Halaman

Rabu, 02 Juli 2008

SEKOLAH, INVESTASI DUNIA AKHIRAT

Sekolahku memang sedang "merangkak". Yah, latar belakang pendirian yang idealis membuatku terseok-seok menjalaninya. Pembiayaan sendiri sampai mengorbankan rumahku yang indah dan nyaman, ternyata mendapat tanggapan yang menyakitkan dari orangtua muridku sendiri.

Ya, aku belum membebankan biaya sewa yang seharusnya menjadi beban sekolah, juga banyak biaya lain yang masih aku pikul sendiri, eee.....malahan rumah cantikku banyak rusak. Hhhhh......mereka masih juga tidak mengerti. Pernah mereka minta "transparansi" penggunaan dana. Walaah....memangnya ini yayasan milik umat yang dananya dari umat sehingga aku harus mempertanggungjawabkannya? Heiii.... ini dana pribadiku sendiri. Sebenarnya aku mau untung atau tidak ya bukan urusan mereka. Meskipun, jika mereka tahu, mereka akan kaget dengan biaya yang aku keluarkan untuk mensubsidi sekolah anak-anak mereka. Ha ha ha kayak pemerintah aja ya.

Mereka seenaknya menunggak uang sekolah sampai berbulan-bulan. Ditegur beralasan macam-macam. Lho, bukan urusanku kan masalah keuangan mereka?? Kalau mereka sekolahin anaknya di swasta ya harus tahu konsekuensinya. Sebenarnya aku tidak ingin memberi sanksi pada anaknya karena kesalahan orangtuanya. Namun, mereka cuek jika anaknya aku biarin tetep sekolah meski orangtuanya nunggak. Yaaa... terpaksa aku akan bersikap tegas. Akan ada sanksi tertentu jika nunggak.

Hhhh.....aku hanya berusaha maklum karena beberapa dari mereka belum pernah menyekolahkan anak, apalagi di swasta. Sekolah swasta mendanai seluruh pengeluarannya sendiri. Logikanya, itu HARUS tertutup dari uang yang dibayarkan oleh orangtua murid. Makanya wajar kalau mahal. Meskipun banyak juga sekolah swasta yang akhirnya "berbisnis". Aku sih maklum aja karena banyak juga orangtua yang "tidak mengerti" lalu banyak tuntutan tanpa memenuhi kewajiban mereka, sehingga akhirnya sekolah menerapkan cara seperti itu.

Namun, inysa Allah aku tidak akan "berbisnis" dari sekolahku. Namun, aku akan merapikan manajemennya. Aku akan profesional. Biaya harus tertutup, karena ini bukan badan sosial meski juga bukan bisnis murni yang mengedepankan keuntungan. Keuntungan hanya akan menjadi "bonus" duniawi yang Allah berikan.

Oleh karena itu, aku ingin memperluas sekolahku dengan usaha lain yang "menghasilkan", namun bisa disinergikan dengan adanya sekolah sehingga menjadi simbiosis mutualisme. Aku yakin sekolahku akan sangat bagus dan maju.

Waaah....ternyata, setelah aku hitung-hitung memang sangat memungkinkan dan prospetif sekali. Namun, aku perlu "teman" yang mau bahu membahu, bekerjasama berinvestasi dunia akhirat bersamaku. Ya, aku perlu dana untuk memajukan sekolahku ini. Insya Allah aku bisa memberi "jalan" bagi yang mau berinvestasi namun tidak mempunyai CASH saat ini asal punya pendapatan tetap. Aku juga akan mendasari semua kerjasama ini secara kuat (sesuai hukum) sehingga tidak ada masalah di kemudian hari.

Ya, memang investasi di manapun ada kemungkinan rugi. Namun, setidaknya investasi di sini akan tetap memberi "manfaat" karena memberi ilmu yang bermanfaat dan keuntungan berupa property (tanah + bangunan) yang selalu mengikuti inflasi. Aku rela hanya menjadi bagian dari pemilik, jika ini untuk kemajuan generasi bangsa.

Detilnya? Aku hanya akan sampaikan secara lengkap bagi yang memang berminat serius ikut berpartisipasi. Aku saat ini hanya akan membatasi 10 orang (investor) pemilik saja agar lebih mudah koordinasi, karena investor juga akan menjadi bagian dari pengambilan keputusan atas seluruh kegiatan usaha ini.

So, anda berminat?? Silahkan kirim alamat e-mail melalui komentar di posting ini. Atau e-mail ke: berlian_bangsa@yahoo.co.id

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Salut dengan semangat dan cita2nya Mbak!