Halaman

Senin, 29 Desember 2008

PENDIDIKAN AKADEMIS.........LEBIH HEBAT ???

Waduuuh...........liburan panjang membuat Jakarta sepiiiiii. Asyik sih, jadi nggak ada kemacetan di jalan raya. Merdeka!!! Ha ha ha........andai lalu lintas Jakarta selalu nyaman........nggak semrawut, nggak saling serobot, nggak pada mau menang sendiri, nggak egois. Nggak perlu sepi asal tiap pemakai jalan raya tertib, taat aturan, punya etika berkendara, hmmm.........yakin deh bakalan nyaman berkendara di Jakarta. Ke mana ya sifat-sifat baik warga negara yang dulu menjadi kebanggaan Indonesia? Kok menguap???

Ternyata........di dunia mayapun lalu lintasnya sepi! Pada liburan ya! Setahuku sih sudah banyak yang pada pakai layanan internet yang bisa mobile. Nggak kayak aku, masih yang mesti duduk manis di depan komputer. He he he....... tapi, nggak masalah lho. Alhamdulillah masih bisa mengambil manfaat sebanyaknya dari fasilitasku yang masih agak "ketinggalan" jaman ini. Jangan sampai ya, yang sudah menggunakan fasilitas jauh lebih canggih daripada aku, tetapi nggak bisa memanfaatkan apa-apa dari situ. Jangan malahan fasilitas hebat hanya untuk "merendahkan" diri dengan browsing yang nggak mutu!

Beberapa hari lalu aku melihat tayangan sebuah televisi. Acaranya sih tentang suatu partai. Wuiiih........canggih lho partai itu. Ya, kata mereka sih anggotanya kebanyakan berpendidikan akademis yang cukup tinggi, Sarjana Strata 1. Yang di bawah itu relatif sedikit. Dan mereka akan mengusung suatu usulan agar presiden itu nanti pendidikannya minimal S1. Wow.........hebat ya!!

Tapiii...........saat ketuanya (entah ketua atau apa, pokoknya elitenya deh) ngomong,............eng ing eng............kurang berbobot, muter-muter, he he he.........menurutku sih kurang mencerminkan pendidikan akademisnya yang tinggi. Kalau nggak salah sih...............bener!! He he he.......sorry becanda! Dia tuh Strata 3 alias DOKTOR. Harusnya kan semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin cerdas dia berbicara, semakin wise pendapatnya, semakin bisa merangkul berbagai kalangan.

Weeee...........lha kok saat dia berbicara di acara lain di televisi juga..............sama kelautnya! Entah ya kalau di telinga orang lain, menurut pandangan orang lain. Tapi menurutku sih kurang sesuai antara tingkat pendidikan dengan yang diomongkan. Yah......memang sih pendapatnya seperti pendapat masyarakat kebanyakan, populis, tapi........tetep aja menurutku itu bukan pendapat yang tepat. Padahal mestinya seorang doktor sanggup melihat dan mendudukkan suatu masalah dengan kacamata yang ideal meski bukan pendapat yang disukai umum. Hoiii........ gaya bener ya aku menilai seorang doktor?? Waaah...... tapi aku sih yakin seyakin-yakinnya kalau dia memang seorang doktor sejati tidak akan tersinggung apalagi marah jika membaca tulisanku ini. Dia PASTI bisa menerima kritikan orang sepedas apapun, karena luasnya pengetahuan dia, tingginya pendidikan dia, betapa open mindnya dia. Lha kan dia doktor!!

Trus, di acara lain.......ada seorang elite politik juga yang pendidikan akademisnya "cuma" SMA. Tapi kayaknya sih sekarang sudah sekolah lagi lho!! Hebat kan semangat belajarnya? Biar sudah cukup "sepuh" masih mau menempuh pendidikan akademis lagi. Hmm.......untuk kaliber dia, mestinya kalau bukan karena berjiwa besar ya malu lho sekolah lagi......... S1 apa ya.

Nah......yang ini, Ok lho pendapatnya, cara berpikirnya, wisenya. Rasanya yang doktor tadi bakalan kalah kalau digrading lagi secara fair, sekarang (up to date), objektif, pokoke bener-bener deh.

So, apakah yang pendidikan akademisnya lebih tinggi menjamin seseorang lebih pintar? Lebih bijak? Lebih luas pengetahuannya? Lebih open mind? Hmmmm.......... sangat salah ya pendapat yang demikian. Bahkan kalau menurutku sih, dari segi akademispun belum tentu yang pendidikan akademisnya lebih tinggi selalu lebih pandai, lebih mengerti, lebih menguasai, bahkan bidangnya sendiri. Ha ha ha......... yakin amat ya Dew! Yes!!! Aku yakin itu. Secara, sekarang ini banyak orang yang sekolah hanya untuk mendapat gelar, titel, ijazah, dan pengakuan formal lainnya. Ilmunya? Ups...............sorry, sering tidak sesuai dengan gelarnya.

Berarti apa nggak perlu sekolah tinggi??? NO!! Tetep perlu, tapi ya benar=benar mencari ilmu, mengembangkan diri, mengoptimalkan kemampuan. Dan............ yang nggak punya kesempatan sekolah formal pun tetep harus selalu belajar. Ingat, menuntut ilmu itu wajib bagi setiap individu. Menuntut ilmu itu dari buaian hingga ke liang lahat.

So, selamat belajar.................. jadilah BERLIAN!!!

Tidak ada komentar: