Halaman

Selasa, 23 September 2008

ADEK KALAU PINTER JANGAN KEPINTERAN !!!

Mas Rafi selalu gemes kalau lihat adeknya. Walah....katanya sih, dia ngebayangin adeknya aja, sudah bisa gemeretuk sendiri giginya saking gemes. "Adek itu memang sangat lucuuuu, gemes nih Mas jadinya. Adek itu seperti magnet, dan Mas adalah besinya yang selalu tertarik mendekat ke magnet itu." Begitu dia berkomentar.

Karena gemesnya tadi, seringkali dia membuat Vania kesel, nangis, atau bahkan lari terbirit-birit takut di "soen" lamaaaa banget sampai risih. "Jangan Emaaaas......." Princess kadang ikutan gemes lalu nggigit atau cubit Mas Rafinya. He he he...... Masnya tetep gemes meskipun sambil meringis kesakitan dicubit tangan mungil nan cantik milik adeknya.

Si Cantik ini memang sudah sangat banyak kemampuannya. Berbicara.....wah, sudah ahli dia. Dia sudah bisa diajak bercakap-cakap, berkomentar, menentang, meminta, menyetujui atau tidak, bahkan protes dengan bahasa verbal yang jelas dan dimengerti orang lain. Jika meminta sesuatu, dia akan menolak dengan mengatakan "Bukan yang ituuu....." Sampai dia mendapatkan apa yang dia inginkan dengan tepat, dan mengatakan; "Iya, betul, itu!" Tegas be'eng!

Jika tidak bipenuhi keinginannya, dia juga bisa protes. Namun, jika aku jelaskan mengapa dia tidak bisa mendapatkan keinginannya itu dengan alasan yang masuk akal, dia akan mengerti, maklum, dan bisa menerima. Meskipun seringkali dia akan mencobanya kembali di lain waktu. He he he ......... itu namanya berpendirian, punya prinsip, atau........keras kepala??? Ya pokoke nyoba lagi ....dan lagi.....

Saat itu dia baca majalah Bee nya Mas Rafi. Hm.....dia baca tentang kerangka berbagai hewan purba. Saat lihat kerangka dinosaurus, dia mengatakan kalau itu gambar kuda.

"Mamaaa......lihat, ada gambar kuda. Adek mau naik kuda."
"Mana coba Mama lihat."
"Ni diaaa......." Dia menjawab sambil menyodorkan majalah yang sudah terbuka di halaman yang ada gambar dinosaurusnya.
"Deek.....ini bukan gambar kuda, tapi gambar dinosaurus."
"Ini kuda, Mamaaaa........tuh.....lihat!"
"Cintaku.....memang seperti kuda juga, kakinya empat, berdirinya seperti kuda, tapi coba aja lihat, beda kan, sama kuda?"
"Ndak, Mamaaa.......ini kuda, KUDA."

Ha ha ha .....karena memang belum pernah lihat dinosaurus, atau entah karena apa, dia tetep pada pendiriannya, itu adalah kuda. Aku nggak mau juga bilang dia bener karena memang dia salah. Tapi aku nggak mau mengusik kekuatannya pegang pendapat. So, aku soen aja dia dengan gemes penuh sayang.

Lain kali lagi, dia keluar masuk kamar Mas-Masnya. Secara, dia sudah tahu dan bisa buka tutup pintu sendiri. Tentu saja Mas Masnya marah adeknya bolak balik seperti itu. Belum lagi dia suka ambil barang-barang dari kamar Masnya atau ninggalin barang lain di situ. Yang terpenting, Masnya nggak mau adek kejepit pintu.

"Adeek.....jangan bolak balik gitu.....kalau mau masuk ya sudah di sini aja, kalau mau keluar ya di luar aja........"
"Apa Maaas........?" Eeee....dia malah tanya dengan manjanya.
"Adek itu jangan begitu.....Mas jadi gemes nih. Jangan mentang-mentang lucu yaaaa...ayo pilih di dalam atau di luar?"
"Salamikuuum........., Maaaas........Adek mau masuk niiih....... bukaaa......"
Ha ha ha .....dia sangat marah saat Masnya nggak mau bukain pintu.

Kemarin, si Mbok naruh setrika panas di lantai kamar setelah selesai setrika. Memang sudah nggak nyambung listrik, tapi kan masih panas juga. Lhaaa......secara, Princessku mengira kalau ditaruh di tempat terjangkau olehnya, artinya nggak bahaya.

"Mamaaaa......panas cekalii.......sakiiiiit............"

Waduuuh.....ada apa itu ya? Aku langsung melesat ke arah Vania. Masya Allaah..... dia pegang setrika yang masih panas, yang ditaruh sembarangan oleh si Mbok. Hhhhh........ aku marah seperlunya sekedar dia nggak ngulangin kecerobohan ini ke Mbok. "Lha saya sudah bilang ke adek jangan ke kamar, Bu." Oalah Mbooook..... lha kok gitu sih? Ya naruhnya jangan sembarangan gitu. Jangan cuma bilang ke adek jangan dekat, tapi tetep taruh sembarangan.

"Biasanya Adek dikasih tahu aja sudah nggak dekat-dekat."

"Adek itu memang kepinteran, Ma. Jadi si Mbok ngira Princess kita ini memang super duper pinter, nggak perlu setrika panasnya disimpan dia nggak bakalan dekati. Tapi, Mboook.......Adekku tetep masih bayi. Belum sampai 2 tahun, masih lama 2 tahunnya. Jadi tetep kita yang harus hati-hati."

Begitu Mas Rafi komentar bijak, saat pulang sekolah mengetahui adek tercintanya tangannya sakit kena setrika panas. Mas Farras yang sudah libur, tadi ikut repot harus gendong adeknya yang memang akan keluar manjanya jika sakit. Dia seenaknya minta gendong siapapun yang dia pilih. Ha ha ha .....semua mesti "ready".

Seharian Vania rewel dan mengeluhkan tangannya panas, sambil tangan kirinya yang kena setrika itu dalam posisi setengah ke atas dengan lentiknya. Lucu aja sih.

Setelah dia nggak terlalu merasakan panasnya, dia kembali ngeblend dengan Mas-Masnya. Hm......dia lupa akan panasnya tadi. Tapi....... jika dia ingat langsung datangi aku dan minta ditiup tangan kirinya. Saat datang posisi tangan kiri tidak lupa kembali lentik setengah ke atas.

"Ha ha ha........adek itu memang pinter Ma, kepinteren malah. Dia tahu gimana bikin Mama sedih dan kasihan lihat dia dengan posisi tangan seperti itu. Seolah masih sangaaat kesakitan. Padahal Ma, di kamar tadi tangannya sudah dia pakai buat main dan pegang-pegang apapun. Itu hanya trik dia untuk menarik simpati Mama."

Mas Rafi dan Mas Farras tergelak melihat tingkah manja adek tercintanya itu.

Tidak ada komentar: