Menginjak usia 6 bulan
Inilah saat yang tepat untuk memperkenalkan makanan padat pada si kecil. Di usia ini, organ-organ pencernaan anak sudah lebih siap. Memperkenalkan makanan padat terlalu dini bisa menyebabkan terjadinya gangguan pencernaan atau alergi. Sementara bila terlambat, anak menjadi tak terlatih untuk mengunyah. Akibatnya, perkembangan rahang dan otot-otot mulut akan terlambat, dan mempengaruhi kemampuan anak untuk bicara. Anak yang jarang dilatih mengunyah, akan berpeluang lebih besar untuk mengalami kesulitan bicara.
Perkenalkan makanan baru pada si kecil dengan penuh kesabaran, dan ajaklah dia berlatih untuk mengunyah. Ingat lho, pencernaan dimulai dari mulut karena waktu mengunyah itulah dihasilkan enzim-enzim yang akan berperan membantu lambung mengolah makanan. Bila pencernaan si kecil sehat, dia akan tumbuh lebih optimal.
Selain untuk memenuhi kebutuhan gizi, makan juga merupakan sarana education dan entertainment untuk si kecil. Jadi, jangan bosan untuk selalu kreatif dalam menyiapkan menu terbaik agar si kecil selalu gembira saat mencicipi hidangan yang Anda sajikan untuknya. Melalui buklet “MEDUTAINMENT” ini diharapkan Anda bisa secara aktif merencanakan menu pilihan untuk si kecil, sekaligus merekam momen-momen bersejarah ketika ia mencicipi satu persatu beragam jenis makanan yang Anda perkenalkan padanya.
Miliki pencernaan sehat
Awali dengan baik
Anak perlu berkenalan dengan aneka makanan sehat sejak awal agar mampu mengembangkan selera makan yang lebih baik dan lebih beragam. Terapkan jadwal waktu makan dan camilan yang teratur agar anak tak terbiasa ngemil karena iseng. Sarapan yang baik akan menjadi dasar yang kuat untuk membantunya beraktivitas sepanjang hari.
Porsi kecil tapi sering
Bayi dan batita memerlukan separuh jumlah kalori yang dibutuhkan orang dewasa. Berhubung lambung mereka lebih kecil, mereka tak bisa makan sekaligus banyak. Jadi, mereka perlu makan lebih sering dibanding orang dewasa, dan mereka butuh makanan yang kaya akan energi. Makan yang teratur dan camilan yang sehat akan menjaga kestabilan kadar gula darah dan menyediakan energi yang cukup untuk beraktivitas.
Segar lebih baik
Buah dan sayuran segar sangat penting bagi kesehatan dan merupakan sumber yang kaya akan vitamin dan mineral. Meski mengandung sedikit energi, sayuran tinggi akan serat, yang berfungsi melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit atau susah buang air besar.
Tapi, pilihlah sayuran yang kandungan seratnya tidak begitu tinggi karena perkembangan saluran pencernaan si kecil belum sempurna. Pemberian sayuran mentah juga tidak dianjurkan karena banyak zat-zat racun dalam sayuran segar bisa menghambat penyerapan zat gizi oleh usus si kecil yang enzim-enzim pencernaannya belum berkembang sempurna.
Hindari junkfood
Makanan-makanan berkualitas rendah yang tinggi lemak, manis-manis, atau mengandung pengawet dan penyedap rasa tak ada gunanya bagi tubuh. Makanan seperti itu justru akan mengacaukan kadar gula darah, dan merampas nutrisi penting untuk tubuh. Biasanya makanan ini sudah melalui proses panjang yang akibatnya justru mengikis kandungan gizinya. Makanan ini juga akan lebih susah dicerna, dan bahkan disinyalir menimbulkan risiko berbagai penyakit seperti kanker, jantung, dan diabetes.
Nutrisi itu penting
Bayi dan anak-anak memiliki kebutuhan istimewa akan protein selama masa pertumbuhan yang bisa diperoleh dari daging, ikan, ayam, telur, tempe, tahu dan kacang-kacangan. Mereka juga perlu kalsium untuk tumbuh menjadi lebih besar dan lebih kuat. Kebutuhan kalsium mereka lebih tinggi sebagai dasar bagi tulang yang sehat seumur hidupnya.
Mereka juga perlu vitamin, mineral dan zat gizi penting yang ditemukan dalam makanan seimbang. Kekurangan zat besi, contohnya, bisa menyebabkan anemia (kurang darah) yang dapat menghambat perkembangan, daya konsentrasi lemah, rewel dan depresi.
Air, air, air!
Banyak anak seringkali ”lupa” minum, entah karena Anda lupa menyodorkan air putih untuknya, atau karena si anak sendiri terlalu asyik bermain. Padahal, air sangat diperlukan untuk memperlancar transportasi nutrisi penting ke seluruh bagian tubuh dan ke otak. Kekurangan air atau dehidrasi dapat menimbulkan rasa pusing, daya konsentrasi lemah, dan sembelit.
Setelah lebih besar, mungkin anak juga akan lebih senang minuman manis atau berkarbonat. Tapi hati-hatilah untuk tidak memberi dia terlalu banyak minuman seperti itu. Kalau dia haus, cukup berikan air putih saja, minuman yang terbaik dibanding minuman-minuman lain.
Usia 6-8 Bulan
Usia 6 bulan adalah usia paling kritis untuk anak belajar makan, sebab lidah dan rahangnya sudah bisa digerakkan ke segala arah. Pemberian makanan padat secara bertahap penting untuk melatih ketrampilan anak makan makanan keluarga. Perhatikan tanda-tanda yang menunjukkan bayi siap memasuki tahapan ini, antara lain
Dapat minum dari cangkir yang dipegang oleh orang dewasa.
Bisa duduk di kursi tinggi.
Mulai dapat memegang makanan dan memasukkan ke dalam mulut.
Mulai merangkak / merambat.
Menunjukkan kemampuan untuk mengunyah.
Sumber:
Sahabat Nestle
Tidak ada komentar:
Posting Komentar