Halaman

Rabu, 16 Januari 2008

Hidup Miskin, Sengsara & Jadi Benalu, HINDARI!!!

Menyambung tulisan saya minggu lalu hal Pensiun (Retirement) , saya kembali
membaca buku Seri Rich Dad's yang ke V berjudul" "Retire Young Retire Rich"
karya Robert T. Kiyosaki.

Pada halaman 27 terdapat Catatan dari Mary Painter, yang saya kutip sbb.:

"Sepanjang masa kerja saya, saya bekerja di Divisi Tunjangn Cacat dan Kematian
pada Sistem Pensiun Negara Bagian Pennsylvania. Saya masih ingat sangat jelas,
pada usia muda sembilan belas atau dua puluh, memproses tunjangan kematian
untuk ahli waris para pensiunan. Ketika saya duduk di sana setiap hari memeriksa
akta kematian, saya sangat terkejut betapa banyaknya orang2 meninggal hanya
beberapa bulan setelah mereka pensiun karena sakit, dan juga bunuh diri.
Ketika...... .., saya diberi tahu bahwa bagi sebagian orang, bekerja adalah seluruh
hidupnya. Mereka tidak punya apa2 lagi dalam hidupnya ........ . Uang pensiun
mereka tidak cukup.

Mereka berada pada suatu titik dalam hidup mereka di mana mereka memiliki seluruh
waktu di dunia untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan, tetapi tidak mempunyai
uang untuk melakukannya. "

Demikian kutipan dari catatan Mary Painter.

Saya tidak tahu persis apakah di BPS melakukan pendataan Para Pensiunan dan
bagaimana tingkat kehidupan mereka saat menjalani masa tersebut.

Dari antara mereka, berapakah yang dapat Hidup Mandiri dan Bahagia, karena
tercukupi segala kebutuhan hidup mereka?

Jadi jangankan "Retire Young Retire Rich", Pensiun pada saatnya saja dan bahagia
masih belum dapat dicapai oleh kebanyakan Masyarakat Indonesia.

Saya berpikir di saat mendatang, akan lebih banyak Para Pensiunan yang memiliki
kualitas kehidupan yang rendah, bahkan miskin, sengsara dan hidup bergantung
kepada belas kasihan anak2 dan keluarga.

Mengapa?
Saya perhatikan dan amati gaya dan cara hidup para pegawai di Indonesia, semakin
lama semakin tidak terkendali, dari segi konsumerisme dan pola hidup.
Kartu kredit merupakan penyumbang terbesar dari gaya konsumtivisme dan merupakan
"perangkap dan jurang" yang mematikan kehidupan financial, bila tidak bijak menggunakan
(ya saat ini lebih banyak yang kurang bijak dan akhirnya di satroni para Debt Collector).

Selain kartu kredit, pergeseran budaya hidup sederhana terjadi, dan akhirnya ditangkap
oleh para investor dengan membuka gerai2 Club & Cafe Exclusive dan lain sebagainya.

Mereka pada bertenggeran dan ber-nangkringan di Club dan Cafe, untuk nongkrong
dan kongkow2.

Mereka berpakaian dengan meng-koleksi busana yang ber-branded.
Mereka merasa bahagia menikmati masa hidup kini dan tidak "aware" dengan
masa depan mereka.
Alhasil, saat mereka pensiun mereka akan hidup miskin, sengsara dan jadi benalu.

Apakah Anda dan saya ingin menjalani hidup demikian saat pensiun nanti???
Saya pikir tidak.
Untuk itu maka persiapkan diri kita mulai hari ini.
Pepatah, hemat pangkal kaya dan sederhana awal sejahtera, masih berlaku.

Sudah banyak buku yang membahas dan menjadi sumber informasi yang dapat
Anda gunakan, sebagai panduan dan pengaturan.
Begitu banyak Financial Planner Independent yang dapat Anda pergunakan jasanya
membawa Anda ke dalam hidup yang tertata dan terarah menuju hidup sejahtera.


--------------------------------------------------------------------------------


Pejamkan mata Anda sesaat:

Sudahkah Anda memiliki bayangan hidup macam apa yang akan Anda jalani?
Pernahkah Anda memikirkan apa yang akan terjadi saat usia pensiun,
bila meneruskan cara dan gaya hidup seperti saat ini?
Terlintaskah betapa cemberutnya dan masamnya muka menantu Anda, saat Anda
menumpang makan di rumah anak Anda?
Sempatkah Anda membayangkan saat Anda sakit, tidak punya dana dan anak2
Anda juga tidak mampu membawa Anda ke rumah sakit?
Apakah Anda tidak ingin ber-tamasya bersama pasangan Anda ke Paris atau Swiss
atau Hawaii?


--------------------------------------------------------------------------------

Hidup ini indah dan penuh dengan pilihan, Anda yang menentukan masa depan
Anda sendiri, bukan anak2 Anda atau orang lain.

Demikian sharing saya, sampai jumpa minggu depan.

Semoga bermanfaat.


Best Regards,
Freddy Pieloor
ANTARA INTERMEDIARY INDONESIA, PT.
Tel +6221 351 9286
Fax +6221 380 5007
antara@cbn.net. id
www.theAntara. com
Cell phone +62816 1996699 & +62219 1996699

Tidak ada komentar: