Halaman

Rabu, 23 Januari 2008

Radang Tenggorok Apa Penyebabnya?

Oleh: dr HANDRAWAN NADESUL


--------------------------------------------------------------------------------
Radang tenggorok atau pharyngitis dapat berarti dua. Yaitu disebabkan oleh bibit penyakit atau oleh luka radang karena terkena bahan kimiawi, seperti karbol, lisol, dan makanan-minuman permen, atau obat yang merangsang selaput lendir juga asam lambung yang tumpah balik mengenai tenggorokan.

UMUMNYA radang tenggorok disebabkan karena bibit penyakit virus, kuman, basil, atau jamur. Gejalanya seperti selaput lendir tenggorok atau pangkal rongga mulut serta kelenjar tonsil (amandel) tampak meradang.

Meradang berarti muncul gejala merah, membengkak, dan nyeri. Seperti tenggorokan tampak merah, membengkak, terasa nyeri seperti panas dan tertusuk duri dan nyeri kalau menelan. Gejala lainnya adalah batuk, suara parau, demam, nyeri kepala, badan ngilu, nyeri sendi, dan lesu.

Anak balita tidak selalu dapat mengungkapkan keluhan dan gejalanya itu. Hanya demam, dan tenggorokan merah meradang saja yang bisa diamati. Selebihnya anak jadi rewel, menolak makan dan minum, lemah, lesu, tidur terus, atau kadang tak dapat tidur karena “terganggu” batuk-batuk dan hidung tersumbat karena disertai pilek.

Mungkin karena virus
Kebanyakan radang tenggorok disebabkan oleh virus. Ada sejumlah jenis virus yang biasanya hinggap di tenggorokan. Gejalanya hampir sama yaitu demam tinggi, kadang tinggi sekali, bahkan sampai menggigil. Anak mungkin merasa kepalanya nyeri, mungkin ada mual, bisa jadi muntah, dan mencret juga.

Batuknya pun biasanya batuk kering tidak berdahak. Itu dapat didengar dari suara batuknya yang kering tanpa suara lendir. Kalau pun ada lendirnya, lendir biasanya akan bening, dan encer.

Apabila kondisi badan anak kuat, biasanya tak lebih dari seminggu radang tenggorok oleh virus akan menyembuh sendiri. Virus biasanya ditumpas oleh sel-sel kekebalan tubuh sendiri. Bila tidak berhasil menumpas virus maka penyakitnya bertambah berat.

Selain masih terus demam, batuknya bisa berubah jadi batuk basah (batuk produktif), dengan dahak berwarna kuning atau hijau dan kental. Mungkin sukar bagi anak balita untuk mengeluarkan dahak yang tersangkut di saluran napas. Sering-sering keluar karena anak muntah. Dalam muntahan terlihat tercampur dahak kuning atau hijau.

Tak selalu memerlukan antibiotika
Kekeliruan yang acap terjadi di masyarakat, apabila radang tenggorok langsung diberi antibiotika. Pilihan ini merugikan dalam dua hal. Yaitu pemborosan untuk yang tidak perlu karena virus tidak mungkin ditumpas oleh antibiotika. Itu berarti tubuh tercemar oleh bahan kimiawi obat yang sebetulnya tidak diperlukan (risk-benefit tak imbang), serta tidak ekonomis dalam berobat.

Radang tenggorokan yang disebabkan oleh virus hanya membutuhkan ketahanan fisik. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh, perlu istirahat, makan cukup bergizi, khususnya protein (telur, ikan, daging, susu), dan tidur cukup.

Selain itu badan dibuat hangat. Caranya dengan mandi air hangat, tidak minum dingin, dan dibaluri obat gosok (mengandung analgetik dan penghangat badan, seperti kayuputih, minyak telon), dan minum yang serba hangat.

Kebiasaan menganggap enteng radang tenggorokan oleh virus, sebagaimana halnya flu, merugikan badan. Anak sedang terinfeksi virus yang dibiarkan masuk sekolah, atau tetap bermain di udara luar rumah, akan menambah buruk kondisi tubuhnya. Penyakit infeksi virusnya lalu bertambah parah. Virus menguasai kekebalan tubuh, sehingga penyakitnya tidak menyembuh.

Terjadi komplikasi

Komplikasi terjadi apabila ada infeksi lain seperti kuman dan jamur. Sehingga gejala penyakitnya menjadi bertambah parah.
Jika mengenai pita suara, maka suara akan menjadi parau bahkan bisa sampai kehilangan suara. Pada keadaan demikian sudah terjadi infeksi pita suara (laryngitis).

Infeksi tenggorok sendiri bisa langsung menjalar ke ruang telinga tengah sehingga terbentuk radang telinga tengah (acute otitis media). Jika komplikasi ini dibiarkan, maka bisa terjadi congek.

Beda gejala infeksi virus dengan kuman

Radang tenggorok oleh virus biasanya demam tinggi. Mungkin sampai di atas 40 derajat Celcius. Namun begitu demamnya sudah turun, anak menjadi tampak segar kembali.
Bila infeksinya disebabkan oleh kuman, anak biasanya tetap lesu, dan lemah walaupun demamnya sudah mereda.

Mencret dapat juga merupakan gejala radang pernapasan
Anak bayi dan balita yang mencret belum tentu ada gangguan saluran pencernaan. Bisa saja itu bagian dari gejala radang atau infeksi saluran pernapasannya. Anak yang flu atau radang tenggorok, bisa juga disertai mencret.
Berbeda dengan mencret gangguan pencernaan, pada flu mencretnya tidak lebih dari lima kali, tinja tidak berbau busuk, dan tidak disertai mulas. Namun mencret penyakit perut biasanya lebih lima kali, tinja berbau busuk, mungkin tercampur lendir dan darah, dan terasa mulas.

Mencret karena radang atau infeksi tenggorok tidak perlu diberi obat mencret. Cukup diberi obat radang tenggorok seperti halnya obat flu. Boleh dimulai dengan obat di pasaran saja dulu, biarkan lebih banyak tidur, dan beri menu bergizi. Baru kalau semakin memberat dan mencurigai telah terjadi infeksi kuman, bantuan dokter diperlukan.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Terima kasih banyak, ulasannya sangat jelas dan detail sekali.
Hal ini sangat membantu kami sebagai orang tua yang masih mempunyai anak balita.
Tapi, mohon maaf sebelumnya (kepada admin) tolonglah klik kanan untuk fasilitas copy jgn diprotec.
Kami berniat menularkan ilmu ini kepada teman-teman di PKK jagi tidak bisa. Klo bisa dicopy kan enak, ilmunya bisa tersebar. Terima kasih sebelumnya.

Unknown mengatakan...

Hai Anonim,
Terima kasih banyak kunjungan dan komentarnya. Kalau anda ingin menyebarkan, tinggal "klik" gambar amplop, lalu kirim. OK?? Atau anda tinggalkan alamat E-mail untuk saya kirimkan artikel tersebut.