Halaman

Senin, 29 September 2008

Mengajarkan Anak Mengenal Uang

Mengajarkan si kecil mengenal uang sebenarnya mudah saja. Aktivitas Anda sehari-hari bisa menjadi materi pembelajaran, seperti menyetor uang ke Bank atau menarik uang di ATM. Selain itu, Anda juga bisa mengajari mereka melalui permainan. Baca tip dari kami tentang berbagai cara yang menyenangkan untuk mengajarkan nilai uang kepada anak

USIA 2 SAMPAI 3 TAHUN
Berdasarkan riset yang dilakukan di Yale University di Amerika, anak kecil lebih tertarik pada koin yang bentuknya besar dibandingkan koin yang kecil. Pada usia ini, anak-anak memang belum bisa memahami nilai uang, tapi setidaknya ia bisa belajar mengenal dan mengidentifikasi uang recehan. Salah satu caranya adalah bermain “mengenal koin”, Anda bisa mengajari si kecil mengenal gambar yang ada pada uang receh tersebut, misalnya gambar burung kakaktua pada koin Rp 100 dan gambar bunga melati pada koin Rp 500. Selanjutnya, Anda bisa minta agar diambilkan koin yang bergambar burung. Tapi, awasi batita Anda agar jangan sampai mencoba menelan koin tersebut.

Anak kecil juga senang bermain ”pergi berbelanja”. Coba ciptakan toko khayalan di ruang tamu dan ajari si kecil untuk menukar uang yang ia miliki dengan berbagai barang di ”toko”. Sebelumnya, Anda dan si kecil bisa membuat uang mainan dari kertas sebelum ia membelanjakannya.

USIA 4 SAMPAI 5 TAHUN
Sebelum pergi berbelanja, ajak si kecil untuk membantu Anda mencatat daftar keperluan. Setibanya di supermarket, minta ia membantu Anda mencarikan barang-barang sesuai daftar tadi. Ia akan merasa dibutuhkan dan hal ini merupakan cara mudah serta menyenangkan untuk mengajari anak agar berhemat. Sebab, ia tidak boleh merengek minta dibelikan barang yang tidak tercantum di dalam daftar.

Kebanyakan anak pra-sekolah lebih memilih bermain “restoran khayalan” daripada diajak makan malam di restoran sungguhan. Dengan bermain, anak akan belajar banyak. Mulai dari cara menata meja makan hingga bersikap santun kepada “tamu”. Sebagai “kasir”, ia akan belajar menghitung uang kembalian, dan sebagai “tamu”, ia akan memahami bahwa ia harus membayar makanan yang sudah dipesan.

USIA 6 SAMPAI 8 TAHUN
Memasuki usia Sekolah Dasar, anak sudah bisa diberi uang saku menurut Rina N. Sandy, RFA, financial advisor dari Sarosa Consulting Group. Ajak si kecil pergi ke bank dan membuka rekening atas nama si kecil (dan Anda tentunya). Jadikan kegiatan menabung di bank bagian dari rutinitas sekali dalam satu bulan. Saat saldo tabungannya semakin besar, Anda bisa mengenalkan konsep bunga bank dengan cara sederhana.

Pada usia ini, anak-anak juga mulai bisa diajak untuk memiliki hobby mengoleksi koin dari berbagai negara. Awali dengan mengumpulkan seluruh pecahan uang Republik Indonesia dan ajari dia untuk menyimpannya dengan rapi. Dengan begini, dia akan semakin menghargai nilai uang.

USIA 9 SAMPAI 12
Pada tahapan usia ini, Anda bisa mengajarinya untuk membandingkan harga saat berbelanja kebutuhan rumah tangga di supermarket. Ajak si kecil membaca label harga yang tertera pada produk tertentu dan bandingkan harganya dengan kemasan ekonomis (lusinan). Anak jadi bisa memahami bahwa kualitas barang akan mempengaruhi harga, dan harga kemasan ekonomis lebih murah dibandingkan harga satuan.

Jika Anda merasa bahwa sudah saatnya mendaur ulang berbagai barang di rumah, rencanakan garage sale. Anak Anda bisa dilibatkan dengan mengajaknya menentukan berapa harga yang pantas untuk mainan kuda-kudaan yang sudah tidak terpakai misalnya. Tanpa disadari, si kecil akan belajar untuk memahami nilai barang.

(PT. Nestlé Indonesia bekerja sama dengan Parents Indonesia)

Tidak ada komentar: