Halaman

Jumat, 07 Desember 2007

BERPENDAPAT

Seringkali saya mendengar atau membaca pendapat orang yang disampaikan baik lisan maupun tulisan yang ngglibet. (??????????) Maksud saya muter-muter, menggunakan istilah-istilah aneh yang sering tidak relevan atau malah makin bikin runyam alias makin nggak jelas maksudnya. Ya mereka berusaha mengeluarkan istilah akademis, intelek, keren, yang sudah mereka pelajari di bangku kuliah meski ada istilah lain yang lebih awam, mudah dipahami, dan lebih pas. Apa biar dianggap pinter kali ya?? He he he berarti sadar dong kalau sebenarnya nggak pinter, makanya perlu “dianggap” pinter?

Dan anehnya, seringkali pendapat yang demikian keluar dari orang-orang yang secara akademis sudah tinggi levelnya. Yah, setelah dia S2 atau bahkan S3. Lha kan ini membuat saya makin heran dan bingung.

Kok bingung Dew? Kan kalau makin tinggi sekolahnya memang makin banyak istilah aneh (intelek) yang mereka tahu. Gitu kali ya?! Ya nggak banget menurut saya.

Karena menurut saya, seharusnya semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin pandai menyederhanakan masalah yang tadinya rumit, istilah-istilah aneh, menjadi mudah dimengerti oleh orang lain. Dan, semakin luas pengertian itu bisa diterima dan dipahami oleh masyarakat berbagai tingkatan. Buat apa sekolah sampai doktor kalau hanya membuat orang bingung dan mengerenyitkan kening kalau mendengar dia berbicara atau membaca tulisan dia to?

Jadi, kalau ingin orang lain tahu kita pinter, sangat tidak perlu berbicara atau berpendapat dengan istilah yang membuat orang bingung. Atau, jangan-jangan dia menggunakan istilah istilah aneh karena dia sendiri sebenarnya tidak paham? Cuma bangga aja bisa ngomong seperti itu? Terdengar keren? Ha ha ha, padahal nggak perlu kita tunjukkan kalau memang kita pinter, orang lain pasti akan mengakui kok. Ya kan??!! Kan!!!

Tidak ada komentar: