Halaman

Kamis, 15 Januari 2009

"PULANG"

Pagi-pagi buka internet, ada berita dukacita. Langsung aku telpon Pacarku memberitahukan bahwa aku akan ke rumah duka. Ternyata Kangmasku sudah ada di sana saat aku telpon. Akupun siap-siap dan meluncur ke sana bersama Vania, prangkoku yang nggak mungkin ditinggal. Nggak masalah dengan traficnya meski jalanan banyak berlubang. Aku harus pelan dan hati-hati mengingat mobilku yang pendek. Dan........... sampai sana Pacarku tercinta sudah nungguin di pinggir jalan di mana aku harus parkir mobil.

Kangmasku memang bener! Lebih baik aku parkir di luar, daripada masuk gang yang sudah ramai pelayat. Princess pun segera over handle ke pelukan Papanya, n aku melenggang di samping mereka.

Berbagai sambutan sampai shalat jenazah berlangsung lancar. Hhhhh................. bagaimanapun, berat rasanya hati jika menyaksikan upacara pelepasan jenazah seperti ini. Saat menteri keuangan mengutarakan di sambutannya bahwa almarhum masih bekerja hingga malam kemarin....... itu benar adanya. Dan........... jam 03 dinihari beliau sudah "pulang".

Yah, Allah memang mempunyai hak untuk memanggil pulang semua makhluk Nya kapanpun dikehendaki. Tidak ada yang bisa mencegah, menunda, apalagi menolak.

Lalu akupun kembali menyusuri jalan arah rumah setelah menurunkan Kangmasku yang akhirnya "nebeng" sampai halte Bus Trans Jakarta karena saat berangkat dia ikut mobil teman kantornya. Dalam perjalanan, Princess bobok di carseatnya dengan tenang, menemaniku nyetir di jalanan yang mulai ramai orang mencari makan siang. Vaniaku memang manis! Kesendirian membuatku merenung, memikirkan banyak hal.

Kembali aku merasa diingatkan, ditegur, untuk segera bersiap. Perjalanan menuju alam keabadian, menuju "rumah" abadi, selamanya............... pulang!!! Sedihnya aku belum mempersiapkan bekalku. Aku masih sibuk dengan urusan duniaku yang fana. Masih begitu "pelit" aku terhadap diriku sendiri......... pelit menggunakan harta duniaku untuk belanja bekal pulangku.

Seharusnya aku lebih "royal" untuk belanja akhiratku. Seharusnya aku serius mempersiapkan bekal pulangku. Seharusnya aku tidak menyia-nyiakan kesempatanku. Selama aku masih di dunia, masih sempat mencari, masih sempat mengumpulkan, masih sempat bertobat, berbuat, dan beramal.

Semoga aku selalu siap menunggu ajalku. Semoga aku menyambut sang malaikat maut dengan penuh harap. Semoga orang-orang terkasihku melepaskan kepulanganku kelak dengan senyum keikhlasan karena keyakinan akan cukupnya bekalku. Semoga aku menerima panggilanku dengan senyum, dengan kebahagiaan karena akan berjumpa dengan Sang Kekasih............ ALLAH.

Tidak ada komentar: