Halaman

Kamis, 04 Desember 2008

BUSUR

Kemarin, berlianku yang ganteng Rafi, pulang sekolah melaporkan kalau penggarisnya sudah mulai buram angkanya. Terutama busurnya! Lha besoknya ada pelajaran math, yang memerlukan busur untuk mengukur derajat suatu sudut.

"Mamaa......gimana ya, busurku sudah burem angkanya. Nggak enak dilihat. Padahal besok tuh ada math dan kita mau ngukur sudut."
"Ya sudah, beli aja. Di depan kan ada toko buku."
"Nanti aja deh, kayaknya agak mendung. Ntar kalau Mas Hafizh sudah pulang kali aja mau anterin aku atau malah mau beliin. He he he........"

Waduuuh.........si Adek mulai memanfaatkan kebaikan Masnya tuh. Memang sih mereka biasa saling bantu satu sama lain, meski kadang mereka berantem atau saling ledek, saling ganggu.

"Mas Rafiku, cintaku, pujaan hatiku, sudah sore gini Mas belum pulang. Kan Mas ada Pramuka hari ini. So, bisa jadi sampai rumah magrib. Kalau hujan bisa sampai Isya'. Mumpung belum hujan, gimana kalau beli busurnya di toko dekat rumah aja."

"Emang di sana jual busur, Ma?"
"Ya, dicoba aja. Mama juga nggak tahu sih."
"Ok deh. Mas Rafi berangkat sekarang aja ya Ma."
"Iya, hati-hati."
"Assalamu'alaikum Mamaa......Adek..........."
"Wa'alaikum salam cintaaa............."
"Kum salam Emaassss.............ati-ati yaaaa.........."

Ha ha ha.......si Adek cantik ikutan berpesan agar Masnya hati-hati. Dengan bersepeda, Rafi pergi ke toko dekat rumah untuk beli busur.

"Assalamu'alaikuum............"
"Wa'alaikum salam........ada busurnya Cinta?"
"Iya Ma, Harganya.....tunggu aku hitung dulu kembaliannya, baru aku tahu harganya."
"Lho??!!" Bukannya sebelum beli tanya harganya?
"Maa.....tadi aku agak ragu waktu mau tanya. Aku khawatir yang jaga toko nggak tahu apa itu busur. Jadi aku sudah siapkan "plan B", penjelasan apa itu busur."

Ha ha ha..........berlianku ini ada-ada aja. Dia memprediksi kalau penjaga tokonya belum tentu tahu apa itu busur.So, dia sudah menyiapkan penjelasan untuk memberitahukan ke penjaga toko itu jika dia nggak tahu.

"Aku mau bilang, kalau busur tuh seperti penggaris, tapi bentuknya setengah lingkaran. Nah, angka-angka yang ada bukan untuk mengetahui berapa panjangnya, tetapi berapa derajat sudutnya. Eee.......ternyata dia sudah tahu saat aku bilang mau beli busur. Ya udah aku nggak perlu njelasin apa-apa."

"Iya cintaku.......kan dia jualan, ya mesti tahu barang-barang yang dia jual. Minimal namanya dan barangnya. Syukur tahu juga gunanya."

Walah.........walaaaah............berlianku ini kok punya pemikiran seperti itu. Semoga bukan karena "under estimate" terhadap pengetahuan penjaga toko, tetapi lebih karena dia merasa harus siap atas segala kemungkinan yang akan terjadi. Be prepare!!

He he he.........dia memang berlian, keep shiniiiing...................

Tidak ada komentar: