Halaman

Sabtu, 17 November 2007

MACET

Kemarin ada beberapa dokumen penting yang harus saya tandatangani. Biasanya kalau saya tidak sempat ke kantor, ada messenger yang datang ke rumah membawa dokumen tersebut dan setelah saya tandatangan akan dia bawa kembali ke kantor. Hari itu Messenger sedang tidak masuk, jadi saya harus ke kantor itu. Sekarang putri cantikku sedang sulit dibawa pergi berkendara berdua saja. Ya, dia sedang banyak maunya tetapi belum bisa diajak diskusi bahwa dia harus duduk manis di kursi mungilnya dengan menggunakan seatbelt sementara saya nyetir. Naik kendaraan umum? Repot! Taxi? Mahal!

Saya lalu menyiapkan segala keperluannya (ASI di botol, biskuit bayi, mainan, tissue basah,dll) di mobil dalam jangkauan tangan saya, agar tidak menyulitkan saya mengambilnya sambil nyetir. Dengan Bismillah akhirnya saya meluncur berdua. Awalnya sampai sepertiga perjalanan, dia tenang sambil kami berdua nyanyi. Namun, ternyata meskipun kami keluar sudah jam lega, masih macet panjang. Mulailah si kecilku protes karena mobil berhenti lama. Sambil bermacet ria saya mencari akal agar dia tidak menangis lagi.

Setelah berbagai macam cara saya coba, akhirnya dia tenang melihat muka saya sambil tersenyum dan kelihatan heran. Mungkin karena melihat mimik dan suara saya yang berubah-ubah sesuai peran yang sedang saya suarakan. Saya memang sedang menggelar sandiwara hanya dengan suara dan mimik yang berubah-ubah karena kedua tangan dan mata saya sedang diperlukan untuk nyetir. Dan..............sukses! alhamdulillah, vania tersenyum riang dan nggak rewel lagi. Entah tersenyum karena pertunjukan saya menarik atau karena dia kasihan melihat mamanya berusaha keras membuat dia tenang.

Siapa tahu cara ini bisa juga diterapkan oleh Ibu Ibu lain? Monggo saja, mudah-mudahan sukses juga seperti saya. Ibu memang harus kreatif dan banyak akal.

Tidak ada komentar: