Seringkali aku mendengar atau membaca joke yang menggambarkan bagaimana kehidupan cinta pasangan suami istri setelah menikah cukup lama. Menurutku, joke-joke itu nggak enak, nggak manis, nggak bagus, bahkan cenderung merusak. Halaaaah............ galak amat, Dew??
Ya iyalah! Masa hampir selaluu........ dibilang kalau setelah menikah lama, sudah nggak sehangat waktu pacaran atau pengantin baru. Terutama nih.......... hayooo...... ngaku............ yang mengatakan seperti ini tuh para suami!!! Waduuuuh.......... pada belagu banget ya! Sok kegantengan deh!
Ha ha ha............. jangan musuhi aku ya, karena statemenku ini. Tapi ini beneran lho. Survey membuktikan. Xi......xi...........xi............ survey apaan??? Survey survey an sih! Nggak valid blass, tapiiiii............. nyata!!
Trus.......... pada lirik kanan kiri, seolah.........ya, cuma "seolah", perempuan lain tuh lebih cantik dari istri mereka.
Ternyata..........demikian juga yang perempuan. Mereka "ngumbar" kejelekan suaminya, diceritain semua, ke orang lain. Naaah.......... bahayanya kalau ceritanya tuh ke laki-laki lain, apalagi ke suami orang! Don't, pleaseeee..............
Waaah...... itu semua, namanya merusak pager ayu! Merusak rumah sendiri! Merusak tatanan yang dibuat karena Tuhannya, apapun agama kalian semua. Ya, aku yakin kalau semua pernikahan dilakukan karena Tuhan, ikrar suci dilakukan di depan Tuhan. Jadi, kalau kalian "nyerempet-nyerempet" bahaya untuk menggulingkan yang namanya mahligai rumah tangga............... sama saja sudah berusaha merusak janji kalian sendiri kepada Tuhan kalian, di depan Tuhan kalian, atas nama Tuhan kalian!!
Terlebih para suami. Saat akad nikah, ijab kabul, maka kalian dengan nama Allah mengatakan, berjanji akan mengambil perwalian seorang anak perempuan dari Bapaknya. Sejak detik itu, kalian bertanggungjawab penuh, tapi bukan menguasai atas diri istri kalian.
Padahal tuh, kalau saja kalian semua.......... he he he termasuk aku ya........ mau menjaga "cinta" maka semuanya akan berjalan baik, mulus........... eh, paling juga nggrojal dikit ya, bahagia, sampai.............. mati!!
Gimana caranya?
Ya selalu ingat-ingat kebaikan suami/istri, berbuat yang terbaik yang bisa kita lakukan, mengekspresikan cinta padanya. Hmmm.......... yang ini tuh pentiiiiiing banget! Tapiiiii, setelah pernikahan yang belasan tahun, biasanya pada melupakan "jimat" ini. Malu, merasa aneh, nggak biasa, dll yang menjadi alasannya.
Heiiiiii............ kenapa mesti merasa aneh? Malu? Hayoooo........ duluuuuuu saat sebelum menikah, atau saat pengantin baru, malu nggak mengutarakan cinta? Pastinya nggak malu donk?! Malahan suka ngumbar ya?! Lha, trus............ kenapa sekarang nggak mau? Apa bedanya? Justru sekaranglah saat terbaik untuk mengutarakan, mengekspresikan cinta kepada suami/istri.
Why? Karena, sudah terbukti kalau memang dialah yang pantas menerima cinta kita, pantas dicintai, dan terbukti mencintai kita bagaimanapun keadaannya. Karena sudah terbukti, dialah yang sudah setia menemani suka duka kita menjalani hidup ini. Karena hanya dan hanya dialah orang yang selama ini percaya dan mengerti kita.
Kalau aku sih, kok malah makin cinta ya sama Pacarku. Apa karena dia selalu baik? Menyenangkan? Ups............sorry ya cintaku, jawabannya is.......NO!! Memang dia tuh nggak selalu baik or menyenangkan. Tapiiii.............. tetep aja aku cinta sama dia. Lha kenapa eh kenapa? Ya karena donk ah! Ha ha ha...........
Aku sih, percaya diri aja. Dulu.......semua dilakukan, diputuskan, dengan menyebut nama Allah, karena Allah. Jadi, mengapa tidak dijaga agar semua selalu sesuai dengan cara dan jalan Allah? Berbuat yang terbaik yang bisa aku lakukan, tentu akan membuat segalanya sesuai relnya. Mengontrol diri deh! "Halaaaah.......... Kalau suamimu yang macem-macem di luaran? Emang kamu bisa kontrol?" Ha ha ha.......... pertanyaan itu sering dilontarkan disertai cibiran ke aku. Yaaa........ aku hanya bisa menjawab, jika aku yakin dia nggak seperti itu. Karena, jika itu dia lakukan, maka dialah yang rugi besar! Ehem......... PD amat?? Ya iyalah masa ya iya donk.
Aku dulu memilih dia sebagai suami karena aku yakin dia cukup cerdas, pintar, dan educated. Orang yang cerdas, pintar, dan educated, tentu akan paham sekali mana yang pantas, boleh, dan menguntungkan dilakukan dan yang tidak. Dia tentunya tahu perbuatan, dan transaksi mana yang menguntungkan dan yang merugikan. Dan........... mengingkari janji kepada dan/atau diikrarkan di depan Allah adalah perbuatan yang sangat merugikan, bodoh, picik, dan tidak educated. So, mengkhianati pernikahan adalah perbuatan hina, bodoh, picik, rendah, dan tidak educated sama sekali. He he he........ seperti bunyi pasal atau ayat di undang-undang aja ya?
Naaaah............ rugi kan mengkhianati pernikahan itu? Mendingan juga menjaga pernikahan. Terus cintai suami/istri dengan sepenuh cinta karena Allah. Maka....... cinta akan memenuhi seluruh jiwa raga kita. Suami istri yang bahagia dan penuh cinta, akan membuat anak-anak merasa nyaman, aman, dan bahagia. So, akan terbentuk keluarga bahagia. Keluarga bahagia akan membentuk masyarakat bahagia. Dan....... muaranya akan membentuk negara yang bahagia, aman, tenteram, sejahtera, dan maju pesat segalanya.................. jaya deh negara.
Walaaaaah............ ternyata untuk membentuk negara hebat, hanya perlu memperbaiki diri, menjaga diri, mengontrol diri, menjaga cinta suci di keluarga. Setuju donk?!!!! Ayo........ayo............ cintai keluarga masing-masing karena Allah! Pupuk lagi cinta di antara suami istri, karena Allah. Katakan, lakukan, sampaikan, semuanya dengan penuh cinta karena Allah.
I Love You cintakuuu.....................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar