Hari ini adalah hari pertama anak sekolah di Jakarta HARUS masuk lebih pagi. Jam 6.30 sudah mulai pelajaran!!!! Kuliah subuh, Pak?!!
Entahlah, kenapa Pemerintah DKI mengeluarkan kebijakan yang sama sekali nggak bijak ini. Dia punya anak yang sekolahnya jauh dari rumah tanpa fasilitas transportasi memadai nggak sih! Apa iya, anak-anak harus dikorbankan hanya demi lancarnya lalulintas Jakarta? Lagian............itu juga nggak menjamin!!! Nggak usah "lempar batu sembunyi tangan" deh Bapak2 dan Ibu2 hebat yang memutuskan peraturan ini. Kalau nggak bisa mengatasi kemacetan, jangan bersembunyi di balik anak-anak!!!! Emang angkot sudah tertib? Metromini dan kopaja sudah taat aturan? Sepeda motor sudah rapi? Dan heiiii............ Anda-Anda sendiri, apa sudah merasa taat aturan?? Coba deh..........introspeksi diri dulu! Biasanya sih kesemrawutan, ketidak tertiban, kerusakan di muka bumi ini dilakukan oleh ORANG DEWASA. Bahkan, jikapun anak-anak melakukannya itu juga karena orang dewasa!!!
Hhhhhhh.............sebeeelllllllllllll!!!!!
Ha ha ha.........pagi-pagi sudah sewot, ngomel, marah-marah!! Habisnya, aku sangat nggak ngerti dengan keputusan seenaknya ini. Selaluuuuuu..........anak-anak yang jadi korban. Orang dewasa yang matrek, anak-anak yang ditinggalin, dicuekin, dihukum dengan hanya dilimpahi materi, dididik nggak bener, dibiarin bingung nggak ngerti mau ke mana melangkahkan kakinya menuju ke masa kehidupan berikutnya. Orang dewasa yang nggak mampu menguasai diri, anak-anak yang menjadi korban. Apa pada nggak sadar sih, kalau anak-anak tuh masa depan bangsa? Masa depan umat manusia?
Aku prihatin sekali dengan anak-anak sekarang. Bahkan, aku juga jadi sulit membesarkan anak-anakku jika masyarakat masih seperti ini. Karena perlu sekampung lho, untuk membesarkan, membentuk, hanya "seorang" anak. Hayooo......... apa ungkapannya? Dalam bahasa Inggris sih. Nah.................PR ya!!! Besok mesti dikumpulin sebelum setengah tujuh!!!! Awas telat!!!!!!!!!!!!
Ha ha ha.......................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar