Halaman

Kamis, 12 Januari 2012

'V' dan 'F' Apa Bedanya??

Princess cantikku sudah 5 tahun sekarang. Dia baru aja mulai bisa membaca sekaligus menulis. Hehehe.......bravo!! Gitu biasanya sepupunya akan teriak jika memberi selamat. Dibanding mas-masnya dulu, dia memang lebih telat bisa baca tulisnya. Tapi ya gakpapa bagiku. Aku tidak lalu mengeleskannya agar segera bisa membaca. Ngirit? Hehehe.....iya juga sih. Tapi aku memang tidak merasa penting banget menyegerakan ketrampilan ini ke berlian2ku. Yang menurutku justru penting banget sih......biasa shalat, makanya aku membiasakannya sejak mereka di kandunganku, lalu diteruskan semasa mereka bayi aku selalu bilang dulu saat mau shalat dan shalat di dekat mereka, kemudian setelah bisa berjalan (1 th) maka papanya mengajaknya shalat ke masjid dengan dipakaikan popok anti bocor. Dan........trataaaa.......mereka rajin shalat bahkan ke masjid meski tanpa papanya dan jika hanya ada 1-2 shaf, jama'ahnya maka mereka ada di barisan itu. Hahaha.....bahkan jika mas2nya libur, Princessku tetap ikut shalat Jjama'ah ke masjid  dan tentu saja menjadi satu2nya jama'ah cantik di sana.

Setelah shalat, maka hal yang berkaitan dengan sikap diri menjadi keutamaan bagiku untuk dipahami berlian2ku. Santun, hormat, menghargai orang lain, memahami orang lain meski berbeda, mengerjakan berbagai kebutuhan sendiri, mengerjakan pekerjaan rumah tangga, saling tolong, dll menurutku sangat penting ditanamkan sejak kecil. Sedangkan kemampuan akademis aku yakin akan gampang sekali mereka kuasai jika karakter mereka sudah bagus. Bahasa, yang lebih aku tekankan adalah bagaimana seharusnya 'berbahasa' dan bukannya materi bahasanya itu sendiri. Ehem.........bisa jadi juga karena mamanya gak pinter ngajar materi bahasa ya? Ahahahahay........malu deh. Iya, aku kurang setuju jika anak diajarkan bahasa asing sementara bahasa sendiri dia belum 'paham'. Tidak jarang aku bertemu anak yang cas cis cus berbahasa Inggris dan menolak berbahasa Indonesia apalagi berbahasa daerah. Padahal dia lahir dan tumbuh di Indonesia sebagai anak Indonesia. *sedih*

Nah kembali ke Princessku, sekarang ini dia sudah bisa membaca dan menulis meski masih belum lihai.  Kadang terbalik. Dia mau cerita ke masnya kalau dia jadi MAYORET, eh......malah nulis AMJORET. Setiap jalan sama aku, maka dia akan membaca apapun tulisan yang dia temui di jalan sedapatnya. Jika melihat laptopku online dan ada kode kuning di YM masnya yang menandakan masnya online, maka dia akan membuka chatbox sendiri dan.......chating sama masnya. Idiiiih......sok banget deh dia. Aku berpesan agar masnya chating dengan kata-kata sederhana dan jangan disingkat agar adiknya gampang membaca dan membalasnya. Tapi.......tentu saja smiley iseng sering dia gunakan untuk masnya sehingga masnya gemes banget ingin segera bisa menciumnya langsung.

Nah, karena namanya menggunakan huruf awal 'V', dia bertanya ke aku; "Mama.....kenapa harus ada huruf 'F' dan 'V'? Kan kalo dipake bunyinya sama. Fa = Va."

"Dalam bahasa Indonesia memang hampir sama, tapi dalam bahasa Inggris beda, cantik.
'Fan' dibaca beda dengan 'Van.' Dan nama adik itu juga berbeda artinya jika menggunakan huruf V atau F."

"Berarti cuma di bahasa Inggris ya, bahasa lain gimana Ma, harusnya bahasa Indonesia gak usah ada dua2nya ya Ma? Hayo....mama pilih manna?"

Sdh beberapa kali dia namain di lukisannya (dia suka nglukis, coretan; red) dengan 'huruf V' atau 'F' untuk namanya. Kan sama aja bunyinya Ma. Gitu argumen dia. Hahaha......meski sudah aku bilang kalau artinya berbeda, karena memang bagus semua sih artinya jadi dia cuek aja. Tetap menggunakan kedua huruf itu bergantian sesukanya.

Duuuh........kirain cuma abang2nya dulu waktu kecilnya yg suka ngasih jebakan betmen gini. It's happened again. Teman2 ada jawaban lain gak biar dia lebih puas dg jawaban mamanya (yg nyari contekan ke mana2).
 

Selasa, 03 Januari 2012

Tanggal Berapa Ma?

Princess kecilku suka melukis, menari, juga berlenggang lenggok bagaikan peragawati. Sejak usia tiga tahun dia sudah menjuarai sebuah peragaan busana meski hanya kelas kampung, unjuk kebolehan menari pendet di ajungan Bali Taman Mini Indonesia Indah, dan meski hanya juara harapan dia juga menyabet piala saat menarikan sebuah tarian Betawi di Taman Impian Jaya Ancol.


Melukis? Hampir setiap hari aku mendapatkan hadiah sebuah lukisan (coretan; red) darinya yang disertai tulisan:  Love (gambar hati)  Mama. Dia akan asyik melukis di sebelah papanya jika sedang libur. Mojok berduaan mesra dalam kebisuan. Hanya tangan mereka menari-nari dengan kuas dan warna-warni cat minyak di kanvas atau pensil warna dan crayon atau cat air di kertas. Mereka melukis dengan berbagai gaya, termasuk tengkurep di lantai.


Dia itu perangkoku, penguntitku, yang hampir selalu menempel dan mengikutiku ke manapun aku bergerak. Bahkan terkadang aku khawatir dia akan tertabrak jika aku tiba-tiba berbalik saat sedang berjalan karena teringat akan sesuatu yang harus aku lakukan. Maklum, kekurang harmonisan multitaskingku tidak jarang membuatku reflek berubah arah saat sedang beraktifitas.

Pernah aku heran kenapa di belakangku sepi, tidak ada yang membuntuti, tidak ada celoteh heboh yang menanyakan ini itu atau berargumen begini begitu. Aku mencarinya ke mana-mana seputaran rumah, melongok kamar-kamar, termasuk kamar (kandang) si ayam-ayam di depan rumah, namun makhluk cantik mungil berambut kriwil itu tidak aku temukan. Dalam sedikit kepanikan aku memanggil-manggilnya, namun juga tidak ada jawaban. Kembali aku cermati setiap ruangan dengan perasaan gak karuan namun berusaha tenang.

Eng.............ing................eng.................ternyata dia sedang sibuk mengaduk-aduk campuran air dan cat air berbagai warna sehingga warna yang terbentuk nyaris hitam. "Mama kenapa sih berisik? Adek kan lagi melukis, jangan diganggu donk." Hallah............................kalem pula dia menegurku. Sejak itu aku akan segera memeriksa ruang tempat dia dan papanya biasa 'bertapa' jika Princess tidak kudapati di belakangku menguntitku.

Tadi pagi-pagi sekali dia sudah asyik di ruang favoritnya setelah menguntit di belakangku. Lalu dia keluar sebentar untuk bertanya; "Ma, sekarang tanggal berapa?"

"Tanggal 3. Kenapa sayangku?" bukannya menjawab pertanyaanku dia malah ngibrit ke ruangan itu lagi lalu kembali dengan memperlihatkan sebuah lukisannya yang masih basah. Di lukisannya bagian bawah ada seperti tandatangan dan angka-angka seperti jika papanya atau mas-masnya melukis. Namun yang dia tulis setelah tandatangan adalah angka 3/5/4. Apa maksudnya ya? Kalau papa dan mas-masnya tentu akan menandatangani disertai tanggal bulan dan tahun pembuatan. Kalau ini??? Aku tidak mau menghakimi atau mengkritik dia sebelum aku tahu maksudnya.

"Bagusnya.............ngomong2 itu angka apa cinta?" tanyaku ingin tahu. Curious banget.

"Oooo.....itu. Yang ini kan nama adek, tandatangan adek. Nah yang ini tanggal hari ini (3), lalu umur adek (5), lalu kelas adek (4, dia selalu ngaku sudah kelas 4). Mama tahu kan setiap ketemu orang pasti pada tanya adek namanya siapa, sekarang umur berapa dan kelasnya berapa. Nah, biar pas mereka lihat lukisan ini tahu, kalo yang nglukis adek, dilukis tanggal 3, trus adek itu sekarang umurnya 5 dan sekarang sudah kelas 4. Gitu ma...." jawabnya menjelaskan.

?????????????????