Halaman

Kamis, 29 Desember 2011

Terima Rapot

Sebelum libur Natal, hampir semua sekolah membagi rapot. Demikian juga sekolah berlian-berlianku. Ahay............bagaimanakah hasilnya? Baguskah nilai-nilai mereka? Ranking berapakah mereka? Itu pertanyaan klasik yang rutin ditanyakan orang kepadaku atau kepada anak2ku itu sejak dulu. Guru yang sudah tahu bagaimana aku maka mereka tidak akan kaget dengan reaksiku jika mereka menyampaikan 'jelek'nya nilai di rapot berlianku. Tapi yang baru tahu? Pada tepuk jidat.

"Ibu, anak ibu nilainya sangat kurang. Hampir paling rendah di sekolah ini." demikian laporan seorang guru berlianku tahun lalu karena hasil TO pertama anakku jeblog!

"Alhamdulillah Ibu, terima kasih. Insya Allah akan diperbaiki. Toh ini baru TO pertama. Mungkin dia masih adaptasi saja. Maklum tempat baru, teman baru, suasana baru." jawabku kalem tanpa kekhawatiran sama sekali.

"Ibu ini bagaimana sih? Nilai anaknya jelek kok malah Alhamdulillah." gurunya sedikit emosi melihat ketenanganku.

"Ya Alhamdulillah Pak, berarti dia bisa belajar dari situ, karena jelek ya jadi tidak bisa sombong, mengerti kekurangannya. Nanti juga baik kalau dia latihan."

"Bu, Ibu sadar nggak sih kalau ini sudah hampir ujian akhir? Apa Ibu tidak takut anaknya tidak lulus?"

"Iya Pak, Bu, justru karena saya tahu ini 'hampir' ujian akhir maka saya tenang. Kan masih ada kesempatan. Masih hampir. Bapak Ibu tenang saja, saya akan bantu anak saya latihan soal. Insya Allah saya sudah tahu tipe soalnya dari latihan (TO) kemarin." aku masih nyebelin.

Bla....bla......banyak deh nasihatnya ke aku.

Ya sudah. Aku latihan soal bersama berlian gantengku si peraih nilai 1 (terendah) di TO pertamanya. Aku sama sekali tidak marah padanya. Aku tahu potensinya, aku tahu permasalahannya. Kami cukup latihan sehari sejam saja. Latihannya juga santai. Aku berikan cara menjawab soal dengan mudah, trik-trik jika lupa rumus, bahkan jika sama sekali tidak tahu jawabannya. Karena aku yakin dia mengerti hanya tidak biasa berlatih soal. Dia hanya belajar materi, jarang membahas soal, n gak bimbel yg biasanya isinya latihan soal. Mamanya bisa tembus ujian masuk STAN mengalahkan ribuan pesaing hebat, masa sih anaknya gak bisa ngerjain soal? *kumat narcistnya*.

Dan.....................Alhamdulillahirrabil'alamiin............nilai UN dia not bad at all. Yah, rata2nya 9. Denger2 kata rumput yg bergoyang sih tertinggi. Ehemmm......

Lalu setiap terima rapot? Aku juga gak terlalu peduli dg nilai, ranking, tapi aku malah bertanya bagaimana sikap anakku di sekolah, bagaimana shalatnya, dsb. Ya kalo di rumah aku tahu gimana. Di sekolah? Aku kan gak mbuntuti mereka terus.

Pernah berlian gantengku nangis sedih gara2 ada guru yang ketemu dia mengatakan;"O...ini ya anak dari ibu yg gak peduli pendidikan anaknya."

OMG.......aku tanya; "Menurut sayang mama bagaimana? Apakah mama gak peduli pendidikan seperti kata guru itu?"

Sambil berlinang airmata dia jawab; "Menurutku mama itu orang yang paling peduli dan paham pendidikan. Jangankan aku anaknya, anak orang lain aja mama peduliin."

"Ya sudah, bagi mama pendapat anak mama jauh lebih penting dibanding pendapat guru manapun. Gakpapa kok mama dibilang seperti itu oleh orang lain. Kalo anak mama yg bilang begitu, baru mama peduli dan introspeksi diri. Jangan sedih karena hal itu ya ganteng." aku memeluknya haru dan bangga..............sedikit GeEr. Hehehe........................


Terima rapot kemarin? Ahay............semua berlianku nilainya klipuk! Parah......sangat di luar (jauh lebih rendah dari) kemampuannya. Sampai rumah aku perlihatkan kepada mereka.

"Bagaimana menurut mas?" aku tanya satu persatu supaya mereka tidak malu dan turun integritasnya di depan saudaranya. Haduh.....sok amat!

"Aku nyeseeeellll sekali. Ini cuma gara-gara aku gak ikuti kata mama." kata yg besar.
"Itu karena aku gak mau latihan soal dan belajar sama mama." kata si kecil ganteng. "Masih bisa ngejar nggak ya ma? Aku mau beasiswa MOE kayak mas dulu."

"Ok, nilai rapot mau atau tidak, suka atau tidak akan tercetak selamanya di situ. Nikmati aja ya.........." kataku.

"Mamaaa.....................jangan gitu donk, aku makin nyeseeeeeeellllllllllllllllll........................"

Hahaha...........emang itu tujuanku. Semoga karena nyesel maka semester depan mereka memperbaiki kesalahan mereka. Bukan supaya nilainya bagus, tetapi agar mereka tidak lalai dan beribadah lebih baik. Salah satu ibadah mereka adalah mensyukuri anugerah Allah, otak cerdas mereka dengan mengoptimalkan manfaatnya.

Apakah lalu selama liburan mereka belajar? Ya tentu saja...................TIDAK!!

Sabtu, 24 Desember 2011

Hari Ini, Sekian Tahun Lalu

24 Desember adalah hari ulang tahun ibuku, sekaligus hari kembalinya beliau ke haribaan Illahi Robi, dzat yang sangat mengasihinya.

Hari ini, saat ini, aku hanya mampu menulis diantara deraian airmataku. Aku ingat ibuku almarhumah. Aku kangen, aku rindu, tapi aku tidak lagi bisa menemuinya, memeluknya, mohon ampunan atas kenakalanku, mbangkangku, ngeyelku, nyebelinya aku, keras kepalanya aku. Tujuhpuluh tahun usianya kala beliau pulang, sudah 33 tahun aku bersamanya, namun hanya beberapa kali aku mengingat ulangtahunnya, memberinya sebentuk hadiah tidak berharga. Andai waktu bisa kuulang, ingin aku kembali ke masa itu.

Ibu, aku selalu teringat bagaimana ibu bangun sebelum subuh lalu membangunkanku karena aku ingin meneliti garengpung, binatang yang selalu ribut bersuara di pagi buta dan menjelang senja. Suara yang membuatku sebel dan marah, sehingga akupun menyelidikinya. Usiaku mungkin belum sepuluh tahun.

Ibuku yang heran mengapa aku tidak percaya begitu saja saat beliau mengajarriku membasuh bekas jilatan anjing pada kakiku dengan tujuh kali guyuran air dan salah satunya harus berpasir atau berdebu. Kembali aku ngeyel untuk merayu agar guru lab ku mengijinkanku meneliti mengapakah harus begitu.

Lalu bagaimana ibu marah namun tetap merawat dengan sabar melihat kulitku menjadi hitam legam terbakar matahari karena aku mencari ilalang liar di sawah jauh dari rumah di saat panas terik. Aku ingin tahu apakah tanaman itu tumbuh tanpa ada maksud sama sekali? Bisakah itu dibuat jelly?

Hallah............ibu, maafkan aku karena kesabaranmu mengikuti keingintahuanku tidak aku balas dengan membuatmu bangga dengan mengikuti segala keinginanmu.

24 Desember di masa kecilku adalah salah satu hari yang menyenangkanku. Aku, kakak-kakak dan adikku selalu menyambut hari raya agama Nasrani, Natal. Kami bersama sepupu yang beragama Nasrani akan bergembira ria membuat kue-kue, menunggu baju baru atau mainan dari Oom dan tanteku yang beragama Nasrani, juga bermain organ dengan lagu malam kudusnya, dan memasang lampu-lampu di pohon natal di rumah mereka. Kami cekikak cekikik bersama tanpa peduli itu hari raya agama siapa. Demikian juga jika hari raya Idul Fitri, kami bergembira bersama, membuat kue, menunggu baju baru, makan bersama, keliling bersama, memenuhi kantong kami dengan uang dan kue-kue hasil jarahan dari kerabat yang kami kunjungi. Aku juga teringat bagaimana kami bersukaria menyambut kepulangan Oomku yang selesai menempuh masternya di negeri paman Sam membawa oleh2 video rekaman suasana natal di sana.

24 Desember juga hari dimana aku mengalami kesedihan luar biasa karena kepulangan ibuku tercinta ke haribaanNya. Lalu disusul bapak yang tidak betah jika harus lama-lama mengarungi dunia ini tanpa cinta sejatinya, tanpa bidadarinya, tanpa ibuku. Bapak segera menyusul ibu, mengembuskan nafas terakhirnya di tempat istimewa pilihanNya.

Hari ini, saat ini, silih berganti kesedihan dan kenangan indah berseliweran di benakku. Diantara derai airmataku. Kangen rasanya dengan mereka berdua, dengan masa kecilku, dengan segala kenangan indahku. Aku hanya mampu menghirup kerinduan yang menyesakkan dadaku......

Selamat merayakan hari yang penuh kedamaian, hari Natal bagi teman-teman dan saudara-saudaraku yang merayakannya.

Minggu, 11 Desember 2011

Idealisme PNS Muda????

Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda ~ Tan Malaka

Idealisme! Apa sih idealisme itu? Entahlah.... yang aku tahu, aku hanya akan hidup sesuai suara hati nuraniku. Apapun yang diyakini oleh lingkunganku, yang biasa terjadi, yang disukai banyak orang, jika nuraniku mengatakan tidak, maka akan kuhindari sebisaku apapun resikonya. Aku gak tahu apakah itu termasuk idealismeku, karena itu aku lakukan hingga kini aku tularkan ke berlian2ku. Jika yang pernah bersentuhan denganku di birokrasi tentu tahu maksudku.

Baru-baru ini sedang hangat-hangatnya berita tentang PNS muda dengan rekening gendutnya. Lalu banyak spekulasi, pendapat, pernyataan, yang menurutku sih tanpa dasar yang jelas. Hahaha......ini just my opinion, murni, dariku yang mungkin saja sangat kurang ilmu dan pengetahuannya, dan yang pasti tanpa dasar riset yang bisa dipertanggungjawabkan. Maklum, gak punya lembaga riset bonafide. Eiiit.......kok malah ke mana-mana ya? Gini nih pernyataan orang-orang itu:

"Dulu, saat masih mahasiswa mereka idealis. Lalu mereka masuk sebagai PNS terkontaminasi oleh yang senior sehingga tergoda untuk korupsi sehingga masih muda sudah gendut rekeningnya."

Yakin Pak, Bu, dengan pernyataannya itu? Apa dasarnya pernyataan itu ya? Ehem...........pernyataan yang aneh. Kok aneh? Ya iyalah aneh. Yang membuat pernyataan ini apakah seorang PNS? Idealis? PNS yang tadinya idealis? Atau wartawan yang sama sekali belum pernah mengalami menjadi PNS baik yang idealis maupun tidak? Karena kalau dasarnya dia idealis, setidaknya akan sulit membuatnya terkontaminasi mengingat penggajian PNS sekarang bagus. Kalaupun terkontaminasi tentunya setelah lama dan bukan saat masih muda rekeningnya menjadi 'gendut'.

Setahuku sih, kebanyakan masyarakat kita itu memang punya kecenderungan suka kolusi, korupsi, dan nepotisme alias KKN jika ada kesempatan. Huahaha........................jangan esmosi ya. Sekali lagi itu hanya berdasar pengamatan pribadi tanpa dasar sama sekali.

Contoh keciiiillll aja. Aku dengar bisik-bisik angin lalu, masuk sekolah yang sudah komputerisasi aja masih diakali dengan cara masuk aja dulu ke sekolah lain, lalu semester depan masuk ke sekolah dimaksud, tentu saja dengan bla...bla...bla..... antara guru (kepala sekolah) dan orangtua. Lalu seperti yang dilansir berbagai media yang baru lalu, seorang anak 'disuruh' oleh gurunya untuk memberikan contekan kepada teman-temannya, agar sekolah tersebut mengantongi kelulusan besar dengan nilai bagus atas seluruh muridnya. Apakah hanya sekolah tersebut yang melakukan praktik-praktik ini? Jika mereka masih punya nurani, tentu akan malu dan segera membenahi diri.

Lalu, di jalanan begitu banyak anak 'kecil' mengendarai motor, bahkan saat usianya belum lagi cukup. SIM? Ada yang punya, ada yang tidak. Yang punya? Kebanyakan 'nembak'! Dan yang menembakkan atau ngajari nembak adalah orangtuanya. Ehem................meski kecil, tetep suap Bu, Pak, dan itu yang anda2 teriakin KORUPSI!! Saat orang lain yang melakukan, dalam jumlah besar, dan bukan anda2 yang terlibat di sana.

Saat mencari pekerjaan, Bapak Ibu yang terhormat yang paling mulia perbuatannya, kayaknya tidak sedikit dari Bapak Ibu yth yang 'memperlancar', bukan? Apalagi yang ingin memasukkan anaknya menjadi PNS. Ahaayyy.............

Dan masih banyak contoh lain deh kayaknya.....

Jadi??? Apakah mereka terkontaminasi atau memang sudah dididik sejak kecil? Wallahu 'alam bisawwab!!!

Rabu, 30 November 2011

Emang Punya Mobil??

Hedonism, konsumerisme, matrek, atau apa ya jaman ini?

Kali ini aku ingin cerita tentang pengalamanku sendiri. Aku terbiasa naik sepeda mini, kendaraan dinas pribadiku jika hanya untuk seputaran komplek rumahku. Bukan sepeda keren, sepeda mahal, atau sepeda lipat yang lagi tren sekarang, tapi sepeda mini. Hahaha..........Seru! Sambil menyelesaikan urusan aku bisa berolah raga dan bertegur sapa kiri kanan. Satpam, tukang ojek, tukang sayur, tukang ayam, semua pasti akan tersenyum riang menyapaku jika berpapasan. Kadang pulangnya aku membawa sedikit lebih kue untuk sekedar snack pagi buat satpam dan tukang ojek yang ada di pos dekat rumah..

"Pagi Bu Haji." begitu mereka menyapaku. Sapaan yang pernah dipertanyakan oleh Princessku.

"Mama, emang Mama itu terkenal ya? Kok banyak banget sih orang yang kenal Mama dan malahan tahu kalau Mama sudah pernah pergi haji?" pertanyaan heran bercampur tatapan takjub dari mata bening itu selalu membuatku tak kuasa menahan gemes dan pasti langsung aku peluk dan cium pipi chubynya.

Hari itu urusanku ke bank dekat rumah. Agak takut karena meski hanya beberapa meter aku harus melewati jalan raya dengan naik sepeda. Hiiii........serem, gimana kalau kesenggol mobil, motor, angkot, metromni? Kadang sesampainya di jalan raya (keluar komplek) aku turun dari sepeda dan menuntunnya sampai parkiran. Di bank Alhamdulillah tidak terlalu ramai dan karyawanku, bagian keuangan sudah menunggu di sana lengkap dengan semua keperluan kami sehingga aku tinggal cek sedikit, tandatangan, lalu ketemu kasir, dan selesai. Tidak sampai 15 menit urusanku klaar.

Karena ban sepedaku agak kempes, aku memutuskan mampir bengkel dekat situ untuk isi angin. Ada sebuah mobil cukup baru (plat nomernya tiga digit di belakang) sedang ngisi angin juga. Kudengar bapak yang membawa mobil itu sedang bercerita ke tukang bengkel bahwa itu mobil biasa dipakai anaknya kuliah. Terlihat binar kebanggaan sekaligus suara agak sombong di sana. Aku hanya tersenyum sendiri saja. Dan tukang bengkel mendengarkan dengan kagum sesekali bertanya dan kembali berdecak penuh kekaguman.

"Maaf Pak, apa tidak kebesaran ya kalau diisi 60?" tanyaku reflek mendengar bapak itu akan isi ban mobilnya sebesar itu, karena aku sendiri jika isi angin untuk mobilku hanya 32-35. Aku khawatir dia salah sebut angka yang akan menyebabkan bahaya.

Kontan mereka berdua menatapku tajam. Si Bapak lalu ramah mengatakan memang mobilnya biasa diisi 60. Lalu dia mengajakku ngobrol sambil menunggu mobilnya selesai. Dari obrolan kami, ternyata dia bilang pernah tinggal di komplek yang sama denganku, namun sudah tidak di sana lagi. Setelah aku tanya di blok mana? Yang dia sebut adalah alamat yang aku kenal pemiliknya, tapi bukan dia. Agak heran, namun aku tidak menunjukkannya. Tanpa kutanya, mungkin juga tanpa dia sadari, terbersit kesan bahwa dia adalah mantan sopir dari tetanggaku itu.

'Wah, hebat nih bapak.' Pikirku.Mantan sopir tapi sekarang anaknya kuliah naik mobil baru. Tapi kemudian dia menyebut nama anaknya, kuliah di mana......lho?? Aku tahu anak itu anak siapa, dan bukan anak dia. Hehehe................rupanya ini bapak masih sopir, hanya pindah majikan. Dan yang dia bilang anak adalah anak majikannya. Ya, sudahlah aku tidak ingin membuat dia malu. Aku biarkan saja dia dengan kesombongan palsunya. Kasihan......

Selesai mobilnya, bapak itu pergi dan tibalah giliranku isi angin untuk sepeda mini pink ku.

"Emang Mbak punya mobil gitu?" tiba-tiba aku dikagetkan dengan pertanyaan mengejek dari tukang bengkel yang tadi terkagum2 dengan bapak tadi. Padahal bapak tadi berbohong.

"Kalo emang punya, coba aja bawa sini." lanjutnya sinis sambil tak henti memperhatikanku dari ujung jilbab sampai ujung sandal, dari sepeda sampai sepeda ya hanya sepeda yang dia lihat. Celana panjang jeans, kaos lengan panjang, jilbab kaos, sandal, tanpa make up dan tanpa perhiasan sama sekali. Karena aku terlihat miskin, maka dia tidak menghargai, terkesanmengejek, menghina, curiga, tidakpercaya.

Hahaha.......................geli sekali sebenarnya aku dibuatnya. Dia bisa kagum meski bapak tadi bohong. Tapi dia sangat sinis padaku karena aku naik sepeda dan mungkin menurutnya aku tidak pantas punya mobil. Gak ada tongkrongan punya mobil. Aku memang tidak pernah ke bengkelnya karena bengkelnya bengkel motor. Lha aku tidak bisa naik motor. Kalau service mobil, aku sudah punya langganan yang mana aku tinggal telpon maka montir akan datang ambil dan nanti mengembalikan ke rumah. Kalau keluhanku ringan, maka service malah dilakukan di rumah. Lagian emang kenapa kalo aku tidakpunya mobil? Apa iya harus menghargai orang hanya karena kekayaannya?

"Oh.......tolong isi anginnya mas. Saya pakai sepeda saja." jawabku tetap sopan.

"Kalau memang punya mobil, buktikan donk.................." demikian dia sambil isi angin ban sepedaku tetap ngotot nggak terima aku tadi sok tahu tentang angin ban mobil padahal menurutnya aku tidak punya mobil.

Begitulah. Tidak jarang penampilan wah, omong besar, lebih dihargai orang lain di jaman ini sehingga terkadang mati-matian dilakukan orang meski harus berbohong. Bukan kebaikan, kesantunan, kebenaran, kerendahan hati yang lebih dihargai.

*prihatin*


Senin, 28 November 2011

Nggak Tambah Gede

Minggu pagi sebelum ke pasar tradisional untuk membelikan makanan buat ayam-ayam sekalian klinong-klinong boncengan motor berdua pacarku, kami dihadang oleh satpam RT. Ternyata dia minta sumbangan untuk acara menyambut 1 Muharam dan berpesan padaku agar mau menyiapkan pakaian bekas keluargaku.


"Kalau sudah dipak panggil saya aja Bu, nanti saya ambil." begitu katanya.

Sebenarnya aku tidak terbiasa memberikan baju bekas kami ke orang lain. Nggak enak rasanya memberi pakaian bekas kami. Pakaian kami bukanlah pakaian bagus, branded, atau berharga mahal. Tentunya bekasnya juga tidak bagus. Kami terbiasa membeli apa-apa sesuai keperluan. Bukan karena merk, gengsi, atau karena sedang tren. Jadi, mahal atau murah juga sesuai keperluan dan sesuai kantong kami tentunya. Meski demikian tidak jarang orang minta pakaian bekas anak-anakku untuk anak-anak mereka. Yah, masuk akal karena anak-anakku memang tumbuh agak cepat sehingga pakaian cepat sempit sebelum terlalu lusuh. Jika demikian, barulah aku berikan pakaian bekas kami. Karena diminta.

Mulailah aku dan Princess si perangkoku berburu pakaian bekas. Kamar demi kamar kami masuki, bergerilya mencari pakaian yang sudah sempit namun masih sering dipaksain untuk dipakai jika mereka suka dan pakaian yang jarang dipakai hingga akhirnya sempit meski masih kelihatan baru. Hmm......ternyata lumayan juga. Kardus bekas air mineral tidak bisa menampungnya. Ok, aku masih punya kardus lain di gudang. Hunting berlanjut.....

Sampai di kamarku, aku bongkar lemari pacarku. Alhamdulillah......aku menemukan beberapa celana panjang, kemeja, dan kaos-kaos yang kalau dia pakai sudah seperti lepet. Hahaha..........memang rupanya pacarku sudah lumayan besar. Aku nggak akan bilang gendut lho, katanya sih jangan singgung masalah berat badan laki-laki dewasa karena itu sensitif sebagaimana jika menyinggung usia perempuan dewasa.

Selesai ngobrak-abrik lemari pacarku, aku beralih ke lemariku.

"Mama..........ngapain ke situ?" tanya Princessku setengah melarang.

"Ya cari baju mama lah cantik. Emang kenapa nggak boleh?" jawabku heran, kenapa dia ngelarangku ya.

"Ya bukan gitu Ma, kalau baju adek, mas-mas, papa kan pasti ada yang sudah kesempitan. Kalau baju mama nggak akan ada. Suer! Adek jamin." katanya serius namun tetep aja lucu.

"Kenapa adek bilang gitu?" tanyaku penasaran.

"Ya kan Mama kan nggak tambah gede kayak kami. Mama nggak tumbuh, nggak tambah gede, nggak tambah tinggi, nggak tambah gendut juga, keciiiil terus. Makanya Mama makan yang banyak, yang bergizi, minum susu, trus bobok yang cukup supaya tumbuh besar, biar nanti pakaiannya ada yang sempit. Kan saat kita bobok itu kita tumbuh." jawabnya kalem persis seperti jika aku menasihatinya saat dia susah makan, susah tidur, yang membuatku pengin gubrrraaaagggggg!!!!!!!!!!!

Dasar copycat!

Selasa, 25 Oktober 2011

Seks Sehat Dan Teratur Baik Bagi Badan Dan Mental

Seks adalah kegiatan orang dewasa normal yang manusiawi. Tentunya hanya boleh dilakukan oleh pasangan menikah, dengan pasangan sahnya, sehingga sehat dan berkah.
Meski seks adalah hal lumrah dan normal, namun seringkali membicarakannya, mendiskusikannya, masih dianggap sesuatu yang tabu, termasuk bagiku sendiri. Hhh.........semoga artikel di bawah ini cukup bermanfaat. 
13/02/2011 15:44 | Seksologi
Liputan6.com, New York: Sepertinya tak pernah ada habisnya membicarakan tentang seks. Kebutuhan dasar manusia ini memang amat bermanfaat. Tak hanya berguna bagi kesehatan mental saja, seks juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Bagaimana dengan manfaat seks bagi kaum Hawa? Ternyata juga sangat banyak manfaatnya.

1.Mengurangi rasa sakit kronis.
Stimulasi pada klitoris dan dinding vagina akan memicu pelepasan hormon endorfin, kortikosteroid, dan obat penghilang rasa sakit alami lainnya. Akibatnya, sakit kepala dan nyeri otot dijamin akan pergi meninggalkan tubuh Anda setelah Anda melakukan hubungan seks. Bahkan efek pereda rasa sakit alami itu akan bertahan selama 2 hari lamanya.

2.Mengurangi risiko serangan kanker payudara.
Orgasme yang dapat dicapai ketika berhubungan seks dapat menaikkan hormon oksitosin dan DHEA yang berperan penting dalam pencegahan serangan kanker payudara. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita yang aktif secara seksual memiliki risiko terserang kanker payudara lebih rendah jika dibanding mereka yang nonaktif. Penelitian lainnya dari Yunani menemukan Pria yang mencapai orgasme sebanyak 7 kali dalam sebulan juga memiliki risiko terserang kanker payudara pada laki-laki yang cenderung lebih rendah.

3.Olahraga terbaik bagi jantung.
Para ahli mengatakan berhubungan seks meningkatkan kesehatan jantung lebih dari sekadar berjalan cepat. Tidak peduli posisi apa pun yang Anda lakukan, layaknya berolahraga, semakin sering Anda melakukan hubungan seks maka akan semakin sehat jantung Anda.

4.Mengusir stres.
Sebuah penelitian yang dilakukan di tahun 2005 menunjukkan bahwa wanita dan pria yang melakukan hubungan seks 2 kali seminggu sebelum menghadapi hari berat cenderung lebih santai menghadapi sesuatu. Bahkan kegiatan yang menimbulkan banyak tekanan seperti presentasi dapat dilalui dengan mudah.

5.Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Penelitian yang dilakukan di Universitas Wilkes menemukan bahwa mahasiswa yang melakukan hubungan seks minimal sekali dalam seminggu memiliki tingkat antibodi lebih tinggi 30% jika dibanding mereka yang jarang melakukannya. Penelitian lainnya di Jerman menujukkan hubungan seks dapat meningkatkan produksi sel darah putih yang berperan penting melindungi tubuh dari serangan berbagai penyakit.

6.Menjaga kesehatan alat reproduksi.
Para ilmuwan di New Jersey menemukan bahwa wanita yang berhubungan seks lebih dari 10 kali dalam setahun memiliki jaringan atrofi vagina yang lebih baik dari mereka yang tidak. Terapis seks, Sandra Leiblum, PhD mengatakan aktif secara seksual memperlancar nutrisi dan oksigen ke vagina yang akan membuat setiap jaringanya tetap elastis. (prevention/Vin)

*****

Tapi sekali lagi seks harus hanya dilakukan oleh pasangan menikah, dengan pasangan sahnya, dan dilakukan dengan cara yang benar, sehat, cinta. Semoga berkah..................

Jumat, 21 Oktober 2011

Kuthuk

Pada dasarnya semua berlianku suka memelihara binatang. Iiih..............padahal aku tidak suka menambah tanggungjawab dengan memelihara binatang manapun. Ok, aku beri peraturan saja bahwa mereka boleh memelihara binatang dengan catatan:
  • harus bertenggangrasa dengan anggota keluarga lain
  • harus bertanggungjawab atas peliharaannya
  • harus bertanggungjawab atas dirinya
Hahaha.......berhubung mamanya banyak geli n takut dengan binatang, maka sebenarnya poin pertama banyak menyangkut mamanya. Poin kedua berarti mereka harus menjaga kebersihan, makanan dan minumannya, yang ternyata pada kenyataannya sering dilanggar maupun terlanggar karena kesibukan mereka yang sebenarnya sudah seabreg sebagai aktivis di sekolah maupun masjid dekat rumah. Dan poin ketiga menunjukkan bahwa mereka tidak boleh menjadikan tanggungjawab mengurus peliharaan mereka sebagai alasan atas tidak dilakukannya tugas pokok mereka.
.

Setelah diskusi dan negosiasi alot, ikan menjadi pilihan terbaik. Gak ngrepoti, apalagi jika ditaruh di kolam di luar rumah. Itupun dipilih yang tidak memerlukan aliran air terus menerus. Hehehe.....ikan kampunglah pilihan kami (pilihanku tepatnya). Mereka memelihara ikan bahkan sejak di rumah kontrakan dengan membuat sendiri kolam semen kecil di depan rumah. Bunga teratai ikut meramaikan kolam itu sekaligus menjadi santapan ikan jika kami pergi menginap.

Marmut kecil alias hamster menjadi piaraan yang berhasil diperjuangkan sulungku dengan janji tanggungjawab penuh atasnya. Duh............akhirnya mati entah diterkam apa karena dia suka keluar dari kandang mungilnya menjelajah rumah bahkan keluar rumah saat aku tidak di rumah. Kalau aku ada...............teriakan geliku akan membuat berlian2ku terbirit2 menyelamatkan hamsternya. Lho?? Yang takut n geli siapa sih nak??? *keki dikalahin ma hamster*

Ramadhan yang baru lalu, mereka kembali mengajukan proposal memelihara hewan selain ikan saat kolam kami bocor. Masya Allah.........mana mungkin aku menolak rayuan maut mereka meski sedikit janji gombal akan merawat binatang piaraan itu tanpa merepotkanku? Dan kuthuk menjadi pilihan kami. Do You know 'kuthuk'? Kuthuk adalah anak ayam. Dalam bahasa Jawa ada perbedaan antara nama binatang dan anaknya.
  • anak ayam = kuthuk
  • anak sapi = pedhet
  • anak jaran (kuda) = belo
  • anak gajah = bleduk
  • anak kebo = gudel
  • dll
Hmm......aku berharap anak2 Indonesia tidak akan kehilangan kekayaan bahasa daerah tersebut. Semoga nantinya Universitas2 di Indonesia menjadi rujukan bagi pemuda2 seluruh dunia untuk belajar sastra di Indonesia tercinta. Juga belajar ilmu kedokteran holistik, pertanian, kelautan, pertambangan, arsitektur, dll yang begitu hebat. Ya, suatu saat nanti Indonesia adalah rujukan banyak ilmu. Setelah Indonesia dikelola oleh anak-anak bangsa yang berdedikasi. *kabulkan ya Allah...................sambil kami siapkan mereka*

4 ekor kuthuk imut nan lucu kemudian menjadi bagian dalam keseharian hidup kami. Pak Min tukang langganan kami pun ikut serta dalam menyiapkan kandang mungil yang dibuat dari bambu2 yang ada di rumah untuk tempat tidur mereka. Setiap pagi dan sore berlian2ku akan gemes melihat bagaimana kuthuk2 mungil itu berdesakan meski kandang mereka masih luas untuk mereka berempat.Berlian2ku juga rajin memberi makan dan minum pada empat kuthuk imut itu. Juga membersihkan kandangnya.

Sekarang, empat kuthuk itu sudah menjadi babon (ayam betina). Dan sayangnya..........berlian2ku mulai malas menengoknya apalagi memberi makan dan minum. Aku akhirnya ketiban sampur lagi. Suatu hari aku curhat ke Princessku yang menemaniku mengurus empat peliharaan kami itu.

"Kenapa sekarang pada males ngurusi ayam2 ini ya? Padahal kan sebelum memutuskan beli Mama sudah minta janji kalian untuk merawatnya?"
'Mamaa................mas-mas gak salah donk!' Wow??? Princessku membela mas2nya? Why??? Tenaaaang banget bicaranya. So wise. Seolah memang mas2nya gak salah blas. Apa pendapat cerdas dia kali ini?
"Kok gak salah sih dek? Kan kalau janji harus ditepati." sanggahku agak sewot meski berusaha sabar dan menerima pendapatnya yang menurutku aneh dan berat sebelah, gak adil, bela mas2nya.....hicks....
'Iya sih Ma..............tapi kan kami dulu janji mau merawat anak ayam. Lha ini bukan lagi anak ayam.'

Gubraaaggggg..........................

Rabu, 19 Oktober 2011

Princessku & Wisata Kuliner

Wisata kuliner. Hm......istilah yang dipopulerkan oleh Oom Bondan Winarno dalam acara yang dibawakannya di sebuah TV swasta ini sudah menjadi jargon bagi penikmat makanan, khususnya jajanan. Jika orang bepergian ke manapun biasanya tidak melupakan ritual wisata kuliner di tempat tujuan maupun di perjalanan jika melewati jalan darat. Saat-saat waktu makan tiba bisa dibuat bareng dengan mencicipi makanan khas daerah tersebut.

Sekarang ini ternyata yang namanya wisata kuliner tidak harus bersamaan dengan saat bepergian atau wisata beneran. Di kota sendiri, di daerahnya sendiri, pun orang sering melakukan wisata kuliner dalam arti mencoba berbagai makanan baru ataupun makanan lama di tempat yang belum pernah mereka datangi, atau bahkan ke tempat favorit mereka untuk menyantap makanan favorit mereka, yang berarti semua sudah dilakukan berulang kali.

Kemarin Princess 4,5 tahunku menyampaikan pendapatnya ke aku tentang kebiasaan baru yang dilakukan oleh sebagian masyarakat ini.

"Mama, kenapa sih di TV banyak acara makan?"
'Maksudnya apa sayang?'
"Ya itu Ma, setiap hari ada acara makan di mana, makan apa, gitu. Kan itu mereka brarti jajan. Kan jajan itu nggak baik Ma. Ntar pada sakit lho. Mereka harusnya makan di rumah aja. Masak sendiri kayak Mama gitu. Masa sih mereka malah ngajari anak-anak jajan? Kalo ada acara jajan-jajan gitu tiap hari kan bisa bikin anak-anak pengen. Trus mereka jadi suka jajan deh. Ya kan Ma?!"

Ups!! Mulut kecil itu bertutur runtut dan lugas sekali. Bahkan aku menjadi speechless. Gak ngerti mau ngomong apa karena semua yang dia katakan benar adanya. Dan selama ini aku tidak pernah menyampaikan seperti yang dia katakan itu. Malahan acara seperti itu adalah salah satu acara yang aku sukai.

Maluuuuuuu banget diriku. Bangga banget tapinya dengan pendapatnya yang cerdas, lugas, dan........................ bener!!!

Rabu, 12 Oktober 2011

Pemberian Obat Secara Rasional Pada Anak

 

Sumber: HUGGIES

Ahahaha..............maaf ini artikel bagus. Sayang aku gak ngerti cara ngopy yang benar. *blush* jadi malu dweh..........Pokoke semoga bermanfaat ya temans......

Sabtu, 01 Oktober 2011

You are all the world to me

To the world, You might be just one person. But to one person, You might be the world. 
Hm.......bener banget gak sih. Setiap orang tentunya seseorang bagi orang lain. Bahkan bisa jadi dia adalah segalanya, dunianya, bagi seorang lainnya. Jadi, kenapa kita tidak upayakan agar diri kita menjadi pantas, layak, setidaknya seseorang bagi orang lain meski itu hanya 1 orang saja?
Bagaimana agar kita menjadi seseorang, orang yang penting bagi orang lain? Tentu saja kita harus membuat diri kita pantas menjadi penting. Sulitkah itu? Hmm......menurutku sangat tidak sulit meski belum tentu mudah. Ah....ribet amat sih?
Memang tidak sulit kok. Hanya dengan selalu bersyukur, melakukan yang terbaik yang bisa kita usahakan, introspeksi diri dalam setiap kesempatan, belajar dari kesalahan, mengambil pelajaran dari siapapun, tentu kita akan bermanfaat bagi orang lain setidaknya 1 orang.
Aku, Alhamdulillah meski sungguh tidak menyangka telah mendapatkan sebuah pengakuan indah dari berlian gantengku. Amin ya Allah.....................semoga benar adanya. He said;
"Mama........you might be just one person to the world. But You are definitely all the world to me. Even more!!!"
Weleh....................weleh................. berlianku sudah membuatku 'terbaaaaaaang'. Love You beib!

Kamis, 22 September 2011

Curhat.......

Berlian-berlianku biasanya selalu menjadi murid yang disukai gurunya. Ya, mereka cerdas, santun, dan tidak neko-neko. Cenderung menjadi kesayangan.

Namun dari hasil investigasiku ke mereka, ternyata mereka juga tidak jarang berselisih pendapat dengan guru-gurunya. "Trus gimana sayang kalau mas nggak setuju dengan pendapat guru atau mempertanyakan kebijakan mereka yang mas pikir kurang tepat?" tanyaku penasaran. Duuh....agak ketar ketir juga sih, secara anak-anakku biasa kritis dan berdasar pengalaman sih masih banyak guru yang kurang mengerti akan esensi pendidikan. Yah....... masih banyak orang (bukan hanya guru) yang mendasarkan pendidikan hanya pada bidang akademis, hanya dari nilai kuantitatifnya pula. Mereka tidak mengerti bahwa mengolah emosi dan membentuk karakter jauh lebih penting dan mendasar.

'Kalo aku sih ya lihat-lihat dulu Ma, kira-kira gurunya bakalan bisa dikritik atau tidak. Kalau yang enak, ya aku bilang aja pendapatku dengan bahasa yang enak yang kata Mama harus santun. Tapii.....kalau guru yang nyebelin ya aku males. Aku biarin aja mereka salah. Habis, mereka suka curhat sih.'

'Iya bener Ma, guruku juga ada yang gitu. Suka curhat.' berlianku yang lain mengamini pendapat saudaranya.

Hahaha........aku geli bercampur bingung. Kok curhat? Apa maksud mereka ya mengatakan gurunya suka curhat? Dasar ganteng!!

"Sayang, emang gurunya kalau curhat gimana sih? tanyaku penuh rasa ingin tahu.

'Yah masa sih Mama gak tahu? Nih, temanku kan pernah nilainya jelek atau gak merhatiin saat guru menerangkan. Ee......langsung deh gurunya ngomel sana sini gak karuan. Malah kadang cerita masa lalu mereka segala. Itu kan berarti mereka curhat Ma...'

"Curhat atau menasihati sih mas?" tanyaku masih gak nyambung.

'Mama.............sama aja mereka curhat atau menasihati atau marah. Kan aku gak peduli yang mereka katakan. Aku cuekin aja. Mungkin aja dia sedang ada masalah dengan orang lain atau di rumahnya atau apa aja trus malah bicara sana sini banyak banget ke muridnya. Kan itu namanya curhat. Kalau nasihat ya harusnya jelas apa kesalahan muridnya lalu dikasih tahu yang seharusnya supaya muridnya jadi bener. Terus juga harusnya penuh sayang kayak ke anaknya, bukan teriak atau marah. Kalau mereka tuh sering kelihatan marah dan bicaranya gak ada hubungannya. Ya namanya curhat. Lagian Ma, kasihan juga mereka. Mungkin nggak bisa mengeluarkan unek-uneknya makanya pas ada murid yang salah langsung curhat.'
 
Wkwkwkwkk......... rupanya mereka memilih menganggap nasihat-nasihat atau kemarahan guru mereka sebagai curhat supaya mereka lebih bisa mengerti dan tidak sakit hati.

Selasa, 20 September 2011

Surprise.............

Masya Allah........ pagi ini setelah shalat aku ngintip ke laptopku sebentar dan heiii...........aku mendapati blogku sudah dikunjungi oleh lebih dari 50 pengunjung? Sebelum subuh tiba? Wow!!! Ini bener-bener surprise yang menyenangkan di pagi dini hari menjelang subuh tiba.

Surprise yang menyenangkan karena berarti tulisanku cukup dilirik orang, sekaligus beban bagiku karena berarti aku gak boleh sembarangan nulis. Hikcs.............padahal kan tulisan-tulisanku ya seadanya diriku yang memang ala kadarnya saja kemampuannya meski aku selalu belajar dan belajar di universitas kehidupanku ini. Semoga kelulusanku nanti dengan nilai yang cukup memuaskan. Amiin.........

Yah, mau gimana lagi?
Aku bukanlah orang hebat yang bisa dielu-elukan banyak orang layaknya anggota dewan yth, atau wanita karir dengan jabatan selangit, titel berderet, pergi pagipulang nyaris pagi karena kesibukannya.
Aku juga bukan ustadzah yang jago dalam ilmu agama, apalagi penceramah di masjid-masjid atau majelis pengajian manapun.
Aku pun bukan ahli ibadah yang hafal Al Qur'an, pandai mengalunkan setiap ayat dengan bagus dan benar, atau berjilbab panjang lebar gelap.
Aku bukanlah perempuan yang 'katanya' ahli surga dengan rela dimadu. Wuiih.......sory aza dweh! Aku Insya Allah ahli surga karena apa yang aku lakukan semoga diridhoiNya, itu saja!

Aku??? Hanyalah perempuan biasa yang semoga selalu 'cantik' sampai kapanpun.
Hahahaa..................... ya kan cinta? *wink2...........kedip2 ke pacarku n berlian2ku*

Lalu...............ngeek...........ngoook.............. ternyata aku salah saudara2, itu semua tadi terjadi dikarenakan seting waktu di blogku berbeda negara dengan waktu riil saat aku buka blog pagi ini. Hahaha...........brarti surprisenya dua kali. Sekali seneng banget, kedua kalinya malu banget.

Hahahaaa..............................

Sabtu, 10 September 2011

I am Beautiful in My Way.......

I'm beautiful in my way
'cause god makes no mistakes
"Born this way - Lady Gaga"

Each of us is beautiful in our way. Its okay not to be the same. We are still beautiful however we are.....

Ahahaha................... sama sekali bukan karena narcist lho! Apalagi sombong, jauuuuh deh. Cuma PeDe dan mensyukuri nikmat Allah saja.

Ya, kita diciptakan Allah sebagai sebaik-baiknya ciptaan bagaimanapun keadaan kita baik secara fisik maupun mental. Jika kita terlahir sebagai manusia yang cacat fisik dan sekaligus cacat mental sekalipun, maka kita tetaplah terlahir sebagai mahkluk sempurna yang cantik lahir batin. Oleh karenanya kita harus jaga kecantikan kita itu agar tetap bertahan dan bahkan semakin bertambah cantik dengan usaha yang kita lakukan agar saat kita 'pulang' nanti dalam kondisi terbaik kita.

Caranya?
Ya kita cantikkan hati kita, tingkah laku kita, perbuatan kita, lisan kita, yang semoga semua itu akan mempercantik akhlak kita, jiwa kita, menjadi nafsu mutmainahNya.

Jadiii.................... bersyukurlah karena kita memang cantik.
Horeeee..............aku cantik lho!

Selasa, 16 Agustus 2011

Indonesia Tak Pernah Dijajah 350 Tahun oleh Belanda


hertanto | Rabu, 20 Januari 2010 | 09:18 WIB



shutterstock
MEDAN, KOMPAS.com — Sejarawan Universitas Indonesia (UI), Prof Taufik Abdullah, mengatakan, Indonesia tidak pernah dijajah oleh pemerintah kolonial Belanda selama 350 tahun.

"Bangsa ini terlalu lama larut dalam mitos bahwa Indonesia pernah hidup di bawah kolonialisme Belanda selama 350 tahun. Ini tidak sesuai dengan fakta, yang terjadi justru Belanda memerlukan lebih dari 300 tahun untuk menaklukkan beberapa daerah di Hindia Belanda," katanya di Medan, Selasa (19/1/2010).

Hal tersebut dikatakannya di sela seminar nasional pengusulan Sultan Serdang ke-5, Sulaiman Syariful Alamsyah (1881-1945), sebagai Pahlawan Nasional. Taufik mengatakan, orang-orang Belanda pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1552 di bawah pimpinan Cornelius de Houtman yang mendarat di salah satu pelabuhan dan pusat kekuasaan di Nusantara saat itu, yakni Banten.

Kolonialisme Belanda berakhir pada tahun 1942 ketika Hindia Belanda diserbu dan diduduki oleh bala tentara Jepang. "Logikanya, apakah masuk akal kalau dikatakan bahwa Belanda langsung berkuasa ketika mereka baru saja datang di Banten," katanya.

Taufik mengatakan, ironi dalam mitos yang dianggap sejarah itu juga berlanjut pada abad ke-17 yang boleh dikatakan sebagai zaman ketika berbagai kerajaan di Kepulauan Nusantara diperintah oleh raja-raja besar dan berkuasa.

Abad ke-17 adalah masa berjayanya Sultan Iskandar Muda (1607-1636), yang meluaskan kekuasaannya ke tanah Semenanjung dan Pantai Barat Sumatera, demikian juga dengan Sultan Agung yang meluaskan kekuasaannya ke seluruh Jawa, kecuali Banten dan Batavia. Begitu juga dengan Raja Tallo yang sekaligus menjabat Perdana Menteri Kerajaan Gowa dan Sultan Hasanuddin, Raja Gowa (1653-1669).

Mereka memerintah di kerajaan masing-masing dan biasa juga terlibat dalam kompetisi dan konflik sesama mereka. Pada masa itu pula mereka menghadapi dengan gagah berani infiltrasi kekuatan asing, seperti Belanda, Spanyol, dan Portugis.

"Lalu, bagaimana harus dipahami kalau di bawah kolonialisme Belanda memerintah, raja-raja di Nusantara itu memiliki kekuasaan yang cukup besar dan bahkan sibuk memperluas wilayah kekuasaan mereka masing-masing," katanya.
Bangsa ini terlalu lama larut dalam mitos bahwa Indonesia pernah hidup di bawah kolonialisme Belanda selama 350 tahun.




*****
Nah, berarti Indonesia itu pada dasarnya mempunyai sumber daya manusia yang hebat-hebat. Tinggal kita siapkan saja semua itu sehingga menjadi SDM yang hebat, penuh percaya diri, tidak minderan selalu menganggap orang asing itu lebih hebat, penuh dedikasi dan semangat membangun negeri, saling bergandeng tangan bersatu padu sebagai anak bangsa berkarakter Indonesia.

MERDEKA!!!

Kamis, 11 Agustus 2011

Puasa yuks........

Bulan Ramadhan datang kembali. Yeay........... Princess kecilku bersorak riang. "Mama...... adek tadi jalan-jalan keliling komplek bawa bendera 'berlian' trus adek kasih ke orang-orang sambil bilang; Selamat Puasa ya......., gitu. Asyik deh, kan adek senyum lebar tuh trus mereka senyum juga terima bendera adek. Temen-temen adek juga bagi-bagi bendera 'berlian' ke orang-orang. Seru kan Ma!"

Itulah keriangan Princess kecil 4 tahunku menyambut bulan puasa, bulan Ramadhan. Keriangan yang tulus, sambutan yang hangat akan datangnya bulan suci ini. Aku selalu ingin menjaga keriangan itu selalu dirasakan berlian-berlianku sampai mereka dewasa nanti, sampai ke'pulang'an mereka nanti. Dan Alhamdulillah mas-masnya yang sudah besarpun sampai sekarang sangat menikmati kedatangan bulan indah ini, meski mereka sering terlihat kehausan karena tetap mau menjalankan aktifitas mereka yang seabgreg itu. Termasuk berlian sulungku yang harus menikmati puasa Ramadhan dengan waktu berbuka setelah lewat jam 21.00 waktu setempat karena bertepatan dengan musim panas, dimana siangnya lebih panjang. Semoga Allah kuatkan, nyamankan, dan berkah.

Malam ini Princess tidur cepat. Jam 19.00 sudah zzzzzzz........... "Adek kan mau sahur dan puasaaaaaa." Gitu argumen dia meski sebenarnya tadi siang memang dia tidak tidur siang yang otomatis dia akan lebih cepat tidur malamnya. Hehehe..............kami semua hanya tersenyum maklum dan gemes saja melihat tingkahnya.

Karena tidur cepat, jam 2.00 dini hari dia sudah bangun dan tentu saja mengajakku bangun dan bermain dengannya. OMG........berarti aku akan melakukan 'maraton' bangun sampai subuh tiba. It's OK, as long as bisa membuat berlianku makin indah apapun akan aku lakukan. Ngobrol, bermain, dan memasak berdua kami kerjakan dini hari itu. Satu persatu papa dan juga mas-masnya bangun untuk membantu kami menyiapkan makan sahur yang akan kami nikmati bersama-sama. Rupanya Princessku sudah kecapekan dan ngantuk. Maka dia justru tidak berminat makan sahur, malah memilih untuk tidur lagi.

"Dek..........kok nggak sahur? Katanya besok mau puasa?" masnya bertanya sekaligus nggodain adik cantiknya itu karena mereka sangat memaklumi 'puasa' ala adiknya seperti juga dulu mereka puasa seusia itu.
'Gakpapa mas, adek bobok dulu baru nanti bangun adek sahur.' Princess menjawab ringan tanpa beban.

Besoknya Princess bangun minum susu, makan, lalu secara resmi menyatakan dirinya BERPUASA. Dan sepulang sekolah sekitar jam 10.30 bergegas dia ganti baju, cuci tangan kaki muka, dan.......... minta susu sekaligus kue (yang memang sudah aku siapkan) trus tetep mendeklarasikan tentang puasanya. Setelah tidur siang seperti biasa dia minta susu dan makan, lalu...................PUASA. Setelah shalat 'ashar dia juga minum susu dan makan buah semangka kesukaannya, namun tetap mengaku puasa. Dan...................akhirnya dia berteriak penuh kegembiraan saat kumandang adzan magrib terdengar dari masjid dekat rumah dan dari TV, segera minum teh manis anget yang selalu menjadi favorit kami saat berbuka puasa sambil berceloteh riang dengan mas-masnya tanpa meninggalkan kebanggaannya bahwa dia sudah berpuasa seharian itu.

Hahaha.................mas-masnya tersenyum penuh sayang dan pengertian melihat tingkah adik cantiknya itu. Dulu, saat seusia Princess mereka juga berpuasa seperti itu. Menikmati bulan penuh kasih, bulan Ramadhan tanpa ada tekanan keharusan mengikuti aturan baku berpuasa yang memang baru wajib bagi muslim muslimah yang sudah baligh. Dan mereka tetap aku perbolehkan mengaku BERPUASA. Sudah tertanam pada berlian-berlianku indahnya bulan Ramadhan, sehingga mereka secara otomatis tanpa paksaan dan tekanan akan meningkatkan kadar berpuasanya secara berangsur-angsur, dan pada akhirnya mereka bisa berpuasa penuh seharian tanpa merasa terpaksa bahkan sebelum puasa itu wajib hukumnya bagi mereka. Ya, biasanya mereka sudah mulai berpuasa penuh dengan sendirinya di usia 7-8 tahun tanpa harus dipaksa atau diiming-iming hadiah apapun, apalagi ancaman dan tekanan.

Puasa itu indah kok, jangan buat puasa adalah penderitaan atau penuh tekanan aturan ketat, dan paksaan. Buat puasa itu menyenangkan terutama bagi anak-anak yang baru belajar berpuasa.

Nikmat ya berpuasa itu? Puasa yuks................

Senin, 08 Agustus 2011

Buka Puasa Bersama?

Setiap bulan Ramadhan wacana Buka Puasa Bersama merebak di mana-mana; di kantor-kantor, organisasi-organisasi, sekolah-sekolah, keluarga besar, lingkungan RT RW, yayasan-yayasan anak yatim, bahkan komunitas-komunitas dan teman-teman lama sehingga menjadi semacam reuni.

Bukan hal buruk kegiatan berbuka puasa bersama. Bisa menjadi hal bagus jika memang niat dan tujuannya menjalin silaturrahim, pelaksanaannya santun, dan tentu saja dilakukan tanpa meninggalkan hal lain yang lebih penting dan utama. Apalagi berbuka bersama anak-anak yatim, menghibur anak-anak yatim tentu hal yang sangat baik dan mulia.

Namun seringkali orang lupa dan melakukan hal-hal baik tetapi dengan kurang memperhatikan bahwa ada hal lain yang lebih utama yang seharusnya dilakukan. Misalnya saja para pekerja kantoran di Jakarta yang notabene setiap hari Senin sampai dengan Jum'at pergi pagi buta sampai rumah lagi sudah malam menjelang, belum lagi ditambah 'gaul' after office hour yang mereka lakukan, tentu sangat jarang bisa berbuka puasa bersama anak-anak mereka sendiri. Apa iya mereka justru meluangkan waktu untuk berbuka bersama teman-temannya atau anak-anak yatim?

Belum lagi buka puasa bersama yang mereka lakukan begitu banyak, sehingga waktu sebulan habis untuk itu. Anak-anak mereka selalu berbuka puasa bersama pembantu, baby sitter, sopir, atau mereka terpaksa juga berbuka puasa sendiri-sendiri dengan teman-teman mereka yang sama-sama ditinggal orangtua mereka yang sebenarnya belum meninggal.

Dan heiiii.............bisa jadi mereka malah TIDAK PERNAH disempatkan berbuka bersama suami/istri dan anak-anak mereka meski sekali saja di bulan Ramadhan, namun sering berbuka bersama dengan teman-teman mereka, komunitas mereka yang sebenarnya hampir setiap hari mereka bertemu, juga disempat-sempatkan berbuka puasa bersama anak yatim.

WOW!!!???

Mumpung masih ada Ramadhan tahun ini, yuks tata kembali skala prioritas dimulai dengan memprioritaskan berbuka bersama keluarga tercinta, mari kita susun keluarga sebagai batu bata dari bangunan negara ini, sehingga negara kita yang rasanya nyaris rubuh ini bisa tegak kokoh kembali menyongsong jaman, sehingga anak cucu kita nanti nyaman aman tinggal di negeri indah mereka sendiri dengan damai.

Rabu, 27 Juli 2011

Kaki-kaki mungil itu...........

Hari ini aku cuti dari segala aktifitas ke luar rumah, karena skitku kambuh. Alhamdulillah sejak bisa teraphy sendiri jika kambuh begini aku tidak sampai tidak bisa berjalan seperti dulu. Hanya sakit sekali dan gerak terbatas.


Ting tung............
Meski tertatih aku segera ke depan, karena biasanya tukang sayur, tukang krupuk, tukang ayam, atau tukang-tukang langganaku lain datang menawarkan dagangan mereka. Sakitku ini karena pernah salah cara mengangkat bayiku dulu sehingga ada saraf tulang belakangku yang terjepit, Pff..........memang terkadang masih 'kumat' terutama jika aku terlalu banyak aktifitas fisik berat. Dan itu pertanda aku harus teraphy, aku memilih melakukannya sendiri dengan menyiapkan sarananya daripada seperti dulu harus setiap hari teraphy ke RS khusus tulang di daerah Pasar Minggu.

Betul juga. Abang tukang sayur sudah menungguku di gerbang pager. Yaaah...........sayurannya sudah bersih gitu! Alhamdulillah tapi berarti dagangan dia laku keras hari ini. Supaya aku tetap bisa berbagi rejeki dengan memberinya sedikit keuntungan, aku memutuskan membeli ikan fillet kesukaan berlian2ku meski aku sudah punya lauk hari ini. Hm......sore2 nanti digoreng pakai tepung tentu tetap akan ludes oleh mulut-mulut mungil mereka.

Sambil nungguin si abang sayur memotong ikan sesuai keinginanku, aku lihat hasil karya tukang lain yang sedang merapikan rumput di pinggir jalan depan rumahku, duuuh.......... mataku terpaku dengan seorang ibu yang menggotong karung besar di ujung jalan. Badannya kurus, namun lincah sekali mengambil berbagai plastik yang dia temui untuk segera dilemparnya ke karung di punggungnya. Dua anak kecil berjalan di kanan kirinya. Satu yang agak besar laki-laki dan yang kecil perempuan. Usia mereka sekitar 7 dan 5 tahun namun dengan badan yang lebih kecil dari anak seumurnya. Matahari sedang cukup terik, anak-anak itu berjalan telanjang kaki dan tanpa tutup kepala sama sekali. Kaki-kaki mungil itu tidak terlihat kepanasan sama sekali padahal aku saja berusaha berlindung di bayang-bayabg daun manggaku. Mau pakai kacamata hitam......ntar sayurannya gelap?

Aku tercekat saat aku melihat ibu itu mengambil gelas bekas minuman kemasan yang masih ada isinya sedikit. Gelas itu dia angsurkan ke anaknya yang kecil dan.......tanpa ba bi bu langsung diminum oleh anak itu. Masya Allah..... itu gelas sudah entah bekas siapa dan kapan dibuangnya, isinya tinggal seperempatnya, sudah dibuang pula yang berarti sudah berbagai kotoran bergabung di airnya, diminum oleh seorang balita kurus itu dengan lahap. Laparkah dia? Hauskah? Berbagai pikiran keprihatinan berseliweran di kepalaku sambil berurai air mataku.

Segera aku panggil ibu itu, lalu aku bergegas masuk ke rumah. Sedapatnya aku ambil makanan yang ada dan aku masukkan ke kotak bekal yang biasa dipakai princessku gonta ganti untuk membawa makanan ke sekolah. 'Mama minta satu untuk temanmu ya nak.' begitu aku tersenyum kecut merencanakan jawaban jika Princess menanyakan salah satu kotak makanan miliknya. Aku yakin dia akan tersenyum ikhlas mengiyakan karena dia anak baik. Jika aku ceritakan kejadian ini biasanya dia akan memelukku erat sambil matanya sedikit berkaca2. Tak lupa aku ambil baju-baju Princess yang nyaris gak muat (karena badan anak itu jauh lebih kecil dari Princessku) namun masih cukup layak pakai untuk aku kasih ke mereka. Aku masukkan semua itu ke salah satu tas mungil koleksi Princessku dengan sedikit mainan yang aku pikir bisa dijadikan mainan oleh anak-anak itu. Bagaimanapun keadaannya, anak-anak pasti suka dan perlu bermain, bukan?

Setelah membersihkan airmata yang sedari tadi membanjiri mukaku, aku ke luar rumah dan memberikan semua itu ke tangan mungil itu. Kecil sekali tangannya dengan kulit yang tidak terawat, bintik kecil sana sini. Aku berusaha tersenyum semanis mungkin berharap senyumku bisa sedikit membuat anak-anak kecil itu senang. Hahaha.......... padahal senyumku belum tentu manis yak?!

"Haii........ini dimakan ya....... yang rukun, kakak sayang adek, adek sayang kakak, kalian jangan rewel ya, nanti ibunya repot. Jalannya hati2, pilih jalan yang tidak panas, yang tidak ada tajam2nya." Bla.........bla....... entah aku ngomong apa lagi sampai tukang sayur bilang; "Bu, mereka sudah jalan jauh kok. Ibu selalu nggak tegaan gitu ya. Makanya rejeki ibu bagus. Allah sayang sama ibu sekeluarga."

Amiiin.........makasih bang.

Segera aku bayar ikanku sambil tetap (hanya baru bisa sebatas) prihatin dengan kenyataan hidup yang masih selalu aku temui di negaraku tercinta yang sebagian dari para penyelenggara negaranya ongkang-ongkang menilep uang negara milyaran yang berarti uangnya anak-anak kecil kurus tadi. How come???!!!!

Minggu, 24 Juli 2011

Segarnya Air Kelapa untuk Kesehatan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebaiknya mulai saat ini Anda harus lupakan dulu minuman bersoda, kafein, jus buah atau sport drink. Kini saatnya mengenal khasiat air kelapa. Bukan hanya mengandung mineral, air kelapa juga kaya akan nutrisi, bahkan di daerah terpencil air kelapa bisa digunakan sebagai pengganti cairan infus. Air kelapa merupakan cairan paling murni kedua setelah air. Air kelapa hanya mengandung sedikit karbohidrat dan 99 persen bebas lemak serta rendah gula. Kandungan gula yang terdapat dalam air kelapa bersifat alami dan tidak diproses seperti minuman lain yang diberi tambahan gula.

Dibandingkan dengan sport drink, air kelapa hanya mengandung sedikit sodium, tetapi memiliki lebih banyak potasium. Air kelapa tidak hanya berisi air, tetapi juga mengandung nutrisi. Dalam 30 ml air kelapa terkandung 61 mg potasium, 5,45 mg sodium, dan 1,3 mg gula. Kandungan lainnya adalah magnesium, kalsium, vitamin B dan C, zinc, selenium, iodine, serta sulfur.

Tak heran jika air kelapa mengandung beragam manfaat kesehatan sebagai berikut:
1. Membuat tubuh hidrasi
Salah satu manfaat kesehatan air kelapa adalah kemampuannya menghidrasi tubuh. Air kelapa mengandung semua elektrolit yang dibutuhkan tubuh seperti sodium, potasium, klorida, kalsium, dan magnesium. Elektrolit ini bersama air minum memegang peran penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi terutama selama dan setelah kegiatan olahraga yang menguras keringat.

2. Membantu menurunkan berat badan
Air kelapa terkenal akan kandungan kalorinya yang rendah. Karena itu, jika Anda ingin menurunkan berat badan, gantilah kebiasaan mengonsumsi minuman berkalori tinggi seperti soda, kafein, atau jus buah dengan air kelapa.

3. Meningkatkan sistem imun
Air kelapa ternyata juga mengandung asam lauric yang juga ditemukan pada ASI. Fungsi asam ini adalah antimikroba, antibakteri, serta antijamur. Air kelapa yang diminum secara teratur sangat baik untuk meningkatkan sistem imun tubuh untuk melawan berbagai virus dan penyakit.

4. Meningkatkan sirkulasi
Air kelapa membantu membawa nutrisi dan oksigen ke dalam sel darah dan meningkatkan metabolisme. Selain itu, air kelapa juga bisa membantu membersihkan saluran pencernaan.

5. Menghilangkan mual
Penderita demam tifoid, malaria, atau penyakit lain yang menimbulkan rasa mual bisa mencoba mengonsumsi air kelapa untuk mengurangi rasa mual.

6. Mengobati pasien kolera
Air kelapa mengandung albumen alami sehingga cocok menjadi minuman darurat pada pasien yang terinfeksi kolera.

7. Baik untuk pencernaan
Komponen air kelapa mengandung berbagai enzim bioaktif yang bisa membantu mengatasi masalah pencernaan dan metabolisme. Konsumsi air kelapa secara teratur efektif untuk mengatasi rasa tidak nyaman di perut.

8. Menjaga keseimbangan elektrolit
Air kelapa merupakan sumber potasium yang baik. Dalam satu sajian air kelapa terkandung 220 mg potasium. Elektrolit ini dibutuhkan tubuh setiap hari untuk menjaga fungsi kontraksi jantung.

9. Mengatasi infeksi saluran kencing
Air kelapa sangat disarankan untuk mereka yang menderita batu ginjal dan saluran kemih. Minum air kelapa secara teratur disebutkan membantu memecah batu ginjal sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.

10. Menjaga kesehatan kulit
Air kelapa bekerja seperti halnya pelembab ringan dan juga mengurangi kelebihan minyak di kulit. Manfaat lainnya adalah melembutkan kulit bertipe kombinasi. Anda bisa menggunakan air kelapa untuk mandi atau memilih lotion kulit yang terbuat dari kelapa. Air kelapa juga bisa dipakai untuk membasuh wajah setelah mengenakan masker, terutama untuk mereka yang memiliki jenis kulit berminyak.

Jumat, 08 Juli 2011

Papaa.............. Ayo! Keluarkan Hadistnya!!!!

Seharian itu Princessku bikin ulah. Ngak ngek ngok, minta ini itu gak jelas, dikasih ini salah, dikasih itu gak bener, pokoknya semua serba salah. Reweeeel...............banget. Kami semua dibuat heboh oleh tingkahnya. Meski begitu mas-masnya tetep saja ngelayani apa maunya, ngurusi kerewelannya, berusaha mengembalikan moodnya yang biasanya selalu membuat gelak tawa di rumah kami. Namun akhirnya semua nyerah; "Sorry Ma, I give up." gitu kata mereka sambil menghela nafas panjang, sedih tidak bisa gangguin adik cantiknya seperti biasa.

Karena semua sudah capek dan bosan seharian berkutat dengan kerewelan Princess kami itu, maka malam harinya sang Papa mendapatkan anugerah indah untuk menghandle seluruh kejengkelannya. Hahaha......... hadiah yang manis kan Pa? Setelah seharian ngurus kerewelan orang2 lain yang gak selucu Princess??

Seperti biasa, papanya yang sebenarnya sabar menghadapi siapapun sering tidak sesabar kami. Nada tinggi pun keluar dari mulut papanya karena segala macam cara tidak sukses digunakan. Aku sudah was-was kalau sampai Princessku tambah ngamuk, maka akulah yang harus menanggung akibatnya. Yah.......... mana mungkin aku tega melihat mereka bersitegang? Lebih baik aku mengalah meski capek dan kesel juga.

Tapiiiiiiiiiiiii...........................tiba-tiba;

"Papa, la tagdhobwalakal jannah, janganlah kamu marah maka bagimu surga."

Princess 4 tahun kami itu berhenti merajuk, dalam posisi duduk bersila masih dengan linangan airmata membanjiri pipi chuby nya, dan malah menyampaikan teguran berupa hadist kepada papanya. Tentu saja kami semua kaget bercmpur geli. Namun kami hanya diam ingin mengetahui babak selanjutnya dari drama ini. Seperti biasa papanya langsung keluar keisengannya. Dengan mimik serius dia langsung duduk berhadapan dengan anak cantiknya itu berjarak sekitar 2m, dan menanggapi teguran tersebut.

"Ok, Papa juga punya hadist buat adek."

'Papa harus yang bener ya hadistnya......................' secara reflek aku menyahut karena khawatit pacarku itu iseng dengan hadist asal-asalan, akal-akalan made in dia.

Rupanya Princessku yang cerdas ini langsung connect dan memanfaatkan moment itu, dan dia yakin papanya tidak mempunyai hadist untuk menandingi hadistnya. Maka.....................

"Ok Papa, silahkan saja keluarkan hadistnya. Ayoooo...........jangan malu-malu, keluarkan hadistnya. Adek mau denger."

Begitu dia mendesak papanya dengan senyum penuh kemenangan. Papanya senyum-senyum kebingungan mau bilang apa karena sebenarnya dia memang bermaksud iseng saja dengan mengeluarkan hadist asal-asalan, akal-akalan 'ala dia, dan semua itu terhalang oleh peringatanku karena dia juga sadar tidak bagus membohongi anaknya dengan hadist asalnya itu.

"Gimana Pa, ayo donk, keluarkan hadistnyaa.................."

Princess kami kembali mendesak papanya. Kali ini makin diatas angin. Keisengan papanya seolah dia copy paste. Persis!! Hanya saja yang ini makin lucu karena yang melakukan mahkluk mungil kami.

Akhirnya.................. kerewelan bidadari cantik keluarga kami itu berhenti diakhiri dengan kemenangannya bisa menantang papanya untuk mengeluarkan hadist tandingan untuknya.

Hahaha......................... kami pun melalui malam itu dengan keceriaan seperti malam-malam sebelumnya, berkat kekonyolan Papanya. Hhh............ternyata kadang sebuah masalah tidak harus dicari penyelesaiannya, dia akan selesai dengan sendirinya.

Senin, 13 Juni 2011

TV dan Princess 4 Tahunku

Malam sudah cukup larut bagi Princessku untuk terjaga. Pukul 22.11 bukan lagi sore buatnya. Seharusnya dan biasanya dia memang sudah terlelap dengan senyum manisnya sambil memeluk guling, memegang sebelah tanganku, atau memeluk punggungku yang merupakan posisi favoritnya jika tidur. "Soalnya Mama itu kulitnya lembut dan baunya enak banget." begitu alasannya jika aku meminta sedikit keleluasaanku padanya. Akupun memilih pasrah sambil menikmati kemewahan berpelukan dengannya ini. Ya, disadari atau tidak kebersamaan semacam ini dengan anak-anak adalah kenikmatan yang mewah, yang tentu tidak selamanya bisa kita nikmati, yang tidak bisa diputar kembali jika kita menginginkannya.

Namun malam ini dia masih segar bugar karena tidur siangnya kesorean. Mata indahnya itu masih memberikan kerling jenaka penuh ide nakal yang cerdas. Mulut mungilnya pun masih rame dengan berbagai pernyataan dan pertanyaan kritis yang lucu dan pintar. Mas-mas dan papanya sudah terbuai mimpi masing-masing. Aku sebenarnya juga sudah capek. Inginnya berleha-leha menunggu kantuk sambil menambah tulisanku untuk buku yang sedang aku siapkan, juga menghimpun tulisan seorang abang, kakak kelasku yang sudah berpulang, tanpa diganggu siapapun termasuk Princess cantikku itu.

Tapi..........mana mungkin aku tega membiarkan celoteh merdunya itu tanpa teman?

Agar lebih ringan, aku mengajaknya nonton TV. Kami memilih acara Masterchef Australia, acara yang masih wajar jika kami nikmati bersama sambil berdiskusi meski kadang dia cenderung memaksakan pendapatnya. Jika mas-masnya masih belum tidur, tentu ciuman bertubi-tubi sudah menyergap pipi chuby adik mungilnya itu. Teriakan kesal adiknya justru semakin membuat gemes mas-masnya.

"Itu sama aja udang Ma.....hanya saja bentuknya lebih gede." debatnya ngotot sambil tangannya memperagakan capit lobster dengan dia angkat setinggi kepalanya dan mukanya dia pasang seringai lebar saat aku bilang lobster. Menurut dia, kenapa harus diberi nama lobster jika sama saja dengan udang. Duuuh..... kalau debat, dia cenderung diktator kata masnya. Harus diikuti pendapatnya. Hahaha.......

Dia sedang suka menggunakan kata-kata yang mungkin baru baginya, sehingga dia coba menerapkannya di kalimat-kalimat yang hendak dia sampaikan. Waktu melihat papanya melukis, dia dengan penuh minat mengatakan bahwa 'karya' papa bagus banget. Bukannya lukisan atau gambar, namun dia memilih kata 'karya'. Lalu kemarin dia bilang 'optimal' untuk suatu hasil kreatifitasnya, bukannya bagus banget. Dan masih banyak lagi kata-kata lain yang dia coba gunakan, dan kok ya pas banget dia terapkan di kalimat-kalimatnya. Meski dulu mas-masnya juga seperti itu, tetap saja aku terkagum-kagum dengan kemampuannya berbahasa. Hehehe......emaknyaaa!!

"Mama...... jadi TV itu apa hubungannya dengan mata bisa rusak? Apa cuma mata yang bisa dirusak TV?" tanyanya tiba-tiba setelah berkali-kali (tepatnya selalu) dia memenangkan perdebatan sengit antara kami berdua.

Duuuh........ jangan-jangan aku sudah salah nih, kok dia pikir TV itu 'perusak' ya?

'Sayangku........ TV itu kan ada cahayanya. Cahayanya itu ada kekuatannya. Kalau mata terlalu dekat, maka mata kita bisa rusak karena kena cahayanya makin kuat. Makanya mata cantik mama itu kalau lihat TV jangan dekat-dekat ya......biar awet cantiknya. Kan mata itu anugerah Allah juga, jadi harus dijaga.'

'Trus, TV juga berhubungan dengan otak kita, kuping kita, dan mulut kita. Misalnya yang kita tonton acara yang tidak bagus buat otak kita sehingga kita bisa berpikir atau berbuat yang tidak baik, kata-kata yang kita dengar tidak bagus juga sehingga telinga kita mendengar dan mulut kita ikut bicara tidak bagus. Kan kasihan otak cerdas, kuping indah, dan mulut cantiknya dipakai untuk yang tidak bagus. Nantinya kan bisa rusak. Makanya mama selalu ingetin adek dan mas-mas untuk tidak sembarangan nonton TV. Kalau nonton TV selalu ambil, tiru yang bagus-bagusnya aja. Kalau ada yang bikin adek ragu, ya tanya ke mas, mama, atau papa. Nanti kita diskusikan bersama apa yang bagus dan tidak.'

'Tapi cintaku....... TV, juga barang lain tidak hanya bisa merusak manusia, kita. Jika kita pandai memanfaatkan, maka semua barang PASTI ada gunanya bagi kita manusia. Itulah makanya kitaharus banyak belajar, harus banyak mencari tahu, menggali ilmu, menimba pengetahuan, agar kita bisa mensyukuri segalanya dengan mengambil manfaatnya buat kebaikan manusia. Misalnya TV, kan banyak juga berita dan ilmu yang bisa kita dapatkan dari TV.'

"Mmmm............ betul juga ya Mama. Kok Mama bisa pinter gitu sih jawab pertanyaan adek? Apa Mama juga jaga otaknya biar nggak rusak? Tapi adek tahu, mama pasti tidak menjaga matanya. Makanya mama pakai kacamata. Kalau adek, mau jaga semuanya. Biar Allah suka! Gak kayak mama papa yang gak jaga matanya." dia berargumen sambil matanya melotot lotot protes karena aku berkacamata.

Hahaha..............lama-lama gubrag juga aku dengan keceriwisannya itu.

Lalu dia memilih membaca bukunya dan menyuruhku untuk tidak memalingkan mukaku dari laptop. Sambil menulis aku mendengarnya membaca buku, bercerita yang tentu saja dengan banyak improvisasi bebasnya ke mana-mana.

Lalu..............

"Mamaa....... adek harus bobok sekarang biar besok bisa bangun pagi. Kan adek mau sekolah, latihan nari dan nyanyi untuk pentas di perpisahan sekolah. Hahaha.........dia memang banci tampil. Masalah performance, dia sukaaa banget. Bahkan dulu di usia belum 3 tahun dia sudah juara fashion show. Dia juga sangat suka menari. MJ adalah salah satu idolanya. Adek pipis dulu lalu bobok. Mama seterah (terserah maksudnya, dia masih sering membolak balik kata) mau nerusin ngetik atau bobok bareng adek. Gakpapa kok adek nggak meluk mama malam ini." iiiih........... sok tua banget nggak sih?

Setelah dari kamar mandi dia lalu meringkuk memeluk guling dan zzzzzzzz..................... selamat bobo Princessku sayang, mimpi indah ya............ semoga Allah selalu menjagamu.

Rabu, 01 Juni 2011

Bermain Adalah Pekerjaan Anak-Anak

Banyaknya waktu yang dihabiskan bayi dan anak-anak untuk bermain bukan berarti waktu tersebut terbuang sia-sia ataupun hanya bersifat menyegarkan mereka. Bermain bisa saja menyenangkan tetapi juga merupakan hal serius dalam dunia anak-anak. Dalam waktu bermain tersebut, seorang anak secara terus-menerus mengembangkan kemampuannya dalam menghadapi lingkungannya.

Seorang anak yang lahir ke dunia ini adalah seperti spons – penuh dengan hasrat untuk menyerap, menjelajah dan mencari tahu lebih banyak tentang dunia tempat ia dilahirkan.Bermain adalah sebuah eksplorasi dan proses menemukan, yang merupakan bagian terbesar dari bermain. Bermain hanya berhenti saat ia tertidur. Singkatnya, BERMAIN ADALAH PEKERJAAN ANAK-ANAK.

Seperti orang dewasa yang belajar memecahkan masalah di tempat kerja untuk menyelesaikan pekerjaannya, dalam skala yang lebih kecil, melalui bermain seorang anak mempelajari ketrampilan-ketrampilan yang diperlukannya untuk menjadi bagian dari lingkungan barunya.
Bermain mempengaruhi pertumbuhan fisik, mental, sosial, psikologis, emosional, dan linguistik seorang anak.

Perkembangan Fisik
Saat seorang anak merangkak, mengangkat diri untuk berdiri, berjalan dan berlari, ia merasakan pergerakan. Gerakan ini akan memfasilitasi perkembangan koordinasi fisik yang lebih rumit seperti kemampuan untuk menggunakan kedua tangan untuk aktivitas tertentu, misalnya berlari. Oleh karena itu, seorang anak perlu mengkoordinasikan gerakan mengayun antara tangan dan kaki.

Sejak bulan ketiga dari kehidupan seorang anak, ia sudah memulai gerakan-gerakan dari bahu dan siku. Akan tetapi, pada fase awal ini, gerakan tersebut hanya terbatas pada ayunan atau pukulan yang kurang akurat. Ketika bayi bermain dengan mainan yang lebih kecil dan kompleks, ia akan mulai mengembangkan fungsi-fungsi tangannya.

Bermain juga mengembangkan otot-otot dan kekuatan lengan dan tungkai bagian atas dan bawah.

Perkembangan Mental
Ketika bermain dengan imajinasi, seorang anak bisa berpura-pura menjadi perawat, dokter atau pemadam kebakaran. Ia juga mungkin berpura-pura memasak, menjahit, atau pesta teh dengan teman-temannya. Bermain dengan imajinasi seperti ini menstimulasi pikiran seorang anak. Hal ini akan membantu mempersiapkannya untuk situasi pembelajaran yang lebih kompleks saat dia sudah besar.

Ketika anak-anak bermain satu sama lain, mereka mengembangkan ide-ide mengenai dunia di sekitar mereka. Mereka akan belajar bahwa ada aturan-aturan yang harus mereka patuhi. Aturan-aturan ini mencakup sosialisasi seperti bergiliran saat bermain perosotan, berteman, memberi dan menerima, berbagi, atau menjadi anak yang ramah.

Walaupun pada awalnya, seorang anak akan tampak egosentris dan hanya mementingkan dirinya sendiri, ia akan berkembang dengan adanya panduan orang dewasa, biasanya orang tuanya.

Seorang anak akan merasa yakin pada dirinya sendiri dan menjadi percaya diri saat ia bermain dan merasa senang dan berhasil pada prosesnya. Kepercayaan diri mendorong eksplorasi lebih jauh dan mendorong anak untuk melakukan aktivitas-aktivitas lain yang lebih menantang. Peningkatan kepercayaan diri akan membantunya mengatasi tantangan saat ia lebih besar nanti. Proses mengatasi tantangan ini nantinya akan mengembangkan ketrampilan-ketrampilan lain.

Perkembangan Emosional
Membentuk ikatan dengan orang tua adalah bagian pertama dari perkembangan emosional seorang anak. Tidak ada pengganti untuk tahap perkembangan ini. Orang tua harus terlibat sebanyak-banyaknya ketika bermain. Hal ini akan memberikan seorang anak rasa aman pada lingkungan barunya. Dengan perasaan yang aman ini, seorang anak akan lebih mau keluar menjelajahi di dunia dengan keyakinan bahwa akan selalu ada seseorang untuk bergantung jika keadaan berubah menjadi tidak enak.

Perkembangan Bahasa
Bahasa adalah sebuah alat untuk menerjemahkan makna, pemikiran dan perasaan kita. Perkembangan bahasa dimulai sejak hari pertama lahir. Usaha pertama untuk berkomunikasi biasanya sederhana dan berulang. Ketika seorang anak berkembang secara fisik, kebutuhan berbahasa juga turut meningkat. Anak-anak memerlukan kata-kata dan bahasa tubuh untuk mengekspresikan ide dan belajar memecahkan masalah ketika mereka menghadapi pengalaman dan sensasi baru. Bahasa adalah sebuah bagian dari bermain yang unik dan menyenangkan dan membedakan manusia sebagai makhluk berpikir, dibandingkan dengan binatang.

Persyaratan awal untuk perkembangan bahasa dapat dipenuhi melalui bermain. Ada berbagai peluang untuk mendorong terjadinya hal-hal di bawah ini melalui bermain:

Kontak mata
Kemampuan mendengarkan
Memperhatikan
Belajar untuk bergiliran
Kemampuan berinteraksi sosial

Memberi label pada benda-benda sangat berguna untuk memperkenalkan kata-kata baru kepada anak karena akan menambah kosakatanya. Makna dari kata dapat lebih lanjut ditanamkan dengan mendorong anak untuk memegang benda tersebut.

Mempelajari Konsep Lain
Bermain juga membantu anak mempelajari dan memahami konsep-konsep dasar seperti angka, warna, dan posisi spasial (kanan/kiri dan di dalam/di luar)

Perkembangan konsep seperti ini adalah awal yang sangat penting dalam perkembangan seorang anak karena akan mengajarkan: Interaksi antar benda – bagaimana sebuah benda berhubungan dengan lainnya. Contohnya panci dan kompor, garpu dan sendok, bola dan pemukul. Interaksi dengan materi – misalnya air mendidih itu panas, es itu dingin, pakaian itu lembut. Hal ini membantu seorang anak untuk mengidentifikasikan dirinya dengan tindakan dan ide-idenya.

Misalnya, jika seorang anak tidak suka dengan rasa panas, ia mungkin tidak akan mau membawa sebuah ceret. Ia akan menjadi lebih sadar tentang apa yang mampu ia lakukan dan mengajarkannya bahwa ia mampu untuk melakukannya kembali. Memahami hubungan sebab dan akibat. Misalnya, “Jika saya menyentuh air mendidih, saya akan terbakar.” Inilah dasar dari pemecahan masalah. Dengan memecahkan masalah dan mengalami dan mempelajari aturan mengenai sifat dasar benda-benda, seorang anak belajar untuk mematuhi aturan keselamatan.

Informasi ini dipersembahkan oleh KK Hospital – Rumah Sakit Ibu dan Anak di Singapura. Kunjungi "http://www.kkh.com.sg/">www.kkh.com.sg untuk informasi lebih lanjut.

Jumat, 27 Mei 2011

Berlian-berlianku Dialah Pahlawan Sejatimu

Cerita tentang ayah........... aku akan cerita tentang ayahnya berlian-berlianku kepada berlian-berlianku. Semoga mereka bersyukur mempunyai ayah seperti dia, dengan mengoptimalkan seluruh potensi mereka untuk dunia akhirat mereka.

*****
Dialah Pahlawan Sejatimu
by : Dewi


Anak-anakku,
Saat mendengar berita kehadiranmu, dia yang paling antusias penuh syukur bahagia
Setiap keperluanmu, dia yang selalu mengupayakan semampu dirinya
Tidak bosan dia mengelus dan merasakan gerakan-gerakanmu meski terhalang dinding perutku
Do'a-do'a, lantunan ayat suci, bacaan buku-buku, juga dentingan gitar dan piano serta suara merdunya pun senantiasa mengiringi tarian dan tendanganmu di rahimku

Dan saat kau benar-benar hadir.........dialah yang pertama kali kau lihat senyuman bahagianya menyongsongmu, karena dialah pendamping dokter terhebat, penyambutmu, menunggumu
Lalu suara adzan dan iqamatnya pula yang pertama kau dengar langsung di kedua telingamu
Pelukan hangatnya pasti membuatmu nyaman, karena tak kudengar lagi tangisanmu
Dia jualah yang mengangsurkan tubuh mungilmu tuk kupeluk

Berlian indahku,
Jika malam gulita kau terbangun dengan jeritanmu dan aku tak kuasa lagi merayumu
Dia juga segera merengkuhmu, meletakkanmu di dadanya, lalu kau tidur penuh damai di sana
Pasti dia merasakan letih pegal, namun senyum nyamanmu mengalahkan semua itu
Celotehmu di esok paginya adalah kebahagiaannya yang menjadi bekalnya berjihad mencari nafkah meski kantuk masih tersisa

Sayangku,
Langkah kaki mungil dan kata bermakna pertamamu adalah kejutan manis sekaligus pelipur lara buatnya sepulang kerja
Disusul berbagai pertanyaan lucu kritismu menghiasi benak dan menjadi PR tersulitnya
Belum lagi mengikuti permainanmu yang tidak kenal akan keletihan dirinya
Menjadi kudamu, ayunanmu, juga merelakan pundaknya tuk jadi tempatmu 'ningkring' senang tidak pernah jadi keluhannya

Kejujurannya, amanahnya, baktinya pada orangtua, kesetiaannya pada kebenaran, kecintaannya pada keluarga, kebaikan dan kerendahan hatinya, adalah pancaran keindahan jiwanya yang harus kau teladani
Kegemarannya membaca, kelihaiannya melukis, kelincahan jemarinya bermain gitar, kemampuan tahsinnya, juga kefasihannya berbincang maupun menulis dengan menggunakan bahasa asing, semoga semua menginspirasimu tuk meraih asa

Cintaku,
Tentu kau ingat bagaimana dia setiap hari mengajakmu shalat ke masjid sejak kau baru bisa berjalan
Meski tidak sedikit mendapat kritikan bahkan gunjingan
Karena banyak yang menganggap anak kecil hanya akan mengganggu kekusyukan
Tentu saja, karena kalian tidak jarang hanya menjadikan masjid sebagai salah satu arena permainan
Tahu nggak nak, dia selalu yakinkan mereka meski sangat kerepotan mengatasi kelincahan yang kau lakukan
Belum lagi jika harus memanggulmu di pagi buta untuk shalat subuh karena kantukmu tak tertahan
Dan membuat ritual rutin itu menjadi menyenangkanmu dan membuatmu semangat melaluinya seolah sebuah permainan
Terbukti dia benar, karena kemudian kalianlah pengisi utama shaf shalat di antara jamaah masjid meski hanya ada satu baris di belakang imam

Belahan jiwaku,
Dia juga berlarian di belakangmu saat mengajarimu bersepeda roda dua
Lalu menangkapmu di kolam saat kau meluncur belajar berenang
Mengajarimu kuda-kuda yang kokoh saat kau belajar bela diri
Menunggumu di ujung gang depan rumah saat kau belajar naik motor
Duduk was-was di sebelahmu saat kau belajar nyetir
Mendengar berbagai curhatmu, menampung keluh kesahmu, mencarikan solusi atas masalahmu, tersenyum bijak atas cerita lucu ABG mu, juga menjadi lawan tak seimbang dalam permainanmu (dia kalah mulu ya?)
Bangga atas segala prestasimu, namun tak terlalu ditampakkannya karena ada sedikit keangkuhan lelakinya yang kadang masih 'bicara'

Kemudian.................. meski berat berusaha tersenyum ikhlas melepasmu pergi jauh menuntut ilmu mengasah segala potensimu, mencari bekal hidup matimu
Juga berurai airmata di malam sunyi dalam sujudnya hanya meminta berkahNya untuk dirimu

Pujaan hatiku,
Dialah ayahmu, pahlawan sejatimu............. papa kau memanggilnya
Kau harus tahu bahwa dia sudah dan akan selalu rela melakukan apa saja demi keberkahanmu
Anak-anaknya,
Berlian-berlian indahnya,
Belahan jiwanya,
Pujaan hatinya,
Harapannya,
Cahayanya di surga........

Berkilaulah berlianku, terangi dirimu, terangi kami, terangi sekitarmu, terangi dunia akhiratmu.......... harapan kami, surgapun menunggu kilau terangmu.

Selasa, 24 Mei 2011

Jangan Membenarkan Yang Biasa, Tapi Biasakan Yang Benar

Awalnya, aku marah dan kecewa jika diperlakukan tidak adil, dzalim, jahat, dan curang. Lalu aku akan melihatnya dari sisi lain. Dan aku mencoba memaklumi tindakan orang lain tersebut. Aku berusaha sabar. Aku mencoba memahami mereka.

Misalnya saat orang curang dan jahat karena aku jujur dalam pekerjaanku. Saat mereka berusaha menyudutkanku hanya karena aku tidak sama dengan mereka, karena aku jujur dan mereka tidak, karena aku tidak mau mengambil yang bukan hakku dan mereka sangat menyukai bahkan cenderung tamak mengambil yang bukan hak mereka, bahkan saat mereka memfitnahku sehingga aku terkesan salah dan sangat buruk di mata banyak orang, dan mereka bebas sesuka hati menghukumku.

Awalnya aku kecewa, marah, sedih, kesal. Lalu aku ingat, bahwa jika aku mempunyai posisi lebih tinggi, maka aku harusnya memaklumi mereka, aku harus bersabar. Ya, aku mencoba memaklumi saja. Bisa jadi, bagi mereka pekerjaan itu sangat berarti sehingga demi mempertahankannya mereka rela jika harus curang, menjilat atasan, memeras siapapun yang bisa diperas, dan menginjak siapapun yang bisa diinjak, demi mereka bisa menjadikannya pijakan untuk naik. Sementara bagiku, pekerjaan itu hanyalah salah satu jalan bagiku untuk berbuat, beribadah, berbakti. Dan masih banyak cara lain jika pun aku harus kehilangan pekerjaanku itu.

Aku harus bersabar akan tingkah mereka, karena sabar memang hanya milik orang yang lebih tinggi kedudukannya. Jika lebih rendah namanya pasrah, karena tidak punya daya kekuatan. Aku harus bersabar untuk tidak melakukan sesuatu yang bisa membuat mereka kehilangan apa yang mereka puja puji, yang mereka agung-agungkan, sehingga untuk mempertahankannya mereka rela menyakiti orang lain, termasuk temannya.

Aku juga berusaha maklum saat mereka dengan rakusnya mengambil segala yang bisa diambil, meski itu hak orang lain, merugikan bahkan membuat orang lain (banyak) tersakiti. Entah kenapa pula mereka marah dan memusuhi aku yang tidak seperti mereka. Mungkin......... mereka sangat membutuhkan segala rupa harta itu, sehingga mereka berusaha mati-matian mendapatkannya meski haram sekalipun. Mungkin lagi, mereka yakin hanya akan bisa mendapatkan harta itu dengan cara seperti itu. Curang, jahat, rakus, tamak, dan menyakiti orang lain, merugikan orang banyak. Sementara aku......... aku tidak membutuhkan harta haram, harta rampasan, hasil memeras, harta sogokan, dan harta orang banyak..........harta rakyat. Dan bagiku, jika memang hakku, maka harta akan datang sebanyak yang aku butuhkan, tanpa aku harus berbuat curang dan jahat. Aku hanya harus mengusahakan dengan cara yang Allah sukai.

Lalu.............. kenapa sampai sekarang aku masih memperjuangkan hak-hakku? Hmm.......... pastinya! Karena aku adalah seorang ibu. Aku harus memperjuangkan kebenaran, aku harus memperjuangkan keadilan, aku harus memperjuangkan hakku. Meski aku tahu............ di jaman seperti ini, di masyarakat seperti ini, keadilan adalah barang mewah kalau tidak boleh kusebut mustahil terjadi. Kebenaran seakan hanya kamuflase. Kejujuran hanya dilakukan dan dibela jika sesuai kepentingan.

Namun aku tidak peduli! Meski masyarakat dominan melakukan ketidak jujuran, kemunafikan, kecurangan, kebohongan, hipokrit, lalu yang jujur dianggap salah, aku tetap akan berpegang teguh pada prinsipku. Aku tetap akan membela kebenaran, aku tetap akan mendidik anak-anakku dengan kebaikan.

Ya..................... Aku tidak akan membenarkan yang biasa dilakukan oleh banyak orang, karena orang banyak belum tentu yang benar.

Menurutku, seharusnyalah: Jangan membenarkan yang biasa, namun biasakan yang benar. Apapun resikonya.

Minggu, 08 Mei 2011

Ceriwiiiiisss...........

Semua anakku emang banyak ngomongnya. Maklum, sejak usia setahun mereka sudah bisa ngomong sekaligus sudah bisa jalan. Lari main bola malah (sendirian mainnya dan di dalam rumah tapinya). Hehehe...... kayaknya itu efek punya mama yang ceriwis. Sejak mereka di kandunganku memang selalu aku ajak bicara. Melakukan apapun aku selalu ceritain ke mereka. Shalat, makan, baca, jalan, istirahat, kecapekan, seneng, sedih, hahaha..................bahkan kadang curhat. Kalo nyanyi sih....... tiap harilah. Habisnya gak ada produser yang tertarik dengan warna suaraku, yang merdu ini hikcs..... jadi nyanyi-nyanyinya ya hanya jadi konsumsi pribadi dan dengan sangat terpaksa anakku yang masih di kandungan harus ikut menikmati suara emas mamanya. Weeeks.............

Setelah mereka lahir, ya tetep saja mereka harus tahan dengan seluruh keceriwisanku yang terus berlanjut. Memandikan, menyusui, menidurkan, semua sambil aku ajak bicara atau membaca atau nyanyi. Walaaaahh............. gini nih kalo mamanya gak laku rekaman. Hmm............ aku membuat syair-syair laguku sendiri sesuai dengan asupan materi didikan yang aku ingin berikan ke anakku. Termasuk jika aku membaca Al Qur'an meski terbata-bata karena memang aku parah banget kemampuan membaca Al Qur'annya, tetep saja aku lakukan di dekat bayiku, sambil ngurus bayiku. Dan........... jangan kaget ya, karena aku aja kaget banget bin malu, kalo itu efektif poll. Bayiku dulu sudah hafal beberapa surat pendek saat masih usia 2 tahun meski mamanya payah dalam membaca Al Qur'an.

Begitulah! Makanya usia setahun anak-anakku sudah bisa bahkan lumayan pintar berbicara. Inget banget dulu papanya pulang kantor terkaget-kaget karena saat pagi berangkat anaknya belum jelas bicara, tapi malamnya sudah bisa menyebutkan PINTU, LANTAI, BUKU, PAPA, dll. Hahaha.............welcome to my world Papaku.................. gitu kali pikir anakku yang terkekeh-kekeh dan semakin semangat menyebutkan berbagai nama barang ketika melihat wajah papanya yang kaget banget campur senang dan bangga.

Naaah.........efeknya, anak-anakku itu ceriwis banget, selalu nanya ini itu, selalu komentar, selalu dan selalu berbicara sambil menguntitku jika menanyakan sesuatu kepadaku. Hhhhh........... salahku sendiri ya?? Hehehe.....jangan salah, papanya juga kebagian diikuti sambil ditanya ini itu jika ada di rumah. Tapi anehnya mereka cenderung tidak banyak bicara di sekolah. Tahu-tahu nilai lumayan, tetep banyak teman, mewakili sekolah lomba ini itu termasuk pidato,baca puisi, dan bahasa Inggris, jadi ketua OSIS, dll. Lhaaaaa........kok kata gurunya gak banyak bicara ya??? Mungkin maksudnya cool kali? Hehehe...........

Alhamdulillah............ karena sering melihatku membaca buku di waktu senggangku, termasuk saat menemani mereka bermain, maka mereka cepat ingin bisa membaca (dengan cara yang ceriwis menanyakan tiap huruf yang ditemuinya), dan memang tidak membutuhkan waktu lama untuk bisa membaca meski tanpa pernah belajar secara khusus dan tentu saja tanpa beban apalagi tekanan.

Hhhhh............pekerjaanku sedikit berkurang. Karena sudah bisa membaca, maka aku akan mengajak mereka mencarinya di buku jika mereka menanyakan ini itu ke aku. Berbagai buku dengan tampilan lucu, menarik, aku beli demi memuaskan rasa ingin tahu mereka. Apa ini apa itu, kamus bergambar, buku tentang binatang, tumbuhan, manusia, negara-negara, sampai buku pintar, globe, mikroskop, teleskop, dll menjadi koleksi mereka. Mending mamanya gak usah beli baju atau sepatu apalagi tas branded deh. Secara, anak-anakku jika ingin tahu juga suka mengamati benda kecil juga bintang di langit. Horeeee.......... penguntitku yang ceriwis sudah tidak terlalu merepotkanku dengan berbagai pertanyaan. Hahaha....... mamanya payah! Dan mereka tumbuh menjadi penggemar membaca, dan buku bacaannya pun lebih 'berat' dibanding anak-anak seusia mereka dengan materi sesuai kesukaan mereka masing-masing.

Karena sekarang sudah jaman internet, maka untuk anak-anakku yang lebih kecil sudah aku kenalkan juga dengan Oom Google jika mereka ingin mengetahui suatu hal. Asyiiik.......... mamanya tentu akan bisa selonjoran leyeh-leyeh hanya memantau mereka browsing sambil menikmati me time nya lebih banyak. Qiqiqiq............ *ngayal*

Lha, tapi ternyata aku keliru!! Dua berlian kecilku itu masih saja suka menguntitku setiap hari sambil bertanya ini itu tiada henti. "Ma....Mama punya uang Zimbabwe ga? Mama tahu kan kalo pecahannya gede banget?" "Ma......kenapa ...... Ma........apa sih .......bla bla bla...." Jika aku sarankan mereka untuk tanya ke Oom Google atau melihat ke buku pintar, mereka akan dengan gesitnya menjawab; "Nggak mau!! Mama itu lebih pinter dari google atau kamus manapun."

Gubraaaagggggg.......................... dasar ceriwis!!!

Kamis, 05 Mei 2011

Indonesia Urutan 107 Negara Layak Huni Bagi Ibu-ibu

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth



img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Tingkat kematian ibu melahirkan dan anak merupakan indikator kelayakan sebuah negara bagi kaum perempuan. Dari 160 negara yang disurvei, Indonesia menempati urutan ke-107 negara paling layak untuk dihuni kaum perempuan khususnya ibu-ibu.

Survei tersebut digelar baru-baru ini oleh sebuah organisasi internasional yang bergerak di bidang kesehatan ibu dan anak yakni Save the Children. Negara yang disurvei meliputi 43 negara maju, serta 117 negara berkembang termasuk Indonesia.

Dari total 160 negara, Norwegia menduduki peringkat tertinggi negara paling layak dihuni ibu-ibu. Seluruh kelahiran bayi di negara ini sudah ditangani oleh tenaga kesehatan, sehingga tingkat kematian balitanya tercatat paling rendah yakni 1 di antara 175 balita.

Kesejahteraan pekerja perempuan juga paling diperhatikan, karena di Norwegia ibu melahirkan bisa mendapat hak cuti paling panjang yakni setahun penuh. Selain itu, fasilitas dan layanan kesehatan di negara ini dinilai paling layak untuk ibu-ibu.

Kondisi ini sangat bertolak belakang dengan Afghanistan yang menempati peringkat ke-160 alias juru kunci. Kematian balita terjadi pada 1 dari setiap 5 anak, sedangkan kematian ibu melahirkan tercatat paling tinggi yakni sebanyak 1 dari 11 kelahiran.

Indonesia menempati posisi ke-43 dalam kategori negara berkembang, atau peringkat ke-107 dari seluruh negara yang disurvei. Survei tersebut tidak merinci data di Indonesia, namun berdasakan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, angkanya tercatat 228 per 100 kelahiran hidup.

Secara lengkap, 10 negara terbaik bagi ibu-ibu menurut survei tersbeut adalah sebagai berikut seperti dikutio dari Savethechildren, Kamis (5/5/2011).

1. Norwegia
2. Australia
3. Islandia
4. Swedia
5. Denmark
6. Selandia Baru
7. Finlandia
8. Belanda
9. Belgia
10. Jerman

Sementara itu 10 negara terburuk bagi ibu-ibu adalah sebagai berikut.

1. Afghanistan
2. Nigeria
3. Chad
4. Guinea Bissau
5. Yemen
6. Kongo
7. Mali
8. Sudan
9. Eritrea
10. Equatorial Guinea

*****

Hmmm.............semoga nantinya Indonesia tempat terbaik bagi siapapun. Laki-laki, perempuan, anak-anak, ibu, ayah, nenek, kakek, semua agama, semua golongan. Bahkan orang berduyun2 ingin sekali tinggal di Indonesia, namun maaf........ syaratnya ketat tuk tinggal di Indonesia. Harus lulus test Berbahasa Indonesia, berpribadi Pancasila, Beragama, berbudi luhur, menghormati adat istiadatnya, pahlawannya, dan menjaga seluruh bumi laut udara dan kerukunan saling menghormati.