Halaman

Kamis, 31 Maret 2011

Aku Hanya Punya Empati

Kadang aku berpikir, sebaiknya aku tidak usah ke mana-mana, di rumah saja seharian setiap hari, supaya dadaku tidak sering sakit begini. Masya Allah............. bagaimana mungkin para penguasa (maaf, bukan pemimpin karena jika memang pemimpin tentu akan memikirkan yang dipimpinnya) bisa tidur nyenyak sementara masyarakatnya masih seperti ini?

Saat sedang di sebuah pasar tradisional, aku melihat suami istri menggendong masing2 1 anak. Yang satu masih bayi banget dan satunya 2-3 thnan. Si istri menyandang sebuah tape yang memperdengarkan musik daerah tertentu, si suami dengan muka berbedak tebal dan berkostum tari sambil menggendong anak yang lebih besar, segera menari mengikuti irama musik tadi. Trenyuh aku melihatnya. Segera aku angsurkan sekedar rupiah untuk usahanya itu. Aku bersyukur, setidaknya mereka tidak minta-minta dan mereka ngurus anak-anaknya.

Di jembatan penyeberangan.....ada seorang ibu dengan gadis kecil banget setiap hari duduk mengharap belas kasih orang lewat. Nggak tega rasanya jika melewati mereka. Airmataku sering aku tahan dan aku berusaha tersenyum semanis mungkin ke anak kecil itu, aku usap pipi dekilnya, dan sedikit rupiah aku taruh ke dalam kaleng yang terletak di sebelahnya. Kadang dia tertidur meringkuk di situ, dengan alas seadanya, lantai besi keras, berangin, kotor. Sedih dan trenyuh hatiku melihatnya. Ingin rasanya aku bisa memberi tempat yang nyaman baginya untuk tumbuh. Kapan-kapan aku ingin membawakannya buku-buku Princess kecilku untuknya. Biar dia belajar seperi Princessku.

Suatu hari aku melihat anak-anak berseragam abu-abu putih duduk-duduk di taman di pinggir jalan pada jam sekolah. Yah......mana tega aku tidak berhenti dan menanyakan mengapa mereka tidak sekolah. Ternyata mereka terlambat dan tidak boleh masuk sekolah seharian. Dan kalau pulang mereka takut diadukan oleh pembantunya karena tidak sekolah, lalu nanti orangtuanya marah menyalahkan mereka tanpa mendengar alasan mereka. Ya sudah, aku antar mereka ke sekolah dan aku upayakan mereka bisa masuk sekolah hari itu meski terlambat. Wuiiiih..............penerapan kedisiplinan yang tidak tepat.

Lalu aku juga pernah melihat anak SMA mendorong sepeda motornya. Yah.............aku segera putar balik, menanyakan apa yang perlu aku bantu, jika bensin habis dan dia tidak punya uang, maka aku belikan dia bensin sekedarnya agar dia bisa sampai rumahnya lagi nanti.

Kemudian jika ada teman-teman anak-anakku yang terancam tidak bisa ikut UAN karena belum melunasi SPP. Masya Allah.....kalau sekolah negeri mestinya gak perlu ya? Kan gedung dll disediakan negara, gaji guru dari negara, biaya operasional dari negara. Jika sekolah swasta, ya maklum sajalah kalau murid harus membayar. Karena semua-muanya harus diusahakan sendiri oleh sekolah. Tidak ada bantuan negara sama sekali. Tapi......aku malas mempersoalkannya meski itu bisa aku lakukan. Aku hanya concern pada anak-anak saja. Aku akan melobi sekolahnya, atau mengajak orangtua lain yang mau untuk kolek2 mengumpulkan dana untuk membantu anak-anak itu.

Lalu.............kembali airmataku harus tergenang jika melihat bagaimana anak-anak remaja merokok, menjadi polisi liar di beberapa tempat putar balik, apalagi yang menjadi anak nakal berkeliaran di jalanan. Sayang sekali generasi muda terlalaikan begitu saja.

Demikian juga dengan anak-anak orang kaya yang hanya dicekoki dengan berbagai fasilitas mewah, sekolah mewah, les sana sini, kursus ini itu, sementara kebutuhan pokok mereka yang berupa kasih sayang dan perhatian serta kebersamaan dengan orangtua tidak pernah mereka dapatkan. Seolah jika mereka tercukupi semua materinya maka selesai sudah tanggungjawab orangtua.

Belum lagi bayi-bayi mungil lucu tidak berdaya yang semestinya mendapat dekapan hangat ibunya, ASI langsung dari ibunya, juga didikan dan kebersamaan dengan ibunya di saat awal tumbuh kembangnya, justru harus menerima keadaan jika semua peran itu digantikan oleh orang lain. Pembantu, babby sitter, sopir, menjadi teman mereka sehari-hari, menjadi teladan mereka dalam berbicara, tingkah laku, bahkan cara berpikir dan bersikap. Karena orangtuanya sibuk dengan kegiatan yang materialis mencari uang! Entah seberapa besar uang yang mereka pikir diperlukan oleh anak-anaknya. Atau sebenarnya untuk kesenangan dan kepuasan mereka sendiri???

Entahlah.........

Karena tidak jarang setelah Senin sampai dengan Jum'at mereka asyik berkarir, ternyata Sabtu Minggu pun mereka seru dengan kegiatan sosialisasi mereka. GAUL kalau istilah anak sekarang. Hhhhh..............sayangnya, aku hanya mampu berempati saja pada anak-anak itu sekarang ini. Generasi yang terabaikan. Generasi yang seharusnya menjadi aset utama bangsa ini. Generasi yang nantinya akan meneruskan cita-cita bangsa ini. Generasi yang akan segera menggantikan orangtua mereka yang sekarang kebanyakan asyik dengan dunia mereka sendiri, tidak menyiapkan anak-anak hebat ini untuk menjadi orang Indonesia yang hebat pribadi dan kuat karakternya. Hanya menyiapkan sekedar kecakapan materi..............hanya akademis belaka.

Kecuali untuk anak-anak kandungku, aku akan lakukan apa saja demi mengemban amanahNya mengurus dan mendidik kalian semua dengan sebaik-baiknya. Jika itu harus mengorbankan karirku, maka tidaklah menjadi masalah. Karena karir terbaik bagiku adalah menjadi hambaNya, memenuhi janjiku padaNya, melaksanakan tugasku dariNya, mengasuh kalian semua berlian-berlianNya dengan sebaik-baiknya yang aku mampu usahakan. Aku yakin Dia sudah menyediakan hadiah bagiku karenanya.

Anak-anak Indonesia.................maaf jika aku baru mampu berempati pada kalian semua. Semoga Allah melindungi kalian dari kejahatan dunia, kejahatan materialistis, kejahatan orang yang seharusnya menjaga dan membimbing kalian semua. Maaf ya sayang.............tanganku masih belum mampu merangkul dan memeluk kalian semua. Hanya yang terjangkau dan do'a tulusku sebagai ungkapan cintaku tuk kalian semua...............

Semoga Allah melindungi kalian semua.................................

Minggu, 27 Maret 2011

Motivasi dari seorang sahabat

Dear Dewi,

Keberhasilan ditentukan oleh ukuran
keyakinan kita untuk meraih kemenangan!

Ada pepatah mengatakan...

Apa yang sedang kita pikirkan, itulah
yang sedang terjadi, atau akan terjadi.

Oleh sebab itu... latihlah diri, hati, dan
pikiran untuk selalu merespon
hanya pada hal-hal yang positif!

Latihlah ia terus menerus...
bukan hanya sesaat, tapi berkesinambungan...


Dewi - Temanku Yang Luar Biasa!

Hati yg santun adalah ASET yg tak tertandingi
dalam segala hubungan.

SIKAP BAIK adalah modal dalam hal apapun.

Oleh sebab itu, tunjukkanlah kualitas hati
melalui sikap & bawalah keluar hal terbaik
yang ada dalam diri kita. :-)

sepanjang waktu!


Salam hangat dari temanmu,

Anne Ahira

Jumat, 25 Maret 2011

Nikmat Jempolku, Jangan Diambil....

Weekend...............asyiik........... bisa seru2an sama orang2 tercintakyu...............

Pada capekkah semingguan ini? Sebel? Suntuk? Boring? Gak seru? Ho ho ho........... coba deh, lihat dari sisi lain yang lebih menyenangkan melegakan mengademkan (apaan tuh mengademkan?). Intinya, apapun yang terjadi, syukuri, nikmati, anggap semua itu petualangan yang seru, menyenangkan, menegangkan, mengasikkan, dan yang lebih penting pastinya membuat kita makin 'kaya' dan bertambah lagi bekal kita dalam menyongsong sesuatu yang pasti akan kita hadapi............mati!

Hahaha...........katanya seru kok ngomongin mati seeh???

Ok. Today, aku mau cerita tentang jempolku. Meski namanya jempol, yang merupakan jari ter-endut dibanding jari lainnya, katanya sih jempolku tetep aja mungil cantik lucu menggemaskan. Hue he he he............narcist dikit gakpapa donk ah. Itu kata pacarku n berlian2 indahku yg sudah ABG yang di mata mereka jempolku emang mungil yaaa.....

Jempol tangan, seringkali kita.........aku kali ya, sepelekan kegunaannya, nilai pentingnya, bahkan ketergantungan kita (maap, aku maksudnye) terhadapnya. Sms, angkat barang sekecil apapun, membuka sesuatu (tutup toples misalnya), nulis, bahkan nyubit juga perlu bantuan jempol. Tapi aku gak suka nyubit loh! Dan semuanya itu selama ini nyaris tidak terlalu aku pedulikan, tidak aku sadari, dan...............hikcs......malu banget mengakuinya kalau aku kurang mensyukuri nikmat sang jempol mungilku itu. Maap ya Allah.....

Aku mempunyai pisau kecil yang tampilannya gak menarik. Suram, dekil, gak ada mengkilapnya blas meski sudah dicuci bersih. Memang sejak barunya seperti itu. Pisau itu pemberian kakakku tercinta. Dia memaksaku untuk menerima pisau pemberiannya itu dengan jaminan yang cukup meyakinkanku.........pisau itu tajam melebihi pisau2 putih berkilau milikku yang aku beli di swalayan perkakas rumah tangga bergengsi. Hahaha..............lebay! Emang sih belinya di sana, tapi yang aku beli yang murahan, bukan pisau keren mahal. Dan............betul banget. Itu pisau biarpun dekil tampilannya ternyata kemudian menjadi andalan kami karena tajamnya.

Kemarin............sebagai ucapan terima kasihku kepada pisau itu maka aku ingin mencucinya, menggosoknya, biar kinclong. *sambil berharap keluar jin baik kek lampu aladin* Hm............ lumayan sih ada sedikit perubahan meski ternyata gak bisa kinclong juga. Lalu.......saat asyik sok gosok sik isik tuh pisau..........sreeet!!! Huaaaaaaaaa...............ujung jempolku dicium sama si pisau.

"Mayday..........mayday................... keadaan darurat, call ambulance, ada jari jempol kecil lucu tersayat pisau. Luka cukup parah, harap segera siapkan dokter dan peralatan medis terbaik." begitu sms dan chat aku kirimkan ke pacarku setelah perawatan pertama aku lakukan dan jempol sudah terbungkus plester dengan rapi.

Hehehe............pasti dia tersenyum geli sekaligus khawatir dan ingin segera melihat jempolku setelah membaca sms yang kali ini dilakukan oleh jari lain karena si jempol sedang bedrest. Tiupan dan ciuman bertubi-tubi penuh cinta akan didapat oleh si jempol mungilku dari semua berlianku dan pacarku itu nanti saat kami ketemu sambil aku menceritakan kejadiannya dengan manja dan sedikit mengadu seperti jika mereka mencari perhatianku. Wakwkwkkk....................kayaknya ada yang memanfaatkan situasi nih.

Wuiiih..........ternyata luka cukup dalam sehingga terkena kuku. Dan saat kesenggol dikiiiiiiiiiit aja sakitnya minta ampun. Aku sulit melakukan banyak hal hanya dikarenakan si jempol tangan kananku sakit jika tersentuh.

Masya Allah...........ternyata sedikit saja nikmat diambil dariku sudah cukup membuat banyak hal menjadi terbatasi. Bagaimana aku memecahkan telor untuk bikin telor mata sapi lezat untuk pacarku kalau jempolku sakit begini coba? Hhhhhh................ maap ya cintaku, kalau beberapa hari ini telor mata sapi master chef ga bisa terhidang.

Jadi, masih pantaskah kita mengeluh hanya karena hal-hal sepele? Allah sudah memberi kita banyak kenikmatan yang sudah seharusnya disyukuri.

Udara gratis, masih bisa bernafas, hidung normal, gak usah sibuk ngeluh karena merasa tak semancung hidungnya pinokio, bukan?
Badan sehat, makanya dijaga dengan memberi asupan makanan sehat halal dan seimbang antara gerak, aktifitas sehat manfaat dan istirahat.
Dan nikmat lain yang buanyaaaaaaaaaaakkkk banget. Aku lagi gak minat nulis panjang2 ah. Mau menikmati jempol mungilku yang lagi sakit. Meski sakit, setidaknya aku masih punya dirimu oh jempolku...................

Nah semuanya.....................bersyukur yuk atas segala yang terjadi. Nikmati apa yang ada, dengan melakukan yang terbaik yang kita mampu usahakan. Hargai diri sendiri dengan menghargai dan menghormati orang lain.

Kamis, 24 Maret 2011

IBUMU

Ibumu telah mengandungmu di dalam perutnya selama sembilan bulan seolah-olah sembilan tahun. Dia bersusah payah ketika melahirkanmu yang hampir saja menghilangkan nyawanya. Dan dia telah menyusuimu dengan air susunya dan ia hilangkan rasa kantuknya karena menjagamu. Dan dia cuci kotoranmu dengan tangan kanannya, dia utamakan dirimu atas dirinya serta atas makanannya.

Dia jadikan pangkuannya sebagai ayunan bagimu. Dia telah memberikanmu semua kebaikan dan apabila kamu sakit atau mengeluh tampak darinya kesusahan yang luar biasa dan panjang sekali kesedihannya. Dan dia keluarkan harta untuk membayar dokter yang mengobatimu dan seandainya dipilih antara hidupmu dan kematiannya, maka dia akan meminta supaya kamu hidup dengan suara yang paling keras.

Betapa banyak kebaikan Ibu, sedang engkau balas dengan sikap yang tidak baik. Dia selalu mendoakanmu baik diam-diam atau terang-terangan. Tatkala Ibumu membutuhkanmu disaat dia sudah tua renta, engkau jadikan dia sebagai barang tak berharga disisimu. Engkau kenyang dalam keadaan dia lapar, Engkau puas dalam keadaan dia haus. Dan engkau mendahulukan berbuat baik kepada suami, istri dan anak-anakmu daripada Ibumu, dan engkau lupakan segala kebaikan yang pernah dia buat! Dan rasanya…. Berat atasmu memeliharanya padahal itu adalah urusan yang mudah. Dan engkau kira Ibumu ada di sisimu umurnya panjang, padahal umurnya pendekEngkau tinggalkan dia padahal tak ada penolong baginya selain dirimu!

Padahal ALLAH telah melarang berkata ‘ah’ dan ALLAH telah mengingatkanmu dengan lembut.Dan engkau akan di siksa di dunia dengan durhakanya anak-anakmu kepadamu. Dan ALLAH akan membalas di akhirat dengan menjauhkan dirimu dari-NYA.



Best Regards,

RKY REFRINAL PATIRADJAWANE

Minggu, 20 Maret 2011

Mencari Bahagia???

Hmm........... kadang aku lihat orang yang cemberuuuuutttt aja sehingga kita yang melihat ikut mengerutkan dahi. Atau ada juga yang ngeluuuuuuhhhh terus seakan seluruh dunia telah mengecewakannya. Kemudian ada juga yang isinya complain mulu, seolah tidak ada orang lain yang bener kecuali dia. Lalu ada lagi yang senantiasa memprovokasi orang lain agar marah sama si ini, complain sama si itu, benci sama si dia, sebel sama mereka, seolah dunia ini terlalu sepi tanpa perselisihan. Belum lagi ada orang yang sukanya mempermalukan orang lain seolah dengan hal itu dia 'terlihat' lebih baik daripada orang yang dia permalukan. Heiii........... jika yang melihat adalah orang baik, maka sejatinya orang yang mempermalukan orang lain hanyalah semakin menunjukkan keburukannya sendiri.

Hhhhh................ *kok ikutan sebel??*

Hahaha.................. mbok ya don't be like that. Be happy!!!!!
Ya.....happy, bahagia, semestinya kita ciptakan selalu dalam hidup kita. Kebahagiaan tidak akan mampir dengan sendirinya tanpa adanya usaha kita. Mensyukuri segalanya, apapun yang menimpa kita adalah kunci utama kebahagiaan.

Kebahagiaan bukan hadir karena rejeki yang melimpah, namun dengan adanya bahagia maka rejekimu akan melimpah karenanya.
Senyuman tidak akan membahagiakanmu, namun berbahagialah maka kamu akan senantiasa bisa tersenyum.
Bahagia bukan kita dapatkan karena orang lain baik terhadap kita, namun jika kita baik terhadap orang lain maka kita pasti akan bahagia.
Jangan pernah berharap orang lain akan membahagiakan kita, namun jika kita membahagiakan orang lain maka PASTI kebahagiaan senantiasa melingkupi hari-hari kita.
Bukan karena bahagia maka kita berterima kasih, tapi berterimakasihlah maka kita akan selalu bahagia.

So........... selalulah berpikir, berbicara, bersikap, dan bertindak positif. Maka bahagia akan mudah kita dapatkan. Jauh-jauhlah dari hal-hal negatif.

Jangan suka bergunjing
Jangan suka bergossip
Jangan suka mencerca
Jangan suka memaki
Jangan suka memfitnah
Jangan suka mencari-cari kesalahan orang lain
Jangan suka menebar kebencian
Jangan suka menghasut
Jangan suka mendengki
Jangan suka menjelekkan orang lain
Jangan suka merusak hati dengan kebusukan
Jangan suka mempermalukan orang lain di muka umum

Karena kebahagiaan akan menjauh darimu, jika kamu lakukan semua hal buruk itu.

Syukuri segala apa yang menimpamu.............hidup ini anugerah, jangan sia-siakan dengan sikap buruk yang menunjukkan kebusukan hatimu.

Aku sangat dan semoga selalu bahagia, meski apapun yang terjadi. Karena..........

Aku punya Allah yang selalu mencintaiku, membimbingku, melindungiku sekaligus mejagaku
Aku punya suami yang selalu menjadi pacarku, temanku, sahabatku, sekaligus tempatku curhat dan bermanja penuh cinta kasih sayang
Aku punya berlian-berlian indah yang selalu mempesonaku, mengisi hari-hariku dengan celoteh dan tingkah menakjubkannya
Aku punya keluarga besar yang luar biasa yang selalu mendukung, menjaga, dan menyediakan pundak mereka untukku bersandar
Aku punya teman-teman hebat membanggakan yang selalu peduli padaku dan membuatku selalu segar muda penuh semangat
Aku punya semangat, harapan, impian, yang harus aku raih dan usahakan dengan penuh rasa syukur dengan limpahan berkahNya

Maka...............aku tidak pernah perlu mencari bahagia, karena bahagia itu selalu ada di dalam diriku. Bahkan jika ada yang mencoba merusak, mengganggu, apalagi mencurinya dariku, bahagia TETAP selalu ada di sini....... di jiwaku, di hatiku, di hidup dan matiku.




Jumat, 18 Maret 2011

Say YES to GAMBARU!

dari kiriman seorang teman


by Rouli Esther Pasaribu on Monday, March 14, 2011 at 10:02 AM


Terus terang aja, satu kata yang bener2 bikin muak jiwa raga setelah tiba di Jepang dua tahun lalu adalah : GAMBARU alias berjuang mati-matian sampai titik darah penghabisan. Muak abis, sumpah, karena tiap kali bimbingan sama prof, kata-kata penutup selalu : motto gambattekudasai (ayo berjuang lebih lagi), taihen dakedo, isshoni gambarimashoo (saya tau ini sulit, tapi ayo berjuang bersama-sama), motto motto kenkyuu shitekudasai (ayo bikin penelitian lebih dan lebih lagi). Sampai gw rasanya pingin ngomong, apa ngga ada kosa kata lain selain GAMBARU? apaan kek gitu, yang penting bukan gambaru.

Gambaru itu bukan hanya sekadar berjuang2 cemen gitu2 aja yang kalo males atau ada banyak rintangan, ya udahlah ya... berhenti aja. Menurut kamus bahasa jepang sih, gambaru itu artinya :

"doko made mo nintai shite doryoku suru" (bertahan sampai kemana pun juga dan berusaha abis-abisan)

Gambaru itu sendiri, terdiri dari dua karakter yaitu karakter "keras" dan "mengencangkan". Jadi image yang bisa didapat dari paduan karakter ini adalah "mau sesusah apapun itu persoalan yang dihadapi, kita mesti keras dan terus mengencangkan diri sendiri, agar kita bisa menang atas persoalan itu" (maksudnya jangan manja, tapi anggap semua persoalan itu adalah sebuah kewajaran dalam hidup, namanya hidup emang pada dasarnya susah, jadi jangan ngarep gampang, persoalan hidup hanya bisa dihadapi dengan gambaru, titik.).

Terus terang aja, dua tahun gw di jepang, dua tahun juga gw ngga ngerti, kenapa orang2 jepang ini menjadikan gambaru sebagai falsafah hidupnya. Bahkan anak umur 3 tahun kayak Joanna pun udah disuruh gambaru di sekolahnya, kayak pake baju di musim dingin mesti yang tipis2 biar ngga manja terhadap cuaca dingin, di dalam sekolah ngga boleh pakai kaos kaki karena kalo telapak kaki langsung kena lantai itu baik untuk kesehatan, sakit2 dikit cuma ingus meler2 atau demam 37 derajat mah ngga usah bolos sekolah, tetap dihimbau masuk dari pagi sampai sore, dengan alasan, anak akan kuat menghadapi penyakit jika ia melawan penyakitnya itu sendiri. Akibatnya, kalo naik sepeda di tanjakan sambil bonceng Joanna, dan gw ngos2an kecapean, otomatis Joanna ngomong : Mama, gambare! mama faitoooo! (mama ayo berjuang, mama ayo fight!). Pokoknya jangan manja sama masalah deh, gambaru sampe titik darah penghabisan it's a must!

Gw bener2 baru mulai sedikit mengerti mengapa gambaru ini penting banget dalam hidup, adalah setelah terjadi tsunami dan gempa bumi dengan kekuatan 9.0 di jepang bagian timur. Gw tau, bencana alam di indonesia seperti tsunami di aceh, nias dan sekitarnya, gempa bumi di padang, letusan gunung merapi....juga bukanlah hal yang gampang untuk dihadapi. Tapi, tsunami dan gempa bumi di jepang kali ini, jauuuuuh lebih parah dari semuanya itu. Bahkan, ini adalah gempa bumi dan tsunami terparah dan terbesar di dunia.

Wajaaaaaaar banget kalo kemudian pemerintah dan masyarakat jepang panik kebingungan karena bencana ini. Wajaaaaar banget kalo mereka kemudian mulai ngerasa galau, nangis2, ga tau mesti ngapain. Bahkan untuk skala bencana sebesar ini, rasanya bisa "dimaafkan" jika stasiun-stasiun TV memasang sedikit musik latar ala lagu-lagu ebiet dan membuat video klip tangisan anak negeri yang berisi wajah-wajah korban bencana yang penuh kepiluan dan tatapan kosong tak punya harapan. Bagaimana tidak, tsunami dan gempa bumi ini benar-benar menyapu habis seluruh kehidupan yang mereka miliki. Sangat wajar jika kemudian mereka tidak punya harapan.

Tapi apa yang terjadi pasca bencana mengerikan ini? Dari hari pertama bencana, gw nyetel TV dan nungguin lagu-lagu ala ebiet diputar di stasiun TV. Nyari-nyari juga di mana rekening dompet bencana alam. Video klip tangisan anak negeri juga gw tunggu2in. Tiga unsur itu (lagu ala ebiet, rekening dompet bencana, video klip tangisan anak negeri), sama sekali ngga disiarkan di TV. Jadi yang ada apaan dong?

Ini yang gw lihat di stasiun2 TV :
1. Peringatan pemerintah agar setiap warga tetap waspada

2. Himbauan pemerintah agar seluruh warga jepang bahu membahu menghadapi bencana (termasuk permintaan untuk menghemat listrik agar warga di wilayah tokyo dan tohoku ngga lama-lama terkena mati lampu)

3. Permintaan maaf dari pemerintah karena terpaksa harus melakukan pemadaman listrik terencana

4. Tips-tips menghadapi bencana alam
5. nomor telepon call centre bencana alam yang bisa dihubungi 24 jam

6. Pengiriman tim SAR dari setiap perfektur menuju daerah-daerah yang terkena bencana

7. Potret warga dan pemerintah yang bahu membahu menyelamatkan warga yang terkena bencana (sumpah sigap banget, nyawa di jepang benar-benar bernilai banget harganya)

8. Pengobaran semangat dari pemerintah yang dibawakan dengan gaya tenang dan tidak emosional : mari berjuang sama-sama menghadapi bencana, mari kita hadapi (government official pake kata norikoeru, yang kalo diterjemahkan secara harafiah : menaiki dan melewati) dengan sepenuh hati

9. Potret para warga yang terkena bencana, yang saling menyemangati :

*ada yang nyari istrinya, belum ketemu2, mukanya udah galau banget, tapi tetap tenang dan ngga emosional, disemangati nenek2 yang ada di tempat pengungsian : gambatte sagasoo! kitto mitsukaru kara. Akiramenai de (ayo kita berjuang cari istri kamu. Pasti ketemu. Jangan menyerah)

*Tulisan di twitter : ini gempa terbesar sepanjang sejarah. Karena itu, kita mesti memberikan usaha dan cinta terbesar untuk dapat melewati bencana ini; Gelap sekali di Sendai, lalu ada satu titik bintang terlihat terang. Itu bintang yang sangat indah. Warga Sendai, lihatlah ke atas.

Sebagai orang Indonesia yang tidak pernah melihat cara penanganan bencana ala gambaru kayak gini, gw bener-bener merasa malu dan di saat yang bersamaan : kagum dan hormat banget sama warga dan pemerintah Jepang. Ini negeri yang luar biasa, negeri yang sumber daya alamnya terbatas banget, negeri yang alamnya keras, tapi bisa maju luar biasa dan punya mental sekuat baja, karena : falsafah gambaru-nya itu. Bisa dibilang, orang-orang jepang ini ngga punya apa-apa selain GAMBARU. Dan, gambaru udah lebih dari cukup untuk menghadapi segala persoalan dalam hidup.

Bener banget, kita mesti berdoa, kita mesti pasrah sama Tuhan. Hanya, mental yang apa-apa "nyalahin" Tuhan, bilang2 ini semua kehendakNya, Tuhan marah pada umatNya, Tuhan marah melalui alam maka tanyalah pada rumput yang bergoyang.....I guarantee you 100 percent, selama masih mental ini yang berdiam di dalam diri kita, sampai kiamat sekalipun, gw rasa bangsa kita ngga akan bisa maju. kalau ditilik lebih jauh, "menyalahkan" Tuhan atas semua bencana dan persoalan hidup, sebenarnya adalah kata lain dari ngga berani bertanggungjawab terhadap hidup yang dianugerahkan Sang Pemilik Hidup. Jika diperjelas lagi, ngga berani bertanggungjawab itu maksudnya : lari dari masalah, ngga mau ngadepin masalah, main salah2an, ngga mau berjuang dan baru ketemu sedikit rintangan aja udah nangis manja.

Kira-kira setahun yang lalu, ada sanak keluarga yang mempertanyakan, untuk apa gw menuntut ilmu di Jepang. Ngapain ke Jepang, ngga ada gunanya, kalo mau S2 atau S3 mah, ya di eropa atau amerika sekalian, kalo di Jepang mah nanggung. Begitulah kata beliau. Sempat terpikir juga akan perkataannya itu, iya ya, kalo mau go international ya mestinya ke amrik atau eropa sekalian, bukannya jepang ini. Toh sama-sama asia, negeri kecil pula dan kalo ga bisa bahasa jepang, ngga akan bisa survive di sini. Sampai sempat nyesal juga,kenapa gw ngedaleminnya sastra jepang dan bukan sastra inggris atau sastra barat lainnya.

Tapi sekarang, gw bisa bilang dengan yakin sama sanak keluarga yang menyatakan ngga ada gunanya gw nuntut ilmu di jepang. Pernyataan beliau adalah salah sepenuhnya. Mental gambaru itu yang paling megang adalah jepang. Dan menjadikan mental gambaru sebagai way of life adalah lebih berharga daripada go international dan sejenisnya itu. Benar, sastra jepang, gender dan sejenisnya itu, bisa dipelajari di mana saja. Tapi, semangat juang dan mental untuk tetap berjuang abis-abisan biar udah ngga ada jalan, gw rasa, salah satu tempat yang ideal untuk memahami semua itu adalah di jepang. Dan gw bersyukur ada di sini, saat ini.

Maka, mulai hari ini, jika gw mendengar kata gambaru, entah di kampus, di mall, di iklan-iklan TV, di supermarket, di sekolahnya joanna atau di mana pun itu, gw tidak akan lagi merasa muak jiwa raga. Sebaliknya, gw akan berucap dengan rendah hati : Indonesia jin no watashi ni gambaru no seishin to imi wo oshietekudasatte, kokoro kara kansha itashimasu. Nihon jin no minasan no yoo ni, gambaru seishin wo mi ni tsukeraremasu yoo ni, hibi gambatteikitai to omoimasu. (Saya ucapkan terima kasih dari dasar hati saya karena telah mengajarkan arti dan mental gambaru bagi saya, seorang Indonesia. Saya akan berjuang tiap hari, agar mental gambaru merasuk dalam diri saya, seperti kalian semuanya, orang-orang Jepang).

Kamis, 17 Maret 2011

BJ Habibie: Titel Sarjana Tak Penting


Syamsud Dhuha |

Kamis, 17/03/2011 12:30 WIB
BJ Habibie

Jakarta - Pendidikan di Indonesia masih mengandalkan nilai formalitas, sehingga tak heran masyarakat memandang orang yang bergelar sarjana lebih dipandang. Namun, mantan Presiden ketiga Indonesia Prof. Dr. Ing. Baharudin Jusuf Habibie memiliki pandangan berbeda.

"Bagi saya S1, S2, S3 tidak penting. Itu hanya berfungsi untuk orang yang memakai Anda agar tahu tingkat pendidikan Anda," ujar BJ Habibie dalam lecture series on democracy di Kampus UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Kamis (17/3/2011).
Dalam seminar itu, Habibie memberikan nasihat pada ribuan mahasiswa UIN Jakarta tentang teknologi dan demokrasi. Ia juga menyinggung persoalan pendidikan di Indonesia, dimana masyarakat masih menaruh nilai formalitas sebagai hal utama.
"Kalau bagi saya it's oke. Tapi yang penting, Anda mampu menambah nilai baik perangkat keras atau lunak. (Sebanyak) 24 jam yang diberikan Allah SWT harus menghasilkan bagi Anda dan orang lain," kata Mantan Menristek itu.
Tak bisa dipungkiri, biaya pendidikan tiap tahun kian mahal. Namun, menurut suami mendiang dr. Ainun Habibie itu, yang terpenting masyarakat bisa menerima perkembangan teknologi dengan pendidikan, riset, kebudayaan.

(krt/krt)

Selasa, 15 Maret 2011

Bunga Kesayangan Bapak

Membaca cerita teman-teman tentang orangtua, membuatku teringat Bapak Ibuku almarhum. Hikcs..........kangeeeennnnn...................

Bapakku adalah seorang kepala sekolah senior banget (tidak mau melepaskan jabatan fungsional tersebut meski ditawarin jabatan lebih tinggi di diknas) yang sangat baik dan jujur. Beliau disegani dan disayangi semua orang. Guru-guru, anak buah, karyawan, dan kolega. Bahkan tukang koran dan tukang-tukang lain yang sering lewat di depan rumah pun datang menangis tersedu-sedu saat mendengar Bapak meninggal saat selesai menunaikan ibadah haji dan dimakamkan di Ma'la, Mekkah. Kata mereka; "Ndoro Guru itu piyayi yang sangat baik, makanya Gusti begitu sayang dan mundhut beliau di tanah suci." Sedang ibuku adalah pebisnis dan aktif berpolitik. Makanya Bapak mempunyai waktu yang lebih longgar di rumah bersama kami.

Pulang kantor sekitar jam 13.00 membuat Bapak yang menyukai tanaman mempunyai banyak waktu menekuni hobbynya itu. Halaman rumah kami yang luas tentu saja penuh berbagai tanaman baik buah maupun bunga. Mangga berbagai jenis, rambutan, jambu mete, jambu biji, talok, bahkan duren tumbuh subur berbuah lebat di sana. Bunga? Wuiiiih......... banyak dan bagus-bagus karena terawat. Tanaman hias yang hanya berupa daun-daunan akan dibentuk menjadi berjenis hewan oleh Bapak. Lucu dan indah. Bapak juga rajin menyapu halaman, dan tak lupa mengjakku dan adikku ke kolam ikan dan sawah kami pada sore hari. Memberi makan ikan dan berjalan kaki di pematang sawah bertiga menjadi rutinitas kami yang mengasyikkan. Meski punya sawah, tetapi semuanya digarap oleh orang-orang kepercayaan Bapak. Kami hanya akan berpiknik saja ke sana.

Tanaman dan bunga merupakan kesayangan Bapak setelah kami anak-anaknya tentu saja. *GRbinnarsisdotcom* Jika ada bunga yang hilang, Bapak akan marah kepada anak-anak yang seringkali tidak kuasa untuk menahan tangan mereka memetik bunga dari pekarangan kami saat melewatinya. Meski Bapak akan sangat dermawan memberikan buah-buahan masak ke anak-anak itu, namun jangan sekali-kali memetik bunganya. Karena kata Bapak, bunga akan lebih bisa memberi kenikmatan, keindahan untuk dipandang, jika masih ada di pohonnya. Jika tidak ada keperluan yang lebih penting, janganlah dipetik. Kasihan nanti akan cepat layu dan kehilangan manfaatnya, keindahannya yang bisa menentramkan hati orang yang melihatnya.

Suatu hari Bapak mendapati bunga dahlianya yang baru saja mekar hilang. Langsung Bapak mencari-cari sambil memasang wajah seramnya. Hehehe.....anak-anak akan takut jika melihat Bapak marah. Bahkan jika mereka menerima buah manis pemberian Bapak, mereka tidak berani menatap wajah Bapak. "Siapa yang metik bungaaaaa................." Demikian Bapak bersuara keras sambil mencari-cari jika ada anak kecil lewat. Langsung saja anak-anak yang memang suka bermain di sekitar rumah kami berlarian pulang. Padahal mereka tidak memetik bunga itu.

Aku dan adikku yang sedang asyik main 'pasaran' segera datang mendengar suara Bapak (yang bagi kami merdu, meski bagi anak lain serem). Setelah tahu apa yang Bapak cari, aku segera kembali ke mainanku, aku ambil, dan segera berlari menyongsong Bapak. "Ini Pak......bunganya kami yang metik. Sudah dipotong-potong. Bagus deh. Coba aja Bapak lihat." Tanpa rasa salah sedikitpun aku angsurkan potongan dahlia itu ke tangan Bapak.

Sontak wajah merah sangar Bapak seketika berubah teduh penuh kasih; "Waaahhh....iya bagus banget bunganya. Dimasak apa itu cantiiik......." Hehehe............... tentu saja aku dan adikku dengan penuh semangat menggandeng tangan Bapak untuk melihat permainan kami dengan bunga kesayangan beliau yang sudah kami petik dan luluh lantakkan dengan pisau mainan itu. Dan kami betiga asyik bermain bersama. Mungkin Bapak tidak suka dan sedih bunganya dipetik, dirusak. Tapi ternyata Bapak lebih tidak suka jika hati kami yang rusak jika Bapak marah karena bunganya kami petik.

Subhanallah.........setelah dewasa baru aku memahami. Begitulah cara Bapak mendidik kami, menjaga hati kami, memberikan contoh bagaimana menentukan skala prioritas dalam hidup ini. Bapak.................semoga kami bisa selalu berbuat yang terbaik dan membuat Bapak sekarang selalu tersenyum dan berbahagia di sana.

Love U.........................Bapak Ibu.

Selasa, 08 Maret 2011

Tak Perlu Suntik Awet Muda, Ada Cara Alami Pertahankan Kolagen

Senin, 07/03/2011 16:04 WIB

Merry Wahyuningsih - detikHealth



img

(Foto: thinkstock)
Jakarta, Kunci utama untuk kulit sehat, mulus dan awet muda adalah banyaknya kolagen dalam kulit. Karena ingin punya banyak kolagen, banyak orang terutama perempuan yang ketagihan suntik kolagen atau suplemennya. Tapi sebenarnya ada cara alami mempertahankan kolagen.

Kolagen adalah protein yang digunakan tubuh untuk membentuk jaringan ikat. Molekul-molekul bergabung untuk membentuk kolagen bertahan lama, berserat menyediakan kerangka kerja bagi tulang rawan, tendon dan kulit.

Kulit yang sehat membutuhkan peremajaan kolagen. Sayangnya, usia atau paparan sinar matahari bisa merusak serat-serat kolagen sehingga kehilangan elastisitasnya.

Berikut beberapa cara alami yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kolagen kulit, seperti dilansir Livestrong, Senin (7/3/2011).

1. Menghindari makanan asin dan minuman berkafein

Garam dapat menyebabkan tubuh mengikat molekul air lebih banyak, sehingga cairan tidak dapat mengalir dengan mudah ke bagian tubuh yang berkulit tipis. Hal ini dapat menyebabkan kekeringan yang berlebihan pada dermis (permukaan kulit). Ketika serat kolagen menjadi kering ia akan mudah rusak.

Untuk itu, batasi makan makanan yang mengandung garam tinggi dan juga minuman berkafein. Buat menu makanan yang lebih baik dan perbanyak makan sayur dan buah untuk membuat kulit tetap segar.

Selain itu, cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih setidaknya minum 8 gelas setiap hari untuk mendapatkan kulit yang sehat. Air putih diperlukan untuk pertumbuhan kulit yang sehat.

2. Tingkatkan sirkulasi darah dengan olahraga

Olahraga dapat mencegah lemak terakumulasi di bawah lapisan subkutan kulit. Lemak yang menumpuk nantinya dapat merusak kolagen, yang akan menyebabkan kulit kendur dan keriput.

Meningkatkan sirkulasi darah dengan olahraga dilakukan dengan mengubah gula menjadi energi, sehingga mencegah penumpukan lemak di bawah kulit. Setidaknya lakukan 30 menit olahraga setiap hari.

3. Perbanyak konsumsi makanan yang kaya asam lemak omega-3

Asam lemak omega-3 dapat membantu mencegah peradangan sel. Ketika sel lemah, tubuh tidak dapat memproduksi kolagen secara efektif. Asam lemak omega-3 akan memastikan sel-sel tubuh bekerja dengan baik untuk membangun kolagen.

Makanan yang banyak mengandung omega-3 misalnya seperti salmon, sarden, walnut, hazelnut atau kacang mede. Suplemen omega-3 juga tersedia dalam bentuk kapsul.

4. Banyak konsumsi vitamin C

Tambahkan lebih banyak vitamin C dalam menu harian Anda. Mayo Clinic menyatakan bahwa studi menunjukkan makanan yang kaya vitamin C mempromosikan kulit tampak sehat, karena vitamin C dapat meningkatkan pertumbuhan kolagen.

5. Banyak konsumsi vitamin A


Menurut University of Maryland Medical Center, memperbanyak asupan vitamin A dapat merangsang kolagen alami tubuh. Vitamin A merupakan unsur yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan kulit dan selaput lendir.

Makanan kaya vitamin A misalnya daging sapi, hati, telur, susu dan sayuran hijau berdaun gelap.

6. Banyak konsumsi makanan yang mengandung AHA

Alpha-Hydroxy Acid (AHA) bertanggung jawab untuk mencabut sel-sel kulit tua yang mungkin menempel pada lapisan atas kulit. Bila tidak dibersihkan, sel-sel kulit tua dapat membuat kulit tampak tua.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Departemen Dermatology di Cleveland Clinic Foundation menyimpulkan bahwa AHA membantu mengurangi munculnya keriput dan penuaan kulit.

Buah-buahan seperti jeruk, nanas, anggur dan jeruk, serta asam laktat yang ditemukan dalam susu semuanya mengandung AHA.

7. Gunakan tabir surya

Kulit yang tidak menggunakan tabir surya akan cepat rusak terpapar sinar matahari. Kulit yang rusak tidak dapat menghasilkan kolagen, sehingga melindungi kulit dari efek berbahaya matahari akan menjaga kulit sehat dan meningkatkan pertumbuhan.




(mer/ir)

Selasa, 01 Maret 2011

Kematian........sedih atau indah??

Baru pulang dari mengantar seorang teman, tetangga, saudara, ke peristirahatan terakhirnya. Suami dan anak-anaknya melepas kepulangan istri/ ibu mereka dengan tabah penuh do'a. Demikian juga kami para tetangga tentu saja.

Hmm............ jika ada kerabat, tetangga, saudara yang meninggal begini, aku dan suamiku selalu berusaha untuk bisa terlibat dalam penyelenggaraannya sebisanya. Mengantar ke pemakaman selalu memberikan kesadaran akan pastinya sebuah kematian kepada kami berdua. Kita semua PASTI mati. Lalu buat apa sombong dan jahat?

Mati sering diidentikkan dengan kesedihan, kedukaan, dan kehilangan yang memilukan. Bagiku pribadi, aku selalu membayangkan, mengangankan, mendambakan, memimpikan sebuah kematian yang indah. Aku berharap, nanti saat aku mati aku sedang menyongsong kebahagiaan dan kerinduan yang teramat sangat kepada Allah yang memang sangat mencintaiku. Jadi, saat aku dipanggil pulang olehNya, aku bahagiaaaaa banget.

Lalu, jika aku lebih dulu pulang maka suamiku dan anak-anakkulah yang akan memandikanku, mengkafaniku, menshalatkanku bersama banyak teman, tetangga, saudara, dan kerabatku. Bahkan orang yang tidak mengenalku atau aku tidak kenal pun ikut menshalatkanku.

Trus...... suamiku dan berlian2 indahku juga yang akan mengangkat jenazahku hingga ke liang lahat dengan penuh cinta. Memeluk jasadku untuk dimasukkan ke tanah. Menciumiku dengan penuh kasih untuk yang terakhir kalinya sambil menyenandungkan untaian do'a-do'a indah untukku. Lalu menaburkan tanah menguburkan jasadku dengan tangan mereka sendiri. Setiap taburan tanah mereka penuhi dengan cinta kasih dan do'a-do'a indah mengantar kepulanganku ke haribaanNya yang abadi.

Dan aku akan merasakan segala keindahan abadi serta bahagia sekali dilepas oleh orang-orang tercintaku dari dunia fana ini ke pelukan cintaNya yang indah dan kekal. Kemudian hari-hariku akan dipenuhi segala cinta. Tidak ada lagi sedih, susah, khawatir, takut, karena aku sudah bahagia bersamaNya. Segala dosaku telah diampuniNya, karena Dia begitu cinta padaku. *ngarepbangeeeeeet*

Semua kesalahan orang lain terhadapku, orang yang sudah menipuku, memfitnahku, menjahatiku, mencurangiku, menjelek-jelekkanku, mencemarkan nama baikku, mengambil hakku, menyakitiku, dan yang telah melakukan hal-hal buruk lain terhadapku............ kini tidak lagi bisa menyentuhku. Karena aku sudah nyaman dan aman dalam dekapan cintaNya yang indah dan penuh kedamaian. Dan tentu saja aku sudah maafkan mereka yang pernah menjahatiku, mengambil hakku, merampas harga diriku, memfitnahku, menipuku, mencelakaanku, dll kejahatan yang pernah dilakukan.

Doa'doa indah, perbuatan baik, segala langkah tindakan ucapan yang bermanfaat dari berlian-berlianku di dunia sana, serta keuntungan surgawi dari harta duniaku yang dimanfaatkan oleh berlian-berlianku untuk kemaslahatan umat manusia selalu terkirim secara otomatis dan memenuhiku dengan cahaya Illahi.

Oh..................sungguh kematian yang indah. Semoga Allah mengabulkan mimpiku ini.