Halaman

Rabu, 08 Oktober 2008

SAVE THE NEXT GENERATION PART # 5

Waduuuh.....sebenarnya aku janji ceritain tentang sekolah untuk anak ya? Sorry ya, berhubung yang ini sepertinya mendesak dan aku pikir memang seharusnya aku bahas terlebih dahulu, makanya aku ceritain yang ini dulu ya. Semoga bermanfaat dan bisa "dinikmati" oleh pembaca semua.

BERLIANKU..........ANAK SUPER???

Ho....ho....ho...... (lho, kok seperti suara Santa di bulan Desember?) pasti pada mengira aku akan "nyombongin" berlian-berlianku. No!! Sorry banget, meski aku tahu Anda semua pinter banget, sekolahe tinggi, pengalaman seabreg, titel berentet, tapi kali ini salah banget! Lhaaa......kan orang pinter juga manusia. Nggak mesti bener terus.

Penasaran nggak? Nggak ya? Bagus deh. Berarti akunya yang "jayus", "garing", "nggak lucu". "Lucu dari Hongkong?" He he he....itu istilah berlianku jika......entah ya apa conditionnya. Lhaaa......Mamanya gak gaul gini seh?

Gini lho. Ada orang ....atau mungkin banyak ya? Pokoke sih ada yang tanya, entah kagum atau meragukan, apakah anak-anakku itu hebat, jenius, taat, penurut, pokoke serba "super"? Kok kalau dia baca tulisanku, aku tuh bangga banget, sayang banget, sepertinya anak-anakku hebat banget, aku sampai begitu "memuja" anak-anakku.

Walah.....walaaaah...... masa sih aku sebegitunya? Aku bilang aja kalau anak-anakku itu "biasa" aja, seperti anak kebanyakan. Ada nakalnya juga, ngeselin, mbantah, males, dll hal "buruk" yang kadang dilakukan anak-anak seusianya. Namanya juga anak-anak. Lha kita yang orang dewasa aja sering melakukan hal buruk. Padahal kita semestinya sudah bisa membedakan baik buruk, disertai konsekuensinya jika melakukannya. Eeee.......masih aja melakukan hal buruk. Ya kan? Hayoo....pada ngaku!

Mungkin yang membuatnya heran, kok aku bangga banget sama mereka. He he he....... memang! Untuk membanggakan aku, Mamanya, anak-anakku nggak perlu menjadi "super" dulu. Mereka cukup menjadi anak-anak "normal", mereka tidak perlu menjadi juara umum, jenius, hafal 30 juz Al Qur'an, juara olympiade dunia, memecahkan rekor tertentu, atau tindakan "hebat" lainnya. Just be my sons and doughter. So simple.

Kenapa aku selalu bangga dan mengatakan mereka "berlian indah"? Ya karena aku memang bangga! Karena mereka memang "indah". Mereka adalah "berlian indah" yang Allah amanahkan kepadaku. Heeiiii.......apa iya aku nggak boleh bangga dipercaya oleh Allah untuk mengasuh "milikNya" yang sangat indah itu?

Sebenarnya, sejak mereka diamanahkan kepadaku di dalam rahimku, mereka memang sudah "hebat". Mereka sudah dibekali cara "survive" di dalam sana. Mereka tumbuh dan berkembang dengan hebatnya. Bisa berkembang demikian pesat. Bisa nendang, bisa nggelitiki Mamanya, bisa menenangkan saat Mamanya gundah, dan bisa mengkhawatirkan juga jika dia diem aja.

Saat anak keempat, kan sudah ada USG 4 dimensi tuh. Dan karena kondisiku, aku memang harus melakukan USG itu. Wuih.....mahal juga ya. Mana tidak semua RS Bersalin ada fasilitas itu. Lha aku yang "bloon" ini terkagum-kagum bisa melihat Princessku yang bergerak lucu, ngumpetin muka cantiknya jika kamera diarahkan ke sana. Tapi..... sepertinya dia sangat ingin meyakinkan aku dan Papanya kalau dia perempuan. Ha ha ha.......tanpa malu-malu dia selalu menunjukkannya. Kami memang selalu pasrah dan baru percaya jenis kelamin anak setelah dia lahir, meski hasil USG sudah ada dan jelas. Karena USG kan hanya ilmu manusia yang bisa salah.

Setelah lahir......bayi itu juga super hebat. Dia sudah dibekali Allah segalanya. Muka imut, lucu, menggemaskan dan menyenangkan setiap orang dewasa "normal" yang melihat. Ini adalah salah satu alat survive bayi, semua orang menyukainya, jadi PASTI ada yang mau ngurusnya.

Lalu ada cairan hebat, ajaib, yang namanya ASI, yang diciptakan khusus untuknya. Dan ini juga PASTI cukup!! Tidak lebih atau kurang! Formulanya SELALU pas, sesuai kebutuhan bayi saat itu, detik itu, dan akan berubah jika kebutuhan bayi berubah. Contohnya jika bayi sakit, ASI akan menjadi obat terampuh tanpa efek samping bagi bayi tersebut. Hebat kan!!!

Perkembangan kemampuannya pun, super hebat! Sangat cepat dan cenderung "ajaib". Wow!! Secara ilmiahnya sih mestinya sudah ada yang meneliti. Tapi aku kadang memang "cement". Bacaannya kurang intelek, kurang ilmiah, kurang ..... pokoke banyak kurangnya deh! Coba aja perhatiin anak-anak Anda sendiri. Mulai bayi hingga balita, perkembangannya pasti sangat pesat, mengagumkan, mencengangkan, membanggakan, menyenangkan orangtuanya.

Setelah gede......ngeselin ya? Atau makin membanggakan? He he he.......harusnya sih tetap membanggakan. Jika "tidak lagi" membanggakan, berarti orangtuanya yang SALAH dalam menerapkan "kriteria" anak yang membanggakan. Lha kalau anak berbakat bermain musik, tapi orangtuanya mau anak jadi ahli kimia......ya "Joko sembung mlebu ngalas, nggak nyambung blass!!".

Aku sih sangat yakin, anak terlahir ke dunia sudah dalam kondisi sempurna (meski cacat fisik mental), hebat, indah, membanggakan. Bagaimanapun kondisi mereka. Mau IQ nya sundul langit atau jongkok, bahkan ndlosor, anak tetap terlahir sempurna dan hebat. Lha yang menggolong-golongkan anak kan kita, orang dewasa yang suka sok tahu, sok pinter, sok segalanya.

Belum lagi, kita jugalah yang sebenarnya "merusak" kehebatan anak tadi. Jika kita mengasuh, mendidik, mengarahkan, menyikapi amanah Allah dengan benar, dijamin setiap anak akan tetep hebat, dan selalu membanggakan siapapun juga. Tahu nggak? Bahwa sebenarnya setiap anak itu punya potensi untuk JENIUS even hanya punya kapasitas seperempat otak, jika kita orangtuanya mengikuti "manual" yang sudah Allah siapkan. Yaaa.....nggak percaya? Statement itu diambil dari Al Qur'an lho dasarnya, jadi.....PASTI benarnya. Nggak perlu diragukan.

Kalau cerita ilmiah tentang ini, Kangmasku tercinta, Papanya anak-anakku, yang lebih menguasai. Karena memang waktu kami "berguru" ....(ha ha ha.....kayak dunia persilatan ya) langsung ke seorang ilmuwan yang serius mempelajari Al Qur'an sehubungan dengan penyiapan generasi, dia lebih serius menekuni segala filosofi dan tiorinya. Lha aku yang "pemalas" ini, memilih langsung mempraktekkannya aja. Kesuwen kalau kebanyakan membaca dan menganalisa. Xi....xi....xi..... aku pinter ya kalau nyari alasan pembenar diri? Nggak sih, aku rada payah menerjemahkan untuk orang lain, penjelasan guruku itu yang orang bule, was wis wus gitu Bahasa Inggrisnya, ke dalam bahasa tulisan, ilmiah, kutipan. (Walaah........aku kok tambah alesan ngene to? Tambah nganyelke ya?)

Tenaaang......ntar aku akan "rayu" Pacarku itu untuk nulis di sini tentang segala macam dasar, tiori, filosofi, dasar ilmiah, termasuk ayat mana yang menjelaskan tentang ini. Al Qur'an itu memang sumber segala ilmu, sangat ilmiah, sangat logis, sangat segalanya. Jadi, semestinya orang yang mempelajari Al Qur'an akan menjadi orang yang banyak mengerti berbagai ilmu pengetahuan yang sudah ada, bahkan yang belum tergali oleh akal manusia.

So, mengapa kita tidak siapkan anak-anak kita, berlian indah titipan Allah, untuk menggalinya, kemudian menerapkannya dalam kehidupan manusia. Waaah....... nggak kebayang bagaimana akselerasi kemajuan ilmu pengetahuan akan terjadi. Pasti Ilmu pengetahuan akan berkembang super duper cepat, melesat, sangat hebat.

Sudah pasti itu akan menyelamatkan generasi mendatang dari segala "kerusakan" yang sudah ada di muka bumi. Mau kaaaan.......menjaga "berlian" anda tetap hebat seperti saat Allah menitipkan kepada kita!!! Save the next generation.......................

Tidak ada komentar: