Halaman

Selasa, 16 Desember 2008

NUNGGU KEHILANGAN ??

Pagi ini kembali aku bercucuran air mata. Hikcs........hikcs..........rasanya gimanaaaa gitu. Entah sedih, nyesel, marah, atau justru bahagia. Yang jelas, aku kangen berat dengan Bapak Ibu, aku merasa sudah gagal menjadi anak sewaktu beliau berdua masih ada di dunia fana ini. Iya, aku merasa sudah mengecewakan banyak. Aku belum berbuat apapun untuk beliau berdua.

Memang sih, sejak kecil aku tuh kebanggaan beliau berdua. He he he.......anak yang lain juga membanggakan padahal, tapi katanya sih...........aku tuh "berbeda". Ehem...... lagi sedih aja masih sempat kumat narcistnya ya?! Susah........... bawaan lahir kali ya!

Tapi setelah dewasa aku merasa banyak mengecewakan karena prinsipku yang berbeda. Aku heran juga sih, karena setahuku Bapak tuh priyayi yang jujur, dedikasi tinggi, baik, lurus. So, aku hanya "niru" beliau. Hmmm............. apa beliau kasihan aja ya melihatku mengikuti jejaknya, yang beliau tahu banget itu adalah jalan hidup yang tidak nyaman. Mungkin beliau sayang banget sama aku, jadi khawatir aku sakit, aku sedih, aku kecewa, aku tersingkir karena berbeda.

Ha ha ha..........memang sangat mungkin banyak pilihan hidupku yang salah. So..........aku harus menanggung akibat kesalahanku sendiri kan?! Bisa jadi Bapak Ibu dulu berusaha memberitahuku untuk tidak memilih yang salah. Untuk tidak menjerumuskan diriku sendiri ke ketidak nyamanan seumur hidup jika salah menjatuhkan pilihanku. Karena beliau tahu jika aku salah pilih, aku tidak akan begitu saja melepaskan diri, waktu nggak bisa diputar ulang. Banyak hal yang akan menjadi pertimbanganku. Banyak pihak yang aku pikirkan perasaannya, hatinya, hidupnya. Meski akhirnya akulah yang harus menahan diri dalam kesakitan yang harus aku rasakan selamanya. Sampai mati. Mungkin beliau berdua takut aku seperti itu.

Tapi semoga tidak sampai di akhirat nanti. Semoga di alam sana aku bisa terlepas dari semua sakit, semua lara, semua duka. Semoga aku bisa bahagia di sana selamanya.

Hikcs...........hikcs...........makin sedih!! Tapi aku harus semangat, harus berbuat, semoga beliau berdua di sana bisa selalu tersenyum melihatku di sini. Semoga beliau berdua tetap dan selalu bangga pada aku, anaknya, yang dulu banyak mengecewakan. Semoga apa yang aku lakukan adalah benar, meski tidak lazim di masyarakat sekarang........yang matrek!! Semoga beliau berdua nyaman, bahagia, selalu tersenyum di manapun juga alamnya selamanya...............Amiiin.

Nah, biar nggak nyesel seperti aku, bahagiakan orang-orang yang seharusnya kita bahagiakan SEKARANG!!! Jangan merasa bisa menundanya nanti. Jangan sia-siakan waktu yang kita punya. Jangan sampai menunggu kehilangan. Waktu kita hanya sebentar! Akankah diisi dengan menyakiti orang yang seharusnya kita bahagiakan?? Yang menjadi tanggungjawab kita di mata Allah? Apalagi jika hanya demi kepuasan semu, kebanggaan semu, kehebatan semu, demi orang lain yang bukannya nambah amal malahan nambah dosa karena itu "haram" adanya, yang sebenarnya hanya akan menambah kayu bakar kita sendiri di neraka???!! Buka mata hati untuk menentukan skala prioritasmu.

So, jangan nunggu kehilangan orang yang kita cintai untuk membahagiakannya ya! Ntar nyesel lho!!!

Tidak ada komentar: