Jadi, apakah menurut mereka mempunyai pembantu termasuk kemajuan jaman, atau ke-modern-an? Waduh, kok aku tambah bingung.
Kalau menurutku pembantu gunanya untuk membantu meringankan pekerjaan, meringankan beban. Jadi buat apa punya pembantu kalau hanya bikin capek hati? Gimana nggak capek hati, kalau pembantu sekarang itu hanyalah orang yang "terpaksa" menjadi pembantu karena tidak bisa bekerja di sektor lain. Eh....kok mirip ibu rumah tangga ya? Ya, karena kebanyakan ibu rumah tangga sekarang ini adalah orang yang tidak bisa atau tidak mendapat kesempatan untuk bekerja di sektor lain. Waduuuuh kasihan ya anak yang mendapat ibu seperti itu?!! Mendingan ibunya kerja keluar rumah saja ya kalau seperti itu.
Eit....kembali ke pembantu. Seharusnya, kalau memang sekarang ini jaman modern, maju, maka pembantu adalah profesi. Jadi ya profesional sebagai pembantu! Bisa melakukan pekerjaannya secara profesional, makanya bisa juga mendapat gaji yang profesional. Bukan buangan, daripada nganggur, dsb. Nah, apa yang kita dapat dari orang yang berprinsip DARIPADA..............????
Aku memang nggak mau pembantu "asal". Makanya sekali punya pembantu, yah....sampai 5-6 tahun dia bekerja disini. Kalau nggak menurut intuisiku, ya sorry, nggak bakalan aku terima sebagai pembantu disini. Toh di rumah ini semua tidak "bergantung" sama yang namanya PEMBANTU. Padahal, dari kecil di rumah ibuku "ramai" dengan mbok emban. He he he..... Ya, aku memang didik anakku mandiri, tidak bergantung sama orang lain termasuk PEMBANTU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar