Halaman

Kamis, 01 Januari 2009

MAAFIN AKU YAAA.........................

Setelah memasuki tahun baru Hijriyah beberapa hari lalu, hari ini adalah penghujung tahun 2008 Masehi. So, hari ini adalah hari pertama tahun yang baru.........2009!! Hmmmm.........tambah tahun, umurpun tambah banyak, dan jatah hidup, menikmati indahnya dunia, kesempatan menabung dan menyiapkan perbekalan untuk kehidupan abadi, makin berkurang. Makin sempit waktu kita!!

Heeeiiiiii..............wake up semuanyaa.......... kita mesti bersegera!! Kita must be hurry!!! Kita semua nggak tahu kapan waktu kita akan tiba. Sekarang ini kita sedang berada di antrian. Kita sedang ada di barisan. Kita sedang menanti. Kita sedang menunggu giliran yang PASTI. Giliran................mati!!!

Naah........di sisa waktu yang makin pendek ini, sudah siapkah kita? Sadarkah kita bahwa malaikat maut sebenarnya sudah mengirimkan utusannya kepada kita untuk memberi peringatan? Munculnya keriput, uban, gampang capek, penyakit, menurunnya segala kekuatan fisik, memudarnya kecantikan, dll. Sudah cukupkah "bekal" kita? Sudah sanggupkah menanggung akibat semua perbuatan kita? Sudah siapkah kedatangan "tamu special" yang PASTI datang, Malaikat Pencabut Nyawa, Izroil????

Saat mau pergi seharian saja, aku pasti menyiapkan segala sesuatunya. Termasuk menyiapkan makanan anak-anak selama aku pergi. Demikian juga jika aku pergi ke luar kota, luar pulau, atau luar negeri yang hanya memakan waktu beberapa hari, dibawah seminggu. Semua perlu persiapan. Baik untuk aku saat pergi maupun untuk anak-anak yang ditinggal.

Waktu akan pergi haji 5 tahun lalu, aku sudah mulai siap-siap beberapa bulan sebelumnya. Mulai dari membayar uang muka ONH, ngurus nomer PORSI, dll sampai menyiapkan segala perlengkapan untuk selama di tanah suci. Koper-koper dengan segala isinya sudah dicicil sejak lama. Belum lagi menyiapkan keperluan untuk anak-anak selama ditinggal. Padahal aku perginya hanya 27 hari, nggak sampai sebulan.

Lalu.....saat akan pergi ke Eropa, aku sudah siapin sejak lama juga. Mulai ngurus Visa, booking tiket, bayar asuransi perjalanan, koper dan isinya untuk perlengkapan di sana, oleh-oleh, dll termasuk persiapan untuk anak-anak yang ditinggal juga. Perginyapun hanya sebulan.

Masa iya sih, kita nggak menyiapkan segala keperluan kita untuk pergi "selama lamanya"???? Pergi ke alam abadi? Menuju kehidupan abadi, kekal, selamanya??? Think about that!!!

Mestinya sih kita nyiapin segala keperluan kita untuk bekal kita nanti di sana. Kalau makin lama perginya ya logikanya bekal yang diperlukan makin banyak. Harusnya karena kita perginya selamanya, ya bekalnya nggak terbatas!!! Sebanyak-banyaknya yang bisa kita bawa. Amal kebaikan!!!!!!

Dan.....heeiiii..........kita juga bisa ninggalin "sesuatu" untuk selalu mengirimkan hasilnya, bunganya, setiap kali dia menghasilkan, Ilmu yang bermanfaat, buku, tulisan, ide, dan hal-hal lain yang kita upayakan saat kita masih ada di dunia ini, namun manfaatnya masih akan terus bisa dinikmati siapapun di dunia ini. Amal jariyah.

Trus...........jangan lupa juga ninggalin persediaan untuk yang kita tinggal. Karena kita ninggalin mereka untuk selamanya, maka kita harus memberi peninggalan yang nggak ada habisnya. Yang forever. Ilmu, kepandaian, sikap dan sifat yang baik, karakter sempurna. Di mana kita bisa meninggalkan semua itu? Ya pastinya di anak-anak kita, generasi penerus kita. Anak shaleh dan shalihah. Bahkan merekapun selalu bisa mengirimkan segala kebutuhan kita nanti di sana. Do'a dan perbuatan mereka akan selalu kita rasakan kehadirannya. So, jika anak kita tidak kita didik dengan baik, adzab pun akan senantiasa terkirim kepada kita di sana. Setiap perbuatan, ucapan, sikap, cara berpikir dari anak kita, baik atau buruk, kita akan selalu menerima "kiriman"nya. Pembukuan ganda selalu terposting. Di buku anak kita dan di buku kita. Bisa baik, bisa buruk. Bisa pertolongan atau tambahan siksa.

Naaah.................sekarang masih menganggap mengurus anak, mendidik anak, menyiapkan generasi, mengemban amanah Allah yang berupa anak keturunan, sebagai pekerjaan ringan, mudah, sampingan, bisa disambi, nggak terlalu memerlukan kepandaian, kecerdasan, kebijakan, dan bahkan bisa diserahkan kepada sembarang orang yang nggak kompeten???? Merasa cukup jika anak diurus pembantu, babby sitter, sopir??? Merasa karir dan segala kenikmatan dunia jauuuh lebih utama dibanding mengurus mereka?? Masih meremehkan profesi Ibu Rumah Tangga????? Cobalah sedikit menggunakan kecerdasan yang diberikan Allah untuk berfikir benar.

Eeee.........iya, aku juga berharap semua anakku, anak didikku, karyawanku, hasil karyaku, tulisanku, termasuk......... blogku ini, bisa memberi manfaat bagi semuanya. Bagiku, keluargaku, teman dan sahabat semuanya di seluruh penjuru dunia. So, ini menjadi bagian dari peninggalanku jika aku harus "pulang" nantinya. Jika ada tulisanku yang menyakiti, menyinggung, atau membuat Anda kurang berkenan...............waaaah...... sama sekali nggak ada maksud begitu.

Kejujuran belum tentu indah didengar. Keterus terangan nggak mesti menenangkan. Kebenaran memang sering tidak enak. Teguran kadang memang menyakitkan. Obat kadang pahit. Tapi........semuanya itu kita perlukan. Dan aku berusaha memberikan itu semua. Karena saat ini lebih banyak orang yang lebih memilih memberikan kenyamanan, pujian. Karena memang tidak enak menegur orang. He he he...tapi aku memilihnya. Yah.....semoga saja bermanfaat. Semoga.....meski yang merasa ditegur pernah marah atau sakit hati. Tuuuh.....kan........nggak enak negur orang, dimusuhi. Makanya orang memilih memuji, sehingga disukai. Meski memuji sering menjerumuskan.

Namun, meski maksudku baik......tetep aja, maafin aku yaa.............

Tidak ada komentar: