Halaman

Jumat, 27 Desember 2013

Liburan....Di Surga Dunia

Saat ini hampir semua anak sekolah sedang libur. Setelah menerima rapot, sekaligus bersamaan dengan perayaan hari besar umat Kristiani, Natal, dan tahun baru Masehi. Pantes saja saat aku naik kereta ke Semarang untuk menghadiri rapat banyak orang kesulitan mendapatkan tiket. Kalaupun ada tinggal yang mahal. Beruntung aku selalu siap dengan memesan tiket PP jauh hari sebelumnya agar ada kepastian mendapat tiket sekaligus bisa memperoleh harga murah. Haha......harga selalu aku perhitungkan selain kenyamanan. Jika bisa mendapatkan harga yang jauh lebih murah untuk kenyamanan yang sama, kenapa tidak? 

Berlian2ku pun sekarang sedang libur. Empat2nya. Yang satu Alhamdulillah pulang ke keluarga di Jerman juga kotanya berdekatan dengan kota  tempat tinggal berlianku yg sangat baik, keluarga campuran Indonesia Jerman yg memperlakukan dia layaknya anak. Lumayanlah hemat ongkos dibanding dia pulang ke tante2nya di Belanda atau Belgia. Hehe....bukan itu juga sih, karena dia berencana bekerja full time selama liburan  Natal. Jadi sebisa mungkin ya tetep di sekitar kotanya saja.

Yang tiga lagi? Ya di rumah sahaja seperti biasa. Sejak kecil, berlian2ku biasa menghabiskan liburan di rumah. Bermain bersama, masak bersama, bersih2 rumah bersama, main musik nyanyi teriak2 bersama, maupun kegiatan lain yang kami lakukan di rumah bersama2 dengan hebohnya. Jika kami pergi biasanya sudah kami rencanakan jauh hari sehingga kami bisa menabung sebelumnya. Atau hanya jalan sekitar kota saat kami dinas di daerah, ke pantai atau tempat lain yang murah meriah bahkan gratis. Makanan biasanya kami bawa dari rumah sehingga tidak perlu jajan. Berlian2ku bukan anak mall. Mereka tidak akan ke mall kecuali ada keperluan. Nah.....itu sama kek maknyak. Aku bukan type ibu2 yg suka ngemall. Oleh karenanya mall bukanlah pilihan kami untuk mengisi liburan. Rumah.....itulah tempat favorit kami. Karena bagi kami rumahku adalah surga duniaku.

Selamat berlibur.......😍😄😎👍💗

Kamis, 26 Desember 2013

Rise Of Nations

Bermain adalah kegiatan yang ditujukan untuk mendapatkan kesenangan. Bermain bagi anak membantu mereka memahami dan mempraktekan, kemampuan pengembangan rasa, intelektual, sosial, dan keterampilan sosial. Bermain harus dilakukan atas inisiatif anak dan atas keputusan anak itu sendiri. Bermain harus dilakukan dengan rasa senang sehingga semua kegiatan bermain akan menghasilkan proses belajar.

Game......jaman sekarang ini kok sepertinya permaninan anak2 bukan lagi permainan yang mengasah motorik kasar, motorik halus, kreatifitas mengeluarkan ide, sosialisasi, kerjasama, menyelesaikan masalah, dan kemampuan lain yang seharusnya terasah pada saat anak bermain. 

Permainan yang berbasis tehnologi, berbasis maya, baik yang terhubung melalui internet (on line) maupun tidak (off line) menjadi favorit hampir semua anak. Orang dewasa juga tidak sedikit yang menyukai bahkan kecanduan permainan yang hanya mengandalkan jempol dan mata ini. Sedihnya anak batita pun sudah dikenalkan dengan permainan miskin kesertaan motorik dan sosialisasi yang tentu saja akan mnyebabkan tidak harmonisnya tumbuh kembang mereka.

Aku lebih memilih pasir, kardus bekas, kertas2 bekas tak terpakai, balok, lilin atau tanah liat, serta permainan sederhana lainnya untuk berlian2ku sejak kecil. Aku menyediakan sekarung pasir yang sudah kucuci bersih lalu dijemur untuk mereka mainkan. Setelah selesai maka pasir itu akan kumasukkan karung kembali agar tetap bersih. Kertas bekas akan kami hancurkan lalu kami buat kertas baru atau kami bentuk menjadi mainan sesuka kami. Kardus bekas dll akan kami gunting tempel lipat cat atau apapun untuk bahan kreativitas mereka. Demikian juga lilin dan balok. Lalu boneka, mobil2an, binatang dan pohon dari plastik maupun kayu menjadi teman mereka berfantasi, bermain, menjadi cerita seru maupun cerita meloow karangan mereka sendiri maupun terinspirasi dari buku2 bacaan mereka.




Baru setelah mereka cukup besar, mereka tertarik bermain permainan 'maya', tehnologi, dengan media komputer, HP, maupun gadget lainnya. Dan Rise Of Nation adalah salah satu permainan favorit berlian2 gantengku. Mereka minta kabel panjang yang ternyata mereka gunakan untuk menyambung (link) 2 PC yang ada di rumah sehingga mereka bisa bermain bersama entah itu bermusuhan maupun bekerja sama.


Rise of Nations adalah sebuah permainan komputer berjenis real-time strategy yang dikembangkan oleh Big Huge Games dan diterbitkan oleh Microsoft pada 20 Mei 2003. Rise of Nations menampilkan 18 bangsa yang dapat dimainkan selama 8 zaman sejarah dunia. Pada 28 April 2004, Big Huge Games merilis Rise of Nations: Thrones and Patriots, seri ekspansi dari permainan ini. Tahun berikutnya, edisi emas permainan ini yang memuat edisi awal dan seri ekspansinya diterbitkan.

Permainan berfokus kepada pembuatan keseimbangan antara menyerang, bertahan, dan ekonomi bangsa. Dalam setiap pertempuran, ekonomi adalah hal inti untuk menang. Perlu diketahui juga jika suatu bangsa kehilangan seluruh kotanya, bangsa tersebut telah kalah dalam pertempuran. Keahlian militer juga dibutuhkan di permainan ini seperti kebanyakan permainan lainnya. Termasuk juga pengaturan dan pertimbangan pasukan (sebagai contoh, kavaleri dapat lebih mudah dibunuh dengan menggunakan Pikemen daripada Cannon). Unit "Jendral" juga dapat dibuat dari benteng untuk membantu tentara dalam jangkauan tertentu.

Lima taktik formasi tersedia, termasuk kemampuan untuk mengecilkan atau memperluas garis pertempuran. Saat sebuah taktik formasi dipilih, unit yang terkait secara otomatis mengubah posisi mereka secara berurut, tipe unit yang cepat di depan unit yang lebih lambat, sehingga unit yang berada di samping rentan diserang.
Dengan cara yang mirip seperti catur, sedikit kesalahan strategi di awal permainan dapat menjadi masalah besar nantinya. Contohnya, jika pemain memulai dengan pengaturan nomaden (di mana tidak ada kota saat permulaan) adalah hal yang bijak untuk mencari wilayah yang memiliki sumber daya yang memadai sebelum membangun sebuah kota, karena tanpa sumber daya tidak ada tentara dan pemain akan kalah.

Asyik sekali mereka bermain, kadang mereka bermusuhan, sering mereka berteman lalu bersatu melawan komputer. Ayahnya juga ikut dalam permainan jika sedang memungkinkan. Dalam permainan ini berlianku belajar "MEMBANGUN NEGARA". Mereka harus tepat apakah membangun pendidikan, ekonomi, ataukah militer yang diutamakan atau didahulukan. Suka sekali aku jika mendengar mereka berdiskusi tentang bagaimana mereka harus merintis, membangun, juga mempertahankan 'negara'nya.

Permainan yang sangat bagus, bukan? Bukan permainan yang berantem berdarah2, atau yang bersaing tanpa tujuan, juga bukan permainan yang merusak karena menyebabkan anak kecanduan.

Jadi......sudahkah kita ajak anak memilih permainan baik alat maupun jenis permainannya agar mendukung tumbuh kembang mereka??

Be wise....................Children are our future........




 

Senin, 25 November 2013

Nasi Pecel

Maaf lama gak berbagi cerita. Bertambahnya amanah membuatku harus makin pandai membagi waktu, pikiran, tenaga, dan perasaan. Ahaay.....guaya juga ya aku. Clegux deh. Sok banget, maaf yaa kalo belagu......hehe....gak kok. Aku masih seperti yg dulu, hanya masih bego ngatur waktu.

Pagi ini aku ingin berbagi cerita tentang berlian gantengku yang juga adik kelasku. Hehehe.....kok dia lagi sih Dew? Ya maaflah, kan karena nowadays yang lagi hot2nya berbagi cerita, curhat, ngerumpi sama maknyak ya dia. Meski adik2nya juga sih seperti biasa. Jadi kenapa gak cerita adik2nya? Atau masnya? Hahaha.....sabar yaa......nanti juga cerita kok. Tenang aja, akan buanyaaaak cerita lain yang menyusul.

Tahu donk kalau dia tuh nglajo, pulang pergi dari rumah ke kampusnya di Bintaro yang sebenarnya lumejen gitu jauhnya. Tapi berkat si CL maka berlianku menikmati saja rutinitasnya itu. Jika mulai kuliah jam 8 pagi, maka dia akan berangkat jam 6 bareng ayahnya sampai stasiun Manggarai, lalu mereka misah ke tujuan masing2. Tapiii....jika kuliahnya agak siang, dia tetep berangkat pagi. Hanya saja dia bisa lebih santai memilih kereta yang mana sesukanya karena tidak diburu waktu. Sampai kampus terlalu awal dia akan i'tikaf di MBM (haha....jadi anak alim, katanya) atau ke kostan temannya. Sebenarnya dia sangat ingin menunggu waktu dengan ikut masuk kuliah di kelas lain, tetapi dia khawatir tidak diijinkan. "Coba ajalah sayang, bilang ke dosennya kalau mau yakin. Ya kalau ditolak gpp keluar lagi, setidaknya sudah coba." saranku.

Meski tidak kost, dia juga mengalami dinamika anak kost. Maklum, selain main ke kostan temannya saat kepagian datang, dia juga sesekali nginep jika ada yang penting misalnya apel sangat pagi sementara dia sedang kecapekan. Kalau nginep, kubekali dia dengan makanan tambahan buat teman2 kostnya. Semalam kami berencana beli makanan di depan kompleks, dibungkus untuk dimakan di rumah. Hehe....sekali-kali jajan, namun kami memang lebih suka menikmatinya di rumah sambil ngapain aja sesuka kami bersama. Saat menentukan siapa mau apa, berlian gantengku nyeletuk; "Kalo di kost ma, kadang ada yang harus irit, hemat, jadi bisa gak makan atau makan nasi pecel sama bakwan aja."

'Lalu gimana mas?' tanyaku ingin tahu seperti apa berlianku menyikapinya.
"Ya aku tawari dia untuk kubeliin kalo yang gak makan, atau yang uangnya cekak kutambah uangnya biar jangan cuma nasi pecel sama bakwan. Kalo yang gak makan sih mau kubelikan, tapi seringnya mereka mau yang murah aja, yang cuma nasi pecel juga gak mau kutambah. Jadi ya biasanya aku ikutan saja mereka, jadinya makan nasi pecel sama bakwan kami semuanya. Enak juga lho Ma."
'Wow.....mama bangga banget sama sayang mama lho. Sikap ini menunjukkan kalau cinta mama memang berlian. Jempol buanyaaak banget.' kataku senang penuh haru campur super bangga.
"Yaa...kan aku pulang pergi, uangku lebih banyaklah sedikit dari mereka yang kost. Meski kadang jadi harus ikut hemat juga karena kan aku harus sisain uang buat bayar parkir motor di stasiun dekat rumah."

Mongkog bangeeeeets deh rasanya sebagai ibu mengetahui berlianku seperti itu. Gak keren ya? Hihihi......itulah aku. Bangga lebay gak jelas untuk hal2 sepele, sederhana, cemen, gak keren, akan apa yg dilakukan berlian2ku. Aku selalu menghargai hal baik yang mereka lakukan seolah mereka sudah mencapai prestasi tingkat dunia. Hahaha...............maknyak lebay.

Hidup nasi pecel!!

Kamis, 07 November 2013

REUNI AKBAR 10 NOVEMBER 2013


Yeey.....akhirnya kita akan kongres lagi untuk memilih Ikanas1. Dan menuju ke sana rupanya wow....seru. Hiruk pikuknya aku suka. Sayang cuma di milis ya. Hehe....emang mau di mana lagi Dew? Sok tahu aja! Buat teman2 kakak abang mas mbak adik2 semua alumni IIK, A3N, STAN, maupun PRODIP KEUANGAN tercinta, datang yuk ke acara kita bersama REUNI AKBAR 10 November 2013 di kampus kita Bintaro alias Jurang Mangu.

Acara ini dari kita untuk kita, tidak pandang siapa kita, asalkan kita adalah alumni, kita pernah kuliah di STAN, maka kita DIUNDANG!! Rangkaian acara sudah dilakukan selama setahun ini. Buka puasa bersama, halal bi halal, donor darah, baksos, sumbangan buku, gowes bareng, lomba karaoke, nulis dan menerbitkan buku, academic conference, kongres, sampai reunian bersama, seneng2 bersama, kangen2an, nyanyi2 bareng, foto2, makan2, pokoknya happy2an bareng.



 Kali ini, pemilihan ketua Ikanas menggunakan metode yang berbeda dengan sebelum2nya. One man one vote! Haha.....keren kan??!! Iyalah. Alumni STAN gitu loh. Naah....makanya datang dan gunakan hak pilih kita dengan baik. Sudah tahu belum calon2nya? Dari berbagai angkatan ada. Semuanya ada 9 orang calon/kandidat berpotensi.
  1. Hermin R Rachim
  2. Sudirman Said
  3. Suryo Alam
  4. Syahrijal Sabir
  5. Rudi Mahani Harahap
  6. Cris Kuntadi
  7. Sunarsip
  8. Triawal
  9. Kharina
Nah......nanti tanggal 10 November 2013 tinggal datang saja ke kampus, lalu pilih salah satunya sebagai Ikanas1. Semoga siapapun yang terpilih akan menjadikan kita sebagai keluarga alumni yang saling menjaga, saling bantu, saling dukung, saling memberi, saling menolong. Kita adalah satu keluarga besar. Keluarga itu saling bantu saling dukung, bersatu, bersama.



Hmm....kalo kulihat  kampanyenya ok, apalagi ada jurkam yg horee banget, mas Yurnalis. Hahaha....... semua trit disabet aja jd tambah bikin seru dan rame karena pemilik trit juga legowo dg saudaranya yg semangat bgt jd jurkam. Top mas Yur. 👍

Mas Triawal.......kereeen bangeeets. Gitu donk, mengajukan diri. Happy banget mas bacanya. 😉. Ayooo yg lain mannnnaaaa?? Hehehe.

Semua calon kereen, hebat. Yaaah namanya jg alumni STAN pastilah asal comot juga hebat. Kereen. Top. Soal gelar, wuuiih sepanjang apapun pasti pada bisa punyai kalo mau dan ada kesempatan. Jabatan, sama juga, alumni tuh pasti bisa raih kalo lihat kompetensi. Kontribusi, hallah......jelas toplah. Ada yg kelihatan ada jg yg diam2 menghanyutkan, saking banyaknya kontribusi mereka. Ditambah lg pada low profile meski high profit.

Nach.. (Mas ustadz style) siapapun yg nanti jadi IKANAS1, aku cuma mau nitip masukan:

1. Jadilah pemersatu, rangkul semua angkatan, semua kalangan, bersatu padu menjadi alumni yang solid, rukun, guyup, saling bantu saling support. Jangan SDM.

2. Buat Ikanas menjadi 'rumah' bagi semua alumni, mau yg baik, yg hebat berprestasi, maupun yang dalam masalah, sedang 'nakal', semua berhak akan rumah nyaman ikanas. Seperti anggota rumah, jika ada yg nakal yg kita tegur intern kalo perlu dimarahi, tapiiii.....ya tetep dibantu menghadapi masalahnya itu. Jangan malah dimatikan dengan melakukan tindakan yang membuatnya tidak mempunyai kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahannya, apalagi jika malah di luaran kita caci maki yg khawatirnya menyebabkan org lain jadi menjelekkan rumah kita. Imso lho ya.......

3. Sehubungan dg no.1 di atas, maka....yg sedang dalam posisi 'bagus' mbok yao mengutamakan saudara2 sesama alumni jika ada posisi2 yg harus diisi. Trus yg direkomendasikan ya tahu dirilah dg memberikan yg terbaik. Yaaa seperti alumni univ lain itu lho. Lagian ngangkat sesama ikanas harusnya gak akan rugi dan malu2in kok, wong mereka pinter2, hebat2, dan rata2 juga bagus integritasnya.

4. Yuk.....kibarkan bendera kita, jika kita bersatu padu bahu membahu, maka Tak mampu badai dan juga halilintar mengoyak citra kampus kita.

O ya panitia........makasih sdh japri ke aku, membuatku tersanjung. Tapiiiii........itu buanyaaaak calon2 lain yg lebih oye daripadakuuuuu. Aku penggembira aja nemeni mas Ijal makan2.  Kapan mas??? Ajakin yaaa........😋

Salam IKANAS,

Kamis, 17 Oktober 2013

Pengen Deket Mama

Assalamu'alaikuum.......pagi semuanya........semangat hari Kamis, tetep donk optimis. Hallah!

Hm.....boleh cerita lagi yaa....biasalah tentang berliankuuuuuuh. Dan emang si IPS ganteng lagi jadi menu sehari2 yg renyah, karena dialah yg lagi heboh setiap hari laporan, cerita, n ngerumpi sama maknyak. Adik kelas lagi suka curhat ke kakak kelasnya. Huhuuuy.......😉

Bnyak cerita yg dia bawa setiap hari. Berbagai kisah yg dilihat maupun dialami di CL kendaraan yg selalu mengantarnya ke kampus kita biasanya menjadi menu setiap sampai rumah atau mau berangkat. Haha...... Lalu dosen yg sering seenaknya tidak datang, mendadak mengganti jam atau hari, sehingga membuatnya harus jd 'orang alim' istilah yg dia pilih karena dia yg tdk kost deket kampus, jadi rajin i'tikaf di masjid MBM. Nunggu kepastian kuliah. Eeh....mbak Arifah bu dosen teladan istri mas Taufik yg hebat itu pernah bilang ke aku, "Untung aku bukan dosennya mbak, bisa dilaporin ke mb Dewi nih kalo gak bener." Hahaha........dikau dosen hebaaat dinda, berlianku nyeseel habis ga bisa diajar olehmu.

Suatu hari dia cerita, kali ini serius. Gak becanda2 spt biasa. Gak ada keisengan khasnya. Duh...ada apa ya, pikirku.

"Ma, Pa, aku merasa kecil banget, cemen. Temanku yg nglepasin sbmptn kan cerita, katanya dia milih STAN karena dia anak sulung. Ayahnya sudah tua. Jadi dia harus ngertiin bahwa dia akan jadi pengganti ayahnya sebagai tulang punggung keluarga. Milih STAN maka kerjaan sdh jelas.  Padahal mimpi dia, cita2 dia, ya yg sbmptn, bukan STAN. Sementara alasanku milih STAN cemen banget, biar deket mama. Kesannya aku manja banget."

Begitu paparnya sedih dan merasa bersalah.

Cintakuuuu.......berlian indahkuuuu........Mendengar penuturannya justru membuatku semakin bangga padanya. Semakin cinta kalo kata Vina Panduwinata. Hayyaaah..... Lalu aku pun menanggapi curhatnya.

'Mas.....siapa bilang alasan ganteng mama cemen? Sama sekali tidak! Itu menunjukkan kalau sayang mama mempunyai kepedulian yang sama seperti temanmu itu. Peduli dg keluarga. Dan kepedulian dengan keluarga adalah hal sangat penting. Alhamdulillah meski bukan berlebih, tetapi kita tidak sampai kekurangan, mas bisa memilih mau STAN atau bukan tanpa terlalu harus memikirkan biaya. Oleh karena itu sayangku......camkan, niatkan, tanamkan untuk dicapai, jadilah nanti pengambil keputusan negara ini. Lalu....buatlah sebuah kebijakan, dimana tidak boleh lagi ada anak Indonesia yang mengorbankan mimpinya, passionnya, hanya karena biaya pendidikan. Upayakan agar Indonesia nantinya bukan penuh dengan orang2 frustasi, bekerja karena terpaksa, merasa terjerumus pada hal yg bukan kesukaannya. Tetapi Indonesia melimpah dg orang yg bekerja dengan senang, berkarya penuh cinta, melakukan apapun karena pengabdian, dan menikmati apa yg mereka lakukan. Oce?!"

Wajah gantengnya yg tadi keruh, sedih, berubah jadi binar indah. Dia mengangguk dan berjanji belajar sungguh2, tdk lagi seadanya seperti jaman SMA yg hanya memenuhi standar lalu dia nikmati sisa waktu dengan maiiiin.....hahaha.....sampai2 di kampus baik dosen maupun teman2nya heran, anak IPS gak ranking, kok bisa masuk STAN? Ya dia emang puinteerrr kok sakjane. Hanya saja tdk mengoptimalkan kapasitasnya aja. *abaikan itu pujian ibu ke anaknya pastinya lebay*

Begitulah berlian IPSku, bagaimana berlianmu??? Pasti jauh lbh hebat. Ceritain yaaaa.......biar kubisa belajar dan meniru.

Salam hangat, sehangat mentari pagi ini. 😄😜😉💞🌞

Wassalam,

Senin, 23 September 2013

Tidak Perlu Diistimewakan.......

Pagi ini aku ada kegiatan di daerah 3 in 1. Nyopir? Aduuuh deh kayaknya. Naik taxi? Mahal, haha..... Naik kendum? Waaaa......sdh lama aku tuh males naik kendum di jam sibuk. Mana itu berarti harus nenteng tas doraemonku yg segala rupa masuk, berraaaaattt...... Trus gimanaaaa?? Apa maunya Dew??

Hehehe........

Akhirnya pacarku berhasil memprovokasiku untuk naik CL bersamanya, diantar pula ditemani sampai ke tujuanku sebelum dia ke kantornya sendiri. Ehem.......baik banget sih..... Wokeh akhirnya akupun naik CL pagi buta biar tidak terlalu berdesakan katanya. Lagian...kan dia juga jangan sampai telat sampai kantor. Yo wis aku kepagian gpp malah bisa nulis ini kan sambil nunggu di loby. Hehe....aku kepagian sejam lebih. Karena hanya perlu waktu beberapa menit sudah sampai, padahal kalo aku tadi naik mobil mungkin aja perlu 2 jam.

Di CL meski masih agak longgar tetep aja berdiri. Eee.....ada seorang pemuda yg menawarkan tempat duduknya padaku. Baik amat siiih......pengen nolak tapi dia sudah berdiri. Lagian Alhamdulillah sih, lumayan 😊. Ini mengingatkanku belasan tahun silam, setiap pergi pulang kantor naik kendaraan umum hampir selalu ditawari tempat duduk. Padahal.....menurutku tidak perlu. Karena kan mereka juga pasti capek, dan sudah berupaya sedemikian rupa untuk mendapatkan sedikit kenyamanan duduk di kendum demi mencari nafkah buat keluarganya, jihad mereka. Mungkin berangkat lebih pagi, mungkin juga berupaya ke tempat awal agar masih kosong. Apa istimewanya aku sehingga mereka harus memberikan tempat duduk yang sudah mereka perjuangkan untuk mendapatkannya? Malah kadang aku merasa tidak enak, karena bisa jadi aku telah mengambil kesempatan mereka dalam mencari nafkah untuk keluarga. Bisa jadi aku adalah perebut rejeki mereka. Bukankah bagi mereka itu wajib? Sementara bagiku tidak. Aku punya suami yg menafkahiku. Kurang? Haha.......manusia sering sulit terpenuhi kepuasannya memang. Bersyukur sajalah dengan yang ada. Tapi kok aku tetep aja nyari?? Sampai sekarang.......Itulah.......ternyata aku masih manusia. Jika ada waktu, tenaga, kemampuan, aku tetep mengais rejekiNya. Membantu suami, sedekah keluarga? Entahlah.......semoga dihitung begitu olehNya. Semoga aku bukan perebut rejeki para kepala keluarga itu.

Hh.....tapi tetep saja banyak orang baik yang memberiku tempat duduk mereka padaku (semoga bukan) si perebut ini. Semoga tambahan pahala bagi mereka.

Tetep saja aku merasa jika di kendaraan umum.......tidak perlu diistimewakan....hanya karena aku perempuan. Tapi kalo aku lagi kecapekan.......gak nolak sih. Uhuk...........

Pagiii semuaaa......selamat berkarya, selamat berjihad, semoga berkah

Jumat, 20 September 2013

BANGGA.......

Siang ini aku duduk manis nemani princessku yg lagi suka belajar di LIA. Hallah.....dulu mas2nya gak ada yg les les an segala. Lha kok dia ternyata suka. Setelah les nari Bali sekarang nambah les di LIA, English katanya. Hihihi.....lucu aja lihat dia yg selalu pede jika telp Oomnya yg gabisa bahasa Indonesia. "Hallo....Oom....this is I, Vania. Bla bla bla...." Ceriwis sekenanya dia omongin. Hehe.....bahkan jika dia salah menggunakan kata, cuuuueks.

Aku bukan mau ceritain princess sih, tapi masnya. Itu tuh....yg berlian IPS ku, yg adik kelas kitaaah...hahaha.....akhirnya dia daftar ulang jg di STAN tercinta. Aku suka ngerumpi dg dia, dia ceritain pengalamannya kuliah Hukum di UNS Solo yang baru dua minggu dijalaninya. Tahu gak yg bikin aku bangga bangeeet.....hehehe......gini ceritanya......

Dia kan tinggal di asrama mahasiswa. Di lt 5. Hahaha......sehat deh tiap hari naik tangga 5 lantai. Di depan asrama ada sebuah masjid. Masjid itu sepiii....mungkin karena jelek, terkesan serem seperti tidak keurus. Karena biasa sejak krucil usia setahun shalat di masjid, maka dia jalan mau shalat. Ragu sih tadinya ke masjid itu. Lalu pas lewat dia dengar adzan, maka dia beranikan diri masuk. Dan hanya ada seorang, ya yg adzan td disana. Jadilah mereka berdua shalat berjamaah. Dan berlianku pun rutin datang meski sering hanya berdua dengan bapak tadi yg warga setempat. Lalu bapak itu bilang, jika sudah masuk waktunya dan berlianku datang duluan, adzan aja gpp. Iya pak, jawab gantengku itu.

Laluu......teman sebelah kamar yg kakak kelas berlianku yang tahu bahwa si gantengku rajin shalat ke masjid itu yg mana si kakak kelas itu selama ini tidak pernah shalat ke masjid tersebut, jadi ikutan berlianku. Subhanallah.........banggaaaaa banget akuuuuu......berlianku memakmurkan masjid itu meski hanya dengan shalat berjamaah di sana, berdua dengan si bapak warga setempat itu.

Gak mutu? Hahaha......maybe! Aku memang sering bangga dg berlian2ku meski yg mereka lakukan hal sederhana yg seringkali dianggap gak mutu dan gak pantes dibanggain. Anakku masuk sekolah 'biasa'.... aku bangga, anakku milih jagain adiknya dibanding jalan sama temannya... aku bangga, anakku diterima di UNS yg oleh sebagian orangtua dianggap biasa....aku bangga, anakku masuk STAN jadi adik kelasku......aku juga bangga, anakku shalat di masjid....pun aku bangga, berlianku survive di negara lain.....aku bangga. Bahkan berlain2ku itu melakukan hal sangat kecil, remeh, atau bahkan tidak melakukan apapun aja kadang tetep membuatku bangga. Misal dia tidak minta gadget terbaru seperti teman2nya. Haha...bangga sekaligus bersyukur gak perlu boros. Atau bangga karena

Kenapa sih?? Gitu aja bangga? Hehehe.....iyalah. Sekecil apapun pencapaian mereka, bagiku suatu prestasi yg pantas aku hargai, aku apresiasi, dengan kutunjukkan betapa bangganya aku thd mereka. Dan aku tdk peduli dg sinisnya org lain yg menganggap hal tsb tdk membanggakan, seperti saat org tahu aku bangga bgt berlianku masuk Hukum UNS dan bukan Hukum UI. Haha.......emang siapa bilang UI lbh membanggakan dari UNS coba? Bagiku sih tiiiiidaks! Sama saja, dimana berlianku di situlah kebanggaanku. Karena pada dasarnya setiap anak, setiap orang, butuh eksistensi, butuh pengakuan. Jika pencapaian mereka kita remehkan.....tidak jarang mereka akan mencari pengakuan dg melakukan hal lain yg sayangnya bisa saja hal negatif, asalkan mendapat pengakuan, perhatian, meski itu negatif. Atau mereka akan mencari pengakuan di tempat lain, di luar rumah, di suatu komunitas, bahkan di jalanan dengan ngebut, merokok, ngobat, clubing, atau tawuran, atau hal lain yg bisa menarik perhatian orang lain.

Jadiiiii.......sudahkah kita bangga dan menunjukkannya kepada anak2 kita atas pencapaian mereka, berlian indahNya yg diamanahkan ke kita?

Kalo aku......berliankuuuuuu......Mama banggaaaaaa sama kamu......yang shalat berjamaah di masjid depan asramamu yg kata teman2mu serem itu. Semoga Allah juga bangga terhadapmu. *bangga sampai mbrebes mili*

Selamat hari Jum'at.......selamat liburan weekend dengan keluarga.

Jumat, 13 September 2013

4954 Calon Mahasiswa STAN

Aku adalah alumni STAN. Ya......sekolah kedinasan yang keren dan suuuuusssssaaaaah banget masuknya. Iyalah, dari puluhan ribu pendaftar yang sudah melalui uji kompetensi secara administratif, lalu tes tertulis, tes kesehatan, dan wawancara, maka tinggalah sedikit yang tersisa sebagai kandidat pengawas keuangan negara tercinta.


Inget si berlian IPS ku? Haha......dia sekarang sudah lulus SMA dan dia mengikuti beberapa tes:

  1. Bea siswa mombusho (kalo g salah) pokoke ke Jepang yg graaaatiiis segratis gratisnya itu. Dan setelah beberapa tahap..............gagal. *;) winking *:x lovestruck
  2. Bahasa Perancis untuk mengikuti progran egaliter, ahaa.....lumayanlah delf 8,4. Hihihi....padahal 5 aja sdh lulus. Dan keknya kalo aku ikutan belum tentu lulus deh, makanya pas ditawari ikut aku ga mau. Ntar ajaa......maluuu *:"> blushing Ok....keep dulu yg ini yaaaa!
  3. USM STAN. Horeee...............lulus tapi harus tes kesehatan dan wawancara lagi sebelum dinyatakan masuk.
  4. Univ negri di negeri tercinta.......... Fakultas Hukum UNS Solo. Lulus....lewat jalur yang murah itu lho.

Dia dengan mantep menunda ke perancis, ntar ma....S2 aja cari beasiswa lagi. Aaaamiiin....... Tinggal STAN dan Hukum. Karena STAN harus wawancara dan kesehatan dulu dan belum tahu masuk mananya secara diberi banyak pilihan, maka kami memutuskan untuk daftar ulang dan mengikuti semua proses di UNS. Alhamdulillah dengan sedikit usaha namun tetep formal penuh kesopanan dariku ke UNS, berlianku bisa ikut tes kesehatan dan wawancara di STAN baru kemudian kami meluncur ke Solo untuk MOS, dll.

Nah.....tgl 4 September maknyak dengan sukacita menahan kantuk demi bisa melihat pengumuman STAN yang akan dikeluarkan tgl 5 Sept 2013 karena berlian gantengku itu bolak2 WA menyatakan keinginannya menjadi adik kelasku meski juga suka kuliah di fak Hukum. Alhamdulillah......lolos masuk STAN D3 Akuntansi, Jakarta! Begitulah yang tertera di pengumuman sederet dengan namanya yang kubaca menjelang pukul 24.00 WIB.

Percaya gak??? Meski aku dan suamiku adalah alumni STAN, namun tes masuk untuk berlian indahku, anak kami, tetap berlangsung secara fair!!! Tanpa ada sedikitpun pengaruh dan sudah pasti tanpa kolusi sama sekali.Jadiiiii yang diterima menjadi mahasiswa/i STAN adalah generasi muda yang memang memiliki kualitas yang teruji, melalui seleksi yang sangat fair, tanpa ada kongkalingkong sama sekali.

Ya, STAN memang tidak mengenal kolusi, titip menitip, apalagi menyuap atau menawar membayar mahal untuk masuk. No way!! Berapapun kita punya uang, jika tidak lolos tes maka tidak akan bisa masuk STAN.

Dan......dari  4954 Calon Mahasiswa STAN itu......salah satunya adalah berlian ganteng IPS ku. Love u bunch dear ganteng................proud of You, always.

Senin, 26 Agustus 2013

Pohon Mangga

Di depan rumahku ada sebuah pohon mangga yang sangat rindang. Pohon yang ditanam oleh pacarku tercinta bersama berlian indahku saat kami dulu pindah ke sini. Ketiadaan pohon selain pohon pisang di belakang rumah membuat suasana gersang sehingga kami mencari dan menanam pohon yang kami suka. Pohon mangga, jambu, belimbing, durian, dan talok menjadi pilihan kami. Namun kemudian pohon belimbing harus kueliminasi karena daunnya membuatku sangat repot membersihkannya terlebih jika sedang tidak ada yang membantu. Lalu pohon jambu dan talok mengikuti jejak kutebang karena di saat tertentu, hiiiii.............. banyak ulatnya! *sambil ngetik inipun aku sudah kami gilanen aka geliiii ampuuuun!* Maka tinggalah si pohon mangga menjadi penghuni halaman depan rumahku dan pohon durian di belakang rumah.

Alhamdulillah......pohon manggaku ini sangat lebat, dengan dahan keereeen mengasyikkan untuk dipanjat. Bahkan ponakanku si setengah bule yang tidak pernah manjat pun kemarin senang banget manjat. Dia bilang; "Budhe, this is the best mango tree I ever seen." Jadilah dia jadi murid pakdhenya yang memandunya memanjat sekaligus memetik mangga.

Memetik mangga? Emang musim? Ahaa.......itulah salah satu kelebihan si pohon manggaku ini. Dia berbuah sepanjang tahun tidak peduli saat musim atau tidak. Jika saat musim mangga, dia berbuah sangat lebat sampai ke setiap ujung dahannya yang menjuntai hingga sangat rendah. Princess kecilku pun bisa meraihnya tanpa harus memanjat apapun. Dan saat bukan musimnya seperti sekarang, dia tetap berbuah meski hanya di ujung tinggi dan sekali petik hanya sampai 5 buah saja. Bunganya juga selalu masih muncul di ujung dahan atas sana, bersiap menggantikan buah yang kami petik.

Pohon manggaku ini dahannya bercabang tiga di pangkal, dengan komposisi satu tumbuh ke arah luar pagar (ke jalan) dan dua yang lainnya masih di dalam pagar. Pacarku bilang; "Pohon ini sesuai sunahNya, sepertiga buat orang lain, sisanya buat kita." Hahaha.....aaamiiin......semoga kami amanah. 

Bagiku, pohon mangga ini adalah anugerahNya. Bayangkan saja, kami hanya menanam, nyaris tanpa perawatan, menyiram saja sangaaaaat jarang, tetapi buahnya masya Allah melimpah. Oleh karenanya jika ada yang minta buah mangga untuk dikonsumsi saat sedang musim aku akan langsung memberinya, karena sejatinya buah mangga ini milikNya. Kami hanya menanam di halaman kami saja.

Jumat, 09 Agustus 2013

DIAJENG.........



Ini cerita saat princessku masih basata, bawah satu tahun. Hehehe.....
Dua bulan yang lalu, bayiku yang masih berumur 9 bulan sering mengeluarkan suara yang sangat familiar di telinga kami (aku, suami, dan anak-anak). Mulanya kami tidak terlalu memperhatikan. Namun lama kelamaan makin nyata terlebih saat bayiku itu menangis atau merajuk.

“Dieejeeeeng..........” begitu kata yang dia ucapkan. Kami sekelurga sontak tertawa bersama saat kami akhirnya beramai-ramai memperhatikan dengan seksama apa yang sebenarnya dia ucapkan.

He he he. Mengapa kami tertawa? Ya, karena DIAJENG itu adalah panggilan dari suamiku kepadaku yang merupakan bahasa Jawa yang artinya “adinda”. Suamiku tidak menyangka baby cantik kami sudah mulai bicara di umur 9 bulan. Jadi dia masih memanggil aku “diajeng” karena anak kami yang lain sudah besar dan faham untuk tidak meniru bagaimana papanya memanggil mamanya.

Sejak itu, suamiku memanggil aku “Mama”.lagi setelah berlian-berlian kami mulai besar dan mengerti jikapanggilan ayahnya ke aku tidak harus mereka tiru. Sekarang, Vania mungil kami yang berumur 11 bulan memanggil aku “Mama”. Sambil berjalan ala “drunken master” dia akan teriak “Mama...............Mama............” he he he. That’s our pretty baby.
*****

Itu cerita lamaku. Sekarang princess cantikku sudah 6 tahun, ayahnya tidak perlu lagi memanggilku ‘mama’ agar dia mengikuti. Kembalilah panggilanku oleh pacar tercintaku itu ‘diajeng’. Uhuy.....

Ramadhan ini adik-adik yang tinggal di lain benua pulang. Namun karena dia belum bisa cuti, maka suami dan anak-anaknya duluan ke sini. Hmm....lumayanlah sebulan aku mendapat kesempatan ngurusi krucil-krucil lagi, mereka berlian-berlian indahku juga, ponakanku. Yang terkecil baru nyaris dua tahun usianya. Dia belum jelas berbicara, cenderung masih seperti bergumam, ngegrundel, atau marah. Haha....mungkin karena dia bingung mau bicara bahasa apa, secara bahasa yang dia dengar sehari-hari beragam. Bahasa Indonesia adalah bahasa ibunya, bahasa Perancis adalah bahasa di mana dia tinggal, dan bahasa Arab adalah bahasa asli ayahnya dan keluarga besar ayahnya.

Nah.....selama di rumahku, dia suka banget memanggilku ‘mama’ dan memanggil suamiku ‘papa’ mengikuti mas-mas dan kakaknya, berlian2ku itu tentunya. Ngotot banget dia tidak mau memanggilku ‘budhe’ dan memanggil suamiku ‘pakdhe’ seperti abang dan kakak kandungnya yang sudah usia 8 dan 10 tahun dan sudah mengerti kedudukan mereka. Ya sudahlah tidak mengapa. Bagiku tetap saja dia lucu menggemaskan. Sama seperti berlian2ku saat kecil, dia suka banget menguntitku ke manapun aku jalan sehingga aku harus hati2 khawatir menabraknya jika aku terburu-buru. Alhamdulillah.....jika pakdhenya di rumah, dia akan juga menguntit pakdhenya.

Suatu hari saat sedang menguntit pakdhenya dia tiba2 merubah haluan, ke arah kamarku. Entahlah, mungkin dia menyadari ketidak hadiranku di ruangan. Karena kamar tertutup, dia marah dan teriak-teriak mencariku. “Diajeeeng................”

Guuubraaaaaag...................kapan dia denger ya???

Selasa, 16 Juli 2013

Hormatilah Orang Yang (TIDAK) Berpuasa

Ramadhan sudah jalan sepekan, sayang aku belum bisa berpuasa sama sekali. Sungguh tidak menyenangkan sebenarnya karena toh aku tetap bangun dini hari untuk menyiapkan makan sahur orang2 tercintaku, dan juga tetap tidak bernafsu makan meski harus karena minum obat dokter kebetulan kondisi kesehatan juga sedang kurang bagus. Belum lagi rasa gak enak karena bahkan si cantikku saja berpuasa. Hihihi.....padahal berlian2ku tuh cuek banget melihat orang lain tidak berpuasa saat mereka berpuasa, maknyak yang gak enak sendiri, sungkan, risih, gimanaaa gitu.

Menjelang kepulangan berlian gantengku untuk pertama kalinya setelah tiga puasa di negri sebrang, aku teringat masa kecilnya yang lucu imut menggemaskan. Iya.....dia memang lucu. Teman2 yg mengenal masa kecil berlian gantengku ini pun sering menanyakannya. "Mbak Dewi......mas Hafizh itu sadar gak sih kalau waktu kecilnya dempal, imut, lucu, ee......sekarang dah gede aja." begitu kira2 pertanyaan mereka. Selain lucu dia juga cerdas banyak nanya maupun protes. Aku dan ayahnya kadang harus ngaku bahwa belum bisa menjawab pertanyaan lugunya itu dan kamipun belajar lagi, mencari tahu, agar bisa memenuhi kehausannya akan hal baru yang membuatnya penasaran itu.

Selain menghafal surat-surat Al Qur'an, berpuasa secara bertahap (yang pernah kuceritakan) yang kuterapkan padanya sejak masih sangat belia membuatnya bisa berpuasa full sejak usia 6 th tanpa disuruh maupun tanpa dia merasa kesulitan. Bahkan dia melaluinya dengan suka cita. Makan sahur meski sambil terkantuk2, shalat duha, shalat wajib berjama'ah di masjid meski harus dilakukannya sendirian jika siang hari ayahnya ke kantor, lalu heboh berbuka puasa dan lintang pukang menuju masjid untuk mengejar shalat magrib berjama'ah yang terkadang raka'at pertama hanya dapat buntutnya karena dia berbuka terlebih dahulu sebelum ke masjid, juga mondar mandir ke masjid saat Isya' maupun taraweh sangat dinikmatinya. Lucu banget bocah dempal putih ganteng itu mondar mandir antara rumah dan masjid dengan gembira.

Pernah dia bertanya padaku (sekitar kelas3-4 SD), kenapa pada bulan Ramadhan warung makan ditutup kain setengah, malah ada yang tutup sama sekali gak jualan. Lalu kenapa banyak tulisan "Hormatilan orang yang berpuasa.". Dan masih banyak lagi pertanyaan2 lain tentang puasa yang keluar dari mulut gantengku itu polos. Karena dia sudah biasa kuajak berpikir, berdiskusi, aku bukannya menjawab malah balik bertanya;

"Menurut sayang Mama kenapa? Harusnya bagaimana?"

"Menurutku sih Ma, biar saja warung buka, berjualan. Kan itu kerjaan dia, kalau tutup nanti mereka sekeluarga makan apa? Harusnya gak papa orang yang tidak berpuasa itu makan minum di depan kita yang berpuasa, emangnya kenapa? Kita berpuasa tidak perlu dihormati dengan gitu, apalagi kan kita banyakan. Jadi harusnya kita sebagai orang yang puasa yang harus menghormati yang gak puasa. Kasihan kan yang gak puasa itu sedikit lalu gak enak makan minum saat yang lain puasa."

Hmm..............melted tahu gak?! Jadi menurut pendapat berlian ganteng SD ku waktu itu "Hormatilan Orang Yang TIDAK Berpuasa."

Alhamdulillah.......pendapat dia waktu kecil iu tentu sangat membantunya melalui puasa yang sudah ke tiga kalinya dengan yg sekarang ini di negeri orang yg mayoritas tidak puasa dengan sahur jam 3 pagi dan berbuka jam 10 malam. Juga shalat taraweh sendirian setiap malam, kecuali weekend karena memang hanya weekend saja ada taraweh berjama'ah di 'masjid' dengan komunitas muslim sekitar tempat tinggalnya yang sedikit. Good luck cintaku, semoga Allah selalu melimpahkan berkahNya padamu.

Dan sudah tiga hari ini berlianku di rumah, di Indonesia, di Jakarta, menikmati berpuasa singkat. Hanya sejak jam setengah lima hingga jam enam sahaja!!! Selesai dua malam dia jetlag, baru malam ketiganya dia sudah 'ilang' ke masjid setelah berbuka. Hahaha......tentu teman2 remaja masjid dan bapak2 ta'mir masjid menyambutnya gembira. Selama berlianku tidak ada bapak2 itu menegurku bergurau; "Waah.... kami kehilangan nih bu, gak ada lagi yg narik2 kambing saat Iedul Adha."

Dan sampai sekarang dia tetap berpendapat; "Hormatilah orang yang TIDAK berpuasa."

Senin, 08 Juli 2013

Mendidik Pemuda

Assalamu'alaikum.....pagiiii semuaaa......ini tulisan beberapa bulan lalu, saat aku nengok gantengku.

Setelah mondar mandir akhirnya aku nengok studio mungil tempat si gantengku tinggal lagi sebelum nanti bakal kutinggalin lagi jika aku harus ke 'tetangga' tuk ngurus keperluan lain yg juga menjadi bagian dari tugasku kemari. Eiffel.....I'm coming.......eh, aku mungkin gak nengokmu karena aku akan ke kota lain yg deketan pengrajin jam, maaf ya......keknya gak sempet ke Paris deh. C u next time kalo ku ke sini lagi, n moga bisa sama si ganteng pacarku itu. Kan jd Eiffel I'm in love......again. Haha....miss u cintaku...

Kemarin, setelah main bola, acara mingguannya, dia ngabari kalau teman2nya akan ke rumah dan minta jatah kumasakin makanan Indonesia. Gubrag deh, ya sudahlah apa yang ada di kulkas mininya kuoptimalkan karena memang gak siap. Mana pada menit terakhir sebelum pulang dia melaporkan adanya lonjakan peserta. Weeeks...... Terpaksa masak ronde kedua saat mereka sdh makan, maknyak masak lagi. Daaaan.......ludes lagi. Enak apa laper yak?

Eh.....aku bukan mau sombong bisa masak ya, itu kekhilafan mereka aja kalo bilang masakanku enak. Aku mau cerita hal yang menurutku menarik. Dari beberapa teman berlianku itu ada satu yang anak sini, WN sini, bule gitu, usianya sudah hampir 30 th tapi masih seangkatan sama berlianku kuliahnya. Lho?? Ya emang. Setelah brol ngobrol, dia ternyata tinggal sendiri, terpisah dari ortunya meski masih sekota, sejak usia 19 th. Why? Kutanya donk......eh dia yang malah heran kenapa anak Indonesia sampai tua bahkan ada yang sudah nikah aja masih tinggal di rumah orangtuanya. Kok gak malu ya? Manja manja anak Indonesia itu. Gitu pendapat dia. Hahaha.........

Lalu kutanya lagi ah, waktu keluar rumah orangtuanya, bagaimana kamu menghidupi diri? Apa masih minta dari ortu? Wuidiiih........ya tidaklah yaow......gitu kira2 jawaban dia. Di sini anak lulus SMA biasa ambil sertifikat untuk bisa kerja. Ada semacam pelatihannya, sekolah, dapat sertifikat. Karena hampir semua kerjaan harus pake sertifikat. Lalu......setelah beberapa th mereka ada yg kuliah lagi seperti temen anakku ini atau ya gak kuliah, kerja aja terus. Dan uni di sini negri sekalipun seperti tempat berlianku kuliah, masih menerima warganya yg lulusan sma tahun berapapun untuk kuliah. Asal lulus testnya. Lha di kelas anakku aja ada yg sudah usia 39 yg dipanggil Oom sama berlianku. Malah yang baru lulus SMA kek berlianku cuma ada 4, salah satunya dari Indonesia donk.......si ganteng. Hallah.....

Makanya yang kuliah biasanya ya serius belajar dan tahu apa tujuannya kuliah. Bukan sekedar ngelanjutin sekolah setelah sma, yang mana terkadang jurusan aja masih bingung ga jelas, belajar belum tentu biar pahan, cuma ngincer IP tinggi, lalu ijazah jadi bekal cari kerja sedapetnya mau sesuai jurusan atau tidak sikat bleh yang penting gaji ok, malah tidak sedikit yang ngincer jadi PNS katanya (kata siapaaaa) kerja ringan, sulit dipecat, mapan, dll ehem....bisa korupsi paling tidak korupsi waktu(kata siapaa lagiiiii), yang sayangnya sedikit yang niatnya pengabdian melayani masyarakat. Hehehe......tapi bukan iSTANers kali ya yg begitu?!

Aku jadi mikir, kenapa ya di Indonesia untuk kuliah di PTN harus fresh graduate paling lama 2-3 th? Kenapa kita ga memberi kesempatan anak2 lulus sma untuk belajar kerja lalu setelah dia yakin akan menggeluti bidang apa dan mempelajarinya lebih dalam dia diberi kesempatan kuliah di PTN? Kenapa ya, kita kurang menghargai passion seseorang? Misalnya dia sukaaaa banget melayani dalam hal kebersihan, lalu seorang anak memilih jadi petugas kebersihan alias tukang sampah. Kira2 apa kata oratunya? Apalagi kalau ortumya (merasa) kaya, pinter, terpandang, dll. Lha di sini aku ketemu anak seorang dosen dan kebetulan keluarganya cukup kaya, yang memilih setelah lulus sma ikut pelatihan dan kerjanya jadi semacam penjaga malam di asrama. Dia memilih tidak kuliah. Dan ortunya biasa2 aja, sama sekali tidak keberatan karena mereka tahu itu passion anaknya. Dan si anak menikmati banget kerjaannya sehingga dia bekerja dengan sangat baik.

Waaaaaaa...........itu sebagian dari mimpiku. Setiap anak di Indonesia nantinya akan bisa melakukan pekerjaan sesuai passionnya sehingga dia bekerja dengan hati. Tapi.........dengan jaminan bahwa negara menjamin kehidupan setiap warganya. Dan bukan malah memacu rakyat untuk ambisi kaya dengan alasan menaikkan apaan?? Tau deh, rakyat kecil kek aku emang ga ngerti jalan pikiran pejabat. Puanjaaang kalau aku uraikan mimpiku di sini dan pasti akan membosankan!

Pokoke........*dream* Bismillah.......kabulkan ya Allah.......aaamiiiin.......

Gitu ceritaku pagi ini sambil menikmati secangkir jahe anget di suhu yang tdk terlalu dingin untuk winter, 6 dercel. Serti biasa, yang tidak berkenan delet aja, eh........lagi2 kalo terlanjur baca lupakan aja pernah baca. Lupa........*hipnotis style*

Terima kasih yg berkenan baca, mohon maaf jika ada salah kata.

Salam Indonesia jaya di masa depan,

Wassalam,

Jumat, 05 Juli 2013

Anak Indonesia Itu.........

Suatu pagi aku harus menyusuri sisi lain Jakarta karena tugas dari big Bos dalam rangka mengemban amanah, menjalani sebagian peranku, fungsiku sebagai ciptaanNya. Tempat yang belum pernah kukunjungi meski masih di area Jakarta. Haha......baru sekota aja aku sudah merasa sedemikian kecil, apatah lagi dibanding seluruh karya agungNya, aku hanyalah bagian sangat kecil dari sebuah butiran debu.

Melewati sebuah pasar tradisional, hehehe......macet donk, merambat sering berhenti, membuatku tidak menyia2kan kesempatan mengamati keadaan sekitar. Anak2.......lagi2 merekalah yang membuatku terpaku memperhatikan. Ada seorang anak perempuan kecil, mungkin sekitar 2-3 tahun usianya, dengan perawakan yg menurutku menawan gemuk sedang, montok lucu, kulit coklat gelap, terlihat sehat dan gembira, sedang berdiri di antara dua orang perempuan dewasa yang aku tebak sebagai ibu dan neneknya yang berpakaian sederhana sedikit lusuh sedang duduk di depan gelaran dagangan sayuran seadanya di pinggir jalan. Sesekali anak itu menyuapkan makanan minuman ke ibu dan neneknya, lalu mereka bergantian mencium pipi chuby anak lucu itu. Ah....bahagianya mereka. Lalu di tempat lain aku melihat seorang anak lelaki nangkring di gerobag sampah yang ditarik ayahnya, sementara anak laki2 yg lebih kecil duduk persis di belakang ayahnya yang sedang susah payah membuat gerobag penuh sampah itu jalan. Mereka sesekali bercanda ketawa bertiga.......meski di gerobag sampah.

Lalu aku ingat anak2 di bagian lain, anak2 yg diasuh pembantu atau baby sitter, didorong dengan baby stroller atau sepeda kecil yg dilengkapi dorongan oleh para pengasuh yang asyik dengan hpnya atau ngobrol sesama mereka, kalau aku tanya ke mereka jawaban seragam kuperoleh, ayah ibunya ke kantor, berangkat pagi banget dan pulang malam. Sabtu Minggu acara undangan, kerjaan sampingan, atau hang out sesama eksmud teman2 keren mereka. Yang agak lebih besar sibuk dengan gadget di tangannya, atau bergerumbul di warnet bermain game online, atau les kursus sana sini. Pernah aku masuk warnet beginian, duuh.......suaranya berisik banget tapi bukan celoteh merdu kadang ngeselin anak2 yg di sana tetapi berisik suara game yang aku sangat tidak suka. Anak2nya diam.....senyap.....hanya mata mereka terpana, melotot, fokus pada layar2 komputer penuh radiasi. Sedih banget!

Lalu saat liburan seperti sekarang.... begitu banyak anak2 kutemui di airport kala tengah malam berseragam hendak umroh bersama ayah bundanya yang kelihatannya dari keluarga berada. Atau juga banyak ditemui di Singapore oleh adikku kala menemani istri dan anaknya yang memanfaatkan free tiket dari perusahaan airline tempatnya bekerja. Memang sebagian lagi sedang berlibur di 'kampung Inggris' di Kediri yang fenomenal itu, atau di pesantren liburan, atau tempat terkesan intelek lainnya. Tapi aku juga banyak lihat anak2 'berkeliaran' di jalan2, bergerombol di pinggir jalan dan bukan bermain di lapangan atau di halaman rumah seseorang atau di tanah terbuka lain yang gratis serta melakukan permainan kreatif.

Allahu Akbar!! Sedih banget.....anak2 bangsaku, generasi penerusku, berlian2 indahnya bangsa ini, kasihan banget nasib mereka. Mereka terpisah2 terkotak2 oleh kekayaan orangtua mereka. Aku tidak bisa mengerti yang manakah 'anak Indonesia' itu sebenarnya? Ingin aku melihat banyak anak-anak Indonesia seperti yang kulihat di pasar bersama ibunya, yang di pinggir jalan di atas gerobag ayahnya, yang dilimpahi cinta meski mungkin saja tidak dilimpahi harta. Yang diasuh orangtuanya sendiri dengan sepenuh kasih dan cinta. Ingin aku melihat suasana liburan yang heboh dengan teriakan anak2 segala lapisan bermain bersama di ruang bebas, di lapangan, dengan permainan gratis permainan asli bangsa ini. Aku ingin lapangan kompleks perumahan, kampung2, hiruk pikuk ramai suara celoteh teriakan anak2 yang bermain bersama saat liburan, tanpa peduli anak siapa dan seberapa kayanya orangtua mereka. Aku ingin anak2 bersatu padu dalam permainan bocah mereka yang alami yang mengaktifkan seluruh otak otot dan emosi riang mereka, dengan permainan tradisional bangsa yang gratis namun sesungguhnya sangat mengayakan.

Semoga semua itu bisa terealisasi. Dan anak2 Indonesia tumbuh sebagai anak Indonesia, sebagai berlian bangsa, sebagai aset penting, generasi penerus bangsa. #dream

Kamis, 04 Juli 2013

Bahasa Indonesia



Perjalanan sendirian sejak dari Jakarta sebulan lalu membuatku terharu, mengingat si gantengku dulu melakukannya juga. Kebayang ga sih anak usia 18 th pergi sendirian melintasi samodra luas ke tempat yg sama sekali asing, menuju tempatnya menempa diri. Dan itu adalah pertama kalinya dia ke sini, hanya berbekal dokumen dan sedikit info dari kami yg ga ngerti2 amat ttg Jerman. Dan dia bener2 sendirian lho, ga ada teman, hanya org2 yg seperjalanan yg tdk dikenalnya. Berani ya gantengku itu? Uhuk......pujian emak2.

Beruntung, Allah selalu menjaganya. Dia selalu mengirimkan 'malaikat' pengganti untuk menjaga berlianNya itu jika aku sebagai malaikat abadinya tidak bisa menunaikan tugas mengemban amanah secara langsung karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan. Di pesawat dia bersebelahan dg bapak2 yg asli jerman dan beliau sangat baik mengantar berlianku hingga stasiun dan menunggunya naik kereta ke kota tujuannya. Lalu dia hrs mencari sendiri asrama dan sekolahnya hanya berbekal alamat. Blind!! Disambut winter pula di -25 dercel wkt itu.

Uhum.....tp aku bukan mau cerita itu, pasti pd bosen.

Saat rehat, berlianku ngampus, aku ginakan utk jalan lihat2 kota. Maklum, aku kan ndeso..... Di mana2 selama masih public service lumayanlah mereka ngerti bahasa yg kupake. Jd meski kemampuan bahasaku pas2an, masih bisalah komunikasi dg mereka.

Suatu hari aku jalan sendirian, dan aku tertarik dg sebuah buku anak2 serta langsung signal emak2nya nyala, tuing tuing....... Kubelilah itu buku utk princessku. Karena emang itu hanya toko kecil biasa, ternyata penjualnya ga ada yg bisa bhs lain selain bhs setempat. Sudah kucoba berbagai bahasa sini yg aku tahu meski ala kadar, tetep belio ga ngerti kecuali bahasa dia yg notabene aku ga ngarti!

Hm.......kami saling senyum, Alhamdulillah masih menguasai bahasa universal itu......senyum maniiissss..... N lalu karena semua kemampuan bahasaku sdh habis ga da lagi stok dan dia hanya bisa bahasa dia yg kebetulan aku blass ga ngerti, maka dengan ramah aku pake aja Bahasa Indonesia!!  Toh sama aja dia ga ngerti...,., hihihi..... tapi komunikasi tetep lancar, buku jd kubeli, kubayar sesuai harga, dan kututup transaksi dg....."terima kasih banyak ya......." Dan diapun tersenyum dengan jawaban bahasa dia.

Hehehe......hidup Bahasa Indonesia!!!

Salam bahasa senyum,

Selasa, 18 Juni 2013

SBMPTN

Pagi ini aku anterin berlian ganteng ujian sbmptn. Iih....entah salah gak aku sebut namanya apaan sih gonta ganti mulu. Pokoke sipenmaru lah kalo jaman aku dulu. Hehehe.....maklum, dia gak lolos jalur undangan. Memang sih ini di luar prediksi dia. Dia gak rencana ikutan sbmptn. Meski dia tuh santaiiinya poll, sibuk main band, taekwondo maupun futsal, tetep stil yakin lolos jalur undangan dengan pilihan falultas n univ favorit. Dasar! Tadinya dia gak minat ikutan sbmptn karena dia nunggu ujian beasiswa Jepang yg mana syarat adm sdh masuk dan juga sedang program pendalaman bhs Perancisnya krn ada tawaran persamaan/egaliter dimana dia berhak kuliah di Perancis dg biaya spt penduduk perancis. Lumayan sih, harusnya kan non WN kalau kuliah di sana byr minimal €13,000 setahun, tapi karena dia masuk program egaliter maka dia hanya byr €200 setahun. Tapi kubilang ikut aja sbmptn utk cadangan. Dan ijin dua hari dari bahasa perancisnya.

Karena baktinya padaku (GR) maka dia ikut sbmptn. Dan lokasi yg dia dapat di tanah kusir, jauh banget dari rumah. Jadilah kuantar dia. Ntar pulang sendiri naik transjakarta dr blok m. Lalu dia cerita kalo ada temannya yg lokasi ujiannya di pulau seribu! Kasihan bener......jauh.

Hmm......kepikiran, gimana dg anak2 yg orangtuanya tdk longgar baik waktu maupun biaya lalu mendapatkan lokasi jauh dari rumah ya? Kenapa tdk dibuat aja sistem pemilihan lokasi setidaknya sekitar sekolah masing2, tdk perlu menyusahkan anak2. Karena komputerise, ya buat aja satu lagi kriteria berdasar asal sekolah sebagai penyaring dalam programnya sehingga anak2 gak terlalu jauh tempat ujiannya dan tdk stress duluan krn nyari lokasi. Bahkan jika hanya di jakarta namun ujung ke ujung seperti berlianku tentu sangat berat bagi anak2 tanpa prasarana angkutan memadai.

Sedih aku kalo lihat anak2 harus fight utk Hal2 yg menurutku tdk perlu, sementara anak lain melenggang nyaman hanya karena mempunyai ortu berada. Padahal, anak2 kan sama hak n kewajibannya, semua warga negara, semua generasi masa depan. Semua masih miskin, yg kaya kan ortunya. Andai angkutan massa sdh nyaman, tepat waktu, murah, tentu anak2 tdk harus kesulitan menjangkau tempat mereka meraih asa. Lalu....stop impor kendaraan pemacet jalanan. Terserah bbm harga berapa kalau angkutan umum sdh memadai baik utk orang maupun barang maka aku yakin gak masalah karena hanya akan berdampak pd pemakai kend pribadi yg ngeyel pakai kend sdr spt aku! Haha....hanya aku dirumah yg payah emang, ga biasa naik angkutan umum.

Selamat menempuh ujian penerimaan mahasiswa baru ya anak2 ku semua.........selamat bagi yg sdh lolos jalur undangan. Hehehe.....ada juga gak yg kek berlianku masih ujian sbmptn? Atau semua sdh lolos jalur undangan? Semoga semua anak2 lain sdh lolos jalur undangan dan hanya berlian gantengku aja yg masih sbmptn. Dan dg soknya dia bilang, "Kalau nanti aku lulus sbmptn nya gimana donk Ma?"

Waduuuh.........😁

Senin, 17 Juni 2013

TPPU

Sebagai ketua ibu2 di lingkunganku adalah hal wajar jika aku sering dijadikan jujugan. Eh....maksude tempat njujug, waduh apa ya bahasa Indonesianya yg baik dan benar? tempat orang datang jika ada sesuatu yg ingin dibicarakan. Anehnya, bahkan orang yg bukan bagian dari kepemimpinanku (cieee......guaya men sih istilahnya?) pun datang ke aku. Lho? Entahlah....tapi aku seneng2 aja kalo bisa bantu, setidaknya menampung curhatan mereka. kebanyakan sih masalah sekolah anak. Eh bapak2 juga ada yg datang lho kalo bingung tentang pendidikan anak2nya. Hihihi.....pernah ada bapak2 yg awalnya ke rumahku marah2, nunjuk2 aku dg hebohnya, gegara anaknya suka main ke rumahku, ee.....malah kemudian anaknya hanya boleh main kalau ke rumahku. Dia juga rajin banget datang ke aku utk konsultasi ttg anak2nya, termasuk saat anaknya harus ngisi form undangan snmptn dia pasrah sama aku. Universitas mana, fakultas apa, jurusan apa. Juga saat anaknya yg kecil masuk smp. Yg datang juga bukan hanya yg muslim, sampai pernah ada mudika yg ke rumah mau antar undangan acara gereja. Pas aku keluar.....treng......mereka kaget trnyata aku berjilbab berarti muslim. Dg sopan anak2 muda itu minta maaf padahal akunya sih biasa aja, gpp.

Suatu hari aku sedang di rumah ada seorang perempuan muda datang dengan tergopoh2, panik, takut, dan berlinangan air mata. Duuh.....ada apa lagi? Batinku sedih.

"Ibuu.....tolong saya, saya tidak mau dipenjara."
'Ada apa teh? Memang kamu salah apa?'

Dia makin parah nangisnya, kejer gitu kalo bahasa Jawanya. Duuh.....makin bingung aku. Setelah kukasih minum air putih, tenang, lalu sambil terisak2 dia mulai cerita, namun bikin aku makin gak ngerti.

"Saya gak berani bilang ke ibu (majikannya; red), karena ini menyangkut keuangan bapak." Waduh makin gak mau denger aku, tapi gimana caranya aku terlanjur menerima dia utk curhat? Lalu......

"Apa saya nanti bisa dipanggil KPK bu?"
'KPK?'
"Itu lho Bu, yang anti korupsi."
'Lha kenapa kamu merasa akan dipanggil KPK?'
"Huhuhu.....(nangis lg) karena saya melakukan pencucian uang bapak (majikan dia) bu. dan saya gak tahu uang itu hasil korupsi atau bukan, suer, cius! Saya takut dijerat TPPU. Selama ini sih sering bu, saya melakukan itu. Tapi kan saya belum tahu. Sekarang saya takut bu, kalau ibu saya (majikannya) tahu gimana, saya takut dipecat."
'Waah.....hebat kamu tahu TPPU segala?'
"Kan ibu (aku) yg ajarin saya, meski saya pembantu jangan ketinggalan, belajar, baca, jangan hanya nonton sinetron. Saya ini baca berita bu, emang ibu aja yg bisa pinter, saya kan mau pinter kayak ibu. Saya gak mau kayak ibu saya yg bisa diakali pembantu kayak saya." Gubraaag.......pengen kujitak dia sebenernya. Waaah....kok aku malah diomelin gini ya?

'Ya sudah, gini aja, kamu ceritain ke ibu(aku) pelan2, sebenarnya kejadiannya gimana? Jangan bohongi ibu ya, kamu sudah tlanjur cerita ya harus jujur.'

"Ya bu. Gini bu, selama ini bapak (majikannya) sering kasih saya uang hasil saya melakukan pencucian uang Bapak. Kalo saya lapor ke Bapak hasilnya katanya buat saya aja. Lumayan bu, bisa ditabung buat tambah2 beli tanah di kampung. Tapi sekarang saya sadar itu salah, berkat ibu (aku) saya sudah pinter bu, saya tahu kalau saya tidak boleh berbuat melanggar hukum Allah maupun hukum negara. Jadi mulai sekarang saya berjanji tidak mau lagi melakukan pencucian uang bapak (majikan dia). Tapi......huaaaaa (nangis lagi) tadi pagi saya lupa dan saya melakukannya lagi.....karena saya lupa memeriksa kantong baju bapak sehingga saya tidak tahu kalau ada uangnya, dan saya mencucinya.......saya sudah melakukan tindak pidana pencucian uang bapak lagiiiiii.........."

Dhuuueeeeeeenk................😝

Rabu, 29 Mei 2013

Juara Harapan

Saat aku kecil aku memang sering mengikuti kejuaraan. Apapun. Mulai dari menari, menyanyi, pidato, deklamasi, baca puisi, baca naskah, sampai cerdas cermat dan pelajar teladan. Ahoy banget deh......hahaha. Dan aku memang sering bahkan hampir selalu menyabet gelar juara. Hehehe.......*blushing face*. Meski begitu, aku tidak pernah menuntut berlian2ku untuk juara, dalam hal apapun. Karena aku lebih suka mereka menikmati masa2 tumbuh kembang mereka sebagai diri mereka. Bukan untuk memenuhi egoku, kebanggaan akan anaknya yang JUARA.

Hmm....rupanya si cantik kecilku pun suka ikut kejuaraan.

Princessku sejak kecil juga suka tampil, berlenggang lenggok, memanfaatkan semua yang ditemuinya untuk perform. Tak terlewat pinggiran tempat tidur yang besi, pegangan (handle) pintu, dan stang skuternya pun dia jadikan 'mike' untuk dia menyanyi saat usianya baru setahun. Hihihi.....emang pas banget sih dengan tinggi tubuh mungilnya itu. Kain, selendang, bahkan pasmina dan jilbabku juga akan dia kreasikan menjadi bagian dari propertynya untuk tampil di panggung kami, di hadapan fans beratnya, aku, ayahnya, dan mas2nya.

Kukira cukuplah dia meliuk2kan tubuh endutnya di depan kami, tapi ternyata dia punya keinginan lain. Saat usia tiga tahun dia minta ikut lomba fashion show. Gubrag deh. Unyil krucil gitu mau ikutan fashion show? Lomba? Duuuh........ Tapi ya sudah, demi memuaskan keingintahuannya maka akupun mendaftarkannya dan menng! Piala sebagai Juara kedua dia bawa pulang. Yang seneng bukan hanya dia tapi juga masnya yang sabar nunggu pengumuman dan mengambilkan piala karena princessnya sudah kecapekan dan pulang duluan. Misi selesai.

Lalu saat TK dia ikut lomba nari di Ancol. Biasaaa...........genit banget dia di panggung, sambil selalu memberi arahan pada teman2nya yang gak hafal gerakannya. Hahaha........kode dan arahannya begitu kentara, bahkan oleh kami penontonnya. Alamat gak akan menang pikirku. Aku segera memutar otak untuk memberinya pengertian bahwa kalah itu gpp. Boleh. Sah. Dan tidak akan mengurangi kehebatannya di mataku dan cintaku padanya. Bener juga, juara 1, 2, 3, sudah maju dipanggil juri ke panggung untuk menerima hadiah. Ehem......si cantikku kelihatan kecewa. Lalu................juara harapan 1, aha...............TK dia dipanggil. Tapi princessku tidak mau maju, dia mewakilkannya ke anak lain dan gurunya.

"Kenapa adek gak maju ke panggung, kan juara?" tanyaku heran.
"Gak usahlah Ma, gak juara kok." jawabnya kalem, cuek, tidak senang tapi juga tidak sedih atau kecewa. Lalu kembali dia berteori, "Mama.....juara itu cuma 1, 2, 3. Tidak ada juara harapan. Itu hanya biar anak kecil seneng saja, karena dia hampir juara 3 biar anak kecil masih punya harapan jadi juara, makanya dibilang juara harapan. Jadi......itu harapan Ma, bukan juara."

Gubraaaagggg.......................speechless! Dari mana dia bisa bilang kek gitu? Aku gak pernah ngasih tahu.



Jumat, 03 Mei 2013

Hadiah Ulang Tahun

Aku sering mendengar orang bilang bahwa jika kita mempunyai anak perempuan harus ekstra hati-hati menjaganya. Entah maksudnya bagaimana, menjaga dari apa, aku tidak pernah menanyakannya. Namun yang aku tangkap dari yang tersirat adalah bahwa anak perempuan lebih rawan terancam akan berbagai hal, juga dalam pergaulan. Hmmm............apa termasuk terancam dari laki-laki ya? Haha.....yang laki-laki jangan marah ya. Ini hanya reka-rekaku sendiri aja yang tidak mengerti maksud mereka. Tapi begitulah. Sepertinya kebanyakan orangtua lebih santai terhadap 'pengawasan' anak laki-laki mereka dibanding anak perempuan.

Biasanya.............ini setahuku ya, kalau anak perempuan mulai remaja, cantik, apalagi genit, duh...........orangtua was-was. Bahkan yang kalem pendiam pun diwaspadai. Takut digangguin laki-laki? Seingetku dulu mbakku saat kuliah di Yogya juga mendapat pengawalan ketat dari mas-masku yang juga kuliah di sana. Hahaha.....konon mbakku itu terpilih jadi putri kampus gitu deh, lalu juga aktif model2an, ngartis abis. Jadi banyak penggemar. Tapi ya jelas pada ciut karena ada 3 orang masku yang kekar2 dengan rambut gondrong hingga punggung, meski mas2ku kampusnya beda. Hiii...... emang serem mereka itu penampilannya. Tapi aku sih tetep suka manja2 sama mereka, karena waktu itu aku masih kecil dan mereka suka ngurusi aku jika mereka libur. Mandiin, motong rambut, nyuapin, ngiringi dengan gitar jika aku nyanyi2, bahkan yang bedaki mukaku ya mereka itu. Hahaha.............tampilan Rambo, tapi kalo sama kami adik2 kecilnya ya berhati Rinto.

Sekarang, berlian2ku laki2 ada tiga. Semua sudah remaja, bahkan yang sulung mulai beranjak menjadi remaja dewasa...........a boy become a man. Hahaha...........semua ganteng2, keren2, pinter2, cool deh pokoknya..................kata mamanya lho. Jangan protes, percuma protes, kalo sudah kata mamanya maka anak emang paling paling sedunia. Terima ajaaa.....hahaha.......

Nah, tahu donk berlian2ku itu pinter, ganteng, keren, aktif pula di sekolahnya. Jadinya ya ngetop gitu, populer terutama di kalangan guru dan............gadis2 teman2 perempuan mereka. Hallah! *tepok jidat* Ya, mereka banyak penggemarnya, ada aja kejadian yang membingungkan berlian gantengku namun bagiku biasa aja. Suatu hari berlianku pulang sekolah membawa sesuatu, katanya hadiah buat adiknya si cantik princess kami. Tapi...................dari temannya. Perempuan!

 "Kenapa dia kasih hadiah mas?"

'Gak tahu, katanya adik ulang tahun.'

"Lha emang dia tahu kapan adik ulang tahun?"

'Tahu tuh kok dia tahu. Padahal aku gak pernah kasih tahu.'

Haha...............lalu berlian gantengku yang lain lagi, suatu hari juga pulang bawa kado. Dia tanya, 

'Ma, temenku kasih kado, kuterima gak enaknya?'

"Lha emang dalam rangka apa?"

'Katanya hadiah ulang tahunku.'

"Lho?? Bukannya ulang tahun mas masih lama? Bahkan ini bukan bulannya."

'Iya...katanya karena setiap ulang tahun aku pas libur, jadi ya sekarang aja dia kasih. Terima gak Ma?'

Karena kado sudah dia pegang, dan temannya juga gak kelihatan ada maksud buruk, aku biarkan saja dia terima meski aneh banget. Hadiah ulang tahun bukan pas ulang tahun. Hahaha..................

Lalu belum lama ini saat berlianku ada yg ulang tahun tiba2 saat aku pulang sudah ada beberapa motor parkir di depan pager rumahku. O...o....ternyata beberapa temannya (gadis2 lah) sudah di teras dengan membawa kue dan hadiah ulang tahun untuk cintaku yang ganteng itu. Waaa........mamanya jadi harus bergerilya di kulkas dan lemari makanan nyari apa yg bisa disuguhkan ke tamu2 cantik itu.

Jadi, susah gak jaga anak laki-laki????


Selasa, 16 April 2013

Belajar Bisa Di Mana Aja...

Aku ingat waktu kecil pemalas banget. Saking malesnya, sejak baru mulai masuk SD aku sudah kerjakan semua soal di buku kelas 1. Lalu setelah selesai aku minta dibelikan buku kelas dua. Demikian jika aku merasa punya waktu kosong dan aku males melakukan hal lain maka aku minta dibelikan buku kelas-kelas berikutnya. Terutama matematika, sehingga aku terkesan, dianggap, dituduh, didakwa pinter padahal cuma karena sudah duluan ngerjain. Jd ya bisalah! Hehehe..... Sehingga setelah itu aku bisa seharian santai dan hanya melakukan hal yang aku suka entah itu membaca (buku cerita), latihan nari, atau berkelana di kebun dan sawah memenuhi keingintahuanku.

Hihihi.....aku dulu sok ilmuwan gitu. Setiap lihat sesuatu dan ingin tahu, maka aku akan mencaritahu meski harus berpanas-panas atau bangun dini hari. Aku juga akan melakukan percobaan seenaknya atas keingintahuanku. Misalnya saat mendapatkan ajaran tentang air liur anjing yang dikatakan najis, aku gak percaya gt aja, aku penasaran dan lalu 'memaksa' guru IPA ku untuk meneliti bersamaku. Juga hal lain, aku nyebelin banget deh kalau sudah mulai ingin tahu.

Eh....kemalasanku kadang mendapat respon salah. Masku yang saat aku masih piyik dia sudah kerja dan berbase camp di negara tetangga, juga yang kuliah di lain kota mengira aku sangat rajin karena kebetulan saat dia di rumah pas aku ngerjain buku pelajaran. Dia gak tahu waktuku nglayap jauh lebih banyak karenanya. Hehehe....pencitraan! Sampai sekarang dia masih ngira aku itu sangat rajin belajar. Biarin ajalah males aku jelasinnya. Padahal guru SMP ku pernah protes; "Kalau kamu jadi pelajar teladan gini, apanya yang bisa diteladani teman-temanmu? Wong kamu males banget." Hehehe.....maaf Pak, kan Bapak yang suruh saya mewakili sekolah, sebagai murid ya saya patuh, bapak ibu guru adalah orangtua saya di sekolah. Trus kalau saya menang dan dikirim ke tingkat propinsi kan bukan salah saya kan Pak? Begitu kira2 aku jawab. Iiiih....bandel banget gak sih aku! Lha kok mas Sudirman Said seniorku di kampus juga mengira aku rajin? Maaf mas kalau pencitraanku berhasil. Padahal aku dulu gak pernah nyatet di kelas karena aku nglungsuri catatan mbak Lisa, kakak kelas yang rajin banget dan bukunya komplit plit, yang teman mbak Susi.

Nah, sekarang si cantikku ternyata mirip denganku. Dia suka ngerjain soal saat dia mau. Bahkan sudah ngerjain untuk semester depannya saat semester awal baru dimulai. Tentu saja dia jadi banyak tanya karena memang belum pernah dijelasin gurunya. Dan dia sukanya nanya ke ayahnya. Suatu hari karena sebel digangguin terus, ayahnya penasaran dan lihat bukunya.

"Dek....ini kan buku semester depan. Kok sudah dikerjain? Lalu ngapain donk besok-besok adek ke sekolah?" tanya ayahnya heran.

"Papaa.......ya ke sekolah itu ketemu teman-teman." jawab princessku kalem sambil terus asyik ngerjain bukunya.

"Lho? Bukannya sekolah itu belajar? Kok ketemu teman-teman sih?" ayahnya makin sebel dan keki.

"Iiiiiih.....Papa ini, kalau sekolah emang buat main, ketemu teman. Kalau belajar ya bisa di mana aja, gak harus di sekolah." jawab si cantik tetep cuek, hanya raut mukanya aja yang nyengkureng gak setuju gitu.

Ayahnya gubrag diam seribu basa sambil gemeretuk gemessss.........