Halaman

Jumat, 18 Juli 2008

MATI LAMPU

Waduuuh....mati lampu malem! Saat anakku sakit lagi! Hhhhhh........... ya pastinya makin repot! Nggak usah pake mati lampu saja sudah rewel.......lha kok ditambahi mati lampu segala! Ya sudah, makin rewel aja dia.

Wuiiihhh..........lama lagi! Sudah waktunya anak-anak tidur belum nyala juga. Berbagai cara sudah dilakukan, Babyku masih "protes". Gini nih kalau nggak punya genset sendiri. Hmmm.....mesti dianggarkan kali ya..... Kalau yang Mas Masnya sih nggak masalah, sudah mengerti kalau kita nggak bisa berbuat banyak karena ini dilakukan oleh PLN. Tapi si baby kecil?? Bodo amat deh siapa yang matiin, mesti segera nyala itu lampu! Atau............. dia akan nangis, protes!! Apa orang PLN nggak punya bayi ya??

Lha aku sama suamiku yang kena imbas atas protesnya si bungsu ini. Mas-masnya sih terganggu juga. Tapi mereka memang berlian. Ngertiin adeknya masih bayi. So, ya sudah berusaha tidur aja meski ada nyanyian merdu dari sang adek cantik. Hhhhhh................. gimana ini????????????

Nyanyi lagu mulai dari Dua Mata Saya hingga lagu Halo Halo Bandung sudah sampai side A side B side A lagi side B lagi bolak balik, lalu main bayangan dengan cahaya lilin yang dipantulkan ke tembok, sampai dongeng berbagai cerita sudah mengalir dari mulutku yang sudah capeeeeeek banget. Meniren deh rasanya. Heeeiiii...... Princessku tetep nggak mau diem. Dikasih ASI malah dia suruh tutup aja. Ha ha ha dasar bayi pinter!!! Ya....itu.....masalahnya dia nangiiiis terus. Lha kalau dianya diem sih nggak masalah aku capek. Tapi mendengar tangisannya itu yang membuatku sakit. Sediiiih...........deh.

HAtiku sakit kalau mendengar tangisan anak, apalagi anakku sendiri. Tapi kalau nangisnya memang harus dibiarin ya nggak papa sih. Misalnya nangis minta sesuatu yang nggak boleh. Ya biarin aja nangis, jangan lalu dibolehin. Ntar dijadiin senjata untuk merajuk lagi kalau diikutin. Itu namanya pemissivism, NGGAK BOLEH !!!

Hhhhhh...........aku nyerah! Akhirnya Papanya turun tangan. Vania digendong keluar kamar, n............ "dinasihatin" macam-macam. He he he.........aku senyum sendiri mendengar suara Kangmas tercintaku yang kadang kurang sabar namun nggak tega mendengar tangisan anaknya. Ha ha ha........ antara capek, sayang, gemes, dan ........ marah sih sebenarnya. Tapi tetep nggak tega!! Aku tetep di kamar. Ya, kami harus "bermain cantik" sebagai tim dalam menghadapi berlian kami. Supaya otak cerdasnya itu nggak "ngakalin" kami karena dia tahu kami sangat sayang sama dia.

Heeeiiiiiiiii.........akhirnya mereka masuk kamar, dan Vania ditidurkan di sebelahku dengan masih tersisa isakan dan sesenggukan tertahan. Duuuuuuuuuhhh kasihan ya....... Langsung dia memelukku erat, dan minta ditepuk-tepuk pantatnya. Hhhhh .... tidur juga dia akhirnya. Berlianku yang cantik, tidur dalam sesenggukan.

Alhamdulillaah....akhirnya lampu kembali menyala sebelum aku tidur. So, aku bisa matikan lilin-lilin, matikan lampu yang nggak perlu, cek air, pager, pintu, dan...............tidur!!!! Sugeng dalu....................sugeng sare.......

Tidak ada komentar: