Setiap selesai shalat Magrib dari masjid, 3 anak lelakiku dan papanya (jika ada di rumah) membaca Al Qur'an. Mereka membaca secara bergantian dan saling menyimak untuk mengkoreksi tajwidnya.
Alhamdulillah, bacaan mereka bagus tajwidnya. Si kecil Rafi sangat bersemangat dalam kegiatan ini. Tajwidnyapun sangat bagus. bahkan dia yang paling sering mengoreksi mas-masnya meski hanya kurang panjang atau kurang jelas dalam melafazkan huruf.
Suatu hari Rafi absen baca Al Qur'an karena dia tidak enak badan dan ketiduran. Besoknya sepulang dari masjid untuk shalat Magrib, dia langsung ajak masnya baca Qur'an.
"Kemarin aku nggak ikut baca ya Mas? Yuk sekarang aku ikutan lagi."
"Ya udah, makanya adek jangan suka tidur sebelum Magrib. Nggak bagus ya Ma?"
"Iya iya aku juga tahu orang Mama sering bilang gitu. Kemarin itu nggak sengaja gara-gara aku kecapekan Mas."
"Ok, kita mulai sampai halaman berapa kemarin?"
"Iya sampai halaman berapa, kan kemarin aku nggak ikut. Kemarin pada baca berapa ayat tiap orang? Pokoknya hari ini aku mesti 2 kalinya lho, kan kemarin nggak ikut. Boleh pilih yang panjang-panjang nggak? Aku seneng baca yang panjan-panjang ayatnya."
Walah ternyata si kecil malah minta banyakan bacanya.
"Stop......stop........ waah curang Ma mereka. Masa dek Farras sama dek Rafi bacanya 7 ayat 7 ayat, kan ketentuan kita 6 ayat 6 ayat gantiannya. Jangan pada curang gitu donk!"
"Sudah to Mas, kan bagus kalau bacanya pada banyakan."
"Tapi masalahnya ma, aku jadi nggak kebagian baca. Kan jumlah halaman hari ini sudah kami tentuin. Nanti aku baca sendiri donk kalau mereka sudah habisin halaman yang disepakati pada kabur. Nggak mau nyimak bacaanku. Curaaaanggg!!!"
Saya hanya tersenyum bahagia dan bangga mereka "berantem" untuk baca Qur'an lebih banyak. Semoga mereka semangat seperti ini sampai akhir hayat. Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar