Halaman

Selasa, 29 Januari 2008

PRINCESS SETRIKA BAJU

Pagi ini Vania bangun subuh. Senang sekali dia bisa melihat Mas Hafizh dan Mas Farras siap-siap sekolah. Dengan sigap dia berusaha melepas sepatu papanya yang baru dipasang. Mereka berdua berebut, yang satu memasang yang lain melepas. Ha ha ha.....Princess cantik kami memang sangat senang melepas sepatu papanya jika papanya pulang kantor. Namun, ternyata saat sebelum berangkatpun dia suka melepas sepatu papanya. Entah karena dia belum paham papanya mau pergi atau justru dia sangat paham dan tidak ingin papanya pergi!

Biasanya kalau dia bangun subuh, maka tidur paginya juga lebih awal. Namun hari ini sampai sekarang belum juga tidur. Sudah makan, main, dsb dsb. Jurus sambil tetep aku lakukan karena sampai saat ini jurus itu masih mujarab. Rumah sudah lumayan bersih, rapi, sayur asem kesukaan Kangmas sudah terhidang, karyawan sudah laporan dan berangkat ke kator, sekarang nyuci??

Dengan Bismillah, setelah kemarin siang sok tahu membetulkan mesin cuci karena males kalau harus memanggil tukang service, aku berharap mesin cuci sudah OK, dan tiiit.... aku pencet tombol ON lalu aku program sesuai keinginan, dan........START!!! Harap-harap cemas aku tunggu saat-saat RINSE dan ternyata.....seeer.......sukses, air bisa keluar. Hhhhh langsung besar kepala aku merasa hebat bisa membetulkan mesin cuci. Aku tidak lagi cemas dan meninggalkan si mesin bekerja sendiri.

Aku ke kamar menemani Vania yang hari ini manja minta aku temani dia leyeh-leyeh. Ya sudah sambil membaca buku aku berharap Princess bisa cepat tidur. Dia sudah biasa melihatku membaca saat harus menemaninya bersantai dan dia asyik sendiri main, baca buku, nonton, atau nyanyi sambil nari.

Tapiii, kok nggak tidur juga ya? Malahan dia minta turun dari tempat tidur, menuju setrikaan yang sudah aku susun (jika dia tidur akan lebih cepat setrika karena sudah aku siapin), dan mulai membalik-balik baju. Waduuuh.... runyam dunia persilatan. Namun aku ingin tahu apa yang dia rencanakan. Rupanya dia mengambil celana mungilnya, ditata di atas alas setrika, lalu dia angkat setrika dingin yang memang tidak aku colokin jika dia bangun, dan....persis! dia menyetrika celana itu dengan sangat lincah seolah dia sudah sangat paham bagaimana menyetrika.

Wah wah wah, anak memang peniru yang sangat cerdas. Maka sudah suatu keharusan, bahwa yang mendampingi anak dalam masa tumbuh kembangnya haruslah orang dewasa yang "care", smart, berperilaku baik, teratur, disiplin, kreatif, dll dll. Sehingga yang ditiru, diduplikasi, juga hal-hal baik. So, setelah kepandaian adzan, shalat, ngaji, baca, nyanyi, nari, lepas sepatu, merapikan buku, baju, panjat-memanjat kalau mengambil barang dari tempat tinggi, rupanya kemampuan setrikapun dia tunjukkan.

Tiiiit...........tiiiiit............ O' O rupanya mesin cuci tidak terima kesombonganku barusan. Dia ngambek lagi. Aku nyerah kali ini. Besok........usaha lagi donk, jadi montir mesin cuci.

Tidak ada komentar: