Halaman

Kamis, 11 September 2008

SAMBAL IJO.......SEDAAAP..........

Ramadhan sering membuat selera makan saat buka dan sahur justru kurang bagus. Maklum, harus makan di jam yang tidak biasanya, sementara harus tidak makan di jam biasa makan. Ini membuat Mamanya mesti puter otak. Ha ha ha......Tiap hari mikirin, masak apa ya untuk buka and sahur hari ini?

Setelah masak udang goreng tepung dengan sayur bening atau sop yang sehat, mudah, praktis, seger, dan membuat berlianku begitu lahap menyantap hidangan setelah berbuka puasa itu. Lalu saat aku siapkan cumi sebagai teman nasi dan sayur sawi putih. Kemudian ikan tongkol yang hanya digoreng biasa aja. Atau tempe goreng tepung yang nggak kalah menarik minat mereka. Hei....sambel goreng atipun ternyata mampu menimbulkan selera makan mereka. Juga tahu putih bakso kuah ala DEWI. Xi....xi....xi....... Top margotop deh!!

Tahu nggak?.........Nggaaaak!!! He he he.......makanya aku kasih tahu ya. Karena mereka begitu bersemangat makannya, setelah shalat tarawihpun akan ada "episode" berikutnya. Lha......jatah untuk makan sahurpun sering kurang. Padahal aku sudah masak banyak. Yo wis, makan sahur seadanya, namun diiringi cerita menarik sebagai motivasi untuk berlianku tetep semangat makan sahurnya.

Setelah Ramadhan berlalu beberapa hari..........masak apa lagi nih??? Bingung deh! Lhaaa.....waktu belanja, ternyata Ibu-Ibu lain mengalami hal yang sama. Sama-sama bingung! Ha ha ha.........so, di depan tukang sayur hanya lihat-lihatan aja antara Ibu-Ibu, yuk sayur, dan.......sayuran yang dijajakan. Beruntung yuk sayurnya super baik hati. Dengan sabar ditunggunya sampai Ibu-Ibu mengambil keputusan mau masak apa yang berkolerasi dengan belanja apa.

Hmm.......ada tomat ijo yang seger dan terlihat cantik menggoda. Trus, cabai ijo dan rawit ijo sepertinya serasi sekali jika dikombinasikan. Matching, gitu. Pantes kalau mau disandingkan di mangkok. Tapi......aku masih nggak terpikir mau dimasak apa. Lha wong aku tuh kalau ambil istilah yang dipakai Ibuku suwargi, "Ora tau nginguk pawon." waktu sebelum menikah. Hi.....hi.....hi.....makanya beliau heran saat mirsani aku bisa masak. Lalu komentar beliau lagi; "Yo dasare bocah pinter, wayahe gelem masak yo langsung wasis." Ehem......jelas aja aku langsung besar kepala.

Nah.....berhubung ada bahan yang tadi menarik minatku, aku beli aja. Masalah dimasak apa? Ntar juga ada ide. Memang suka begitu......ala chef ternama. Kalau dimasak sambal ijo ala restoran padang gimana ya? Waduuuh.....aku nggak tahu ingredientsnya apalagi cara masaknya. Ya udah pakai logika aja deh.

Mmmmmm...........kalau rasanya seperti itu, mestinya bahan-bahannya seperti ini, cara masaknya seperti ini......bla....bla.....bla.....ulag.....uleg........Traaaataaa..... jadi deh. Waaah.....gimana rasanya ya? Tunggu aja nanti Magrib, apa komentar mereka atas masakanku kali ini. Tepatnya sih "percobaan".

"Mamaaa......sambel ijonya enaaaak banget. Restoran padang Sederhana aja kalah enak lho Ma. Ini sambel ijo "Mewah" ya Ma bukan Sederhana. Besok bikin lagi ya....."

Waaah.........sulungku memuji masakanku. Horeeee.........berhasil.....berhasil..... berhasil........Horeeee!!! So, sekarang aku punya tambahan resep rahasia; "Sambel Ijo".

Tidak ada komentar: