Halaman

Rabu, 28 November 2007

“DIAJENG”

Dua bulan yang lalu, Vania, bayiku yang masih berumur 9 bulan sering mengeluarkan suara yang sangat familiar di telinga kami (aku, suami, dan anak-anak). Mulanya kami tidak terlalu memperhatikan. Namun lama kelamaan makin nyata terlebih saat bayi saya itu menangis atau merajuk.

“Dieejeeeeng..........” begitu kata yang dia ucapkan. Kami sekeluarga sontak tertawa bersama saat kami akhirnya beramai-ramai memperhatikan dengan seksama apa yang sebenarnya dia ucapkan.

He he he. Mengapa kami tertawa? Ya, karena DIAJENG itu adalah panggilan dari suamiku kepadaku yang merupakan bahasa Jawa yang artinya “adinda”. Suamiku tidak menyangka baby cantik kami sudah mulai bicara di umur 9 bulan. Jadi dia masih memanggilku “diajeng” karena anak kami yang lain sudah besar dan faham untuk tidak meniru bagaimana papanya memanggil mamanya.

Sejak itu, suamiku memanggilku “Mama”. Sekarang, Vania mungil kami yang berumur 11 bulan memanggilku “Mama”. Sambil berjalan ala “drunken master” dia akan teriak “Mama...............Mama............” he he he. That’s our pretty baby.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Ha...ha....ha.... Anak-anak memang penuh dengan keajaiban.... Kita sering lupa betapa cepatnya mereka belajar dari lingkungannya..... Mereka memang berlian bermutu tinggi yang diamanahkan Allah kepada kita ..... shape them so they are more shining and bright...