Halaman

Selasa, 13 Januari 2009

MATA AIR

Malam ini saat Mas Masnya shalat di masjid, Vania berdua aku saja. He he he........ Papanya tadi telpon kalau lagi rapat. So, bisa pulang malem donk! Ya iyalah........ sekarang aja sudah Isya'. Kasihan juga dia. Hujan gini, masih di luar rumah...... he he he........... padahal di kantor kan juga terlindung ya? Tapi........ di sana kan nggak sehangat di rumah! Nggak senyaman di rumah.

Dari TV terdengar iklan pemerintah tentang penyediaan air di daerah Sulawesi. Ha ha ha.........TV kok "terdengar" sih? Iya! Memang kami nggak nonton TV. Meski TV nyala, seringkali kami nggak nonton. Waduuuuuh............ mubadzir donk!! Hmmmmm........ nggak juga sih. Karena jika setel TV di saluran berita, discovery, atau disney dan nickleodeon, maka berita atau bahasanya bisa didengarkan. Hhhhh........... bukannya beli radio aja!!! Ha ha ha..........jangan sewot gitu ah!

Heiiii......... bahkan sinetron atau iklan pun, bisa jadi sarana pembelajaran kita lho. Yaaa....... asal kita selalu positive thinking dan kreatif aja dalam mencerna dan mengolah suatu tontonan dengan kemampuan analisa kita. Jangan selalu menghina apapun juga deh. He he he........... makanya kalau anak nonton TV didampingi dan diarahkan orangtuanya.

Tapi memang ada manfaatnya kok! Ya, sebenarnya, apapun itu pasti akan membawa manfaat jika kita pandai menyikapi dan mengambil pelajarannya. Rafi yang masih 9 tahun aja sudah biasa nonton kartun dalam bahasa Inggris tanpa terjemahan. Padahal sih, nggak ada les atau pembelajaran khusus. Dan dia mengerti dari ucapan para tokohnya. Bukan dari gambarnya.

Naaaah.........malam ini, iklan yang aku nggak sangka Princessku mendengarnya, karea sedang asyik bermain denganku, ternyata terdengar juga oleh kuping mungil nan sensitif itu.

"Mamaaa........... mata air itu apaan sih?" Dia bertanya sambil tangannya menunjuk matanya sendiri yang lucu mengerjap.
"Mata air?"
"Iya Maaaa........... mata air. Itu lho di TV bilang di desanya su ada mata air. Emang mata air apaan? Dia nggak punya mata? Apa nggak punya air?"

Waduh.........waduuuuhhh............. aku dibombardir pertanyaan kritis dari Vania kecilku yang masih 2 tahun tentang mata air. Gimana jawabnya nih..........???? Bingung tapi mesti puter otak cepet! Lha dia nungguin jawabanku sekarang juga! Tuuuuh.......... lihat! Mata cantiknya menunggu penuh harap.

"Ooo....... itu tempat air keluar dari tanah."
"Oooo...........maksud Mama KERAN?"
"Bukan cintaku, kalau keran kan dari pipa PAM. Naaaah......mata air tuh airnya dari tanah, bukan dari PAM."
"Mata.......air! Oooo......airmata? Nggak kok, dia nggak nangis tuh?"
"Bukan Cintaku, beda donk. Mata air bukan air mata."
"Mmmmmm....... apaan sih Mama itu? Mama ndak tahu ya?"

Gimana coba? Dia pakai bilang "MAKSUD MAMA" lagi! Kan aku tambah takjub sama kemampuan berbahasa Vaniaku ini? Ha ha ha......... meski dulu Mas Masnya juga seperti itu sih! Tapi kan sudah lama aku nggak dengar anak kuecil ungil ngomong seperti itu. Ya............langsung aku peluuuk...........soen........... n gemesi dia penuh sayang.

Semakin aku menjelaskan, semakin mendapat tanggapan kritis dan lucu yang keluar dari bibir mungil nan cantik itu. Akhirnya kamipun bercanda, peluk-pelukan, karena aku belum berhasil membuat Vania puas dengan jawabanku. So...... aku masih mencari cara menjelaskan yang "PAS", tidak membodohi, ilmiah, mudah dicerna oleh anak usia 2 tahun! Sampai sekarang..............belum nemu, saudara.......... saudara........

Ternyata Mamanya perlu belajar lagi! Hayooo............. siapa bilang jadi orangtua, jadi ibu rumah tangga, ngurus anak, itu gampang, nggak perlu pendidikan tinggi? Nggak perlu pinter? Nggak perlu banyak ilmu? Nggak perlu selalu belajar??? Siapa yang masih punya pendapat shallow........"Kalau CUMA mau ngurus anak, ngapain sekolah tinggi-tinggi?"

Yang berpendapat seperti itu...................kelaut aje!!!!!

Tidak ada komentar: