Halaman

Kamis, 03 November 2016

HAVE FUN

 Waktu aku masih kecil, eh.....waktu kanak2, mengingat sering ada yang protes; Emang loe sekarang dah gede?? Lanjut......aku dulu suka banget ikut kompetisi alias lomba2. Mulai dari nyanyi, nari, baca puisi, deklamasi, sampai bintang perpustakaan, cerdas cermat, dan pelajar teladan. Dan......hampir selalu MENANG!!! Hahaha...... Lalu apakah ini dikarenakan aku jagoan  dan hebat di semua hal tersebut? Gaaaakkkk...............suer bukaaan karena aku hebat dalam segala hal. Entahlah, suka aja. Pede habis, meski bukan bidang yang aku kuasai. Norak banget deh gw ternyata sejak kecil. Hahaha.......

Nah, rupanya si cantikku ini ketaluran, eh ketularan. Hihihi.....waktu kecil berlian2ku memang sering menukar huruf dalam sebuah kata sehingga menjadi lucu dan aneh. Si Princessku sejak kecil suka ikut kompetisi. Usia belum genap 4 tahun sudah minta ikut lomba Fashion Show, kemudian dia juga tampil nari Bali di TMII sejak usia 4 tahun. Empat kali dia tampil di sana dengan tarian yang berbeda. Memang ini bukan kompetisi, namun dinilai oleh dinas pendidikan untuk diberikan sertifikat jika dianggap pantas. Lalu berbagai Try Out mata pelajaran sekolah pun dia ikuti. Dan Alhamdulillah lumayan sering dia memenangkan berbagai lomba tersebut, meskipun aku tidak pernah menuntutnya.

Sebulan yang lalu, kurang lebih, Vaniaku mengikuti sebuah kompetisi lagi. Pada babak penyisihan aku sama sekali tidak tahu. Karena saat dia pergi (kuantar lalu kutinggal) hanya akan mendaftar, ternyata sampai rumah cerita bahwa tadi langsung lomba. Gubraaag.......maknyak kecewaaaa gak bisa lihat dia tampil. Singkat cerita sampailah dia ke babak final, dimana pemenang pertama akan maju ke tingkat nasional. Wow..... kembali ibunya norak lebay. Pada saat final tersebut aku dan ayahnya diundang untuk menyaksikan. Masnya juga ikut, gemes dia ingin melihat adiknya maju ke babak final. Di sana juga hadir para orangtua yang bangga karena anaknya masuk babak final. Wuiih......seru juga lihat anak-anak hebat itu.

Princess mendapat nomer undian kedua dari belakang alias hampir buncit, paling akhir tampil. Wah.....kok beberapa anak terlihat nervous gitu ya? Jangan-jangan si cantik kami juga?! Hmm.......aku harus membesarkan hati dia nih. Alhamdulillah MC sebelum mulai lomba pun sudah memberitahukan dan membesarkan hati peserta bahwa mereka sudah pemenang, karena mereka sudah memenangkan babaksebelumnya dan masuk final. Dan nanti seluruh finalis akan mendapatkan hadiah dan sertifikat penghargaan. Yup....legalah mamanya. 

Namun.....tetep aja mama papanyaini resek, sibuk membesarkan hati si cantik kami. Dek, mama papa bangga apapun yang terjadi. Yang penting sayang mama papa tampil sebaik-baiknya, nikmati saja, panggung itu milik adek, pokoknya HAVE FUN ya cintaa.......Kira-kira begitulah kami menghiburnya. Dia hanya mengangguk, tersenyum, lalu fokus melihat ke arah panggung melihat kompetitornya beraksi, sambil berbisik ke masnya yang duduk di sampingnya. 

Para Juara
"Whaat??? Have fun? C'mon.....ini kompetisi kan mas? Masa aku disuruh cuma have fun aja. Gimana menurut mas? kalau aku sih gak mau hanya have fun. Ya harus menanglah, namanya juga kompetisi."

Masnya menanggapi dengan lebih keras suaranya sambil sengaja lirak lirik emaknya. "Adek bener banget, ini kompetisi, jangan hanya have fun. Bener sih bagus kalau adik menikmati maka adik akan tampil lebih nyaman dan tenang, dan itu akan memberi peluang menang besar. Tapi jelas adik jangan hanya have fun. Kalau hanya have fun, namanya jangan kompetisi, tapi PENTAS SENI."

Hahaha..........ampuuuun......kami berdua dilecehin sama berlian-berlian kami. Cekikikanlah kami. Ya wis kalau kalian maunya berkompetisi pada acara kompetisi ya kalianlah yang bener. 


Dan siang menjelang sore itu kami berempat meninggalkan tempat lomba dengan hati berbunga......karena Princess kamilah sang pemenang yang akan maju ke tingkat Nasional. Aku akan mendampinginya ke luar kota, karena kompetisi tingkat nasional akan diadakan di kota lain. Yang membuatku kagum, saat pengumuman dimana dimulai dari juara 3, saat Juri menyebut dan pemenang yang akan mewakili ke tingkat nasional adalah............serentak para peresta maupun orangtua dan penonton teriak.....VANIAAAAA......

Masya Allah.....tidak ada terdengar atau terlihat ketidak relaan atau iri atau tidak terima dari para kompetitornya. Sepertinya semua rela dan mengakui jika Princesskulah yang pantas menang. Alhamdulillah....dia memang Sang Juara sejati......Menang Tanpa Hangasorake, terbukti semua kompetitornya aja ikut bangga.

Sang Juara yang gak terima disuruh Have Fun. Wkwkwkwk....

Alhamdulillah....... Horeeeeee............ Bravooooo........Huhuuyyy......... mas mau adik traktir? Tanyanya bangga karena selain piala dan sertifikat dia mendapatkan hadiah uang tunai.

Johor Bahru 21102016

Pada tanggal 21 Oktober lalu kami berdua, aku dan Princessku diundang oleh KBRI dalam hal ini Atase Pendidikan dan Kebudayaan. Princess diminta berbicara di sebuah acara pendidikan Sekolah Indonesia di seluruh Malaysia dan Singapore. Princess berbicara di depan YM Duta Besar RI untuk Malaysia, Atase Pendidikan, Konsul Jenderal, pasa Diplomat, dan pejabat lainnya baik dari KBRI, KJRI, maupun dari Kementrian Pendidikan dari Jakarta yang hadir di sana. Tentu saja juga di depan teman-temannya para pelajar Sekolah Indonesia se Malaysia dan Singapore.

Alhamdulillah semua menyambut sangat baik, semua mengapresiasi, bahkan Atase Pendidikan Prof. Arie Purbayanto menjanjikan akan mengundangnya kembali kapan-kapan ke KL.

Berikut sedikit cuplikan yang tidak lengkap yang terekam HP mama yang kemampuannya sangat ternatas.
Semoga berkenan, bermanfaat, selalu membawa berkah buat semuanya.

Jumat, 16 September 2016

Kangeeeen......


Dear pembaca, lama juga ya gak tengok2blog. Miss u banget, meski mungkin teman2 gak kangen aku.............tapi super kangen. Wkwkwkwk......prinsipku sih, PD selalu alias prasangka baik aja karena prasangka adalah do'a. Kataku. Haha....

Banyak yang hubungi aku japri, katanya kangen sama tulisanku. Ah....pasti juga kangen sama akunya bukan hanya tulusanku. Hanya gak ngaku aja karena kalo ngaku maka dia tahu aku bakal makin nglunjak. *&[] gift

Ok deh.....aku mau cerita lagi tentang berlian2ku yang lucu2 dan punya mama norak itu. Berlian sulungku pernah minta maaf ke aku karena dia belum lulus saat teman2 seangkatannya sudah pada lulus bahkan lanjut S2. Yaah.....gw gitu lho emaknya, ya santai aja nakbro, wong dia setelah dua tahun di arsitek lalu ulang dari awal lagi ke informatik ekonomi. Pan aku juga pernah cerita di sini yak? Selain ituuuu.....aku sih gak pernah bandingin berlianku sama anak lain bahkan sama anakku sendiri (adik/kakak mereka). Anak itu unik, masing2 punya kelebihan dan kekurangan. Nah si sulung ini kelebihannya apa? Buanyaak......dan pasti lebay kalo aku disuruh cerita karena bagiku lebih suka cerita kebaikan orang lain daripada kejelekan atau kekurangannya. Dan karya2 sulungku ini Alhamdulillah diakui oleh banyak pihak, termasuk pemerintah sana sehingga dia pun menjadi undangan kehormatan dan jalan di red carpet juga dinner bareng para pejabat sana termasuk minister presidentin Angela Merkel. Gaya kan.....hahaha.....yg nggaya sih ibunya sebenarnya, norak bener, pamer!

Lalu berlian keduaku yg adik kelas kami itu? Alhamdulillah tahun ini lulus, dan dia dengan sedihnya curhat ke ayahnya; "Pa.....aku gak enak sama mama papa deh, ntar wisuda bukan yang dipanggil awal2 karena IP ku kecil." Papanya cerita donk ke pacar selamanya ini. Dan reaksiku...... huahahahaaa.......ketawa geli campur bangga karena berlianku menyadari kelalaiannya dan mem
punyai empati besar atas perasaanku mamanya. Kubilang kalo aku, kami berdua, selalu bangga sama dia sama mereka. Kesadaran dia kami harap membuatnya memperbaiki diri. Ya kami tahu dia tuh puinteerrr ampun sejak kecil. Ya tapi emang kayak gitu selengekan, cuek, dan suka main band. Kubilang, jangankan wisuda duduk di belakang, bawa kursi sendiri juga gapapa kok. Still proud of u banget.

Lalu si cowok terkecil.......yaaaa tetep lucu manja dan paling pinter di sekolahnya.....kata mamanyaaa....hahaha......calon dokter ini masih SMA, santai tapi cool, teman2 dan gurunya mengidolakannya, meski gak seheboh emaknya. Kalo terima rapot, aku dihadang teman2nya yang ingin lihat nilai berlianku. Kalo ada yang tidak bagus, mereka bilang; yaaah...kalo dia aja segini kita negatif deh. #gubraaag ternyata bener, itu nilai salah. Setelah cek ulang nilainya amboiii.

Lalu Princess si bungsu paling cantik, seperti biasalah dia stunning gitu deh. Agustus lalu dua mingguan kami berdua jadi relawan mengajar ke pedalaman ke perkebunan2 di Malaysia. Dia merelakan seluruh uang tabungannya untuk membantu teman2nya, anak2 buruh migran. Terima kasih buat pakdhe Suryo yg sudah mendukung kegiatan Princess, do'a dan penyemangat. Selain memberi motivasi, dia juga diminta ngajar oleh anak2 itu. Anak SD sampai SMP tersepona, eh bahkan ada anak kecil yang bukan murid sekolah selalu mbuntuti Princess, pegang kepangan rambutnya sambil teriak; ELSAAAA.............hahaha......setelah dilihat2 sama kakak2 mahasiswa bilang emang mirip tokoh Elsa sih.

Saat kami mau meninggalkan mereka, semua berebut gandeng Princess, saling menyebut nama agar selalu diingat Princess, jangan lupakan aku yaaaa.....teriak mereka sambil berlarian mengejar mobil yang mengantar kami. Lalu kami sadari ternyata di kaca mobil yang penuh debu sudah tertulis nama-nama mereka, dengan harapan dibaca Princess. Ah.....penghargaan yang tulus itu sungguh membuat kami tidak merasakan capeknya di terik matahari keluar masuk perkebunan, tinggal di rumah seadanya dengan berbagai serangga siap menemani. Aku yang penggeli pun Alhamdulillah bisa tenang melihat berbagai serangga yang rajin mampir di teras, ruang tamu, bahkan masuk kamar kami.

Aku yang bukan psikolog didaulat untuk mengisi sesi parenting dan men training guru-guru. Cikgu mereka sebut sesuai dengan sebutan guru di negri jiran. Direktur salah satu perkebunan menyambut kami dengan ramah, menjamu kami dengan penginapan bagus sekaligus dinner yang sebenarnya biasa saja namun terasa spesial setelah setiap hari ketemu makanan 'seadanya'. Yang pasti kami sangat bersyukur tetap sehat penuh semangat meski kondisi panas terik, berdebu, dan segala sesuatunya sangat sederhana. Dan saat kutanyakan ke Princessku apakah suatu saat nanti mau menjadi relawan lagi? Mau!! Jawabnya tegas tanpa ragu. Alhamdulillah............semoga selamanya selalu berbuat dan manfaat buat sesama.

Oktober nanti, kami berdua diundang ke sebuah seminar di Unnes untuk berbicara tentang HS. Eh iyaaa kami berdua, ups....sebenarnya sih Princess aja aku hanya sebagai pendamping, diundang oleh KBRI di Malaysia untuk bicara di sebuah acara pendidikan se Malaysia. Princess bangga banget karena undangannya resmi pakai logo Garuda Pancasila warna emas, ditandatangani langsung oleh atase pendidikan. Anak yang sering dibilang tidak sekolah ini diundang ke sana sini untuk bicara tentang pendidikan. Iya sih pantes kalo dia bangga. Aku aja bangga. #eehh *:"> blushing

Lalu....apakah enaknya aku ambil S3 nya pendidikan aja ya? Hahaha......

Dah gitu aja ceritanya, terima kasih sudah mendengarkan, emm...membaca ding. Maaf jika ada salah kata.

Salam kangen,




Selasa, 21 Juni 2016

PUASA RAMADHAN.....SELALU PRINCESS RINDUKAN

Ramadhan kali ini adalah Ramadhan ketiga, dimana princessku berpuasa penuh layaknya orang yang sudah wajib berpuasa meski baginya sebenarnya belumlah menjadi kewajiban karena dia belum baligh. Eh....wajib belum sih? Entahlah.....kalo sepemahamanku sih belum. Logikanya kewajiban baru dikenakan pada orang yang sudah bertanggungjawab secara hukum, dalam hal ini hukum Islam tentunya. Kan biasanya segala kewajiban baru muncul saat anak akil baligh. IMHO. Kalau salah ya mohon para pakar agama Islam mengkoreksi sekaligus sebagai masukan dan pembelajaran bagiku yang masih "hijau". 

Ya, untuk Ramadhan kali ini sudah 15 hari si cantikku puasa penuh selayaknya orang yang wajib berpuasa. Kemarin saat masnya yang kost pulang bertanya padanya; Dek.....puasanya pernah batal gak? Belum donk mas....jawab princess bangga. Beneran? Masnya nggodain. Iiiiih......mas ini deh, tanya Mama itu!! Mama yang sering nanya apa adek mau buka siang hari kalo lihat adek lemes dan haus. Tapi adek donk bertahan, adek kan kuat. Sombongnya untung hanya ke mas2nya dia tunjukin. Hihihi......dasar lucu.Iya dek bener banget, iiih Mama emang payah masa kita malah ditawari buka ya dek? Mas waktu kecil juga gitu deh dek, mama bukannya maksa kita puasa penuh tapi nawari buka. Palingan pas kita bener-bener mau nyerah mama motivasi kita biar kuat, ayoooo.....kita hitung sudah berapa lama puasa dan berapa lama lagi buka. Sayang gak tuh puasa yang sudah 10 jam? Tinggal 3 jamlagi lho..... Memang belum wajib sih, tapi justru ituuuu logikanya kalau kita melakukan yang belum wajib dengan baik tentu akan mendapat hadiah lebih. Gitu kan dek? Masnya ngetes apakah pola yang sama juga diterapkan ke adek cantiknya oleh mamanya, sama seperti saat dia masih kecil. Waduuuuuh.......pakai konfirmasi segala nih mereka, gaswat!!! Ya Allah mas......beneeerrrrrr.....hahaha......mas dulu juga gitu? Princess terbelalak lucu.

"Mama kenapa sering nawari kami buka?" Duh......mereka menginterogasiku sekarang. Hahaha...... Iya sayang, bagi mama kejujuran kalian lebih penting. Daripada kalian bohong, diam-diam minum atau makan karena tidak kuat, ya lebih baik mama tawarkan. Karena toh kalian memang saat itu belum wajib puasa, baru latihan.

"Lalu mama ingat gak sejak kecil banget mama selalu bilang kami itu puasa, meski sebenarnya di tengah jalan buka? Padahal kata guruku waktu TK dan SD kalau yang tengah jalan buka itu ya bukan puasa sesungguhnya. Ingat gak dulu aku ngaku puasa lalu dibully teman-teman karena sebenarnya aku siang buka lalu lanjut puasa?" Hm.......pertama mama minta maaf (lagi) atas kejadian yang lalu saat mas masih kecil. Tapi setelah mama jelasin kalian gak khawatir dibully lagi kan? Seperti yang dulu mama jelasin, kalian memang puasa kok sejak kecil. Puasa penuh!! Ingat kan bagaimana kalian begitu PD dan bangga dengan pengakuan mama itu dan kalian tidak begitu peduli dengan label apapun yang diberikan orang di luaran? 

Demikianlah saudara-saudara.......obrolan puasaku dengan berlian-berlianku. Mau tahu mengapa aku selalu mengatakan selalu memberi pengakuan dan penghargaan bahwa mereka puasa penuh meski tetap makan minum saat kecil?

Gini nih argumentasiku mengapa aku memberi pengakuan bahwa berlian-berlianku sudah PUASA bahkan sejak masih piyik imprit kecil lucu menggemaskan, meski mereka masih makan dan minum di saat-saat seharusnya berpuasa.
  • Mereka belum wajib puasa. Oleh karenanya, aku mendidik mereka untuk menyukai, mencintai, menikmati puasa dengan cara sebagai berikut:
  • Saat mereka masih kecil banget usia 1-2 tahun, puasanya mereka adalah tidak makan dan minum di depan umum. Jadi setiap haus atau lapar maka mereka akan ngumpet jika makan atau minum. Dan sebuah kebanggaan bagi mereka bahwa aku selalu mengapresiasi mereka sebagai sudah BERPUASA. Kecil banget Dew??? Iyaaaa.....mereka usia setahun kan sudah ceriwis, jadi sudah biasa kuajak bicara dan berlogika sederhana sesuai usia mereka yang imut lucu pinter itu.
  • Usia 3-4 tahun, puasanya mereka adalah sahur saat mereka bangun, jam berapapun mereka bangun. Bisa jam 4 bareng kami sahur, bisa jam 5,6,7, pokoknya bangun tidur ya sahur dulu. Kemudian mereka menahan haus dan lapar sedapatnya. Bisa jam 9 atau 10 gitu mereka berbuka pertama, biasanya minum susu dan makan snack. Lalu jam makan siang berbuka dengan makanan lengkap, jam 3-4 berbuka lagi dengan minum susu dan snack, daaaaan.......Magrib adalah saat-saat menggembirakan bagi mereka karena mereka akan kegirangan menyambut waktu buka seolah yang paling lapar dan haus sedunia. Hahahaha..........Tak lupa kami berdua akan mengapresiasi mereka sebagai yang sudah BERPUASA.
  • Usia 5-6 tahun, mereka mulai memilih berbuka di siang hari kemudian lanjut puasa sampai magrib. Kadang-kadang mereka puasa sampai Magrib. Sekuat mereka saja. Nah..... di tengah-tengah mereka akan aku motivasi untuk bertahan, atau aku ijinkan berbuka jika tidak kuat. Alhamdulillah mereka sih biasanya bertahan. Dan kembali.....Magrib adalah saat-saat menggembirakan bagi mereka karena mereka akan kegirangan menyambut waktu buka seolah yang paling lapar dan haus sedunia. Celoteh kebanggaan selalu menghiasi saat-saat mereka berbuka. Hahahaha..........karena kami berdua akan mengapresiasi mereka sebagai yang sudah BERPUASA.
  • Mulai usia 7 tahun, tanpa diminta, tanpa dipaksa, tanpa diharuskan, mereka semua Alhamdulillah sudah puasa layaknya orang berpuasa. Full sebulan penuh. Masih dengan kegembiraan yang sama. Masih dengan tawaran yang sama jika tidak kuat silahkan berbuka. Tidak pernah sekalipun kami mengiming-imingi mereka dengan hadiah. Meski tidak jarang kami memberi hadiah di akhir Ramadhan, tetapi itu adalah rasa syukur kami, apresiasi yang kami berikan, bukan janji, bukan iming-iming yang kami sampaikan sebelumnya jika mereka berpuasa penuh. 
Begitulah puasanya berlian-berlianku. Tanpa paksaan tanpa iming-iming hadiah uang atau lainnya.  Mengapa kami selalu memberi pengakuan  BERPUASA meski sebenarnya tetap makan dan minum di siang hari? Iya memang mereka berpuasa, bukan? Mereka tidak makan dan minum di depan umum saat usia 1-2 tahun, itu adalah puasanya anak usia itu. Mereka belajar menahan diri, menahan nafsu, menghargai orang lain, menikmati bulan suci, merasakan indahnya Ramadhan seperti orang dewasa dengan cara dan sesuai kemampuan mereka. Demikian juga usia-usia selanjutnya, itu semua adalah puasanya mereka, puasanya usia mereka. Yang kedua, berlianku biasa jujur, tidak ngumpet-ngumpet buka tetapi ngaku puasa karena takut atau malu. 

Apakah lalu aku merusak arti puasa? Ah....jangan lebay deh. Tentu tidak. Ya tapi jika setelah aku jelaskan masih ada yang menilai aku seperti itu, monggo saja, silahkan saja. mungkin itu karena aku yang masih lemah pemahamannya. Alhamdulillah caraku itu sangat efektif. Berlian-berlianku selalu menanti bulan Ramadhan dengan senang dan penuh harapan. Puasa bagi mereka bukanlah beban. Bahkan setelah jauh dari kami pun si ganteng itu masih berpuasa sunah di waktu musim panas, puasa nyaris 20 jam. Sunah pula. Kalau wajib sih sudah pasti. Dia tidak pernah mengeluhkan lamanya berpuasa saat musim panas. Seringkali mamanya yang lebay!!! Padahal anaknya enjoy aja......gak berasa kok ma, gitu selalu jawabnya jika aku tanyakan. Mamanya......Payah! Hahhaa.......

Dan sampai sekarang, bulan Ramadhan, puasa Ramadhan, selalu ditunggu-tunggu kehadirannya oleh princessku, selalu dirindukan, selalu disambut hangat penuh suka cita. Nikmat mana lagi yang hendak aku dustakan?
 

Senin, 30 Mei 2016

DAKON



Beberapa minggu lalu kami berdua ke Jogja, Semarang, Solo, memenuhi undangan dan sekaligus tugas negara. #eehh.  Seperti biasa, jangan sia-siakan kesempatan toh. Kamipun juga berburu buku Bahasa Jawa, bahasa yang sedang dia pelajari. Sebagai calon diplomat, aku harus menjaga kelestarian budaya kita, harta kita. Gitu katanya lucu penuh kesungguhan. Aku hanya tersenyum kagum akan kelakuan lucunya itu. Silaturrohim dengan keluarga sebisanya kami lakukan. Kami mampir ke rumah budhenya, kakak kandungku.

Naaah...............di rumah budhenya itu dia nemu dakon, mainan tradisional yang sudah menjadi mainanku sejak kecil dulu. Dulu dakon terbuat dari kayu yang dilubangi diamplas sampai halus sehingga aman buat dimainkan, Tapi yang ini terbuat dari plastik. Lalu princess diajari sepupunya, anaknya mbakyuku, untuk memainkan dakon. Dia sangat tertarik dan berminat membeli untuk dibawa pulang ke Jakarta. Karena waktu kami yang mepet, budhenya saranin untuk bawa saja dakon yang ada di rumahnya itu. Tentu princessku senang banget. Saat kami berdua jalan-jalan mencari batik, princess melihat kulit kerang yang sudah halus bersih dijual sebagai biji dakon. Kamipun membelinya. Lengkaplah sudah dakon mainannya. Sampai rumah, dakon menjadi salah satu mainan favoritnya. Semua anggota rumah kami sudah menjadi korbannya, diajak main, diajak bertanding. Hahahaa.......

Dakon, permainan tradisional dari bilah kayu yang dilubangi. Lubang sebanyak 7 pasang dengan sepasang lubang besar sebagai lumbung di ujung-ujungnya. Biji masing-masing sebanyak 7 mengisi lubang-lubang tersebut kecuali lumbung yang kosong saat sebelum kita memulai permainan. Dakon bukanlah sekedar permainan tanpa makna.Dakon banyak memberi pelajaran hidup, filosofi yang mendalam tentang bagaimana bersikap, berperilaku, berbuat, dalam kehidupan tergambar dalam permainan ini.

Setelah semua biji dibagi rata ke setiap lubang kecuali lumbung, maka pemain siap bermain. Bergantian mengambil biji-biji dari sebuah lubang untuk diedarkan ke setiap lubang, termasuk lumbung masing-masing. Artinya setiap hari kita berbuat menebar kebaikan, berbagi rejeki ke semua orang di sekitar kita, dan menabung kebaikan atas perbuatan kita, menabung rejeki yang sesungguhnya......di lumbung. Dan itulah rejeki yang sesungguhnya, yang tidak bisa diambil oleh orang lain selain kita. Setiap kita menebar kebaikan ke semuanya, maka hak kita juga satu, namun ada kalanya kita 'nembak' atau 'mikul' dimana bisa dua, tiga, empat, atau banyak kali lipat yang bisa kita tuai dan masuk lumbung kita. Itu adalah perbuatan kita yang extraordinary yang menuai berlipat ganjaran. Dan tidak ada yang bisa menghalangi atau mengambil rejeki kita itu, siapapun.

Yah.....permainan pun ada filosofi dan pelajaran penting yang bisa diajarkan pada buah hati kita. Permainan tradisional utamanya, selalu sarat pesan dan ajaran. Sayang jika dilewatkan, sayang jika diambil orang, sayang jika berlian2 indah kita justru kita biarkan 'diambil' asing dengan permainan mereka yang kitapun tidak tahu apa maknanya kecuali terkesan keren dan kekinian?? Ah.......DAKON lebih keren....princessku suka bermain dakon dan selalu ajak mas2nya main.

Apa permainan daerahmu? Yuks kita ajarkan ke berlian2 bangsa ini, ajarkan permainannya, ajarkan nilai yang terkandung di dalamnya, amankan harta negara kita, budaya bangsa, permainan tradisional kita.


Selasa, 03 Mei 2016

Bagaimana Sosialisasinya?


"Pokoknya....Vania itu temanku! titik!!!"
 Pernah terdengar teriakan salah satu teman Vania penuh emosi dari sebuah ruang belajar.

Tentu sudah banyak yang tahu bahwa peincessku adalah homeschooler, pesekolah rumah, sekolahnya di rumah. Memang sering orang menanyakan bagaimana dengan sosialisasinya, kemampuan bertemannya, kemampuan bersaingnya, kemampuan kompetisi dan termasuk bagaimana dia bekerjasama mengingat dia bersekolah rumah. Hhhh........aku biasanya kalau lagi males jelasin hanya menjawab bahwa anakku bersekolah rumah, sekolahnya di rumah dan bukan dibekep di rumah. Hehehe.......

Nah ceritaku ini mungkun bisa menjawab berbagai pertanyaan teman-teman tentang hal tersebut. Bagaimanakah kemampuan sosialisasi princess cantikku itu.

Sudah sebulan dua bulan ini princessku mulai mau menerima tawaranku untuk menambah kegiatan belajarnya dengan mengikuti beberapa tempat untuk pelajaran tambahan, dimana di sana tergabung banyak anak dari berbagai sekolah formal. Hanya princessku yang homeschool. Awalnya.......hahaha.....dia seperti di bully gitu deh, verbal sih, dibilang anak gak sekolah, bisa apa emang, dll dll yang tadinya kupikir bakal membuatnya jadi males atau malah membuatnya marah bahkan nangis. Sadis tauuuu anak-anak sekarang kalau ngebully temannya. Kok bisa ya mereka pinter keluarin kata-kata yang menjatuhkan mental anak lain? Apa karena contoh dari orang dewasa seperti itu? Ah.....entahlah. Di luar dugaan orang, kalau aku sih sudah menduga karena kan ada gurunyaaa....... hahaha.......si cantikku menanggapinya dengan santai, kalem, sesekali dia kick dengan perbuatan, bukti prestasi, atau kata-kata balasan yang menohok.

Dengan berjalannya waktu, gak lama sih sebenarnya, semua teman barunya menerima bahkan sangat senang dengan kehadiran princessku. Dia selalu jadi rebutan, bahkan selalu diangkat jadi ketua, jadi pemimpin, meskipun dia belum datang atau sedang ke luar ruangan, maka saat dia masuk ruangan tahu-tahu sudah harus memimpin teman-temannya. Jika ada game atau kompetisi, tentu saja teman-temannya akan berebut menjadi teman satu tim dengan Vania. Sehingga instruktur (guru)nya yang kemudian menetapkan Vania masuk tim mana. Biasanya dia akan dipasangkan dengan anak yang dianggap paling lemah di kelas itu.

Gimana rasanya disatukan dengan teman terlemah dek? Tanyaku curious. 
Awalnya gak suka dan gemes karena aku harus ekstra berusaha Ma. Tapi adek ingat kata-kata Mama, bahwa setiap anak punya kelebihan. Jadi adek yakin teman terlemah juga punya kelebihan. Ya sudah adek bagi-bagi tugas sesuai kelebihan masing-masing. Termasuk yang bisa dibilang gak bisa apa-apa (qiqiqiq.....dia cekikikan geli sendiri) adek kasih dia tugas membantu teman-teman yang lain, misal ambilkan alat tulis yang terjatuh saat kami heboh. Lha kan itu penting Ma, kami bisa kalah hanya gara-gara penghapus nggelinding telat diambil. Aku bilang ke teman-teman satu timku kalau semua tugas penting, tidak boleh ada yang merasa paling hebat atau ngejek teman yang mempunyai tugas yang mereka anggap gampang.

Dan.....di bawah kepemimpinannya itu, dengan selalu ada anggota tim yang dianggap terlemah, tetap saja timnya itu akan menang. Ya, dia selalu diangkat menjadi pemimpin, dan tim yang dia pimpin selalu menang. Apakah aku mendidiknya untuk bersaing? Kompetisi? Mm........TIDAK!! Aku mendidiknya untuk berteman, membantu orang lain, memberi contoh, selalu memperbaiki dan meningkatkan potensi diri. Lalu ada yang protes.....Dew.....gila loe, ntar anakmu gak bisa bersaing di jamannya dia yang pasti sangat kompetitif!!! Hehehe.......masa sih?

Pendapat Anda? Apakah Princess perlu diragukan kemampuan sosialisasinya??? Apakah didikanku yang bukan menanamkan agar anak bersaing, bukan berusaha mengalahkan temannya itu salah? Kataku sih tidak! Aku lebih suka princessku, berlian-berlianku mengedepankan bersatu, berteman, saling bantu saling dukung dan bukan bersaing apalagi saling menjatuhkan.

 Menjatuhkan orang lain untuk naik, artinya kita menyadari bahwa orang lain tersebut memang lebih tinggi dari kita. menjelekkan orang lain agar kita kelihatan baik, artinya kita sadar bahwa orang lain tersebut memang lebih baik dari kita. Maka jika memang kita atau pilihan kita yang terbaik maka kitalah yang akan menang, tidak perlu berusaha menjatuhkan atau mencari kejelekan orang lain, apalagi memfitnah. 

Jumat, 15 April 2016

Respect Is Definitely Earned, Not By Requested



Suatu hari seperti biasa, princessku selalu ngintil aku. Ngekor, nempel, bak mimi lan mintuna. Kali ini kami ke sebuah kantor, ada keperluanku yang harus kuselesaikan. Daaan.......seperti biasa pula kemudian princesslah yang menjadi bintang, yang menyedot perhatian bak magnet menarik logam di sekitarnya. Hampir semua pegawai kantor tersebut mengerubutinya, mengajaknya bercakap, memintanya bicara.......dalam Bahasa Inggris tentu. Hahhaaa.....mereka suka dengan merat merotnya mulut cantik itu melafazkan setiap kata, juga kemampuannya menjawab berbagai pertanyaan dengan sigap, lugas, tanpa ragu tanpa malu. Jawabannya juga argumentatif, terkadang. Kebayang gak argumennya anak usia belum 9 tahun? Dan itu terjadi sejak dulu kala sejak dia bayi, baru bisa ngomong langsung ceriwis dan suka berargue.

Berbagai hal dibicarakan, ditanyakan, didiskusikan. Lalu ada salah satu karyawan yang ingat bahwa atasan mereka sangat suka dan semangat berbicara dan berdiskusi menggunakan bahasa Inggris. Tercetuslah ide mengajak princessku ke ruangan atasan mereka itu. Alamaaak.............aku sebenarnya agak khawatir, bukan mengkhawatirkan princessku akan tetapi mengkhawatirkan sang atasan yang belum tentu mempunyai cara berpikir terbuka, belum tentu demokratis, dan...................hahaha......kok aku berprasangka buruk sih? Bisa jadi beliau oke banget. Ya sudahlah aku ijinkan saja princessku diboyong ke ruangan lain, tentu aku mengikutinya meski duduk agak menyingkir biar mereka leluasa, meskipun tetap mengawasi..

Yap.............apa yang kukhawatirkan terjadi. Atasan tersebut selalu mempermasalahkan perkataan princessku. Katanya salah, jelek pronunciationnya, tidak bisa dimengerti, terlalu buru-buru, dan berbagai kritik tidak membangun kalau tidak mau disebut sebagai celaan lainnya. Hihihi.............semua yang dilakukan princessku salah. Dan tahu kan princess anak siapa? Kira-kira apakah dia lalu nangis? Takut? Diam? Atau berargumen menanggapinya? Hm............ pastinya. Dengan gigih dia mempertahankan dirinya, menyampaikan pendapatnya,  mulai yang halus santun penuh hormat hingga dia mendebat selayaknya atasan tersebut adalah teman sebayanya.  Waduuuuh...............gaswaaat.......aku sedikit khawatir, tapi biarlah. Itu pembelajaran bagi si cantik dan juga bagi si bos.

Salah satu pendapatnya adalah:
"Language is about a communication. If I am talking about something and others understand that, and when others say something and I understand, then done. Even when my grammar or pronunciation are not right. You have to understand that."

Tapi atasan tersebut juga keukeh, dia bilang kalau dia sudah banyak berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan banyak orang dari berbagai negara. Dan mereka semua mengerti pembicaraannya, dia pun mengerti pembicaraan oarng-orang tersebut. Sementara dia saat itu sama sekali tidak mengerti perkataan princessku karena semua salah, ngawur, tidak sesuai kaidah di kamus. Nah.......salahnya lagi, atasan itu membuat pernyataan pernah bicara dengan perempuan dari Inggris yang pinter dan dia jadikan patokan. Juga mengatakan bahwa semua orang selalu melayani pembicaraan dengan dia, mau dikoreksi, disalahkan karena memang mereka salah, tidak seperti kamu (princessku) yang saat disalahkan malah mendebat mengatakan yang penting orang lain mengerti. Padahal kamu salah, bahasa itu harus bener bukan sekedar orang lain ngerti. Kenyataannya kamu salah, bahasamu ngasal, tidak sesuai kaidah kamus, dan saya sama sekali tidak mengerti apa yang kamu ucapkan. Dst dst masih banyak lagi argumen atasan itu yang disampaikan secara serius, bahkan sampai mengambil kamus lalu menunjukkannya padaku, sambil bilang dialah yang bener dan princessku salah total. O.....M.....G.....dia memang gak kenal aku, maknyaknya princess. Dia harus bersyukur saat itu aku lagi baik, lagi sabar, lagi puasa gak makan orang. #eehh

Hehehe.....nasionalisme dan harga diri princess tertantang. Dia jawab emang kenapa kalau pernah ngobrol sama perempuan Inggris? Apa hebatnya kok Anda bangga gitu? Aku punya mama, perempuan Indonesia,  yang aku yakin jauh lebih hebat dari perempuan Inggris itu (mamanya langsung mak plenthus........GR bin bangga), dan aku setiap hari ngobrol sama mama. Juga perempuan-perempuan Indonesia banyak yang jauh lebih hebat dari perempuan Inggris. Dan aku juga sudah sering berbicara dengan banyak orang dari berbagai negara dan mereka mengerti ucapanku kok. Dan aku juga ngerti ucapan mereka. Gak cuma orang Inggris, ada orang Belanda, Belgia, Oman, Singapore, Arab, juga pernah ngobrol dengan  guru bahasa Inggris dari Yordania. Mereka semua ngerti ucapanku. Eh......ada lagi kata-kata princess yang kurang lebih gini; Pak....Anda itu kan berbicara sebagai pejabat, bukan sebagai diri pribadi. Bisa saja orang bersikap mengerti dan melayani obrolan dengan Anda karena itu, karena jabatan Anda. Jika Anda berbicara sebagai pribadi dengan cara seperti ini, aku ragu Anda akan dilayani dengan baik.

*Untungnya selalu princessku bicara in English....sehingga kalau bener si atasan itu gak ngerti omongan princess dalam bahasa Inggris tentu dia gak ngerti juga semua centilan princessku yang menohok daleeeem*

Cintaaaaaa.............aku berkali-kali minta maaf atas perkataan princessku, meski aku juga tidak melarang princessku mendebat karena memang pantas didebat. Ups....................sorry to say. Begitulah sejak awal hingga akhirnya aku berpamitan setelah ngobrol dengan para pegawai di sana, diskusi, hehe....bahkan ada yang konsultasi tentang homeschooling. Sebelum pergi kuminta princess ke ruangan atasan tadi untuk berpamitan dan minta maaf. Ya...aku tetep mau mendidik berlianku dengan benar. Minta maaf meski kita tidak salah, meski orangnya aneh, tetaplah perlu. Oke....done....kamipun meninggalkan kantor tersebut.

Di perjalanan, sambil nyetir kami ngobrol. Dan dia cerita tadi saat pamitan (tanpa aku) si atasan bilang ke dia agar jika princess berbicara dengan dia maka harus menghormati, menghargai, tidak kurang ajar. Wow.......agak mendidih aku sebenarnya karena aku sendiri saat tadi mereka ngobrol tetap mendampingi, menyaksikan, mendengarkan, di situ terlihat princessku sama sekali tidak kurang ajar. Menohok sih iya, hahahaa............... Justru atasan itu yang gak tahu diri, egois, mau menang sendiri, merasa paling benar, meskipun argumennya kurang bermutu dan merendahkan princessku. Terbukti pegawai-pegawai yang ada di situ sering negur atasan mereka yang memperlakukan princessku bagai orang dewasa yang berdebat dengannya. Hampir saja aku putar balik dan mendatangi atasan itu, memberi pelajaran, namun urung karena princessku bilang bahwa dia menjawab dengan mengatakan ke atasan tersebut sebuah kalimat: "Sorry Sir, respect is definitely earned, not by requested." 

Hahahaaaaa......................jawaban yg jitu, ya wis mamanya gak jadi nglabrak. Hahaha.....anak bijak, lalu kamipun melanjutkan perjalanan menyibak kemacetan Jakarta dengan gembira, seperti biasa. Dan aku akan setia menyiapkan calon diplomat ini, yang bercita-cita membuat Indonesia jaya dan rupiahnya akan menjadi mata uang yang kuat di dunia internasional. Ya....karena kak Seto selalu membombongnya dengan do'a2 agar princess yang bercita2 jadi diplomat itu nantinya jadi Presiden, maka dia makin semangat untuk jadi diplomat. Lho?? Bukan mau jadi dokter bu? Godaku. Ah....mama.......kan punya RS besar gak harus jadi dokter. Bahkan adek bisa membuat banyak kebijakan yang menguntungkan masyarakat jika adek jadi Presiden. Termasuk kesehatan.

Siap Bu Presiden!!!