa punya gerobak sayur, warung kecil di rumah, atau hal sederhana lain yang hanya bisa mereka impikan.

Tapiii............. sayangnya, di saat keadaan susah seperti itu banyak diantara mereka yang:
1. Tidak mengikut sertakan anaknya membantu, meski anak sudah cukup besar. Padahal, mestinya anak dididik sejak dini. Apalagi kondisi keluarga susah, ya mesti dibuat mengerti dan aware. Paling tidak mereka rapiin n bersihin rumah, masak, dll kan bisa. Wong berlianku aja bisa kok!
2. Bapaknya tuh "nglepus" merokoknya nggak ada putusnya. Lha........... daripada buat merokok kan bisa buat makan to Pak!
3. Mbok ya memanfaatkan segala yang ada untuk survive dan menambah gizi keluarga. Misal menanam sayuran, bumbu, dll. Nggak ada tanah ya di kaleng bekas. Ngirit dan sehat kan?!!

So, pendidikan masyarakat tuh masih sangat diperlukan ya. Masyarakat mesti cerdas, bijak, mensiasati keadaan mereka.

Tapiii................ tetep aja aku mesti banyak bersyukur dengan keadaanku ini.

Senin, 16 Februari 2009

PACARAN FOREVER

Pagi ini........... aku maunya sih leyeh-leyeh aja, mumpung nggak shalat, Princess belum bangun, mau bangun siangan ah............

Eeee............ ternyata pacarku tercinta minta dianter ke stasiun, bergabung dengan para ROKER (rombongan naik kereta ke kantor). Ya wis, aku bangun dengan sedikit terkantuk-kantuk karena belum niat bangun, siapin susu Vania, siap-siap, dan.......... meluncur deh ke stasiun.

Waduuuuh........... mana crowditnya minta ampiuuuuun deh! Pengendara motor bagaikan semut yang terinjak sarangnya.......... wush.......... nyebar gak tentu arah, nggak peduli aturan, lawan arus, selip kiri potong kanan, wuiiiiiih.......... untung aku tuh sabar, ngalah, berusaha ngertiin aja meski sebenarnya sikapku ini salah juga. Masa orang menyalahi aturan kok dingertiin???

Alhamdulillah........ meski naik motor juga, berlian sulungku tuh santun di jalan, nggak seperti orang lain. Siapa dulu yang ndidik ya?? Ha ha ha..........

Pulang dari ngedrop pacar n berlianku........... ya santai ajalah jalannya. Lagian juga mana mungkin nggak nyantai wong jalannya aja fuenuuuuh......... nggremet....... mesti sabar deh! Tapi anehnya, setelah muter di U-turn kok masih macet ya? Biasanya bisa wush............ Ternyata eh ternyata........... ada kecelakaan yang sudah dirapiin di pinggir jalan. Lha........ kok macetnya karena pada nonton!! Iiiiih....... keterlaluan deh, orang celaka kok dijadiin obyek tontonan gitu. Ya aku langsung.......... tuen...........tuen............ He he he....... lancar deh!

Senyum sana senyum sini mesti aku tebar di sepanjang jalan kompleks. Maklum.......... selebritis! Kalau nggak nyapa ntar dikira sombong......... mentang-mmentang cantik. Lho!?? Narcist apa narcist ya?

"Nganterin mantan pacar Bu?"
"Oooo......... bukan, nganterin Pacar."

He he he.......... yang sudah tahu sih maklum sama tingkahku yang katanya aneh, nggak lazim. Tapi yang belum........... macem2 deh! Ada juga yang ngerumpiin....... Bu Dewi punya pacar! Ha ha ha............. memang iya kok!!

Aku memang menganggap dia adalah pacarku. Kenapa?

Coba deh........ kalau sama pacar itu........... kangen terus, cinta banget, selalu mengharap segera ketemu, kalau ketemu menikmati kebersamaan, mesra, kadang konyol, saling cemburu cinta gitu, kadang agak parno juga sih, dll yang indah indah. Iya kan!! Ngaku aja deh! Sedangkan suami istri............ katanya sih pada bosenan apalagi kalau sudah nikah lama, belasan tahun! Nggak ada mesranya, malahan malu bermesraan dilihat orang. Pokoknya nggak enak gitu?

Lhaaa............. aku nggak mau kayak gitu! Maunya ya mesra terus, manja-manjaan, kangen-kangenan, pokoke......... pacaran terus!!! Lha wong mau hidup bersama selamanya kok? Cari suasana yang enak aja kaleeee.............

Kami tuh "jadian" nya ya saat akad nikah. Dia "nembak" n mengikat janji di hadapan Allah, disaksikan orangtua, masak iya sih mau macem2?!! Weeee............ disemprit sama Malaikat baru tau rasa! Makanya............. setelah jadian hampir 18 tahun lalu, kami selaluuuuuuuuuuuu pacaran.

"Meski aku tuh cemburu, tapi nggak papalah. Aku lebih seneng Mama Papa pacaran terus daripada berantem kayak orangtua lain."

Ha ha ha............. berlianku aja setuju tuh!!

Pacaran forever lah........................

Sabtu, 14 Februari 2009

KUALITAS VS KUANTITAS

Aku sedang berdiskusi dengan seorang Bapak yang peduli dengan masalah parenting, mengenai waktu berkualitas yang diperlukan bagi anak dari waktu orangtuanya. Masalah klasik? He he he...............

Orangtua yang bekerja ke luar rumah seharian, selalu mengatasnamakan bahwa mereka mengedepankan kualitas dalam memenuhi kebutuhan anak akan waktu orangtuanya........ waktu mereka.............. ayah ibunya. Orangtua seperti ini sering menggunakan istilah "waktu berkualitas" untuk sisa-sisa waktunya yang mereka gunakan untuk anak-anaknya.

Hmmmmmmmmm.........

Good..........

Mana seringkali diikuti statement, tiori, pendapat ahli (katanya sih, ahli), atau bahan bacaan yang sulit-sulit dan berbahasa asing sebagai referensinya. Mungkin biar meyakinkan, biar kelihatan keren, biar kelihatan pinter, biar kelihatan intelek, biar kelihatan hebat, biar kelihatan educated, dan biar kelihatan biar kelihatan lainnya. Padahal............ nggak terbukti blas jika mereka keren, pinter, dll. Malah makin memperlihatkan keinginannya untuk "ngeles". Ha ha ha......... capek deh!!

Ya iyalah.............
Mana ada orang pinter yang nggak ngerti prioritas?
Mana ada orang intelek nggak bisa menganalisa suatu masalah?
Mana ada orang hebat yang mengedepankan materi dibanding masa depan bangsa?
Mana ada orang educated yang tidak wise dalam mengambil keputusan?
Dan............ mana ada mana ada yang lainnya.
Ini................ hanya berlaku buat orangtua yang selalu mengkambinghitamkan kualitas waktu padahal sisa waktu lho!! Yang sudah OK sih.......... makin sip aja donk ah!!!

Kembali ke masalah kualitas.
Anak memang sangat memerlukan waktu kebersamaan dengan orangtuanya terutama ibunya. Dan waktu yang seharusnya mereka dapatkan adalah waktu yang berkualitas. Nah...... sampai usia tertentu (ini unik untuk setiap anak), kualitas waktu ini sangat ditentukan oleh kuantitasnya.

Namun............. untuk anak balita, kuantitas hukumnya wajib, nggak bisa ditawar-tawar! He he he......... kayak harga di supermarket aja ya? Memang, karena kualitasnya memang ditentukan juga oleh kuantitas.

Memang!!
Nggak ada ceritanya balita cukup bersama ibunya selama satu jam sehari semalam. Ngapain? Jam berapa? Yakin apa jam itu memang golden momentnya anak? Atau satu jam itu adalah SISA WAKTU ibunya setelah waktu lainnya dihabiskan untuk hal lain?

Demikian juga ibunya. Yakin waktu satu jamnya itu adalah waktu PRIMA yang dimiliki ibunya dan bukan hanya waktu SISA yang seadanya, pas kebetulan nggak ada acara ke luar rumah, ninggalin anaknya? Yakin waktu itu adalah saat ibunya punya pikiran, perasaan, potensi, dan tenaga PRIMA untuk melakukan kebersamaan dengan anaknya?

Atau...................

Saat itu sudah capek pikiran, perasaan, lemes, jadi bersama anak sebagai HIBURAN?

Jadi............. itu waktu berkualitas atau waktu sisa yang dikalim sebagai waktu berkualitas?

Aku sih maklum banget dengan kondisi sekarang......... di mana materi sedang jadi primadona. Belum ada kebijakan yang mendukung wanita dan anak-anak. Anak-anak SELALUUUU jadi korban materialistisnya para orang dewasa yang sok pinter, sok hebat, sok bijak.

Wanita, IBU khususnya, dalam dilema. Mau fokus pada anak, ada ketidak "aman" an, sewaktu-waktu bisa ditinggal suami selingkuh, disakiti, yang pada akhirnya nggak punya power kalau nggak punya penghasilan sendiri. Malahan suaminya banyak yang BELAGU kalau istrinya nggak punya penghasilan. Atau....... jika ada uzurnya suami maka pendapatan keluarga juga ilang kalau mereka nggak kerja. Tapii....... nggak ada juga kebijakan pemerintah untuk memberi peluang kerja bagi IBU yang break bekerja karena mengasuh anak, menyiapkan generasi.

So, jika mau fokus pada anak, maka harus rela melepaskan segala kesempatan, mempunyai keyakinan kuat akan dirinya ......... PD .......lebih tepatnya sih narcist bahwa hanya dan hanya dialah (the one n only)yang sanggup menawan hati suaminya, ha ha ha......... hanya IBU hebat, tangguh, yakin seyakin-yakinnya kepada rejeki Allah, yang sanggup mengambil keputusan "berani" untuk fokus pada pengasuhan, pendidikan anak, penyiapan generasi.

Naaaaaa.............. harusnya IBU seperti ini mendapat penghargaan tinggi, pengakuan, dan berbagai fasilitas yang mendukung profesinya yang luhur......... menyiapkan generasi.

Hmmmmm............. memang perlu kerjasama antara istri, suami, masyarakat, dan pemerintah. Jangan disuruh berjuang sendirian donk! Lha kan anak berdua, penerus generasi bangsa!!!?

Mari kita jujur pada diri sendiri untuk memberikan yang terbaik (bukan yang treenak, tersuka, ter...... ter...... nafsu kita lainnya) pada diri kita, anak, generasi, bangsa, umat, dan tanggungjawab pada Sang Pemilik............ Allah!!

Jumat, 13 Februari 2009

KANGEN..........BANGETS

Kangen!
Ya, aku sekarang sedang kangen. Banget malah!

Aku ingin minta maaf, karena...........
Dia begitu cinta tetapi aku sering mendahulukan cintaku pada yang lain
Dia begitu sayang tetapi sayangku selalu terbagi dengan yang lain
Dia begitu tulus tetapi aku sering mengeluh
Dia begitu perhatian tetapi aku lebih banyak memperhatikan yang lain
Dia nggak pernah melupakan aku tetapi seringkali aku melupakanNya

Kalau mau direkap.......... banyak amat ya salahnya aku. Maluuuuuuu...........

Alhamdulillah........... jarang-jarang aku bisa kangen gini. Kalau aku itung........ baru 2 kali aku merasakan kengen bangets gini. Duuuh........... aku merasa sangat berdosa.

Aku merasakan kangen yang teramat sangat adalah saat aku wukuf di Arofah 1423 H. Entah kenapa sejak subuh aku merasakan bahagiaaaa......... banget. Rasanya ada yang begitu cinta dan dekat denganku. Damaiii............ banget rasanya. Dunia hanya milikku dan aku hanya ditemani olehNya. Indaaaah............. banget!! Sulit aku menceritakan kebahagiaan yang aku rasakan saat itu.

Dan saat sore hari menjelang matahari terbenam........... aku merasakan ditinggalkan olehNya. Aku sedih, nggak mau ditinggal. Aku menangis sejadi-jadinya.Yang jelas, rasa bahagia itu masih terasa sampai sekarang. Dan aku kangen sekali untuk dapat kembali merasakan kebahagiaan itu. Aku sangat ingin mengulang kembali kabahagiaan yang aku rasakan itu. Ingin kembali wukuf di Arafah.

Sekarang, saat ini, sejak kemarin dulu sebenarnya, kembali aku merasakan kangen yang teramat sangat. Sejak dua hari lalu aku kangen. Entah kenapa........ biasanya aku baca Al Qur'an setelah shalat Magrib. Namun dua hari lalu sesudah shalat Dzuhur aku sangat ingin baca Al Qur'an. Alhamdulillah aku segera membacanya. Ternyata....... saat Ashar aku nggak bisa shalat dan baca Al Qur'an. Aku sedang menjalankan anugerah yang lain sebagai seorang wanita.

Nggak tahu kok saat membacanya aku sampai menangis tersedu-sedu. Iiih.......... bukan seperti sinetron lho! Ini beneran. Serius. Padahal...... aku nggak begitu pandai membaca Al Qur'an. Juga aku nggak pinter bahasanya. Aku menangis dan merasa sangaaaat kecil.

Karena nggak bisa shalat, baca Al Qur'an, maka saat ini aku miss HIM bangets. Memang sih.........nggak ada larangan berdo'a saat seperti ini. Tapi aku tetep kangen. Ya, aku kangen kebersamaanku yang sangat intim dengan..........Nya!Rasa yang harusnya selalu aku miliki ini......... semoga selalu hadir di sisa umurku.

Semoga juga Dia selalu mencintaiku, memaafkan segala kesalahanku yang seringkali mengkhianati cintaNya, dan menyambutku dengan sepenuh cinta dan kasih sayangNya saat aku nanti kembali ke pelukanNya.

Hikcs.........hikcs..........hikcs.......... I miss HIM bangets. Kangen bangets. Sumpah!! Suer!! He he he......... bahasanya amburadul ya!?

Selasa, 10 Februari 2009

KAKAK

Vania, Princess kami, "bunga" indah anugerah Allah di tengah keluarga kami, kecintaan dan kesayangan Mas Masnya, anak tercantik di rumah kami, memang selaluuuu....................... menggemaskan. Emang!!!!

Sedikiiit aja kebisaan Princess sudah membuat Mas Masnya bangga minta ampun! Apalagi........... memang Vania tuh pinter banget........... just like her brothers sih sebenarnya. Cuma......... saat ini kan Vania yang masih batita. So, segala keajaiban pertambahan kemampuannya masih sangat terasa.

Betapa kagetnya Masnya suatu saat pulang sekolah sudah mendapati adek cantiknya tengkurep dan telentang kembali sendiri. Lalu saat bangun tidur, Masnya melihat adeknya sudah bisa turun sendiri dari tempat tidur tinggi. Kemudian saat pulang dari shalat di masjid Vania sudah bisa berjalan. Saat-saat sekarang, kemampuan berdebat, mengemukakan pendapat, menyatakan setuju atau tidak dengan disertai alasan, dll sudah mulai dikuasai oleh Princess kami itu.

"Iya sih.........tapiii........... kan Adek mau main............."
"Iya Mas...........Adek mau donk, kan Adek suka!"
"Jangaaaan......................"
"Emangnya Mama mau ke mana? Adek jangan ditinggal donk, nanti adeknya nangis lho!"
"Kenapa sih Papa harus pergi ke kantor terus? Kalau gitu Adek ikut donk."

Kalimat-kalimat itu sudah sering diucapkan oleh mulut mungil bayi 2 tahun kami itu dengan lancar dan dalam konteks yang benar. Ya, dia paham sekali maksud ucapan dan penggunaannya.

Nyanyi??? Waaah........... sudah banyak lagu yang dia hafal sekaligus menyanyikannya. Mulai lagu anak-anak seperti Tik Tik Bunyi Hujan, Kasih Ibu, Cicak di Dinding, Bangun Tidur, dll sampai lagu anak band, dia sudah kuasai. Secara....Mas-Masnya sudah ABG, suka main musik dan nyanyi lagu anak band.

Shalat dan berdo'a juga sudah bisa. Yaaa.........shalatnya sih hanya gerakan dan beberapa bacaannya. Do'a ya...... beberapalah; do'a sebelum makan, do'a Bapak Ibu, dan beberapa penggalan surat seperti Bismillahirrahmaanirrahiim.....

Kurang lebih 2 minggu yang lalu...............

"Mama.......... mulai sekarang Adek nggak mau dipanggil Adek lagi ah! Ini sekarang KAKAK!" Begitu dia berkata sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Ha ha ha......... emangnya Adek punya adek apa? Kok minta dipanggil Kakak?"
"Emaaaaasss..............biarin! Ini KAKAK!"

Ha ha ha.......... dia akan marah dan ngotot minta dipanggil kakak. Alesannya dia bosen dipanggil "adek". So, sejak saat itu jika ditanya orang, dia akan mengatakan jika dirinya adalah KAKAK!

Tapiiii........... dia ternyata juga sudah bisa berdiplomasi. Saat dia mengajukan proposal minta gendong, atau untuk kembali minta ASI yang sudah distop karena usianya sudah 2 tahun, dia akan mengatakan jika dia adalah "ADEK" dan umurnya baru 1 tahun!! Walaaaah......... dasar anak cerdas, banyak akal, bisaaaa aja!! Dengan penjelasan dan argumentasiku, ya dia sih mau menerima jika memang dia sudah tidak ASI lagi sekarang!

Memang penyapihan semua bayiku meski semua ASI tanpa susu formula sampai usia 2 tahun, tidak bermasalah, rewel, dsb. Mereka cukup cerdas untuk menerima penjelasanku mengapa mereka tidak lagi minum ASI.

Lhaaa......... kok ngelantur ya?

Ada cerita lucu saat Vania ketemu sepupunya (4 tahun) yang berbahasa Perancis. Mereka berantem gara-gara Vania memanggil "kakak" dan keponakanku menolak. Ha ha ha........... lucu banget mereka berantem karena perbedaan makna Bahasa. Vania merasa sudah sangat menghormati memanggil sepupunya "KAKAK". Sementara keponakanku merasa sangat terhina dipanggil "KAKAK". Dan mereka berdua sama-sama nggak mau menerima penjelasanku maupun penjelasan adikku. Mereka merasa benar!!

Mengapa??????

Karena kakak yang di sini artinya saudara yang lebih tua, di Bahasa Perancis............ artinya adalah.............TAIK. Ups.......... sorry!

Begini deh, kalau keluarga dengan berbagai bangsa dan bahasa. Lucu!!!

KAKAK...............KAKAK.....................

Senin, 09 Februari 2009

MEREKA MEMANG BERLIAN

Suatu malam, aku menyaksikan tayangan Kick Andy bersama Pacarku. Tamu yang diundang untuk diwawancarai adalah orang-orang hebat! Orang hebat yang sebenarnya, hebat yang sejati, hebat yang memang pantas dan berhak dibilang hebat.

Hhhhhhhhhh............ aku kembali menangis, bercucuran airmata. Bukan karena sedih, kasihan, atau iba. Tetapi justru karena sangaaaaaat kagum dengan perjuangan mereka, keikhlasan mereka, ketulusan mereka, dan betapa tanpa pamrihnya mereka. Namun juga karena aku merasa sangat kecil (he he he............. jangan pada bilang kalau aku memang kecil badannya lho!), tetapi aku merasa sangat kecil jika debandingkan dengan apa yang mereka sudah lakukan. Masya Allah.................... mereka memang hebat!!

Saking kagumnya, saking tersentuhnya, saking mindernya aku dengan perbuatan mereka, dengan penuh takzim aku kembali menyaksikannya di saat Metro TV memutar tayangan ulangnya! Dan................ aku kembali berlinangan airmata. Kali ini aku sangat sedih karena perbuatanku masih sangat jauuuuuuh dari kehebatan mereka.

Mereka bukan orang yang kaya harta, tetapi..........sungguh.........mereka orang yang kaya sebenar-benarnya kaya! Hati mereka seluas samodra, nyaris tidak bertepi! Mereka rela bekerja apa saja, mulai dari menjadi tukang parkir sampai membersihkan WC, dan hasilnya mereka sumbangkan............ya, mereka SUMBANGKAN untuk pendidikan anak-anak yang diajarnya. Mereka pendiri sekolah, guru, sekaligus penyandang dana di sana.

Saat Andy F Noya, sang Host menanyakan apa cita-cita salah seorang "GURU" tersebut, yang hanya sekolah sampai kelas 5 SD, untuk murid-muridnya; maka dengan tegas dia menyatakan jika : "Tidak masalah mereka menjadi apa, apakah petani, tukang parkir, atau penjaga WC juga nggak masalah, yang penting mereka berpendidikan."

Lalu Andy kembali menyampaikan; " Jika berpendidikan, tentu mereka tidak menjadi seperti yang Anda katakan tadi."

Demikian juga pendapat guru tadi tentang pendidikan, ilmu, yang TIDAK hanya bisa digali di dalam kotak segi empat yang namanya gedung sekolah!!

Hmmmmmm...............Om Andy F Noya yang terhormat mestinya malu dengan Bapak Guru yang nggak tamat SD karena hanya sampai kelas 5 ini. He he he............ karena, kata-kata Bapak itu jauuuuuuh lebih bijak dan tepat! Karena berarti Bapak tersebut mendudukkan pendidikan pada tempat yang seharusnya! Ya, pendidikan bukan untuk materi Om Andy!

Gini lho.

Pendidikan adalah hak setiap manusia, sekaligus kewajiban. Dan dalam hal ini tingkat sekolah tidak berbanding lurus dengan bagaimana nantinya seseorang mencari nafkah materi. Karena setiap individu berhak sekaligus wajib menuntut ilmu. Sementara, dunia ini HARUS mempunyai banyak manusia dalam berbagai profesi yang memang dibutuhkan untuk kelangsungan umat manusia.

So, mesti ada dokter, ada guru, ada presiden, ada bankir, ada menteri, dll. Namun jangan salah, tetep juga HARUS ada profesi lain yang mungkin secara mata manusia saat ini kurang atau bahkan tidak dihargai. Seperti petani, cleaning service, satpam, tukang parkir, penjaga WC, dll.

Jika anggota masyarakat sudah berpendidikan, maka meski menjadi penjaga WC pun tentu akan berbeda dibanding dia tidak berpendidikan. Bayangkan jika petaninya adalah Insinyur pertanian yang hebat, bengkelnya Insinyur mesin, Tukangnya Insinyur Tehnik Sipil, pedagangya seorang sarjana ekonomi handal. Yang tentu saja mereka semua bukan yang "asal" sarjana lho ya............bukan sarjana karena punya ijazah tetapi "isi" nya NOL!!!

Dan............. maaf........ Bapak penjaga WC yang lulusan SMEA itu sudah membuktikan bahwa dia sejatinya jauuuuuuuh lebih educated dibanding sarjana S3 yang sekarang mungkin menjadi petinggi perusahaan ataupun departemen, yang sekolah hanya untuk mencari ijazah, hanya untuk menaikkan pangkat dan jabatan, dan tujuan tidak bermutu lainnya. Demikian juga Bapak yang hanya sampai kelas 5 SD tersebut. Dia lebih berpendidikan..............eh maksudnya lebih hebat pendapatnya tentang arti pendidikan dibanding Andy F Noya.

Ha ha ha........... jangan marah ya Om Andy. Karena dari statementnya lebih OK dia lho daripada Pak Andy, tentang hakekat pendidikan, tujuan pendidikan. Xi....xi..........xi........... kok berani-beraninya Dewi ngatain. Lha itu cuma versiku atas pendapat Anda berdua tentang pendidikan dan tujuannya. Ya maaf beribu maaf. Nggak bermaksud mendiskreditkan Bapak Andy F Noya yang huebat bat bat................... Aku kagum lho, sama Andy F Noya. Taaakut takuuut............... taaakut takut.............

Nggak kok! Aku bener-bener kagum, cuman mau ngritik pendapatnya yang bisa jadi hanya kekhilafan atau maksudnya nggak aku tangkep. Lagian, Andy kan juga manusia. Pasti punya kekurangan dan kesalahan dibalik kehebatannya. Peace ya Om Andy!

Apakah berarti sekolah itu tidak perlu?

Ya bukan begitu donk deh ah! BELAJAR itu perlu dan harus seumur hidup kita. Sekolah adalah bagian dari belajar, belajar yang terorganisir, meski tetap sekolah hanya sebagian kecil dari pendidikan. Namun.............. tetap perlu!!

Mbulet ya?

Memang untuk menjelaskan sesuatu yang melibatkan emosi aku kurang ahli! Emosi? Iya tuh!! Aku terlarut dalam emosi jika sedang iri begini. Aku iri sama berlian-berlian indah yang sudah bersinar cemerlang menerangi lingkungannya seperti mereka!

Semoga aku bisa mencontoh, mengikuti jejak mereka. Menjadi BERLIAN yang sejati!

Sabtu, 07 Februari 2009

ADEK MANNAA.................????

Aduuuuh........... maunya nulis Princess lagi deh! Jangan bosen yaaa........ Janji deh, pastiiiiii menarik! Ha ha ha..................

Tahu donk, Vaniaku itu pinternya, hebatnya, cerdasnya, he he he........... mamanya gitu loh! Ya pastinya donk muji terus.

Disamping kegemarannya nyanyi, nari, baca (meski belum bisa), dan bantuin mamanya masak................. dia juga suka banget difoto!! Narcist gitu deh. He he he...... kayak siapa sih?

Begitu melihat mamanya pegang camera, langsung deh........... in action. Bahkan juga begitu saat sadar ada yang mau foto dia. Ha ha ha................ jadi agak susah lho ngambil gambar dia yang alami, nggak pakai gaya segala! Pusing pusing deh sang fotografer.

Di mana saja............ kapan saja.............. jika ada kesempatan, ya mamanya langsung jeprat jepret, fotoin dia.

Weeeeeeeeee............ karena dia tuh memang usianya cukup jauh dari Mas Masnya, maka........... belum ada foto keluarga (yang sengaja dibuat) yang menyertakannya. Setiap foto keluarga yang dipasang di rumah maupun di rumah neneknya......... nggak ada foto Princessku.

"Neeek........... Adeknya mana? Kok nggak ada sih?"

Begitu dia sering protes sama neneknya yang bingung ngejawabnya karena memang belum ada setoran foto Vania dariku. Xi...xi..........xi........... ngerjain mertua nggak sih! Si Nenek kan jadi bingung kalau cucunya yang cerdas ini tanya.

Tapiiiiiiiii........... Princessku nggak pernah nangis atau merajuk karenanya. Heiii........ biarpun masih 2 tahun, dia cukup wise lho! Dia akan mengerti jika kita memberi penjelasan yang masuk akal cerdasnya itu. Memang sih........ masalahnya seringkali kita yang kesulitan menjelaskan dengan bahasa yang tepat! Adaaaaa aja pertanyaan lain yang diutarakannya yang membuat kita mati kutu! Hi hi hi ......... rasain deh, ketemu bayi cerdas.

Suatu hari........... (kok kayak dongeng hikayat aja ya).................... eng ing eng............. saat aku sedang pegang camera, Vania menarik tanganku.

"Mamaaa......... sini deh! Adek kan nggak ada di situ, sekarang foto Adek biar Adek juga masuk situ yaaaa........"

Ha ha ha........... rupanya dia mendekat ke lukisan Papanya yang memuat aku n Mas Masnya, laluuu........... dia membungkuk, muka cantiknya condong mendekati muka kami di lukisan itu sehingga seolah dia juga bagian dari lukisan, n........... in action, jeprat jepret, aku harus, mesti, wajib mengabadikannya. Dan saat dia melihat hasilnya di camera, rupanya dia cukup puas, meski tetep protes akan tidak adanya dia di foto keluarga maupun lukisan.

Pagi ini............ saat hujan turun nggak ada berhentinya........... puitis nggak??? Setelah pulang dari nganterin berlian gantengku yang mau tanding basket, Papanya yang trenyuh dengan protes Princessnya, mulai mengeluarkan alat gambarnya............ dan mulai beraksi di depan kanvas.

"Haaaaa........... Mamaaaa............ itu Adek........itu Adek............."

Vania menunjuk nunjuk lukisan yang baru sket dengan riang dan semangat banget! Heiii........ rupanya dia sadar jika yang dilukis Papanya adalah wajah mungilnya yang cantik. He he he.............. akhirnyaaaa..........

"Papa ah........... itu kurang cantik. Masa Adek kayak gitu! Aslinya kan jauuuuh lebih cantik!"

Waduuuuuh............. belum-belum Mas Rafinya sudah protes! Nggak terima kalau lukisan Adeknya kurang cantik gitu!

Eh......... kalau ada yang mau mesen dilukisin boleh lho!! Yaaah......asal sabar aja! Secara, Pacarku tercinta kan waktunya terbatas, sibuk, jadi masih belum bisa menyediakan waktu khusus melukis. Berlian berlianku juga jago melukis lho! Sejak usia 3 tahunan sudah ketahuan, lukisannya sudah OK!

Kalau pesen lukisan harganya berapa? Mahal? Wajar donk, pelukisnya Akuntan! Atau..... berlian! Tenang Men........masalah harga......... gampang diatur!! Cincailah............... Nego! Damai! Ha ha ha.......... peace..............

Kamis, 05 Februari 2009

KISAH-KISAH YANG MERUBAH DUNIA # 6

KISAH MICHAEL FARADAY

Di atas sebuah kandang kuda di London (Londooon......... Londooon........... Vaniaku langsung tune in ikutan nyanyi saat dibacain cerita ini)menetap seorang pemuda melarat, Michael Faraday, yang tujuh tahun lamanya menjadi tukang jilid dan penjual buku.

Suatu hari, ketika ia sedang menjilid Encyclopedia Brittanica, perhatiannya tertarik pada karangan tentang listrik dan ia membacanya sampai habis.

Ia membeli botol kecil, panci tua, dan alat-alat sederhana lainnya untuk melakukan percobaan-percobaan.

Salah seorang pembeli buku menaruh perhatian pada pemuda itu dan mengajak ia mendengarkan ceramah tentang ilmu kimia oleh Sir Humphry Davy. Faraday mengumpulkan semua keberaniannya dan menulis sepucuk surat kepada sarjana besar itu.

Pada suatu malam, sebelum Michael tidur, kereta Sir Humphry berhenti di depan rumahnya yang reyot itu. Seorang kurir memberikan undangan kepada Faraday untuk berkunjung ke rumah sarjana itu. Michael hampir-hampir tidak mempercayai hal itu.

Esoknya, ia menerima usul Sir Humphry Davy dan bekerja pada ahli kimia itu. Ia membersihkan alat-alat laboratorium dan membawanya ke ruang kuliah. Dengan penuh minat dan perhatian, ia mengikuti semua gerak-gerik Davy, saat yang disebut terakhir itu mengenakan topeng kaca dan mengadakan percobaan-percobaan berbahaya dengan zat-zat yang bisa meletus. Michael pun dengan rajin belajar dan melakukan percobaan-percobaan .

Tak lama kemudian, pemuda miskin ini diminta untuk memberikan ceramah di depan Lembaga Ilmu Alam Inggris dan diangkat menjadi profesor di Akademi Kerajaan di Woolwich. Ia menjadi ahli ilmu alam terbesar di jamannya.

Apabila ada orang yang bertanya kepada Sir Humphry Davy, apakah penemuannya yang terbesar, maka jawabannya adalah: Michael Faraday.

Note:

Hayooo....... masih pada merasa kalau nggak bisa gini nggak bisa gitu karena nggak punya modal? Nggak punya fasilitas? Nggak punya uang? Karena miskin? Karena susah? Karena bla...... bla.......... bla........... alesan nggak mutu lainnya?

Malu ah sama Mas Farady!!!! Dia aja miskin, tinggal di kandang kuda, tetapi tetap semangat belajar dan bekerja untuk maju. Dan........... memberikan "sesuatu" kepada dunia, kepada umat manusia.

Rabu, 04 Februari 2009

Mengapa Wanita Menangis?

Postingan ini dari seorang sahabat.

“Kenapa ibu menangis?” Tanya seorang anak kepada ibunya.
“Karena aku seorang wanita,” jawabnya.
“Aku tidak mengerti,” katanya.
Ibunya memeluknya dan berkata,”Kamu tidak akan pernah tahu, tapi itu tidak jadi masalah.”

Tak lama kemudian anak itu bertanya pada ayahnya, “Mengapa ibu menangis tanpa alasan yang jelas?”
“Semua wanita menangis tanpa alasan,” hanya jawaban seperti itulah yang dapat diberikannya.

Anak kecil itu tumbuh menjadi seorang pria, masih tetap bertanya-tanya mengapa wanita menangis. Akhirnya dia bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, kenapa wanita mudah menangis?”

Tuhan menjawab…..
Ketika Aku menciptakan wanita, aku putuskan dia harus istimewa. Aku membuat pundaknya cukup kuat untuk memikul beban kehidupan; namun aku membuat lengannya cukup lembut untuk memberikan kenyamanan…..

Aku berikan kekuatan batin untuk menanggung persalinan serta penolakan yang sering kali dialaminya, bahkan dari anak-anaknya sendiri…..

Kuberikan padanya ketangguhan sehingga memungkinkannya merawat keluarga dan teman-temannya, bahkan ketika semua orang menyerah karena penyakit dan kelelahan, dia tidak mengeluh…..

Kuberikan kepekaan padanya untuk mencintai anak-anaknya dalam keadaan apapun. Bahkan ketika anak-anaknya sangat mengecewakannya… ..

Dia memiliki kekuatan istimewa yang menenangkan tangis anaknya serta mengatasi kegelisahan dan kekhawatiran anak remajanya…..

Kuberikan kekuatan untuk merawat suaminya, walau dia melakukan kesalahan. Dan Aku menciptakannya dari rusuk laki-laki untuk melindungi hati suaminya…..

Kuberikan kearifan agar mengetahui bahwa seorang suami yang baik tak kan pernah menyakiti isterinya, tapi kadang-kadang menguji ketegaran serta ketabahan isterinya untuk terus mendampingi suaminya tanpa ragu…..

Untuk semua kerja kerasnya ini, Aku juga memberi dia air mata untuk dicucurkannya. Ini adalah yang dibutuhkannya untuk meringankan bebannya, dan ini adalah satu-satunya kelemahannya… ..

Ketika kamu melihatnya menangis, katakan padanya betapa kamu mencintainya, dan menghargai semua yang telah dilakukannya bagi banyak orang, dan walaupun mungkin dia masih tetap menangis, tapi sesungguhnya kamu telah membuat hatinya terhibur…..

Dia sungguh istimewa +++

Selasa, 03 Februari 2009

KISAH-KISAH YANG MERUBAH DUNIA # 5

KISAH HOTEL HILTON

Conrad Nicholson Hilton - anak kedua dari 8 orang kakak beradik dilahirkan pada tahun 1887 di San Antonio, wilayah Meksiko. Ayahnya seorang pendatang dari Norway, seorang yang tekun barusaha tetapi telah mengalami beberapa kerugian dalam bisnis.

Bisnis utamanya adalah sebuah toko kelontong. Keuntungan yang di peroleh memungkinkan mereka membangun sebuah rumah besar dengan beberapa kamar.

Semasa resesi pada tahun 1907, uang sulit di peroleh. Dengan uang simpanan, Conrad pergi ke stasiun kereta api untuk mengiklankan bisnisnya. Dengan tarif US $ 1 para penginap diberikan layanan ramah dengan sebuah kamar yang bersih dan hidangan makanan yang di masak oleh Nyonya Mary Hilton (ibunya).

Akhirnya Conrad sukses mengelola hotelnya sendiri dan selepas era resesi ekonomi, Hilton terus terlibat dalam bisnis apa saja yang bisa diceburi, membangun jaringan Hotel Hilton sehingga menjadi sebuah organisasi yang dihormati dalam memberikan layanan ramah dan paling baik di dunia.

Note:
Naaaah.........ini!!! Tidak ada gengsi-gengsian, biar punya toko sukses, punya rumah besar, tapi nggak malu nawarin usahanya di stasiun, masak sendiri untuk tamunya. Wuiiiih............ keluarga hebat!! Pantas mendapat kesuksesan dan keberhasilan.

Ada yang masih malu-malu?
Ada yang merasa terlalu hebat untuk terjun langsung?
Ada yang gengsi turun ke bawah lagi, memulai sesuatu yang baru?
Jangan pernah mimpi bisa seperti Hilton, kalau masih malu dan gengsi!!

Senin, 02 Februari 2009

YAKIN NIH DEMI RAKYAT ???

Hmmmmmmmm......... pagi-pagi, awal minggu, awal bulan, masih awal tahun juga........ hujan semalaman. Bahkan sampai sekarang pun masih hujan nggak berhenti. Semoga rahmat, rejeki, dan berkahNya juga selalu tercurah sepanjang tahun ini seperti curah hujan yang tiada henti. Dan............... semoga juga nggak banjir ya. Semoga cintaku nggak macet, nggak telat, nggak sebel!! R u Ok Cinta???

Kemarin, saat Princessku bobok siang, aku memanfaatkan kesempatan........ pacaran. He he he......... jalan hanya berduaan pacarku. Mas-Masnya aku kasih mandat untuk jagain adek cantiknya. Sekedar jalan sih, yang penting bisa berduaan, ngobrol, diskusi tentang apa saja.

Di jalan, waaaaah.......... rupanya para selebritis dadakan yang masang fotonya sendiri, ada di mana-mana. Narcist ya??? Ternyataa.......... aku yang sering dikatain narcist, weeee............ banyak ditiru!! Berartiii........ selama ini kagum ya?? Cari kesempatan niru?? Nggak papa juga kok! Tapi sayangnya, kok nggak rapi n tertib ya? Semrawut deh! Jelek banget jadinya kota. Mana senyumnya macam-macam lagi. He he he.......... kok nggak tulus gitu ya? Baru fotonya aja kelihatan nggak tulus, gimana hatinya? Ups........sorry terkesan nuduhkah, semoga hatinya tulus.

Waduh.....waduh............ janjinya macam-macam lho. Ada yang masih wajar, tapi banyak juga yang bombastis. Tapiiii...... mulai yang wajar sampai yang bombastis tadi, belum tentu nantinya dipenuhi lho. Jangan jangan......... cuma bisa janji tapi lupa atau sengaja nggak mau nepati. Yaaaaa.......... cuma numpuk kayu bakar di neraka aja deh.

Ada yang bilang, kalau dia minta dipilih. Motivasinya "cuma" mau melayani rakyat, mau mensejahterakan rakyat, semuanya demi rakyat. Ha ha ha........... ya aku senyum tertawa. Lhaaa.......... setelah "duduk" empuk kursinya kok malah minta ini itu sebagai fasilitas?? Katanya semua demi rakyat? Boro-boro minta dikurangi gaji n segala macam tunjangannya, yang kalau diakumulasi jumlahe sak mekakat itu..... Bikin rakyat ngiler, trus ikut partai, sekolah lagi "cuma" biar punya gelar n ijazah berentet, nyalonin deh episode mendatang!!

Malahan pada masih minta tambahan gaji, tunjangan, laptop baru, fasilitas ini itu, minta gratifikasi pula!! Malu donk deh!!

Mendingan juga nggak usah janji-janji palsu. Biasa aja deh! Kalau memang mau jadi anggota DPR karena di situlah kesempatan mau cari penghasilan pribadi, partai, atau golongannya............ jujur aja piye? Ngaku aja! So, kalau kepilih, ya nggak salah kalau nyari penghasilan di situ. Lha wong kenyataannya take home pay nya gedhe to??!! Makanya pada rebutan. Salah rakyatnya yang mau milih to?? Belum lagi bisa mengoper segala macam proyek ke saudara, teman, atau partainya. Xi.xi.........xi........... ketahuan ya! O o....... kalian ketahuan!!

Hayoooo............. ada yang berani jujur nggak?????? I dare you!!!!!

He he he.......... kalau aku.......... berani nggak ya??? Wiiiih.......... yen tak pikir-pikir kok belum tentu juga ya? Makanya aku belum berani dicalonin jadi wakil rakyat. Padahal....... partai partai berebut, sampai sungkem segala! Supaya aku mau dicalonin! Tenaaaang........ tenaaang....... semua nanti dipertimbangkan. Ha ha ha............ lebay banget yang ini.

Karena........ biasanya sih memang beda lho, saat sebelum jadi sama setelah jadi beneran.

Hmmmmmmmmmmmm.................. milih siapa dari partai apa ya nanti di pemilu?? Hayoooooo............ sudah pada punya calon pilihan???