Halaman

Jumat, 25 Juli 2008

BIKE TO WORK

Sekarang ini sedang ngetrend yang namanya "Bike To Work" di Jakarta utamanya. Di tempat lain ya mbuh, belum cek. Katanya sih untuk menjaga kebersihan udara, untuk menghemat energi, atau untuk kesehatan.

Hmmmmm...........apa iya ya? Tunggu..tunggu........kalau aku lihat, yang ikut komunitas ini menggunakan sepeda yang "kereeeennn" habis! Lha kok aku cek harga sepeda seperti itu tuh............MAHAL !! Trus, katanya, mereka akan mandi begitu sampai kantor. Heiiii.......memangnya sampai kantor jam berapa to Mas?? Lha kalau sampainya sudah jam kerja, hayooo........korupsi waktu ya? Eh.....buang-buang air kantor juga. Coba aja kalikan penggunaan (pemborosan) airnya. Belum lagi, kalau mereka capek, ada orang dari rumah yang menjemput menggunakan mobil. Jadi, dia bersamaan dengan sepedanya naik mobil pulang!! Piyeee to iki karepe???

So, tujuan BTW tadi sebenarnya tercapai nggak ya??? I don't think so!!

Beda kalau yang aku lihat di Belanda. Banyak sekali orang bersepeda ke tempat mereka beraktifitas. Ya, mereka memang bersepeda ke kantor! Bukan trend, gaya, atau hobby. Sepeda merekapun apa adanya. BAnyak sekali yang hanya sepeda kumbang biasa, bahkan sepeda yang di Jakarta aku hanya melihat di Kota digunakan oleh para pengojek sepeda.

Untuk Ibu-ibu, mereka menggunakan sepeda dengan keranjang buat anaknya yang balita. Heeeiii....... ada lho ibu-ibu yang memodifikasi sepedanya dengan "gerobak" untuk membonceng anak-anaknya. Sekali goes, ada yang sampai 3 anak di gerobaknya. Hi.....hi....hi..... kreatif kan?? Pasti berat banget ya?? Tapi aku melihat bagaimana anak-anaknya menikmati sambil bercanda di "gerobak" ibunya.

Mereka bersepeda memang agar lebih praktis, cepat, dan hemat. Lha kalau naik sepeda mereka tuh "ngebut". Tapi masih menghormati aku yang jalan kaki sambil mendorong baby strollernya Vaniaku. Ya, mereka akan berhenti jika aku akan menyeberang (di tempat yang diijinkan menyeberang) tentu saja. Jika perjalanan mereka terlalu jauh, mereka akan naik metro bersama sepedanya, lalu sambung bersepeda lagi.

So, mereka bersepeda "benar-benar" untuk alat transportasi. Bukan hobby, bukan trend, apalagi "gaya".

Tidak ada komentar: