Halaman

Minggu, 14 September 2008

MASAK BARENG PRINCESS

Princessku memang cantik, cerdas, wise, shalehah,.........waaah.....pokoknya perempuan sejati. He he he........siapa lagi yang muji kalau bukan Mamanya to? Ehem......ini juga bukan muji kok! Tapi do'a seorang Ibu untuk buah hatinya tercinta. Kalau Mas-Masnya bener-bener "gentlemen" maka Princessku ini bener-bener seorang "putri". Waaa....... selangit deh!!

Dia memang "putri" banget. Rajin shalat, .......ke masjid malahan, ikut Mas-Masnya yang juga sejak kecil kami biasakan untuk diajak shalat berjama'ah ke masjid.

"Cantik......tadi pagi kok nggak ikut shalat subuh di masjid?" Seorang Bapak suatu pagi menegur princessku ini. Ya, mereka sudah hafal kebiasaan anak-anakku, rajin shalat.......berjama'ah di masjid lagi! Meski jika suatu saat hanya ada 1 shaf jama'ah yang shalat di masjid itu, pastilah ada anak-anakku, berlianku, diantaranya.

Setiap Papanya pulang kantor, Princess selalu menyambut dengan senyum manis, riang penuh pengharapan, dan sambutan penuh cinta; "Papa pulang......". Segera dia cium tangan Papanya lalu dibimbingnya untuk duduk di sofa dan kemudian dilepaskan sepatunya. Dan Vania pula yang nantinya akan mengangkat sepatu Papanya untuk ditaruh di tempatnya.

Lalu, dengan alat masaknya yang terbuat dari plastik, ha ha ha.......ya iyalah.......orang itu mainannya, dia segera memasak dan membuatkan air minum serta makanan untuk Papanya. Tak lupa sambil masak sampai saat menghidangkan dia selalu menghibur Papanya dengan cerita keseharian dia, nyanyi, joget, ha ha ha.......memang lucu dia masak sambil lenggak lenggok sampai Papanya terkenang-kenang goyangan lucunya itu, termasuk "ngaduin" Mas-Masnya yang suka gangguin dan membuatnya terkadang nangis manja. Bahkan tidak jarang dia suapin Papanya dengan masakan dia yang sebenarnya "imajiner". Asyiknya lagi, peluk cium sering mengiringi "suapan-suapan" tadi. Waaaa.......Papanya serasa terbang ke syurga.

Naaah......mengenai masak memasak, dia juga selalu nimbrung saat aku masak beneran. Waaa....malahan dia selalu menjadi "pemeran utama", sedangkan aku hanyalah "figuran" di acara masak tadi. He he he.......memang selalu begitu. Duluuuu saat Mas Masnya masih kecil, seusianya, juga seperti itu. So, mereka akan lahap setiap makan karena merasa itu "hasil karya" mereka, dan sekarang setelah mereka remaja, mereka akan ringan tangan dan tidak canggung membantuku masak, atau malahan merekalah yang masak meskipun mereka semua laki-laki.

Princess akan semangat meracik masakan kami dengan menggunakan "pisau" plastiknya untuk memotong semua sayuran yang akan kami masak. Bisa dibayangkan.......sayuran akan dia potong sesuai selera dan sesuai kemampuan pisau plastik andalannya.

Hasilnya........tentu saja sangat "random". He he he......... ya sudah, aku rapikan sebisanya agar mendekati tujuan awal mau dimasak apa. Selebihnya........ yah...... Papa dan Mas Masnya harus rela menerima sayur dengan potongan "abstrak".

"Mamaaa.......ini pasti Mama masak dibantuin Princess kita ya? Iiiiih......bikin Mas gemes aja deh. Masakannya jadi keren gini? Potongannya amburadul, abstrak, tapi tambah enak kok, asal.............cium duluuuu......" Ha ha ha.....adeknya langsung terbirit-birit "ngibrit" karena tahu Masnya akan menyerbunya di pipi "inolnya" itu.

Tidak ada komentar: