Halaman

Rabu, 02 Januari 2008

PERSIAPAN HARI TUA, TERPIKIRKAH??

Tanteku (adik ibu alm) dirawat di RS Harapan Kita. Kakakku telpon, kakak yang di Solo agar "mengurus" sebagai perwakilan keluarga dari Ibu. Di RS aku ketemu Om dan tante lainnya (Ibuku alm yang tertua). Tante dirawat di ICU karena kritis.

Tante yang dulu seorang sekretaris cantik, hebat, dan menikah dengan pejabat dari kepolisian, sekarang terbujur diam dalam kondisi koma. 24 Desember 2007 saat keluarga besar menyiapkan natal (tante dan omku beragama Katholik), tante dipanggil Tuhan.

Om yang dulu pejabat di angkatan darat, kini setelah pensiun harus bekerja lagi karena masih ada anaknya yang perlu biaya kuliah. Om yang lain lagi kelihatan lebih nyantai dan happy menikmati masa purnawiranya. Setelah pensiun dari perwira tinggi AL dan semua anaknya sudah "mapan" meski beliau masih ngajar di Cilangkap.

Hm.............. aku harus belajar dari mereka semua.

Pelajaran pertama, semua yang ada di dunia ini akan berubah seiring berlalunya waktu. Kecantikan, ketenaran, jabatan, kekayaan, kegagahan fisik, semua akan memudar. Aku harus siap akan terjadinya hal itu. Jangan sampai terjadi "post power syndrome". Meski aku bingung juga, lha memang POWER yang mana yang bisa membuatku syndrome?? He he he nggak ada ya?? Lha memang nggak punya power apa-apa. Kan di atas langit ada langit. So, nggak perlu merasa paling hebat deh.

Pelajaran kedua, aku harus menyiapkan diri agar nanti saat pensiun tidak lagi "bingung" mencari penghasilan karena sangat perlu. Ya, kalaupun masih ada kegiatan lebih pada mengisi hari tua agar tidak "nganggur" potensi diri sehingga sisa hidup lebih berkualitas.

Seharusnya aku juga menyiapkan anak-anakku agar survive nanti saat kami tidak lagi sanggup membantu mereka. He he he............... mandiri ya nak......................


Jadi bagaimana? Si cantikku mungkin baru berumur kurang dari 20 tahun saat papanya pensiun. Nah, itu tahu perkiraannya? belum lagi umur kan kita nggak tahu kapan akan berakhir di dunia ini?

Makanya aku harus mempersiapkan diri dari sekarang. Eeeeeeeeeee dari dulu malah seharusnya. Ya, siapkan dari sekarang (kalau memang belum) investasi atau saving untuk masa "tidak produktif" secara finansial nanti. Jangan dihabiskan sekarang ya!!

Pelajaran ketiga, semua nanti akan mati. Sudahkah menyiapkan bekal untuk kehidupan abadi kita? Harta, ketenaran, jabatan, kecantikan, semua akan hilang. Ya, hanya amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak shaleh yang akan senantiasa mengiringi kita sampai akhirat. Ingat, menyiapkan untuk bekal akhirat jangan nunggu tua lho. Justru saat kita muda, kuat, kaya, siapkan akhirat kita. Kita mau pergi ke suatu tempat kan pasti siap-siap bekal. Lha ini pergi ke tempat yang mana kita akan menetap abadi, mestinya siapkan bekal terbaik kita.

Ya to ?! Yuuk siap-siap.

1 komentar:

Sundoro - Pustaka Lebah mengatakan...

Ass.
Saya punya pendapat berbeda, maka saya nge "BLOG"
he..he..Lha ngono,lho.

Salam kagem kangmas,ananda-anandi..

Wass

NB : Ojo jero-jero olehe mikirake pangsiun, mundhak cepet tuwo...

Salam
sunsatu.multiply.com
sunsatu@gmail.com