Halaman

Sabtu, 29 Maret 2008

PRINCESS TERPELESET CRAYON

Hari ini Princess bangun pagi dengan riang. Hm...dari dapur, aku mendengar kalau dia bangun. Eeee.....langsung berceloteh entah apa yang dia ceritakan kepada Mas Rafinya. Sabtu, anak-anak sibuk dengan kegiatan. Ada yang ke velodrome, sekolah, dan ganteng terkecilku, Rafi, akan mengikuti lomba Bahasa Inggris dan origami antar sekolah di sekolah lain dalam rangka HARDIKNAS. Dan mereka agak manja, minta dianter Mama Papanya ke sekolah maupun ke tempat kegiatan lainnya. Heii...yang sudah SMA pun tetep manja. Dia nggak malu lho, malah minta diantar sampai masuk halaman.

Heiii.....Princess juga ikut sibuk antar Mas-Mas. So, aku sibuk siapin susu dan sarapan mereka, juga bekal mereka saat Princess masih tidur.

Naaah...pulang dari antar Mas-Mas, Princess "menguasai" Papanya sepenuhnya. Hmmm....kemarin-kemarin saat weekday dia memang BT karena nyaris nggak pernah ketemu Papanya, karena Papanya pergi sangat early dan pulangnya sudah larut.

Langsung, Vania minta naik kursi makannya yang tingginya pas untuk dia main keyboard. Berdua Papanya mereka asyik bermusik ria sambil NA......NA....... he he he betul, dia sambil nyanyi! Permainan Papanya yang memang OK menjadi lebih "berwarna" dengan permainan musik Princess yang full improvisasi. Ha ha ha.........

Heiiii.....rupanya dia juga ingin nggambar, seperti jika main berdua denganku. Ya jelas, kalau nggambar sama Papanya akan lebih OK karena Papanya pandai melukis. Ya, Papanya melukis cantikku ini saat Vania serius mewarnai. Hasilnya, ya baguslah, memang Papanya pandai melukis. Meski jika melukis anak-anaknya sendiri sering merasa tidak puas karena katanya hasilnya tidak sebagus aslinya. He he he, muji anak ndiri!!

Woaaaaaaaaaaa........kaka......kaka....... hei, kenapa Princess kecil nangis sambil nunjuk-nunjuk crayon ya? Waduh, rupanya dia terpeleset crayon dan....jatuh. Waduh, darimana dia belajar? Kok nyalahin crayon? Katanya crayon nakal karena dia terpeleset crayon.

"Cinta, crayonnya nggak nakal. Adek terpeleset crayon karena tidak dirapikan dan disimpan di tempatnya setelah adek pakai. Sini, kita rapiin berdua, yuuk! Nih, diambil, masukin tempatnya, ditutup, dan.....simpan di rak buku. Naaah.... kalau gini kan nggak akan membuat cantik Mama terpeleset."

Kami berdua asyik memunguti crayon yang bececeran di lantai. Sambil nyanyi, ngitung, nari, kami berduapun menyelesaikan dengan riang. Aku ingin memberikan kesan ke Princessku bahwa bekerja bisa asyik dan nikmat juga jika kita menyikapi dengan riang.

Ya, aku harus meluruskan cara berfikir Princess kecilku. Hei...dia nggak boleh menyalahkan pihak lain jika dia mendapat celaka. Seringkali, ketidak nyamanan justru diakibatkan oleh diri kita sendiri, bukan?? Entah darimana dia menyalahkan crayon yang membuatnya terpeleset. Hm....anak pinter, cepet sekali belajarnya. So, Mamanya harus meluruskan jika ada yang kurang tepat. Mumpung belum terlambat, kan??

Jangan asal nyalahin orang lain yang mungkin ditiru anak, bukan?? Kitalah yang paling bertanggung jawab atas pembentukan perilaku anak kita.

Tidak ada komentar: