Halaman

Rabu, 05 Maret 2008

GAIRAH BERCINTA ????

Kemarin sore, aku nonton TV dengan anak ganteng terkecilku, Rafi, 8 tahun. Surat Sahabat dan Harmoni memang favorit kami setelah Wisata Kuliner yang Rafi nggak sempat nonton karena belum pulang sekolah.

Biasanya, aku memang belum tentu bisa menemani dia nonton. Yah...kalaupun menemani ya dengan jurus sambil. He he he, mamanya memang sulit disuruh diem terus di depan TV. Namun, karena masih flu berat, sambil nyusui Princess pula, sore itu fuul nemeninya. Acara itu bagus, cukup bermanfaat, menambah pengetahuan.

Om Wied Harry yang selalu menjelaskan kandungan gizi, kasiat, dan manfaat makanan yang dia makan saat itu sungguh menarik minat berlianku yang bercita-cita menjadi dokter ini. Ya, sejak umur 3 tahun, Rafi sudah minta dibelikan stetoskop dan tensimeter asli! He he he, dia nggak mau dibelikan yang mainan. Secara, cita-citanya kan mau jadi dokter yang memiliki jaringan rumah sakit di seluruh dunia. Dia nggak mau jadi dokter "pekerja". Yang hanya bekerja pada pihak lain. Dia maunya yang mempekerjakan dokter dan karyawan lainnya. Biar ngasih penghasilan buat orang lain juga.

"Ma, gairah bercinta itu apa sih?"

Deg...........aku sudah berharap Rafi tidak memperhatikan kalimat Wied Harry yang satu ini, karena aku pasti sulit menjelaskannya. Wied Harry menjelaskan bahwa salah satu manfaat daun kemangi adalah meningkatkan gairah bercinta!

Wow!! rupanya berlian kecilku ini memang sangat hebat. Dengan sangat polos dan ingin tahu karena dia menganggap semua informasi tersebut tentang kesehatan, diapun menanyakan kata yang dia belum mengerti maksudnya. Padahal menurutnya, itu juga sangat penting untuk dia ketahui.

Nah.... gara-gara presenter yang tidak memikirkan bahwa dia siaran di siang hari, acara yang bukan dewasa, tetapi menggunakan kata-kata dewasa, aku jadi sedikit kelabakan.

Namun, karena aku seorang Ibu, aku harus cerdik, pintar, dan kreatif. He he he.... "Kalau nggak gitu, bukan Dewi!" Begitu biasanya suamiku tercinta berkomentar jika aku mulai cari akal untuk menyiasati kecerdasan anak-anak kami.

"Mas, kemangi itu kan mempunyai zat, yang bisa membuat bau badan kita lebih bagus, nggak ledis, gitu. Nah, kalau kita cinta sama seseorang, misalnya Mama cinta Mas Rafi, Mama kan suka banget cium Mas Rafi. Bahkan sampai bau badannya Mama suka. Naah....kalau kita rajin makan makanan yang mengandung zat yang bisa membuat bau badan kita nggak asem, kan orang yang cinta makin seneng ciumnya.

Brrrrrrrrrrr tahu deh bener nggak penjelasanku. Sementara ini sih, berlianku OK nerimanya. Yah....karena memang sesuai keadaan kami di rumah yang suka cium anak-anak. Nah... gimana di keluarga lain kalau anaknya tanya seperti itu,ya???

Hhhhhh.............. TV memang mesti hati-hati menayangkan acara, memilih kata-kata, agar ikut serta mencerdaskan generasi, jangan merusak generasi.

Tidak ada komentar: